CSR

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian CSR

Corporate Social Responsibility (CSR) adalah sebuah program yang


mengimplementasikan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat luas.
Namun demikian, CSR bukan sekadar aksi filantropi dan charity semata, tetapi lebih
luas dari itu mencakup seluruh aspek sosial, lingkungan, bahkan ekonomi.1

B. Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR)

a) Manfaat CSR bagi masyarakat itu ialah:

1. Masyarakat jadi lebih mudah dalam mendapatkan hak nya sesuai dengan sila-4,

2. Dapat membantu masyarakat apabila ingin melakukan kegiataan perekonomian,

3. Meningkatkan tingkat kesehatan,

4. Mengurangi tingkat penggangguran dan

5. Mengurangi tingkat putus sekolah masyarakat.

b) Kemudian manfaat bagi perusahan adalah:

1. Perusahaan lebih mudah mengalokasikan dana yang mengendap melalui


kegiatan pemberian kredit bagi masyarakat yang ingin melakukan kegiatan
ekonomi seperti (KUR)

2. Dapat meningkatkan penghasilan perusahaan juga sebab apabila taraf hidup


masyarakat maju maka daya beli masyarakat juga akan bertambah hal ini yang
akan menjadi bertambahnya penghasilan bagi perusahaan.

3. Mempertahankan dan mendongkrak reputasi serta citra merek perusahaan;

4. Mendapatkan lisensi untuk beroprasi secara sosial;

1
https://books.google.co.id/books/about/PANDUAN_LENGKAP_PERENCANAAN_CSR.html?id=R
aSTCgAAQBAJ&redir_esc=y diakses pada tgl 14-03-2019
5. Mereduksi risiko bisnis perusahaan;

6. Melebarkan akses sumber daya bagi operasional usaha;

7. Membuka peluang pasar yang lebih luas;

8. Memperbaiki hubungan dengan stakeholders;

C. Tingkat/ Lingkup Keterlibatan dalam CSR

Berdasarkan tingkat/lingkup keterlibatan ini, Lawrence, Weber, dan Post (2005)


membedakan dua pinsip CSR yaitu : prinsip amal dan prinsip pelayanan. Perbedaan
prinsip ini terletak pada perbedaan kesadaran dan ruang lingkup keterlibatan. Beriku
cri-ciri yang membedakan :

Ciri-ciri Prinsip Amal Prinsip Pelayanan


Definisi Bisnis seharusnya Sebagai agen publik,
memberikan bantuan tindakan bisnis seharusnya
sukarela kepada orang atau mempertimbangkan semua
kelompok yang kelompok pemangku
memerlukan kepentingan yang
deipengaruhi oleh
keputusan dan kebijakan
perusahaan
Tipe Aktivitas Filantropi korporasi : Mengakui adanya
tindakan sukarela untuk ketergantungan
menunjang cita perusahaan perusahaan dengan
masyarakat,
menyeimbangkan
kepentingan dan
kebutuhan semua ragam
kelompok di masyarakat.
Contoh Mendirikan yayasan amal, Pribadi yang tercerahkan,
bekerjasama dengan memenuhu ketentuan
kelompok masyarakat yang hukum, menggunakan
memerlukan. pendektan stakeholders.

D. Teori Pendukung CSR

1. Teori Instrumental
Teori ini mengasumsikan bahwa korporasi merupakan instrumen untuk
penciptaan kekayaan dan bahwa ini adala tanggungjawab sosialnya. Teori ini
disebut teori berperan karena mereka memahami CSR sebagai sarana hanya
untuk akhir keuntungan.
2. Teori Politik
Kekuatan sosial lebih ditekankan, khususnya dalam hubungannya dengan
masyarakat dan tanggungjawab dalam arena politik terkait dengan kekuasaan
ini.
3. Teori Integratif
Menganggap bahwa bisnis harus mengintegrasikan tuntutan sosial.
4. Teori Etis
Memahami bahwa hubungan antara bisnis dan masyarakat tertanam dengan
nilai-nilai etika.2

E. Pro dan kontra terhadap CSR

Sonny keraf (1998) telah mencoba menginventarisasi alasan-alasan bagi yang


mendukung dan menentang perlunya perusahaan akan menjalankan program CSR

1. Alasan-alasan yang menentang antara lain:


a. perusahaan adalah lembaga ekonomi yang tujuan pokoknya mencari
keuntungan, bukan merupakan lembaga sosial.
b. perhatian Manajemen perusahaan akan terpecah dan membingungkan
mereka bila perusahaan dibebani banyak tujuan.
c. biaya kegiatan sosial akan meningkatkan biaya produk yang akan
ditambahkan pada harga produk sehingga pada gilirannya akan
merugikan konsumen atau masyarakat itu sendiri.

2
http://www.academia.edu/8893101/MAKALAH_CORPORATE_SOCIAL_RESPONSIBILITY
diakses pada tgl 13-03-2019
2. Alasan alasan yang mendukung CSR yaitu:
a. sumber daya alam yang semakin terbatas.
b. menciptakan lingkungan sosial yang lebih baik.
c. penimbangan yang lebih adil dalam memikul tanggung jawab dan
kekuasaan dalam memikul beban sosial dan lingkungan antara
Pemerintah, perusahaan dan masyarakat.

