Rencana Tata Ruang Dan Zonasi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 24

PERATURAN DAERAH NO.

1 TAHUN 2014

AGUSTUS 2013
LATAR BELAKANG PENYUSUNAN RDTR & PZ DAN
DASAR HUKUM
UU 26/2007 tentang PENATAAN RUANG
PASAL 14 ayat 3 dan 4 :
Rencana Rinci Tata Ruang terdiri atas Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota
Rencana Rinci Tata Ruang disusun sebagai perangkat operasional Rencana Umum Tata Ruang

Terbitnya Peraturan Perundang-undangan Baru Terkait Lainnya


UU No. 41 tahun 1999 tentang kehutanan, UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan, UU No. 17 Tahun 2007 tentang RPJPN Tahun 2005-2025, UU
No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, UU No. 27 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, UU No. 29 Tahun 2007 tentang Pemerintah Prov. DKI Jakarta sebagai Ibukota NKRI, UU
No.18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Persampahan, PP No. 26 Tahun 2008 tentang RTRW Nasional, Perpres No. 54 Tahun 2008 tentang
Penataan Ruang Kawasan Jabodetabekpunjur

PP 15/2010 tentang PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG


PASAL 39 :
Penyusunan dan penetapan Rencana Detail Tata Ruang untuk Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi.
PASAL 59 ayat 4 :
Rencana Detail Tata Ruang harus sudah ditetapkan paling lama 36 (tiga puluh enam) bulan sejak penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten/Kota.

PERPRES 54/2008 tentang PENATAAN RUANG KAWASAN JAKARTA, BOGOR, DEPOK,


TANGERANG, BEKASI, PUNCAK dan CIANJUR
PASAL 4 :
Penataan ruang Kawasan Jabodetabekpunjur memiliki fungsi sebagai pedoman bagi semua pemangku kepentingan yang terlibat langsung
ataupun tidak langsung dalam penyelenggaraan penataan ruang secara terpadu di Kawasan Jabodetabekpunjur, melalui kegiatan
perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.

PERDA 1/2012 tentang RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DKI JAKARTA 2030
PASAL 64 ayat 4
Pola ruang untuk fungsi lindung dan fungsi budi daya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), ditetapkan berdasarkan dominasi
pemanfaatan ruang dan dibagi ke dalam klasifikasi ruang yang lebih rinci pada Rencana Detail Tata Ruang.
HIRARKI TATA RUANG NASIONAL dan PROVINSI
RTRW NASIONAL
Skala 1 : 1.000.000
Jangka Waktu Perencanaan 20 tahun (PP No 26/2008)

RTR KAWASAN JABODETABEKPUNJUR


Skala 1 : 150.000
KEBIJAKAN

Jangka Waktu Perencanaan 20 tahun (PERPRES No 54/2008)


MAKRO

RTRW PROVINSI DKI JAKARTA (PERDA No 1/2012)


RTRW KOTA/KABUPATEN ADMINISTRASI DKI JAKARTA
Jangka Waktu Perencanaan 20 tahun
Skala 1 : 50.000 Skala 1 : 25.000
Hal-hal yang diatur : Hal-hal yang diatur :
1. Struktur Ruang 1. Struktur Ruang
- Pusat Kegiatan Primer - Pusat Kegiatan Tersier
dan Sekunder dan Bagian Wilayah Kota
- Sist Prasarana Primer - Sist Prasarana Sekunder
2. Pola Ruang – Digit 2 2. Pola Ruang – Digit 3
3. Kawasan Strategis Provinsi 3. Kawasan Strategis Kota
4. Ketentuan Umum Peraturan Zonasi 4. Arahan Peraturan Zonasi

RDTR KECAMATAN dan PERATURAN ZONASI DKI JAKARTA


Jangka Waktu Perencanaan 20 tahun (PERDA No 01/2014)
Skala 1 : 5.000 Skala 1 : 5.000
OPERASIONAL

Hal-hal yang diatur : Hal-hal yang diatur :


KEBIJAKAN

1. Rencana Pola Ruang 1. Kegiatan


2. Rencana Jaringan Prasarana 2. Intensitas Pemanfaatan Ruang
3. Kawasan yang Diprioritaskan 3. Tata Bangunan
4. Indikator Program 4. Teknik Pengaturan Zonasi
5. Prasarana/Sarana Minimum
6. Aturan Tambahan

Skala 1 : 1.000RTBL/UDGL (URBAN DESIGN GUIDELINE)


4. Sistem Sirkulasi & Jalur Penghubung
Hal-hal yang diatur :
5. Sistem Ruang Terbuka & Tata Hijau
1. Struktur Peruntukan Lahan
6. Tata Kualitas Lingkungan
2. Intensitas Pemanfaatan Lahan
7. Sistem Prasarana dan Utilitas
3. Tata Bangunan
Lingkungan
UU No. 26 Tahun 2007
Finalisasi RDTR 2011
PERPRES No. 54 Tahun 2008

PENYUSUNAN NASKAH
PENYUSUNAN RANCANGAN
AKADEMIS DAN MATERI KLHS PERDA
Revisi Rencana Rinci Tata Ruang Wilayah Kecamatan TEKNIS

