Model Penilaian PMPRB PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 53

“Kami Berdayakan Good Local Government”

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

INSPEKTORAT

MODEL PENILAIAN MANDIRI


Inspektorat Provinsi Jawa Tengah :

PELAKSANAAN REFORMASI
BIROKRASI (PMPRB)

Surakarta, 15-16 Oktober 2014


KITA ???

2
3
BANYAK KORUPSI DI INDONESIA

4
PELAYANAN PUBLIK BURUK

5
6
Maraknya KKN 8 Area Bersih dari KKN
Perubahan
Buruknya Pelayanan Publik
Pelayanan Publik
Berkualitas
Kapasitas dan
Rendahnya Kapasitas dan
Akuntabilitas Kinerja
Akuntabilitas Kinerja
Tinggi

7
9
10
BAD GOVERNANCE
20 PROGRAM
PENCEGAHAN WBK
KORUPSI a.l :
SPIP -LHKPN
-Pengendalian
GRATIFIKASI
ZONA -Saran Perbaikan
WBBM
INTEGRITAS BPK/KPK/APIP

KPK-RI
KORSUPGAH KORUPSI
BPKP-RI

11
12
13
PROSES
INTERNAL

ROAD MAP PERENCANAAN

Feedback PROSES RB PELAKSANAAN

PMPRB MONEV INTERNAL

INDEKS RB DAN PELAPORAN DAN


RENCANA AKSI TL RENC. PERBAIKAN

EVALUASI EKSTERNAL
UNIT PENGELOLA RB NAS, TQA & TIM INDEPENDEN RB NAS
14
UU 17/2007 ttg REFORMASI
BIROKRASI
RPJP 2005-2025
Perpres 81/2010 ttg
Perpres 5/2010 ttg Grand Design RB
RPJMN 2009-2014 MONEV
(11 Prioritas) LAKS. RB

REFORMASI BIROKRASI PMPRB


1  PerMenPAN
DAN TATA KELOLA
1/2012 ttg
2 Pendidikan ROAD MAP Paket 9 PerMenPAN
PMPRB
RB 2010-2014 PerMenPAN  14/2014
PerMenPAN ttg
3 Kesehatan 31/2012 ttg
ttg Pedoman Pedoman
4 Penanggulangan Kemiskinan Juknis
ROAD MAP RB RB (No.7 s.d Eval RB Inst
PMPRB
2015-2019 15 Pem.
5 Ketahanan Pangan online.
Tahun 2011)
6 Infrastruktur ROAD MAP RB
7 Iklim Investasi dan Usaha 2020-2025
PROFIL RB
8 Energi
9 Ling. Hidup & Pengelolaan
Bencana
10 Daerah Tertinggal, terdepan, RENCANA
terluar & paska bencana PERBAIKAN
11 Kebud., Kreativitas , Inovasi
Teknologi
 Peraturan Presiden RI Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi
2010-2025
 Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi
Birokrasi 2010-2014
 Peraturan Menteri PAN dan RB No. 7 sampai dengan 15 Tahun 2011 :
7. Pedoman Pengajuan Dokumen Usulan 11. Kriteria dan ukuran
Reformasi Birokrasi Kementerian/Lembaga keberhasilan Reformasi Birokrasi
8. Pedoman Penilaian Dokumen Usulan dan Road 11. Pedoman Penataan Tatalaksana (Business
Map Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Process)
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah 12. Pedoman Pelaksanaan Quick Wins
9. Pedoman Penyusunan Road Map Reformasi 13. Pedoman Pelaksanaan Program Manajemen
Birokrasi Kementerian/Lembaga dan Pengetahuan (knowledge Management)
Pemerintah Daerah 14. Mekanisme Persetujuan Pelaksanaan Reformasi
10. Pedoman Pelaksanaan Program Manajemen Birokrasi dan Tunjangan Kinerja bagi
Perubahan Kementerian/Lembaga

 Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 1 Tahun 2012 tentang PMPRB.


 Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 31 Tahun 2012 tentang Juknis PMPRB online.
 Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 14Tahun 2014 tentang Pedoman Evaluasi RB
Instansi Pemerintah.
17
No. Area Perubahan Hasil Diharapkan
1. Organisasi Organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing)

2. Tatalaksana Sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien,
terukur dan sesuai dengan prinsip-prinsip good governance
3 Peraturan Per-UU-an Regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih dan kondusif

4 SDM Aparatur SDM yang berintegritas, netral, kompeten, capable,


profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera
5 Pengawasan Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan
bebas KKN
6 Akuntabilitas Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi

7 Pelayanan publik Pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat

8 Pola pikir (mind set) dan Birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi
Budaya Kerja (culture set)

18
19
22
4 actionable intermediate indicators

• Opini BPK (WTP)


• Integritas Pelayanan Publik
• Kemudahan Berusaha
• Instansi Pemerintah yang Akuntabel

2 non-actionable/aggregate and perception based


indicators
• Indeks Persepsi Korupsi (IPK)
• Indeks Efektifitas Pemerintahan
23
Area Perubahan Metode Cakupan Reformasi Birokrasi
Organisasi •Memprediksi kemungkinan terjadinya praktik birokrasi
AKTUALISASI AMANAH PEMBUKAAN UUD 1945

yg dipandang inefisien, inefektif, menimbulkan proses


Tatalaksana Preemtif panjang, membuka peluang KKN, dll.
Peraturan Per-UU-an •Melakukan langkah-langkah antisipatif.

SDM Aparatur Persuasif •Melakukan berbagai upaya RB melalui Sosialisasi,


Public Campaign, internalisasi, membangun kesadaran
Pengawasan dan komitmen individual.
Akuntabilitas
•Mencegah kemungkinan terjadinya praktik birokrasi yg
Pelayanan publik dipandang inefisien, inefektif, menimbulkan proses
Tindakan / panjang, membuka peluang KKN, dll melalui
Pola pikir (mind set) perubahan Mindset dan Culture-set.
Sanksi
dan Budaya Kerja •Menerapkan sanksi/punishment bagi mereka yang
(culture set) tidak perform dalam pelaksanaan RB.

Learning & Perubahan Perilaku, dengan meningkatnya kompetensi


Capacity dalam mewujudkan nilai-nilai dasar Pembukaan UUD 1945
Building ke dalam sistem, proses dan kinerja kebijakan. 24
LANGKAH-LANGKAH REFORMASI BIROKRASI

Mendapatkan komitmen pimpinan yang kuat

Melibatkan seluruh pemangku kepentingan

Membentuk tim reformasi birokrasi

Menetapkan Road Map (8 Area Perubahan)

Menerapkan manajemen berbasis kinerja

Menginformasikan upaya dan hasil secara berkala, termasuk quick wins

Melaksanakan monitoring dan evaluasi (PMPRB)

Menindaklanjuti hasil monitoring dan evaluasi

26
1. MANAJEMEN PERUBAHAN
2. PENATAAN PERATURAN PERUNDANGAN
3. PENATAAN DAN PENGUATAN ORGANISASI
4. PENATAAN KETATALAKSANAAN
5. PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM
6. PENGUATAN PENGAWASAN
7. PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA
8. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
9. MONITORING DAN EVALUASI
27
28
PMPRB = gabungan self-assesment + Official Assesment (unit kerja
menilai sendiri, tp menggunakan kertas kerja dengan indikator penilaian
sudah ditentukan menggunakan metode criteria referenced test, dan
setelah pelaporan akan dinilai oleh TQA dari Tim RB Nas).

PMPRB sbg sistem monitoring dan evaluasi yang solid dan kredibel dan
dapat mencerminkan suatu sistem pengukuran yang objektif, dan
pengguna dapat menerima dan menindaklanjuti hasil dari sistem
tersebut.

PMPRB sbg satu-satunya “tool” untuk mengetahui keberhasilan pelaks.


RB (mengukur, menilai dan mengawal pencapaian RB).
Kementerian/Lembaga/
• Seluruh Instansi Pemerintah Pusat
Badan/Kantor Pusat

Pemerintah Daerah • 33 Pemerintah Provinsi (termasuk


Provinsi Provinsi Jawa Tengah);

Pemerintah Daerah • 33 Pemerintah Kabupaten (lingkup


Kabupaten se-Indonesia Prov. Jateng adalah Kab. Kudus);

Pemerintah Daerah Kota • 33 Pemerintah Kota (lingkup Prov.


se-Indonesia Jateng adalah Kota Semarang).
SELURUH • Menerapkan PMPRB di lingkungan masing-
masing untuk periode TA.2012.
KEMENTERIAN/ • Menyampaikan laporan hasil PMPRB paling
LEMBAGA lambat 31 Maret 2013 kpd Kemenpan-RB.

