Laporan PKL Proyek Green Sedayu Apartment-Nadhira&tegar 3G3 PDF
Laporan PKL Proyek Green Sedayu Apartment-Nadhira&tegar 3G3 PDF
Laporan PKL Proyek Green Sedayu Apartment-Nadhira&tegar 3G3 PDF
11/PKL/D3-KG/2018
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PROYEK PEMBANGUNAN GREEN SEDAYU APARTMENT
CENGKARENG, JAKARTA BARAT
Disusun Oleh :
Nadhira Nurfitriani
(NIM 1116030031)
Pembimbing :
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang selalu memberikan
kasih dan sayang-Nya kepada seluruh makhluk-Nya di alam semesta ini. Atas
limpahan nikmat-Nya jugalah, kami mampu menyelesaikan laporan ini dengan
sebaik-baiknya. Laporan ini adalah bahan evaluasi kinerja kami saat Praktik Kerja
Lapangan (PKL) di Green Sedayu Apartment selama 8 minggu (16 Juli 2018-8
September 2018).
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah salah satu syarat kelulusan mata
kuliah di Semester V. Selain itu, PKL ini juga bertujuan untuk memperoleh
pengetahuan di lapangan yang bertujuan untuk memberikan perbandingan antara
teori yang dipelajari di bangku perkuliahan dengan kenyataan yang terdapat di
lapangan dan membantu agar mahasiswa memperoleh gambaran yang menyeluruh
dalam pelaksanaan pembangunan suatu proyek serta mengenal kendala-kendala
yang mungkin dihadapi suatu proyek serta bagaimana cara untuk menyelesaikan
kendala-kendala tersebut.
1. Bapak Agung Budi Broto, S.T., M.T. sebagai Ketua Jurusan Teknik
Sipil sebagai Ketua Jurusan Teknik Sipil.
2. Bapak Praganif, S.T., M.Eng. sebagai pembimbing jurusan yang selalu
membimbing dan memberikan masukan dalam menyusun laporan ini.
3. Bapak Bismoyo Fadhillah Insan sebagai pembimbing kami di proyek
Green Sedayu Apartment & Mall.
iii
4. Seluruh karyawan PT. Totalindo Eka Persada yang telah membantu
selama kegiatan praktik kerja lapangan.
5. Orangtua dan keluarga kami yang telah memberikan dukungan.
6. Teman-teman praktik kerja lapangan yang selalu membantu dalam
segala hal.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
3.4.1 Pihak-Pihak yang Terlibat ............................................................... 22
BAB IV PEKERJAAN YANG DIAMATI ........................................................ 35
4.1 Lingkup Pekerjaan .............................................................................. 35
4.2 Pekerjaan yang Diamati ...................................................................... 35
4.3 Tugas Selama Praktik ......................................................................... 36
4.3.1 Monitoring Pekerjaan Finishing...................................................... 36
4.3.2 Melakukan NCR Sruktur dan Finishing ......................................... 37
4.4 Pekerjaan-Pekerjaan yang Diamati Saat Praktik ................................ 39
4.4.1 Pekerjaan Kolom ............................................................................. 39
4.4.2 Pekerjaan Balok dan Plat Lantai ..................................................... 47
4.5 Progress Proyek .................................................................................. 57
4.6 Studi Kasus ......................................................................................... 59
4.6.1 Kelebihan Kolom ............................................................................ 59
4.6.2 Anak Tangga Kurang (Tangga Kekurangan Satu Trap) ................. 60
4.6.3 Balok&Kolom Keropos .................................................................. 61
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 62
5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 62
5.2 Saran ................................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 64
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.11 Gambar Bangunan Capital Place & Four Season ..........................12
vii
Gambar 3.1 Hubungan Kerja Proyek Green Sedayu Apartment ..........................20
viii
Gambar 4.22 Proses Perbaikan Tulangan Tangga ................................................60
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Tipe dan Dimensi Kolom pada Lantai 12 Zona 2 Hotel ......................... 40
Tabel 4.2 Tipe dan Tebal Plat pada Lantai 11 Zona 1 Hotel ................................... 48
Tabel 4.3 Tipe dan Dimensi Balok pada Lantai 11 Zona 1(Arah X) Hotel ........... 48
Tabel 4.4 Tipe dan Dimensi Balok pada Lantai 11 Zona 1(Arah Y) Hotel ........... 48
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 9 Denah Balok & Plat Typical Lantai 6-12 Parsial 1 ............................. 73
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1. Desain arsitektur
2. Metode kerja
3. Manajemen proyek
4. Pengadaan material atau bahan
5. Peralatan kerja
Pelaksanaan PKL atau Job Training untuk mahasiswa Diploma III (D-
III) Jurusan Teknik Sipil bidang studi Konstruksi Bangunan Sipil dan
Gedung dilakukan pada akhir semester IV hingga awal semester V selama
8 minggu di sebuah proyek perusahaan jasa konstruksi sehingga mahasiswa
dapat mengamati langsung keadaan sebenarnya di lapangan dan mengenal
lebih jauh tentang dunia konstruksi.
1
Banyaknya pengalaman yang bisa didapat oleh mahasiswa selama
PKL atau Job Training, maka diharapkan tuntutan kebutuhan akan dunia
konstruksi lulusan politeknik yang terampil dan cerdas bisa tercapai. Serta
terjalin hubungan yang erat antara perusahaan jasa konstruksi dengan
lembaga pendidikan tinggi khususnya Politeknik Negeri Jakarta.
2
LOKASI PROYEK
3
1.2 Tujuan dan Manfaat
1.2.1 Tujuan Umum
4
4. Menjadi mahasiswa yang berpotensi kompetititf dan profesional
yang siap memasuki era dunia kerja.
Metode pelaksanaan dan pengumpulan data dalam kegiatan PKL ini adalah:
1. Data Primer
Data primer dapat diperoleh dengan cara tanya jawab secara langsung
dengan pihak perusahaan, terutama pada karyawan yang berada di
bagian lapangan. Selain itu juga dapat melakukan pengamatan secara
langsung terhadap objek yang dipelajari dan nantinya akan disesuaikan
dengan teori yang diperoleh di bangku kuliah.
2. Data Sekunder
5
1.4 Ruang Lingkup
Laporan kerja praktik ini merupakan hasil pengamatan dan juga
merupakan hasil dari konsultasi – konsultasi yang penulis lakukan kepada
pihak – pihak yang terlibat dalam proyek ini. Waktu kerja praktik yang
dilakukan adalah 2 (dua) bulan. Dalam waktu 2 (dua) bulan tersebut rasanya
sulit bagi penulis untuk menguasai semua kegiatan yang dilakukan pada
proyek yang besar ini. Oleh karena itu dalam laporan kerja praktik ini perlu
rasanya memakai batasan. Batasan yang disajikan dalam laporan ini adalah
memfokuskan pada pekerjaan struktur yang terdiri dari :
1. Pekerjaan penulangan
2. Pekerjaan bekisting
3. Pekerjaan pengecoran
4. Progress Proyek
6
BAB II
PENGENALAN PERUSAHAAN
7
1.666.000.000 saham baru yang mewakili sebesar 24,99% kepemilikan
masyarakat, dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan demikian,
saham yang dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia sebanyak 6.666.000.000
lembar saham (100%) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam
Perseroan.
