Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan Di PT. Multi Terminal Indonesia CDC Banda
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan Di PT. Multi Terminal Indonesia CDC Banda
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan Di PT. Multi Terminal Indonesia CDC Banda
Disusun Oleh
Aldi Ramadhan Tri Rachmanto
5433165429
v
7. Indra Lesmana, Hanif Fadhil, dan Marsaleno Dwi P yang bersama Penulis
telah berjuang besama-sama selama PKL dan Pembuatan Laporan PKL
hingga selesai.
8. Kawan-kawan KOS ROMEO & E.V.I.L yang tidak bisa penulis sebutkan
namanya satu persatu yang telah memberikan bantuan yang luar biasa, baik
bantuan secara materi, maupun motivasi.
Akhir kata, penulis meyakini bahwa masih terdapat banyak
kekurangan dalam penyusunan Laporan PKL ini. Oleh sebab itu penulis
tidak akan menutup diri dari kritik maupun saran yang dapat membangun
serta memperbaiki segala kekurangan yang ada pada laporan PKL ini.
Semoga laporan PKL bermafaat bagi pembaca.
vi
DAFTAR ISI
vii
3.2 Periode II .................................................................................................22
3.3 Periode III ...............................................................................................28
BAB 4. PENUTUP................................................................................................35
4.1 Kesimpulan .............................................................................................35
4.2 Saran .......................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................37
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................38
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Berdasarkan uraian diatas penulis memilih PT. Multi Terminal Indonesia
Cabang Jakarta sebagai tempat Praktek Kerja Lapangan (PKL), Karena PT. Multi
Terminal Indonesia Cabang Jakarta merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
logistik mulai dari kegiatan penyimpanan, penyaluran, pemelihaaraan barang, dan
mengurus banyak dokumen penting dalam kegiatan ovebrengen, striping dan
delivery, hingga proses gate in/out kontainer di perusahaan ini.
3
1.3 Tempat & Waktu Kegiatan PKL
Tempat penulis melaksanakan PKL di PT. MULTI TERMINAL
INDONESIA CABANG JAKARTA
- Alamat : Jl. Banda, Tanjung Priok – Jakarta Utara
- Telepon : (021) 43910736
- Fax : (021) 43910715
- Website : http:///www.ipclogistic.co.id
Waktu Pelaksanaan PKL ±2 Bulan, mulai tanggal 10 Desember 2018
hingga 08 Februari 2019
3
Periode II :
a. Tanggal : 7 - 18 Januari 2019
b. Unit Kerja : Divisi Staff & Krani Lapangan 215X
c. Pembimbing : Bpk. Arthur, Bpk. Aziz
d. Fokus Materi :
a. Melakukan proses Stacking kontainer Receiving di Lapangan 215X
b. Melakukan proses Delivery Kontainer di Lapangan 215X
c. Menginput data Shifting di Sistem YOS
Periode III :
e. Tanggal : 21 Januari – 01 Februari 2019
f. Unit Kerja : Gate In/Out
g. Pembimbing : Bpk. Zainal, Bpk. Atek
h. Fokus Materi :
a. Memproses dokumen perizinan truk container FCL yang akan
masuk untuk bongkar atau melakukan kegiatan penumpukan
kontainer di Lapangan 215X
b. Memproses dokumen perizinan empty truck yang akan masuk untuk
muat container FCL di Lapangan 215X
c. Melakukan entry data gate in/out di Yard Operating System (YOS)
dan Warehouse Management System (WMS)
d. Memproses dokumen Empty Container atau Kontainer Kosongan
yang akan dikembalikan ke depo empty
5
BAB 2
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5
2. Memberikan nilai tambah bagi pelanggan dengan harga yang kompetitif
serta pelayanan yang lebih cepat dan lebih aman.
3. Menciptakan tempat bekerja yang nyaman bagi seluruh pekerja
perusahaan
6
2.4 Wilayah Usaha
Gambar dibawah merupakan peta wilayah usaha yang dijalankan oleh MTI
Cabang Jakarta, yang berada di Jl. Banda, Tanjung Priok , Kota Jakarta Utara,
Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.
7
2.5 Struktur Perusahaan
PT MTI Cabang Jakarta memiliki struktur perusahaan yang dipimpin oleh
Direksi yang membawahi General Manager. General Manager membawahi serta
bertanggung jawab atas manager tiap unit usaha diantaranya Manager Freight
Fowarding (FF) dan Logistik, Manager Gudang dan Lapangan, Manager
Pengusahaan Alat, Manager Pelayanan Pelanggan, Manager Keuangan SDM dan
Umum.
DIREKSI
GENERAL MANAGER
DIVISI PLANNER
SUPERVISOR FF SUPERVISOR SUPERVISOR
SUPERVISOR
DAN LOGISTIK BONGKAR MUAT PEMBEDAH
DIVISI KRANI & PEMASARAN
DOMESTIK & PERALATAN ARAHAN
LAPANGAN 215X
8
2.6 Job Description
PT. MTI Cabang Jakarta memiliki divisi-divisi yang menjalankan tugas
sesuai dengan jobdesk yang telah ditetapkan. Berikut uraian dari setiap jobdesk.
