PRAKTEK OTOMASI INDUSTRI Proses Milling PDF
PRAKTEK OTOMASI INDUSTRI Proses Milling PDF
PRAKTEK OTOMASI INDUSTRI Proses Milling PDF
PENYUSUN
2015
i
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN
Job sheet ini telah diperiksa dan disetujui untuk digunakan sebagai bahan kuliah bagi
mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Modul (Proses Milling
dengan PLC) Job Sheet Praktek Otomasi Industri ini yang alhamdulillah tepat pada
waktunya.
Modul Praktek ini berisikan tentang proses Milling dengan sistem kontrol telah dimodifikasi
dengan memanfaatkan perangkat PLC (Programmable Logic Control).
Penulis menyadari bahwa Job sheet ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
Job Sheet ini.
Akhir kata, penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak panitia penyelenggara dalam
hal ini Politeknik Negeri Ujung Pandang, dan kepada P3AI Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Semoga Allah SWT. Memberi ridha dan manfaat dari semua yang telah dilakukan Amin.
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................vi
TINJAUAN MATA KULIAH ................................................................................................... 1
MODUL 4 (MILLING) ............................................................................................................. 2
I. TUJUAN PRAKTEK ..................................................................................................... 2
II. TEORI DASAR ............................................................................................................. 2
2.1 Prinsip Kerja Milling.............................................................................................. 2
2.2 PLC (Programmable Logic Controller).................................................................. 3
2.2.1. Host Link Communication ....................................................................................... 5
2.2.2. Pemprograman PLC OMRON CPM1A ................................................................... 5
2.2.3. Pemrograman Console ............................................................................................. 6
2.3. Sistem Pengontrolan CIMON SCADA ....................................................................... 9
2.4. Langkah Kerja CIMON SCADA ............................................................................... 11
III. DAFTAR ALAT DAN BAHAN ............................................................................. 17
IV. GAMBAR RANGKAIAN KONVENTIONAL ...................................................... 19
V. GAMBAR RANGKAIAN DENGAN PLC ................................................................. 25
VI. FLOW CHART KERJA SISTEM ........................................................................... 28
VII. PETUNJUK KERJA ................................................................................................ 30
7.1. Sebelum Proses Kerja ............................................................................................... 30
7.2. Selama Proses Kerja.................................................................................................. 30
7.3. Setelah Proses Kerja.................................................................................................. 30
VIII. KESELAMATAN KERJA .................................................................................. 31
IX. DATA TROUBLE SHOOTING .............................................................................. 31
X. FORM PENILAIAN .................................................................................................... 31
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Data Troubleshooting................................................................................................. 31
Tabel 2. Form Penilaian ........................................................................................................... 31
v
DAFTAR GAMBAR
vi
vii
TINJAUAN MATA KULIAH
Mata kuliah ini adalah mata kuliah praktek yang difokuskan pada kontrol sistem pada
industri. Praktek Otomasi Industri ini membahas tentang sistem kontrol Tanur,
Airblast, Milling, dan ditambah dengan Pusat Pompa. Pada praktek Otomasi Industri,
terdapat dua sistem kontrol yang dipraktekkan yaitu kontrol industri konvensional dan
kontrol industri lanjut. Untuk kontrol industri konvensional, kontrol Tanur, Airblast
dan Milling, serta Pusat Pompa dirangkai secara konvensional dimana sistem
dikontrol masih secara individu. Sebaliknya pada kontrol industri lanjutan, kontrol
panel dari ketiga sistem tersebut (plant) dirangkai, dirakit dan dioperasikan dengan
menggunakan Programmable Logic Controller (PLC). Pengembangan dari praktek
kali ini adalah sistem dibuat tidak hanya sebatas pada pengoperasian satu plant tetapi
dioperasikan dengan sistim SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition),
dimana keempat plant yakni Tanur, Airblast, Milling, dan Pusat Pompa dapat
dikontrol secara individu serta dikontrol dan dimonitoring melalui satu server
Mata kuliah ini merupakan mata kuliah prasyarat untuk mengikuti praktek selanjutnya
pada semester V. Dalam penyajiannya, mata kuliah Praktek Otomasi Industri
berkaitan dengan mata kuliah lain seperti instalasi tenaga, K3, otomasi industri, mesin
listrik II, dan instalasi industri.
