Tugas Individu
Tugas Individu
Tugas Individu
http://cryant-pbkl.blogspot.co.id/2012/06/contoh-makalah-aplikasi-fungsi.html
1. Pendahuluan
Perubahan zaman dan teknologi menuntut manusia untuk berubah mengikutinya.
Bukan hanya sekedar budaya, tetapi pada kenyataannya memang demikian. Orang
yang tidak mengikuti berarti harus bekerja lebih ekstra ataupun akan ketinggalan
dengan perkembangan tersebut.
Tidak hanya pada kehidupan manusia saja, tetapi pada dunia perusahaan dan atau
bisnis juga demikian. Perkembangan demi perkembangan teknologi menjadi salah
satu dasar bagaimana organisasi tersebut dapat tetap berjalan, baik dari segi produk
yang di ciptakan, maupun dari segi pengorganisasian perusahaan. Sehingga
diharapkan perusahaan tetap dapat menjalankan proses-proses produksi serta dapat
mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan dan hendak dicapai.
Dengan demikian, penerapan konsep manajemen haruslah lebih maksimal dan lebih
ketat lagi. Jangan sampai, konsep ini terabaikan dan kurang penerapannya dalam
dunia organisasi, khususnya perusahaan. Terlebih, perusahaan di zaman seperti ini
masih belum paham betul tentang fungsi manajemen dan bagaimana realisasinya
dalam perusahaan. Untuk itu, perusahaan perlu menertibkan kemanajemenannya dan
mengembangkan sumberdaya-sumberdaya yang dimiliki dengan lebih maksimal.
Latar belakang
Dalam dunia perusahaan, banyak yang menjalankan perusahaan dengan sungguh-sungguh,
tetapi pada akhirnya masih saja belum dapat maksimal hasilnya. Ataupun, banyak perusahaan
yang mengerti dan paham tentang me-manage perusahaannya tetapi juga belum
menghasilkan apa yang diharapkan. Untuk itulah, menganalisis jalannya perencanaan sampai
evaluasi program perusahaan sangat penting demi kemajuan perusahaan, dalam kasus ini
adalah perusahaan Graha Mandiri Abadi atau GMA.
Rumusan masalah
1. bagaimana penerapan perencanaan di perusahaan Graha Mandiri Abadi?
2. bagaimana pengorganisasian dijalankan?
3. adakah fungsi pengawasan di perusahaan Graha Mandiri Abadi?
4. adakah fungsi pengarahan di perusahaan Graha Mandiri Abadi?
5. bagaimana Manajemen sumber daya manusia di perusahaan?
Tujuan
Untuk mngetahui serta dapat mengevaluasi fungsi perencanaan yang
dijalankan oleh perusahaan Graha Mandiri Abadi dalam proses pencapaian tujuan
perusahaan
Untuk dapat menjelaskan bagaimana pengorganisasian yang dijalankan dan
berjalan di perusahaan Graha Mandiri Abadi dalam proses pencapaian tujuan perusahaan
Untuk memahami dan mengetahui fungsi pengarahan ataupun kepemimpinan
yang diterapkan dan dijalankan perusahaan Graha Mandiri Abadi dalam proses pencapaian
tujuan perusahaan
Untuk mengetahui bagaimana perusahaan Graha Mandiri
Abadi melaksanakan evaluasi atas kinerja perusahaan dalam proses pencapaian tujuan
perusahaan
Untuk mengetahui bagaimana perusahaan memperhatikan dan
memaksimalkan Sumber Daya Manusia yang dimiliki serta dalam upaya menyejahterakannya
diiringi dengan kemajuan_perusahaan
1. Pembahasan
Tentang perusahaan:
Perencanaan
Sebelum memulai bagaimana perusahaan akan bergerak, maka dibuatlah perencanaan sebagai
jalannya yang harus ditempuh perusahaan Graha Mandiri Abadi. Demikian perusahaan
akan berjalan lebih terarah dan dapat meminimalkan jumlah kesalahan serta dapat
menentukan alternatif yang bisa digunakan saat ada masalah muncul diluar kehendak
perusahaan. Perencanaan disini dapat meliputi :
Menentukan jenis dan jumlah produk yang akan didistribusikan agar tepat
dalam hal kualitas, manfaat dan kuantitasnya agar dapat dicapai keuntungan maksimal.
