TEFA
TEFA
TEFA
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
B. TUJUAN
Tujuan dari kegiatan pembeljaran berbasis Teaching Factory adalah sebagai berikut :
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Teaching factory
Pelaksanaan teaching factory sesuai Panduan TEFA Direktorat PMK terbagi atas 4 model.
Adapun model tersebut adalah sebagai berikut:
3
Model pertama, Dual Sistem dalam bentuk praktek kerja industri yaitu pola pembelajaran
kejuruan di tempat kerja yang dikenal sebagai experience based training atau enterprise based
training.
Model Kedua, Competency Based Training (CBT) atau pelatihan berbasis kompetensi
merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada pengembangan dan
peningkatan keterampilan dan pengetahuan peserta didik sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.
Pada metode ini, penilaian peserta didik dirancang sehingga dapat memastikan bahwa setiap
peserta didik telah mencapai keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan pada setiap unit
kompetensi yang ditempuh.
Model keempat, Teaching factory adalah konsep pembelajaran berbasis industri (produk
dan jasa) melalui sinergi sekolah dan industri untuk menghasilkan lulusan yang kompeten
dengan kebutuhan pasar.
4
Tujuan yang selaras tentang pembelajaran teaching factory (Sema E. Alptekin, Reza
Pouraghabagher, atPatricia Mc Quaid, and Dan Waldorf; 2001) adalah:
1. Merancang produk
2. Membuat prototype
3. Memvalidasi dan memverifikasi prototype
4. Membuat produk masal
1. Menerima Order
2. Menganalisis order
3. Menyatakan Kesiapan mengerjakan order
4. Mengerjakan order
5. Mengevaluasi produk
6. Menyerahkan order
5
BAB III
METODOLOGI
6
B. Alat dan bahan
Alat
1. Mesin pencacah rumput (Chopper )
2. Sapu lidi
3. Sekop
4. Gerobak/Artco
5. Sikat Cuci
6. Sabit
7. Selang Air
Bahan
1. Pakan (Hijaun dan Konsentrat)
2. Air
3. Hewan Ternak Sapi,Kambing,Domba
C. Langkah Kerja
7
BAB IV
A.Hasil
Sanitasi Kandang
Secara umum kegiatan harian perawatan atau pemeliharaan ternak baik sapi
,kambing,domba maupun unggas yaitu meliputi, pembersihankandang dan lingkungannya,
pembersihan tempat pakan dan minum, memandikan sapi, perawatan/pemotongan kuku dan
bulu, serta melakukan pelepasan sapi untuk kegiatan exercise.
Pembersihan atau sanitasi kandang dilakukan 2 kali dalam 1 hari yaitu pada pagi
mulai jam 06.30 dan sore hari pada jam 14.30. Kegiatan pembersihan kandang meliputi
pembersihan kotoran ternak (faeces) yang ditampung pada tong ataupun langsung dialirkan
melalui saluran pembuangan menuju kebun rumput. Kotoran yang ditampung di tempat
penampungan akan dijadikan sebagi pupuk organik untuk tanaman rumput. Kegiatan
selanjutnya adalah menyemprot dan menyikat lantai dan dinding kandang sampai bersih
dengan menggunakan sikat dan air yang diikuti oleh kegiatan membersihkan sisa pakan dari
tempat pakan dan mengganti dan membersihkan tempat air minum. Selain kegiatan diatas
dilakukan juga pembersihan langit-langit dan tembok di sekitar lingkungan kandang satu
minggu sekali.
Sanitasi Ternak
A. Pemberian Pakan
8
Bahan Pakan
dengan cara mengamati bahan pakan apa saja yang diberikan kepada ternak tersebut.
Menurut Mulyono (2005), bahan pakan adalah segala sesuatu yang dapat ternak makan, tidak
membahayakan bagi ternak, dan menghasilkan energi. Pakan sangat penting diperlukan untuk
pertumbuhan ternak karena mengandung zat gizi, oleh karena itu pakan harus tersedia terus.
Pakan yang umum diberikan berupa hijauan, tetapi pada saat ketersediaan hijauan berkurang
maka perlu dilakukan pengawetan atau penambahan pakan penguat. Berdasarkan hasil
praktikum yang telah dilakukan, diketahui bahwa bahan pakan yang digunakan di peternakan
kambing domba di kandang Laboratorium Ilmu Ternak Potong, Kerja, dan Kesayangan
Bahan pakan yang diberikan pada ternak kambing domba adalah jenis bahan pakan
konsentrat dan hijauan. Jenis konsentrat yang diberikan adalah berasal dari kleci dan
nutrifeed , sedangkan untuk yang hijauan berasal dari daun Gamal (Gliricidea maculata) dan
Rumput Gajah (Penisetum purpureumcv Gajah) yang keduanya didapatkan dari kebun
Hijauan dan Makanan Ternak Polbangtan Yogyakarta Magelang . Daun Gamal diberikan
kepada ternak kambing karena disesuaikan dengan kebiasaan kambing dalam mencari makan
dengan browsing atau kebiasaan memanjat untuk mendapatkan pakan hijauan. Pakan
konsentrat diberikan dimaksudkan sebagai sumber pelengkap nutrien yang dibutuhkan oleh
ternak tersebut. Menurut Santosa (2006) bahan pakan dapat dibagi menjadi dua kelompok
yaitu konsentrat dan bahan berserat. Konsentrat berupa bijian dan butiran serta bahan berserat
yaitu jerami dan rumput yang merupakan komponen penyusun ransum. Menurut Cahyo
(2003), pakan merupakan salah satu unsur yang sangat vital dalam pemeliharaan ternak.