1. Dewan Komisaris
a. Komisaris Utama : Erry Firmansyah
b. Komisaris : Sabang Merauke Sihombing
c. Komisaris : Saut Irianto Rajagukguk
2. Direktur
a. Direktur Utama : Donald Sihombing
8
b. Direktur : Sung Hyun Jim Baik
c. Direktur : Joni
d. Direktur : Andre Chandra Biantoro
e. Direktur : Achyat
f. Direktur Independen : Eko Wardoyo
3. Sekretaris Perusahaan : Novita Frestiani
9
Gambar 2.3 Penghargaan Penanaman 2000 Mangrove oleh IMARF
10
Gambar 2.6 Sertifikat ISO 14001:2008 Gambar 2.7 Sertifikat ISO 14001:2004
11
2.5 Proyek yang telah dibangun
1. Mall Taman Anggrek
3. Kalibata City
12
4. Hotel Mulia
5. Rusun KS Tubun
\
Gambar 2.14 Gambar Bangunan Rusun KS Tubun
13
7. Plaza Indonesia Extension
9. Mulia Resort
14
10. Tol Cipada-Cipularang
15
BAB III
PENGENALAN PROYEK
16
3.1.3 Penunjukkan Langsung
Yaitu pengadaan barang/ jasa dengan cara menunjuk langsung
kepada satu penyedia barang/ jasa. Penunjukan langsung ini
dilakukan bila dalam kondisi bencana alam, hak paten, dan bila telah
dua kali lelang gagal. Pada dasarnya, ada beberapa tahapan yang
harus dilakukan untuk mendapatkan proyek. Mulai dari tahap
pengembangan konsep, tahap perencanaan, tahap pelelangan, tahap
pelaksanaan, tahap pemeliharaan, dan tahap pengoperasian.
3.1.4 Prosedur pada Proyek Green Sedayu Apartment
Pada proyek Green Sedayu Apartment ini, PT. Panorama
Bangun Lestari selaku owner melakukan pelelangan terbatas kepada
beberapa perusahaan yang diundang oleh pihak PT. Panorama
Bangun Lestari. Perusahaan-perusahaan yang mengikuti tender/
pelelangan tersebut antara lain: Totalindo Eka Persada, Total
Bangun Persada, ACSET, Pulau Intan, dan Nusa Konstruksi
Enjiniring. Perusahaan-perusahan tersebut nantinya dipilih yang
memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya, dan nantinya didapat
harga penawaran yang kompetitif. Dan PT. Totalindo Eka Persada
memenuhi kualifikasi dan terpilih sebagai kontraktor utama untuk
mengerjakan proyek pembangunan Green Sedayu Apartment.
Setelah terpilihnya PT. Totalindo Eka Persada sebagai
kontraktor utama pada pembangunan Green Sedayu Apartment, PT.
Panorama Bangun Lestari selaku owner akan mengadakan kick off
meeting dengan kontraktor utama. Kick off meeting adalah petemuan
pertama antara owner dan kontraktor untuk membahas lebih dalam
metode-metode yang dijelaskan saat tender/ pelelangan.
3.2 Gambaran Umum Proyek
17
Pembangunan Green Sedayu Apartment dengan luas bangunan ,
menelan biaya lebih dari 250 Milyar. Pembangunan Green Sedayu
Apartment dikelola PT. Totalindo Eka Persada sebagai kontaktor utama.
18
• Ground Floor Komersial
• 4 Lantai Parkir
• 20 Lantai Komersial
• Roof Floor
b. Apartemen Tower 2
• Basement
• Ground Floor Komersial
• 4 Lantai Parkir
• 20 Lantai Komersial
• Roof Floor
c. Hotel dan Mall
• Basement
• 5 Lantai Komersial
• 7 Lantai Hotel
• Roof Floor
12. Pemilik Proyek : PT. Panorama Bangun Lestari
13. Kontraktor Utama : PT. Totalindo Eka Persada
14. Konsultan Struktur : PT. Haerte Widya Konsultan
15. Konsultan Arsitektur : PT. Airmas Asri
16. Konsultan MEP : PT. Arnan Pratama Consultants
17. Nilai Kontrak : ± Rp. 250.000.000.000
18. Waktu Pelaksanaan : 24 Bulan (720 Hari Kalender)
19. Mulai Pelaksanaan : 1 April 2017
19
Semakin baik suatu pengorganisasian proyek maka semakin optimal
pula kelangsungan suatu proyek, hal ini seiring dengan kenyataan bahwa
semakin besar suatu proyek maka pengorganisasian proyek yang
dilaksanakan juga akan terlihat rumit. Secara garis besar, pengorganisasian
proyek memiliki arti penting antara lain:
20
Management Organization "GREEN SEDAYU TAMAN PALEM PROJECT" Periode 30 Juni 2018
Project
Coordinator
1. H. JONI / JIM BAIK
Project
Manager
1. Dedi Purnawan 1 12 7
Safety
Supervisor Safety Safety Helper
Manager
1. Richard Silaban 1. Andi Timor 1. Junaidi
1 2. Charles Jonatan 2. Juned
3. Hot Mian Sara Zevo Tamba 3. Ahmad
Construction Manager 4. Johanis S Butar Butar 4. Martino
5. Usman Iskandar 5. Anto
1. Machsun 6. Stephanie Pardede 6. Juan
7. Wendy Johannes 7. Ricardo
8. Obed Febryanter S
9. Abung Rinjana
10. Bayu H
11. Renold Simanjuntak
12. Frans Adenan
1 1 1 1 1 2 3
GA/Administration Engineering QA/QC Site Manager Site Manager
Document Control Chief Mechanic
Manager Manager Manager Arch Structure
1. Christian H.L 1. Angga Trisyandi 1. Ahmad Tahidi 1. Rudi Alex K 1. Bismoyo FI 1. Mulyadi (Twr 1) 1. Mashudi (Twr 1)
2. Hasnu Winuji H 2. Sonny (Podium Hotel)
