Makalah Metodologi Studi Islam
Makalah Metodologi Studi Islam
Makalah Metodologi Studi Islam
Disusun Oleh :
KELOMPOK 10
WA RIANI
NERWANA
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan
kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan yang luar biasa
ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang
“Pemanfaatan Limbah Plastik.”
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi
gung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan
Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling
benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya
karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Sekaligus pula kami menyampaikan rasa terima kasih yang sebanyak-
banyaknya Dosen Pembimbing yang telah menyerahkan kepercayaannya kepada
kami guna menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Kami juga berharap dengan sungguh-sungguh supaya makalah ini mampu
berguna serta bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan
terkait dampak yang diakibatkan karena sampah, serta sekaligus langkah-langah
tentang bagaimana sampah dapat diolah menjadi barang kerajinan yang dapat
dipakai.
Selain itu kami juga sadar bahwa pada makalah kami ini dapat ditemukan
banyak sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami
benar-benar menanti kritik dan saran untuk kemudian dapat kami revisi dan kami
tulis di masa yang selanjutnya, sebab sekali kali lagi kami menyadari bahwa tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai saran yang konstruktif.
Di akhir kami berharap makalah sederhana kami ini dapat dimengerti oleh
setiap pihak yang membaca. Kami pun memohon maaf yang sebesar-besarnya
apabila dalam makalah kami terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap agama mempunyai karakteristik ajaran yang membedakan dari agama-
agama lainyya. Agama yang didakwahkan secara sungguh-sungguh diharapkan
dapat menyelamatkan dunia yang terpecah-pecah dalam berbagai bagian-bagian.
Perpecahan saling mengintai dan berbagai krisi yang belum diketahui bagaimana
cara mengatasinya.
Tidak mudah membahas karakterisitik ajaran islam, karena ruang lingkupnya
sangat luas, mencakup berbagai aspek kehidupan umat islam. Untuk mengkaji
secara rinci semua karakteristik ajaran islam perlu di telusuri, mulai dari risalah
Allah terakhir dan menjadi agama yang di ridhoi Allah, untuk dunia dan seluruh
umat manusia sampai datangya hari kiamat.
Karakteristik yang dimiliki islam, yakni karakteristik ilmu dan kebudayaan,
pendidikan, social, ekonomi, kesehatan, politik, pekerjaan, dan disiplin ilmu.
Karakteristik ajaran islam ada lah suatu karakter yang harus dimiliki oleh umat
muslim dengan bersandarkan Al-Qur’an dan Hadist dalam berbagai bidang ilmu,
kebudayaan, pendidikan, sosial, ekonomi, kesehatan, politik, pekerjaan, disiplin
ilmu, dan berbagai macam ilmu khusus. Karakteristik ini banyak terdapat di dalam
sumber-sumber ajaran Al-Quran dan Al-Hadits. Maka dari itu kedua sumber ini
telah menjadi pedoman hidup bagi setiap umat Islam sekaligus menjadi sumber
dari pembuatan makalah ini. Aspek-aspek sumber kehidupan ini diberi karakter
tersendiri dalam berbagai ilmu pengetahuan, ekonomi, social, politik, pekerjaan,
kesehatan, dan disiplin ilmu untuk sepanjang masa.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengetian dari Karakteristik Ajaran Islam ?
2. Bagaimanakah Karakteristik Ajaran Islam dalam Bidang Ekonomi ?
3. Bagamianankah Karakteristik Ajaran Islam dalam Bidang Kesehatan ?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pengetian dari Karakteristik Ajaran Islam ?
