Krismin Acara 3 Mineral

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM KsRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

Acara : 3. Mineral Halida dan Karbonat Nama : Budi Arya Sanjaya


Hari/Tanggal : Kamis 24 Mei 2018 NIM : F 121 17 052

GAMBAR SISTEM KRISTAL GAMBAR PERAWAKAN MINERAL

DESKRIPSI MINERAL HALIDA


1. Nomor urut : 04
2. Warna : Bening, putih, kuning kecokelatan
3. Sistem kristal : Monoklin
4. Kilap : Kaca
5. Kekerasan : 2,5 – 3 Skala Mohs
6. Gores : Putih
7. Belahan : Sempurna
8. Pecahan : Conchoidal
9. Tenacity : Brittle
10. Berat jenis : 2,15
11. Kemagnetan : Paramagnetik
12. Transparansi : Transparan
13. Sifat khas : Kyanite larut dalam air
14. Nama mineral : Kyanit (KMg(SO4)Cl3H2O)
15. Kegunaan : Kyanit biasa digunakan didalam pembuatan material tahan panas,
termasuk juga perlengkapan pipa dan piring. Kyanit juga digunakan
pada barang-barang elektronik seperti, insulator listrik dan abrasi.
16. Genesa : Terbentuk dalam garam kalium dan saling menetralkan satu sam lain
sehingga membentuk hasil yang tidak mempunyai sifat-sifat asam dan
basa. Mineral ini terbentuk pada temperatur sekitar 63,38°C melalui
proses peleburan. Asosiasi mineral : mineral silvit, hallit, karnalit.

Praktikan Asisten

Budi Arya Sanjaya Fahmi Arif P


PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
Acara : 3. Mineral Halida dan Karbonat Nama : Budi Arya Sanjaya

Hari/Tanggal : Kamis 24 Mei 2018 NIM : F 121 17 052

GAMBAR SISTEM KRISTAL GAMBAR PERAWAKAN MINERAL

DESKRIPSI MINERAL KARBONAT


1. Nomor urut : 05
2. Warna : Bening, putih, merah, jingga
3. Sistem kristal : Heksagonal
4. Kilap : Kaca
5. Kekerasan : 3,5 – 4 Skala Mohs
6. Gores : Putih
7. Belahan : Sempurna
8. Pecahan : Conchoidal
9. Tenacity : Brittle
10. Berat jenis : 2,94
11. Kemagnetan : Diamagnetik
12. Transparansi : Transparan
13. Sifat khas : Termasuk dalam kelompok batu hias (gemstone) yang mempunyai nilai
ekonomis yang tinggi; dapat bereaksi dengan HCl, menghasilkan CO2
yang terlihat seperti buih yang memberi kesan mineral tersebut seperti
mendidih.
14. Nama mineral : Aragonite (CaCO3)
15. Kegunaan : Kegunaan mineral ini sebagai pencegahan pelarutan, contohnya didalam
akuarium, peran aragonit diperlukan untuk kehidupan laut dan juga
menjaga pH air mendekati pH alaminya.
16. Genesa : Mineral ini terbentuk pada temperatur 1200° - 900°C melalui proses
kristalisasi magma, hal ini dapat dilihat dari ciri fisik mineral tersebut
yaitu, warna segar putih bening, warna lapuk putih dan mempunyai kilap
kaca.

Praktikan Asisten

Budi Arya Sanjaya Fahmi Arif P


PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
Acara : 3. Mineral Halida dan Karbonat Nama : Budi Arya Sanjaya
Hari/Tanggal : Kamis 24 Mei 2018 NIM : F 121 17 052