3 4 1 2 1 1 3. TBM 3. Sumanta (Shopping
Mall, Hotel, Ball Room)
GA Staff Mechanic Senior QS Site Engineer Cost Control Scheduler
9 3 2
1. Christian Wahyu S 1. Bonar K 1. Aan P 1. M. Ishak 1. Egi Mulyana 1. Aries M
Chief Supervisor Chief Supervisor
2. Salmon Gilbert 2. Mukti Ali 2. Deden Novrita S 2. QA/QC
Arch Structure
3. Gia S Surbakti 3. Swanto 1
4. 4. Dadan Ruslan 6 1. Hendra S 1. Harjanto 1. Fajar Kusanto
3 Chief Drafter 2. Khairul Muna T1 2. Feni R 2. Mansur
5 Quantity Surveyor 0 3. M Saepudin 3. Agus Mursalim 3. TBM
Cashier 1. Deni Falgunadi 4. Afiet Yulianto
Assistant Mechanic 1. Moch Chafit 11 Coordinator NSC MEP 5. Agus Wicaksono
1. Victor Hasintongan 2. Lolita Ratna Dewi 6. Erwin
Drafter Supervisor
2. Hendi 1. Jupri Manullang 3. Sidama Zendrato 1. 7. Paralihan N
Structure
3. Eko Suharyanto 2. Arga Arya 4. Masri 1. M. Sarif Hidayat 8. Yulius Amril
1 3. Gunawan A 5. Dosmarninta S 2. Yoga 9. Sutan Asrul N
Secretary 4. Suady PS 6. Indah Liska L 3. Rozi Arizalsyah
Administration 5. Repi H 7. 4. Teguh Subekti 1 1 3 3 6 7 5
1. Nova Susan Purba 6. 8. 5. Iwan Setiawan
Document Control Site Manager NSC Supervisor NSC Supervisor Supervisor Shopping Mall,
20 6. Bambang Eko NSC MEP
Site Engineer NSC MEP Tower 1 Tower 2 Podium
MEP Fininishing Finishing Finishing Hotel BallRoom
1 2 7. Rosalin
Operator
8. Hana Stefani 1 Hariyanto 1. TBM 1. Diyono 1. TBM 1. TBM 1. Slamet Aryanto 1. Joko Prasetyo (Besi2) 1. P Tampu (Galian) 1. Mashuri (Besi) 1. Riko S (FW 1)
Chief Storage BBS
1. Benny K (TC) 9. Nur Rassyirrina 2. 2. TBM 2. TBM 2. Raden Rusmayadi 2. Markus (Cor1) 2. Iwan (Besi 1) 2. Hendrik M (Cor1) 2. Lumba BPS (Besi 1)
1. Jamister Sinaga 2. Asep. S (TC) 1. Chahayadewa 10. Marlenny S 9 3 3. TBM 3. TBM 3. M. Prabowo 3. Slamet Riyadi (FW1) 3. Adrian S (Cor 1) 3. Restu Bayu W(FW1) 3. Juhri (Besi 2)
6 3. Suhendra (TC) 2. Reza N 11. Wayra Darma P 4. TBM 4. TBM 4. TBM 4. Diding H (Cor2) 4. Supryanto R (FW2) 4. Marhasak S (FW2)
Supervisor NSC
4. Luthfa (TC) 3. 12. Drafter Composit Dwg NSC MEP 5. TBM 5. TBM 5. TBM 5. Sartim G (Besi 2) 5. Makmur (Cor2) 5. Sutrisno (Cor1)
Storage MEP
8 5. Iwanson (TC) 6. TBM 6. TBM 6. TBM 6. Basuki (FW2) 6. Parman (besi) 6. TBM
1. Muchni Abadi 6. Casmaun (TC) Drafter Composit 1. Ruslan 1. Angga Resik Purnama 7. TBM 7. TBM 7. TBM 7. Maksun 7. TBM
Assisten Storage
2. Oscar Marpaung 7. Sotar L (TC) drawing NSC 2. Dicky A 2. Yuda Rismono 8. TBM 8. TBM 8. TBM 8. TBM 8. TBM
LEADER 1 PERSON
3. Piter Pakpahan 1. Albertus 8. Gunawan (TC) Finishing 3. Agung P 3. Al Darmaji A
4. Sri Wahyuni T 2. Rohendi 9. Mulyadi (CP) 1. TBM 4. Hasim M
MANAGER 10 PERSON
5. Sahat Sihombing 3. Atdo Simbolon 10. Adlin Lubis (TC) 2. TBM 5. Alit Tohirin
6. Jonter Samosir 4. Ravi Evandy 11. M Nadhim (TC) 3. TBM 6. A. Mubarok
TEP STAFF 134 PERSON
7. 5. Gonzales S 12. Sudarmanto (TC) 4. TBM 7. Juanda
8. 6. Jamayur S 13. Hidma Y (PK) 8. Retno N
9. 7. Abdul Roup 14. Fatkhurohman (CP) TOTAL STAFF 145 PERSON 9. Kisworo 1
10. 8. Agus Mahmudin 15. Dadang S (CP) 10.
Chief Surveyor
9. 16. Sadi (CP) 11
17. Ahmadi (PK) NSC STAFF 14 PERSON 1. Masrizal
18. Gunawan (CP) 6
19. Junaidi (CP)
Non staff 18 PERSON
14 4 20. Irwan Richardo (OG) Surveyor
21.
Security (Non Staff) Non Staff
22. Operator 20 PERSON 1. Ahmad Rifai
1. Panni (Coord) 1. Bliher S (Driver) 23. 2. Asep Efendi
2. Asep Wahyu (Chief) 2. Asep N (OB) 3 Sugito
3. Mujur Sinambela 3. Ruli Yana (OB) JUMLAH TOTAL 197 PERSON 4 Supriyanto
4. Abdullah Kasim 4. Anwari (OB) 5 Ahmad S
5. Junaidi 6 Vicky B
6. Ade Baedullah 176
7. Martino F Soares PT. Panorama Bangun Lestari PT. Totalindo Eka Persada 4 5 3
8. Abello Da Costa
9. Marianus Wadan Ass. Surveyor Ass. Surveyor Ass. Surveyor
10. Blasius Hon
11. Rojario Soares 1. Diotri M 1. Nico P 1. Rasunda
12. Aprianus Jack 2. M Ilham 2. Rohmat Saipul 2. M Iqbal
13. Gunawan
Gery (CP) 3. Sukajaya 3. Beni R Aji 3. Syahron BB
14. Agus Gunawan ( Thiong Thom Leong ) ( Dedi Purnawan ) 4. Yoga AK 4. Imam B 4. TBM
15. Senior Project Manager Project Manager 5. TBM 5. A Solihin 6. TBM
16.
17.
18.
21
3.4.1 Pihak-Pihak yang Terlibat
1. Owner/ Pemilik Proyek
Owner/ pemilik proyek/ pengguna jasa adalah orang/ badan
yang memiliki proyek dan memberikan pekerjaan atau menyuruh
memberikan pekerjaan kepada pihak penyedia jasa dan yang
membayar biaya pekerjaan tersebut. Owner dari proyek Green
Sedayu Apartment ini adalah PT. Panorama Bangun Lestari.