2. Untuk mengetahui Karakteristik Ajaran Islam dalam Bidang Ekonomi ?
3. Untuk mengetahui Karakteristik Ajaran Islam dalam Bidang Kesehatan ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Secara etimologi, kata islam berasal dari Bahasa Arab, yakni Aslama,
Yuslimu Islaman yang berarti keselamatan. Kata ini juga bias dibentuk dari tiga
susunan huruf yaitu sin, lam, dan mim. Dalam Al-Qur’an kata-kata yang dibentuk
dari huruf tersebut memiliki banyak makna yaitu :
1. As-salmu yang berarti damai yang termaktub dalam Al-Qur’an surah
Anfaal:61
آَّلل ِ إ َّنهُ ه َُو آا َّس ِمي ُع آ ْلع َ ِلي ِم
َّ َواِن َجنَ ُحو ْا ِلل َّس ْل ِم َفا َج ْن ْح َلها َ َوت ََو َّك َل عَ َلى
Terjemah : “ Dan jika mereka condong kepada perdamaian, Maka
condonglah kepadanya dan bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya
dialah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui “.
2. Aslama yang bermakna pasrah terdapat pada Al-Qur’an An-Nisa ayat 125,
yang artinya adalah “ Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada
orang yang ikhlas menyerahkan diri kepda Allah, sedang diapun mengerjakan
kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil
Ibrahim menjadi kesayangan-Nya.
3. Saliim sebagaimana terdapat dalam Al-Qur’an Asy-Syu’ra ayat 89
4. Salamun yang berarti selamat, yang berada dalam Al-qur’am Surah Maryam
ayat 47.
Kata islam menurut istilah adalah mengacu kepada agama yang bersumber
pada wahyu yang datang dari Allah SWT,. Bukan dari manusia, dan bukan pula
berasal dari Nabi Muhammad SAW. Posisi nabi dalam agama islam diakui
sebagai yang ditugasi oleh Allah untuk menyebarkan ajaran islam terssebut
kepada umat manusia. Dalam proses ajaran islam, nabi terlibat dalam memberi
keterangan, penjelasan, uraian, dan contoh prakteknya. Namun keterlibatan inni
3
masih dalam batas-batas yang dibolehkan tuhan. Dengan demikian, secara istilah
islam adalah nama bagi suatu agama yang berasal dari Allah SWT.
Kata islam tidak mempunyai hubungan dengan orang tertentu atau dari
golongan manusia dari suatu negeri. Kata islam adalah nama yang diberikan oleh
Tuhan sendiri. Hala demikian dapat dipahami dari petunjuk ayat-ayat Al-Qur’an
yang diturunkan oleh Allah SWT.
Selanjutnya dilihat dari segi ajarannya, Islam adalah agama yang sepanjang
srejarah manusia. Agama dari seluruh nabi dan rosul yang pernah diutus oleh
Allah SWT., pada bangsa-bangsa dan kelompok-kelompok manusia. Islam itulah
agama bagi Adam as, Nabi Ya’kub, Nabi Musa, Nabi Daud, Nabi Sulaiman, dan
nabi Isa as. Hal demikian dapat dipahami dari yat-ayat yang terdapat di dalam Al-
Qur’an yang menegaskan bahwa nabi tersebut termasuk orang yang berserah diri
kepada Allah. Namun demikian perlu ditegaskan, bahwa meskipun para nabi
tersebut telah meyatakan diri, akan tetapi agama yang mereka anut itu bukan
bernama agama islam. Misi agama yang mereka anut adalah islam, tetapi agama
yang mereka bawa namanya dikaitkan dengan nama daerah atau nama penduduk
yang menganut agama tersebut. Agama yang dibawa oleh Nabi Isa as misalnya,
meskipun misinya penyerahan diri kepada Allah (Islam), tetapi nama agama
tersebut adalah Kristen, yaitu nama yang dinisbahkan kepada Yesus Kristus
sebagai pembawa agama tersebut, atau agama Nasrani, yaitu naama yang
dinisbahkan kepada tempat kelahiran Nabi Isa, yaitu Nazaret.
4
Islam memandang bahwa kehidupan yang harus dilakukan manusia adalah
hidup yang seimbang dan tidak terpisahkan antara urusan dunia dan akhirat.