2.6.1 Direksi
Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung
jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan,
sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik
di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran
dasar.
Tugas, wewenang dan tanggung jawab direksi:
1. Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab
menjalankan tugas pengurusan Perseroan dengan tetap
memperhatikan keseimbangan kepentingan seluruh pihak yang
berkepentingan dengan aktivitas Perseroan.
2. Direksi dalam memimpin dan mengurus Perseroan semata-mata
hanya untuk kepentingan dan tujuan Perseroan dan senantiasa
berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas Perseroan.
3. Direksi berwenang untuk mengatur dan menyelenggarakan
kegiatan usaha Perseroan.
4. Direksi berwenang untuk mendapatkan gaji dan tunjangan lainnya
sesuai Anggaran Dasar/Akte Pendirian.
5. Direksi akan menghindari kondisi dimana tugas dan kepentingan
Perseroan berbenturan dengan kepentingan pribadi.
6. Direksi senantiasa memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan
secara amanah dan transparan.
9
2.6.2 General Manajer
General Manager adalah manajer yang memiliki tanggung jawab
kepada seluruh bagian / fungsional pada suatu perusahaan atau organisasi.
General manager memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang
mengepalai beberapa atau seluruh manager fungsional di PT.MTI, general
manager bertanggung jawab terhadap bidang freight forwarding dan
logistik, gudang dan lapangan, pengusahaan alat, pelayanan pelanggan,
keuangan, serta Sumber Daya Manusia & Umum.
Tugas, wewenang dan tanggung jawab:
1. Memimpin perusahaan dan menjadi motivator bagi karyawannya.
2. Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan
mengalisis semua aktivitas bisnis perusahaan.
3. Mengelola perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
4. Merencanakan dan mengontrol kebijakan perusahaan agar dapat
berjalan degan maksimal.
5. Memutuskan dan membuat kebijakan untuk kemajuan perusaahan.
6. Merencanakan dan mengeksekusi rencana startegis perusahaan
jangka menengah dan jangka panjang untuk kemajuan perusahaan.
2.6.3 Manager Keuangan, SDM, dan Umum
Manajer keuangan, SDM & umum adalah manajer yang bertugas
dalam mengelola keuangan, Sumber Daya manusia serta masalah masalah
umum di PT. MTI cabang Jakarta.
Tugas, wewenang dan tanggung jawab:
1. bertugas merencanakan dan meramalkan beberapa aspek dalam
perusahaan termasuk perpencanaan umum keuangan perusahaan.
2. Merencanakan dan mengkordinasikan tenaga kerja perusahaan
yang hanya mempekerjakan karyawan yang berbakat.
10
3. Menangani isu-isu ketenagakerjaan, seperti memediasi pertikaian
dan mengarahkan prosedur kedisiplinan.
4. Merencanakan, mengatur dan mengontrol perencaaan, laporan dan
pembiayaan perusahaan.
5. Mengawasi proses perekrutan, wawancara kerja, seleksi, dan
penempatan karyawan baru.
6. Mengkordinir dan mengawasi pekerjaan para pegawai dan
karyawan.
2.6.4 Manager Gudang dan Lapangan
Manajer gudang dan lapangan adalah manajer yang mempunyai
wewenang dan tanggung jawab akan gudang gudang dan lapangan lapangan
petikemas yang dikelola oleh PT.MTI
Tugas, wewenang dan tanggung jawab:
1. Bertugas mewakili General Manager dalam hal yang berkaitan
dengan kebutuhan gudang dan lapangan.
2. Bertanggung jawab pada operasional gudang dan lapangan wilayah
I, II dan III
3. Mempunyai wewenang dan tanggung jawab terhadap karyawan
yang bekerja pada gudang dan lapangan wilayah I, II dan III.
4. Bertanggung jawab akan kinerja & produktif gudang & lapangan
wilayah I, II dan III.
2.6.5 Manager Freight Fowarding (FF) dan Logistik
Manajer Frieght Forwarding dan logistik adalah manajer yang
mempunyai wewenang, tanggung jawab dan tugas dalam mengelola bidang
usaha Frieght Forwarding dan juga usaha logistik di PT.MTI
Tugas, wewenang dan tanggung jawab:
1. Membantu mengelola dan mengawasi pelaksanaan program kerja
bidang logistic yang dijabarkan dari program kerja dan kebijakan
perusahaan agar kegiatan operasi logistik secara keseluruhan
menjadi optimal dan memberikan kontribusi yang maksimal bagi
perusahaan.
12
2. Mengembangkan, menerapkan, memantau, menilai efektivitas
serta merumuskan usulan perubahan system dan prosedur bidang
logistik.
3. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan bidang logistik dan
menandatangani surat penawaran jasa logistik.
4. Mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas karyawan yang
bekerja pada bidang usaha Frieght forwarding & logistic.
5. Bertanggung jawab atas kinerja & produktifitas Frieght
forwarding & logistik di PT.MTI cabang Jakarta.
2.7.6 Manager Pelayanan Pelanggan
Manajer pelayanan pelanggan adalah manajer yang memastikan
bahwa semua pertanyaan dan keluhan pelanggan ditangani dengan efektif
dan efisien.