Pemberian pakan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi ternak dapat menyebabkan
9
defisiensi makanan sehingga tenak mudah terserang penyakit. Oleh karena itu, penyediaan
dan pemberian pakan harus diupayakan secara terus menerus sesuai dengan standar gizi
menurut tingkatan umur ternak. Abidin (2006) menjelaskan bahwa bahan pakan yang baik
adalah bahan pakan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral serta
a) Metode Pemberian
dalam bentuk kering dan pakan hijauan diberikan dalam bentuk cacahan yang sudah dicacah
dilakukan dengan metode kering, yaitu konsentrat disusun dan diberikan dengan tidak
cara chopping terlebih dahulu hijauan yang akan diberikan untuk memudahkan sapi dalam
mengonsumsi pakan. Ngadiyono (2012) menyatakan bahwa konsentrat yang baik adalah
dalam bentuk kering, dan apabila digenggam dan kemudian dilepaskan, tidak menggumpal.
Penggunaan pakan (misalnya ampas tahu, ampas ketela) dalam keadaan basah dapat
dilakukan, namun harus segera dimakan habis, sehingga tidak terjadi pembusukan yang dapat
Pakan yang diberikan pada ternak ketika pagi hari berupa konsentrat dari campuran kleci
dan nutrifeed yang diberikan sebanyak satu wadah bak besar, sedangkan ketika sore hari
ternak diberikan hijauan berupa rumput gajah dan daun gamal yang sudah diangin-anginkan
dan kemudian dicacah dengan menggunakan chopper lalu diberikan kepada ternak sebanyak
satu wadah bak besar. Pemberian pakan pada sapi potong dapat dilakukan secara ad
libitumdan restricted (dibatasi). Pemberian secara ad libitumsering kali tidak efisien karena
10
akan menyebabkan bahan pakan banyak terbuang dan pakan yang tersisa menjadi busuk
sehingga ditumbuhi jamur dan sebagainya yang akan membahayakan ternak bila termakan
(Santosa, 2006). Menurut Siregar (2008) teknik pemberian ransum yang baik untuk mencapai
pertambahan bobot badan yang lebih tinggi pada peternakapenggemukan adalah dengan
mengatur jarak waktu antara pemberian konsentrat dengan hijauan. Pemberian konsentrat
dapat dilakukan dua kali dalam sehari atau tiga kali dalam sehari semalam. Cara pemberian
pada ternak yang digemukkan, sebaiknya dihindari pemberian yang sekaligus dan dalam
jumlah yang banyak. Pemberian hijauan yang demikian ini akan berakibat pada banyaknya
hijauan yang terbuang dan yang tidak dimakan oleh ternak. Berdasarkan literatur yang ada,
dapat disimpulkan bahwa metode pemberian pakan yang dilakukan sudah baik.
Berikut adalah contoh dari kebutuhan pakan untuk kambing sannen yang ada di kandang
3. Konsentrat sebanyak 50 %
= 0,33 X 100/20
= 1,65 kg rumput
11
= 0,33 X 100/80
= 0,4125 Kg konsentrat
Jadi,kebutuhan rumput sehari adalh 1,65 kg dengan konsentrat sebanyak 0,4125 kg.
b) Pemberian Hijauan Pakan Ternak (HPT) dan Konsentrat pada ternak Sapi
Pemberian pakan hijauan dilakukan setelah pekerjan sanitasi kandang dan ternak telah
selesai dilakukan. Pemberian pakan hijauan dilakukan 2 kali dalam sehari. Pemberian pagi
hari dilakukan jam 08.00 dan pemberian sore hari dilakukan pada jam 15.00. Pemberian
pakan hijauan untuk sapi sebanyak 10 % dari bobot badan atau di sesuaikan dengan kondisi
fisiologinya. Jenis pakan hijauan yang tersedia adalah emberian pakan konsentrat diberikan
satu kali dalam sehari yaitu pada pagi sebelum pemberian rumput.