Menetapkan jumlah dana yang diperlukan untuk modal kerja maupun modal
tetap.
Menentukan jumlah pekerja yang akan ditarik dan dipekerjakan dalam
perusahaan.
Pengorganisasian
Fungsi pengorganisasian dapat dikatakan sebagai proses penciptaan hubungan antara
berbagai fungsi, personalia dan faktor-faktor fisik agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat
bermanfaat serta terarah pada satu tujuan. Ada 3 hubungan dasar dalam hubungan formal :
Tanggung jawab dari setiap anggota perusahaan
Wewenang atas peran dalam perusahaan
Pengarahan
Arti dari pengarahan sendiri, tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota organisasi
melakukan kegiatan yang sudah ditentukan kearah tercapainya tujuan. Bahwa seorang
pemimpin yang baik, seseorang yang tidak melaksanakan sendiri kegiatan atau tindakan yang
bersifat operasional, tetapi mengambil keputusan, menentukan kebijakan dan menggerakkan
orang lain untuk melaksanakan keputusan yang telah diambil sesuai dengan kebijaksanaan
yang telah digariskan itu.
Dengan berbagai cara, pemimpin harus tetap memperhatikan bawahannya, tidak hanya dalam
komunikasi, motivasi, maupun cara mengarahkan dengan cara yang bisa diterima bawahan
dan dijalankannya. diharapkan pemimpin mmemberikan pengaruh berarti bagi yang
dipimpinnya. Berikut yang dilakukan sebagai bentuk pengarahan dalam perusahaan :
mendorong karyawan untuk bekerja maksimal dan mencapai prestasi terbaik ;
Pengendalian
Dalam tahap pengendalian, perusahaan terarah pada perbandingan perencanaan yang
ditetapkan dengan membandingkan hasil yang dicapai. Dengan demikian, perusahaan
melakukan hal-hal sebagai berikut:
Menetapkan standar dan metode untuk mengukur prestasi yang dicapai
Mengukur prestasi kerja perusahaan
Menentukan apakah prestasi kerja memenuhi standar yang ditetapkan.
Mengambil tindakan korektif untuk semua sisi internal dan eksternal
Meneliti secara detail pada bagian Keuangan, Pemasaran, Produksi, dan
Personalia
Dengan demikian, diharapkan perusahaan tersebut dapat mencapai tujuan yang telah
ditetakan dengan lebih maskimal dengan adanya fungsi-fungsi manajemen. Penerapan konsep
fungsi-fungsi manajemen sangat penting dan sangat diperlukan demi kemajuan perusahaan.
Terlebih lagi perusahaan ini dapat mengetahui letak kekurangan dan masalah yang menjadi
penghambat jalannya perusahaan. Karena dengan menjalankan fungsi-fungsi manajemen
tersebut, berarti perusahaan mampu mengetahui letak kekurangan dan atau masalah yang ada
mulai dari proses perencanaan sampai pengawasan hingga pada evaluasi kinerja perusahaan.
Oleh karena itu, penerapan fungsi manajemen sangatlah dibutuhkan dalam kegiatan
organisasi, khususnya perusahaan. Karenanya, perusahaan dapat menilia diri bagaimana
harus berjalan kedepan dengan adanya persaingan yang semakn ketat agar tetap bisa
mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan tersebut.
Saran dan kritik.