Hak dan kewajiban owner adalah:
a. Menunjuk penyedia jasa (konsultan dan kontraktor).
b. Meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan
pekerjaan yang telah dilakukan oleh penyedia jasa.
c. Memberikan fasilitas baik berupa sarana dan prasarana yang
dibutuhkan oleh pihak penyedia jasa untuk kelancaran pekerjaan.
d. Menyediakan lahan untuk tempat pelaksanaan pekerjaan.
e. Menyediakan dana dan membayar kepada pihak penyedia jasa
f. Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan.
g. Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan.
h. Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai
dilaksanakan.
2. Kontraktor
Kontraktor adalah orang/ badan yang menerima pekerjaan dan
menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan sesuai biaya yang telah
ditetapkan berdasarkan gambar rencana dan peraturan serta syarat –
syarat yang ditetapkan. Kontraktor utama dalam proyek Green
Sedayu Apartment ini adalah PT. Totalindo Eka Persada.
Hak dan kewajiban kontraktor adalah:
a. Melaksanakan pekerjaan sesuai gambar rencana, peraturan dan
syarat – syarat.
b. Membuat gambar – gambar pelaksanaan yang disahkan oleh
konsultan pengawas sebagai wakil dari pengguna jasa.
22
c. Menyediakan alat keselamatan kerja seperti yang diwajibkan
dalam peraturan untuk menjaga keselamatan pekerja dan
lingkungan sekitar.
d. Membuat laporan hasil pekerjaan (harian, mingguan dan
bulanan).
e. Menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan yang telah
diselesaikan sesuai ketetapan yang berlaku.
f. Berhak menerima pembayaran.
3. Konsultan Perencana
Konsultan/ perencana adalah suatu badan perorangan atau
badan hukum yang dipilih oleh pemilik proyek atau kontraktor
pelaksana untuk melakukan perencanaan proyek secara detail sesuai
dengan spesialisasi pekerjaannya.
a. Konsultan Arsitektur
Konsultan Arsitektur adalah pihak atau badan
profesional yang menerjemahkan tampilan, tata ruang dan
fungsi, dan bentuk bangunan keinginan pemilik proyek
kedalam suatu desain yang nantinya akan dibangun menjadi
bangunan sesungguhnya. Dalam mendesain sebuah
bangunan, konsultan arsitektur harus memperhatikan pula
berbagai aspek teknis yang berhubungan dengan struktur
bangunan dan bagian mechanical,electrical dan plumbing
dan dapat memahami apakah desain bangunan itu memang
dapat diwujudkan atau tidak.
Konsultan arsitektur memiliki tugas sebagai berikut :
• Membuat gambar/ desain dan dimensi bangunan secara
lengkap dengan spesifikasi teknis, fasilitas dan
penempatannya.
• Menentukan spesifikasi bahan bangunan untuk finishing
pada bangunan proyek.
• Membuat gambar-gambar rencana dan syarat-syarat
teknis secara administrasi untuk pelaksanaan proyek.
23
• Membuat perencanaan dan gambar-gambar ulang atau
revisi bila diperlukan.
• Bertanggung jawab sepenuhnya atas hasil perencanaan
yang dibuatnya apabila sewaktu-waktu terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan.
Konsultan arsitektur memiliki wewenang sebagai berikut :
• Merubah desain yang sudah ada dengan persetujuan
pemilik/ owner.
• Mengawasi pelaksanaan kegiatan finishing di lapangan.
b. Konsultan Struktur
Konsultan struktur adalah orang atau badan profesional
yang bertugas dalam merencanakan desain bangunan dari
segi kekautan struktur dan perhitungannya. Konsultan
struktur merencanakan elemen-elemen struktur yang
menopang semua bagian yang ada pada desain arsitek, dan
merencanakan kekuatan lain seperti sistem ketahanan gempa,
ketahanan terhadap angin, hingga perencanaan fondasi.
Konsultan struktur untuk proyek Green Sedayu Apartment
adalah PT. Haerte Widya Konsultan. Konsultan struktur
memberikan landasan baku kepada pihak pelaksana
berkenaan dengan kekuatan dan posisi elemen-elemen
struktur dan detail teknis pelaksanaannya.
Konsultan struktur bertanggung jawab penuh
terhadap perkuatan suatu bangunan sampai sebatas gambar
perencanaan. Angka-angka yang tertera pada gambar
konsultan perencana tidak bisa dikurangi, namun
berdasarkan pengalaman yang didapat penulis di lapangan,
pihak pelaksana (kontraktor utama) dapat mengubah angka-
angka kekuatan maupun posisi elemen struktur pada gambar
rencana dengan syarat angka-angka yang dirubah tidak
mengurangi kekuatan atau kekakuan struktur yang sudah
24
direncanakan. Perubahan-perubahan ini dapat disebabkan
oleh beberapa hal, yaitu karena pertimbangan pelaksanaan di
lapangan, atau karena posisi elemen struktur tadi
bersinggungan dengan keperluan mechanical-electrical-
plumbing (MEP) atau desain arsitektural. Namun demikian,
konsultan struktur harus kembali memeriksa perubahan-
perubahan ini agar tidak mengurangi perkuatan struktur yang
dari awal sudah direncanakan.
Konsultan struktur memiliki tugas sebagai berikut :
• Merencanakan perkuatan dan posisi elemen-elemen
struktur sesuai dengan kebutuhan bangunan dan
arsitektural, dan harus memenuhi persyaratan-persyaratan
dan peraturan-peraturan yang ada.
• Merencanakan perkuatan struktur berdasarkan semua
beban yang bekerja.
• Melakukan pengawasan dan pemeriksaan selama proyek
berlangsung.
• Memberikan laporan atau analisis perkuatan struktur yang
ada kepada owner.
• Mendampingi pihak pelaksana selama merubah kekuatan
atau posisi.
Konsultan struktur memiliki wewenang sebagai berikut :
• Menyetujui atau menolak perubahan-perubahan yang
diajukan pihak pelaksana atau pihak manapun
sehubungan dengan kekuatan struktur.
• Menolak atau menyetujui rancangan arsitektural yang
diajukan sehubungan dengan masalah teknik.
• Menolak perubahan-perubahan pada gambar rencana
apabila perubahan tersebut mengurangi kekuatan struktur.
25
c. Konsultan MEP (Mechanical/ Electrical/ Plumbing)
Konsultan MEP adalah orang atau badan profesional
yang merencanakan dan merancang keperluan utilitas
bangunan yang berhubungan dengan bidang listrik,
elektronik, drainase air bangunan, pengadaan air, dan utilitas
bangunan lainnya. Pada proyek Green Sedayu Apartment ini
konsultan MEP adalah PT. Arnan Pratama Konsultan, yang
bertugas memastikan segala peralatan utilitas gedung dapat
berfungsi dan memenuhi kebutuhan pengguna gedung
dengan baik, dan memenuhi standar keamanan yang ada.
