Sepeda Motor
Sepeda Motor
Sepeda Motor
PENDAHULUAN
mesin, drive train, chasiss, kelistrikan mesin, kelistrikan bodi, dan bodi. Suatu
komponen yang tidak kalah pentingnya dalam sistem suatu kendaraan yaitu
sistem kelistrikan bodi. Sistem kelistrikan bodi adalah instalasi dari berbagai
dalam, yang termasuk sistem penerangan luar yaitu lampu besar, lampu
belakang, lampu rem, lampu jarak, dan lampu sein. Sedangkan penerangan dalam
terutama pada malam hari serta memberi isyarat pada kendaraan lainnya,
sehingga melalui isyarat tersebut kendaraan di bagian depan dan belakang akan
mengerti aktifitas yang akan dilakukan. Cukup banyak pengendara yang kurang
4
pengendara lain yang ada di depan atau di belakngnya. Dengan kejadian ini bisa
diperlukan adanya pembatasan masalah. Oleh karena itu, karya tulis ini bersifat
cara kerja tiap komponen sistem lampu sein, bagaimana terjadinya kerusakan
pada komponen sistem lampu sein, dan bagaimana cara untuk mengatasi
berfungsi untuk memberikan isyarat pada kendaraan yang ada di depan atau
belakang bahwa kendaraan akan belok ke kiri atau kanan dengan memberikan
isyarat kedipan pada lampu sein. Adapun pokok permasalahan yang akan penulis
5
1. Untuk mempermudah dalam memahami cara kerja sistem lampu sein.
2. Untuk mengetahui beberapa gangguan yang ada pada sistem lampu sein dan
Manfaat yang dapat diperoleh selama membuat karya tulis ini yaitu :
1. Sebagai syarat kelulusan ujian akhir di Politeknik Dharma Patria Kebumen.
2. Dapat mempermudah memahami cara kerja sistem lampu sein.
3. Dapat mengetahui kerusakan-kerusakan yang sering terjadi pada komponen-
2. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan suatu bentuk pengumpulan data yang
buku-buku yang ada kaitannya dengan materi penulisan karya tulis ini dan
melalui internet.
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan merupakan penjelasan penyusunan karya tulis
yang menjelaskan isi pada setiap bab. Sistem penulisan karya tulis ini adalah
sebagai berikut:
1. Bab I Pendahuluan
6
Pada bab ini berisi tentang latar belakang, pokok pembahasan, batasan
memperbaikinya.
4. Bab IV Kesimpulan Dan Saran
Bab ini merupakan bab terakhir dari sistematika penulisan laporan ini yang
berisi
tentang kesimpulan dan saran-saran dari penulis.
BAB II
SISTEM LAMPU SEIN SEPEDA MOTOR
Pada gambar di bawah arus listrik mengalir dari terminal positif battery → kabel
7
Gambar 2.1 Sirkuit Listrik
2.1.1 Beban
tahanan.
8
Gambar 2.2 Tahanan Dalam Sirkuit Kelistrikan
Dalam sirkuit kelistrikan motor, salah satu ujung kabel dari setiap
9
(voltage), arus, dan tahanan dalam sirkuit. Ukuran arus yang mengalir
dengan tahanan.
Hubungan ini disebut dengan hukum ohm, dapat ditunjukan dengan rumus
yang aktual, bila diketahui nilai dari dua faktor yang lain.
a. Hukum ini dapat digunakan untuk menentukan besar arus yang
I= V:R
= 12V : 2Ω
=6A
10
Hitunglah tegangan yang diperlukan apabila arus yang mengalir
V =IxR
= 3A x 4Ω
=12V
bila tegangan V yang diberikan dan arus listrik I yang mengalir pada
sirkuit diketahui.
Sebagai contoh:
mengalir 4 A.
R=V:I
= 12 : 4A
= 3Ω
“Jumlah kuat arus yang masuk ke suatu titik percabangan sama dengan
11
1. Rangkaian Seri
rupa sehingga mempunyai dua ujung yang sama atau hubungan secara
bertingkat.
pararel.
12
Gambar 2.6 Rangkaian Seri Pararel
Rtot1 = (R2 x R3) : (R2 + R3)
Rtot2 = R1 + Rtot1
I = V : Rtot2
V1 = Rtot1 x I
(besar arus I adalah sama pada R1 dan R2, kerena dirangkai secara seri).
13
Beban adalah perlengkapan-perlengkapan kendaraan yang
dirubah dalam bentuk panas, energi radiasi (sinar), energi mekanis dan
tersebut akan menyala. Hal ini disebabkan energi listrik dirubah ke dalam
I.
