Idk 4 Askep Gagal Jantung Makalah 3a
Idk 4 Askep Gagal Jantung Makalah 3a
Idk 4 Askep Gagal Jantung Makalah 3a
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa dapat memahami konsep teori dan asuhan
keperawatan klien dengan gangguan sistem kardiovaskuler yaitu gagal
jantung.
1
1.2.2 Tujuan Khusus
A. Anatomi dan fisiologi
1. Menjelaskan tentang anatomi dan fisiologi sistem pernapasan
B. Konsep Dasar :
1. Menjelaskan tentang definisi gagal jantung
2. Menjelaskan tentang etiologi gagal jantung
3. Menjelaskan tentang klasifikasi gagal jantung
4. Menjelaskan tentang manifestasi klinis gagal jantung
5. Menjelaskan tentang patofisiologi gagal jantung
6. Menjelaskan tentang pemeriksaan penunjang gagal jantung
7. Menjelaskan tentang penatalaksanaan gagal jantung
8. Menjelaskan tentang komplikasi gagal jantung
9. Menjelaskan tentang WOC gagal jantung
C. Asuhan keperawatan
1. Menjelaskan tentang pengkajian klien dengan gagal jantung
2. Menjelaskan tentang diagnosis keperawatan klien dengan
gagal jantung
3. Menjelaskan tentang intervensi dan rasional tindakan klien
dengan gagal jantung
4. Menjelaskan tentang implementasi dan evaluasi tindakan
klien dengan gagal jantung
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah sebagai media
informasi bagi semua kalangan, khususnya perawat mengenai bahaya gagal
jantung serta penatalaksanaan proses keperawatan gagal jantung.
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
a. Perikardium
b. Serambi
3
c. Bilik
d. Katup
1. Katup trikuspid, mengatur aliran darah antara serambi kanan dan bilik
kanan.
4. Katup aorta, membuka jalan bagi darah yang kaya akan oksigen untuk
dilewati dari bilik kiri ke aorta (arteri terbesar di tubuh).
e. Pembuluh darah
1. Arteri, membawa darah yang kaya akan oksigen dari jantung ke bagian
tubuh lainnya. Arteri memiliki dinding yang cukup elastis sehingga
mampu menjaga tekanan darah tetap konsisten.
4
2. Vena, pembuluh darah yang satu ini membawa darah yang miskin
oksigen dari seluruh tubuh untuk kembali ke jantung. Dibandingkan
dengan arteri, vena memiliki dinding pembuluh yang lebih tipis.
2.2.2 Etiologi
Penyebab gagal jantung menurut Karson (2012) dikelompokkan
sebagai berikut.
b) Aterpsklerosis Koroner
5
Meningkatkan beban kerja jantung dan pada gilirannya
mengakibatkan hipertensi serabut otot jantung.
f) Faktor sistemik
2.2.3 Klasifikasi
- Menurut letaknya :
6
b. Gagal jantung kanan
b. Kriteria monor
- Edema ekstremitas
- Batuk malam hari
- Dipnea d’effort
- Hepatomegali
- Efusi pleura
- Penurunan kapasitas vital 1/3 dari normal
- Takidardia ( >120/menit )
c. Major atau minor
- Penurunan BB >4.5 kg dalam 5 hari pengobatan
2.2.5 Patofisiologi
7
asidosis ( akibat penumpukan asam laktat ). Infark miokardium
biasanya mendahului terjadinya gagal jantung. Hipertensi sistemik
( peningkatan afterload ) meningkatkan beban jantung. Hipertrofi
miokard / dapat dianggap sebagai mekanisme kompensasi akan
meningkatkan kontraktilitas jantung. Tetapi untuk alasan tidak jelas,
hipertrofi otot jantung tadi tidak dapat berfungsi secara normal, dan
akhirnya terjadi gagal jantung.
a. Elektro kardiogram
(EKG)
Hipertropi atrial atau ventrikel, penyimpangan aksis, iskemia,
disritmia, takikardi dan fibrilasi atrial
b. Uji stress
Merupakan pemeriksaan non-invasi yang bertujuan untuk
menentukan kemungkinan iskemia/ intraks yang terjadi sebelumya
c. Ekokardiografi
Ekokardiografi model m, Ekokardiografi dua dimensi (CT.
