Proposal Riset Pengaruh Ketergantungan Media Sosial Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Menggunakan C4.5 (Nurfirsta Idrus)
Proposal Riset Pengaruh Ketergantungan Media Sosial Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Menggunakan C4.5 (Nurfirsta Idrus)
Proposal Riset Pengaruh Ketergantungan Media Sosial Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Menggunakan C4.5 (Nurfirsta Idrus)
KELAS : 6IF1
FAKULTAS TEKNIK
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-
Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan proposal ini yang berjudul “Pengaruh
Atas terselesaikannya proposal ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada berbagai pihak yang telah membantu, Semoga proposal ini dapat membawa
manfaat kepada para pembaca sekalian dan apabila terdapat kesalahan dalam pembuatan
proposal ini, saya mohon maaf dan semoga kedepannya dapat lebih baik lagi.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
iii
BAB III METODE PENELITIAN
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
Pada masa sekarang ini, teknologi kian berkembang pesat dan hal ini pun
berpengaruh terhadap penggunaan sosial media. Kini hampir semua kalangan memiliki
setidaknya satu akun media sosial. Media sosial juga sudah menjadi kebutuhan berbagai
orang, banyak manfaat dari media sosial dan tak sedikit juga dampak penggunaannya.
Jejaring sosial merupakan suatu layanan dari sebuah cakupan sistem software
internet yang memungkinkan penggunanya dapat berinteraksi dan berbagi data dengan
pengguna yang lain dalam skala yang besar. Situs jejaring sosial di internet bermacam-
macam jenis dan bentuknya, namun yang paling dikenal dan banyak diikuti remaja jaman
Banyaknya situs media sosial yang muncul memungkinkan banyak orang dari
berbagai belahan dunia untuk berinteraksi dengan mudah dan dengan biaya yang murah.
Salah satu dampak positif yang lain dari adanya situs jejaring sosial adalah percepatan
penyebaran informasi. Namun dari kemudahan yang ditawarkan media tersebut, terdapat
Indonesia (APJII) pengguna jasa internet di Indonesia pada tahun 2016 mencapai 132,7
juta orang. Jika dilihat berdasarkan usia, yang paling banyak menggunakan internet adalah
usia 25-34 tahun yaitu sebanyak 75,8% dari keseluruhan penggunanya. (Nurjalia, 2018)
1
2
sedangkan jenis konten internet yang sering diakses adalah media sosial sebanyak 97,4%,
sebanding dengan 129,2 juta manusia. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa pengguna
Mahasiswa adalah kelompok yang terlihat lebih rentan terhadap ketergantungan pada
internet dibandingkan kelompok masyarakat lainnya. Karena mahasiswa berada pada fase
emerging adulthood yaitu masa transisi dari masa remaja akhir menuju ke dewasa muda
dan sedang mengalamai dinamika psikologis. Ketika individu mengalami kesulitan dalam
perkembangannya, maka untuk mengatasi hal tersebut penggunaan internet menjadi lebih
penting dibandingkan dengan apa yang dilakukan orang lain pada umumnya, karena
aktivitas online dapat memperluas dan memperkuat jaringan sosial mereka. (Smahel,
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Young (2011), bahwa individu dengan
ketergantungan media sosial adalah individu yang memiliki kecenderungan yang kuat
dalam melakukan aktivitas-aktivitas pada media sosial dan membatasi aktivitas sosialnya
dalam dunia nyata. Ketergantungan media sosial dapat terlihat dari intensitas waktu yang
digunakan oleh seseorang untuk terus terpaku pada media sosialnya yang berada pada
smartphone atau segala macam alat elektronik yang memiliki akses terhadap media sosial.
