Laporan Hasil Orientasi Lapangan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP) yang bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat di wilayah
kerjanya pada satu atau bagian wilayah kecamatan. Dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan
bahwa Puskesmas berfungsi menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama. Agar Puskesmas dapat
mengelola upaya kesehatan dengan baik dan berkesinambungan dalam mencapai
tujuannya, maka Puskesmas harus melaksanakan manajemen Puskesmas.
Kepala Puskesmas, penanggung jawab upaya kesehatan dan staf Puskesmas
harus melaksanakan manajemen Puskesmas agar pengelolaan sumber daya dan
upaya Puskesmas dapat terlaksana secara maksimal. Oleh sebab itu, kepala,
penanggung jawab upaya kesehatan, dan staf Puskesmas, harus mempunyai
kompetensi dalam melakukan manajemen Puskesmas, terutama dalam
menindaklanjuti hasil Program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga.
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, masalah kesehatan yang
dialami oleh keluarga-keluarga di satu wilayah administrasi, akan menjadi masalah
kesehatan masyarakat. Hal ini harus dipahami oleh Kepala Puskesmas dan jajarannya
tentang pentingnya upaya memberdayakan keluarga untuk hidup sehat, melalui
kunjungan keluarga baik di dalam dan di luar gedung.
Praktik lapangan merupakan bagian dari rangkaian proses pembelajaran,
karena pada tahap ini dianggap sebagai suatu bentuk pengkayaan dari materi yang
telah diajarkan. Kegiatan praktik lapangan pada pelatihan pelatih ini, bertujuan agar
peserta dapat menggali situasi dan kondisi di Puskesmas, melaksanakan perencanaan
berdasarkan hasil analisis situasi, melaksanakan penggerakan, pelaksanaan dan
pengawasan, pengendalian, penilaian kinerja Puskesmas. Melalui proses manajemen
Puskesmas, diharapkan keluarga mampu mengenali masalah kesehatannya, upaya
mengatasinya serta memotivasi agar keluarga di wilayah kerja Puskesmas tersebut
mampu melakukan upaya pencegahan serta peningkatan status kesehatan
keluarganya dengan mengoptimalkan potensi atau kemampuan yang dimilikinya.

1
Selain untuk pencapaian tujuan diatas, praktik lapangan juga mempunyai dasar
pertimbangan berdasarkan teori yang mengatakan bahwa proses belajar dapat
terjadi melalui 2 (dua) cara yang berbeda, yaitu:
1. Belajar melalui pemahaman, dimana seseorang mulai belajar ketika munculnya
pemahaman atau pengertian yang terjadi akibat adanya hubungan antara suatu
hal dengan hal lainnya. Dalam kegiatan ini peserta praktik lapangan akan
mendapat banyak pemahaman baru tentang bagaimana penerapan manajemen
Puskesmas di Puskesmas.
2. Belajar melalui contoh, seseorang mulai belajar melalui pengamatannya terhadap
tingkah laku orang lain dan secara tidak sadar orang tersebut kemudian meniru
tingkah laku yang baru itu. Dalam kegiatan ini peserta praktik lapangan akan
banyak melihat berbagai macam gambaran contoh yang sesuai ataupun tidak
sesuai dengan pedoman tentang pelaksanaan manajemen Puskesmas pada
umumnya secara langsung dan hal ini tentunya akan dapat memperkaya
pengetahuan dan keterampilan menuju kondisi yang lebih baik lagi dikemudian
hari.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah selesai melakukan praktik lapangan, peserta mendapatkan
pengalaman nyata tentang penerapan manajemen di Puskesmas dengan
pendekatan keluarga yang dikunjungi, dan mendapatkan informasi sejauh
mana pelaksanaan penggunaan data PIS-PK dalam siklus manajemen
puskesmas.
2. Tujuan Khusus
Setelah selesai praktik lapangan, peserta dapat:
a. Menjelaskan bagaimana pelaksanaan PIS-PK (persiapan kunjungan rumah/
pendataan (perencanaan sumber daya manusia, penganggaran, sarana dan
prasarana), pelaksanaan kunjungan rumah, pengelolaan data (manajemen
dan analisis data), dan sosialisasi/ diseminasi hasil PIS-PK lintas program
dan lintas sektor.
b. Menjelaskan bagaimana hasil analisis data (PIS-PK, Profil/Program, data
dasar, data survey dan sumber data lainnya) dimanfaatkan oleh Puskesmas