SCAN), Ekokardiografi Doppler
d. Katerisasi jantung
e. Radiografi dada
Dapat menunjukkan bembesaran jantung, bayangan
mencerminkan dilatasi atau hipertrofi bilik, atau perubahan dalam
pembuluh darah abnormal
f. Elektrolit
Mungkin berubah karena perpindahan cairan / penurunan fungsi
ginjal
2.2.7 Penatalaksanaan
8
1. Terapi non farmakologi
2. Terapi farmakologi
2.2.8 Komplikasi
a. Gangguan pertumbuhan
Pada bayi dan anak yang menderita gagal jantung yang lama
biasanya mengalami gangguan pertumbuhan. Berat badan lebih
terhambat dari pada tinggi badan.
b. Dispnea
Pada gagal jantung kiri dengan gangguan pemompaan pada
ventrikel kiri dapat mengakibatkan bendungan paru dan
selanjutnya dapat menyebabkan ventrikel kanan berkompensasi
dengan mengalami hipertrofi dan menimbulkan dispnea dan
gangguan pada sistem pernapasan lainnya.
c. Gagal ginjal
Gagal jantung dapat mengurangi aliran darah pada ginjal,
sehingga akan dapat gagal ginjal jika tidak ditangani.
c. Hepatomegali, ascites,
bendungan pada vena perifer dan gangguan gastrointestinal
pada gagal jantung kanan.
9
Disebabkan karena aliran darah pada jantung rendah,
sehingga menimbulkan terjadinya jendalan darah yang dapat
meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke.
f. Syok kardiogenik
Akibat ketidakmampuan jantung mengalirkan cukup darah
ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme. Biasanya
terjadi pada gagal jantung refrakter.
2.2.9 WOC
Disfungsi Miokard Beban Tekanan Beban Sistolik Peningkatan Kebutuhan Beban Volume
(AMI) Miokarditis Berlebih Berlebih Metabolisme Berlebih
10
Kontraktilitas Beban Systole Perload
Menurun Meningkat Meningkat
↓
Kontraktilitas
Menurun
↓
Hambatan
Pengosongan
Ventrikel
↓
COP Menurun
↓ Gagal Jantung
Beban Jantung
Meningkat Kanan
CHF
Gagal Pompa Ventrikel Kiri Penurunan Curah Jantung Gagal Pompa Ventrikel Kanan
11
2.2.10 Asuhan Keperawatan Teori
A. Pengkajian
1) Pengkajian mengenai
Identitas pasien
Jenis kelamin
Tanggal lahir
Umur/usia
Tempat lahir
Asal suku Bangsa
Nama Orang Tua
Pekerjaan orang Tua
Penghasilan
2) Keluhan Utama
Nyeri dada lebih parah ketika batuk.
Sesak napas 2 hari
Nyeri dada lebih parah ketika melakukan aktivitas
sehari-hari
12
Sesorang yang pernah mengidap penyakit jantung ,
maka akan beresiko mengalami penyakit jantung pula.
Penyakit yang pernah diderita keluarga dan jika ada
keluarga yang meninggal apa penyebabnya.
x
S = °c N =
mnt
x
TD = mmHg RR =
mnt
b. Pemeriksaan Fisik
1. B1 (Breathing)
Pengkajian yang di dapatkan dengan adanya
tanda kongsti vaskuler pulmonal adalah dispnea,
ortopnea, batuk, dan edema pulmonal akut.
2. B2 (Blood)
a. Inspeksi
Pemeriksaan adanya parut pasca
pembedahan jantung dilakukan untuk melihata
adanya dampak penurunan curah jantung. Tekanan
13
darah saat istirahat sistolik arterial dewasa
normalnya <150 mmHg, diastolik <90 mmHg.
Pengukuran tekanan vena jugularis (JVP) dapat
dilakukan untuk mengukur tekanan atrium kanan
secara tidak langsung, normalnya 6-8 mmH2O jika
kurang dari 5 mmH2O dapat berarti hipovolemik
sementara dan jika lebih dari 9 mmH2O terdapat
gangguan pada pengisian kardiac.