Planning
PT. Unilever Indonesia, Tbk membuat banyak orang ingin sekali bergabung dengan
perusahaan besar ini. Mereka membayangkan betapa kesejahteraan dijanjikan oleh PT
Uniliver kepada para pekerjanya. Hal itu dikarenakan PT Uniliver memang tidak main-main
dalam memilih pekerja yang akan berkarir di perusahaannya dengan menggunakan sistem
manajemen SDM yang tepat.
Manajamen sumber daya manusia (SDM) adalah suatu cara yang dilakukan untuk
mengatur peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien sehingga dapat bersama-sama
mencapai prestasi karir yang maksimal. Manajemen SDM sengaja dibentuk untuk
mengingatkan nilai tenaga kerja dalam sebuah perusahaan yang merupakan manusia.
Bukan hanya sekedar mesin yang hanya bertugas melakukan segala tugas untuk
perusahaan. Tetapi di sini, tenaga kerja memiliki hak-hak yang diterima dan dinikmati.
Manajemen SDM di sini secara langsung akan mempengaruhi setiap sumber daya manusia
dalam sebuah perusahaan itu sendiri.
Sumber daya manusia sendiri dibagi menjadi dua macam berdasarkan fakta
kemampuan manusia dalam berfikir dan berinteraksi dengan lingkungan. Sumber daya
manusia yang pertama yaitu sumber daya fisik. Hal ini erat kaitannya dengan kemampuan
manusia mengolah energi yang dimiliki untuk melakukan suatu pekerjaan. Yang kedua
adalah sumber daya mental. Sebenarnya, sumber daya yang kedua inilah yang sedikit
memegang peranan penting dalam sumber daya manusia di perusahaan. Kemampuan
manusia dalam berfikir, menciptakan sebuah inovasi sangat memberikan sumbangsih besar
dalam kemajuan perusahaan.
Tak hanya merekrut orang-orang terbaik dari berbagai perguruan tinggi terbaik, PT
Unilever juga memiliki program manajemen SDM sendiri yang disebut dengan program
latihan kerja atau LATKER. Program latihan kerja PT Uniliver sengaja dibentuk untuk
meminimalisir tidak meratanya sumber daya manusia dalam perusahaan.
Setelah PT Unilever berhasil merekrut beberapa orang yang akan berkarir bersama
Uniliver, orang-orang tersebut akan diberikan program latihan kerja. Program latihan kerja
yang dibentuk PT Uniliver dibagi dalam 2 kegiatan. Kegiatan pertama adalah kegiatan
menempatkan calon tenaga kerja pada tempat kerja yang sebenarnya. Di tempat tersebut,
calon tenaga kerja akan dilatih cara bekerja yang benar langsung pada target tetapi dengan
didampingi pembimbing yang sudah sangat kompeten. Kegiatan kedua yaitu ceramah
seperti perkuliahan mengenai seluk beluk berkarir di PT Unilever.
Seleksi tenaga kerja untuk mencari sumber daya terbaik yang dilakukan PT Unilever
ini terbukti membuat perusahaan mampu menilai secara keseluruhan mana tenaga kerja
yang kompeten dan berpotensi. Keberhasilan program latihan kerja ini juga dinilai dari
bagaimana pembimbing menilai kemampuan adaptasi calon tenaga kerja dalam mengikuti
budaya bekerja di PT Unilever.
Pada intinya, teknik manajemen SDM PT Unilever terbagi menjadi tiga hal yaitu:
a. Pengadaan yaitu proses rekrutmen dan orientasi seperti program latihan kerja yang
telah dijelaskan di atas.
Organizing
Unilever Indonesia didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever.
Pada 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Lever Brothers Indonesia dan
pada 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Unilever
Indonesia mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya pada tahun 1981.dan mempunyai lebih dari 1000 supplier.
Di Indonesia, Unilever bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak
sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh,
produk-produk kosmetik, dan produk rumah tangga.
