Ak Manajerial
Ak Manajerial
Ak Manajerial
PEMBAHASAN
Namun, apakah yang dimaksud dengan imbal hasil yang layak? Secara umum,
setiap proyek baru harus menutupi biaya peluang (opportunity cost) dari dana
yang diinvestasikan. Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan mengambil dana dari
reksadana pasar uang yang menghasilkan keuntungan sebesar 4 persen dan
menginvestasikannya ke sebuah proyek baru maka proyek tersebut harus
memberikan imbal hasil paling sedikit 4 persen (imbal hasil yang dapat diperoleh
jika dana tersebut diinvestasikan dalam reksadana pasar uang). Kenyataannya,
dana untuk berinvestasi sering kali berasal dari berbagai sumber berbeda- setiap
sumber dana tersebut mewakili biaya peluang yang berbeda. Imbal hasil yang
harus diperoleh adalah gabungan dari beberapa biaya peluang dari berbagai
sumber berbeda. Oleh karena itu, jika sebuah perusahaan menggunakan dua
sumber dana, satu sumber dana dengan biaya peluang sebesar 4 persen dan
sumber dana yang lainnya memiliki biaya peluang sebesar 6 persen maka imbal
hasil yang harus diperoleh adalah antara 4 sampai 6 persen, tergantung proporsi
jumlah setiap sumber dana terhadap total dana. Selain itu, biasanya juga
diasumsikan bahwa para manajer harus memiliki proyek-proyek yang dapat
memaksimalkan kekayaan pemilik perusahaan.
Salah satu model dari non-diskonto adalah periode pengembalian modal. Periode
pengembalian modal adalah waktu yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan untuk
memperoleh kembali investasi awalnya. Jika jumlahnya arus kas dari sebuah proyek
memiliki jumlah yang sama di setiap periode maka rumus berikut dapat digunakan
untuk menghitung periode pengembalian modal.
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝐴𝑤𝑎𝑙
Periode Pengembalian Modal= 𝐴𝑟𝑢𝑠 𝐾𝑎𝑠 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛𝑎𝑛
Namun, jika jumlah arus kas tidak sama untuk setiap periode maka periode
pengembalian modal dihitung dengan menambahkan arus kas tahunan sampai pada
suatu waktu saat investasi awal telah diperoleh kembali. Jika hanya beberapa bulan
yang diperlukan, arus kas diasumsikan terjadi merata sepanjang tahun.
Keputusan Beretika
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑅𝑎𝑡𝑎
Tingkat Imbal Hasil akuntansi = 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝐴𝑤𝑎𝑙
Laba rata-rata sebuah proyek diperioleh dengan menambahkan laba neto yang
diperoleh setiap tahun dari sebuah proyek dan kemudian membagi jumalah laba
tersebut dengan jumlah tahun.
Keterangan:
t = periode waktu
NPV mengukur tingkat keuntungan dari sebuah investasi. NPV yang positif
menunjukkan bahwa investasi meningkatkan kekayaan perusahaan. Untuk
menggunakan metode NPV, tingkat imbal hasil yang dipersyaratkan harus
didefinisikan. Tingkat imbal hasil yang dipersyaratkan (required rate of return)
adalah tingkat imbal hasil minimum yang dapat diterima yang juga dikenal sebgai
tingkat diskonto, hurdle rate, dan biaya modal. Menurut teori, jika arus kas di masa
depan diketahui dengan pasti maka tingkat imbal hasil yang dipersyaratkan yang benar
adalah biaya modal (cost of capital) perusahaan. Dalam praktiknya, arus kas di masa
depan bersifat tidak pasti dan para manajer sering kali memilih tingkat diskonto yang
lebih besar dibandingkan dengan biaya modal jika berkaitan dengan ketidakpastian.
Namun, jika tingkat diskonto yang dipilih terlalu tinggi maka akan membuat proses
pemilihan terhadap investasi jangka pendek menjadi bias. Karena risiko menjadi sangat
konservatif maka mungkin lebih baik menggunakan biaya modal sebagai tingkat
diskonto dan menemukan pendekatan lainnya jika berkaitan dengan ketidakpastian.