Pengukuran dengan EKG dapat di lihat pada
pasien gagal jantung kongestif pada segmen ST
meninggi, gelombang Q menunjukkan infak
sebelum dan kelainan pada segmen ST. 25
Hipertrofi fentrikel kiri dan gelombang T
berbalik menunjukkan stenosis dan penyakit jantung
hipertensi. Aritmia: defiasi aksis kekanan, reigh
bundle branch block dan hipertrofi ventrikel kanan
menunjukkan adanya disfungsi ventrikel kanan.
b. Palpasi
Karena peningkatan frekuensi jantung
merupakan respon awal jantung terhadap stres,irama
lain yang berhubungan dengan kegagalan pompa
meliputi kontraksi atrium prematur, takikardi atrium
proksimal, dan denyut ventrikel prematur.
Perubahan nadi selama gagal jantung menunjukkan
denyut yang cepat dan lemah.
c. Perkusi
Batas jantung terjadi pergeseran di mana hal
ini menandakan adanya hipertrofi jantung
(Cardiomegali).
d. Auskultasi
Tanda fisik yang berkaitan dengan kegagalan
ventrikel kiri dapat dikenali dengan mudah dengan
14
dua cara. Pertama, bunyi jantung ketiga dan
keempat serta bunyi crakles pada paru mengikuti
kontraksi atrium dan terdengar paling baik dengan
menggunakan bel stetoskop yang ditempelkan tepat
pada apeks jantung. Kedua, bunyi jantung pertama
tidak selalu tanda pasti kegagalan kongestif, tetapi
dapat menurunkan komplain (peningkatan
kekakuan) miokard.
3. B3 (Brain)
Kesadaran penderita biasanya agak terganggu
apabila terjadi gangguan perfusi jaringan dalam
skala berat. Pengkajian terhadap pasien ditandai
dengan wajah pasien yang terlihat meringis,
menangis, atau merintih.
4. B4 (Bladder)
Pengukuran volume keluaran urine
berhubungan dengan asupan cairan, karena itu
perawat perlu memantau adanya oliguria sebagai
tanda awal dari terjadinya shock kardiogenik.
Adanya edema ekstremitas mendadak terjadi retensi
cairan yang parah.
5. B5 (Bowel)
Pasien biasanya merasakan mual dan
muntah, penurunan nafsu makan akibat pembesaran
vena dan stasis vena di dalam rongga abdomen, serta
penurunan berat badan.
6. B6 (Bone)
15
Hal-hal yang biasanya terjadi dan ditemukan
pada pengkajian B6 adalah sebagai berikut:
a. Kulit dingin
b. Mudah lelah
c. Perubahan bentuk tulang
Pemeriksaan penunjang
a. Elektro
kardiogram (EKG)
Hipertropi atrial atau ventrikel, penyimpangan aksis, iskemia,
disritmia, takikardi dan fibrilasi atrial
Analisa Data
B. Diagnosa Keperawatan
16
3. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan
membran kapiler alveolus yang diakibatkan oleh tekanan
kapiler paru
C. Intervensi
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN KASUS
17
mrs. Timbul terutama saat batuk dan sesak nafas , sesak sejak 2 hari
sebelum mrs, dan apabila melakukan aktivitas sehari-hari semakin
bertambah. Sesaknya tidak berkurang dengan pemberian obat dari dokter,
pasien tidur menggunakan bantal lebih dari 2.
3.2. Pengkajian
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN PASIEN BRONKITIS
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Penanggung jawab biaya :
Usia : Nama :
Jenis kelamin : Alamat :
Agama : Hub. Keluarga :
Pendidikan : Telepon :
Status perkawinan :
Pekerjaan :
Alamat :
KELUHAN UTAMA :
18
2. Riwayat penyakit kronis dan menular □ ya,jenis............. □ tidak
3. Riwayat penyakit alergi □ ya, jenis............. □ tidak
4. Riwayat operasi □ ya,jenis............. □ tidak
-Kapan :...............................................................
-Jenis operasi : ...............................................................
5. lain-lain:
........................................................................................................................
........................................................................................................................
D. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
□ ya :......................... □ tidak
GENOGRAM
□ Alkohol ya □ tidak □
Keterangan :..............................................................................................
□ Merokok ya □ tidak □
Keterangan :..............................................................................................
□ Obat ya □ tidak □
Keterangan :..............................................................................................