Produk yang dihasilkan PT Unilever adalah Surf, Rinso, Buavita, Sunsilk, Taro, Pepsodent,
Molto, Lifebuoy, Clear, Close Up, Citra, Axe, Royco, Kecap Bango, SariWangi, Blue Band,
Wall’s, Sunlight, Pond’s, Lux, Rexona, Pure It, CIF, Vaseline, Dove, Domestos Nomos, Viso,
Wipol, Vixal, Lipton, She, Molto.
Berikut adalah bagan struktur organisasi yang dimiliki oleh Unilever Indonesia.
Pada bagan Pembagian struktur organisasi PT Unilever Indonesia di atas , dapat diketahui
bahwa Pembagiannya berdasarkan pada product yang dihasilkan oleh masing masing divisi
, dan juga dibagi berdasarkan fungtionalnya , berikut adalah perinciannya:
Director Food adalah orang yang mengatur segala kegiatan berkaitan dengan produk
makanan yang dihasilkan Unilever
· Director Ice Cream adalah orang yang mengatur segala kegiatan berkaitan dengan
produk ice cream yang dihasilkan Unilever
Chief financial officer adalah orang yang mengatur segala kegiatan berkaitan
dengansemua keuangan yang ada pada Unilever.
Home dan personal care adalah bekerja mengurusi semua yang ada di dalam perusahaan ,
berkaitan dengan individu kepegawaian.
Supplaychain adalah bagian untuk Mengatasi permasalahan bahan baku (suply chain)
Customer development adalah bagian untuk mengurusi tentang masalah customer,
merangkul customer sebanyak banyak nya.
Human Resources dan corporate relation: adalah bagian untuk human resource dan
hubungan antar perusahaan atau yang bekerjasama dengan perusahaan.
Dapat dilihat pada gambar bagan struktur organisasi di atas, bahwa setiap pembagian
director mempunyai sub divisi yang berada di bawahnya. Contohnyadirector
home dan personal care,mempunyai sub divisi yaitu comercial HPC danMarketing HPC ,
setiap kegiatan yang dilakukan oleh dua divisi yang ada di bawah director , akan ada
dibawah pengawasan director, begitupula pada marketing HPC adahome care dan personal
care , home care dan personal care akan berada di bawah pengawasan marketing
HPC sehingga segala pngaduan kerja harus melalui marketing HPC dan tidak boleh
langsung ke director.
Walaupun demikian, karena Unilever adalah learning organitation, maka sharing antar divisi
boleh dilakukan, tidak mengenal struktur organisasi. Akan tetapi permasalahan interen di
dalam divisi ini harus diselesaikan per divisi secara urutan struktur organisasi.
Directing
Tanggung jawab perusahaan diperjuangkan dan dipimpin oleh anggota dari
Eksekutif Unilever: Vindi Banga, Presiden Makanan, Rumah Tangga, dan Perawatan
Pribadi. Eksekutif Unilever ini bertanggung jawab pada kepemimpinan operasional dalam
usaha
· Strategi pengembangan sosial dan lingkungan adalah bertanggung jawab pada empat
kategori produk dan tim brand global mereka. Kategori ini antara lain rempah-rempah, saus
dan krim oles, es krim dan minuman; perawatan pribadi dan perawatan rumah tangga
· Dilakukan di beberapa perusahaan operasional kami meliputi tiga area: Amerika; Eropa
Barat; dan Asia, Afrika dan Eropa Tengah & Eropa Timur.
· Tata kelola kami sebagai tanggung jawab corporate citizen didukung oleh Komite
Tanggung Jawab dan Reputasi Dewan
· Tim kepemimpinan kami dari CRISP dan Komite Dewan mendapat pengarahan dari Grup
Perkembangan Berkesinambungan Unilever (USDG) – sebuah grup yang terdiri dari lima
ahli eksternal dalam hal tanggung jawab perusahaan dan kesinambungan yang
membimbing dan memberikan kritik mengenai strategi perkembangan kami.