2
untuk menyusun rencana intervensi kegiatan, dengan langkah-langkah
perencanaan dalam manajemen Puskesmas sebagai berikut:
1) Identifikasi masalah
2) Penentuan prioritas masalah
3) Mencari akar penyebab masalah
4) Menetapkan cara pemecahan masalah
5) Menyusun perencanaan Puskesmas
c. Menjelaskan bagaimana rencana intervensi tersebut dilaksanakan di
Puskesmas dengan prinsip Penggerakkan Pelaksanaan.
d. Menjelaskan bagaimana monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan
intervensi kegiatan di Puskesmas, dengan Prinsip Pengawasan dan
Pengendalian.
e. Menjelaskan bagaimana pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga di Puskesmas, kendala yang dihadapi, dan tindak
lanjut yang dilaksanakan.
f. Mendapatkan data Keluarga Sehat dan Profil Puskesmas, Data Dasar, dan
sumber data terkait sebagai bahan penyusunan studi kasus untuk
Microteaching.

C. SASARAN

Puskesmas Rapak Mahang yang didalamnya terdiri dari Kepala Puskesmas dan
Staf terkait.

D. WAKTU DAN TEMPAT


Waktu pelaksanaan kegitan Manajemen Puskesmas yang dilaksanakan pada
tanggal 9 Maret 2018. Tempat Puskesmas Rapak Mahang Kabupaten Kutai
Kartanegara.

3
BAB II
PROSES KEGIATAN PRAKTIK LAPANGAN

Waktu pelaksanaan praktik lapangan pada pelatihan ini dilaksanakan setelah


penugasan komprehensif dilaksanakan, dan dilaksanakan melalui 5 tahap sebagai
berikut:
A. Tahap Persiapan
Mempersiapkan bahan dan alat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan praktik
lapangan, penyampaian kepada Puskesmas lokus praktik lapangan hal-hal apa
yang akan diamati agar paparan singkat dan dokumen dipersiapkan. Dokumen
yang diharapkan diperoleh dari Puskesmas antara lain:
a. Hasil kunjungan keluarga untuk tahun 2017
b. Profil Puskesmas tahun 2017
c. RUK Puskesmas untuk tahun 2019
d. RPK tahunan Puskesmas untuk tahun 2018
e. RPK bulanan Puskesmas untuk tahun 2018
f. Penilaian Kinerja Puskesmas dan feedback untuk tahun 2017
g. Notulensi lokmin bulanan pertama, lokmin bulanan dan lokmin tribulanan
pertama tahun 2018
h. Dokumen usulan Musrenbang (bila ada)
i. Dokumen lainnya bila dianggap perlu
B. Tahap Pelaksanaan
a. Pemaparan singkat kepala Puskesmas terkait pelaksanaan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, dan
b. Proses pelaksanaan manajemen di Puskesmas (perencanaan,
penggerakkan pelaksanaan, dan pengawasan, pengendalian dan penilaian
kinerja Puskesmas).
C. Tahap Penyusunan Hasil Praktik Lapangan
D. Tahap Presentasi Hasil Praktik Lapangan.

4
BAB III
HASIL KEGIATAN OBSERVASI LAPANGAN

A. INSTRUMEN PRAKTIK LAPANGAN


Instrumen pemantauan dan penilaian kegiatan promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat di Puskesmas
Indikator Hasil pemantauan/ Sumber data/ Nilai
penilaian informasi Ya=1
ya tidak Tidak=
0
Input
1) Tim Penyusun Perencanaan Ya Wawancara 1
Upaya Promosi Kesehatan dan dan dokumen
Pemberdayaan Masyarakat di
puskesmas
2) Hasil analisis situasi : masalah 0
Tidak
kesehatan, penetapan prioritas
masalah, penyebab masalah
terkait dengan perilaku sasaran
primer, sekunder dan tersier.
3) Hasil kajian kebijakan publik yang
Tidak 0
mendukung upaya pemecahan
masalah kesehatan prioritas.
4) Hasil identifikasi mitra serta Tidak
potensi dan perannya 0