GAMBAR SISTEM KRISTAL GAMBAR PERAWAKAN MINERAL

DESKRIPSI MINERAL HALIDA


1. Nomor urut : 06
2. Warna : Hijau, putih, kuning, merah, lavender
3. Sistem kristal : Monoklin
4. Kilap : Kaca
5. Kekerasan : 3 Skala Mohs
6. Gores : Hijau keabu-abuan atau cokelat
7. Belahan : Sempurna
8. Pecahan : Uneven
9. Tenacity : Brittle
10. Berat jenis : 2,6 – 3,4
11. Kemagnetan : Diamagnetik
12. Transparansi : Transparan
13. Sifat khas : Merupakan bijih magnesium yang penting , dan digunakan sebagai bahan
isolasi.
14. Nama mineral : Cryolite (Na3AlF6)
15. Kegunaan : Sebagai bahan untuk pengolahan alumunium dan menggunakan industri
lainnya sebagai spesimen mineral.
16. Genesa : Terbentuk karena proses mineralisasi yang diakibatkan aktivitas magma.
Cryolite ini termasuk dalam mineral yang dapat bertahan terhadap
deformasi batuan yang kuat. Selain itu mineral ini terbentuk pada
temperatur 2000° - 3000°C. Merupakan mineral indeks pada batuan
metamorf.

Praktikan Asisten

Budi Arya Sanjaya Fahmi Arif P


PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
Acara : 3. Mineral Halida dan Karbonat Nama : Budi Arya
Sanjaya
Hari/Tanggal : Kamis 24 Mei 2018
NIM : F 121 17 052

GAMBAR SISTEM KRISTAL GAMBAR PERAWAKAN MINERAL

DESKRIPSI MINERAL KARBONAT


1. Nomor urut : 07
2. Warna : Putih, kuning, cokelat
3. Sistem kristal : Heksagonal
4. Kilap : Kaca
5. Kekerasan : 3,5 – 4,5 Skala Mohs
6. Gores : Putih
7. Belahan : Sempurna
8. Pecahan : Conchoidal
9. Tenacity : Brittle
10. Berat jenis : 1,74
11. Kemagnetan : Diamagnetik
12. Transparansi : Transculent
13. Sifat khas : Memiliki sifat magnet yang lebih kuat di antara mineral-mineral lainnya
14. Nama mineral : Magnesite (MgCO3)
15. Kegunaan : Digunaka dalam industri konstruksi, sebagai flux dalam
industri metalurgi, pembuatan gelas, keramik, refaktori, amplas
dan batu permata.
16. Genesa : Mineral ini terbentuk dari hasil perubahan wujud dari padat ke gas
tanpa mencair terlebih dahulu. Dalam hubungannya dengan gunung
api, terjadi juga dalam endapan metamorfosa kontak dan sebagai
mineral tambahan dan terbentuk pada temperatur sekitar 800°C-
900°C hingga membuat mineral ini mempunyai bentuk yang
sempurna. Asosiasi mineral:talk, chlorite, pyrite dan hematite.

Praktikan Asisten

Budi Arya Sanjaya Fahmi Arif P


PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
Acara : 3. Mineral Halida dan Karbonat Nama : Budi Arya Sanjaya
Hari/Tanggal : Kamis 24 Mei 2018 NIM : F 121 17 052

GAMBAR SISTEM KRISTAL GAMBAR PERAWAKAN MINERAL

DESKRIPSI MINERAL KARBONAT


1. Nomor urut : 08
2. Warna : Bening dan putih
3. Sistem kristal : Heksagonal
4. Kilap : Kaca
5. Kekerasan : 3 Skala Mohs
6. Gores : Putih
7. Belahan : Sempurna
8. Pecahan : Uneven
9. Tenacity : Brittle
10. Berat jenis : 2,71
11. Kemagnetan : Diamagnetik
12. Transparansi : Transparan
13. Sifat khas : Mineral yang tidak murni, karena banyak menjebak bahan organik dalam
pembentukannya, seperti daun, ranting, lumut dan lainnya.
14. Nama mineral : Calcite (CaCO3)
15. Kegunaan : Untuk membuat semen, dan juga dapat sebagai bahan konstruksi
bangunan. Mineral ini juga banyak digunakan sebagai bahan tahan api
dan produksi kertas.
16. Genesa : Terbentuk pada lingkungkan laut dan diendapkan oleh bangkai plankton
dan terbentuk pada daerah batuan sedimen yang terdapat di lingkungan
endapan batugamping. Asosiasi mineral : albite dan scheelite.