Akibatnya adalah banyak waktu yang digunakan untuk mengakses media sosial membuat
Prestasi belajar merupakan salah satu aspek yang paling penting dalam bidang
pendidikan. Prestasi belajar yang tinggi selalu menjadi harapan semua pihak. Bagi pihak
perguruan tinggi prestasi belajar mahasiswanya merupakan salah satu indikator efektif
proses belajar mengajar, yang sekaligus dapat digunakan untuk meningkatkan citra
perguruan tinggi tersebut. Di perguruan tinggi prestasi belajar yang dicapainya oleh
Penggunaan media sosial juga sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar seorang
mahasiswa. Salah satu dampak buruk penggunaan media sosial di kalangan mahasiswa
yaitu menurunnya motivasi dan prestasi belajar mahsiswa dikarenakan waktu dan tenaga
yang dipergunakan akan banyak dihabiskan untuk menggunakan media sosial. Oleh
karena itu, diperlukan penelitian untuk meneliti lebih lanjut terkait masalah ini.
Dampak intensitas penggunaan media sosial juga membayangi kesehatan psikologi dan
sosial mahasiswa. Memang sudah menjadi kebutuhan untuk saling berkomunikasi dan
bertukar informasi namun penggunaan yang berlebihan bukan menjadikan alasan bagi
mahasiswa untuk menghabiskan banyak waktu pada media sosial. (Andisyah, 2016)
Untuk metode yang digunakan, yaitu algoritma C4.5. Algoritma C4.5 merupakan salah
satu teknik decision tree yang sering digunakan, pohon keputusan (Decision Tree)
merupakan metode klasifikasi dan prediksi yang sangat kuat dan terkenal. Metode pohon
keputusan mengubah fakta yang sangat besar menjadi pohon keputusan yang
menemukan hubungan tersembunyi antara sejumlah calon variabel input dengan sebuah
variabel target. Karena pohon keputusan memadukan antara eksplorasi data dan
4
pemodelan, pohon keputusan ini sangat bagus sebagai langkah awal dalam proses
pemodelan bahkan ketika dijadikan sebagai model akhir dari beberapa teknik lain (J R
Quinlan, 1993).
Penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Nurjalia pada Tahun 2018
UINAR Banda Aceh”, dengan data yang didapat dari kuisioner dan perhitungannya
menggunakan teknik korelasi. Dimana dari penelitian yang dilakukan mendapatkan hasil
bahwa semakin sering mahasiswa menggunakan media sosial maka prestasi akademik
Berdasarkan uraian di atas, akan dilihat ada tidaknya pengaruh penggunaan media
sosial terhadap prestasi belajar pada Mahasiswa Teknik Informatika Unkhair. Oleh karena
itu, akan dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Ketergantungan Media Sosial
Algoritma C4.5”.
Unkhair?
1. Ruang lingkup penelitian ini hanya dilakukan untuk Mahasiswa Teknik Informatika
Unkhair.
2. Data yang diambil adalah data mengenai seberapa sering mahasiswa menggunakan
media sosial dan data prestasi belajar Mahasiswa Teknik Informatika Unkhair.
2. Untuk menerapkan teknik Data Mining menggunakan algoritma C4.5 (decision tree)
1. Dapat memberikan informasi terkait pengaruh media sosial terhadap prestasi belajar
seorang mahasiswa.
3. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menambah referensi untuk penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian terkait bertujuan sebagai referensi dan rujukan terhadap hasil penelitian
sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Berikut ini adalah
ulasan dari penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian yang dilakukan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Sulidar Fitri, Novi Nurjanah dan Windi
Astuti, 2018) dengan judul “Penerapan Data Mining Untuk Evaluasi Kinerja Akademik
Mahasiswa (Studi Kasus: UMTAS)” dengan menggunakan metode C4.5 atau decision tree
dengan menggunakan variabel IPK dan kehadiran mahasiswa serta lama penggunaan
media sosial atau internet untuk melihat besar pengaruhnya, perhitungannya sendiri
menggunakan chi square. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa hasil prediksi dari
data uji memberikan angka sebesar 84% mahasiwa memperoleh IPK Tinggi dan 16%
sisanya memperoleh IPK Sedang. Untuk uji menggunakan chi kuadrat dapat menunjukan
bahwa adanya nilai yang signifikan antara penggunaan media sosial terhadap nilai IPK.