P = daya (W)
V = tegangan (V)
I = arus listrik yang mengalir (I)
14
Sedangkan jumlah kerja yang dilakukan oleh listrik disebut sebagai
beberapa waktu t.
W=Pxt
= (V x I) x t
W = kerja listrik (Ws)
P = daya (W)
t = waktu (sekon)
dari Inggris menemukan alternatif lain sebagai pengganti tenaga kuda, yaitu
bahan bakar uap. Kemudian dia menciptakan sebuah kendaraan dengan bahan
bakar uap. Temuan ini menginspirasi para ahli lainnya untuk menciptakan
kendaraan yang lebih canggih. Henry Ford dan Gottlieb Daimler misalnya,
penggunaan mobil pun sembaterain merajalela karena dianggap lebih cepat dan
efisien. Namun terlepas dari itu semua, penggunaan mobil menjadi masalah
15
Kecelakaan yang sering terjadi yaitu tabrakan antar kendaraan ketika
berada di tikungan. Hal ini dikarenakan belum adanya alat yang diciptakan
sebagai tanda ketika mobil akan belok ke kanan atau ke kiri. Oleh karena itu,
Lonceng tersebut berfungsi sebagai tanda ketika mobil akan berbelok. Jika
lonceng berbunyi sekali, tandanya mobil akan berbelok ke kanan. Jika lonceng
berbunyi dua kali, berarti mobil akan berbelok ke kiri. Namun ternyata
penggunaan lonceng sebagai tanda belok ini pun tidak efektif karena terlalu
berbunyi sekali atau dua kali. Kemudian pada tahun 1930, dibuatlah sebuah alat
indikator berupa lampu tambahan kanan-kiri yang dipasang di bagian depan dan
belakang mobil. Pengguna kendaraan hanya perlu menekan tombol kontak yang
telah tersambung dengan lampu indikator. Alat inilah yang dinamakan lampu
sein atau lampu riting yang masih digunakan hingga saat ini pada mobil dan
kendaraan lainnya.
yang ada di depan atau belakang bahwa kendaraan akan belok ke kiri atau
16
kanan dengan memberikan isyarat kedipan pada lampu sein. Adapun
2.3.1 Baterai
Baterai adalah alat elektrokimia yang dibuat untuk mensuplai
dalam bentuk plat. Plat-plat tersebut biasanya terbuat dari timbal dan
timah. Karena itu baterai sering disebut baterai timah. Ruang dalamnya
dibagi menjadi beberapa sel (biasanya untuk baterai motor 6 sel) dan
17
Gambar 2.9 Baterai
a. Elemen Baterai
Antara plat-plat positif dan p1at-plat negatif masing-masing
menjadi besar.
Gaya elektromotif (EMP) yang dihasilkan satu sel kira-kira 2,1
18
sel yang dihubungkan seri, maka EMP output yang dihasilkan
kira-kira 12 volt.
b. Elektrolit
asam sulfat yang berbeda-beda pada tiap tipe. Elektrolit yang berat
atau sel. Pada kotak baterai terdapat garis tanda permukaan atas
19
hubungan singkat apabila ada bahan aktif (timah dan lain-lain)
saat pengisian) dan uap asam sulfat dalam baterai dengan cara
kembali ke bawah.
20
Gambar 2.12 Lubang Ventilasi Baterai
21
demi sedikit berubah menjadi H2O. Bateraibatnya berat
positif akan terdapat PbO2 dan plat negatif terdapat Pb. Dalam
12 V 5 Ah.
Kapasitas baterai berubah tergantung kondisi pengeluarannya. JIS
22
sebesar 1 A selama lima jam sampai mencapai tegangan
x 5 jam).
f. Perawatan Baterai
Baterai merupakan sumber listrik pada kendaraan bermotor, baik
mobil maupun sepeda motor. Baterai terdiri dari 2 tipe, tipe basah
mobil dan sepeda motor adalah tipe baterai basah. Setiap baterai
lower (terendah) yang tertulis pada salah satu sisi baterai. pemilik
air panas dan di sikat dengan sikat kawat atau sikat gigi. Jika
23
Setiap 6 bulan sekali lakukan pengechargan dengan
kelistrikan.
2.3.3 Sekering
Sekering adalah suatu komponen kelistrikan yang berfungsi
24
rangkaian kelistrikan, bola lampu, kabel-kabel, relay, flasher, dan yang
lainnya tidak akan rusak bila terjadi kelebihan arus atau terjadi
(tabung).
Sekering mempunyai ukuran amperenya, untuk motor biasanya
2.3.4 Flasher
Pengedip (flaser) digunakan untuk memutus dan
25
Jenis pengedip (flasher) ada dua, yaitu jenis bimetal dan
magnet. Pada motor supra fit, letak flasher berada di sebelah kiri bodi
motor.
