Kimia Universitas - Asas Dan Struktur Jilid 1 - James E. Brady Alih Bahasa - Aloysius Hadyana Pudjaatmaka, Suminar Achmadi
Kimia Universitas - Asas Dan Struktur Jilid 1 - James E. Brady Alih Bahasa - Aloysius Hadyana Pudjaatmaka, Suminar Achmadi
Kimia Universitas - Asas Dan Struktur Jilid 1 - James E. Brady Alih Bahasa - Aloysius Hadyana Pudjaatmaka, Suminar Achmadi
BAB I
PENDAHULUAN
terdapat pada garam tersebut (Marihati dan Muryati, 2008). Garam dibagi
menjadi dua jenis yaitu garam konsumsi dan garam industri, perbedaan
kedua garam tersebut terletak pada kadar NaCl-nya dan spesifikasi mutu.
Garam industri umumnya digunakan dalam industri perminyakan,
metalurgi, tekstil, penyamakan kulit, pengolahan air, industri pembuatan
natrium sulfat (Na2SO4), dan sebagai bahan baku utama dalam industri
pembuatan natrium hidroksida (NaOH). Komposisi garam dari berbagai jenis
dapat dilihat pada tabel I.1
Tabel I.1 Komposisi Garam (Departemen Perindustrian dan Perdagangan
Republik Indonesia, 2002)
Garam Rakyat Garam Industri Garam Farmasi
Komponen
(LIPI) (SII) (Farmakope)
NaCl 85-95% > 98,5% > 99,5%
Ca2+ 0,1% < 0,1%
< 0,005%
Mg2+ 0,3-0,8% < 0,06%
SO42- 0,5-1,2% < 0,2% < 0,015%
H2O < 8,5 < 1,14% < 0,48 %
NaOH merupakan zat berwarna putih dan rapuh dengan cepat dapat
mengabsorbsi uap air dan CO2 dari udara, kristal NaOH berserat membentuk
anyaman. NaOH mudah larut dalam air, jika kontak dengan udara akan
mencair dan jika dibakar akan meleleh (Kirk & Othmer, 1981).
I.2.4 Sifat-Sifat Cl2
Klorin merupakan gas beracun, larut dalam air dingin, kelarutannya
dalam larutan garam menurun seiring dengan bertambahnya konsentrasi garam
dan suhu, lebih larut dalam asam klorida daripada di dalam air dan
kelarutannya bertambah seiring dengan bertambahnya konsentrasi asam. Gas
klor dapat di kompres menjadi liquid pada suhu 15oC dengan tekanan 5,7 atm
atau pada suhu -34,05oC pada tekanan atmosfer. (Keyes, 1993)
Sifat-sifat fisik Cl2 disajikan pada tabel I.4
(HCl) digunakan pada industri logam sebagai bahan baku ekstraksi. Unsur
halogen klorin dalam kalium klorida (KCl) digunakan sebagai pupuk
tanaman (MacDougall, 1994).
I.3.3 Hidrogen (H2)
Sejumlah besar H2 diperlukan dalam industri petrokimia dan kimia.
Penggunaan terbesar H2 adalah untuk memproses bahan bakar fosil dan
dalam pembuatan ammonia. Konsumen utama dari H2 di kilang petrokimia
meliputi hidrodealkilasi, hidrodesulfurisasi, dan penghidropecahan
(hydrocracking). H2 digunakan sebagai bahan hidrogenasi, terutama dalam
peningkatan kejenuhan dalam lemak tak jenuh dan minyak nabati (ditemukan
di margarin), dan dalam produksi metanol. Ia juga merupakan sumber
hidrogen pada pembuatan asam klorida. H2 juga digunakan sebagai reduktor
pada bijih logam (Chemistry Operation, 2003).
I.4 Kapasitas dan Bahan Baku
I.4.1 Kapasitas Produksi
Produk NaOH yang dihasilkan sangat bermanfaat dan dibutuhkan oleh
masyarakat Indonesia khususnya di bidang industri karena banyak digunakan
sebagai bahan baku maupun bahan tambahan. Kapasitas produksi pabrik
pembuatan NaOH dari garam industri ditentukan dengan cara meninjau data
impor NaOH di Indonesia.
Data impor NaOH di Indonesia dari tahun 2010-2014 dapat disajikan dalam Gambar
I.1 berikut ini.
40000
y = 4975.6x - 1E+07
35000
R² = 0.9425
30000
25000
Jumlah Impor (ton)
20000
5000
0
2010 2011 2012 2013 2014
Y = a + bX
Keterangan:
Y = jumlah (ton)
X = tahun
I.4.1.2 Perhitungan Kapasitas Produksi
Perkiraan impor NaOH pada tahun 2020 yaitu sebesar 50.712 ton. Penentuan
kapasitas produksi dari pabrik NaOH ini didasarkan pada data impor NaOH tersebut.
Hal ini dimaksudkan untuk menekan adanya impor NaOH. Pabrik diperkirakan
mampu memenuhi 10 % dari impor.
Kapasitas Produksi = 10 % × impor NaOH pada tahun 2020
= 0,1 x 50.712 ton/tahun
= 5.071,2 ton/tahun