5) Perencanaan promosi kesehatan Tidak


dan pemberdayaan masyarakat 0

yang terintegrasi dengan


pelayanan kesehatan esensial dan
pelayanan kesehatan
pilihan/pengembangan di
puskesmas. Perencanaan promosi
kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat, meliputi kegiatan
advokasi, bina suasana, gerakan

5
pemberdayaan masyarakat dan
kemitraan.
6) Peralatan/ sarana promosi
kesehatan yang dapat berfungsi Ya 1
dengan baik, cukup memadai.
7) Jumlah tenaga kesehatan yang
terlatih di bidang promosi
Ya 1
kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat, cukup memadai.
8) Ketersediaan dana promosi
kesehatan dan pemberdayaan
Ya 1
masyarakat meliputi : untuk
kegiatan advokasi, gerakan
pemberdayaan masyarakatserta
kemitraan.

Proses
1) Lokakarya mini di puskemas Ya 1
membahas upaya promosi
kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat yang terintegrasi
secara lintas program maupun
lintas sektor.
2) Ada pertemuan promosi
Ya 1
kesehatan dengan jejaring
kemitraan untuk membahas
peran mitra dalam mendukung
kegiatan advokasi kesehatan,
pemberdayaan masyarakat, KIE.
3) Kegiatan promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat Ya 1

dilakukan oleh lintas program,


lintas sektor, Organisasi
Kemasyarakatan / Kelompok
Peduli Kesehatan serta

6
Swsata/Dunia Usaha
4) Kegiatan promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat di Ya 1
puskesmas dilaksanakan secara
terintegrasi dengan pelayanan
kesehatan esensial dan pelayanan
kesehatan pilihan/
pengembangan puskesmas.
5) Kegiatan peningkatan kapasitas
dan peran serta organisasi
Ya 1
kemasyarakatan, kader, tokoh
masyarakat, tokoh agama, dll
dalam upaya promosi kesehatan /
komunikasi informasi dan
edukasi (KIE) dan pemberdayaan
masyarakat.
6) Kegiatan pengembangan pesan Ya 1
dan media promosi kesehatan,
meliputi media advokasi, media
bina suasana/KIE, media
pemberdayaan masyarakat .
7) Tersedia media promosi
Ya 1
kesehatan/KIE dari setiap
program kesehatan esensial
puskesmas
8) Pelaksanaan kegiatan
Ya 1
Komunikasi, informasi dan
edukasi (KIE) tentang kesehatan
di masyarakat , melalui kegiatan
di dalam dan di luar gedung
puskemas
9) Kegiatan advokasi kesehatan yang
dilakukan di tingkat kecamatan / Ya 1
desa/ kelurahan
10)Kegiatan pengembangan dan

7
peningkatan kualitas Desa/ Ya 1
Kelurahan Siaga Aktif dg metode
SMD, MMD dan atau kegiatan
lainnya.
11)Kegiatan promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat dalam
Ya 1
meningkatkan pencapaian PHBS
di Rumah Tangga dan Keluarga
Sehat
12)Kegiatan pengembangan berbagai
jenis upaya kesehatan
Ya 1
bersumberdaya masyarakat
(UKBM) di tingkat
Desa/Kelurahan.
13)Kegiatan inovasi di bidang
promosi kesehatan dan Ya 1

pemberdayaan masyarakat.
Out-put
1) Jumlah Kebijakan publik Ya 1
berwawasan kesehatan (cukup
memadai)
2) Jumlah mitra yang berperan aktif Ya 1
dalam upaya promosi kesehatan
dan pemberdayaan masyarakat
(cukup memadai)
3) Peningkatan dana kegiatan
Ya 1
promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat di
puskesmas.
Ya
4) Cakupan PHBS di RT
Ya 1
5) Cakupan PHBS di Sekolah
Ya 1
6) Jumlah UKBM di Desa/Kelurahan
1
7) Cakupan rumah sehat
Ya 1
8) Cakupan kepesertaan KB
Ya 1
9) Cakupan imunisasi bayi
Ya 1