Selain rancangan dari konsultan arsitek, rancangan
konsultan MEP menjadi pertimbangan yang mendasar dari
sebuah desain struktur. Konsultan struktur dalam mendesain
perkuatan struktur gedung harus memperhitungkan
pembebanan dan posisi peralatan MEP yang umumnya
sangat spesifik dan berat. Beberapa elemen struktur
tambahan bahkan harus dibangun demi memenuhi kebutuhan
MEP. Bahkan menurut pengalaman yang dialami penulis
selama Kerja Praktik, perubahan-perubahan perkuatan atau
posisi elemen struktur yang di ajukan pihak pelaksana
seringkali disebabkan untuk memenuhi kebutuhan MEP.
Konsultan MEP memiliki tugas sebagai berikut :
• Merancang dan menentukan keperluan-keperluan utilitas
bangunan yang berhubungan dengan pengadaan air dan
listrik seperti pipa-pipa dan kabel-kabel.
• Merancang fasilitas pengelolaan air seperti WTP (Water
Treatment Plant) dan WWTP (Waste Water Treatment
Plant)
• Merancang fasilitas pengadaan listrik seperti ruang
genset, ruang mesin, ruang panel, dan sebagainya.
• Merancang pengadaan utilitas pengamanan bangunan
terhadap api.
26
• Merevisi gambar rencana apabila terjadi kesalahan atau
perubahan terkait perkuatan struktru maupun desain
arsitektural.
Konsultan MEP memiliki wewenang sebagai berikut :
• Menyetujui atau menolak perubahan pada gambar
rencana.
• Dapat menolak perubahan pada rancangannya apabila
keberadaan dan kepentingan utilitas tersebut memang
tidak bisa diganggu-gugat.
Pelaksanaan suatu proyek dapat berjalan lancar dan sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan bila dibuat suatu pembagian
tugas yang jelas antara bagian – bagian institusi dalam proyek.
Berikut adalah penjelasan tentang tugas dan wewenang dari pihak
kontraktor:
1. Project Manager
Tugas dan tanggung jawab:
a. Mengkonsolidasikan penggunaan sumber daya manusia (man-
power) dengan Koordinator Proyek guna kelancaran awal
pelaksanaan proyek dan seterusnya hingga proyek berakhir.
b. Menjamin pengelolaan operasi proyek berjalan efektif dan
efesien sesuai dengan acuan dokumen/ kontraknya, atau
terlaksananya prosedur secara efektif sesuai standar yang
ditetapkan (tertib administrasi)
c. Menjamin adanya koordinasi yang efektif dengan pihak pemasok
guna menjamin kejelasan dan kelancaran operasi proyek.
d. Menjamin terselenggaranya pelaporan berkala guna tindakan
evaluasi sehingga proses operasi tetap terkendali hingga proyek
berakhir.
e. Bertanggung jawab atas berita acara selesai padawaktunya.
f. Melaksanakan proses klaim/ pekerjaan tambah kurang berikut
administrasinya secara rapi sebagai bukti klaim dan melaporkan
kepusat.
27
g. Memutuskan sendiri tanpa lapor, seperti: pengaturan sumber daya
intern proyek, pemilihan mandor dan upah borong.
h. Memutuskan kemudian lapor, seperti: perubahan metode
pelaksanaan kerja, rekruitmen karyawan proyek setingkat
pelaksana serta mutasi/ promosi, dan menentukan volume tagihan
dalam berita acara.
2. Construction Manager
Tugas dan tanggung jawab:
a. Menguasai dokumen kontrak (konseptual) dan berkerja sama
dengan pihak Contract Administration Manager.
b. Menyusun pembuatan Rencana Mutu Proyek termasuk jadwal
serta metode kerja, bersama-sama dengan Quality Control dan
Site Manager pada awal proyek.
c. Memimpin kegiatan pelaksanaan proyek sesuai persyaratan mutu,
waktu dan biaya yang telah disepakati.
d. Mengidentifikasi dan menyelesaiakan masalah yang timbul
selama proses kegiatan konstruksi di proyek dibawah koordinasi
Project Manager.
e. Memantau proses kegiatan proyek dilapangan dan segera
mengambil langkah koreksi bila terjadi penyimpangan.
f. Menjamin keselamatan kerja dan kebersihan lingkunan kerja
selama pelaksanaan proyek.
3. Site Manager
Tugas dan tanggung jawab:
a. Melaksanakan rapat koordinasi operasional secara berkala
dengan pihak – pihak yang terkait.
b. Mengkoordinir dan menjamin terselenggaranya rencana kerja
harian oleh para pelaksana atas dasar rencana kerja mingguan.
c. Menjamin hasil kerja yang mendasarkan pada rencana mutu,
waktu, biaya, dan keselamatan kerja yang ditetapkan.
d. Bertanggung jawab atas hasil inspeksi baik material maupun
proses/ hasil kerja.
28
e. Memutuskan langsung tindakan operasional lapangan yang harus
segera di tindak lanjuti selama tidak menyimpang dari target/
spek yang ditetapkan.
4. Safety Proyek
Tugas dan tanggung jawab:
a. Menjamin keselamatan dan kesehatan di lingkungan kerja
proyek.
b. Menjamin bahwa program safety dipahami dan dipatuhi untuk
dilaksanakan semua pekerja terkait di proyek secara kontinu dan
konsisten.
c. Memantapkan, mengkoordinasikan dan mempertahankan standar
sistem keselamatan, kebersihan dan kesehatan (K3) di lingkungan
kerja proyek.
d. Memantau dan membuat laporan secara berkala tentang status
statistik keselamatan serta masalah – masalah yang terjadi berikut
penyelesaiannya.
e. Mengkoordinir pelaksanaan program safety (K3) diproyek.
f. Memberikan teguran terhadap pihak yang menyimpang.
5. Quality Control
Tugas dan tanggung jawab:
a. Menerima dan melakukan pemeriksaan kualitas dan kuantitas
material yang diterima dari pemasoknya.
b. Bertanggung jawab dalam pelaksanaan inspeksi pekerjaan.
c. Mempersiapkan Rencana Mutu Proyek (RMP) sebagai acuan
kerja mutu proyek.
d. Mengendalikan semua dokumen sistem mutu yang dipakai
sebagai acuan kerja proyek secara terkendali.
e. Menjamin bahwa dokumen – dokumen sistem mutu dipahami dan
diterapkan oleh semua aparat proyek terkait.
f. Mengkoordinir dan melaksanakan inspeksi hasil kerja berikut
proses dan inspeksi material.
29
g. Melaporkan hasil penerapan sistem mutu, serta menjamin laporan
sesuai ketentuan prosedur.
h. Mengambil keputusan tentang solusi atas permasalahan –
permasalahan penerapan sistem mutu dan melaporkannya ke PM.
6. Quantity Surveyor
Quantity Surveyor bertugas menghitung volume dan
kebutuhan material bangunan yang digunakan untuk melaksanakan
pekerjaan proyek pembangunan baik itu gedung maupun
infrastruktur.