Ternyata, hasil berbeda terjadi pada hubungan antara waktku belajar/ kehadiran terhadap
Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh (Yuni Sara Luvia, Dedy Hartama,
Agus Perdana Windarto dan Solikhun, 2016) tentang “Penerapan Algoritma C4.5 Untuk
digunakan adalah menggunakan Data Mining dengan metode C4.5 dan diproses
6
7
yang diperoleh disimpulkan bahwa mahasiswa yang memilih sesi perkuliahan pada pagi
hari dan di dukung dengan nilai kehadiran > 50 maka mahasiswa tersebut mendapatkan
siang dan malam. Pengaruh ini dapat dilihat dari besarnya semangat belajar mahasiswa
pagi yang memiliki banyak waktu untuk diskusi diluar jam belajar.
hubungan riwayat akademik terhadap hasil belajar mahasiswa yang berupa rule (aturan)
melalui penerapan data mining metode decission tree algoritma C.45. Penelitian ini
menghasilkan 7 buah pola aturan (rule) sebagai landasan dalam memprediksi pencapaian
Media sosial ialah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul - simpul (yang
umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu tipe relasi spesifik atau
lebih, seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dan lain – lain (Ricardo, 2009). Layanan
yang dihadirkan oleh masing - masing website jejaring sosial berbeda - beda. Hal inilah
yang merupakan sebuah ciri khas dan juga keunggulan masing – masing website jejaring
sosial. Tetapi umumnya layanan yang ada pada jejaring sosial adalah chatting, email,
berbagi pesan (messaging), berbagi video dan atau foto, forum diskusi, blog dan lain - lain
(Kindarto, 2010).
8
Media sosial merupakan salah satu tempat membangun citra diri seseorang di
depan orang lain. Pembangunan popularitas dan eksistensi diri inilah yang menghasilkan
kepuasan tersendiri bagi kebanyakan orang (Puntoadi, 2011). Selain itu, media sosial juga
merupakan sarana yang sangat tepat untuk pemasaran. Segala kemudahan mengakses
ke berbagai penjuru tempat hanya dengan melalui berbagai jenis gadget memudahkan
pemasar untuk berkomunikasi dan lebih dekat dengan konsumen. Segala kenyamanan
yang bisa didapatkan melalui media sosial inilah yang memicu perkembangan pesat
Menurut Horrigan (2000), terdapat dua hal mendasar yang harus diamati untuk
sering digunakan dan lama menggunakan tiap kali mengakses internet yang dilakukan
oleh penggunaan internet. Intensitas penggunaan media sosial dapat dibagi menjadi: Light
User (kurang dari 10 jam perbulan), Moderate User (antara 10 sampai 40 jam perbulan)
Penggunaan Media sosial memiliki 2 dampak baik dari sisi positif dan dampak
negatif, dampak psotif berupa jaringan pertemanan makin luas, komunikasi lebih lancar,
mengetahui bagaimana cara bergaul, pengetahuan dan informasi lebih mudah di dapat,
Sedangkan untuk dampak negatif dari penggunaan media sosial sendiri ialah
boros uang untuk membeli pulsa. ketagihan dalam penggunaan media sosial, waktu
berkurang. Mahasiswa yang sering menggunakan jejaring sosial kebanyakan lebih fokus
mahasiswa. Oleh karena situasi ini, kebanyakan mahasiswa akan menumpuk tugas-tugas
yang diberikan kampus, hanya untuk sekedar menggunakan jejaring sosial. Sehingga
pada akhirnya, ketika tugas yang diberikan harus dikumpulkan segera mungkin tetapi
belum diselesaikannya, maka hal tersebut akan menjadi stressor tersendiri bagi
mahasiswa.
ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
didefinisikan sebagai nilai yang merupakan perumusan terakhir yang dapat diberikan oleh
(2007:130) mengatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil pengukuran yang berwujud
angka maupun pernyataan yang mencerminkan penguasaan materi pelajaran untuk siswa.
merupakan hasil evaluasi pendidikan yang dicapai oleh siswa setelah menjalani proses
10
pendidikan secara formal dalam jangka waktu tertentu dan hasil belajar tersebut berupa
angka-angka.