1
MODUL MILLING
I. TUJUAN PRAKTEK
Setelah menyelesaikan praktek bengkel listrik ini, mahasiswa mampu:
2
beroperasi normal sedangkan untuk menghentikan sistem ini M1 tidak boleh
di”off”kan sebelum M5;M4;M3 dan M2 berhenti bekerja.
Biasanya pada sistem ini tempat (silo) penampungan material
dilengkapi dengan peralatan kontrol yang mana bertujuan untuk memberikan
informasi bahwa material yang ditampung sudah mencapai batas ketinggian yang
ditentukan. Yang kemudian dengan segera mematikan operasi dari peralatan-
peralatan yang berada dalam berlawanan dari aliran material/komponen yang
bersangkutan
2.1.2 Posisi Perbaikan
Pada posisi ini peralatan atau motor-motor tidak bekerja saling
mengunci yang mana untuk tiap-tiap motor/peralatan dapat dioperasikan secara
tersendiri tanpa mempengaruhi pada peralatan yang lain. Untuk itu perlu adanya
suatu tanda/penandaan yang menyatakan bahwa sistem sedang dalam posisi
perbaikan. Dalam situasi darurat sistem ini harus dapat dihentikan dari suatu tempat
dengan operasi tersendiri.
3
tersebut (dan sekaligus menggantikan beberapa alat yang diperlukan Untuk dapat
menggunakan PLC,cukup dengan menghubungkan sensor pada bagian input device
PLC dan alat-alat yang dikontrol pada bagian output device PLC.Kemudian
program yag ada dalam PLC akan mempross data dari masukan input device PLC
dan ouputnya akan berkerja sesuai dengan program yang dibuat dan tersimpan di
dalam memory PLC . peralatan input dapat berupa sensor photo-elektrik, push
button dan panel kontrol,limit switch atau peralatan lainnya dimana dapat
menghasilkan suatu sinyal yg dapat diterima PLC . peralatan output dapat berupa
switch yang menggerakan lampu indikator,relai yang menyalakan motor atau
peralatan lain yang dapat digerakan oleh sinyal output dari PLC.
Selain itu PLC juga menggunakan memory yang dapat deprogram untuk
menyimpan instruksi-instruksi yang melaksanakan fungsi-fungsi khusus seperti :
logika,pewaktuan,sekuensial dan aritmetika yang dapat mengendalikan suatu mesin
atau proses melalui modul I/O baik analog maupun digital. PLC basic terdiri dari 3
modul dasar [ input,CPU,output ].Modul input berfungsi untuk menerima sinyal
dari sensor ( saklar, proximity, limit switch dll )menjadi logika 0 atau 1 yang akan
dikirim CPU. CPU berfungsi untuk mengoperasikan logika dari modul input (
AND , OR, NOT dan fungsi – fungsi logika lainnya ) berdasarkan program yang
berada di memory CPU. Hasil operasi logika akan dikeluarkan ke modul output.
Modul output berfungsi untuk menerima hasil operasi dari CPU, dipakai untuk
mengoperasikan actuator ( lampu, relay, solenoid dll ). Program ditulis pada
Programming device ( PC, Notebook ) yang terhubung ke CPU. Pada programming
device harus sudah terinstall software dari vendor PLC. Setelah program di transfer
ke CPU, maka PLC bisa running sendiri tanpa membutuhkan programming device.
PLC yang digunakan pada saat bengkel yaitu PLC jenis OMRON tipe CPM1A
jumlah modul 20 dengan alamat lokasi:
4
2.2.1. Host Link Communication
Komunikasi serial pada PLC Omron CPM1A ini pada umumnya digunakan untuk
komunikasi PLC dengan komputer ataupun dengan touch screen dari Omron juga.
Protokol untuk komunikasi dengan PC disebut : host link communication (HLC).