Struktur tata kelola ini didukung oleh tim kecil dari pusat perusahaan kami di London,
dipimpin oleh Senior Vice-Presidentuntuk divisi Tanggung Jawab Perusahaan kami, yang
menjadi anggota dalam tim kepemimpinan Penanggungjawab Perusahaan, Isu,
Kesinambungan, dan Kemitraan (CRISP) dan mendukung Komite Tanggung Jawab dan
Reputasi Dewan kami serta Grup Perkembangan Berkesinambungan Unilever.
Tim spesialis dalam Unilever mendukung pekerjaan kami dalam pemeliharaan seperti Pusat
Keamanan dan Jaminan Lingkungan Hidup,Grup Kemitraan Kesehatan Global dan Grup
Pengelola Pertanian Berkesinambungan. Tim ini juga menerima masukan eksternal,
contohnya dari Dewan Penasihat Pertanian Berkelanjutan.
· Strategi pengembangan sosial dan lingkungan adalah bertanggung jawab pada empat
kategori produk dan tim brand global mereka. Kategori ini antara lain rempah-rempah, saus
dan krim oles, es krim dan minuman; perawatan pribadi dan perawatan rumah tangga
· Dilakukan di beberapa perusahaan operasional kami meliputi tiga area: Amerika; Eropa
Barat; dan Asia, Afrika dan Eropa Tengah & Eropa Timur.
· Tata kelola kami sebagai tanggung jawab corporate citizen didukung oleh Komite
Tanggung Jawab dan Reputasi Dewan
· Tim kepemimpinan kami dari CRISP dan Komite Dewan mendapat pengarahan dari Grup
Perkembangan Berkesinambungan Unilever (USDG) – sebuah grup yang terdiri dari lima
ahli eksternal dalam hal tanggung jawab perusahaan dan kesinambungan yang
membimbing dan memberikan kritik mengenai strategi perkembangan kami.
Struktur tata kelola ini didukung oleh tim kecil dari pusat perusahaan kami di London,
dipimpin oleh Senior Vice-Presidentuntuk divisi Tanggung Jawab Perusahaan kami, yang
menjadi anggota dalam tim kepemimpinan Penanggungjawab Perusahaan, Isu,
Kesinambungan, dan Kemitraan (CRISP) dan mendukung Komite Tanggung Jawab dan
Reputasi Dewan kami serta Grup Perkembangan Berkesinambungan Unilever.
Tim spesialis dalam Unilever mendukung pekerjaan kami dalam pemeliharaan seperti Pusat
Keamanan dan Jaminan Lingkungan Hidup,Grup Kemitraan Kesehatan Global dan Grup
Pengelola Pertanian Berkesinambungan. Tim ini juga menerima masukan eksternal,
contohnya dari Dewan Penasihat Pertanian Berkelanjutan.
Komite ini bertemu secara rutin, dan terdiri dari empat direktur non-eksektutif yang
independen.
1. Brittan (Pemimpin)
2. Nyasulu
3. Murthy, dan
4. Fresco.
Komite ini menguntungkan dari kedua sudut pandang baik dari USDG dan CRISP.
Salah satu tugas dari Dewan Komite Audit adalah mengevaluasi pendekatan Unilever
secara keseluruhan dalam hal manajemen resiko dan kontrol, juga prosesnya, hasil dan
temuannya. Komite ini mempertimbangkan aplikasi dari Kode Prinsip Usaha sebagai bagian
yang digunakan untuk mengevaluasi manajemen resiko
Komite Kode Etik Perusahaan, dipimpin oleh Penasihat Umum kami, mengawasi
implementasi dari Kode Etik Prinsip Usaha dan Kode Etik Mitra Usaha mewakili
kepemimpinan operasional usaha, yaitu para eksekutif Unilever.
Eksekutif Unilever, dipimpin oleh Chief Executive Officer kami, bertanggung jawab pada
pengaturan laba dan rugi dan mengantarkan pada perkembangan.Dalam hal
kesinambungan, ini juga didukung oleh tim kepemimpinan Penanggungjawab Perusahaan,
Isu, Kesinambungan, dan Kemitraan (CRISP) (sebelumnya adalah Dewan
Penanggungjawab Perusahaan).