• Segera memulai pelaksanaan Reformasi Birokrasi


sesuai Perpres 81/2010 dan Permenpan 30/2012.
SELURUH • Menerapkan PMPRB online.
PEMDA • Menyampaikan laporan hasil PMPRB paling
lambat 31 Maret 2013 kpd Kemenpan-RB (bg
PROVINSI/ Pemda yg ditetapkan sbg Pilot Project).
KAB/KOTA • Bagi Pemda non Pilot Project, melaporkan hasil
PMPRB utk periode TA.2012 dan/atau TA.2013
paling lambat 31 Maret 2014.
SURAT MENPAN-RB NOMOR B/1157/D.I.PANRB/03/2014
(11 Maret 2014)

PerMenpan • Sedang dilakukan pengembangan sistem evaluasi


31/2012

• Kewajiban untuk menyampaikan hasil PMPRB


Seluruh Instansi
pada tanggal 31 Maret 2014 untuk sementara
Pemerintah waktu DITUNDA sampai akhir Mei 2014.

Bagi
• PMPRB dapat dilanjutkan sbg bagian
Kementerian/ internal instansi.
Lembaga
• Lap menyeluruh tentang pengumpulan
data dan informasi pelaks. RB paling
lambat bulan Maret 2014 untuk disusun
profil RB Nasional 2010-2014.
34
EVALUASI RB (PERMENPAN 14/2014)

PENGUNGKIT (60%) HASIL (40%)

PENGUATAN PENGAWASAN
Kapasitas dan
(12%)
Akuntabilitas

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK 6%)


Organisasi
PENATAAN &
(20%)
PERUNDANG-UNDANGAN (5%)

PENGUATAN
MANAJEMEN PERUBAHAN (5%)

PENATAAN PERATURAN

ORGANISASI (6%)

PROGRAM SASARAN
PENATAAN Peningkatan
REFORMASI TATALAKSANA
(5%) REFORMASI Pelayanan
Publik (10%)

BIROKRASI
PENATAAN SISTEM
BIROKRASI
MANAJEMEN SDM Pemerintah
(15%) yang bersih
dan bebas KKN
PENGUATAN (10%)
AKUNTABILITAS KINERJA (6%)

PERBAIKAN DAN PEMBELAJARAN

35
MEKANISME EVALUASI
KEMENTERIAN / LEMBAGA / PEMDA
APIP
Memperoleh Panel evaluasi sekjen/sekda/
Membentuk Tim mengirimkan
sesma
akun dan Evaluator pelaksanaan hasil ke
mengirimkan ke
password Internal RB sekjen/sekda/
Menpanrb
sesma

KEMENTERIAN PANRB

Hasil Evaluasi Panel Verifikasi Desk


Eksternal Evaluator Lapangan Evaluation

PROFIL
REFORMASI
BIROKRASI
NASIONAL

36
PANDUAN MENGISI PMPRB
Inspektur Jenderal Sekjen/Sekmen/Sek Utama/
Inspektur Daerah Sekretaris Daerah

Login Login
Update

Update profil Update profil

1. Mengisi form penilaian

2. Submit (kirim) ke 3. Memeriksa dan mengoreksi hasil


Input form penilaian

Sesjen/Sesmen/Sestama/Sekda penilaian Irjen/Inspektur

Y
Ok ?
T
4. Jika isian penilaiannya belum
5. Meng-update atau memperbaiki
sesuai, maka kirim kembali ke
form penilaian
Irjen/Inspektur

Jika isian penilaiannya sudah sesuai,


kirim ke Kementerian PANRB
Selesai

6
PENGUNGKIT (BOBOT 60%)

Manajemen Penataan Sistem


Perubahan Manajemen SDM

Penataan Peraturan
Penguatan
Perundangan-
Akuntabilitas
undangan

Penataan dan
Penguatan
Penguatan
Pengawasan
Organisasi

Penataan Peningkatan Kualitas


Tatalaksana Pelayanan Publik
38
Manajemen Perubahan

Tim Reformasi Birokrasi Road Map RB

• Tim Reformasi Birokrasi telah dibentuk • Road Map telah disusun dan
diformalkan
• Tim Reformasi Birokrasi telah
melaksanakan tugas sesuai rencana • Road Map telah mencakup 8 area
kerja Tim Reformasi Birokrasi perubahan

• Tim Reformasi Birokrasi telah • Road Map telah mencakup "quick win"
melakukan monitoring dan evaluasi
rencana aksi, hasil evaluasi telah • Penyusunan Road Map telah melibatkan
ditindaklanjuti seluruh anggota organisasi