Dari gambar di atas, nampak bahwa PLC Omron CPM1A memerlukan modul
komunikasi serial RS 232 (disebut CPM1A CIF-01) untuk dapat berkomunikasi
dengan serial device lainnya. Berikut ini tampilan detailnya.
5
Gambar 2. 3 Tampilan SYSWIN
Gambar 2. 4. Consule
1. Mode PROGRAM
6
Kita juga dapat mengubah isi DM, memeriksa hubungan input dengan input
device, memeriksa hubungan output dengan output device, dan lain-lain.
Untuk posisi ini, kita perlu ekstra hati-hati sebab kesalahan operasional
Programming Console dapat menyebabkan berubahnya program yang ada
di dalam memori PLC.
2. Mode MONITOR
Digunakan untuk mengubah nilai setting dari counter dan timer ketika
PLC sedang beroperasi. Pada mode ini kita dapat memonitoring program,
kondisi/status output kontak, serta akan sangat membantu dalam
pelacakan kesalahan sistem.
3. Mode RUN
Sebelum memasukkan program yang kita buat ke dalam memori PLC dengan
menggunakan Programming Console, terlebih dahulu akan kita pelajari letak
tombol-tombol Keyboard pada Programming Console. Adapun letak tombol-
tombol keyboard pada Programming Console adalah seperti gambar di bawah
ini :
7
2.2.3.1. Input Password pada Programming Console
PLC mempunyai sebuah password (kata kunci) kontrol untuk mencegah akses
yang tidak diauthorisasi ke programnya. PLC selalu memprompt untuk
memasukkan password ketika daya listrik pertama kali dihubungkan atau
setelah programming console dipasang saat PLC beroperasi. Pada saat itu
tampilan di Layar monitor (LCD Display) adalah sebagai berikut :
8
c. Kemudian Memori PLC akan dihapus setelah menekan tombol berikut :
9
Sistem SCADA tidak dapat berdiri sendiri, namun harus didukung oleh
berbagai macam infrastruktur, yaitu: Telekomunikasi,Master Station, Remote
Terminal Unit, dan Protokol Komunikasi.
Dalam instalasi industri tujuan system SCADA adalah agar seorang operator di
transmisi tenaga listrik, disebut dengan dispatcher, dapat melakukan dan
memanfaatkan hal-hal berikut:
- Akuisisi data
- Supervisory control
10
- Pemantauan data, pemrosesan event (kejadian) dan alarm
- Kalkulasi data
- Tagging (penandaan)
- Perekaman data
- Pelaporan
11
1. Buka aplikasi cimon scada, akan muncul halaman seperti dibawah ini.
2. Klik File kemudian New Project, maka akan muncul halaman seperti di bawah
ini.
3. Klik Next, kemudian klik finish, maka akan muncul halaman seperti dibawah
ini,
12
Gambar 2. 9. Penamaan project
4. Klik double pada I/O Device, maka akan muncul form I/O Device
Configuration. Klik New Device, ketik merek PLC dan pilih type PLC. Untuk
lebih jelasnya liat gambar dibawah ini.
5. Klik OK, maka akan muncul halaman seperti dibawah ini. Klik Add Station,
form station akan muncul, isi kolom Station Name, Station No pada angka 0.
13
Klilk OK.
6. Klik menu COM Port, COM Port berada pada COM 1, Baud Rate pada 9600,
7. Parity pada even, Data Bits berada pada 7 Bits dan Stop Bit(s) berada pada 2
Stop Bits, Klik Save.
8. Gambar tombol, pilih menu draw – User Button. Klik double pada tombol
maka akan muncul form Object Config. Klik button definition, pada mode
Action pilih Write Digital Value, isi Tagname cotohnya start, Write Value
14
pada mode Toggle, klik OK.
9. Sistem akan meminta pengisian Tagname seperti gambar dibawah ini, segera
klik yes. Pada form Edit Tag, pada Real Tag isi kolom I/O Device dan I/O
Address. I/O Address harus sesuai dengan alamat yang tertera pada ladder
diagram di PLC.