Tugas dari tim kepemimpinan CRISP adalah mengevaluasi strategi untuk memastikannya
sejalan dengan bisnis kami dan memprioritaskan kesinambungan. Hal ini juga berarti
mengawasi hubungan kerjasama global kami.
CRISP terdiri dari para pemimpin dari kategori makanan dan rumah tangga dan perawatan
pribadi, tanggung jawab korporat kami, brandperusahaan, R&D, supply chain, manajemen
isu dan fungsi hukum.
Mereka adalah:
2. Jun – Ahli air dan Direktur pendiri Institute of Public and Environmental Affairs (IPEA), Cina
3. Mehra – Pendiri dan CEO dari Centre for Social Markets, India
5. Ruge – Director General dari Mexican government's Centre for Education and Training for
Sustainable Development.
Untuk memastikan posisi yang sesuai antara tim CRISP dan USDG, keduanya dipimpin oleh
anggota dari Unilever Executive, Vindi Banga.
Controlling
Semakin besar perusahaan maka semakin kecil resiko yang harus dihadapi oleh
perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus mengawasi dan mengendalikan aktivitas
perusahaan untuk mendelegasikan wewenang kepeda setiap karyawannya, sehingga
dibutuhkan suatu system pengendalian yang memadai. Kegiatan penjualan memerlukan
suatu pengendalian intern yang memadai. Agar pelaksanaannya tidak menyimpang dari
kebijakan yang sudah ada dan dari kegiatan operasionalnya guna mempertanggung
jawabkan atas segala kegiatan yang sifatnya operasional, melihat begitu pentingnya
penyelenggaraan aktifitas yang sifatnya operasional, maka diperlukan instrument yang
mampu memberikan penilaian dan jaminan akan efektifnya suatu kegiatan operasional yaitu
untuk menjaga kekayaan perusahaan, maka diperlukan system pengendalian intern untuk
setiap penjualan untuk pencapaian tujuannya.Tujuan daru penelitian ini adalah untuk
mengetahui system suatu pengendalian dan untuk menganalisis factor-faktor yang
mempengaruhi efektifitas pejualan pada PT. Unilever Indonesia Tbk.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif
untuk variable X yang artinya penelitian ini hanya sebatas mengungkapkan suatu
permasalahan dan mencoba menemukan solusi atau pemecahan dari permasalahan yang
ada. Data yang diperoleh dari kuesioner dengan jumlah responden 15 orang, dianalisis
menggunakan bantuan program SPSS 16.00 dengan metode uji validitas dan reliabilitas dan
kemudian menginterprestasikannya. Dan untuk metode penelitian yang digunakan untuk
variabel Y yaitu deskriptif kulitatif yang artinya penelitian ini mengungkapkan menarik
kesimpulan dan logis dengan data yang sudah ada selanjutnya diadakan interprestasi
berdasarkan teori.
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan
antara system pengendalian intern dengan tingkat hubungan masuk kedalam kategori
efektif, serta realisasi penjualan yang mencapai 108% yang artinya melebihi dari target yang
telah ditentukan.
Fungsi Manajemen PT. INDOFOOD
http://alhaitsyam.blogspot.co.id/2016/10/fungsi-manajemen-pt-indofood.html
Fungsi fungsi manajemen menurut para ahli yang satu dengan yang lainnya secara umum memiliki
banyak kesamaan. Fungsi manajemen menurut Henry Fayol dan GR Terry menyebutkan ada 4 fungsi
yang utama dari sebuah manajemen, Perencanaan - Pengorganisasian - Pengarahan - Pengendalian.
Untuk memperoleh hasil secara maksimal, para manajer harus mampu menguasai seluruh fungsi
manajemen yang ada.
