Chedoke MC Master

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

CHEDOKE Mc MASTER

IMPAIRMENT INVENTORY –NYERI


Nyeri bahu diassess karena mempengaruhi fungsional
Langkahnya :
1. menanyakan tentang nyeri dan fungsi
2. mengukur ROM
3. memeriksa bahu dan scapula
Nyeri bahu diperiksa bila:
1. tahap penyembuhan lengan rendah : tahap 1 atau 2
2. alignment skapula tidak normal : elevasi, depresi, abduksi dan aduksi
3. hilangnya ROM bahu, flexi & abduksi < 90º, external rotasi < 60º
Pemeriksaan skapula :
1. Spina Skapula
Posisi : duduk dipinggir bed, kaki di atas lantai. Skapula harus terlihat
Metode : berdiri di belakang klien. Letakkan ibu jari di sepanjang kedua spina
skapula, perhatikan bila spina skapula pada sisi yang sakit elevasi atau depresi
dibandingkan yang sehat.
2. Angle Inferior Skapula
Posisi : duduk dipinggir bed, kaki di atas lantai. Skapula harus terlihat
Metode : berdiri di belakang klien. Letakkan ibu jari di kedua angle inferior skapula,
perhatikan bila angle inferior abduksi atau adduksi terhadap prosesus spinous,
bandingkan keduanya
3. Flexi bahu
Posisi : Tidur telentang dengan lengan yang lemah pada posisi netral dan siku extensi
Metode : Flexikan bahu dan perhatikan apakah LGS yang bebas nyeri mencapai 90º
4. Abduksi bahu
Posisi : Tidur telentang dengan lengan yang lemah pada posisi netral dan siku ditekuk
90º
Metode : Abduksikan lengan yang lemah dan perhatikan apakah LGS yang bebas
nyeri mencapai 90º
5. External Rotasi bahu
Posisi : Tidur telentang dengan lengan yang lemah pada posisi netral dan siku ditekuk
90º
Metode : gerakkan bahu external rotasi dan perhatikan apakah LGS yang bebas nyeri
mencapai 90º

Skala Nyeri Bahu :


Tahap 1 : konstan, nyeri lengan dan bahu meluas parah tidak hanya pada bahu
Nyeri parah yang konstan mempengaruhi kemampuan klien untuk berpartisipasi dalam
program rehabilitasi rutin atau melakukan aktivitas fungsional rutin. Nyeri tidak hilang
oleh gerak, posisi atau istirahat. Klien tidak bisa mampu menahan bila lengan bergerak, dan
mengeluh nyeri bila mengenakan dan melepas baju.
Nyeri bisa hanya pada lengan dan tangan atau seluruh satu sisi tubuh.
Tahap 2 : intermittent, nyeri bahu dan lengan parah meluas tidak terbatas bahu
Nyeri parah intermitten yang mempengaruhi fungsional, tetapi tidak konstan. Intermitten,
nyeri diperburuk melalui aktivitas atau berkurang dengan posisi. Kadang-kadang klien
tidak bisa menggerakkan atau berpartisipasi dalam program rehabilitasi atau ADL karena
nyeri.
Penyebab nyeri lebih dari bahu (misal nyeri thalamus atau sindrome bahu tangan). Nyeri
bisa hanya pada lengan dan tangan atau seluruh satu sisi tubuh.
Tahap 3: Nyeri bahu konstan hanya pada bahu
Nyeri konstan mempengaruhi kemampuan klien berpartisipasi dalam program rehabilitasi
rutin atau melakukan kegiatan ADL. Nyeri tidak hilang dengan gerakan, posisi atau
istirahat. Klien mengeluh nyeri ketika berpakian dan melepas pakaian anggota badan.
Penyebabnya secara patologis hanya pada bahu (misal: bursitis akut). Nyerinya muncul
pada bahu atau dirujuk dari bahu.
Tahap 4 : Nyeri bahu intermittent hanya pada bahu
Nyeri intermittent merujuk pada nyeri yang mempengaruhi fungsional, tetapi tidak konstan.
Secara intermittent, nyeri bertambah dari waktu ke waktu. Kadang-kadang Klien tidak
dapat berpartisipasi dalan program rehabilitasi rutin atau ADL karena nyeri
Tahap 5 : Nyeri muncul saat pemeriksaan, tetapi aktivitas fungsional rutin dapat dilakukan
tanpa terpengaruh nyeri.
Nyeri bahu terstimulasi hanya saat gerak aktif atau pasif bahu. Nyeri tidak membatasi
aktivitas ADL dan fungsional rutin Klien.
Tahap 6 : Tidak nyeri, tetapi setidaknya ada satu indikator prognosis
Tidak ada nyeri tetapi selama gerak pasif ROM atau aktivitas fungsional. Satu atau lebih
indikator prognosis muncul :
 Lengan dalam tahap 1 atau 2
 Skapula tidak pada arah yang benar; mungkin elevasi, abduksi atau aduksi
 Hilangnya ROM bahu, flexi atau abduksi < 90º atau external rotasi < 60º

Tahap 7 : Nyeri bahu dan tidak adanya indikator prognosis


Klien tidak mengeluh nyeri bahu. Tidak muncul indikator prognosis

TAHAP PENYEMBUHAN
Tahap penyembuhan adalah tahapan yang dilalui penderita hemiplegia akibat stroke yang
diamati Twitchell dalam penelitiannya tahun 1952. Kemudian Chedoke McMaster
menyempurnakannya menjadi 7 tahap sebagai berikut:
Table Definisi Tahap Penyembuhan Motorik
Stage Description
1 Adanya paralysis flasid. Tidak ada reflex stretch. Gerak aktif tidak dapat distimulasi atau
secara sadar.
2 Adanya spastisitas dan dirasakan tahanan terhadap gerak pasif. Tidak ada gerak voluntair
tetapi rangsangan dapat menimbulkan gerak reflex sinergi anggota gerak. Sinergi anggota
gerak terdiri dari gerak fleksi dan extensi yang khas.
3 Spastisitas semakin jelas. Gerak sinergi dapat ditimbulkan secara voluntair, tetapi kadang-
kadang. Senagian besar sinergi fleksi mendominasi lengan dan extensi mendominasi tungkai.
Ada komponen kuat dan lemah pada setiap sinergi.
4 Spastisitas menurun. Pola sinergi dapat dilawan dengan sinergi yang lemah. Gerak
kombinasi sinergi dapat dilakukan bila penggerak utamanya adalah kelompok sinergi kuat.
5 Spastisitas menghilang, tetapi muncul gerak cepat dan pada luas gerak sendi yang ekstrim.
Pola sinergi dapat dilawan bahkan bila dimulai dari sinergi yang kuat. Sebagian besar gerak
menjadi spesifik terhadap lingkungan.
6 Koordinaasi dan pola gerak hampir normal. Spastisitas yang muncul sebagai tahanan
terhadap gerak pasif tidak ada lagi. Berbagai pola gerak spesifik terhadap lingkunan bisa
dilakukan. Pola abnormal gerak dengan pola gerak tertentu muncul bila cepat atau aksi yang
rumit diperlukan.
7 Normal. Berbagai gerak normal yang sesuai umur dengan normal waktu, koordinasi,
kekuatan dan endurance. Tidak ada gangguan fungsional dibandingkan sisi yang normal.
Adanya normal sensori-prseptual motor sistem.