• Telah terdapat sosialisasi dan


internalisasi Road Map kepada anggota
organisasi
39
Manajemen Perubahan
Perubahan pola pikir dan budaya
Pemantauan Dan Evaluasi RB
kerja
• PMPRB direncanakan dan diorganisasikan • Terdapat keterlibatan pimpinan tertinggi
dengan baik secara aktif dan berkelanjutan dalam
pelaksanaan reformasi birokrasi
• Aktivitas PMPRB dikomunikasikan dengan
unit kerja • Terdapat media komunikasi secara reguler
untuk menyosialisasikan tentang reformasi
• Dilakukan pelatihan yang cukup bagi Tim
birokrasi yang sedang dan akan dilakukan
Asesor PMPRB

• Pelaksanaan PMPRB dilakukan oleh Asesor • Terdapat upaya untuk menggerakkan


organisasi dalam melakukan perubahan
• koordinator asesor PMPRB mereviu kertas melalui pembentukan agent of change
kerja asesor sebelum menyusun kertas ataupun role model
kerja instansi

• para asesor mencapai konsensus sebelum


menetapkan nilai PMPRB instansi.

• RATL telah dikomunikasikan dan


dilaksanakan 40
Penataan Peraturan Perundang-undangan

Sistem pengendalian dalam


Harmonisasi penyusunan peraturan
perundang-undangan

• Telah dilakukan identifikasi • Sistem pengendalian penyusunan


peraturan perundang- peraturan perundangan yang
undangan yang tidak mensyaratkan adanya Rapat
Koordinasi, Naskah
harmonis /tidak sinkron.
Akademis/kajian/policy paper,
dan Paraf Koordinasi
• Telah dilakukan revisi
peraturan perundang- • Dilakukan evaluasi atas
undangan yang tidak pelaksanaan sistem pengendalian
harmonis /tidak sinkron penyusunan peraturan
perundang-undangan

41
BACK
Penataan dan Penguatan Organisasi
Evaluasi Penataan
•Evaluasi ketepatan fungsi dan ukuran organisasi • Hasil evaluasi telah ditindaklanjuti
•evaluasi jenjang organisasi
dengan mengajukan perubahan
organisasi
•evaluasi kemungkinan duplikasi fungsi

•evaluasi satuan organisasi yang berbeda tujuan


namun ditempatkan dalam satu kelompok

•evaluasi kemungkinan pejabat yang melapor


kepada lebih dari seorang atasan

•evaluasi kesesuaian struktur organisasi dengan


kinerja yang akan dihasilkan

•evaluasi kesesuaian struktur organisasi dengan


mandat

•evaluasi tumpang tindih fungsi dengan instansi lain

•Evaluasi kemampuan struktur organisasi untuk


adaptif terhadap perubahan lingkungan strategis

42
BACK
Penataan Tatalaksana
Proses bisnis dan prosedur operasional
E-government
tetap (SOP) kegiatan utama
• Memiliki proses bisnis yang sesuai • Memiliki rencana pengembangan e-
dengan tugas dan fungsi government di lingkungan instansi

• Peta proses bisnis sudah dijabarkan ke • Pengembangan e-government secara


dalam prosedur operasional tetap terbatas di lingkungan internal dalam
(SOP) rangka mendukung proses birokrasi.

• Prosedur operasional tetap (SOP) telah • Ppengembangan e-government untuk


diterapkan meningkatkan kualitas pelayanan
kepada masyarakat
• Peta proses bisnis dan Prosedur
operasional telah dievaluasi dan • Pengembangan e-government untuk
disesuaikan dengan perkembangan meningkatkan kualitas pelayanan
tuntutan efisiensi, dan efektivitas kepada masyarakat dalam tingkatan
birokrasi transaksional

43
Penataan Tatalaksana

Keterbukaan Informasi Publik

• Adanya kebijakan pimpinan tentang


keterbukaan informasi public

• Menerapkan kebijakan keterbukaan informasi


publik

• Melakukan monitoring dan evaluasi


pelaksanaan kebijakan keterbukaan informasi
publik.
44
Penataan Sistem Manajemen SDM
Proses penerimaan pegawai
Perencanaan kebutuhan pegawai Pengembangan pegawai berbasis
transparan, objektif, akuntabel
sesuai dengan kebutuhan kompetensi
dan bebas KKN