Dan kali ini kita akan bahas tentang Fungsi Manajemen PT. INDOFOOD
Produsen yang bergerak dalam berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di
Jakarta, Indonesia.
1990 - Perusahaan ini didirikan oleh Sudono Salim dengan nama PT. Panganjaya
Intikusuma
Perusahaan ini mengekspor bahan makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa.
1. Planning (Perencanaan)
Visi
“Menjadi perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan produk bermutu,
berkualitas, aman untuk dikonsumsi dan menjadi pemimpin di industri makanan”.
Misi
“Menjadi perusahaan transnasional yang dapat membawa nama Indonesia di bidang industri
makanan”.
Cakupan bisnis perusahaan Indofood dan peningkatan pasar kedepannya membuat Enterprise
Resource Planning (ERP) merupakan faktor penting dalam kesuksesan perusahaan. Gunawan
Samahita, Chief Information and Knowledge Officer Indofood, menjelaskan “Perbedaan varian dari
mie instant harus berisi bumbu yang tepat yang di produksi oleh Food Ingredient Division (FID).
Setiap divisi harus menyesuaikan rencana produk (Production Plans) mereka sehingga akan selalu
tersedia segala jenis bumbu yang dibutuhkan oleh berbagai varian dari mie instant. Pada waktu yang
sama, mereka harus menjaga agar persediaan digudang seminimal mungkin. Hanya aplikasi ERP yang
dapat membuat hal itu dapat diatur dan dijadwalkan dengan sebaik mungkin.
Dari Perencanaan dan Kontrol Produksi, melalui kebutuhan peramalan dan inteligensi bisnis,
Indofood mempercayakan SAP R/3 sebagai solusi ERP, SAP Advance Planner and Optimizer (SAP
APO) sebagai solusi Supply Chain Management (SCM) dan mySAP Business Intelligence dengan SAP
Business Information Warehouse (SAP BW).
Ketika memilih platform dari system ERP, Indofood melihat 3 buat kriteria antara lain
reliability, scalability dan kemudahan manajemen. Dengan melihat kriteria itu, terpilihlah IBM
iSeries sebagai platform hardware yang digunakan. iSeries memiliki keamanan, skalability
dan efisiensi biaya dalam mendukung SAP, dan membantu perusahaan Indofood
memaksimalisasi nilai dari solusi SAP.
Ketika Indofood memperluas inti dari system SAP R/3 untuk memasukkan SAP BW dan
SAP APO, tidak ada yang perlu dipertanyakan lagi untuk mengganti platform server. Data
SAP tersimpan dan diatur oleh IBM DB2 Database Management.
Gunawan mengatakan, “iSeries telah berjalan dengan sangat baik, dan kami memiliki kemampuan
dasar dari OS/400. Oleh karena itu, merupakan pilihan logis jika kami tetap mempertahankan
teknologi dari IBM ini. iSeries memberikan virtually trouble-free operation, dan memberikan apapun
yang kami butuhkan sesuai dengan kriteria kami yaitu scalability, reliability, dan maintainability.”
Job Description
Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi
sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai berikut:
Manejer utama mempunyai wewenang tertinggi perusahaan yang bertanggung jawab atas
berlangsungnya segala kegiatan perusahaan meliputi memimpin mengatur, membimbing
dan mengarahkan organisasi perusahaan, dimana kegiatan tersebut untuk mencapai
prestasi yang tinggi dalam menghasilkan produk-produk berkualitas dengan jaminan sistem
mutu yang selalu terjaga dan dilaksanakan secara konsisten.
Manajer pabrik bertugas dan bertanggung jawab dalam mengatur dan mengawasi kegiatan
yang berhubungan dengan produksi dan mengambil tindakan untuk kelancaran jalannya
proses produksi.
Supervisor produksi bertugas menyempurnakan organisasi, prosedur dan sistem kerja guna
pencapaian dalam semua aspek. Menyediakan kebutuhan sarana dan fasilitas kerja sesuai
dengan persyaratan.
tercapai tujuan utamanya, diantaranya keamanan, keakurasian jumlah dan kebutuhan barang yang
dikelola, dengan melaksanakan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan manajemen.