Tugas dan tanggung jawab :
a. Membuat perencanaan kegiatan operasional Quantity Surveyor.
b. Mengatur kegiatan operasional Quantity Surveyor.
c. Melaksanakan kegiatan operasional Quantity Surveyor.
d. Mengontrol pelaksanaan operasional Quantity Surveyor.
7. Chief Engineer.
Tugas dan tanggung jawab :
a. Membuat perencanaan kegiatan operasional Engineering.
b. Mengatur kegiatan operasional Engineering.
c. Melaksanakan kegiatan operasional Engineering.
d. Mengontrol pelaksanaan operasional Engineering.
8. Drafter
Tugas dan tanggung jawab:
a. Menjamin shop drawing yang akurat, jelas, dan tepat waktu, serta
semua gambar terkendali.
b. Menyampaikan shop drawing yang telah dibuat ke Chief
Engineering untuk diperiksa dan untuk kepentingan approval
oleh owner dan waktu proses approval agar tercatat dengan jelas.
c. Bertanggung jawab melaksanakan pengendalian dokumen
khususnya menyangkut penerimaan gambar maupun penerbitan
gambar setelah approval sesuai acuan prosedur pengendalian
dokumen dan data.
30
d. Bertanggung jawab mempersiapkan as built drawing hingga final
dan mengendalikannya.
e. Merencanakan desain/ gambar kerja dan mengendalikan semua
gambar sebagai acuan kerja operasi proyek, termasuk as build
drawing.
9. Surveyor
Tugas dan tanggung jawab:
a. Koordinasi tentang pelaksanaan shop drawing khususnya
menyangkut aktivitas pengukuran sesuai acuan setting out yang
ditetapkan.
b. Membuat acuan – acuan untuk memudahkan kegiatan
pelaksanaan.
c. Memperjelas acuan – acuan marking sehingga tidak ada keraguan
dalam ukuran.
d. Meyakinkan kebenaran acuan – acuan marking pada pelaksana
dilapangan.
10. Pelaksana Proyek/ Supervisor
Tugas dan tanggung jawab:
a. Merencanakan, mengkoordinasi, mengatur dan mengendalikan
proses kerja.
b. Mengkoordinir dan memberikan teguran pemasok/ pemborong
sehubungan dengan masalah operasional lapangan.
11. General Affair (GA).
Tugas dan tanggung jawab :
a. Menganalisa kebutuhan anggaran atas pengadaan dan pemeliharaan
seluruh fasilitas dan sarana penunjuang aktifitas kantor dan
berkoordinasi dengan pihak eksternal.
b. Mendukung seluruh kegiatan operasional kantor dengan melakukan
proses pengadaan seluruh peralatan kebutuhan kerja.
c. Membina hubungan dengan vendor/ supplier barang dan jasa
fasilitas serta membantu dalam menangani komplain atas vendor/
31
supplier termasuk tindak lanjut atas penanganan nota pembayaran
maupun kontrak kerja dengan pihak terkait.
d. Menyiapkan laporan bulanan untuk keperluan rapat anggaran,
laporan keuangan atas aset dan beban biaya kantor.
12. Project Administration Staff.
Tugas dan tanggung jawab:
a. Membuat perencanaan kegiatan operasional administrasi di proyek.
b. Mengatur pelaksanaan kegiatan operasional administrasi di proyek.
c. Melaksanakan kegiatan operasional pelaksanaan proyek.
d. Mengontrol pelaksanaan kegiatan operasional administrasi di
proyek.
13. Staff Keuangan (Cashier).
Tugas dan tanggung jawab:
a. Membuat perencanaan kegiatan operasional kasir.
b. Mengatur kegiatan operasional kasir.
c. Melaksanakan kegiatan operasional kasir.
d. Mengontrol pelaksanaan operasional kasir.
32
Pulang kerja : 14.00 WIB
Istirahat : 12.00 - 12.30 WIB
2. Jam Lembur
Bagi karyawan yang bekerja terus selama 1 (satu) jam atau lebih
bahkan bisa sampai 24 jam setelah jam 20.00 WIB dapat
diperhitungkan sebagai jam lembur. Karyawan yang bekerja hingga
jam lembur, akan mendapatkan uang makan. Besarnya uang tersebut
per jam diberikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Istirahat Setelah Lembur
Bagi karyawan yang berkerja lewat dari jam 02.00 WIB akan
diberikan waktu istirahat/ keringanan untuk libur selama satu hari.
4. Tidak Masuk Kerja
Bagi karyawan yang tidak masuk kerja karena sakit, harus membawa
bukti surat keterangan dokter. Dan bagi karyawan yang tidak masuk
tanpa keterangan,terdapat beberapa sanksi, diantaranya:
a. Tidak masuk satu hari tanpa keterangan, Managemen Proyek akan
mengeluarkan Surat Teguran.
b. Tidak masuk dua hari tanpa keterangan, Managemen Proyek akan
mengeluarkan Surat Peringatan ke-1.
c. Tidak masuk tiga hari berturut-turut tanpa keterangan,
Managemen Proyek akan menganggap karyawan tersebut
mengundurkan diri.
5. Hak Cuti Karyawan
Hak cuti karyawan dapat diberikan apabila karyawan tersebut sudah
satu tahun bekerja. Karyawan mendapatkan hak cuti sebanyak 12 hari.
Hak cuti tersebut tidak dapat diganti dengan kompensasi uang dan
dapat diubah atau ditunda apabila ada pekerjaan yang mendesak.
6. Absensi
a. Setiap karyawan wajib melakukan absensi fingerprint dengan
lengkap (Absen masuk dan Absen pulang).
33
b. Bila karyawan tidak melakukan absensi fingerprint dengan
lengkap (Absen masuk dan Absen pulang) secara berulang-ulang,
maka akan diberikan surat peringatan.
c. Bagi karyawan yang absen tiga kali dalam satu bulan hanya akan
mendapatkan Uang Insentif Rp. 100.000,-
d. Bagi karyawan yang absen empat kali dalam satu bulan hanya akan
mendapatkan Uang Insentif Rp. 50.000,-
e. Bagi karyawan yang absen lima kali dalam satu bulan tidak
mendapatkan Uang Insentif.
34
BAB IV
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pelaksanaan Pekerjaan
3. Permasalahan Pekerjaan
4. Solusi Permasalahan
35
Selain itu, kami juga diberikan tugas, yaitu:
1. Monitoring pekerjaan finishing.
2. Melakukan NCR (Non-Comformance Report) struktur dan
finishing
36
4.3.2 Melakukan NCR Sruktur dan Finishing
PEKERJAAN : STRUCTURE
TANGGAL OPEN : 16 Juli 2018
LOKASI : Slab, Kepala Kolom dan Balok LT. 6 Hotel PT. PANORAMA BANGUN LESTARI
KONTRAKTOR : PT. TOTALINDO EKA PERSADA
1 ` 3
2 1
3 1
4 1
5 1
Balok Keropos
37
gambar atau bukti hasil pekerjaan yang tidak sesuai atau
mendapatkan komplain dari pihak Owner.