2.3.5 Sakelar
Sakelar adalah alat untuk memutus dan menghubungkan arus
yang masuk ke lampu sein. Letak sakelar pada motor supra fit berada
di stang kiri.
Secara umum sakelar sein terdiri dari 3 terminal, 1 terminal
26
Gambar 2.18 Sakelar Lampu Sein
terbuat dari tembaga dan diberi isolasi supaya tidak terjadi kornsleting.
kabel yang berdiameter besar, tetapi bila arus yang mengalir kecil,
27
Warna kabel tiap merek motor berbeda-beda. Pada dasarnya
warna kabel itu hanya mewbateraili muatan positif (+) dan negatif (-).
memberikan kedipan pada lampu sein. Bola lampu sein sepeda motor
menggunakan tipe widge base (soket gepeng), tipe bola lampu ini
28
Gambar 2.20 Lampu Sein
Bola lampu sein pada sepeda motor Honda Supra Fit mempunyai 6 buah
bola lampu, 2 buah di depan (kanan dan kiri), 2 buah di belakang (kanan
dan kiri) dan 2 buah untuk indikator panel speedometer. Ukuran bola
perhitungan pada lampu sein dengan daya 12V 10W x 2 + 3,4, sehingga
kendaraan tersebut akan berbelok ke kiri atau ke kanan, atau pindah alur.
Flasher sein merupakan suatu alat yang yang menyebabkan lampu sein
mengedip secara interval/jarak waktu tertentu yaitu antara 60 dan 120 kali setiap
menitnya. Berikut adalah cara kerja lampu sein dengan flasher kapasitor:
29
Gambar 2.21 Rangkaian sistem sein dengan flasher tipe kapasitor
Pada saat kunci kontak dihubungkan dan sakelar lampu sein masih
dalam keadaan off, arus mengalir ke L2 melalui plat kontak P kemudian mengisi
kapasitor. Setelah sakelar lampu sein diarahkan ke salah satu lampu, arus
kemudian juga mengalir ke L1 terus ke lampu sein sehingga lampu menyala. Saat
30
Gambar 2.22 Rangkaian sistem sein dengan flasher tipe kapasitor (1)
sehingga arus yang mengalir ke lampu kecil karena melewati tahanan R. Plat
kontak tetap dalam kondisi terbuka selama kumparan L2 masih menjadi magnet
Gambar 2.23 Rangkaian sistem sein dengan flasher tipe kapasitor (2)
dan plat kontak akan menutup kembali. Arus yang besar mengalir kembali ke
lampu sehingga lampu akan menyala dan juga terjadi pengisian ke dalam
kapasitor. Begitu seterusnya proses ini berulang sehingga lampu sein berkedip.
31
BAB III
Dalam kerjanya, sistem lampu sein dapat mengalami berbagai gangguan yang
putus, flasher rusak, sakelar rusak, bohlam lampu putus dan sebagainya.
b. Adanya tahanan yang terlalu tinggi, misalnya sambungan berkarat, longgar dan
sebagainya.
c. Tegangan listrik yang terlalu rendah.
Hal-hal tersebut di atas, akan menyebabkan gangguan yang langsung dapat kita amati
Untuk dapat mengatasi gangguan tersebut dapat ditinjau dari penyebabnya, yang
antara lain :
32
3.1.1 Gangguan Pada Kunci Kontak
baterai dengan sekering untuk alat-alat bantu listrik. Kunci kontak yang
(x1). Hubungkan kabel tester positif dengan kabel kunci kontak warna
merah dan hubungkan kabel tester negatif dengan kabel kunci kontak
warna hitam. Tempatkan kunci kontak pada posisi ON, apabila jarum
tester bergerak ke kanan penuh berarti dalam keadaan baik. Tetapi apabila
jarum tester tidak bergerak atau hanya bergerak sedikit berarti ada
HITAM
WARNA MERAH HITAM HIJAU
PUTIH
TERMINAL
ON
OFF
LOCK
33
Gambar 3.1 memeriksa kunci kontak
rendah.