- Supervisor PPIC
Supervisor ini bertugas merencanakan jadwal produksi dan mengendalikan pengadaan bahan baku
3. Manajer Pengembangan dan Pengawasan Mutu Produk (Branch Process Development and
Quality Manager)
Manajer PDQC bertugas dan bertanggung jawab dalam memeriksa bahan baku, bahan tambahan,
produk jadi, dan bahan pengemas. Mengawasi analisa kualitas produksi, bertanggung jawab atas
Supervisor pengawasan mutu proses bertugas membantu BPDQC dalam hal sistem
pengendalian mutu proses produksi. Memantau & mengendalikan kualitas proses produksi
- Supervisor Pengawasan Mutu Bahan Baku/Produk Jadi (Quality control Raw Material/Finished
Good Spv)
Supervisor pengawasan mutu bahan baku/produk jadi bertugas membantu BPDQC dalam hal
pengendalian mutu RM & FG serta pengembangan proses produksi. Melakukan pengawasan secara
langsung terhadap proses Incoming Quality Control (IQC), Outgoing Quality Control (OQC) yang
meliputi koordinasi QC Field RM & FG serta pelaksanaan penerbitan hasil analisa IQC dan OQC
sehingga aktivitas kerja bisa berjalan lancar. Melakukan koordinasi tugas IQ RM & FG, OQC RM & FG
planning (AOP) untuk menentukan tujuan yang harus dicapai. Memonitor kegiatan operasional
kehumasan, dan pelayanan umum untuk mendukung proses pencapain tujuan perusahaan baik
Manajer pemasaran memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mengkoordinir distribusi produk ke
daerah pemasaran, melakukan tugas penjualan dan permintaan produk, menyiapkan rencana
penjualan dan permintaan produk, merencanakan dan membuat rancangan promosi, serta
7. Purcashing Office
Purchasing memiliki tugas dan wewenang dalam menetapkan dan memelihara prosedur pembelian
dikirim ke pemasok dan memilih serta mengevaluasi pemasok yang telah ditetapkan.
3. Direction (Pengarahan)
Pengarahan adalah suatu proses untuk menumbuhkan semangat (motivation) pada karyawan agar
dapat bekerja keras dan giat membimbing mereka dalam melaksanakan rencana untuk mencapai
tujuan yang efektif dan efesien. Melalui pengarahan , seorang manajer menciptakan komitmen
mendorong usaha-usaha yang mendukung tercapainya tujuan . Ketika gairah keraja karyawan
Leadership (Kepemimpinan)
lainnya untuk pencapaian tujuan kelompok/organisasi salah satu upaya pemimpin untuk
menggerakan para staf agar dapat bekerja sesuai dengan rencana dan ke- bijakan pimpinan, adalah
dengan memberikan pengarahan. Dalam memberikan pengarahan agar dapat efektif, diperlukan
teknik-teknik yang tepat, sehingga dapat menge- nai sasaran dan mencapai tujuan yang diinginkan.
Tiga hal yang berhubungan dengan pengarahan, yaitu : Pemotivasian, Kepemimpinan dan
Komunikasi.
4. Controling (Pengawasan)
Pengawasan (Controlling, Evaluating)merupa kan fungsi manajeman yang kelima setelah
perencanaan, motivasi, pengorganisasian dan pengarahan. Apabila rencana sudah disusun dan
ditetapkan, kemudian dilaksanakan dengan pengorganisasian yang rapi dan digerakan dengan baik
dan tepat, maka sudah barang tentu proses manajemen sudah hampir mendekati finish dengan
membuahkan hasil yang gemilang. Namun, sejauh mana hasil yang dicapai, berapa banyak kendala-
kendala yang ditemui, adakah kesalahan adakah penyelewengan dan sebagainya, untuk