8
10)Cakupan pemberian Vit A pada Ya 1
bayi dan balita
11)Cakupan keluarga sadar gizi Tidak 0
(Kadarzi)
12)Cakupan pengobatan penderita Ya 1
TB –BTA Positif
13)Cakupan penanganan kasus diare. Ya 1

Cakupan yang sudah tercapai


mendapat nilai 1, yang belum
mendapat nilai 0 29

B. Rekapitulasi Hasil Observasi Lapangan


Hasil Observasi
Hal Usul/Saran
No Lapangan
(1) (2) (3)
1. Puskesmas melakukan proses Sudah dilakukan Dilanjutkan pada lokus yang
analisa Situasi menggunakan pendataan PIS-PK 2 belum didata
Rekapitulasi IKS dan Profil kelurahan
Pusesmas
2 Kepemimpinan di Puskesmas Meningkatkan
- peran
t serta tim
Konseptor dalam tindakan yang akan
Motivator dilakukan
Aktor
Eksekutor
3. Penyusunan Rencana Tahunan:

a. Rencana Usulan Kegiatan tahun Tidak Sesuai Usulan kegiatan 2018 sebagian
2018 dan tahun 2019 sudah dilaksanakan dan untuk
kegiatan 2019 belum dibuat
b. Rencana Pelaksanaan Kegiatan Sesuai Dilaksanakan dan ditingkatkan
Tahun berjalan
c. Rencana Pelaksanaan Kegiatan Sesuai Dilaksanakan dan ditingkatkan
Bulanan

9
4. Penggerakkan Pelaksanaan:

a. Lokakarya Mini Bulanan Tidak Sesuai Baru dilaksanakan Lokmin


Pertama dan lokmin bulanan Bulanan Pertama, dan hanya
selanjutnya dapat menunjukkan daftar
hadir
b. Dokumentasi Hasil Tidak Sesuai Tidak ada data mengenai
Musrenbang Desa/ Kelurahan usulan kepada Musrenbangdes
dari semua Desa/ Kelurahan.

c. Dokumentasi Hasil Musren- Tidak Sesuai Tidak ada data terkait


bang Kecamatan Musrenbangcam

d. Lokakarya Mini Tribulanan I Tidak sesuai Belum ada dilaksanakan


Lokmin Tribulanan I

5. Pengawasan & Pengendalian,


yang dibahas hasil dan
tindaklanjutnya dalam:
a. Lokakarya Mini Bulanan, Bagus
Tribulanan Rutin dalam
evaluasi tengah tahun (Mid
year evaluation)
b. Rumusan tindak-lanjutnya,
Alur sesuai, Arsip tersimpan, teratur
hasil-hasil Wasdal sebagai
Pengarsipan tidak
langkah koreksi &
sesuai
pencegahan risiko (Corective
Preventive Action Request)
6. Penilaian Kinerja Puskesmas Tidak Sesuai Belum ada dibuat PKP tahun
2017

10
7. Manajemen Pemberdayaan Dilaksanakan dan ditingkatkan
Masyarakat. Kegiatan ini
mencakup :
a. Analisis Sumber Daya Ada
dan Potensi Masyarakat
yang dilakukan
puskesmas sebelum
menyusun RUK.
b. Siklus Pemecahan
Dilakukan
Masalah yang dituangkan
dalam kegiatan
Pemberdayaan
Masyarakat.
c. Kegiatan Pemberdayaan
Individu, Kelompok dan Dilakukan

Masyarakat dalam
pelaksanaan kegiatan
UKM di Puskesmas

8. Manajemen Pengelolaan Sumber Pendekatan


daya Manusia kepemimpinan
Implementasi PP
(Kedisplinan
Pegawai)
Implementasi 75
tahun 2014 tentang
struktur organisasi
9. Manajemen Data dan Informasi Baik dan terlihat
10. Pelaksanaan Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan
Keluarga.
a. Kajian terhadap proses Hasil observasi
indikator “Keluarga tercapai 23,25%
Mengikuti Program KB”