Setelah NPV suatu proyek dihitung maka NPV dapat digunakan untuk menentukan
apakah akan menerima atau menolak sebuah investasi.
1. Jika NPV lebih besar dari nol maka investasi tersebut menguntungkan sehingga
dapat diterima. NPV yang positif menandakan bahwa (a) investasi awal telah
terpulihkan, (b) tingkat imbal hasil yang dipersyaratkan telah terpulihkan, dan (c)
imbal hasil di atas (a) dan (b) telah diterima.
2. Jika NPV sama dengan nol, pengambil keputusan akan mendapati bahwa
penerimaan dan penolakan atas sebuah investasi sama besarnya.
3. Jika NPV kurang dari nol, investasi harus ditolak. Dalam contoh ini berarti bahwa
keuntungan lebih rendah dibandingkan dengan tingkat imbal hasil yang
dipersyaratkan.
Memperkirakan arus kas biasanya tidak mudah dan tentu saja merupakan sumber risiko
utama dalam keputusan penganggaran modal. Tingkat diskonto adalah tingkat imbal
hasil minimum yang dapat diterima dan, dengan kepastian, akan sesuai dengan biaya
modal perusahaan. Karena adanya ketidakpastian dalam arus kas di masa depan,
perusahaan dapat menggunakan tingkat diskonto yang lebih tinggi dibandingkan biaya
modalnya. Hal lain yang juga biasa dilakukan adalah menyediakan skenario arus kas
yang pesimistis dan skenario yang paling mungkin terjadi untuk membantu menilai
risiko proyek (seperti dilakukan Hard Rock). Saat tingkat diskonto meningkat, nilai
sekarang dari arus kas di masa depan akan menurun sehingga sulit bagi suatu proyek
untuk mencapai NPV yang positif. Alternatifnya, menetapkan penilaian yang pesimistis
dan yang mungkin terjadi dari arus kas juga memungkinkan para manajer untuk
mengetahui pengaruh dari perbedaan dalam perkiraan arus kas pada keberhasilan
sebuah proyek seperti diukur oleh NPV. Mengilustrasikan hubungan antara tingkat
diskonto dan arus kas memberikan wawasan yang mendalam, tentang kelayakan
ekonomis dari sebuah proyek.
Investasi $3.500.000
Tampilan 14.1
Menggunakan informasi tersebut, NPV dihitung dan digambarkan pada
tingkat diskonto yang berbeda-beda (menungkat sebesar 0,02 untuk kisaran
yang ditandai) untuk setiap arus kas. Tampilan 14.1 mengilustrasikan
hubungan antara NPV dan tingkat diskonto. Untuk skenario arus kas yang
mungkin, proyek tersebut memiliki NPVyang positif untuk semua tingkat
diskonto. Untuk skenario yang terburuk, NPV negatif untuk empat tingkat
diskonto tertinggi, nol (sebenarnya negatif) untuk tingkat diskonto 10 persen
dan menjadi positif saat tingkat diskonto sebesar 8 persen.
Tingkat imbal hasil internal (Internal rate of return- IRR) didefinisikan sebagai tingkat
suku bunga yang membuat nilai sekarang dari arus kas proyek sama dengan nilai sekarang
dari biaya proyek. Dengan kata lain, IRR adalah tingkat suku bunga yang membuat NVP
sebuah proyek menjadi nol. Persamaan berikut dapat digunakan menentukaan IRR sebuah
proyek.