URUTAN PENYEMBUHAN MOTORIK


Tahap1 : bagian tubuh flacid dan sistem saraf dalam kondisi inhibisi. Reflex regang otot
(muscle stretch) tidak ada atau hipo, anggota badan terasa berat dan tidak memberikan
respon terhadap fasilitasi. Selama transisi dari tahap 1 ke 2, tonus meningkat. Peningkatan
ini serta mulainya reflex regang otot meningkat nampak sebelum gerak aktif dapat
difasilitasi.
Tahap 2 : Gerak aktif dapat difasilitasi atau terjadi secara spontan sebagai reaksi asosiasi.
Gerak lengan bisa timbul akibat fasilitasi tonic neck reflexes. Tahanan yang diberikan pada
anggota badan kontralateral bisa menghasilkan gerak dengan memfasilitasi reaksi asosiasi.
Gerak bisa terjadi pada luas gerak sendi manapun. Untuk mengukur, jangan menganggap
hanya peningkatan tonus sebagai gerak. Gerak akibat fasilitasi reflex spinal (,isalnya input
melalui kutaneus atau reseptor propioseptif), batang otak (atau tonic neck), atau rekasi aosiasi
(irrediasi dari anatagonis, sinergis atau otot dari sisi lain tubuh).
Tahap 3 : Gerak aktif voluntair tanpa fasilitasi, tetapi hanya dalam pola sinergi yang khas.
Dapat diamati gerak disepanjang LGS semua gerak komponen sinergi kembali pada tahap
berikutnya, dan mengulang tahap Brunnstrom sehingga energi penuh belum diperlukan
hingga tahap 4, pada beberapa kasus tahap 5.
Pola sinergi dan gerak sederhana tidak dalam pola sinergi muncul pada tahap 4.
Tahap 5 : Gerak sinergi full ROM dan kombinasi rumit sinergi dimungkinkan. Eversi ankle,
abduksi hip dengan rotasi internal, dan extensi jari dan ibujari adalah gerakan yang bukan
termasuk gerak sinergi flexi atau extensi. Sehingga lebih lambat penyembuhannya
dibandingkan gerakan lain, dan tidak muncul full ROM.
Tahap 6 : Berbeda dari normal bila sistem saraf distress. Bisa dites dengan meminta
bergerak lebih rumit atau lebih cepat dari yang dibutuhkan sehari-hari secara normal.
Tahap 7 : Tidak ada gangguan fungsional. Aktivitas dan keterampilan pada kemampuan
sebelum kena stroke. Sistem motor-perseptual-sensory nomral. Lengan dan tungkai tidak
merasakan lebih berat dari sisi lain atau lebih cepat lelah

Prinsip Tahap Penyembuhan Motorik


 Tahap penyembuhan motorik hemiplegi mengikuti urutan kejadian yang tertentu
 Kemampuan melakukan motorik tugas tertentu, memerlukan kontrol motorik yang
meningkat yang semakin rumit, menunjukkan penyembuhan sistem saraf pusat.
 Gerakan mula-mula terjadi dalam pola (sinergi ekstremitas), dan pada tahap awal,
pola inilah yang diperiksa. Setelah tahapnya terus berkembang, pola gerak menjadi
lebih kompleks dan ketergantungan pada sinergi tertentu menurun.
 Kecepatan sembuh postural kontrol, lengan, tangan, tungkai dan kaki berbeda (misal:
biasanya tungkai pada tahap 3, sementara lengan pada tahap 2). Tahap penyembuhan
proximal anggota badan biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan yang lebih distal
(misal: lengan lebih dulu daripada tangan). Juga gerak yang ada flexinya seringkali
pada tahap penyembuhan yang berbeda dengan gerak extensi.
 Elemen patologi konsisten dengan tahap penyembuhan yang lebih rendah mungkin
tetap ada bahkan bila klien mampu melakukan tahap berikutnya. Misalnya klien tidak
mampu melakukan satu tugas pada tahap 3, meski dia mampu melakukan 2 tugas
pada tahap 4.
 Tahap penyembuhan motorik mengukur jumlah impairment neurologik.

Petunjuk melakukan tes


Posisi awal
Tes dimulai pada tahap 4 untk kontrol postural dan tungkai, dan tahap 3 pada lengan, tangan
dan kaki. Standar posisi awal diindikasi pada awal tiap halaman formulir skor. Bila standar
posisi berubah, perubahan diindikasikan pada formulir skor pada sisi tugas atau
digarisbawahi dan diikuti koma. Anda mungkin membantu klien pada posisi awal. Bila
diindikasikan, anda mungkin perlu menstabilisasi bagian yang sedang dites agar klien tidak
kehilangan keseimbangan. Bantuan hanya sedikit. Klien tidak diperbolehkan menumpu
melalui Terapis.
Prosedur tes
Ketika memberi instruksi Klien, gunakan aba-aba yang sederhana. Contoh instruksi ada
dalam petunjuk untuk mempermudah anda. Anda bisa mengubah instruksi, jiks perlu,
pastikan Klien anda mengerti gerak yang diperlukan.
Bila tugas-tugas tahap 2 termasuk memfasilitasi gerak, luas gerakannya bisa berapa saja.
Kontraksi otot yang terlihat dikualifikasi sebagai gerakan, tetapi peningkatan tonus otot saja
tidak dianggap kontraksi.
Bila melakukan rangsangan fasilitasi hanya diperbolehkan yang manual. Alat-alat mekanik
atau es tidak diperbolehkan selama tes. Satu bentuk stimulus tidak lebih dari 2 kali. Bila
tugas tes tahap untuk mengubah tonus, bagian tubuh dipasif seluas LGS secara cepat dengan
2 ulangan.
Pada tahap 3 hingga 7, gerak voluntair dites. Teknik fasilitasi tidak diperbolehkan.
Tugas-tugas tahap 6 memerlukan gerak LGS penuh dengan koordinasi dan waktu yang
hampir normal.
Tugas-tugas tahap 7, waktu dan koordinasi tugas harus dibandingkan dengan sisi sehat.
Sekali mengenal pemeriksaan, Anda dapat meningkatkan efisiensi dalam melakukan tes
dengan meminimalkan reposisi yang harus dilakukan Klien. Contohnya, melakukan semua
tugas kontrol postural, lengan, tangan, tungkai dan kaki dengan posisi awal yang sama.
Tetapi pada tahap 2 dan tahap 3 lengan, tangan, tungkai dan kaki dalam tiap tahap harus
dikerjakan secara berurutan. Sinergi yang lemah harus dites lebih dahulu.
Menilai
Klien boleh mencoba tiap tugas 2 kali. Tambahan usaha sebagai latihan Klien agar dapat
melakukan tugasnya tidak diperbolehkan. Agar bisa dianggap bisa melakukan tugas, Klien
harus mampu melakukan tugas secara benar setidaknya sekali. Tulis ‘X’ pada kotak untuk
tugas yang bisa dilakukan. Jika Klien gagal melakukan 2 dari 3 tugas dalam satu tahap,
pindah ke tahap yang lebih rendah hingga 2 tugas bisa dilakukan dalam satu tahap. Jika 2
tugas bisa dilakukan saat tahap awal, periksa tugas ketiga, apapun hasilnya pindahlah ke
tahap berikutnya. Agar bisa mencapai tahap 7, semua tugas di tahap 6 juga 2 pada tahap 7
harus bisa dilakukan. Tahap penyembuhan Klien adalah tahap tertinggi yang Klien bisa
lakukan 2 dari 3 tugas. Tulis nilai ini dalam box yang tersedia. Catat limitasi LGS yang
mengganggu fungsi.
Satu tugas gerak involuntair tahap 2 yang terjadi secara spontan dalam waktu yang ditentukan
boleh dianggap melakukan tugas. Jika Klien mampu melakukan tugas selama aktivitas
fungsionalnya, harus diapresiasi.