Tugas, wewenang dan tanggung jawab:
1. Memastikan semua pertanyaan dan permintaan pelanggan direspon
secara tepat waktu.
2. Memastikan semua keluhan ditangani sesuai dengan pedoman
perusahaan dan diselesaikan sesegera mungkin.
3. Mengembangkan kebijakan layanan pelanggan dan prosedur untuk
penggunaan internal dan eksternal.
4. Memastikan semua pertanyaan dan permintaan pelanggan direspon
secara tepat waktu.
5. Mengembangkan kebijakan layanan pelanggan dan prosedur untuk
penggunaan internal dan eksternal.
6. Menghadiri acara pelanggan dan perusahan
12
2.7.7 Manager Pengusahaan Alat
Manajer pengusahaan alat adalah manajer yang bertugas serta
mempunyai wewenang dan tanggung jawab dalam mengelola bidang usaha
penyewaan alat alat yang digunakan untuk transportasi barang & logistik
oleh PT.MTI cabang Jakarta.
Tugas, wewenang dan tanggung jawab:
1. Bertugas mewakili mengusahakan pemenuhan alat dan
kelengkapan untuk menunjang kinerja agar lebih optimal.
2. Bertanggung jawab pada bongkar muat alat- alat maupun fasilitas,
melakukan maintenance apabila mengalami kerusakan.
3. Memberikan tugas kepada supervisi dan staff dibawah koordinasi
nya.
4. Bertanggung jawab atas produktivitas bidang usaha pengusahaan
alat alat PT.MTI
14
BAB III
HASIL URAIAN PKL
14
Keterangan :
1. TPS asal (JICT, KOJA, MAL) Mengirim data list OBX kepada
petugas P2 Bea Cukai.
2. Selanjutnya petugas P2 Bea Cukai mengirim data list OBX tersebut
kepada petugas seksi Manifest Bea Cukai untuk diverifikasi.
3. Setelah selesai melakukan verivikasi data list OBX dan disetujui
selanjutnya P2 Bea Cukai mengirim ke TPS asal berupa dokumen
respon PLP.
4. Respon PLP diterima oleh TPS Tujuan/CDC Banda via online yang
ditinjaklanjuti dengan membuat realisasi sesuai dengan jumblah
kontainer yang akan diterima oleh TPS tujuan dan mengajukan
proses pembuatan Tila atau Surat Penyerahan Petikemas (SP2)
kepada TPS asal (JICT, KOJA, MAL).
5. Petugas TPS Asal menerbitkan Tila (SP2) untuk diberikan kepada
petugas TPS tujuan sebagai dasar penarikan container OBX dari
Terminal/TPS asal.
6. Petugas TPS tujuan memberikan Tila SP2 ke trucking untuk proses
penarikan kontainer dari TPS asal (JICT, KOJA, MAL).
7. Trucking yang membawa container OBX dari TPS asal melakukan
pengecekan kesesuaian dokumen dan fisik serta cek kondisi sebelum
melakukan entry gate-in.
8. Truck yang membawa kontainer OBX memasuki Lapangan 215X
untuk proses bongkar muatan
9. Dalam proses bongkar alat berat yang digunakan diantaranya RTG
maupun RS
10. Kontainer OBX ditumpuk (stack) berdasarkan lokasi (tier, row, slot,
blok) yang tertera pada Job Slip Receiving
11. Setelah proses bongkar selesai, truk menuju gate out untuk keluar
tanpa pemeriksaaan.
15
Gambar 3.2 SOP Flowchart Delivery Kontainer OBX CDC Banda
Sumber : Divisi Operasional CDC Banda
Keterangan :
1. Pengguna jasa/customer/EMKL mengurus dokumen Surat
Pemberitahuan Pengerluaran Barang secara online, setelah mendapat
respond Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB) melakukan
pengurusan dokumen di billing TPS Tujuan dengan melampirkan
dokumen tambahan yaitu : Delivery Order (DO) Asli, Copy PPJK, Copy
Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Copy SPPB.
2. Petugas billing OBX melakukan verivikasi di sistem SPPB online dan
memberikan cap stempel pada copy SPPB.
3. Selanjutnya pengguna jasa membawa dokumen tersebut kepada kepala
Hanggar Bea Cukai untuk di verivikasi.
4. EMKL melakukan pembayaran dikasir untuk mendapatkan Nota
berdasarkan ACC Billing OBX.
5. Petugas Krani Lapangan menerima Tila/SP2 untuk melakukan proses
muat kontainer berdasarkan nomor kontainer yang tertera di SP2.
6. Sebelum Gate Out dari Lapangan OBX, SP2 diverikasi oleh BC pintu
16
7. Trucking pembawa kontainer OBX memberikan Tila/SP2 kepada
petugas gate out untuk dilakukan proses Gate Out by system.