F. CSR dan Implikasinya pada Iklim Penanaman Modal di Indonesia

Tujuan penyelenggaraan penanaman modal hanya dapat tercapai apabila faktor


penunjang yang menghambat iklim investasi dapat diatasi, antara lain melalui perbaikan
koordinasi antar instansi Pemerintah Pusat dan Daerah, penciptaan birokrasi yang
efisien, kepastian hukum dibidang penanaman modal, biaya ekonomi yang berdaya
saing tinggi, serta iklim usaha kondusif dibidang ketenagakerjaan dan keamanan
berusaha.
Penerapan kewajiban CSR sebagaimana diatur dalam UU No.25 Tahun 2007
tentang penanaman modal, pasal 15 huruf b menyatakan“Setiap penanaman modal
berkewajiban melaksanakan tanggungjawab social perusahaan”. Jika tidak dilakukan
maka dapat diberikan sanksi administrasi berupa peringatan tertulis, pembatasan
kegiatan usaha, pembekuan hingga pencabutan kegiatan usaha dan atau fasilitas
penanaman modal (Pasal 34 ayat (1) UU No.25 Tahun 2007). Maksud dari tanggung
jawab social perusahaan adalah untuk tetap menciptakan hubungan serasi, seimbang,
dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat.
CSR sangat tepat apabila diberlakukan sebagai kewajiban yang sifatnya
mandatory dan harus dijalankan oleh pihak perseroan selama masih beroprasi.
Demikian pula pemerintah sebagai agen yang mewakili kepentingan publik.
Pengaturan tentang tanggungjawab penanam modal diperlukan untuk
mendorong iklim persaingan usaha yang sehat, memperbesar tanggungjawab linkungan
dan pemenuhan hak dan kewajiban serta upaya mendorong ketaatan penanaman modal
terhadap peraturan perundang-undangan.
CSR dan UUPM dapat terlaksana jika dibarengi dengan lembaga yang kuat
dalam menegakkan aturan dan proses yang benar. Sebagaiman dikatakan oleh Mochtar
Kusuma atmadja, pengertian hukum yang memadai harus tidak hanya memandang
hokum itu sebagai suatu perangkat kaidah dana zas-azas yang mengatur kehidupan
manusia dalam masyarakat, tapi harus pula mencangkup lemabaga (institutions) dan
proses (processes) yang diperlukan untuk mewujudkan hokum itu dalam kenyataan.

G. CSR Dalam Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Praktik CSR oleh BUMN menarik untuk dikaji disebabkan oleh faktor
pembeda yang secara normatif mendukung kegiatan kedermawanan sosial
BUMN ini seharusnya dapat berkembang, Pertama, karena sifat dan statusnya
sebagai perusahaan milik negara, BUMN tidak terkendala oleh motif
pengurangan pajak (tax deduction) sebagaimana menjadi pengharapan
perusahaan-perusahaan swasta. Kendati pajak tetap merupakan kewajiban bagi
BUMN, kewajiban ini tidak serta merta mempengaruhi kelancaran kegiatan
atau operasi BUMN.Kedua, terdapat instrumen ”pemaksa” berupa kebijakan
pemerintah; dimana melalui Kepmen BUMN Nomor: Kep- 236/MBU/2003,
perusahaan BUMN menjalankan Program Bina Lingkungan (PKBL). Sehingga
dengan praktik derma yang imperatif tersebut dimungkinkan bahwa potensi
rata-rata sumbangan sosial perusahaan- perusahaan BUMN lebih besar dari
perusahaan-perusahaan swasta, BUMN merupakan salah satu elemen utama
kebijakan ekonomi strategis negara- negara berkembang. Keberadaan BUMN
mempunyai pengaruh utama dalam pembangunan negara-negara dunia ketiga.
Setidaknya, BUMN diperlukan dalam pengaturan infrastruktur dan public
utilities, dan menempatkan dirinya untuk berperan pada hampir seluruh sektor
aktivitas ekonomi.3

STUDI KASUS CSR : STARBUCKS

Starbucks Coffee Indonesia membuka satu toko di Plaza Indonesia, 17 Mei


2002. Pada 10 April 2013, Starbucks kopi Indonesia yang sekarang di 147 lokasi yang
berbeda di sekitar kota-kota besar (12 kota), terhubung ke Indonesia satu cangkir pada
suatu waktu.

3
Ibid., http://www.academia.edu/8893101/MAKALAH_CORPORATE_SOCIAL_RESPONSIBILITY
Kembali ke rumah di ruang mencicipi, kami mengambil ini menakjubkan kopi
dan campuran mereka dengan kacang dari daerah lain. Itu adalah bagaimana kita
menciptakan beberapa campuran kami paling terkenal, seperti Starbucks® Pike Place
Roast. Kami mencintai semua kopi asal tunggal dan campuran. Lebih dari itu, kami
senang untuk berbagi semangat kami.4

ANALISIS CSR STARBUCKS COFFEE INDONESIA

1. Starbucks mengembangkan kegiatan csr dalam Youth Action Grant, yaitu


program donasi khusus yang diberikan pada beberapa yayasan. Kegiatan CSR
yang dilakukan meliputi berbagai bidang yakni kepedulian terhadap lingkungan,
bantuan kepada anak-anak yang kurang mampu dan terlantar.