IMPAIRMENT INVENTORY – TAHAP KONTROL POSTURAL

Posisi Awal : Tidak mengenakan alas kaki dan kaos kaki. Tidak ada posisi standar.
Motivasikan duduk dalam postur yang baik (misal : dengan hip dan knee flexi 90º) selama tes
bila diindikasikan. Mulai pemeriksaan dengan tahap 4.
TAHAP 1
Tidak bisa melakukan setidaknya 2 tugas tahap 2
TAHAP 2
Tugas 1 : Fasilitasi log roll ke tidur miring
Posisi : Tidur telentang
Instruksi : ” berguling pada sisi yang sehat”
Metode : Fasilitasi rolling pada kepala, bahu atau pelvis
Syarat : gerak aktif (rolling secara segmental atau log)
Tugas 2 : Tahanan terhadap rotasi trunk
Posisi : Tidur miring pada sisi kuat
Instruksi : “Biarkan saya menggerakkan trunk anda”
Metode : Letakkan satu tangan pada bahu dan yang lain pada hip. Gerakkan secara pasif
bahu dan hip pada arah yang berlawanan dengan kecepatan gerak pasif untuk merangsang
reflex regang. Rasakan tahanan terhadap rotasi trunk.
Tugas 3 : Static righting dengan fasilitasi
Posisi : Duduk tanpa bantuan di tepi bed, tangan pada paha, kaki diatas lantai
Instruksi : “Duduk tanpa pegangan”
Metode : Fasilitasi static righting dalam duduk
Syarat : Aktif respon, tidak jatuh.
Tidak diterima : berpegangan pada bantuan
TAHAP 3
Tugas 1 : Log roll ke tidur miring
Posisi : Tidur telentang
Instruksi : “ Berguling ke sisi yang sehat tanpa menarik bed”
Syarat : berguling ke sisi sehat tanpa bantuan. Rolling segmental bisa diterima.
Tidak diterima : Menggunakan tangan untuk menarik badan.
Tugas 2 : Bungkuk dan Menengadah
Posisi : Duduk tanpa bantuan pada tepi bed, tangan diatas paha, kaki di atas lantai
Instruksi : “ Membungkuk ke depan dan menengadah ke belakang, kemudian kembali ke
tangah”
Syarat : Bergerak ke depan da belakang dalam BoS (Base of Support). Kepala dan bahu harus
segaris dengan pelvis.
Tidak diterima : berpegangan untuk bertahan, misal : lutut.
Tugas 3 : Tegak selama 5 detik
Posisi : berdiri tanpa bantuan
Instruksi : “ berdiri selama 5 detik”
Metode : Waktu berdiri selama 5 detik. Anda bisa membantu Klien untuk berdiri. Berdiri
bergerak diperbolehkan.
Tidak diterima : bersandar pada bangku atau kursi.
TAHAP 4
Tugas 1 : Segmental rolling ke tidur miring
Posisi : Tidur telentang
Instruksi : “ Berguling ke sisi yang sehat tanpa menarik bed”
Syarat : berguling mandiri pada sisi sehat. Bisa didahului oleh pelvis dan tungkai atau kepala
dan bahu.
Tidak diperbolehkan : Menggunakan tangan untuk menarik diri
Tugas 2 : Berdiri dalam BoS
Posisi : Duduk tanpa bantuan di tepi bed, tangan di paha, kaki di atas lantai
Instruksi : “ Pindahkan berat badanmu dari satu hip ke hip yang lain dengan kembali ke garis
tengah, di atas BoS. Kepala dan bahu harus segaris.
Tidak diterima : berpegangan untuk bertahan
Dipernolehkan : penumpuan tidak seimbang pada hip.
Tugas 3 : Berdiri
Posisi : Duduk tanpa bantuan di tepi bed, tangan di paha, kaki di atas lantai
Instruksi : “Berdiri”
Syarat : Bangkit mandiri yang aman dari duduk ke berdiri, boleh mendorong dengan tangan.
Sebagian tumpuan melalui ekstremitas yang sakit.
Diperbolehkan : Berdiri bergerak
Tidak diterima : mendorong tungkai ke bed atau kursi untuk berdiri, atau berdiri dengan
bersandar pada bed atau kursi.
TAHAP 5
Tugas 1 : Tegak dinamis, dari sisi ke sisi, kaki di atas lantai
Posisi : duduk tanpa bantuan di tepi bed, tangan di paha, kaki di atas lantai
Instruksi : ”Pindahkan tumpuan dari satu hip ke hip yang lain, angkat pantat dari kasur saat
bergerak dan kembali ke tengah”
Metode : Memindah tumpuan dari satu hip yang lain. Klien harus mempertahankan
keseimbangan saat CoG tidak di atas BoS. Kepala, trunk dan pelvis harus segaris.
Syarat : Pemendekan dan pemanjangan trunk saat pindah tumpuan. Pantat harus diangkat
dari kasur.
Tidak diperbolehkan : menggunakan tangan untuk membantu.
Tugas 2 : Bangun berdiri seimbang
Posisi : Duduk tanpa bantuan di tepi bed, tangan di paha, kaki di atas lantai
Instruksi : “Berdiri, pastikan tumpuannya terbagi rata pada kedua kaki”
Syarat : berdiri mandiri dengan tumpuan terbagi rata selama transisi dari duduk ke berdiri
Tidak diperbolehkan : menggunakan tangan
Tugas 3 : Melangkah ke tungkai yang lemah, transfer tumpuan
Posisi : Berdiri tanpa bantuan dengan tumpuan seimbang pada kedua tungkai.
Instruksi ; “Maju dengan tungkai lemah anda, kemudian dengan yang kuat”
Syarat : Pemindahan tumpuan pelan ke depan ke tungkai lemah saat mempertahankan kontrol
extensi hip dan lutut selama fase berdiri.
TAHAP 6
Tugas 1 : Tegak dinamis ke belakang dan samping dengan dorongan, kaki diangkat
dari lantai
Posisi : Duduk tanpa bantuan di tepi bed, tangan pada paha, kaki diangkat dari lantai
Instruksi : pilih a atau b
a. “Pindah tumpuan dari satu hip ke yang lain tanpa berhenti”
b. “Pindahkan tumpuan ke depan dan belakang tanpa berhenti”
Syarat : Letakkan tangan anda pelan-pelan pada bahu Klien dan dorong Klien kehilangan
keseimbangan saat pasien Klien di luar BoS.
Tidak diperbolehkan : Berpegangan agar tidak kehilangan keseimbangan
Tugas 2 : Diatas tungkai lemah 5 detik
Posisi : Berdiri tanpa bantuan, lengan di sisi badan.
Instruksi : “Berdiri pada tungkai lemah anda selama mungkin”
Metode : catat waktu berdiri dengan satu tungkai dan tulis di kotak skor
Syarat : Berdiri mandiri di satu tungkai setidaknya selama 5 detik.
Diperbolehkan : Gerak lengan, tungkai dan trunk yang memungkinkan Klien memenuhi
tugasnya.
Tugas 3 : Bergeser ke samping sejauh 2 meter
Posisi : Berdiri tanpa bantuan
Instruksi : “Berjalan ke kiri, menyilang di depan tungkai kanan di depan tungkai kiri sejauh 2
meter, kemudian kembali sejauh 2 meter dengan tungkai kiri menyilang didepan tungkai
kanan. Jaga hip dan kaki anda menghadap ke depan dan tetap pada garis”
Metode : Buat garis 2 meter di lantai. Klien boleh berhenti sebelum ganti arah.
Syarat : Trunk, pelvis dan kaki harus tetap menghadap ke depan dan kaki harus tetap di garis.
TAHAP 7
Tugas 1 : Abduksi tungkai yang kuat
Posisi : Berdiri tanpa bantuan
Instruksi : “Angkat tungkai kuat anda ke samping sambil terus pertahankan tungkai yang
lemah lurus”
Syarat : Abduksi tungkai yang kuat lebih dari netral, mempertahankan alignment pelvis.
Tidak diperbolehkan : Tredelenburg
Tugas 2 : jalan Tandem 2 meter dalam 5 detik
Posisi : Berdiri tanpa bantuan
Instruksi : “pertemukan tumit dengan jari kaki, berjalanlah sepanjang sepanjang garis secepat
mungkin”
Metode : Catat waktu jalan tandem 2 meter. Tulis di kotak yang disediakan. Gunakan
isolasi untuk membuat garis 2 meter.
Tidak diperbolehkan : kehilangan keseimbangan (misal : jatuh di luar garis) atau tidak
menyentuhkan tumit ke jari kaki.
Tugas 3 : Jalan pada jari kaki 2 meter
Posisi : Berdiri tanpa bantuan
Instruksi : “Berjalanlah jinjit tanpa berhenti”
Metode : Gunakan isolasi untuk menandai 2 meter di lantai
Syarat : Tumpuan dan plantar flexi bilateral merata