3.1.2 Proses Perencanaan (Planning) kontainer yang akan masuk
Lapangan 215X
a. Pihak IT mengambil data rencana kontainer yang akan masuk
lapangan 215X dari TPS Online dan di input ke Program YOS
Inbound, data kontainer yang masuk di YOS Indbound
digunakan pihak planner untuk merencanakan penempatan
kontainer.
b. Kemudian pihak planner mengcopy nomor container dari YOS
Inbound ke Sistem YOS Receiving Yard untuk dicari data
kontainer yang sesuai.
c. Setelah data kontainer ditemukan, planner melakukan Create
Location maka akan muncul jendela Yard Planning, pada Yard
Planning pihak planner dapat merencanakan dimana lokasi
kontainer akan di stack mulai dari Block, Slot, Row dan Tier.
• Blok, merupakan lokasi dimana beberapa kontainer
ditumpuk dalam satu area terpisah dengan blok lainnya.
Lapangan 215 memiliki 7 blok mulai dari blok A sampai
G dimana blok B khusus digunakan untuk kontainer 40’ft
dan sisanya untuk kontainer 20’ft.
• Slot, adalah area pada blok dimana berberapa kontainer
di susun secara melintang dalam berberapa row (baris).
• Row, area pada slot dimana kontainer disusun secara
membujur.
• Tier, adalah susunan vertical kontainer di lapangan
penumpukan.
d. Setelah planner menentukan blok, slot, row, dan tier, maka
planner melakukan save data hingga muncul notifikasi bahwa
lokasi kontainer telah di rencanakan.
17
Gambar 3.3 Program Yard Planning pada Sistem YOS
Sumber : MTI Cabang Jakarta
3.1.3 Proses pembuatan Job Slip Receiving bagi kontainer yang akan
masuk Lapangan 215X
e. Sebelum kontainer akan di stack di lapangan penumpukan admin
planner harus mencetak Job Slip Receiving, dan menerima gate
pass terminal yang akan digunakan oleh agen EMKL untuk
perizinan di terminal asal.
f. Admin planner yang telah menerima gate pass terminal, missal :
Gate Pass Koja menginput nomor kontainer yang tertera ke
sistem YOS pada menu Receiving Yard.
g. Setelah nomor kontainer telah diinput pada sistem YOS maka
akan muncul data kontainer yang akan dibuat job slip nya, lalu
planner melakukan create location dan akan muncuk jendela
yard planning.
h. Pada jendela yard planning, planner hanya perlu mencetak job
slip atau print unloading jika lokasi penempatan kontainer telah
direncanakan sebelumnya, apabila belum maka planner harus
merencanakan perencanaan kontainer terlebih dahulu dan
kemudian akan muncul softcopy job slip yang akan siap dicetak.
i. setelah itu softcopy job slip dicetak/print menggunakan alat
printer khusus Epson M129H.
18
Gambar 3.4 Job Slip Receiving
Sumber : MTI Cabang Jakarta
20
Tabel 3.1 Jumblah Pekerja & Unit Kerja di Divisi Planner
20
3.1.8 Informasi Lain
1. E-SEAL. Merupakan segel elektronik yang dipasang pada kontainer
dalam kegiatan overbregen. E-SEAL telah terintegrasi dengan sistem
GPS yang memungkinkan pihak tertentu dapat memantau pergerakan
kontainer secara real time. Manfaat dari digunakannya E-SEAL adalah
untuk meminimalisir aksi pencurian kontainer.
2. Overbrengen. Merupakan proses pemidahan kontainer dari Quay Yard
Terminal ke TPS yang melayani kontainer overbrengen . dalam Bahasa
Indonesia kegiatan ini disebut Peminadahan Lapangan Penumpukan
(PLP). PLP dilatarbelakangi oleh permintaan pihak Terminal untuk
menjaga agar Yard Occupancy Ratio (YOR) di quay yard mereka tetap
berada pada level aman dan tidak terjadi overload kontainer.
3. SPPB, dokumen yang dikeluarkan oleh Bea Cukai yang mana telah
dilakukan pemeriksaan terhadap persyaratan dokumen dan atau
pemeriksaan secara fisik terhadap barang impor tersebut telah disetujui
untuk diserahkan kepada importir.
4. SP2, yang biasa disebut “Tila” yaitu surat yang dikeluarkan oleh operator
pelabuhan bahwa kontainer tersebut diizinkan untuk diserahkan ke
importir. Didalam SP2 menerangkan kondisi fisik kontainer saat
diserahkan.
5. Mitra Terminal yang melakukan kerja sama dengan MTI dalam kegiatan
Overbrengen diantaranya adalah :
➢ Jakarta International Container Terminal (JICT)
➢ Terminal Peti Kemas (TPK) KOJA
➢ New Priok Container Terminal 1 (NPCT1)
➢ Terminal Mustika Alam Lestari (TMAL)
➢ TERMINAL 3 (TER-3)
21
3.2 Periode II
Kegiatan PKL Periode I dilaksanakan pada tanggal 7 – 18 Januari 2019.
Penulis ditempatkan di Unit Kerja Divisi Staff dan Krani Lapangan 215X dengan
Pembimbing yaitu Bapak Arthur dan Bapak Aziz.
Fokus Materi yang diberikan diantaranya adalah Melakukan proses
Stacking kontainer Receiving di Lapangan 215X, Melakukan proses Delivery
Kontainer di Lapangan 215X dan Menginput data Shifting di Sistem YOS .