11
b. Kajian terhadap proses Hasil observasi
indikator “Ibu tercapai 23,25%
melakukan persalinan
di faskes”
c. Kajian terhadap proses Hasil observasi
indikator “Bayi tercapai 23,25%
mendapat imunisasi
dasar lengkap”
d. Kajian terhadap proses Hasil observasi
indikator “Bayi tercapai 23,25%
mendapat ASI
eksklusif”
e. Kajian terhadap proses Hasil observasi
indikator “Balita tercapai 23,25%
mendapatkan
pemantauan
pertumbuhan”
f. Kajian terhadap proses Hasil observasi
indikator “Penderita tercapai 23,25%
hipertensi melakukan
pengobatan secara
teratur”
g. Kajian terhadap proses Hasil observasi
indikator “Penderita tercapai 23,25%
gangguan jiwa
mendapatkan
pengobatan dan tidak
ditelantarkan”
h. Kajian terhadap proses Hasil observasi
indikator “Anggota tercapai 23,25%
keluarga tidak ada yang
merokok”
i. Kajian terhadap proses Hasil observasi
indikator “Keluarga tercapai 23,25%
Mengikuti Program KB”

12
j. Kajian terhadap proses Hasil observasi
indikator “Ibu tercapai 23,25%
melakukan persalinan
di faskes”
k. Kajian terhadap proses Hasil observasi
indikator “Bayi tercapai 23,25%
mendapat imunisasi
dasar lengkap”
l. Kajian terhadap proses Hasil observasi
indikator “Bayi tercapai 23,25%
mendapat ASI
eksklusif”

13
Temuan Hasil Praktik Lapangan Rekomendasi

Pengawasan
Pengerakkan
Pengawasan dan Perencanaan Pengerakkan dan
No Hal Perencanaan Pelaksanaan
Pengendalian (termasuk Pelaksanaan Pengendalian
(termasuk sumber (termasuk
(termasuk sumber sumber (termasuk sumber (termasuk
pembiayaan) sumber
pembiayaan) pembiayaan) pembiayaan) sumber
pembiayaan)
pembiayaan)
1 Sesuai dengan RPK MinilokTribul Ada 5 capaian hasil Untuk 2018 Minilok Total
Pelaksanaan Program anan dibulan pendataan KS sudah Coverage
Indonesia Sehat juni kelurahan Jahab dimasukkan
dengan Pendekatan dan kelurahan didalam RUK
Keluarga Bukit Biru yang dan RPK
menjadi masalah
2 Kajian terhadap Minilok
proses indikator bulanan rutin
"Keluarga Mengikuti
Program KB"
3 Kajian terhadap Minilok
proses indikator "Ibu bulanan rutin
melakukan

14
persalinan di faskes"
4 Kajian terhadap Minilok
proses indikator "Bayi bulanan rutin
mendapat imunisasi
dasar lengkap"
5 Kajian terhadap Minilok
proses indikator "Bayi bulanan rutin
mendapat ASI
eksklusif"
6 Kajian terhadap Minilok
proses indikator bulanan rutin
"Balita mendapat
pemantauan
pertumbuhan"
7 Kajian terhadap Minilok
proses indkator bulanan rutin
"Penderita
hipertensi
melakukan
pengobatan secara
teratur"

15
8 Kajian terhadap Minilok
proses indikator bulanan rutin
"Penderita gangguan
jiwa mendapatkan
pengobatan dan
tidak
ditelantarakan"
9 Kajian terhadap Minilok
proses indikator bulanan rutin
"Anggota keluarga
tidak ada yang
merokok"
10 Kajian terhadap Minilok
proses indikator bulanan rutin
"Keluarga sudah
menjadi anggota
JKN"
11 Kajian terhadap Minilokbulan
proses indikator anrutin
"Keluarga
mempunyai akses

16
sarana air bersih"
12 Kajian terhadap Minilok
proses indikator bulanan rutin
"Keluarga
mempunyai akses
atau menggunakan
jamban sehat"

17
BAB IV
PEMBAHASAN

A. HAL-HAL POSITIF
Ada berapa hal positif dalam pelaksanaan kegiatan Manajemen Puskesmas yaitu :
1. Ada peran serta pimpinan sebagai Konseptor dan Motivator.
2. Terbinanya kerjasama yang baik dengan lintas program dalam hal ini yaitu
Pimpinan Puskesmas Rapak Mahang dengan Lintas Sektor yaitu Ketua RW dan
Ketua RT beserta dengan Kader PKK dan Kader Posyandu, selain itu juga terbina
kerjasama dengan keluarga yang dilakukan dengan pembinaan.
3. Manajemen Puskesmas Rapak Mahang terorganisir cukup baik.
4. Pendataan kelurga sehat sudah dilaksanakan di 2 kelurahan yaitu kelurahan bukit
biru dan kelurahan jahab.