IMPAIRMENT INVENTORY – TAHAP-TAHAP LENGAN

Standar Posisi Awal : Duduk dengan lengan bawah di paha atau di atas bantal di paha dalam
posisi netral, wrist 0º dan jari tangan sedikit flexi. Duduk tanpa bantuan di tepi bed atau
bangku, atau bersandar di kursi atau kursi roda. Kaki harus tersangga. Beri motivasi agar
posture duduk-nya bagus selama tes (misal : sudut hip dan lutut 90º ). Mulailah pemeriksaan
dengan pada tahap 3.
TAHAP 1
Tidak mampu melakukan setidaknya 2 tugas pada tahap 2
TAHAP 2 sangga ekstremitas bila diperlukan ketika memfasilitasi gerakan
Tugas 1 : Tahanan terhadap abduksi bahu atau extensi siku
Posisi : posisi awal standar
Instruksi : “Biarkan saya menggerakkan lengan anda”
Metode : pilih antara a atau b
a. Abduksi dan adduksi-kan bahu 5 kali dengan kecepatan cukup untuk menstimulasi
reflex peregangan. Jangan melebihi abduksi 70º . Rasakan tahanan terhadap gerak
pasif
b. Flexi dan extensi-kan siku secara pasif 5 kali dengan kecepatan cukup untuk
merangsang stretch reflex
Syarat : Rasakan tahanan terhadap gerak pasif dan perhatikan kontraksi aktif otot yang
teregang
Tugas 2 : Fasilitasi Extensi elbow
Posisi : Posisi standar awal
Instruksi : “Luruskan siku anda dan coba sentuh lutut yang berlawanan”
Metode : Fasilitasi kontraksi extensor siku
Syarat : adanya ekstensi siku
Tugas 3 : Fasilitasi Flexi siku
Posisi : Posisi standar awal
Instruksi : “Tekuk siku anda”
Metode : Fasilitasi kontraksi flexor siku
TAHAP 3
Tugas 1 : Menyentuh lutut yang berlawanan
Posisi : Posisi standar awal
Instruksi : “Luruskan siku anda dan coba menyentuh lutut yang berlawanan”
Syarat : Aduksi aktif bahu dan extensi siku penuh dengan telapak tangan menghadap bawah
Yang diperbolehkan : Wrist dibantu dalam posisi netral sehingga tidak mempengaruhi extensi
lengan
Tugas 2 : menyentuh dagu
Posisi : Posisi standar awal
Instruksi : “Sentuh dagu anda dengan tangan anda”
Syarat : cukup flexi siku agar bagian lengan ada yang menyentuh dagu. Gerak dalam pola
sinergi diperbolehkan.
Tidak diperbolehkan : Flexi kepala
Tugas 3 : Angkat bahu lebih dari setengah LGS
Posisi : Posisi standar awal
Instruksi : “Angkat kedua bahu menyentuh telingan anda”
Syarat : Elevasi aktif skapula lebih dari setengah LGS. Gerak dalam pola sinergi
diperbolehkan
TAHAP 4
Tugas 1 : Pola sinergi extensi, kemudian sinergi fleksi
Posisi : Posisi standar awal
Instruksi : “Sentuh lutut sisi yang berlawanan dengan siku lurus, kemudian tanpa berhenti,
sentuh telinga sisi yang lemah, jaga siku tetap diatas”
Syarat : Adduksi bahu dan ekstensi penuh LGS agar dapat menyentuh atau melewati puncak
lutut sisi yang berlawanan dengan rotasi internal penuh bahu dan pronasi lengan bawah.
Kemudian tanpa berhenti bahu harus tetap dipertahankan abduksi 90º dengan flexi horizontal
0º dan sedikit rotasi external ketika tangan menyentuh telinga. Lengan bawah bisa supinasi
atau pronasi.
Tidak diperbolehkan : berhenti lama diantara 2 sinergi
Tugas 2: Bahu flexi ke 90º
Posisi : Posisi standar awal
Instruksi : “Jaga siku tetap lurus selama bergerak, angkat lengan anda setinggi bahu”
Syarat : Flexi bahu 90º dengan siku extensi penuh. Lengan bawah bisa pronasi.
Tidak diperbolehkan : Bahu abduksi, elevasi skapula atau flexi siku
Tugas 3 : Supinasi dan pronasi
Posisi : siku disamping tubuh dengan flexi siku 90º
Instruksi : “Pertahankan siku disamping tubuh, dan putar telapak tangan anda ke atas dan
kemudian ke bawah”
Syarat : Supinasi dan pronasi penuh. Siku tetap di samping tubuh.
Tidak diperbolehkan : kompensasi gerak tubuh
TAHAP 5
Tugas 1 : Sinergi flexi, kemudian sinergi extensi
Posisi : Posisi standar awal
Instruksi : “Sentuh telinga pada sisi yang lemah, jaga siku anda tetap naik, dan kemudian
tanpa berhenti raih lutut sisi yang berlawanan, selesaikan dengan meluruskan siku anda”
Metode : Pehatikan 90º abduksi bahu dengan 0º flexi horizontal dan external rotasi atau