Kompetensi Mata Kuliah yang sesuai dengan kegiatan tersebut adalah Logistik,
Alat Berat, dan Manajemen Operasi.
3.2.1 Proses Stacking Kontainer Receiving di Lapangan 215X
a. Dalam proses menumpuk (stacking) kontainer dilapangan 215X
dilakukan oleh pihak Krani atau Oprasional Lapangan.
b. Truck yang membawa kontainer dari Terminal membawa
dokumen berupa Job Slip Receiving/Surat Jalan/Equipment
Interchanges Receipt (EIR)/ akan diberikan kepada krani lapangan
c. Kemudian supir menyerahkan Job Slip Receiving/Surat Jalan/EIR
kepada petugas krani untuk dilakukan pengecekan kesesuaian fisik
dan segel kontainer dengan dokumen.
d. Jika terjadi ketidaksesuaian fisik, kerusakan, kehilangan,
kecelakaan pada petikemas, maka segala resiko dan klaim atas
petikemas tersebut menjadi tanggung jawab pemilik barang
tersebut berdasarkan berita acara yang ditandatangani oleh kedua
belah pihak.
e. Apabila tidak ada masalah maka Krani menginsntruksikan kepada
operator alat Bongkar Muat untuk membongkar petikemas sesuai
lokasi yang telah ditentukan dalam Bon Bongkar/ Job Slip.
f. Dalam proses bongkar alat berat yang diguanakan adalah Reach
Stacker, namun khusus Blok B alat yang digunakan adalah RTG.
g. Setelah kontainer berhasil di bongkar dan telah di stack, pihak krani
melakukan pencacatan pada lembar Daliy Report.
22
h. Petugas krani kemudian menyerahkan dokumen EIR/Job Slip
Reeving kepada Staff Lapangan untuk dilakukan entry ke sistem
YOS.
3.2.2 Proses Delivery Kontainer di Lapangan 215X
a. Truck Empty masuk kelapangan kemudian menyerahkan Job Slip
Delivery kepada krani lapangan untuk dilakukan pencarian lokasi
kontainer.
b. Dalam melakukan pencarian kontainer terkadang supir telah
mengetahui cara membaca lokasi kontainer pada Job Slip Delivery
sehingga tidak perlu meminta bantuan krani dalam mencari
kontainer. Ini bertujuan agar proses delivery dilapangan tidak
terhambat.
c. Setelah lokasi kontainer ditemukan, Krani memanggil operator alat
Reach Stacker atau RTG untuk memuat kontainer ke atas chasis
truck.
d. Dalam proses meletakan kontainer ke atas chasis pihak krani
memastikan Corner Fitting pada kontainer terkuci pada tiap Twist
Lock truk.
e. Setelah dinyatakan aman krani mencatat plat nomor truk di Job Slip
Delivery kemudian diberikan kepada supir untuk selanjutnya
membuat dokumen SP2 sebelum Gate Out.
f. Setelah proses muat selesai krani melakukan pencatatan pada Daily
Report yang kemudian diserahkan kepada Staff Lapangan 215X.
24
3.2.3 Menginput data Shifting ke Sistem YOS
a. Proses Shifting atau yang biasa disebut angsuran, merupakan
proses pemindahan kontainer antar slot atau blok. shifting terjadi
apabila kontainer yang akan di muat (delivery) berada pada lokasi
atau posisi yang mengharuskan adanya shifting, missal : Kontainer
yang akan dimuat berada pada tier 1 sedangkan pada tier 2 dan 3
sudah terisi, maka kontainer yang berada di tier 2 dan 3 harus
diangsurkan (shifting) terlebih dahulu ke blok/slot yang lain.
b. Setelah proses shifting dan delivery kontainer selesai, krani
melakukan pencatatan pada kertas yang berisi lokasi kontainer
yang telah di shifting untuk kemudian diberikan kepada staff
lapangan untuk entry di sistem YOS Shifting.
c. Staff lapangan yang telah menerima kertas lokasi kontainer shifting
membuka sistem YOS Shifting dan memasukan data berupa :
- Container Number, nomor pada kontainer shifting
- Update Location, lokasi terbaru dimana kontainer di stack
- Alat, Alat yang digunakan dalam proses shifting yaitu
RTG atau Reach Stacker
d. Setelah semua data di input, kemudian pilih Submit hingga muncul
notifikasi bahwa lokasi kontainer berhasil di update.
24
3.2.4 Ruang Lingkup Kegiatan & Target Sasaran
Ruang lingkup kegiatan divisi Staff dan Krani lapangan adalah mengurus
kegiatan lift on/lift off kontainer FCL dilapangan 215X, membuat Daily Report,
melakukan Shifting kontainer.
Target sasaran divisi Staff dan Krani Lapangan 215X adalah memastikan
kegiatan Receiving dan Delivery kontainer dapat dilaksanakan secara cepat dan
sesuai dengan rencana Yard Planning.