Pekerjaan ini dilakukan oleh tim Quality Control bagian NCR
yang bertugas untuk melakukan pengecekan dan perbaikan terhadap
hasil pekerjaan yang tidak sesuai atau mendapatkan komplain dari
pihak owner. Dalam melakukan pekerjaan ini dibutuhkan kamera,
meteran, gambar denah, dan form NCR.
Contoh permasalahan yang ada adalah kolom keropos,
pertemuan balok dan slab keropos, lubang tie rod belum di injeksi,
dan lain-lain. Solusi dari permasalahan tersebut adalah menegur
mandor untuk segera melakukan perbaikan dan mengingatkan
pekerja agar tidak melakukan kembali kesalahan tersebut.
38
4.4 Pekerjaan-Pekerjaan yang Diamati Saat Praktik
4.4.1 Pekerjaan Kolom
39
Tipe Dimensi(mm) Mutu Beton
C3A(1) 400X1000 35 MPa
C3A(2) 400X1000 35 MPa
Tabel 4.1 Tipe dan Dimensi Kolom Lantai 12 Zona 2 Hotel
i. Pekerjaan Pembesian
2. Pekerjaan Persiapan
a. Besi tulangan dengan ukuran sesuai gambar kerja (shop
drawing) didatangkan oleh pihak logistik ke lokasi proyek
sesuai dengan kebutuhan dilapangan.
b. Pemotongan besi tulangan dilakukan dengan Bar Cutter dan
pembengkokkan besi tulangan dilakukan dengan
menggunakan Bar Bender.
40
Gambar 4.4 Pabrikasi Kolom
b. Besi tulangan kolom yang telah selesai dipabrikasi akan
diangkat menggunakan tower crane.
c. Proses erection tulangan kolom dilakukan dengan cara
mengikat kawat bendrat pada tulangan kolom dengan stek
yang telah tertanam pada kolom lantai sebelumnya.
41
Gambar 4.6 Pemasangan Sepatu Kolom
e. Pada bagian luar penulangan kolom diberi beton decking
untuk selimut beton.
42
• Steel Wall(Lurus)
• Besi Aluma(Ceger)
• Plywood (t= 200 mm)
• Steel Prof
• Tie Rod
2. Pekerjaan Pelaksanaan Bekisting
a. Pembuatan Bekisting Kolom
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bekisting
kolom adalah sebagai berikut :
• Menjaga kerapatan antar panel sehingga tidak terjadi
kebocoran pada pertemuan antar panel/plywood
• Menjaga kebersihan permukaan plywood. Untuk pemakaian
bekisting yang berulang-ulang, plywood harus bersih dari sisa-
sisa beton.
b. Pemasangan Bekisting Kolom
43
• Siapkan lokasi, bersihkan sekitar lokasi, marking posisi kolom
oleh surveyor sesuai gambar kerja.
• Bekisting diangkat ke lokasi pemasangan dengan menggunakan
Tower Crane.
• Pastikan tulangan kolom telah di checklist dan sesuai dengan
gambar kerja.
• Pasang bekisting kolom dengan menggunakan Tower Crane.
• Pasang perkuatan kolom.
ii. Pekerjaan Pengecoran
1. Pekerjaan Persiapan Pengecoran
44
c. Pastikan hasil uji slump sesuai dengan docket atau memenuhi
syarat yang ada.
d. Setelah uji slump dinyatakan memenuhi syarat, sampel
diambil sebanyak 3 tabung silinder per Truck Mixer dengan
diameter 15 cm untuk sampel uji kuat tekan.
45
2. Pelaksanaan Pengecoran
46
4.4.2 Pekerjaan Balok dan Plat Lantai
47
Pada proyek ini bekisting yang digunakan untuk balok, pelat,
dan kolom adalah Aluma System. Aluma System merupakan hasil
rekayasa engineering bidang konstruksi, khususnya bidang bekisting
baik moulding untuk balok, pelat, dan kolom. Aluma System disebut
sebagai table form, system ini mempercepat pekerjaan kolom, balok
dan pelat lantai sehingga saat ini Aluma System menjadi salah satu
plateform yang sangat revolusioner dan menjadikan segalanya
mudah daripada cara konvensional/tradisional dan 30% lebih ringan
dari pendahulunya.
48
A. Pekerjaan Pembesian
3. Pekerjaan Persiapan Pembesian
4. Pelaksanaan Pembesian
49
• Pengecekan tulangan dan sambungan.
• Pemasangan beton decking
b. Tahapan Pembesian Plat
50
• Meteran
• Gergaji
• Base plate
• Screw Jack
• Staff (tiang penyangga table form)
• Spandrels/truss (balok memanjang penahan beban)
• Crossbrace connectors (Pengaku dan penghubung antar
spandrels)
• Aluma beams/stringer (balok melintang sebagai perata
beban)
• Plywood (t=50mm)
• Paku
• Alumalite lowering device
• Roda bantu
• Oil form
2. Pabrikasi Bekisting
51
c. Pemasangan spandrel/ truss arah memanjang table form.
Pemasangan ini dilakukan dengan mengencangkan baut antara
spandrel/ truss dengan crossbrace connector.
d. Pemasangan strongback diatas spandrel/ truss dengan cara
memasang aluma clamp kemudian dikencangkan dengan baut.
e. Pemasangan crossbrace connectors diantara ke dua rangkaian
table form.
f. Pemasangan aluma beams/ stringer yang menghubungkan
spandrels dengan aluma joist (bagian dari bekisting pelat
lantai) ke arah memanjang table form.
g. Pemasangan bekisting pelat lantai yang telah terangkai
plywood dengan aluma beams kearah melintang table form.
3. Pemasangan Bekisting
52
Gambar 4.16 Flying Table Form
d. Jika sudah di atas atau berada pada posisi yang di inginkan
maka dilanjutkan memasang bekisting hingga terpasang
semua.
e. Setelah itu di pasang pembesian kemudian di cek oleh
surveyor untuk memastikan bahwa sudah tidak ada pelat yang
miring, bekistingnya sudah terpasang semua dan sesuai
elevasi.
C. Pekerjaan Pengecoran
1. Persiapan Pengecoran
53
a. Saat Truck Mixer datang, cek terlebih dahulu docket dari
Batching Plant yang kita pesan, sesuai atau tidak.
b. Setelah itu lakukan pengujian slump dengan cara mengambil
sampel.
c. Pastikan hasil uji slump sesuai dengan docket atau memenuhi
syarat yang ada.
d. Setelah uji slump dinyatakan memenuhi syarat, diambil
sampel sebanyak 3 tabung silinder per Truck Mixer dengan
diameter 15 cm untuk dilakukan uji tekan.