supinasi. Sentuh lutut sisi yang lain ketika siku extensi penuh dengan aduksi dan internal
rotasi bahu disertai pronasi lengan bawah sehingga tangan menghadap bawah.
Syarat : perubahan halus antara 2 sinergi, dan extensi penuh siku
Tugas 2 : Abduksi Bahu ke 90º dengan pronasi
Posisi : Posisi standar awal
Instruksi : “Angkat lengan anda ke samping luar, jaga siku anda tetap lurus dan tangan
menghadap bawah”
Syarat : Abduksi bahu 90º siku extensi penuh. Lengan bawah harus pronasi. Kontrol
pergelangan tangan tidak diperlukan.
Tidak diperbolehkan : Kompensasi gerak: side flexi trunk, elevasi skapula, flexi bahu, atau
siku flexi.
Tugas 3 : Pronasi kemudian Supinasi
Posisi : Bahu flexi ke 90º, lengan pada mid posisi
Instruksi : ”Pertahankan siku anda tetap lurus, dan putar telapak tangan anda menghadap
bawah dan atas”
Syarat : Pronasi penuh, supinasi penuh (dengan atau tanpa rotasi internal dan external bahu)
dan siku extensi penuh dengan 90º flexi bahu.
Tidak diperbolehkan : Kompensasi gerak trunk atau flexi siku. Tidak ada fleksi bahu.
TAHAP 6
Tugas 1 : Tangan dari lutut ke dahi 5 kali dalam 5 detik
Posisi : Posisi standar awal
Intruksi : “Sentuh lutut sisi lemah an dahi anda secepat yang bisa anda lakukan”
Metode : Hitung gerak ulang lutut ke dahi dalam 5 detik. Catat bagian tangan atau
pergelangan tangan yang menyentuh lutut dan dahi dalam setiap ulangan
Tidak diperbolehkan : ke menundukkan kepala dan angkat lutut.
Tugas 2 : Membuat angka 8 secara vertikal
Posisi : Flexi bahu ke 90º
Instruksi : “Gambar angka 8 yang besar pertahankan siku anda tetap lurus”
Syarat : Angka 8 harus digambar dengan gerak halus, boleh diatas atau dibawah 90º flexi
bahu. Siku harus tetap lurus sepanjang gerak. Selesaikan dengan lengan setinggi bahu.
Bundarannya berdiamater 20-30 cm.
Tidak diperbolehkan : Pola yang kecil, atau gerak kompensasi trunk agar bisa membuat pola,
siku flexi pada beberapa bagian pola, atau polanya terpatah-patah.
Tugas 3 : Angkat lengan ke atas kepala dengan supinasi penuh
Posisi : Lengan diletakkan pada sisi tubuh.
Instruksi : “Angkat lengan anda ke atas kepala, jaga siku tetap lurus dan selesaikan dengan
telapak tangan menghadap ke bawah”
Syarat : Bahu flexi penuh, elbow extensi dan supinasi. Elbow memanjang sepanjang gerak.
Tidak diperbolehkan : abduksi bahu, flexi siku, supinasi tidak penuh atau gerak kompensasi
trunk.
TAHAP 7
Tugas 1 : Tepuk tangan diatas kepala, kemudian tepuk tangan dibelakang punggung 3
kali dalam 5 detik
Posisi : Lengan pada sisi tubuh sambil berdiri (atau duduk di bangku)
Instruksi : “ Tepuk tangan diatas kepala, kemudian dibelakang punggung secepat mungkin”
Metode :/ satu gerakan terdiri dari tepuk tangan di atas kepala dan dibelakang punggung.
Hitung jumlah gerak yangd apat dilakukan dalam 5 detik. Dengarkan tepukan tangan sambil
memperhatikan gerak yang terkoordinasi
Syarat : Gerak yang terkoordinasi halus dengan bahu flexi dengan luas 160-180º.
Tidak diperbolehkan : tepuk tangan di depan wajah, bukan diatas kepala
Tugas 2 : Menggunting di depan 3 kali dalam 5 detik
Posisi : Bahu flexi 90º, siku extensi dan lengan bawah pronasi
Instruksi : “Jaga siku anda tetap lurus dan telapak tangan menghadap bawah. Silang kedua
lengan anda di depan anda, bergantian yang diatas. Ulang sebanyak 3 kali”
Syarat : Bahu tetap dalam 90º flexi sepanjang gerakan dengan siku extensi dan lengan bawah
pronasi. Luas gerak bahu dan kecepatan yang seimbang serta gerak yang terkoordinasi halus.
Tidak diperbolehkan : berhenti diantara pengulangan.
Tugas 3 : Rotasi external Bahu dengan tahanan
Posisi : Kedua siku pada sisi tubuh dengan flexi siku 90º
Instruksi : “ jaga siku anda pada samping tubuh anda. Kuatkan otot-otot anda dan jangan
biarkan saya mendorong lengan anda”
Metode : Letakkan tangan anda pada lengan bawah klien. Perintahkan klien seperti diatas
dan berikan tahanan ke rotasi external. Tahan hingga 3 detik
Syarat : kekuatan bilateral seimbang