I =∑ CFt / (1 + i)t
Keterangan: t = 1,….., n
Sisi kakan dari persamaan tersebut adalah nilai sekarang dari arus kas masa depan dan sisi
kiri adalah nilai investasi. I, CF, dan t diketahui. Oleh karena itu, IRR (tingkat suku bunga, i,
dalm persamaan) dapat diperoleh dengan melakukan serangkaian uji coba. Setelah IRR untuk
sebuah proyek selesai dihitung maka IRR tersebut akan dibandingkan dengan tingkat imbal
hasil yang dipersyaratkan perusahaan
1. Jika IRR lebih besar daripada tingkat imbal hasil yang dipersyaratkan, proyek
dinyatakan dapat diterima
2. Jika IRR lebih kecil daripada tingkat imbal ]hasil yang dipersyaratkan, proyek ditolak
3. Jika IRR sama dengan tingkat imbal yang dipersyaratkan, perusahaan sama saja
dengan tingkat imbal, apakah akan menerima atau menolak usulan investasi.
IRR adalah teknik investasi modal yang paling banyak digunakan. Salah satu alasan
IRR menjadi populer mungkin karena IRR adalah tingkat imbal hasil, sebuah konsep yang
membuat manajer merasa nyaman menggunakannya. Kemungkinan lainnya manajer
mungkin percaya (dalam banyak kasus, tidak benar) bahwa IRR adalah tingkat imbal hasil
majemuk aktual atau sebenarnya yang didapatkan oleh investasi awal. Apapun alasan yang
mrmbuat IRR menjadi populer, pemahaman dasar tentang IRR ini perlukan.
Elemen penting proses incestasi modal adalah analisis tindak lanjut dari proyek modal
setelah diterapkan. Analisis tersebut dikenal sebagai kegiatan pasca-audit. Kegiatan pasca-
audit (postaudit) membandingkan keuntungan akatual dengan biaya operasin aktual dengan
keuntungan yang diperkirakan. Kegaitan pasca-audit mengevaluasi hasil keseluruhan dari
investasi dan mengusulkan tindakan perbaikan jika diperlukan. Contoh kasus di dunia nyata
berikut ini mengilustrasikan manfaat dari kegiatan pasca-audit.
Keuntungan Pasca-audit
Kegiatan pasca-audit tidak murah. Selain itu. Meski kegiatan pasca-audit dapat
memberikan manfaat yang signifikan, kegiatan pasca-audit juga memiliki keterbatasan.
Keterbatasan yang paling jelas, yaitu adanya kenyataan bahwa asumsi-asumsi yang
mendasari analisis awal mungkin menjadi sering tidaj sahih oleh perubahan-perubahan dalam
lingkungan operasi actual. Akuntabilitas harus memenuhi syarat batar tertentu atas
kemustahilan untuk memperkirakan semua kemungkinannya.
NPV dan IRR menghasilkan keputusan yang sama untuk proyek-proyek yang bersifat
independen. Sebagai contoh, jika NPV lebih besar dari nol maka IRR juga lebih besar
dibandingkan dengan tinngkat imbal hasil yang dipersyaratkan. Kedua model tersebut
memberikan pertunjuk mengenai keputusan yang tepat. Namun untuk proyek-proyek yang
saling bersaing, kedua metode tersebut dapat memberikan hasil yang berbeda.
1. Metode NPV mengasumsikan bahwa setiap arus kas masuk yang diterima
diinvestasikan kembali pada tingkat imbal hasil yang dipersyaratkan, sedangkan
metode IRR mengasumsikan bahwa setiap arus kas masuk diinvestasikan kembali
pada nilai IRR.
2. Metode NPV mengukur keuntungan dalam nilai absolute, sedangkan metode IRR
mengukur keuntungan dalam nilai relative.
Proyek yang independen dapat diterima jika NPV proyek tersebut positif. Untuk
proyek-proyek yang bersifat mutually exclusive, proyek dengan NPV tertinggi yang akan
dipilih. Terdapat tiga langkah dalam memilih proyek terbaik dari beberapa proyek yang
saling bersaing
Investasi 18.000.000
NPV $(1.049.340)
Fitur penting dari uang adalah uang dapat diinvestasikan dan memperoleh bunga. Satu dolar
pada hari ini tidak sama dengan satu dolar pada keesokan hari. Prinsip dasar tersebut adalah
hal yang menjadi landasan metode diskonto. Metode diskonto bergantung pada hubungan
antara dollar saat ini dan dolar di masa depan. Oleh karena itu, untuk menggunakan metode
diskonto, kita harus memahami hubungan tersebut.
