Reflection Dalam Tugas
Reflection Dalam Tugas
Reflection Dalam Tugas
Telah diketahui bahwa Tujuan Utuh Pendidikan (TUP) itu merupakan rujukan segenap
upaya pengembangan manusia seutuhnya dan model rumusan TUP tentang manusia
seutuhnya itu dapat bervariasi. Rumusan TUP telah tertuang dalam UU No. 20 tahun 2003
tentang system Pendidikan Nasional pasal 3 yang berbunyi :
Orang bijak mengatakan “ pengalaman itu merupakan guru yang utama”. Bahwasannya
Mochtar Buchori (1994) menekankan betapa pentingnya kemampuan refleksi pofesional itu
dimiliki oleh pengemban tugas kependidikan, khususnya para guru.
Urgensi refleksi professional itu bagi bidang profesi keguruan lebih mendasar lagi dengan
memperhatikan pertimbangan berikut :
1. universal telah diakui bahwa bidang pekerjaan kependidikan itu sebagai suatu profesi,
namun posisinya masih belum sepenunya. Perkembangan IPTeK sangat
mempengaruhi bidang profesi kependidikan dan keguruan.
2. Seirama dengan kemajuan dan sebagai dampak pesatnya laju perkembangan IPTEK
itu, maka masyarakat pun telah berubah dan berkembang lebih cepat dan dinamis.
Norman Goble (1972) itu mensarikan dengan karyanya betapa pentingnya para
pengemban profesi kependidikan atau keguruan untuk selalu mengembangkan kemampuan
refleksi professional. Sebagaimana telah dijelaskan dengan refleksi professional setiap
pendidik atau guru akan mengenal dan memahami jati diri profesionalnya.
Secara umum, Fishbein dan Ajzen (1975), dijelaskan bahwa orang akan menunjukkan tiga
dimensi kemungkinan kecenderungan arah sikap terhadap suatu hal yang dihadapinya. Secara
teoritas dapat dinyatakan bahwa sikap itu pada hakikatnya merupakan kecenderungan untuk
bertindak (menerima, tidak menerima/ tidak melakukan, meragukan/setengah hati) atas
sesuatu hal yang dihadapinya.
GURU yang bermutu dan profesional menjadi tuntutan masyarakat, dan selama ini guru
sudah memberikan yang terbaik kepada anak didiknya. Guru bermutu dan profesional
menjadi dambaan anak didiknya, untuk dapat membentuk guru bermutu dan profesional
sangat tergantung kepada banyak hal. Di antaranya dari guru itu sendiri, dari pemerintah yang
memberikan perhatian khusus terhadap kesejahteraannya, dari masyarakat yang harus
memberi kepercayaan dan jangan selalu dicerca karena selama ini sudah memberikan yang
terbaik kepada anak bangsa ini, dari orang tua/wali murid itu sendiri, berikan waktu kepada
sekolah untuk jangka tertentu selalu berkomunikasi dengan pihak sekolah, dan jangan
menerima secara sepihak dari anak-anaknya tentang kondisi sekolahnya.
Dan dalam menjalankan tugasnya seorang guru harus memiliki profesional kerja yang
tinggi. Yaitu dengan memiliki Kompetensi Profesional. Kompetensi Profesional guru adalah
sejumlah kompetensi yang berhubungan dengan profesi yang menuntut berbagai keahlian di
bidang pendidikan atau keguruan.
Penguasaan Materi menjadi landasan pokok seorang guru untuk memiliki kemampuan
mengajar. Penguasaan materi seorang guru dilakukan dengan cara membaca buku-bulu
pelajaran. Kemampuan penguasaan materi mempunyai kaitan yang erat dengan kemampuan
mengajar guru, semakin dalam penguasaan seorang guru dalam materi/bahan ajar maka
dalam mengajar akan lebih berhasil jika ditopang oleh kemampuannya dalam menggunakan
metode mengajar.
Penguasaan bahan ajar dapat diawali dengan mengetahui isi materi dan cara m elakukan
pendekatan terhadap materi ajar. Guru yang menguasai bahan ajar akan lebih yakin di dalam
mengajarkan materi, senantiasa kreatif dan inovatif dalam metode penyampaiannya. Karena
itu merupakan cerminan seorang guru dalam kegiatan belajar secara professional. Maka di
tuntut untuk bertindak professional