Menurut pendapat Hutabarat, hasil belajar dibagi menjadi empat golongan yaitu :
menyesuaikan.
c. Kebiasaaan dan keterampilan, yaitu dalam bentuk kebiasaan perilaku dan keterampilan
2.4 Mahasiswa
Mahasiswa adalah seseorang yang sedang dalam proses menimba ilmu ataupun
belajar dan terdaftar sedang menjalani pendidikan pada salah satu bentuk perguruan tinggi
yang terdiri dari akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut, dan universitas (Hartaji,
2012).
ditingkat perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta atau lembaga lain yang setingkat
dengan perguruan tinggi. Mahasiswa dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi,
kecerdasan dalam berpikir dan kerencanaan dalam bertindak. Berpikir kritis dan bertindak
11
dengan cepat dan tepat merupakan sifat yang cenderung melekat pada diri setiap
sampai 25 tahun. Tahap ini dapat digolongkan pada masa remaja akhir sampai masa
dewasa awal dan dilihat dari segi perkembangan, tugas perkembangan pada usia
Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa mahasiswa merupakan seorang
peserta didik dalam rentang usia 18 sampai 25 tahun yang terdaftar menjalani
pendidikannya dalam perguruan tinggi baik dari akademik, politeknik, sekolah tinggi,
tepatnya di Kampus III Unkhair. Jurusan Teknik Informatika Unkhair sendiri baru dibuka
resmi pada tahun 2013, dan kini akreditasnya sudah ditetapkan BAN-PT pada tahun 2018
lalu dengan predikat B. Pada jurusan ini, mahasiswa belajar tentang perhitungan,
pengolahan data, pemrograman, jaringan dan hal-hal lainnya yang berkaitan tentang
teknologi dan komputer. Teknik Informatika Unkhair juga merupakan jurusan dengan
peminat yang paling banyak saat penerimaan mahasiswa baru dan kuota yang diterima
jauh lebih sedikit. Fasilitas dan layanan pun cukup memadai, organisasi yang berjalan pun
cukup aktif dan sistem kegiatan belajar mengajar berjalan seperti umumnya. Dan tentu
data historis untuk menentukan keteraturan, pola atau hubungan dalam set data berukuran
besar. Salah satu tugas utama dalam data mining adalah pengelompokkan clustering
Data mining adalah suatu proses pencarian korelasi, pola, dan tren baru yang
teknologi pengenalan pola seperti teknik-teknik statistik dan matematis. Istilah lain yang
sering digunakan antara lain knowledge mining from data, knowledge extraction,
a. Explanatory, yaitu untuk menjelaskan beberapa kegiatan observasi atau suatu kondisi.
c. Exploratory, yaitu untuk menganalisis data baru suatu relasi yang janggal.
1. Descriptive mining, yaitu proses untuk menemukan karakteristik penting dari data
dalam suatu basis data. Teknik data mining yang termasuk descriptive mining
2. Predictive mining, yaitu proses untuk menemukan pola dari data dengan
menggunakan beberapa variabel lain di masa depan. Salah satu teknik yang
Pengelompokkan data mining berdasarkan tugas yang dapat dilakukan, yaitu (Yuda,
2009):
1. Deskripsi
kecenderungan tersebut.
2. Estimasi
Estimasi hampir sama dengan klasifikasi, akan tetapi variabel target estimasi lebih
3. Prediksi
Prediksi hampir sama dengan klasifikasi dan estimasi, akan tetapi dalam prediksi
4. Klasifikasi
5. Clustering
Clustering atau analisis cluster adalah proses pengelompokkan satu set benda-
6. Asosiasi
Asosiasi dalam data mining adalah menemukan atribut yang muncul dalam satu
waktu.
