Peran Dokter Pada Pemeriksaan TKP
Peran Dokter Pada Pemeriksaan TKP
Peran Dokter Pada Pemeriksaan TKP
Abstrak
Pada dasarnya menangani pasien bukan menjadi satu-satunya tugas seorang dokter karena
dokter juga bisa dipanggil untuk menjadi seorang saksi ahli pada kasus-kasus tindakan pidana.
Peranan seorang dokter untuk membantu tindak keadilan merupakan salah satu aspek yang
cukup penting. Dewasa ini telah cukup banyak kasus kejahatan yang berujung pada kematian.
Dalam hal tersebut maka pihak kepolisian akan datang meminta bantuan ke pihak forensik
antara lain dalam bentuk autopsi untuk meneliti sebab kematian dari mayat atau mencari tahu
identitas korban. Di beberapa negara telah digunakan jasa seorang dokter forensik sebagai
salah satu tenaga ahli di tempat kejadian perkara.
Kata kunci: bantuan dokter, tempat kejadian perkara.
Abstract
Basically treating patients is not the only role of a doctor because the doctors can also be called
to serve in court of justice, therefore, serving the law is one of the most important aspects of a
good doctor. In this era, a lot of criminal cases leading to death can be found. Concerning death
cases, the law enforcement have to consult the Forensic Department. The request might come in
the form of an autopsy which is to figure out the cause of death or the identity of the victim. In
certain places, it is common to use a forensic doctor as a specialist in crime scene area.
lancar, maka penyidik dan dokter perlu - Dengan demikian, sebelum dokter
mengetahui bagaimana cara penanganan melakukan pemeriksaan maka tempat
yang seharusnya bila mereka melakukan tersebut haruslah diamankan (dijaga
keasliannya), oleh petugas, dan dilakukan pada death scene. Metode
diabadikan dengan membuat foto atau pencarian barang bukti: 5 macam metode,
sketsa keadaan di TKP, sebelum para yaitu: stripmethod, double strip or grid
petugas menyentuhnya. method, spiral method, zone method dan
- Sebelum dokter datang ke TKP, ada wheel method.
beberapa hal yang harus dicatat Tindakan yang dapat dikerjakan oleh dokter
mengingat akan kepentingannya yaitu: adalah :
1. Siapa yang meminta datang ke TKP . Menentukan apakah korban masih hidup
(otoritas), bagaimana permintaan tersebut atau telah tewas, bila masih hidup, upaya
sampai ke tangan dokter, dimana TKP, serta terutama ditujukan untuk menolong jiwanya;
saat permintaan tersebut diajukan. hal yang berkaitan dengan kejahata, dapat
2
2. Minta informasi secara global tentang ditunda untuk sementara.
kasusnya, dengan demikian dokter dapt 2. Bila korban telah tewas tentukan
membuat persiapan seperlunya. perkiraan saat kematian, dari penurunan
3. Perlu diingat motto: “to touch as little as suhu, lebam mayat, kaku mayat dan
possible and to displace nothing”; ia tidak perubahan post mortal lainnya; perkiraan
boleh menambah atau mengurangi barang- saat kematian berkaitan dengan alibi dari
barang yang ada di TKP, dokter tidak boleh para tersangka,
sembarangan membuang puntung rokok, 3. Tentukan identitas atau jati diri dari
perlengkapan jangan sampai tertinggal, korban, baik secara visual, pakaian,
jangan membuang air kecil di kamar perhiasan, dokumen, medis dan dari gigi;
mandi/wc, karena dengan melakukan hal pemeriksaan serologi, sidik jari dan ekslusi
tersebut benda-benda bukti dapat hanyut dan di lakukan di laboratorium, jati diri korban
hilang terbawa air. dibutuhkan untuk memulai penyidikan, oleh
TKP primer adalah tempat dimana karenabiasanya ada korelasi antara korban
insiden terjadi atau tempat dengan barang dan pelaku, pelaku umumnya telah
bukti terbanyak. TKP sekunder adalah mengenal siapa korban,
3
tempat dimana beberapa barang bukti dapat 4. Tentukan jenis luka dan jenis kekerasan
ditemukan. Jika terdapat korban mati di TKP serta perkiraan sebab kematiannya, jenis
maka disebut death scene. Tugas pertama luka dan jenis kekerasan dapat memberi
adalah menentukan apakah kejadian informasi perihal alat atau senjata yang
dipakaiserta perkiraan proses terjadinya merasa lebih baik dalam menangani
kejahatan tersebut, hal mkana berguna kasuskasus yang berbau medis.
dalam interograsi dan rekonstruksi; dengan
Daftar Pustaka
diketahui jenis senjata, pihak penyidik dapat
melakukan pencarian secara lebih terarah. 1. Dorland, WA Newman. Kamus
bercak air mani yang tertinggal di TKP. Psikiatri Forensik. Jakarta: Penerbit