Anggap sebuah bank menawarkan tingkat suku bunga tahunan sebesar 4 persen. Jika seorang
nasabah menginvestasikan $100, setelah 1 tahun, dia akan menerim nilai awainya sebesar
$100 ditambah $4 berupa bunga [$100 + (0.04)(100)] - (1 + 0,04)$100 = (1,04)($100) =
$104. Hasil ini dapat dinyatakan oleh persamaan beriku dengan F sebagai jumlah di masa
depan, Padalah pengeluaran awal atau saat ini, dan i adalah tingkat suku bunga.
𝐹 = 𝑃(1 + 𝑖)
Sekarang, anggap bahwa bank yang sama menawarkan tingkat suku bunga 5 persen jika
pelanggan tidak mengambil simpanan awalnya, ditambah bunga, pada sebuah tabungan
selama 2tahun. Berapakah jumlah yang akan diterima oleh pelanggan pada akhir tahun ke-2?
Sekali lagi, asumsikan bahwa seorang pelanggan menginvestasikan dananya sebesar $100.
Menggunakan persamaan nilai masa depan, pelanggan akan memperoleh sebesar $105 pada
akhir Tahun ke-1:
Jika jumlah tersebut dibiarkan saja di rekening untuk tahun kedua, persamaan tersebut
digunakan lagi dengan Psekarang diasumsikan menjadi $105. Di akhir tahun kedu total dana
yang ada di rekening adalah $110,25:
Di tahun kedua, bunga yang diperoleh atas simpanan awal dan bunga yang d di tahun
pertama. Perolehan bunga atas bunga disebut dengan memajemukkan bunga(compounding of
interest). Nilai yang akan terakumulasi di akhir masa investasi, denganmengasumsikan imbal
hasil majemuk tertentu, adalah nilai masa depan. Nilai masa depan dari simpanan sebesar
$100 dalam contoh kedua adalah $110,25
Cara yang lebih langsung dalam menghitung nilai masa depan dimungkinkan. Karena
penerapan persamaan nilai masa depan dapat dinyatakan sebagai F = $105 = $100(1.05),
penerapan kedua dapat dinyatakan sebagai F = $105(1,05) = $100(1.05)(1,05)= $100(1.05)2 =
P( 1 + i )2. Hal ini berarti bahwa rumus memajemukkan bunga berikut untuk menghitung
jumlah selama periode n di masa depan.
F= P(1+i)
Seorang manajer sering kali harus menghitung, bukan nilai masa depan,tetapi jumlah yang
harus dinvestasikan sekarang agar memperoleh sejumlah nilai di masa depan. Jumlah yang
harus dinvestasikan sekarang untuk menghasilkan nilai masa depan dikenal sebagai nilai
sekarang (present value) dari jumlah di masa depan. Sebagai contoh, berapakah jumlah yang
harus dinvestasikan saat ini untuk memperoleh dana sebesar $363 dua tahun dari sekarang,
dengan mengasumsikan bahwa tingkat suku bunga sebesar 10 persen? Atau dengan kata lain,
berapakah nilai sekarang dari $363 yang akan diterima 2 tahun dari sekarang?
Dalam contoh tersebut, nilai masa depan, tahun, dan tingkat suku bunga semuanya diketahui.
Kita ingin mengetahui pengeluaran saat ini yang akan menghasilkan jumlah di masa depan.
Dalam persamaan memajemukkan bunga, variabel yang mewakili pengeluaran saat ini (nilai
sekarang dari F) adalah P. Oleh karena itu, untuk menghitung nilai sekarang dari pengeluaran
di masa depan, yang harus kita lakukan adalah memecahkan persamaan bunga majemuk
untuk P
Menggunakan persamaan nilai sekarang tersebut, kita dapat menghitung nilai sekarang dari
$363.