□ Olahraga ya □ tidak □
Keterangan :..............................................................................................
Tanda-tanda vital
Keadaan umum : baik sedang lemah
x
S = ◦C N= /Mnt
19
x
RR= /Mnt TD= mmHg
MASALAH KEPERAWATAN : Demam Tinggi
2. Sistem Pernafasan (B1)
a. RR =
b. Keluhan sesak nyeri waktu sesak orthophena
Batuk Produktif Tidak Produktif
Secret :................. Bau
:.................
Warna :................. Konsistensi :................
c. Pola Nafas Irama □ Teratur □ Tidak Teratur
d. Jenis
Pernafasan Cuping Hidung □Ada □ Tidak
Septum Nasi □ Simetris □ Tidak Simetris
e. Bentuk Dada □ Simetris □ Asimetris □BarrelChest
□ Funnel Chest □ Pigeons Chest
f. Suata Napas □ Vesicular □ Whezzing
□ Ronchi D/S □ Ralesd/S
g. Alat Bantu Napas □ Ya □ Tidak
Jenis :....................... .....Flow.......................Lpm....................
h. Penggunaan WSD
Jenis =.............................................................
Jumlah Cairan =.............................................................
Undulasi =.............................................................
Tekanan =.............................................................
i. Trakeastomy □ Ya □ Tidak
j. Lain-Lain =
MASALAH KEPERAWATAN :
..........................................................................................................
..........................................................................................................
3. Sistem Kardiovaskuler (B2)
20
P: .............................................................................................................
Q: .............................................................................................................
R: .............................................................................................................
S: .............................................................................................................
T: .............................................................................................................
CRT : ......................................................................................................
MASALAH KEPERAWATAN :
...................................................................................................................
...................................................................................................................
21
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
f. Kemampuan berkemih
Spontan Alat bantu, sebutkan................................
Jenis : .....................................
Ukuran : .....................................
Hari Ke : .....................................
Warna : ................................................
Bau : ...............................................
...................................................................................................................
..................................................................................................................
22
6. Sistem Pencernaan (B5)
a. TB :...................cm BB :....................Kg
b. IMT:.................... Interpretasi :....................
c. LLA:...................
MASALAH KEPERAWATAN :
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.....................................................................................................................
Ascites ya tidak
- Jumlah : .........................
- Warna : .........................
- Kondisi area sekitar insersi : .........................................
Mual ya tidak
Muntah ya tidak
h. BAB : ..........x/hr,
23
Nafsu Makan Baik Menurun
Lain-
lain .................................................................................................................
.......
MASALAH KEPERAWATAN :
a. Kekuatan Otot
e. Fraktur ya tidak
- Jenis : ......................................................................
f. Traksi/spalk/gips ya tidak
- Jenis : .........................................
- Beban : .........................................
24
o. Luka operasi jenis : .................. Luas : Bersih Kotor
r. Lokasi : ...................
s. Keadaan : ..................
u. Jumlah : ..................
v. Warna : ..................
Lain-lain
: ......................................................................................................................
.......