3.2.5 Sumber Daya Manusia
Total pekerja yang bertugas di Divisi Krani dan Staff Lapangan 215X
sebanyak 28 orang yang dibagi dalam 3 Tim, yaitu Tim Administrasi, Tim Krani,
dan Tim Alat Berat. Waktu kerja dibagi dalam 2 shift yaitu pagi dan malam dengan
waktu kerja 12 jam.
Tabel 3.2 Jumblah Pekerja & Unit Kerja di Divisi Staff & Krani Lapangan
215X
25
3.2.7 Permasalahan
1. Terkadang pihak supir banyak yang salah dalam membaca lokasi
kontainer pada Job Slip sehingga sering terjadi kesalapahaman antara
supir dan krani lapangan yang menyebabkan lamanya proses Delivery.
2. Terdapat satu alat bongkar yang rusak, Reach Stacker.
3. Kurangnya jumblah krani lapangan. Banyaknya truk yang masuk untuk
melakukan receiving/delivery menyebabkan beberapa orang dari unit
administrasi harus terjun ke lapangan untuk membantu.
3.2.8 Informasi Lain
1. Receiving/Delivery (R/D), Merupakan pekerjaan memindahkan barang
dari Gudang atau lapangan penumpukan dan menyerahkan sampai
tersusun diatas kendaraan di pintu Gudang atau lapangan penumpukan
dan sebaliknya.
2. Krani, merupakan pekerja yang mengurusi kegiatan R/D kontainer di
Lapangan Penumpukan.
3. Rubber Tyre Gantry Crane (RTGC) adalah jenis alat bongkar muat
kontainer yang dapat bergerak dalam lapangan penumpukan/CY yang
berfungsi menaikan/ menurunkan kontainer dari atas trailer atau
sebaliknya dalam area stack sesuai dengan blok, slot, tier, row.
27
4. Reach Stacker, adalah alat bongkar muat yang memiliki spreader,
digunakan untuk menaikan/ menurukan (lift on/lif off) kontainer di dalam
CY atau Depo Kontainer.
5. EIR, Surat/struck yang dikeluarkan oleh pihak depo sebagai hasil dari
pemeriksaan fisik/survey atas kontainer kosong yang diberikan oleh
importir, EIR dan SP2 harus dilampirkan saat penarikan jaminan
kontainer di pelayaran.
6. Shifting, merupakan proses pemindahan petikemas dari satu tempat ke
tempat yang lain dalam petak kapal (bay) yang sama, atau dalam petak
kapal ke dermaga dan kemudian menempatkannya kembali ke kapal
semula
7. Stacking, merupakan pekerjaan penyususunan petikemas di area
terminal petikemas atau di lapangan penumpukan
8. Tempat Penimnunan Sementara (TPS) adalah bangunan dan/ atau
lapangan atau tempat lain yang disamakan dengan itu di Kawasan
pabean untuk menimbun barang, sementara menunggu pemuatan atau
pengeluarannya.
27
3.3 Periode III
Kegiatan PKL Periode I dilaksanakan pada 21 Januari – 01 Februari 2019.
Penulis ditempatkan di Unit Kerja Gate In/Out Lapangan 215X dengan
Pembimbing yaitu Bapak Atek dan Bapak Ambar.
Fokus Materi yang diberikan diantaranya adalah Prosedur Gate In/Out Truk
Kontainer FCL yang akan Receiving & Delivery di Lapangan 215X serta Prosedur
Pengeluaran Empty Container. Kompetensi Mata Kuliah yang sesuai dengan
kegiatan tersebut adalah Pelayanan Pelanggan, Pelabuhan II, dan Logistik.
3.3.1 Prosedur Gate In/Out Truk Kontainer FCL yang akan bongkar
muatan (Receiving) di Lapangan 215X
a. Sebelum truk masuk untuk melakukan bongkar muatan atau
proses penumpukan kontainer di Lapangan 215X, supir atau
agen Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) harus menyerahkan
Gate In Pass kepada petugas Gate In di loket.
b. Kemudian petugas gate melakukan scanning barcode pada Gate
In Pass agar data dapat masuk kedalam sistem Yard Operating
System (YOS) Indbound lalu mengembalikannya kepada pihak
supir. Saat melakukan scanning, data yang akan muncul
kedalam sistem YOS adalah :
• Gate in Date, merupakan informasi kapan truk masuk
untuk melakukan proses bongkar muatan.
• Yard, merupakan lokasi dimana kontainer akan
dibongkar, apakah di Lapangan 215X atau di CDC
Banda.
• Container Number, informasi yang berisi nomor
kontainer.
• Container Size, informasi yang berisi jenis ukuran
kontainer apakah 20’feet atau 40’feet.
• Status, informasi yang berisi jenis muatan didalam
kontainer apakah FCL atau LCL.
• Police Number, informasi yang berisi Plat Nomor pada
Truk.