B. HAMBATAN/PERMASALAHAN
Ada beberapa Hambatan/Permasalahan yang masih ditemukan yaitu :
1. Belum dilaksanakan analisis situasi untuk PIS PK secara keseluruhan (kelurahan)
2. Ada 5 masalah yang ditemukan di kelurahan bukit biru dan jahab yaitu Merokok
masih tinggi, kepesertaan JKN, Hipertensi, Asi Eksklusif dan KB.
3. Adanya Anggota Keluarga Yang Tidak Ditempat
4. Keterbatasan waktu
5. Menurunnya semangat surveyor seiring dengan rasionalisasi anggaran terkait TPP
dan kurangnya reward yang diberikan terhadap kinerja pegawai.

C. UPAYA MENGATASI
Ada beberapa upaya untuk mengatasinya yaitu :
1. Melakukan pendataan keluarga dengan pendekatan total populasi dengan
mengkaji 12 indikator keluarga sehat yaitu : Keluarga mengikuti program KB
(keluarga berencana), Ibu hamil memeriksakan kehamilannya (ANC) sesuai
standar, Bayi mendapatkan Imunisasi lengkap Pemberian ASI eksklusif bayi 0-6
bulan, Pemantuan pertumbuhan balita, Penderita TB Paru yang berobat sesuai
standar, Penderita hipertensi yang berobat teratur, Penderita gangguan jiwa berat
yang diobati, Tidak ada anggota keluarga yang merokok, Sekeluarga sudah
menjadi anggota JKN, Mempunyai sarana air bersih, Menggunakan jamban
keluarga kesadaran akan pola hidup sehat sudah baik
2. Menganalisis masalah dengan mengacu pada 12 indikator keluarga sehat.

18
3. Adanya tim khusus untuk intervensi hasil IKS PIS-PK
4. Melakukan evaluasi hasil kegiatan Keluarga sehat
5. Melakukan monitoring dan maintenance kegiatan keluarga sehat secara
berkesinambungan.
6. Membangun semangat tim untuk tetap bekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya.
7. Memberikan reward berupa penghargaan pegawai teladan.

19
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN
1. Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang meneyelenggarakan
UKM dan UKP tingkat pertama. Manajemen adalah serangkaian proses yang terdiri
atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan kontrol untuk mencapai
sasaran/ tujuan secara efisien dan efektif. Di Puskesmas Rapak Mahang
manajemen puskesmasnya secara keseluruhan ada beberapa hal yang tidak sesuai
dengan standar-standar prinsip manajemen.
2. Pelaksanaan kunjungan rumah dengan pendekatan kelurga sehat baru berjalan 2
kelurahan yaitu kelurahan bukit biru dan kelurahan jahab. Kelurahan bukit biru
mempunyai 24 RT dengan jumlah KK 1.204 dan hasil IKS didapatkan keluarga
sehat 32,23%, Pra sehat 51,83%, tidak sehat 17,58%. Kelurahan Jahab mempunyai
20 RT dengan jumlah KK 988 dan hasil IKS didapatkan keluarga sehat 22,72%, Pra
sehat 63,64%, tidak sehat 13,64%.

B. REKOMENDASI
1. Keluarga dengan IKS Pra sehat dan tidak sehat perlu dibina (Kepala Puskesmas
membuat SK petugas yang menjadi Pembina Keluarga).
2. Mempertahankan dan meningkatkan prestasi menjadi lebih baik lagi.
3. Melakukan manajemen puskesmas yang efektif dan efisien sesuai dengan
Permenkes nomor 44 tahun 2016.

20
DAFTAR PUSTAKA

Friedman, M.M, 1998. Keperawatan Keluarga; teori dan pratik, Jakarta: EGC.
Kemenkes RI, 2017. Modul Pelatihan Keluarga Sehat, Jakarta: Kemenkes.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016 Tentang
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga.

21

Anda mungkin juga menyukai