54
Gambar 4.18 Checklist Tulangan Balok dan Plat
Sebelum memulai pengecoran dilakukan inspeksi dengan
pihak owner untuk memastikan semua terpasang dengan benar
dan sesuai gambar pelaksanaan yang sudah disetujui. Adapun
item-item pengecekan, antara lain:
55
b. Setelah selesai, tuangkan beton segar dari Truck Mixer ke
Concrete Pump.
c. Mesin Concrete Pump sudah dalam kondisi hidup (Truck
Concrete Pump sudah siap) saat penuangan beton.
d. Buka aliran pipa tremi pada Concrete Pump agar beton dapat
dituangkan kecetakan (bekisting).
e. Atur agar penuangan beton merata.
f. Setelah itu getarkan beton yang telah dituangkan dengan
vibrator agar beton tersebar merata dan tidak menimbulkan
rongga pada plat lantai.
56
4.5 Progress Proyek
Setiap proyek pasti memiliki jadwal kerja yang telah ditentukan. Saat
proyek mulai berjalan, yang difokuskan adalah progress/ kemajuan dari
proyek tersebut.
57
sebagai apartemen. Owner merasa tower tersebut tidak akan ada banyak
peminatnya sehingga pekerjaan di tower 2 ingin di selesaikan sampai lantai
4 dan tower tersebut akan difungsikan sebagai kantor. Hal tersebut juga
dapat menjadi faktor yang menyebabkan proyek terlambat.
Penyelesaian masalah akibat keterlambatan proyek pun berbeda-beda
tergantung dengan masalah apa yang menyebabkan keterlambatan di proyek
tersebut. Salah satu bentuk pencegahan agar tidak terjadi keterlambatan
pada proyek adalah dengan memperhatikan progress/ kemajuan proyek
melalui monitoring. Monitoring adalah kegiatan mengamati/ meninjau
kembali, mempelajari secara terus menerus dan kegiatan mengawasi, yang
dilakukan oleh pengelola proyek di setiap tingkatan pelaksanaan kegiatan,
untuk memastikan bahwa hasil yang ditargetkan dan tindakan lainnya yang
diperlukan berjalan sesuai rencana.
58
4.6 Studi Kasus
4.6.1 Kelebihan Kolom
59
4.6.2 Anak Tangga Kurang (Tangga Kekurangan Satu Trap)
60
4.6.3 Balok&Kolom Keropos
61
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Selama 8 minggu kami melaksanakan kegiatan praktik kerja lapangan
pada Proyek Green Sedayu Apartment. Dari hasil praktik dan pengamatan
di lapangan, pada prinsipnya pembangunan berjalan sesuai dengan metode
yang direncanakan. Berdasarkan tujuan dari pelaksanaan praktik kerja
lapangan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Dalam praktek kerja lapangan kali ini, kami cukup memahami proses
pelaksanaan konstruksi terutama dalam pekerjaan kolom, balok, dan plat
lantai, namun masih banyak hal lagi yang harus dipahami dalam proses
pelaksanaan konstruksi ini, karena dalam cakupannya proses
pelaksanaan konstruksi gedung sangatlah kompleks, seperti pelaksanaan
struktur, arsitektur, mekanikal, dan lain-lain.
2. Struktur organisasi dalam proyek konstruksi terdiri dari Kontraktor,
Konsultan, Mekanikal Elektrikal dan Plumbing,dan lain-lain, yang terdiri
atas tugas masing-masing.
3. Dalam praktik kerja lapangan pada proyek ini, pembagian tugas pada
proyek ini dilakukan secara tim, dengan masing-masing tim
melaksanakan tugas masing-masing yang telah menjadi tanggung
jawabnya.
4. Dalam mengaplikasikan kemampuan ataupun pengetahuan yang telah
kami pelajari saat dibangku kuliah dirasa masih kurang, karena
kurangnya pengetahuan atau perkembangan metode konstruksi yang
semakin maju membuat kami kurang paham dalam hal
pengaplikasiannya.
62
5.2 Saran
Berdasarkan pengamatan di lapangan yang kami lakukan di proyek
Green Sedayu Apartment, maka kami menyarankan:
1. PKL adalah salah satu syarat dalam perkuliahan, selain itu PKL adalah
ajang mahasiswa/i melihat langsung proyek untuk menambah wawasan
mengenai dunia jasa konstruksi dalam menunjang perkuliahan. Selama
berlangsung PKL di proyek, baiknya proyek memberikan pengetesan
atau ujian terhadap mahasiswa PKL tentang apa yang didapatkan selama
8 minggu PKL di proyek tersebut, sehingga penilaian akan lebih objektif.
2. Kami harus lebih giat dan aktif dalam menjalankan ataupun mempelajari
hal-hal yang terdapat dalam proyek konstruksi, dan berperan aktif serta
lebih membuka wawasan tentang metode-metode baru dalam dunia
konstruksi.
3. Kampus sebagai tempat mahasiswa mempelajari sesuatu tentang dunia
konstruksi, kampus diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan
dan ikut membuka wawasan teknologi atau metode baru dalam dunia
konstruksi untuk disampaikan kepada mahasiswa sehingga mahasiswa
lebih update dengan hal-hal baru dalam dunia konstruksi.
4. Proyek atau Industri Konstruksi sebagai tempat melaksanakan praktik
kerja lapangan agar lebih menjalin koordinasi/ hubungan kerja yang
harmoni antar bagian yang ada pada proyek agar tujuan proyek dapat
tercapai.
5. Proyek atau Industri Konstruksi harus lebih ketat dalam menerapkan
K3L terhadap karyawan maupun pekerja serta memperketat pengawasan
terhadap setiap pekerjaan agar tidak terjadi kesalahan yang dapat
mengakibatkan keterlambatan pelaksanaan.
6. Untuk mencapai pekerjaan yang tepat waktu dan hasil yang baik, proyek
juga harus lebih memperhatikan kesejahteraan pekerja dan membangun
komunikasi yang baik dengan pekerja maupun karyawan.
63
DAFTAR PUSTAKA
Febriyanti, Angelina & Titis Ayu Anjani. 2017. Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Mall Pesona Square Depok. Depok: Politeknik Negeri
Jakarta
Selviana, Mega & Mohammad Dzia Ul Haq. 2017. Laporan Praktik Kerja
Lapangan Proyek Pembangunan Southgate Residence. Depok: Politeknik Negeri
Jakarta
Ahadi. (24 November 2012). Cara Mengatasi Proyek Terlambat.
(http://www.ilmusipil.com/cara-mengatasi-pelaksanaan-proyek-terlambat)
Salim, Vera. Metode Kerja Bekisting Aluma System pada Balok dan Plat Lantai.
(https://anzdoc.com/bab-vil-tinjauan-khusus-metode-kerja-bekisting-aluma-
system-.html)
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92