28
c. Setelah truk selesai melakukan proses bongkar, maka proses
selanjutnya truk kembali ke gate out kemudian pihak supir
menyerahkan Empty Vehicle Pass (EVP) kepada petugas gate
untuk di scanning. Setelah itu truk boleh keluar
Gambar 3.9 Divisi Gate In/Gate Out Gudang CDC & Lapangan 215X
3.3.2 Prosedur Gate In/Out Empty Truck yang akan melakukan proses muat
kontainer FCL (Delivery) di Lapangan 215X
a. Dalam proses delivery sebelum truk masuk supir atau agen
EMKL memberikan EVP kepada petugas gate in untuk di
scanning.
b. Kemudian petugas gate melakukan scanning pada barcode EVP
data dapat muncul di YOS, data yang muncul di sitem YOS
untuk proses outbound adalah :
• Gate in Date, merupakan informasi kapan truk masuk
untuk melakukan proses muat.
• Gate Pass Number, merupakan nomor yang ada pada
EVP.
• Container Number, informasi yang berisi nomor
kontainer.
29
• Container Size, informasi yang berisi jenis ukuran
kontainer apakah 20’feet atau 40’feet.
• Status, informasi yang berisi jenis muatan didalam
kontainer FCL atau LCL.
• Client, berisi nama perusahaan yang dilayani.
c. Kemudian truk diizinkan masuk. Setelah truk selesai melakukan
proses muat kontainer FCL, truk kembali menuju gate lalu supir
menyerahkan EVP berserta Slip Surat Jalan kepada petugas
gate.
d. Sebelum truk diizinkan keluar, petugas gate melakukan
pencocokan dokumen pada Slip Surat Jalan, berupa nomor
kontainer dan cap. Apabila tidak ada masalah maka truk
dipersilahkan untuk keluar.
e. Setelah proses outbound selesai, petugas gate melakukan
scanning kembali pada EVP ke sistem YOS.
f. Kemudian petugas gate menginput data berupa :
• Nomor Kontainer
• Ukuran Satuan Kontainer
• Waktu truk keluar gate
• Keterangan Perusahaan
g. Data tersebut kemudian diinput ke program Ms.Excel. Dokumen
tersebut digunakan sebagai arsip untuk petugas gate.
35
3.3.3 Proses pengeluaran kontainer kosongan (Empty Container) setelah
proses Stripping di Gudang CDC
a. Kontainer Kosongan yang telah dibongkar muatannya di area
Gudang CDC harus dikembalikan kepada perusahaan pelayaran.
Kontainer kosongan akan dibawa ke Depo Empty milik
perusahaan pelayaran. Jangka waktu pengeluaran kontainer
kosongan maksimal 3 hari setelah proses striping. A
b. Apabila kontainer tidak dikeluarkan secepatnya maka akan
menyebabkan penumpukan kontainer.
c. Proses pengeluaran Kontainer Kosongan biasanya dilakukan oleh
agen EMKL.
d. Sebelum Truk akan masuk untuk memuat kontainer kosongan
agen EMKL memberikan EVP (khusus kontainer kosongan)
kepada petugas gate untuk di scan.
e. EVP yang telah di scan kemudian dikembalikan kepada agen
EMKL, dan truk diizinkan masuk.
f. Setelah truk selesai memuat kontainer kosongan, truk kembali
menuju gate lalu pihak supir menyerahkan EVP beserta Slip Surat
Jalan (khusus kontainer kosongan).
g. Petugas gate melakukan scanning pada EVP (khusus kontainer
kosongan) agar masuk ke sistem YOS, kemudian menginput data
pada Slip Surat Jalan (khusu kontainer kosongan) berupa :
• No. Kontainer
• Jenis Kontainer
• Jenis Pengangkutan
h. Data tersebut diinput ke program Ms.Excel kemudian dicetak
sebagai arsip untuk petugas gate.
35
Gambar 3.11 Proses input data pada Surat Jalan/SP2 dengan
menggunanakan program Ms. Excel
35
3.3.11 Aspek Pelayanan & Faktor Eksternal
Aspek pelayanan yang diberikan oleh divisi gate adalah pengurusan izin
masuk ke area Lapangan 215X serta Gudang CDC bagi truk kontainer yang akan
melakukan proses bongkar muat ataupun kegiatan Striping.
Faktor Eksternal yang mempengaruhi kegiatan di divisi gate diantaranya
adalah Truk Kontainer dan Agen EMKL.
3.3.13 Permasalahan
1. Permasalahan Dokumen. Biasanya pihak supir tidak menyerahkan
dokumen seperti surat jalan atau EVP saat proses pemeriksaan di gate
out setelah kegiatan muat, dalam hal ini agen EMKL lupa atau terlambat
dalam mengurus dokumen tersebut. Sehingga truk yang sudah berada di
depan gate harus kembali ke area lapangan dan menunggu hingga proses
pengurusan dokumen selesai.
2. Permasalahan pada barcode EVP, atau Gate pass. Saat proses scanning
terkadang terdapat barcode yang tidak dapat di scan, hal ini bisa
disebabkan EVP atau Gate pass dalam kondisi kotor, sobek, atau basah
sehingga operator gate harus mengiput data secara manual.
3.3.14 Informasi lain
1. YOS. Merupakan sistem manajemen yard berbasis web yang digunakan
untuk mengatur, serta memantau tiap kegiatan Inbound serta Outbound
di Lapangan 215X.