IMPAIRMENT INVENTORY – TAHAPAN TANGAN

Standard posisi duduk : Duduk dengan lengan bawah di atas paha, atau diganjal bantal,
pada posisi netral, pergelangan tangan pada 0º dan jari-jari sedikit flexi. Klien dapat duduk di
tepi bed dengan atau tanpa pegangan tangan, atau di kursi atau kursi roda. Kaki harus
menapak. Beri motivasi untuk duduk dengan postur yang baik (misal hip dan lutut flexi 90º).
Mulailah asesmen pada tahap 3

TAHAP 1
Tidak mampu melakukan 2 dari tiga tugas tahap 2
TAHAP 2 Sangga anggota badan seseuai kebutuhan ketika fasilitasi gerak
Tugas 1 : Hoffman positif
Posisi : Posisi standar awal
Instruksi : “Biarkan saya menggerakkan jari-jari anda”
Metode : Dengan satu tangan menyangga pertengahan jari tengah klien, tangan yang lain
menjentik cepat bagian distal jari tengah ke arah flexi. Respon positif adalah flexi jari-jari
dan atau ibu jari.
Tugas 2 : tahanan terhadap extensi pergelangan tangan atau jari-jari secara pasif
Posisi : Posisi : Posisi standar awal
Instruksi : “Biarkan saya menggerakkan tangan anda”
Metode : pilih (a) atau (b)
(a) Extensikan dan flexikan pergelangan tangan secara pasif 5 kali dengan kecepatan
cukup untuk memunculkan stretch reflex. Rasakan tahanan terhadap gerak pasif dan
perhatikan kontraksi flexor pergelangan tangan
(b) Extensi dan flexikan jari secara pasif 5 kali dengan kecepatan cukup untuk
memunculkan stretch reflex. Rasakan tahanan terhadap gerak pasif dan perhatikan
kontraksi flexor jari-jari.
Tugas 3 : Fasilitasi flexi jari-jari
Posisi : Posisi : Posisi standar awal
Instruksi : “Tekuk jari-jari anda”
Metode : Fasilitasi satu kontraksi flexor jari-jari
Syarat : adanya flexi jari-jari secara aktif.
TAHAP 3
Tugas 1 : Extensi pergelangan tangan lebih besar dari pada separuh LGS sisa
Posisi : Posisi standar awal
Instruksi : “Tekuk pergelangan tangan anda ke belakang”
Metode : lengan bawah boleh disangga
Syarat : Extensi aktif pergelangan tangan lebih dari setengah LGS. Gerak dalam sinergi
diperbolehkan
Tugas 2 : Flexi jari-jari dan pergelangan tangan lebih dari setengah sisa LGS
Posisi : Posisi standar awal
Instruksi : “Mengepal-lah”. Jika klien tidak mampu melakukan tugas, mintalah kepadanya
“Tekuklah pergelangan tangan ke depan sejauh yang anda bisa”
Syarat : Flexi finger lebih besar dari setengah LGS atau flexi pergelangan tangan lebih dari
setengah LGS”
Yang diperbolehkan : Flexi pergelangan tangan, jari-jari atau keduanya
Tugas 3 : Ibu jari ke jari telunjuk
Posisi : Supinasi, ibu jari dalam extensi
Instruksi : “Sentuh jari telunjuk anda dengan ibu jari anda”
Metode : Letakkan ibu jari dalam extensi jika klien tidak mampu tidak mampu posisinya
diasumsikan. Perhatikan atau rasakan gerak aktif adduksi ibu jari yang cukup untuk
menyentuh jari telunjuk.
Yang diperbolehkan : Oposisi ibu jari diperbolehkan. Gerak dalam pola sinergi
diperbolehkan. Diperbolehkan juga menyangga tangan dalam supinasi jika diperlukan.
Tidak diperbolehkan : Bantuan gravitasi dalam melakukan gerak.
TAHAP 4
Tugas 1 : Extensi jari-jari kemudian flexi
Posisi : Posisi standar awal
Instruksi : “Regangkan jari-jari anda lurus, kemudian buatlah kepalan”
Syarat : lebih dari setengah LGS extensi diikuti flexi penuh pada PIP dan DIP jari-jari.
Tugas 2 : Extensi ibu jari lebih dari setengah LGS, kemudian lateral prehensi
Posisi : Posisi standar awal
Instruksi : “Angkat ibu jari anda, kemudian bawah ke bawah untuk menjepit kertas”
Metode : Letakkan selembar kertas antara ibu jari dan jari telunjuk. Dengan klien menjepit
kertas, tariklah kertas tersebut. Ibu jari boleh menyentuh bagian manapun pingir lateral jari
telunjuk.
Syarat : Ibu jari extensi lebih dari setengah LGS. Cukup tekanan untuk menjepit kertas.
Tugas 3 : jari flexi dengan lateral prehensi
Posisi : Posisi standar awal
Instruksi : “Kepalkan tangan anda kuat-kuat dan bawalah ibu jarimu ke jari telunjuk. Jangan
biarkan saya menggerakkan jempolmu”
Metode : Uji gerak aktif lateral prehensi (key grip) dengan menarik jempol menjauh dari jari
telunjuk.
Syarat : Cukup flexi jari-jari untuk mengepalkan tangan. Gerak aktif flexi jempol, dan
kemampuan mempertahankan posisi prehensi.
TAHAP 5
Tugas 1 : Jari flexi kemudian extensi
Posisi : Posisi standar awal
Instruksi : “kepalkan tangan anda kemudian luruskan kembali jari-jari anda”
Syarat : Gerak halus kebalikan dari flexi ke extensi jari-jari
Tidak diperbolehkan : menekuk atau meluruskan jari-jari tidak sama.
Tugas 2 : Jari abduksi
Posisi : Lengan bawah pronasi dengan jari-jari tangan extensi
Instruksi : “Buka jari-jari anda, menjauh dari satu jari ke jari yang lain”
Syarat : abduksi jari LGS penuh
Tidak diperbolehkan : Flexi pergelangan tangan dan jari-jari selama gerakan.
Tugas 3 : Oposisi ibu jari ke jari kelingking.
Posisi : Tangan tidak disangga (lengan bawah boleh disangga)
Instruksi : “Sentuh ujung kelingking anda dengan ujung jempol anda”
Syarat : Ada flexi MCP, PIP dan DIP jempol dan kelingking
Tidak diperbolehkan : Flexi pergelangan tangan
TAHAP 6
Tugas 1 : Ketuk jari telunjuk 10 kali dalam 5 detik
Posisi : Posisi standar awal dengan lengan bawah pronasi
Instruksi : “Pertahankan jari anda tetap lurus, ketuk jari telunjuk anda secepat yang anda
bisa”
Syarat : Gerak aktif dan extensi pada MCP dengan IP extensi, dengan gerak yang halus pada
kedua arah.
Tidak diperbolehkan : Geraknya pada pergelangan tangan, atau flexi sendi IP.
Tugas 2 : Menarik pelatuk, kemudian kembali
Posisi : menggenggam pistol, pergelangan tangan dalam posisi netral, ibu jari dan jari
telunjuk extensi, 3 jari yang lain flexi.
Instruksi : “Tekuk dan luruskan jari telunjuk tanpa menggerakkan yang lain”
Syarat : Flexi dan extensi PIP dan DIP LGS penuh tanpa adanya gerak pada MCP jari
telunjuk. Tidak ada gerak ibu jari dan jari yang lain.
Tidak diperbolehkan : perubahan dari posisi awal.
Tugas 3 : Extensi pergelangan tangan dan jari-jari dengan abduksi jari
Posisi : tangan diletakkan di atas paha, lengan bawah pronasi
Instruksi : “Angkat pergelangan tangan anda sejauh mungkin kemudian regangkan jari-jari
anda menjauh satu sama lain”
Syarat : LGS penuh pergelangan tangan dan extensi jari dengan abduksi LGS penuh
TAHAP 7
Tugas 1 : ujung jempol ke ujung jari lain, kemudian kembalikan 3 kali dalam 12 detik
Posisi : Posisi standar awal dengan jempol menyentuh kelingking
Instruksi : “Mulai dari jari kelingking, sentuh ujung setiap jari dengan ujung jempol anda,
kemudian kembali ke jari kelingking. Pastikan jari telunjuk dan kelingking tersentuh 2 kali.
Ulangi 3 kali”
Syarat : Gerak yang halus dan terkoordinasi diulang 3 kali dalam 12 detik
Tugas 2 : Dribel bola 4 kali berurutan kemudian ditangkap
Posisi : Duduk, pegang bola dengan diameter 6,5 cm (sebesar bola tenis)
Instruksi : “drible bola 4 kali kemudian tangkap”
Syarat : Aktivitas terkontrol dan tinggi bola konsisten (setinggi lutut). Diperbolehkan
mendribel diantara kedua lutut atau diluar sisi yang lemah.
Tidak diperbolehkan : menangkap dan melempar bola
Tugas 3 : Menuang 250 ml dari teko, kemudian kembalikan
Posisi : duduk di samping meja dengan gelas plastik (250 ml) dengan pegangan dan 1 liter
teko plastik di atas meja. Teko diisi ¾ penuh. Gelas di sebelah medial teko.
Instruksi : “Dengan tanganmu yang lemah, tuang air dari teko ke gelas. Ambil gelas dan
tuang kembali ke teko dengan memutar telapak tangan ke atas”
Syarat : Klien harus menuang air dan memenuhi gelas. Tugas terpenuhi tanpa ada yang
tumpah.
Tidak diperkenankan : Teko dan gelas saling menyentuh, gerak kompensasi trunk atau
anggota gerak atas atau gerak terpatah-patah