Untuk pengaturan tombol-tombol berikutnya, sama halnya dengan langkah-
langkah diatas.
10. Save program yang telah dibuat pada tempat yang dikehendaki.
11. Klik CimonX Setup pada Toolbar yang tersedia, maka akan muncul form
CimonX Configuraion. Ganti none pada Starting Page dengan nama file yang
telah disimpan. Klik OK.
15
Gambar 2. 14. CimonX configuration
12. Jalankan program dengan mengklik icon Run CimonX yang tersedia pada
menu toolbar.
13. Selamat berkreasi.
16
III. DAFTAR ALAT DAN BAHAN
1 2 3 4 5 6 7
17
1 2 3 4 5 6 7
18
SILO
M3 BAN BERJALAN 2
5
AR
M
ET
G
NG
PE
Y35
M2
PENGGILING
3 STEP
FREK.
KONV.
M4 SILO
Dig :
A4 00
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Dip : Skala :
19
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
B
F01 F09
10A 16A
C L1 L2 L3
K23M
R1K R1L R1M
T1 T2 T3
D
4 K21M
K19M
5
E
6
F F19M F21 M
L1 L2 L3
K25M
G R2K R2L R2M
T1 T2 T3
7
H 8
1 -- 3 13 -15
9
I
K27M L1 L2 L3
J
R3K R3L R3M
T1 T2 T3
K 10
11
L
12
M M1 M2
3 3
MILL/M2
20
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
EMERGENCY STOP
A
G
Start Command
67
Speed Control
K32T
68 K33M
I
J
F33M
K
16 -18 19 -21 22 -24
K16T
L
N
NO NC NO NC NO NC
1,1 Kw 1,1 Kw 1,1 Kw
18 21 18
O 380/660 380/660 380/660
30 20
2,44/1,41 A 4,23/2,44 A 2,44/1,41 A
32 44
2830 2830 2830
34 43 19
Frequency Convertor
CONVEYOR BELT 1
36
Main Contactor /M1
P
Function Generator
CONVEYOR BELT
Buzzer REPAIR
Worm Wheel/M4
Buzzer repair
VIBRATOR /M5
NORMAL /
REPAIR
Q
2 / M3
21
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
B 95
F21M
96
C
1
M2 OFF
D S21
2
E 87 87
K17 K19M
88 88
F
53
M2 ON
3
G
K21M S21a
54 4
I 61
K27M
62
J
67 13 67 13 67 53
K
K22T K23M K24T K25M K26T K27M
68 14 68 14 68 54
N
NO NC NO NC NO NC NO NC NO NC NO NC NO NC
20 23 24 25 26 27 25 26
O 45 31
54 48
42 21
Main Contactor
P
Time to step 3
Time to step 1
Time to step 2
MILL/M2
Step 2
Step 3
Step 1
22
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
B 95 95 53 95
F31M F33M K35 F36M
96 96 54 96
C
97
M3 OFF
75
EPV OFF
1 1 1 1
M5 OFF
FC OFF
D S31 S33 S34 S36 K36M F31M
2 2 2 2 76 98
E 53 13 13 87 3 8 23 87
K17 K27M K17 K31M K17 7K32T K17 K19M
54 14 14 88 4 88 24 88
F
27
13 3 13 3 3 53 53 3
G
K31M S31a K32T S33a S34a S36a S38
K36
14 4 14 4 4 54 54 4
FC ON
M3 ON
EPV M5
H ON ON 28
25
J
K K35M
Y 35
26
L
red
red
red
N
NO NC NO NC NO NC NO NC NO NC
30 48 35 37 36 37
Limit Switch/ valve closed
O 33 54 2x13 49 51
Electro Pneumatic vale
47 32 3x13 36 39
Main Contactor/M3
41 31 35 48
Overload Vibrator
Conveyor belt 2
Wormwheel/M4