• Analisis jabatan dan analisis • Pengumuman penerimaan • standar kompetensi jabatan


beban kerja telah dilakukan diinformasikan secara luas
kepada masyarakat • asessment pegawai
• Perhitungan kebutuhan pegawai
telah dilakukan • Pendaftaran dapat dilakukan • diidentifikasi kebutuhan
dengan mudah, cepat dan pasti pengembangan kompetensi
• Rencana redistribusi pegawai (online)
telah disusun dan diformalkan • disusun rencana pengembangan
• Persyaratan jelas, tidak kompetensi dengan dukungan
• Proyeksi kebutuhan 5 tahun telah diskriminatif anggaran yang mencukupi
disusun dan diformalkan
• Proses seleksi transparan, • pengembangan pegawai berbasis
• Perhitungan formasi jabatan yang objektif, adil, akuntabel dan kompetensi sesuai dengan
menunjang kinerja utama bebas KKN rencana dan kebutuhan
instansi telah dihitung dan pengembangan kompetensi
diformalkan • Pengumuman hasil seleksi
diinformasikan secara terbuka • monitoring dan evaluasi
pengembangan pegawai berbasis
kompetensi secara berkala

45
Penataan Sistem Manajemen SDM
Penegakan aturan
Promosi jabatan dilakukan
Penetapan kinerja individu disiplin/kode etik/kode
secara terbuka
perilaku pegawai

• Kebijakan promosi terbuka • Penetapan kinerja individu • Aturan disiplin/kode etik/kode


telah ditetapkan perilaku instansi telah
• penilaian kinerja individu yang ditetapkan
• Promosi terbuka pengisian terkait dengan kinerja
jabatan pimpinan tinggi telah organisasi • Aturan disiplin/kode etik/kode
dilaksanakan perilaku instansi telah
• Ukuran kinerja individu sesuai diimplementasikan
• Promosi terbuka dilakukan dengan indikator kinerja
secara kompetitif dan obyektif individu level diatasnya • Monev atas pelaksanaan
aturan disiplin/kode etik/kode
• Promosi terbuka dilakukan • Pengukuran kinerja individu perilaku instansi
oleh panitia seleksi yang dilakukan secara periodik
independen • pemberian sanksi dan imbalan
• monitoring dan evaluasi atas (reward)
• Hasil setiap tahapan seleksi pencapaian kinerja individu.
diumumkan secara terbuka
• Hasil penilaian kinerja individu
telah dijadikan dasar untuk
pengembangan karir individu

• Capaian kinerja individu telah


dijadikan dasar untuk
pemberian tunjangan kinerja

46
Penataan Sistem Manajemen SDM

Pelaksanaan evaluasi jabatan Sistem Informasi Kepegawaian

• Informasi faktor jabatan telah disusun • Sistem informasi kepegawaian telah


dibangun sesuai kebutuhan
• Peta jabatan telah ditetapkan
• Sistem informasi kepegawaian dapat
• Kelas jabatan telah ditetapkan diakses oleh pegawai

• Sistem informasi kepegawaian terus


dimutakhirkan

• Sistem informasi kepegawaian digunakan


sebagai pendukung pengambilan
kebijakan manajemen SDM

47
Penguatan Akuntabilitas Kinerja
keterlibatan pimpinan Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja

• pimpinan terlibat secara langsung • upaya peningkatan kapasitas SDM


pada saat penyusunan Renstra yang menangani akuntabilitas
kinerja
• pimpinan terlibat secara langsung
pada saat penyusunan Penetapan • pedoman akuntabilitas kinerja
Kinerja telah disusun

• pimpinan memantau pencapaian • Sistem Pengukuran Kinerja telah


kinerja secara berkala dirancang berbasis elektronik

• Sistem Pengukuran Kinerja dapat


diakses oleh seluruh unit

• Pemutakhiran data kinerja


dilakukan secara berkala

48
Penguatan Pengawasan
Pengaduan Whistle-Blowing
Gratifikasi Penerapan SPIP
Masyarakat System
• kebijakan penanganan • peraturan Pimpinan K/L • disusun kebijakan • Telah terdapat Whistle
gratifikasi tentang SPIP Pengaduan masyarakat Blowing System