Praktikan Asisten

Budi Arya Sanjaya Fahmi Arif P


PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
Acara : 3. Mineral Halida dan Karbonat Nama : Budi Arya Sanjaya
Hari/Tanggal : Kamis 24 Mei 2018 NIM : F 121 17 052

GAMBAR SISTEM KRISTAL GAMBAR PERAWAKAN MINERAL

DESKRIPSI MINERAL HALIDA


1. Nomor urut : 01
2. Warna : Ungu sampai biru, hijau, dan biru
3. Sistem kristal : Isometrik
4. Kilap : Kaca
5. Kekerasan : 4 Skala Mohs
6. Gores : Putih
7. Belahan : Sempurna
8. Pecahan : Splintery
9. Tenacity : Brittle
10. Berat jenis : 3,15
11. Kemagnetan : Diamagnetik
12. Transparansi : Transparan
13. Sifat khas : Menghasilkan nyala api merah ketika di bakar, hal ini menandakan
adanya unsur kalsium
14. Nama mineral : Fluorite (CaF2)
15. Kegunaan : Dipakai dalam industri kimia, peleburan besi, baja, gelas, dan serat kaca.
16. Genesa : Terbentuk melalui proses pembentukan mineral yang terjadi di sekitar
sumber dari panas bumi (didalam kulit bumi) yang terjadi akibat adanya
injeksi dari magma terhadap air dengan kata lain terjadi pelarutan oleh
magma sisa yang bercampur dengan air tanah sehingga mengalami
pengkristalan dan dijumpai dalam urat-urat, baik sebagai mineral bijih
metalik khususnya timbal dan perak. Dapat pula terbentuk pada
lingkungan batuan beku dan pegmatit. Pada temperatur sekitar 300-
500°C. Asosiasi mineral : barite dan galena.

Praktikan Asisten

Budi Arya Sanjaya Fahmi Arif P


PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
Acara : 3. Mineral Halida dan Karbonat Nama : Budi Arya Sanjaya
Hari/Tanggal : Kamis 24 Mei 2018 NIM : F 121 17 052

GAMBAR SISTEM KRISTAL GAMBAR PERAWAKAN MINERAL

DESKRIPSI MINERAL KARBONAT


1. Nomor urut : 02
2. Warna : Biru kehijauan
3. Sistem kristal : Monoklin
4. Kilap : Kristal
5. Kekerasan : 3,5 – 4 Skala Mohs
6. Gores : Biru
7. Belahan : Sempurna
8. Pecahan : Conchoidal
9. Tenacity : Brittle
10. Berat jenis : 3,77
11. Kemagnetan : Diamagnetik
12. Transparansi : Transparan
13. Sifat khas : Warna biru pada mineral ini memberikan kesan yang sangat indah.
Apalagi dengan sifat mineral yang transparan. Dapat bereaksi dengan
HCl. Reaksi ini menghasilkan karbondioksida yang terlihat seperti buih.
14. Nama mineral : Azurite (Cu3(OH)2(CO3)2)
15. Kegunaan : Sebagai ukiran atau perhiasan (batu hias).
16. Genesa : Terbentuk melalui proses interaksi kontak langsung antara molekul
oksigen dan semua zat yang berbeda disepanjang urat-urat bijih tembaga
dengan malahit. Mineral ini terbentuk pada temperatur 800°C-900°C.
Asosiasi mineral : kalsit, cerussite, kurasa dan khalkopirit.

