Bab II CNC Bubut
Bab II CNC Bubut
Bab II CNC Bubut
LANDASAN TEORI
Mesin bubut CNC TU 2A secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua sebagai
berikut :
1. Mesin bubut CNC Training Unit (CNC TU ).
2. Mesin bubut CNC Production Unit ( CNC PU ).
Kedua mesin tersebut mempunyai prinsip kerja yang sama, tetapi yang
membedakan kedua tipe mesin tersebut adalah penggunaanya dilapangan, CNC
TU digunakan untuk pelatihan dasar pemrograman dan pengoperasian CNC yang
dilengkapi dengan EPS (external programming system). Mesin CNC jenis Training
Page | 5
Unithanya mampu dipergunakan untuk pekerjaan ringan dengan bahan yang
relative lunak. Sedangkan mesin CNC PU dipergunakan untuk produksi massal.
Mesin ini dilengkapi dengan assesoris tambahan seperti system pembuka otomatis
yang menerapkan prinsip kerja hidrolis, pembuangan tatal dll. Gerakan mesin
bubut CNC dikontrol oleh computer, sehingga semua gerakan yang berjalan sesuai
dengan program yang diberikan, keuntungan dari system ini adalah memungkinkan
mesin untuk diperintah mengulang gerakan yang sama secara terus menerus dengan
tingkat ketelitian yang sama pula.
Page | 6
2. Eretan / Support
Eretan adalah gerak persumbuan jalannya mesin.untuk mesin bubut
CNC TU 2A dibedakan menjadi dua bagian berikut :
Eretan memanjang (sumbu Z) dengan jarak lintasan 0 – 300 mm.
Eretan melintang (sumbu Y) dengan jarak lintasan 0 – 50 mm.
3. Step Motor
Step motor berfungsi untuk menggerakkan eretan,yaitu gerakan sumbu
X dan gerakan sumbu Z. Tiap – tiap eretan memiliki step motor sendiri –
sendiri, adapun data teknis motor sebagai berikut :
Jumlah putaran 72 mm/menit.
Momen putar 0,5 Nm
Kecepatan gerakan
Page | 7
4. Rumah Alat Potong (revolver/toolturret)
Rumah alat potong berfungsi sebagai penjepit alat potong pada saat
proses pengerjaan benda kerja. Adapun alat yang digunakan di sebut revolver
atau toolturret, revolver digerakkan oleh step motor sehingga bisa digerakkan
secara manual maupun terprogram. Pada revolver bisa dipasang enam alat
potong sekaligus yang terbagi menjadi dua bagian berikut :
Tiga tempat untuk jenis alat potong luar dengan ukuran 12 x 12mm, missal
pahat kanan luar, pahat potong, pahat ulir dll.
Tiga tempat untuk jenis alat potong dalam dengan maksimum diameter
8mm, misal : pahat kanan dalam, bor, center driil, pahat ulir dalam dll.
5. Cekam
Cekam pada mesin bubut berfungsi untuk menjepit benda kerja pada
saat proses penyayatan berlangsung. Kecepatan spindle mesin bubut ini diatur
menggunakan transmisi sabuk. Pada system transmisi sabuk dibagi menjadi
enam transmisi penggerak.
Page | 8
6. Meja Mesin
Meja mesin atau sliding bed sangat mempengaruhi baik buruknya hasil
pekerjaan menggunakan mesin bubut ini, hal ini dikarenakan gerakan
memanjang eretan (gerakan sumbu z) tertumpu pada kondisi sliding bed ini.
Jika kondisi sliding bed sudah aus atau cacat bisa dipastikan hasil pembubutan
menggunakan mesin ini tidak akan maksimal, bahkan benda juga berlaku apda
mesin bubut konvensional.
7. Kepala Lepas
Kepala lepas berfungsi sebagai tempat pemasangan center putar pada
saat proses pembubutan benda kerja yang relative panjang. Padakepal lepas
ini bisa dipasang pencekam bor, dengan diameter mata bor maksimum 8mm.
untuk mata bor dengan diameter lebih dari 8mm, ekor mata bor harus
memenuhi syarat ketirusan MT1.