IMPAIRMENT INVENTORY – TAHAPAN TUNGKAI

Posisi awal standar : Tidur telentang dengan lutut ditekuk dan kaki rata, dengan tangan
diletakkan di atas perut, sepatu dan kaos kaki dilepas, dan celana panjang digulung ke atas.
Mulai tes pada tahap 4
TAHAP 1
Tidak mampu melakukan setidaknya 2 diantara 3 tugas tahap 2
TAHAP 2
Tugas 1 : Tahanan terhadap pasif flexi hip atau lutut
Posisi : Posisi standar awal, dengan anggota gerak disangga sesuai kebutuhan
Instruksi : “Biarkan saya menggerakkan tungkai anda”
Metode : pilih (a) atau (b) :
(a) Mem-flexikan dan meng-extensikan hip secara pasif sebanyak 5 kali dengan
kecepatan cukup untuk memunculkan stretch reflex. Rasakan tahanan terhadap gerak
pasif dan perhatikan kontraksi aktif flexor hip.
(b) Mem-flexikan dan meng-extensikan lutut secara pasif sebanyak 5 kali dengan
kecepatan cukup untuk memunculkan stretch reflex. Rasakan tahanan terhadap gerak
pasif dan perhatikan kontraksi aktif quadricep
Tugas 2 : Memberikan failitasi flexi hip
Posisi : Posisi standar awal
Instruksi : “Tekuk tungkai anda ke arah dada anda”
Metode : Fasilitasi kontraksi flexor hip
Syarat : Adanya kontraksi aktif flexi hip
Tugas 3 : Memberikan fasilitasi extensi
Posisi : Posisi standar awal
Instruksi : “Luruskan tungkai anda”
Metode : Memberikan fasilitasi kontraksi extensor hip dan lutut
Syarat : Adanya kontraksi aktif extensor hip dan lutut
TAHAP 3
Tugas 1 : Aduksi ke netral
Posisi : Posisi standar awal dengan tungkai yang lemah abduksi (30-45º)
Instruksi : “Gerakkan tungkai lemah anda ke tengah”
Metode : Adduksi tungkai yang lemah ke netral (midline). Kaki boleh distabilisasi
Tugas 2 : Flexi hip hingga 90º
Posisi : Posisi standar awal
Instruksi : “Tekuk tungkai anda ke arah dada anda”
Syarat : Flexi hip hingga 90º (abduksi hip dan atau pelvic tilt diperbolehkan)
Tugas 3 : Extensi penuh
Posisi : Posisi standar awal
Instruksi : “Luruskan tungkai anda”
Metode : Gerak aktif extensi penuh hip dan lutut. Dimungkinkan ada bantuan gravitasi
dalam gerakan. Adduksi dan rotasi internal tidak dipersyaratkan, tetapi diperbolehkan.
TAHAP 4
Tugas 1 : Flexi hip 90º kemudian sinergi extensi
Posisi : Posisi standar awal. Tungkai yang sehat tetap dalam flexi selama melakukan tugas
Instruksi : “Tekuk tungka anda ke arah dada, dan ke arah sisi luar. Kemudian tanpa berhenti,
luruskan tungkai anda keluar, silangkan tungkai lemah anda melewati garis tengah”
Syarat : Flexi hip dan lutut 90º, abduksi hip 45º, dan external rotasi setidaknya dalam posisi
netral selama komponen flexi. Extensi penuh hip dan lutut dengan cukup rotasi internal hip
dan adduksi menyilang midline ke tungkai yang lemah. Tidak ada perhentian diantara
sinergi.
Tidak diperbolehkan : Berhenti lama diantara sinergi
Tugas 2 : Bridging hip dengan tumpuan seimbang
Posisi : Posisi standar awal.
Instruksi : “Angkat kedua panggul anda dari bed seimbang pada kedua tungkai”
Metode : uji keseimbangan tumpuan dengan mencoba memindahkan kaki yang lemah
Syarat : Extensi hip dan tumpuan seharusnya seimbang secara bilateral. Pelvis dalam satu
garis
Tidak diperbolehkan : Menggunakan material tidak licin pada kaki yang lemah.
Tugas 3 : Flexi lutut lebih dari 100º
Posisi : Posisi standar awal.
Instruksi : “Tekuk lutut anda sejauh yang anda bisa”
Syarat : Flexi kutut lebih dari 100º
Diperbolehkan : Bagian kaki tetap tinggal pada bed
Tidak diperbolehkan : Gerakan trunk yang berlebihan
TAHAP 5
Tugas 1 : Sinergi extensi, kemudian sinergi flexi
Posisi : Posisi standar awal. Tungkai yang sehat tetap flexi selama melakkukan tugas.
Instruksi : “Luruskan tungkai anda silangkan ke arah sisi yang sehat melewati garis tengah,
kemudian tanpa berhenti, bawa tungkai anda ke arah dada dan keluar”
Syarat : Extensi penuh hip dan lutut dengan cukup rotasi internal dan adduksi untuk
menyilang melewati midline. Hip dan lutut flexi 90º, hip abduksi 45º dengan rotasi external
setidaknya netral. Transisi yang halus diantara sinergi.
Tugas 2 : Angkat paha dari bed
Posisi : duduk, hip dan lutut flexi 90º. Kaki di atas lantai
Instruksi : “ Angkat paha anda dari bed”
Syarat : Gerak aktif flexi hip sepanjang inner range sehingga paha terlepas dari bed.
Tidak diperbolehkan : Rotasi external hip, kompensasi gerak trunk, atau menggunakan
tangan
Tugas 3 : Extensi hip dengan flexi lutut
Posisi : berdiri pada sisi yang kuat dengan sedikit disangga.
Instruksi : “Bawa tungkai anda ke belakang, tahan tetap disana, kemudian angkat tumit ke
arah pantat”
Metode : Terapis boleh memberikan sedikit bantuan untuk kesimbangan
Syarat : Extensi hip 0º dengan cukup flexi lutut untuk mengangkat kaki dari lantai.
Tidak diperbolehkan : Gerak kompensasi trunk atau menumpu dengan bantuan terapis.
Extensi hip kurang dari netral ketika flexi lutut.
TAHAP 6
Tugas 1 : angkat kaki dari lantai 5 kali dalam 5 detik
Posisi : Duduk dengan fleksi hip dan lutut 90º, kaki disangga
Instruksi : “Angkat paha anda dari bed dan injak lantai dengan seluruh kaki 5 kali”
Metode : Hitung jumlah kaki menginjak lantai dalam 5 detik.
Syarat : Flexi lutut 90º. Setiap repetisi harus sama amplitudonya.
Tidak diperbolehkan : Gerak kompensasi trunk, fleksi lutut kurang dari 90º
Tugas 2 : Rotasi internal LGS penuh
Posisi : Duduk dengan hip dan lutut 90º, kaki tersangga
Instruksi : “Jaga kedua lutut tetap menempel dan jauhkan ankle anda”
Metode : Diperbolehkan berpegangan pada bed
Syarat : Internal rotasi LGS penuh (bandingkan dengan sisi yang lain), tidak ada gerak
kompensasi trunk. Kaki harus terlepas dari sangga
Tidak diperbolehkan : Flexi hip atau gerak dalam sinergi
Tugas 3 : Membentuk pola : Ke depan, ke samping, ke belakang, kembali
Posisi : berdiri pada tungkai yang sehat dengan sedikit sangga
Instruksi : “Bentuk pola segitiga pada lantai : ke depan, samping, belakang, kembali. Jaga
agar kaki depan tetap pada lantai dan lutut anda lurus”
Metode : Terapis boleh membantu menyangga untuk keseimbangan
Syarat : Gerak flexi, abduksi dan extensi hip halus dan terkoordinasi dengan menjaga lutut
extensi.
Tidak diperbolehkan : Menumpu melalui bantuan, gerak terpatah-patah atau flexi lutut ketika
tungkai abduksi dan extensi.
Dimungkinkan : flexi lutut ketika tungkai kembali ke posisi netral dari extensi hip.
TAHAP 7
Tugas 1 : Melangkah cepat tinggi 10 kali dalam 5 detik
Posisi : Berdiri tidak disangga
Instruksi : “jalan di tempat dengan cepat, angkat tinggi tungkai anda”
Metode : Hitung 10 langkah yang tinggi, 5 setiap tungkai dalam 5 detik
Syarat : Tinggi langkah konsisten setidaknya 45º flexi hip
Tugas 2 : Membentuk pola cepat : depan, samping, belakang dan kembali. Kemudian
pola sebaliknya.
Posisi : Berdiri dengan sedikit bantuan
Instruksi : “Dengan cepat bentuklah pola segitiga pada lantai dan tanpa berhenti, lekukan
kebalikannya. Tahan kaki depan anda pada lantai dan lutut anda lurus”
Metode : Gerakan terdiri dari flexi hip, abduksi dan extensi dengan lutut tetap extensi.
Syarat : Gerakan yang halus dan terkoordinasi dengan kebalikan cepat
Diperbolehkan : Flexi lutut diperbolehkan ketika tungkai kembali ke posisi netral daro
extensi hip.
Tugas 3 : Lompat pada tungkai yang lemah
Posisi : Berdiri pada tungkai yang lemah dengan sedikit bantuan
Instruksi : “Lompat pada kaki yang lemah”
Metode : Terapis boleh memberikan sedikit bantuan untuk keseimbangan
Syarat : lompatan cukup tinggi sehingga kaki lepas dari lantai. Stabilitas ankle.
Tidak diperbolehkan : Menumpu melalui bantuan. Gerakan trunk berlebihan.