Urusan dunia dikejar dalam rangka menegejar kehidupan akhirat dan kehidupan
akhir dicapai dengan dunia. Pandangan Islam mengenai kehidupan demikian itu,
secara tidak langsung menolak kehidupan yang bercorak sekularistik, yaitu
kehidupan yang memisahkan antara urusan dunia dengan urusan agama. Agama
harus terlibat dalam mengatur kehidupan dunia. Sebagai contoh Allah
menurunkan ayat tentang larangan berbuat curang dalam perdagangan, Allah
berfirman di awal surat Al-Muthofifin :
Artinya : "Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang (1) (yaitu) orang-
orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, (2)
dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka
mengurangi. (3) Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya
mereka akan dibangkitkan, (4)." (al-Muthaffifin:1-4).
Dari ayat ini tergambar jelas bahwa Islam juga memperhatikan kehidupan
manusia dalam bidang ekonomi. Karena ekonomi dan perkembangannya tidak
bisa terlepaskan dari kehidupan manusia, maka dari itu Islam juga mengaturnya
demi terciptanya kesejahteraan kehidupan manusi di dunia dan selamat di akhirat
kelak.
Dalam kaitan ini, maka perlu dimiliki pandangan kosmologis yang didasarkan
pada pandangan teologi yang benar. Dalam teologi Islam, bahwa alam raya
dengan segala isinya sebagai ladang untuk mencari kehidupan adalah sesuatu
yang suci dalam arti tidak haram untuk dimanfaatkan. Alam raya ini sesuatu yang
diciptakan Tuhan untuk dimanfaatkan manusia, dan bukan sekali-kali untuk
dijadikan obyek penyembahan sebagaimana dijumpai pada masyarakat primitif.
Alam raya dengan segala keindahannya adalah ciptaan Tuhan. Kita tahu bahwa di
alam raya ini dijumapi berbagai keajaiban dan kekaguman. Misalnya di taman
5
atau di kebun kita menyaksikan aneka ragam tanaman dan buah-buahan, padahal
ditanam di tempat yang sama, tetapi buah dari tanaman itu beraneka ragam.Ketika
kita menyaksikan yang demikian itu, kita menganggapnya sebagai Tuhan. Yang
dianggap Tuhan adalah Allah yang menciptakan seluruh alam ini. Ketika kita
menyaksikan keindahan dan kekaguman itu, kita dianjurkan mengucapkan
subhanallah = Maha Suci Allah yang telah menciptakan semua itu. Dengan cara
demikian selain keimanan kita semakin bertambah mantap, juga akan merasakan
manfaat atas segala ciptaan Tuhan itu. Dari keadaan demikian, maka ia akan
memanfaatkan kehidupan dunia ini untuk beribadah kepada Allah swt.
Islam merupakan agama yang memiliki ajaran dalam segala bidang, dalam
urusan kehidupan duniapun dalam hal ini bidang ekonomi, Islam mengajarkannya
untuk kesejahteraan manusia, karena Islam memandang bahwa manusia itu harus
hidup seimbang dan tidak terpisahkan antara urusan dunia dan akhirat.
Adapun ciri khas ekonomi Islam yaitu:
a) Ekonomi Islam merupakan bagian dari sistem ekonomi Islam
b) Ekonomi Islam merealisasikan keseimbangan individu dengan kepentingan
masyarakat.
6
Allah berfirman :
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan
menyukai orang-orang yang mensucikan diri”. (QS. Albaqarah [2]: 222)
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dengan makalah ini pembaca diharapkan dapat memahami pembahasan
tentang karakteristik ajaran Islam. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari
sempurna,oleh karenanya diharapkan masukan atau kritik/saran yang
membangun sehingga kami dapat membuat karya yang lebih baik dimasa yang
akan datang. Semoga makalah ini dapat menambah keilmuan serta wawasan
para pembaca dalam hal karakteristik ajaran Islam.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://indonesia-admin.blogspot.com/2010/02/karakteristik-ajaran-islam.html