MASALAH KEPERAWATAN :
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Elektro kardiogram (EKG)
Hipertropi atrial atau ventrikel, penyimpangan aksis, iskemia,
disritmia, takikardi dan fibrilasi atrial
25
ANALISA DATA
26
3.3. Diagnosa Keperawatan
3.4. Intervensi
27
kontraktilitas yang akan keluarga
miokardial, Kriteria hasil: dilakukan kooperatif
2. Berikan
frekuensi, irama -tanda vital terhadap
dukungan
dan konduksi dalam batas tindakan
emosional
listrik normal sesuai keperawatan
dengan 2. Pasien
batas usia,
memberikan semangat
frekuensi
penjelasan dalam proses
jantung dan
sederhana penyembuhan
curah jantung
3. Observasi 3. mengetahui
dalam batas
Intake dan pot sejak dini
diterima aluran
cairan dengan
untuk 4. Observasi
menghitung
meningkat, tanda-tanda
secara tepat
toleransi vital
agar tidak
terhadap
terjadi defisit
aktivitas
cairan
meningkat 4. Peningkatan
suhu tubuh
mencerminkan
masih adanya
bakterimia,
viremia
2. Gangguan Tujuan: 1. kaji kedalaman 1. Mengetahui
pertukaran gas -pola nafas pernafasan pergerakan
pasien akan frekuensi,ekspe dada simetris
efektif nsi dada atau,tidak
2. catat upaya
pergerakan
pernafasan
Kriteria hasil: dada tidak
termasuk
-perawatan simetris
penggunaan
sesak pasien mengidentifika
bantu nafas
berkurang , sikan
3. auskultasi
pergerakan gangguan pola
bunyi nafas dan
dinding dada nafas
28
menurun catat bila ada 2. menggunakan
bunyi alat bantu
tambahan nafas
4. kolaborasi
mengidentifika
pemberian
sikan bahwa
oksigen
suplai oksigen
5. pantau TTV
tidak adekuat
3. bunyi nafas
tambahan
4. pasien butuh
02 dalam
darah
5. 5.ttv
menunjukan
keadaan umum
pasien
29
- Memantau TTV klien latihan secara teratur
sesuai kebutuhan
Gangguan - Buka jalan napas dengan S : Klien mengatakan
pertukaran teknik chin lift/jaw thrust nyeri timbul saat
- Lakukan auskultasi
gas batuk dan sesak
dengan stetoskop
napas
- Memantau status
O : Tidak terkaji
pernapasan pada klien A : Masalah
- Memantau TTV klien
gangguan pertukaran
sesuai kebutuhan
gas masih ada
- Kolaborasi pemasangan
P : Menganjurkan
nasal kanul
klien untuk terapi
secara teratur
BAB 4
30
Indikasi -
Tujuan 1. Mengetahui kelainan irama jantung pasien.
2. Mengetahui kelainan miokardium.
3. Mengetahui efek pengunaan obat jantung.
4. Mengetahui terjadinya gangguan elektrolit pada pasien.
5. Mengetahui infeksi lapisan jantung.
Petugas Perawat
Persiapan Alat 1. Mesin Elektrokardium (EKG)
2. Kertas EKG
3. Jelly
4. Tissue
5. Bengkok
6. Kapas alkohol
Persiapan Pasien dan 1. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan pada
pasien/keluarga
Lingkungan
2. Menjelaskan tujuan tindakan pada pasien/keluarga.
3. Meminta persetujuan pasien.
4. Mengatur posisi tidur terlentang pada pasien.
Persiapan Perawat 1. Perawat mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
2. Perawat memberitahu tujuan dan prosedur tindakan yang akan
dilakukan.
Prosedur Pelaksanaan 1. Baca orderan/instruktur pemasangan
2. Jelaskan kepada pasien/keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan.
3. Menyiapkan dan mendekatkan alat ke pasien.
4. Melonggarkan atau melepaskan pakaian bagian atas klien.
5. Mengoleskan jelly pada elektrokorde/
6. Pasang elektroda pada Ekstermitas atas dan bawah untuk
merekam ekstermitas lead.
a. Merah pada ekstermitas kanan atas.
b. Kuning pada ekstermitas kiri atas.
c. Hitam pada ekstermitas kanan bawah.
d. Hijau pada ekstermitas kiri bawah.
7. Pasang Elektroda parakardial untuk merekam prekardial lead.
a. Pasang V1 pada interkostal ke 4 garis sternum kanan.
b. Pasang V2 pada interkostal ke 4 garis sternum kiri.
c. Pasang V3 pada pertengahan V2 dan V4.
d. Pasang V4 pada interkostal ke 5 pada midklafikula kiri.
e. Pasang V5 pada garis axial anterior.
f. Pasang V6 pada pertengahan axila sejajar V4.
8. Hidukan mesin Elektrokardiogram.
9. Lakukan pencatatan identitas klien pada EKG.
10. Lakukan kalibrasi dengan kecepatan ml/detik.
11. Lakukan perekaman sesuai order.
12. Matiin EKG dan pelepasan elektoda pada tubuh klien.
13. Bantu klien memakai pakaian kembali.
31
BAB 5
PENUTUP
5.1.Kesimpulan
5.2. Saran
32
DAFTAR PUSTAKA
Nurarif, Amin Huda dan Hardi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc Edisi Revisi Jilid 2.
Yogjakarta: Mediaction
33