IMPAIRMENT INVENTORY – TAHAPAN KAKI


Posisi standar awal : Tidak ada posisi standar. Uji semua tugas dalam satu posisi sebelum
klien ganti posisi, contoh telentang sebelum duduk. Motivasi duduk dalam postur yang baik
(contoh sudut lutut 90º) selama test bila diindikasikan. Lepas kaos kaki dan sepatu. Mulai
dengan tahap 3 dengan klien telentang.
TAHAP 1
Tidak bisa melakukan setidaknya 2 tugas pada tahap 2
TAHAP 2
Tugas 1 : Tahanan terhadap dorsiflexi pasif
Posisi : Telentang dengan lutut flexi dan kaki diatas matras.
Instruksi : “Biarkan saya menggerakkan kai anda”
Metode : Dorsiflexi dan plantarflexikan ankle 5 kali dengan kecepatan cukup untuk
memunculkan stretch reflex. Sangga anggota badan sesuai kebutuhan ketika memfasilitasi
gerak
Syarat : rasakan tehanan terhadap gerak pasif dan perhatikan kontraksi aktif plantarflexor.
Tugas 2 : Fasilitasi dorsiflexi atau extensi jari kaki
Posisi : Telentang dengan lutut flexi dan kaki pada matras
Instruksi : “Tarik kaki dan jari kaki ke atas”
Metode : Fasilitasi dorsiflexi atau extensi jari kaki. Sangga anggota badan sesuai kebutuhan
ketika memfasilitasi gerak.
Syarat : adanya gerak aktif dorsiflexi atau extensi jari kaki
Diperbolehkan : menggunakan rflex Babinski untuk memunculkan gerak.
Tugas 3 : Fasilitasi plantar flexi
Posisi : Telentang dengan lutut flexi dan tumit di atas matras
Instruksi : “Gerakkan kai da jari kaki anda ke bawah”
Metode : fasilitasi plntar felxi ankle. Sangga anggota badan sesuai kebutuhan ketika
memfasilitasi gerakan.
Syarat : Adanya gerak aktif plantar flexi ankle.
Diperbolehkan : Tungkai boleh bergerak extensi.

TAHAP 3
Tugas 1 : Plantar flexi lebihd ari ½ LGS
Posisi : Telentang, tungkai extensi, ankle dalam posisi netral
Instruksi : “Dorong kaki anda kebawah”
Medtode : Diperbolehkan memposisikan kaki dalam netral (hampir 90º pada nakle)
Syarat : Plantar flexi lebih besar daripada setengah terakhir LGS
Tugas 2 : Adanya Dorsoflexi
Posisi : Duduk, kaki tersangga
Instruksi : “Angkat kaki anda dari lantai sambil mempertahankan tumit menempel lantai
Metode : Diperbolehkan stabilisasi tumit dan menyangga tungkai. Gerak dalam sinergi
diperbolehkan
Diperbolehkan : Gerak dalam sinergi
Tugas 3 : Extensi jari kaki
Posisi : Duduk
Instruksi : “Angkat jari kaki anda”
Metode : Tungkai boleh distabilisasi
Syarat : Adanya gerak aktif extensi jari kaki
Diperbolehkan : Gerak dalam sinergi

TAHAP 4
Tugas 1 : Adanya Eversi
Posisi : Duduk dengan ankle inversi, kaki di atas lantai
Instruksi : “Putar kaki anda keluar, angkat pinggir luar kaki anda”
Metode : Mulai dalam inversi. Ankle distabilisasi. Klien boleh mengangkat kaki dari lantai
Syarat : Adanya gerak aktif eversi
Tugas 2 : Inversi penuh
Posisi : Duduk dengan ankle eversi
Instruksi : “Miringkan kaki keluar”
Metode : Mulai dalam eversi. Ankle boleh distabilisasi. Klien boleh mengangkat kaki di
lantai.
Syarat : Inversi dalam LGS penuh.
Tugas 3 : Dorsifleksi, kemudian plantarflexi
Posisi : Duduk dengan tungkai lemah menyilang tungkai sehat pada lutut.
Instruksi : “Tarik kaki anda keatas, kemudian dorong ke bawah”
Metode : Tungkai boleh distabilisasi (contoh paha boleh disangga)
Syarat : Dorsoflexi penuh dan kemudian plantarflexi penuh

TAHAP 5
Tugas 1 : Extensi jari kaki dengan ankle plantar flexi
Posisi : Duduk dengan tungkai lemah menyilang ke tungkai yang sehat pada lutut
Instruksi : “Dorong kaki anda ke bawah. Tahan dan kemudian angkat jari kaki anda”
Metode : Tungkai boleh distabilisasi
Syarat : Mempertahankan plantarflexi ankle dengan extensi penuh semua jari kaki
Tugas 2 : Plantarflexi ankle, kemudian dorsiflexi
Posisi : Duduk dengan lutut yang lemah extensi
Instruksi : “Jinjit kaki anda, kemudian tarik ke atas”
Metode : Tungkai extensi penuh. Boleh diberikan bantuan pada lutut.
Syarat : Plantarflexi penuh dan dorsoflexi penuh dengan extensi lutut
Tidak diperbolehkan : Flexi lutut
Tugas 3 : Eversi
Posisi : Berdiri dengan kaki yang lemah sedikit ke depan dan sedikit bantuan tangan
Instruksi : “Tahan tumit anda pada lantai, angkat kaki anda dan arahkan keluar”
Metode : Jangan stabilisasi tungkai
Syarat : Eversi penuh dengan tumit pada lantai, tanpa rotasi internal dan external hip.

TAHAP 6
Tugas 1 : Ketuk kaki sebanyak 5 kali dalam 5 detik
Posisi : Berdiri dengan kaki lemah agak ke depan dan bantuan tumpuan tangan sedikit
Instruksi : “Tumit di lantai, ketuk kaki anda secepat mungkin”
Syarat : setidaknya 5 ketukan kaki dalam 5 detik. Gerak yang halus dengan LGS ankle yang
konsisten dengan tiap repetisi sambil mempertahankan tumit di atas lantai.
Tidak diperbolehkan : Kompensasi dengan sinergi flexi atau gerak trunk
Tugas 2 : Sirkumduksi kaki
Posisi : Berdiri dengan lutut extensi, kaki lemah lepas dari lantai, dan sedikit bantuan
Instruksi : “Buat 4 lingkaran dengan kaki anda”
Syarat : Gerak sirkumduksi yang halus dan terkoordinasi menggunakan LGS ankle
Tidak diperbolehkan : Rotasi external hip
Tugas 3 : Eversi
Posisi : Berdiri dengan lutut extensi, kaki lemah lepas dari lantai, dengan batuan sedikit
Instruksi : “Tahan lutut anda lurus kemudian miringkan kaki anda keluar”
Syarat : LGHS eversi penuh sambil mempertahankan lutut extensi
Tidak diperbolehkan : Rotasi external hip
TAHAP 7
Tugas 1 : Tumit menyentuh ke depan, kemudian jari menyentuh ke belakang 5 kali
dalam 10 detik
Posisi : Berdiri dengan bantuan sedikit
Instruksi : “Sentuh lantau di depan anda dengan tumit anda dan kemudian belakang anda
dengan jari kai. Lakkukan secepat mungkin”
Metode : Tugas terdiri dari dorsiflexi LGS penuh di depan dan plantarflexi di belakang.
Hitung jumlah gerak dalam 10 detik
Syarat : Dorsiflexi dan plantarflesi LGS penuh yang halus dan terkoordinasi dengan extensi
hip
Tidak diperbolehkan : Menumpu dengan bantuan
Tugas 2 : Sirkumduksi cepat, kebalikan
Posisi : Berdiri dengan kaki lemah lepas dari lantai dan bantuan sedikit
Instruksi : “Buat 4 lingkaran dengan kaki anda dalam satu arah kemudian kebalikannya”
Syarat : Gerak sirkumduksi cepat halus dan terkoordinasi dengan kecepatan tetap
Tidak diperbolehkan : Menumpu dengan bantuan
Tugas 3 : Jinjit kemudian pada tumit 5 kali
Posisi : Berdiri dengan bantuan sedikit
Instruksi : “ Berdiri jinjit, kemudian pada tumit dengan jari kaki diangkat. Ulang secepatnya
5 kali”
Metode : Lutut tetap extensi
Syarat : Tumpuan melalui bantuan
Diperbolehkan : Flexi hip sedikit untuk keseimbangan

Anda mungkin juga menyukai