• dilakukan public • dibangun lingkungan • Penanganan • Whistle Blowing System


campaign pengendalian pengaduan masyrakat telah disosialisasikan
telah
• Penanganan gratifikasi • dilakukan penilaian diimplementasikan • Whistle Blowing System
telah risiko atas organisasi telah
diimplementasikan • Hasil penanganan diimplementasikan
• dilakukan kegiatan pengaduan masyarakat
• dilakukan evaluasi atas pengendalian untuk telah ditindaklanjuti • Telah dilakukan
kebijakan penanganan meminimalisir risiko evaluasi atas
gratifikasi yang telah diidentifikasi • Telah dilakukan penanganan Whistle
evaluasi atas Blowing System
• Hasil evaluasi atas • SPI telah penanganan
penanganan gratifikasi diinformasikan dan pengaduan masyarakat • Hasil evaluasi atas
telah ditindaklanjuti dikomunikasikan penanganan Whistle
kepada seluruh pihak • Hasil evaluasi atas Blowing System telah
terkait penanganan ditindaklanjuti
pengaduan masyarakat
• dilakukan pemantauan telah ditindaklanjuti
Pengendalian intern
49
Penguatan Pengawasan
Penanganan Benturan Aparat Pengawasan Intern
Pembangunan Zona Integritas
Kepentingan Pemerintah (APIP)
• terdapat Penanganan • dilakukan pencanangan • APIP didukung dengan
Benturan Kepentingan. zona integritas komitmen pimpinan

• Penanganan Benturan • ditetapkan unit yang akan • APIP didukung dengan SDM
Kepentingan telah dikembangkan menjadi yang memadai secara
disosialisasikan. zona integritas kualitas dan kuantitas.

• Penanganan Benturan • ilakukan pembangunan • APIP didukung dengan


Kepentingan telah zona integritas? anggaran yang memadai
diimplementasikan.
• dilakukan evaluasi atas zona • APIP berfokus pada client
• dilakukan evaluasi atas integritas yang telah dan audit berbasis risiko
Penanganan Benturan ditentukan?
Kepentingan.
• terdapat unit kerja yang
• Hasil evaluasi atas ditetapkan sebagai “menuju
Penanganan Benturan WBK/WBBM”?
Kepentingan telah
ditindaklanjuti

50
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Standar Pelayanan Budaya pelayanan prima Pengelolaan Pengaduan
• Terdapat kebijakan standar • dilakukan sosialisasi/ • Terdapat Media
pelayanan. pelatihan dalam upaya Pengaduan Pelayanan
penerapan Budaya
• Standar pelayanan telah Pelayanan Prima. • Terdapat SOP pengaduan
dimaklumatkan. pelayanan
• Informasi tentang
• Terdapat SOP sesuai pelayanan mudah diakses • Terdapat unit yang
standar pelayanan melalui berbagai media. mengelola pengaduan
pelayanan
• Dilakukan reviu dan • terdapat sistem
perbaikan atas standar sanksi/reward bagi • dilakukan tindak lanjut
pelayanan dan SOP pelaksana layanan serta atas seluruh pengaduan
pemberian kompensasi pelayanan untuk
kepada penerima layanan perbaikan
bila layanan tidak sesuai
standar.
• Telah dilakukan evaluasi
atas penanganan
• terdapat sarana layanan keluhan/masukan
terpadu/terintegrasi.

51
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Penilaian kepuasan terhadap Pemanfaatan Teknologi


pelayanan Informasi

• Dilakukan survey kepuasan • Telah memiliki rencana


masyarakat terhadap penerapan teknologi
pelayanan informasi dalam pemberian
pelayanan
• Hasil survey kepuasan
masyarakat dapat diakses • Telah menerapkan teknologi
secara terbuka informasi dalam memberi
pelayanan.
• Dilakukan tindak lanjut atas
hasil survey kepuasan • Telah dilakukan perbaikan
masyarakat secara terus menerus

52
HASIL (BOBOT 40%)

Kapasitas dan Akuntabilitas Pemerintah yang Bersih


Kualitas Pelayanan Publik
Kinerja Organisasi dan Bebas KKN
(10%)
(20%) (10%)
• Nilai Akuntabilitas Kinerja • Nilai Persepsi Korupsi • Nilai Persepsi Kualitas
(14%) (Survei Eksternal) (7%) Pelayanan
• Nilai Kapasitas Organisasi • Opini BPK (3%) (Survei Eksternal)
(Survei Internal) (6%) (10%)

53
INTERPRETASI NILAI HASIL EVALUASI

54
MENTERI PAN & RB-RI (AZWAR ABU BAKAR) :
Konsep Pemberantasan Korupsi :
“ Harus dimulai dari Kita sendiri,
Mulai dari termudah dan Mulai dari Sekarang”

“Kalau Bukan Kita, Siapa Lagi?,


dan Kalau Bukan Sekarang, Mau Kapan Lagi”

GUBERNUR JAWA TENGAH (GANJAR PRANOWO):


“mBoten Korupsi, mBoten Ngapusi!”

Anda mungkin juga menyukai