2. WMS. Sama seperti YOS, WMS merupakan sistem manajemen
warehouse yang berfungsi untuk mengatur seluruh proses Striping serta
Delivery di Gudang CDC.
3. Divisi Gate juga mengurus izin masuk dan keluar untuk kontainer
Overbregen (OBX).
4. Agen EMKL, merupakan petugas yang mengurusi dokumen dan muatan
yang akan diangkut melalui kapal atau sebaliknya, dokumen dan muatan
yang diurus oleh agen EMKL telah mendapat kuasa tertulis dari pemilik
barang.
5. Stripping, merupakan kegiatan mengeluarkan barang dari kontainer.
35
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan kegiatan PKL selama ±2 bulan, tepatnya pada
tanggal 10 Desember 2018 s/d 09 Februari 2019, banyak hal bermafaat yang saya
dapatkan. Selain berkesempatan untuk mempraktekan ilmu yang di dapat di
perkuliahan, saya juga memperoleh pengalaman yang berguna sebagai bekal di
dunia kerja. Berikut merupakan kesimpulan yang penulis dapat selama PKL :
a. Kegiatan PKL memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk
mempraktekan ilmu secara teori yang telah diperolah selama di bangku
perkuliahan, dan mendidik mahasiswa untuk mengasah softskill yang
dimiliki sehingga mahasiswa memiliki kemampuan sosialisai yang baik di
dunia kerja kelak.
b. Selama menjalani PKL di PT MTI Cabang Jakarta saya menjalani berbagai
kegiatan di 3 divisi berbeda, Mulai dari Divisi Planner Lapangan 215X,
Divisi Staff dan Krani Lapangan 215X, serta Divisi Gate In/Gate Out.
c. Selama 2 bulan berada di tiga divisi tersebut, penulis memperoleh
pengetahuan tentang alur kegiatan Overbregen /PLP dari terminal asal
hingga stacking di CY, Melakukan Planning Kontainer di Sistem YOS,
mengetahui proses R/D kontainer FCL/OBX di Lapangan 215X.
4.2 Saran
Setelah melaksanakan PKL selama 2 bulan di PT MTI penulis memberikan
saran sebagai bahan evaluasi dan diharapkan berguna bagi kemajuan perusahaan
dimasa mendatang, diberikan saran sebagai berikut :
a. Bagi Divisi Planner, harus adanya Sistem Prioritas disaat pihak EMKL akan
melakukan penarikan kontainer dari terminal asal, ini disebabkan karena
beberapa customer/perusahaan yang memaksa agar proses overbrengen
dipercepat.
35
b. Untuk divisi Krani dan Staff Lapangan 215X diperlukan penambahan Krani
yang bekerja di lapangan, dikarenakan aktifitas di lapangan jauh lebih ramai
terutama di jam sibuk.
c. Untuk Divisi Gate In/Gate Out diperlukan penambahan 1 petugas
administrasi untuk mengurus dokumen truk yang akan keluar (delivery) atau
pengurusan gate out empty container, dengan tujuan agar proses
pemeriksaan dokumen dapat dilakukan dengan cepat.
d. Meningkatkan pelayanan pelanggan, kedisiplinan, serta kejujuran kepada
seluruh karyawan di Cabang Jakarta.
33
DAFTAR PUSTAKA
Handoyo, Santoso Sri dkk. Buku Panduan PKL (Praktek Kerja Lapangan). Jakarta:
Universitas Negeri Jakarta, 2015
MTI. Layout Lapangan 215X. Jakarta : PT. Multi Terminal Indonesia, 2019
MTI. SOP Receiving dan Delivery OBX. Jakarta : PT. Multi Terminal Indonesia,
2019
33
DAFTAR LAMPIRAN
38
Lampiran 2. Alur Receiving OBX
39
Lampiran 3. Gate Pass TPK KOJA
40
Lampiran 4. Dokumen Permohonan Pemindahan Lokasi Penimbunan (PLP)
41
\
Lampiran 5. Job Slip Receiving
42
Lampiran 6. Gate In Pass Lapangan 215X
43
Lampiran 7. Surat Jalan Empty Container (Kosongan)
44
Lampiran 8. Layout Lapangan 215X
45
Lampiran 9. EIR TPK KOJA
46
Lampiran 10. Daily Report
47
Lampiran 11. Dokumen SP2
48
Lampiran 12. Dokumen SPPB
49
Lampiran 13. Sistem Yard Planning Lapangan 215X
50
Lampiran 14. Sistem YOS Shifting Lapangan 125X
51
Lampiran 15. Easygo E-SEAL
52
Lampiran 16. Laporan Realisasi Overbrengen
53
Lampiran 17. Surat Persetujuan Kerja Praktek
54
Lampiran 18. Quality Objective
55
Lampiran 19. Catatan Kegiatan PKL
56
Lampiran 20. Lembar Penilaian Praktek Kerja Lapangan
57
Lampiran 21. Lembar Konsultasi Praktek Kerja Lapangan
57
Lampiran 22. Logo IPC Logistic
58
Lampiran 22. Surat Permohonan PKL Prodi
59
Lampiran 23. Lembar Persetujuan Perbaikan
59