2.7 Klasifikasi
Klasifikasi adalah suatu fungsionalitas data mining yang menghasilkan model untuk
memprediksi kelas atau kategori dari objek - objek didalam basis data. Klasifikasi
merupakan proses yang terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pembelajaran dan tahap
membangun sebuah model klasifikasi dengan cara menganalisis training data. Tahap
pembelajaran dapat juga dipandang sebagai tahap pembentuakan fungsi atau pemetaan
Y=F(X) dimana Y adalah kelas hasil prediksi dan X adalah tuple yang ingin diprediksi
kelasnya. Selanjutnya pada tahap pengklasifikasian, model yang telah dihasilkan akan
Menurut Herman Aldino, Naam, Julfriadif (2012), klasifikasi adalah proses pencarian
sekumpulan model yang menggambarkan dan membedakan kelas data dengan tujuan
agar model tersebut dapat digunakan untuk memprediksi kelas dari suatu obyek yang
sejumlah kelas berhingga, dimana simpul internal maupun simpul akar ditandai dengan
nama atribut, rusuk-rusuknya diberi label nilai atribut yang mungkin dan simpul daun
Proses pada pohon keputusan adalah mengubah bentuk data (tabel) menjadi model
pohon, mengubah model pohon menjadi rule, dan menyederhanakan rule. Manfaat utama
dari penggunaan pohon keputusan adalah kemampuannya untuk membreak down proses
Bagian awal dari pohon keputusan ini adalah titik akar (root), sedangkan setiap
cabang dari pohon keputusan merupakan pembagian berdasarkan hasil uji, dan titik akhir
(leaf) merupakan pembagian kelas yang dihasilkan. Pohon keputusan banyak mengalami
perkembangan, beberapa algoritma yang populer dan sering dipakai adalah ID3, C4.5 dan
CART.
Algoritma C4.5 adalah salah satu metode klasifikasi dari data mining yang
algoritma C4.5 merupakan pengembangan dari ID3 (Iterative Dichotomiser Three) yang
mampu mengatasi nilai yang hilang (missing value), mengatasi data bertipe kontinu, dan
Menurut Khonsari, algoritma C4.5 memiliki beberapa kelebihan yaitu algoritma C4.5
dapat menangani atribut kontinu dan diskrit, dapat meangani training data dengan missing
value, hasil pohon keputusan C4.5 dapat dipangkas setelah dibentuk dan pemilihan atribut
Dalam algoritma C4.5 untuk membangun pohon keputusan hal pertama yang
dilakukan yaitu memilih atribut sebagai akar. Kemudian dibuat cabang untuk tiaptiap nilai
didalam akar tersebut. Langkah berikutnya yaitu membagi kasus dalam cabang. Kemudian
ulangi proses untuk setiap cabang sampai semua kasus pada cabang memiliki kelas yang
sama.
Menurut Luthfi (2009), untuk memilih atribut dengan akar, didasarkan pada nilai gain
tertinggi dari atribut - tribut yang ada. Untuk menghitung gain digunakan rumus seperti
Keterangan:
Sehingga akan diperoleh nilai gain dari atribut yang paling tertinggi. Gain adalah
salah satu atribut selection measure yang digunakan untuk memilih test atribut tiap node
pada tree. Atribut dengan information gain tertinggi dipilih sebagai test atribut dari suatu
node. Sementara itu, penghitungan nilai entropi dapat dilihat pada persamaan 2.
Keterangan:
METODE PENELITIAN
Merupakan metode yang digunakan untuk melakukan analisis data dan menjadikannya
informasi yang akan digunakan untuk mengetahui permasalahn yang dihadapi. Teknik
pengumpulan data di sini adalah cara-cara yang ditempuh dan alat-alat yang digunakan
oleh peneliti dalam mengumpulkan datanya. Metode pengumpulan data yang digunakan
antara lain:
1. Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan mengamati secara langsung
Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan mengamati kegiatan
mahasiswa di kampus terkait dengan seringnya penggunaan gadget untuk media sosial
dan serta mengamati juga proses belajar serta tingkat motivasi belajar mahasiswa di
kampus.
2. Kuisioner/ Angket
Angket merupakan alat pengumpulan data dalam bentuk formulir yang disebarkan untuk
17
18
Metode angket ini diberikan kepada mahasiswa yang dipilih secara acak, untuk menjawab
perihal intensitas penggunaan media sosial dan serta pengaruhnya terhadap prestasi
belajar mahasiswa.