Pemberian air minum dilakukan setelah bak air minum dibersihkan setiap hari. Air
minum diberikan secara adlibitum dan ketersediaannya harus selalu ada dalam kondisi bersih
dari kotoran atau sisa pakan yang tersisa.
ternak mulai dari ternak masuk, pemeliharaan ternak sampai ternak keluar. Berdasarkan hasil
diskusi dengan asisten diketahui bahwa perawatan ternak ketika baru masuk adalah ternak
diidentifikasi untuk dilakukan recording terhadap ternak tersebut lalu kemudian dilakukan
penimbangan dan diberikan obat cacing. Perawatan ternak ketika pemeliharaan meliputi
pemberian pakan dan minum secara teratur, dilakukan sanitasi untuk mencegah ternak
terkena penyakit, dilakukan pengecekan kesehatan secara berkala, dan juga diberikan obat
12
cacing setiap 3 bulan sekali. Perawatan ternak ketika ternak keluar hanya dilakukan
penimbangan saja.
a) Pemotongan Kuku
Domba dan kambing dikandangkan kukunya cenderung akan cepat tumbuh. Apabila
dibiarkan kuku akan bertambah panjang, membengkok , atau melebar ke atas, Kondisi ini
bisa menyebabkan ketegangan otot kaki dan syaraf sehingga membuat sapi menjadi
lemah,berjalan pincang dan kakiknya menjadi sakit. Dampak lanjut dari kejadian ini adalah
terjadinya gangguan pertumbuhan sapi, kuku sapi akan mudah keropos dan bercelah celah
sehingga mudah terserang penyakit kuku (panaritium), bagi sapi bunting jika kuku
bermasalah maka akan membuat ternaj tidak tahan berdiri lama dan mudah sekali terjatuh
yang dapat mengakibatkan terjadinya abortus, sementara pada sapi-sapi laktasi hasil susu
akan menurun. Oleh karena itu manajemen pemeliharaan kuku harus di perhatikan. Berikut
ini adalah tahaan pemotongan kuku;
b) Ternak diikat dengan tali tambang dan usahakan seluruh kuku berpijak pada lantai.
c) Pemotongan dimulai pada bagian dinding kuku dengan menggunakan tang potong kuku
atau gunting kuku, kaki harus diangkat dan diikat di bagian bawah kuku asesoris sebelum
dilakukan pemotongan kuku Lalu potong kuku kurang lebih 1,5 cm.
Pemantauan Ternak
yaitu mengamati kondisi ternak secara langsung, kemudian dilakukan diskusi dengan
amengenai ciri-ciri ternak yang sehat dan ciri-ciri ternak yang sedang sakit. Berdasarkan
diskusi yang telah dilakukan dengan asisten diketahui bahwa ciri-ciri ternak yang sehat
adalah ternak aktif, mata bersinar, nafsu makan baik, dan kulit bersih mengkilat. Ciri-ciri
ternak yang sedang sakit adalah ternak pasif atau tidak aktif, mata sayu, nafsu makan
13
menurun, dan kulit terlihat kusam. Menurut Widi et al., (2008) pemantauan kesehatan dapat
dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, status kesehatan ternak
dapat dilihat dari kondisi fisik, fisiologisnya, tingkah laku dan feses. Secara tidak langsung
status kesehatan ternak dapat dilhat berdasarkan data dan pemeriksaan sampel. Santosa
(2006), ciri-ciri ternak sehat yaitu makan teratur, pernafasan tenang dan teratur, hewan tidak
kurus, kulit mulus tidak ada luka, mata jernih dan terang, tidak ada pembengkakan di sekitar
mata, kulit elastis dan lemas, anus bersih, dan feses normal. Ciri-ciri ternak yang sakit yaitu,
nafsu makan menurun, lesu, pernafasan cepat, kepala terkulai, hewan kurus, hidung dan
mulut berdarah atau bernanah, mata buram dan merah, terdapat luka di mulut dan pucat, bulu
kusam dan kotor, ada luka di permukaan kulit, kulit tidak lemas dan elastis, anus kotor, feses
berlendir ada darah dan cacing, dan ada bengkak di bagian tubuh. Berdasarkan literatur yang
ada dapat disimpulkan bahwa metode pemantauan ternak yang dilakukan sudah baik.
B.Pembahasan
Untuk kegiatan manajemen pemilihan dan seleksi ternak untuk pengadaan bibit, calon
induk/pejantan dan bakalan, manajemen manajemen perkandangan, manajemen pakan,
manajemen reproduksi, serta manajemen perawatan dan kesehatan ternak di kandang ternak
Polbangtan Yogyakarta Magelang jurusan peternakan sudah sesuai dengan literatur.
14
BAB V
A.Kesimpulan
B.Saran
1. Untuk Kegiatan – kegiatan selanjutnya diharapkan mahasiswa lebih serius dan lebih
teliti,tidak bergurau saat kegiatan berlangsung.
2. Diharapkan mahasiswa dapat hadir lebih tepat waktu.
15
DAFTAR PUSTAKA
Nurussobah.2016.laporan-praktikum-industri-ternak-potong-acara-kambing-dan-
16
LAMPIRAN
Gambar diatas adalah kegiatan ketika Gambar diatas adalah kegiatan ketika
sanitasi kandang lebih tepatnya sanitasi kandang lebih tepatnya
pembersihan feses. pembersihan bak penampungan air
Gambar diatas adalah kegiatan ketika Gambar diatas adalah kegiatan ketika
pemotongan atau choper hijauan untuk pemberian pakan
pakan ternak sapi
17