Page | 9
2.2.2 Bagian Terkendali/Control
Bagian pengendali/control merupakan bok control mesin CNC yang
berisikan tombol -tombol dan saklar serta dilengkapi dengan monitor. Pada bok
control merupakan unsure layanan langsung yang berhubungan dengan operator.
Gamabar berikut menunjukan secara visual dengan nama-nama bagian sebagai
berikut :
Pengopersian mesin bubut CNC dilakukan dengan saklar - saklar dan tombol-
tombol yang terpasang pada panel pengendali mesin.
Page | 10
2. Tombol pelayanan manual.
Tombol pelayanan manual berfungsi untuk menggerakan eretan, pada mesin bubut
CNC. Tombol-tombol pelayanan manual meliputi :
Tombol “ X +”
Tombol “X-“
Tombol “Z+”
Tombol “Z-“dan
Tombol”~”.
Dengan menekan tombol pelayanan manual eretan mesin bubut atau meja
mesin frais akan bergerak kearah yang di pilih. Tombol pelayanan manual terutama
di gunakan untuk mengeset posisi titik nol. Kecepatan gerak eretan mesin bubut
atau meja mesin frais dapat diatur dengan menggunakan tombol pengatur kecepatan
asutan.
Page | 11
Berfungsi untuk menggerakkan kursor mundur dari satu blok/baris ke
blok/baris sebelumnya.
Tombol “FWD”
Berfungsi untuk menggerakkan kursor maju dari satu blok /baris ke blok/baris
berikutnya.
Tombol “ “
Berfungsi menggerakkan kursor ke kanan dalam satu blok/baris.
Tombol”_” + “INP”
Berfungsi untuk menyissipkan blok/baris.
Tombol “_” + “DEL”
Berfungsi untuk menghapus blok/baris.
Tombol “INP” + “DEL”
Berfungsi untuk menghapus program.
Tombol “M” pada mesin freis dan tombol “_” pada mesin bubut.
Berfungsi untuk melakukan uji jalan program secara mamatis.
Tombol “START”
Berfungsi untuk menjalankan mesin CNC dengan program yang dipilih.
Tombol “INP” + “FWD”
Berfungsi untuk menghentikan sementara jalannya eksekusiprogram.
Tombol “INP” + “REV”
Berfungsi untuk menghentikan/membtalkan eksekusi program yang sedang
berjalan.
Page | 12
2. Berdasarkan metode pengukuran:
Pemrograman Absolut
Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong yang digunakan sebagai
acuan adalah menetapkan titik referensi yang berlaku tetap selama proses
operasi mesin berlangsung.untuk mesin bubut, titik referensnya diletakkan
pada sumbu
Page | 13
G91 : Pemrcgraman harga inkremental
G92 : Pencatat penetapan
G94 : Penetapan kecepatan asutan
G95 : Penetapan ukuran asutan
G110 : Alur permukaan
G111 : Alur luar
G112 : Alur dalam
G113 : Ulir luar
G114 : Ulir dalam
G115 : Permukaan kasar
G116 : Putaran kasar
Page | 14
A 06 : Putaran spindle terlalu cepat
A 09 : Program tidak di temukan pada disket
A 10 : Disket di protek
A 11 : Salah memuat disket
A 12 : Salah pengecekan
A 13 : Salh satuan mm atau inch dalam pemuatan
A 14 : Salah satuan
A 15 : Nilai H salah
A 17 : Salah subprogram
Page | 15
3. Cara memasang cekam
Cekam berfungsi untuk memegang benda kerja yang berputar
mengikuti putaran poros utama. Cekam dipasang pada poros utama mesin
bubut. Pemasangan cekam dilakukan dengan cara mengikatkan baut-baut
pengikat yang tertanam pada cekam, pada lubang-lubang baut pada poros
utama menggunakan mur segi enam. Cekam harus terpasang pada poros utama
dengan kuat dan tidak terjadi penyimpangan putar baik aksial maupun radial.
Page | 16