3. Studi Pustaka
berbagai sumber seperti buku, jurnal, paper, internet dan lain sebagainya.
Dalam melakukan penelitian ini, ada beberapa spesifikasi alat penelitian yang harus
dipenuhi. Spesifikasi alat maksudnya adalah standar minimal dari alat (tools) yang di
gunakan sebagai wadah utama untuk melakukan penelitian ini. Spesifikasi alat antara lain
sebagai berikut:
3. Microsoft Excel dan WEKA Classifier untuk mengolah dan menguji data
Jenis Spesifikasi
Harddisk 1 TB
Jenis Keterangan
1. Pengumpulan Kebutuhan
2. Pengolahan Data
3. Membangun Prototype
4. Evaluasi Prototype
Gambar 3.1 Flowchart Pengerjaan Klasifikasi Data (Sulidar Fitri dkk, 2018)
sebagai berikut:
1. Input data
3. Analisis data
4. Pengujian data
6. Hasil
21
3.5 Data
Contoh pertanyaan yang terdapat dalam kuisioner yang akan diberikan kepada
media sosial?
jam?
anda?
sosial?
Objek dari penelitian ini beralokasi di Kampus III Jati, Program Studi Teknik
Bulan Ke I Bulan Ke II
No Perincian Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengambilan Data
2 Mengolah Data
3 Menganalisis Data
4 Pengujian Hasil
5 Laporan Akhir
23
DAFTAR PUSTAKA
Nurjalia. (2018). Pengaruh Media Sosial Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Program
Studi Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UINAR-RANIRY.
Diakses dari https://repository.ar-raniry.ac.id/4864/1/Nurjalia.pdf pada tanggal 03 April
2019
Aslam Achmad. (2017). Pengaruh Antara Penggunaan Media Sosial Terhadap Prestasi
belajar Pada Siswa SMA NEGERI 1 Enrekang dan MA Muhammadiyah Kalosi, Kabupaten
Enrekang Tahun Ajaran 2017/2018. Diakses dari
http://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM1MjgwZWZiNDA0
MTRlYTA1MzA3MjQwMmNiNjFlMjhkYTc0MmNhZQ==.pdf pada tanggal 09 April 2019
Sulidar Fitri, Novi Nurjanah, Windi Astuti. (2018). Penerapan Data Mining Untuk Evaluasi
Kinerja Akademik Mahasiswa .
Diakses dari https://jurnal.umk.ac.id/index.php/simet/article/view/2002 pada tanggal 23
April 2019
Briyan Anugerah Pekerti, D. Oleh M. (2013, December 29). Pengaruh Jejaring Sosial
Terhadap Kelakuan Seseorang [Jurnal Ilmiah].
Diakses dari Http://Jurnalilmiahtp2013.Blogspot.Com/2013/12/Pengaruh-Jejaring-Sosial-
Terhadap_4257.Html pada tanggal 23 April 2019
Mukhlason, A., & Aljawiy, A. Y. (2012). Jejaring Sosial Dan Dampak Bagi Penggunanya.
Teknologi, 1(1).
Diakses dari Http://Journal.Unipdu.Ac.Id/Index.Php/Teknologi/Article/View/46 pada tanggal
23 April 2019
Fatih Azka, Dendih Fredi Firdaus, Elisa Kurniadewi. (2018). Kecemasan Sosial dan
Ketergantungan Media Sosial pada Mahasiswa.
Diakses dari https://www.researchgate.net/publication/330029671 pada tanggal 06 Mei
2019
Silvia Fardila Soliha. (2015). Tingkat Ketergantungan Pengguna Media Sosial Dan
Kecemasan Sosial.
Diakses dari https://ejournal.undip.ac.id/index.php/interaksi/article/download/9730/7798
pada tanggal 06 Mei 2019
24
Yuni Sara Luvia, Dedy Hartama, Agus Perdana Windarto, Solikhun. (2016). Penerapan
Algoritma C4.5 Untuk Klasifikasi Predikat Keberhasilan Mahasiswa di AMIK Tunas
Bangsa. Diakses dari https://www.researchgate.net/publication/315890951_ pada tanggal
07 Mei 2019