4
http://www.starbucks.co.id/about-us/our-heritage/starbucks-in-indonesia diakses
pada tgl 14-03-2019
2. Tahun 1999 Starbucks membentuk proram “Grounds For Your Garden” yaitu
sumbangan sisa kopi giling ke semua orang yang memintanya untuk dijadikan
pupuk kompos.
3. Pihak Starbucks berupaya untuk secara signifikan mengecilkan dampak
lingkungan melalui menghemat energi dan air, mengurangi limbah yang
berhubungan dengan pemakaian tisu, cangkir, maupun pembungkus produknya,
meningkatkan kegiatan daur ulang, serta memakai konsep green building
(bangunan hijau) pada gerai-gerai tokonya di seluruh dunia.
4. Komitmen SCI untuk memperjuangkan kebijakan perubahan iklim dilakukan
advokasi melalui kemitraan dengan perusahaan maupun organisasi lainnya.
5. SCI juga bekerja sama dengan Conservation International melakukan uji coba
program insentif konservasi hutan di Sumatera, Indonesia, dan Chiapas, Mexico,
yang menghubungkan para petani kopi dengan perdagangan karbon sebagai
upaya mengurangi emisi karbon.
6. Starbucks Indonesia menghadirkan program ‘Ayo ke Museum’, yang bekerja
sama dengan Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Direktorat
Jendral Kebudayaan, serta Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Program
Ayo ke Museum sudah berlangsung sejak tahun 2008 sebagai bentuk komitmen
Starbucks Indonesia dalam mendukung pelestarian museum di Indonesia dan
secara aktif mengajak masyarakat mengenal budaya bangsa dan sejarah dengan
mengunjungi museum. Starbucks Indonesia membagikan tiket gratis (06
Agustus 2015 s.d 19 November 2015) di gerai Starbucks yang tersebar di 11
kota: Jakarta, Bogor, Bandung, Bali, Surabaya, Semarang, Medan, Jogjakarta,
Solo, Palembang, dan Makassar di mana tiket tersebut berlaku digunakan pada
19 museum.5
7. Penananaman seribu pohon pasca meletusnya Gunung Merapi di Yogyakarta.
8. Starbucks Indonesia bekerja sama dengan Planet Water melakukan
program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berhubungan dengan
kebutuhan air untuk yang ke tiga kalinya. Progam yang bertajuk “Water for
Change” ini bermaksud memberikan air bersih pada suatu daerah yang

5
______, “ Ayo Ke Musium Bersama Starbucks”, dalam http://map-csr.com/ayo-ke-museum-
bersama-starbucks-indonesia/ , diakses pada tanggal 14 Maret 2019 pukul 17.13WIB.
membutuhkan. Salah satunya adalah Sekolah Dasar Negeri 1 Sumur Batu yang
terletak di desa Sumur Batu, kawasan Bantar Gebang, Bekasi terpilih menjadi
tempat pusat tangki air berdiri, karena sekolah dan lingkungan sekitarnya
memadai sebagai titik sumber air.6
9. Starbucks membangun Aqua Tower di Desa Sunggal Kanan, untuk membantu
kebutuhan air bersih warga setempat.
10. Pada bulan Mei 2014 Starbucks Indonesia dan juga seluruh dunia memfokuskan
area CSR-nya ke arah pemberdayaan anak muda (youth), setelah selama
bertahun-tahun bermain di ranah lingkungan hijau. Starbucks merayakan Global
Month of Service (GMOS), sebuah inisiatif Starbucks yang memberikan manfaat
terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.

Kegiatan-kegiatan CSR berperspektif lingkungan hidup yang dilakukan


perusahaan-perusahaan di atas merupakan sedikit dari aksi menjaga kelestarian alam
yang harus terus dilakukan seluruh pemangku kebijakan, termasuk kalangan pengusaha.
Bagaimanapun bumi yang kita tempati hanyalah satu. Jika bumi ini rusak, maka
musnahlah kehidupan yang ada di dalamnya.7

6
______, “ Starbuck Berperan Serta Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat”, dalam
http://map-csr.com/starbucks-berperan-serta-meningkatkan-kualitas-hidup-masyarakat-melalui-air-bersih/
diakses pada tanggal 14 Maret 2019 pukul 17.55 WIB.
7
Aulia Mia, “ Analisis CSR Starbucks Coffe Indonesia”, dalam
https://auliamia.wordpress.com/2016/10/08/analisis-csr-starbucks-coffee-indonesia/ , diakses pada
tanggal 14 Maret 2019 pukul 17.49WIB.

Anda mungkin juga menyukai