$363
𝑃=
(1 + 0,1)2
$363
= 1,21
= $300
Nilai sekarang, $300, adalah nilai saat ini untuk jumlah di masa depan sebesar $363.
Jika semua hal tetap sama, memiliki $300 hari ini sama dengan memiliki $363 untuk 2 tahun
dari sekarang. Dengan katalain, jika sebuah perusahan mensyaratkan tingkat imbal basil
sebesar 10 persen, jumlah tertinggi yang ingin dibayarkan oleh perusahaan saat ini adalah
$300 untuk setiap investasi yang akan menghasilkan $363 untuk2 tahun dari sekarang.
Proses perhitungan nilai sekarang dari arus kas di masa depan sering disebut sebagai
pendiskontoan (discounting). Oleh karena itu, kita mengatakan bahwa kita telah
mendiskontokan nilai masa depan sebesar $363 menjadi nilai sekarangnya sebesar $300.
Tingkat suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas mas depan adalah
tingkat suku bunga diskonto (discount rate). Pernyataan 1/(1+𝑖)n disebut dalam persamaan
nilai sekarang adalah faktor diskonto (discount faktor). Dengan membiarkan faktor diskonto
,disebutdf, sama dengan1/(1+𝑖)n, persamaan nilaisekarang dapat dinyatakan sebagai P-
F(𝑑𝑓)Untukmenyederhanakan perhitungan nilai sekarang, sebuah tabel faktor diskonto
diberikan untuk berbagai kombinasi 𝑖dan 𝑛 (mengacu ke Tampilan 14B.I dalam Lampiran
14B) sebagai contoh faktor diskonto untuk 𝑖 = 10 % dan 𝑛 = 2 adalah 0,82645 ( lihat ke
kolom 10% dai tabel dan kemudian turun ke baris kedua). Dengan faktor diskonto, nilai
sekarang $363 dihutung sebagai berikut :
P = F(df)
=$363 ×0,82645
= $300 (dibulatkan)
Tampilan 14B.1 dapat digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari arus kas masa
depan tunggal atau rangkaian arus kas masa depan. Serangkaian arus kas masa depan disebut
dengan anuitas (annuity). Nilai sekarang dari anuitas diperoleh dengan menghitung nilai
sekarang dari setiap arus kas masa depan, kemudian dijumlahkan seluruhnya. Sebagai contoh,
anggap bahwa sebuah investasi diharapkan akan menghasilkan sejumlah arus kas tahunan
antara lain $110, S121, dan $133,10. Asumsikan tingkat diskonto sebesar 10 persen, nilai
sekarang dari serangkaian arus kas dihitung dalam Tampilan 14A.1.
Jika serangkaian arus kas memiliki jumlah yang sama, perhitungan nilai sekarang
anuitaslebih sederhana. Sebagai contoh, asumsikan bahwa sebuah investasi diharapkan
memberikan imbal hasil sebesar $100 per tahun selama 3 tahun. Menggunakan Nilai
Sekarang dari Serangkaian Arus Kas yang Berbeda Jumlahnya (Tampilan 14A.1)
Seperti juga serangkaian arus kas yang jumlahnya tidak sama, nilai sekarng dalam
Tampilan 14A.2 dihitung dengan mencari nilai sekarang dari setiap arus kas secara terpisah
dan kemudian menjumlahkan semua hasilnya. Namun, jika sebuah anuitas memperlihatkan
arus kas yang jumlahnya sama, perhitungan dapat dikurangi dari tiga menjadi satu seperti
dijelaskan dalam catatan kaki di Tampilan 14A.2. penjumlahan semua faktor diskonto
masing-masing dapat dianggap sebagai faktor diskonto untuk anuitas dari arus kas –arus kas
yang jumlahnya sama. Tabel faktor diskonto yang dapat digunakan untuk anuitas yang terdiri
atas arus kas- arus kas yang jumlahnya sama tersedia pada Tampilan 14B.2
LAMPIRAN 14B: TABEL NILAI SEKARANG