Apabila terjadi hal yang demikian, berarti sistem lampu sein tidak
bekerja dengan sempurna. Untuk itu, maka sekering yang putus harus
terbakar, maka medan magnet yang terjadi adalah kecil, sehingga tidak
bisa cuma diam, lambat atau tempo kedipannya cepat, bahkan bisa mati
total pada waktu sakelar sein diaktifkan. Sebagai contoh bila kedipan
lampu sein temponya lebih cepat dari biasannya, jika terjadi gejala seperti
itu penyebabnya adalah beban arus yang dikeluarkan terlalu besar seperti,
34
ukuran bohlam sein lebih besar dari standarnya membuat kerja flasher
Sebaliknya jika kedipan lampu sein bekerja sangat lambat hal ini
disebabkan setrum dari aki kurang atau masa bohlam lampu tidak
multitester pada skala ohm (x1). Hubungkan kabel tester positif dengan
apabila jarum bergerak menandakan flasher masih baik, tetapi jika jarum
pada sakelarnya. Hal ini dapat terjadi karena plat-plat kontak di dalam
sakelar sudah aus, sehingga tidak dapat menempel dengan baik dan tidak
35
dapat menghantarkan arus. Atau kadang-kadang disebabkan oleh
karat/kotoran yang menempel pada plat kontak. Untuk hal tersebut, maka
ohm (x1). Hubungkan kabel tester positif dengan kabel warna biru muda
lalu kabel tester negatif dengan kabel warna orange. Tempatkan sakelar
pada posisi L(left), maka jarum multitester bergerak, apabila jarum tidak
BIRU
WARNA ABU-ABU ORANGE
MUDA
TERMINAL
N
L
36
Gambar 3.3 Memeriksa Sakelar
Apabila filamen lampu putus, maka selain lampu itu sendiri tidak
kecilnya aliran arus, sehingga lampu menyala tidak terang dan tidak
berkedip. Adanya hubungan masa yang tidak baik dapat disebabkan oleh
Apabila tegangan listrik yang bekerja pada sistem lampu sein rendah,
akibatnya lampu tidak dapat bekerja dengan baik karena arus yang
37
mengalir rendah. Lampu-lampu menyala tidak terang dan tidak berkedip.
38
3.2.1 Semua Lampu Tidak Menyala
Untuk itu, maka periksa bohlam lampu dari kemungkinan putus dan
BAB IV
39
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada Bab II dan Bab III, maka penulis dapat
memberi kesimpulan kepada para pembaca tentang alur kelistrikan lampu sein
Sistem lampu sein adalah sistem penerangan luar pada motor yang
berfungsi untuk memberikan isyarat atau tanda pada kendaraan yang ada di
depan atau di belakang bahwa kendaraan akan belok ke kiri atau kanan dengan
Sistem lampu sein terdiri dari beberapa komponen yang terdiri dari:
lampu.
Flasher sebagai pemutus dan penghubung arus secara otomatis.
Lampu Sein sebagai isyarat atau pemberi tanda dengan memberikan
belakang.
putus, flasher rusak, sakelar rusak, bola lampu putus dan sebagainya.
40
e. Adanya tahanan yang terlalu tinggi, misalnya sambungan berkarat, longgar
dan sebagainya.
f. Tegangan listrik yang terlalu rendah.
dapat kita saksikan dengan panca indra seperti lampu tidak menyala dan lampu
tidak berkedip.
4.2 Saran
Penulis ingin memberikan sedikit saran kepada para pembaca agar pada
baterai.
Penulis juga menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
DAFTAR PUSTAKA
BUKU ILMIAH
41
1. AHM__Buku Pedoman Reparasi Honda Supra. Jakarta: PT. Astra Honda
Motor
2. Boentarto. 1997.Tanya Jawab Reparasi Sepeda Motor. Solo: CV. Aneka
3. Jama, Jalius. dkk, 2008. Teknik Sepeda Motor Jilid I. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
4. Soemadi & Soejono. 1979. Sistem Kelistrikan dan Bahan Bakar Otomotif jilid
1 dan 2. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
5. Solihin, Iin & Mulyadi. 2000. Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif. Bandung:
Armico.
6. Toyota. 1995. New Step I Training Manual. Jakarta: PT. Toyota Astra Motor.
7. Widodo, Edi. 2011. Otomotif Sepeda Motor. Bandung: Yrama Widya.
42
LAMPIRAN
43
44
LAMPIRAN SIMBOL-SIMBOL KELISTRIKAN
3 Horn Klakson
45
15 Tahanan Resistor yang nilainya tetap
Resistor dengan beberapa
16 Tahanan tapped terminal
Resistor yang nilainya dapat
17 Tahanan geser berubah-ubah dengan cara
digeser yang nilainya dapat
Resistor
18 Termistor berubah akibat pengaruh
suhu pengahantar yang
Kawat
19 Kumparan digulung untuk keperluan
yang berhubungan dengan
elektromagnet
46
Saklar pada wiper untuk
memposisikan wiper selalu
23 Saklar parkir wiper
berada pada posisi bawah
saat dimatikan
24 Transistor NPN Transistor jenis NPN
47
xlviii