P 40 33
Freq.converter
EL.Pneumatic
Valve closed
Vibrator/M5
Vibrator off
valve
23
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
C
97 97 97 97 87 83 53 5 83
87
D F33M F31M F21M F19M K19M K21M K27M K31M K32T K35
88
98 98 98 98 88 84 54 6 84
29
30
H
L
Green
Green
Green
Green
Green
Red
Red
Red
Red
N
WORMWHEEL /M4 ON
CONVEYOR BELT 2/M3
O
OVERLOAD MILL/M2
CONVEYOR BELT 1
CONVEYOR BELT 2
WORMWHEEL/M4
MILL/M2 ON
P
VALVE OPEN
OVERLOAD
OVERLOAD
OVERLOAD
M1 ON
M3 ON
24
V. GAMBAR RANGKAIAN DENGAN PLC
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
S01
b 16 A
c
75 97
d K36M
76 98
F31M
e
MCB MCB MCB MCB MCB
10 A 10 A 10 A 10 A 10 A
f 27
Badan Panel
k
Pintu Panel
l
re
re
d
d
o R S T N PE U V W PE U V W PE U V W PE U V W PE U V W PE
CONVEYOR BELT 1 /
p
Main Contactor/M3
Main Contactor
q
Conveyor belt 2
Vibrator/M5
MILL/M2
MILL/M2
SUPPLY
r
M1
25
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
S36
S17
S19
S31
S33
S34
S21
e
L2(N) L1 com 01 03 05 07 09 11
g 00 02 04 06 08 10
IN 0CH 00 01 02 03 04 05 06 07 08 10 11
h
OUT
10CH 00 01 02 03 04 05 06 07
i OMRON
PWR SYSMAC
CPM1A
RUN
ERR ALM
j COMM
+ 00 01 02 04 05 07
- Com0 Com1 Com2 03 Com3 06
k
m A1 A1 A1 A1 A1 A1 A1
H18
A2 A2 A2 A2 A2 A2 A2
26
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
c
97 97 97 97 87 83 53 5 83
87
d F33M F31M F21M F19M K19M K21M K27M K31M K32T K35
88
98 98 98 98 88 84 54 6 84
29
30
h
l
Green
Green
Green
Green
Green
Red
Red
Red
Red
n
WORMWHEEL /M4 ON
CONVEYOR BELT 2/M3
o
OVERLOAD MILL/M2
CONVEYOR BELT 1
CONVEYOR BELT 2
WORMWHEEL/M4
MILL/M2 ON
p
VALVE OPEN
OVERLOAD
OVERLOAD
OVERLOAD
M1 ON
M3 ON
27
VI. FLOW CHART KERJA SISTEM
Flowchart kerja Milling
Mulai
Y
Conveyor Belt 1(M1) Conveyor Belt 1(M1)
Pilih Operasi Normal Atau Repair
ON OFF
Y
Y T Operasi
Normal?
Y
Y
T
S31a Close S31 Close M2,M3,M4,Y35,M5
S21a Close S21 Close
OFF
Y T T
T
Y
T
Conveyor Belt 2(M3) Conveyor Belt 2(M3) Penggiling (M2) ON S31 Close M3,M4,Y35,M5 OFF
ON OFF
Y
Y
Conveyor Belt 2(M3) T
S31a Close M4,Y35,M5 OFF
ON
T Y35,M5 OFF
Y Y
Frequency Converter
S33a Close S33 Close
(M4) ON
T
M5 OFF
Y T
Y
Electro Pneumatic
S34a Close S34 Close
Valve (Y35) ON
T
Y Y T
Penggetar (M5) ON S36a Close S36 Close
(a)
28
B A
Y T
T
Y T
T
Y T
T
(b)
29
VII. PETUNJUK KERJA
30
VIII. KESELAMATAN KERJA
Petunjuk keselamatan kerja:
X. FORM PENILAIAN
JENIS PENILAIAN :
PRAKTIKUM : Keaktifan (10 %)
Absensi (5 %)
Kerapihan (5 %)
Kesuksesan (40 %)
EVALUASI (UJI TULIS) + TROUBLESHOOTING
(15 %)
LAPORAN (20 % ) + ASISTENSI (5 %)
TOTAL PENILAIAN
31
32