Praktikan Asisten

Budi Arya Sanjaya Fahmi Arif P


PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
Acara : 3. Mineral Halida dan Karbonat Nama : Budi Arya Sanjaya
Hari/Tanggal : Kamis 24 Mei 2018 NIM : F 121 17 052

GAMBAR SISTEM KRISTAL GAMBAR PERAWAKAN MINERAL

DESKRIPSI MINERAL SULFIDA


1. Nomor urut : 03
2. Warna : Putih, cokelat, kuning
3. Sistem kristal : Orthorombik
4. Kilap : Logam
5. Kekerasan : 2,5 Skala Mohs
6. Gores : Putih
7. Belahan : Tidak ada
8. Pecahan : Conchoidal
9. Tenacity : Brittle
10. Berat jenis : 1,7
11. Kemagnetan : Diamagnetik
12. Transparansi : Transculent
13. Sifat khas : Sangat mudah larut, menghasilkan nyala api ungu ketika di lebur
14. Nama mineral : Carnalite (KMgCl3(6H2O))
15. Kegunaan : Sebagai furtilizet yang merupakan sumber penting penghasil potash.
16. Genesa : Terbentuk dalam endapan laut garam yang dikenal sebagai mineral
evoporit yang terhidrasi dari potassium magnesium. Spesimen
kristal carnalite dapat ditemukan dari 1,5 persen mol KCl dan 98,5 persen
mol MgCl2 · 6H2O dengan kristalisasi lambat pada 25 ° C. Asosiasi
mineral : talk, phyrite dan hematite.

Praktikan
Asisten

Budi Arya Sanjaya


Fahmi Arif P
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
Acara : 3. Mineral Halida dan Karbonat Nama : Budi Arya Sanjaya
Hari/Tanggal : Kamis 24 Mei 2018 NIM : F 121 17 052

GAMBAR SISTEM KRISTAL GAMBAR PERAWAKAN MINERAL

DESKRIPSI MINERAL KARBONAT


1. Nomor urut : 10
2. Warna : Bening, putih sampai krem
3. Sistem kristal : Trigonal
4. Kilap : Kaca
5. Kekerasan : 3,5 – 4 Skala Mohs
6. Gores : Putih
7. Belahan : Sempurna
8. Pecahan : Choncoidal
9. Tenacity : Brittle
10. Berat jenis : 3,96
11. Kemagnetan : Paramagnetik
12. Transparansi : Opaque
13. Sifat khas : Mineral ini mudah hancur
14. Nama mineral : Siderite (FeCO3)
15. Kegunaan : Sebagai sumber logam, besi dan salah satu campuran pembuatan baja.
16. Genesa : Terbentuk pada lingkungkan sedimen dan terdapat sebagai lapisan-
lapisan yang sering berasosiasi dengan lapisan lempung, serpih atau
batubara. Dapat pula terbentuk melalui proses hidrotermal yang terdapat
dalam urat-urat (vein), atau terbentuk sebagai pegmatit. Sering
berasosiasi dengan mineral pirit dan galena.

Praktikan Asisten

Budi Arya Sanjaya Fahmi Arif P


PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
Acara : 3. Mineral Halida dan Karbonat Nama : Budi Arya Sanjaya
Hari/Tanggal : Kamis 24 Mei 2018 NIM : F 121 17 052

GAMBAR SISTEM KRISTAL GAMBAR PERAWAKAN MINERAL

DESKRIPSI MINERAL SULFIDA


1. Nomor urut : 09
2. Warna : Putih bening keabu-abuan
3. Sistem kristal : Isometrik
4. Kilap : Kaca
5. Kekerasan : 2,5 Skala Mohs
6. Gores : Putih
7. Belahan : Sempurna
8. Pecahan : Uneven
9. Tenacity : Brittle
10. Berat jenis : 2,1
11. Kemagnetan : Diamagnetik
12. Transparansi : Transparan
13. Sifat khas : Dapat bereaksi dengan HCl
14. Nama mineral : Halite (NaCl)
15. Kegunaan : Sebagai bahan pembuatan garam, pupuk pembuatan asam hydrofluoric,
dan bahan optik.
16. Genesa : Terbentuk karena proses oksigen melalui pengeringan danau yang
mengandung garam atau terbentuk dari hasil presipitasi air laut secara
secara primer/langsung pada temperatur sekitar 100°C. Mineral ini juga
merupakan hasil presipitasi pada endapan sedimen seperti lempung.
Asosiasi mineral : anhydrit, sylvenit, carnalit dan gypsum.

Praktikan Asisten

Budi Arya Sanjaya Fahmi Arif P

Anda mungkin juga menyukai