(RRTRWC) 2005
menjadi Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
Kecamatan 2008 Penjaringan Aspirasi Masyarakat 2011
Melalui Diseminasi Dan Publikasi RDTR
Penetapan Perda oleh
PENDATAAN KONDISI ANALISIS DAN
EKSISTING IDENTIFIKASI
PERUMUSAN DRAFT RDTR PUBLIKASI KEGIATAN PENJARINGAN ASPIRASI PUBLIKASI HASIL Gubernur
MASYARAKAT UNTUK RDTR PENGUMPULAN ASPIRASI
PENYUSUNAN RDTR DKI JAKARTA MASYARAKAT UNTUK RDTR
SURVEY LAPANGAN FGD TAHAP 1 FGD TAHAP 2
Iklan Media Massa + Spanduk
Evaluasi Raperda
(14 -15 Okt 2011, Media Indonesia) FGD Kecamatan Leaflet RDTR & PZ oleh
• Penyiapan peta dasar FGD Kecamatan FGD Kecamatan (27 Okt- 17 Nov 2011) (29 Nov-8 Des 2011) Kemendagri
(11 November 2008) (4-11 Desember 2008)
• Pendataan primer & Sekretariat Disebarkan pada acara FGD
• Identifikasi peluang • Kondisi lapangan
sekunder Jakarta City Planning tiap kecamatan
pengembangan • Identifikasi Pengesahan Raperda

PP No. 15 Tahun 2010


• Perumusan usulan isu
• Sinkronisasi Sistem Gallery, Jl.Abdul Muis 66
• Identifikasi masalah rencana danpermasalahan
Pemetaan • Pusat Informasi RDTR Website oleh DPRD
internal kawasan • Perumusan draft RDTR tata ruang
• Pusat Penampungan www.rdtrdkijakarta.com
• Pembuatan peta • Wawancara Aspirasi (14 Oktober 2011)
eksisting mutakhir • Perumusan isu Workshop Kota/Kab • Publikasi Hasil
Peserta SKPD dari 5 kota Administrasi Pengumpulan Aspirasi
Website (29 Nov-8 Des 2011)
Peserta SKPD dari 5 administrasi www.rdtrdkijakarta.com Masyarakat Untuk RDTR Penyempurnaan Raperda
kota administrasi • Walikota (14 Oktober 2011) • Hasil penjaringan RDTR & PZ oleh Eksekutif

2011
• Camat • Publikasi Informasi RDTR aspirasi di FGD
• Walikota • SKPD Seksi Kecamatan • Forum Diskusi dan Kecamatan
• Camat • Lurah Penampungan Aspirasi
• SKPD Seksi Kecamatan • LMK (anggota dewan • Kebijakan sektoral
RDTR
• Lurah kelurahan) Pembahasan Persetujuan
• • Perwakilan BUMN dan

2008
LMK (anggota dewan Subtantif oleh BKPRN
kelurahan) BUMD PERDA No. 1 Tahun 2012
• Pengembang/ • masyarakat
Pembahasan dengan
masyarakat
Prov/Kota/Kab. Wilayah sekitar
Sosialisasi RDTR Prov. DKI Jakarta 2012

Uji Materi Raperda RDTR & PZ


UJI PUBLIK/SOSIALISASI PENYEMPURNAAN RANCANGAN
PENJARINGAN ASPIRASI oleh DPRD
Penyusunan Peraturan Zonasi (PZ) 2009 DRAFT RDTR DAN PZ PERDA RDTR & PZ

FGD Penjaringan Aspirasi (5 Sosialisasi dan FGD Penyampaian Raperda RDTR &
NASKAH AKADEMIS RANCANGAN PERDA PZ di 44 kecamatan Oktober 2012) di tiap kecamatan PZ kepada DPRD
(22 Okt-16 November 2012)
• Kajian akademis dengan

2009
WORKSHOP pakar
di 6 Wilayah Kota/Kab • Sinkronisasi rencana Workshop dan Konfirmasi
Hasil Penjaringan Aspirasi Persetujuan Raperda RDTR & PZ
Administrasi antar sektor (lintas oleh Gubernur
Kecamatan
SKPD) mulai 5 Sept
(19-23 November2012)
Peserta : 2012
• Sosialisasi Raperda RDTR
• Tim pakar Pembahasan Materi dengan
& PZ
BKPRD
• SKPD Prov.DKI
Jakarta Rapat SEKTORAL SKPD
• SKPD kecamatan (15-24 Oktober 2012) Pembahasan

2012
dan kelurahan
Raperda RDTR & PZ
• Masyarakat DROP BOX
di setiap kelurahan 2013

2013
Website
www.sosialisasirdtrdkijakarta.com
Publikasi Hasil Pengumpulan Aspirasi Masyarakat Untuk RDTR & PZ
PEMECAHAN ISU STRATEGIS
DKI JAKARTA DALAM RDTR DAN PZ
Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi (PZ) ini juga sudah mengantisipasi
isu/permasalahan utama Jakarta, yang diimplementasikan melalui:
1. Isu Transportasi
a. pengembangan infrastruktur jalan melalui pengembangan jalan baru, jalan tembus dan jalan sejajar,
pembangunan perlintasan tak sebidang serta pengembangan jalan inspeksi.
b. pengembangan angkutan umum massal baik berbasis jalan dan berbasis rel,
c. implementasi pendekatan Transit Oriented Development (TOD),
d. penyediaan fasilitas parkir perpindahan moda (park and ride),

2. Isu Tata Air dan Pengendalian Banjir


a. pembangunan tanggul pengaman laut,
b. penyediaan prasarana pengendalian banjir dengan Pengembangan sistem polder,
c. penyediaan dan perluasan situ dan waduk dan parkir air lainnya,
d. Pembangunan tunnel terpadu, dan
e. pengembangan rencana sodetan Kanal Banjir Timur dan Kanal Banjir Barat,

3. Isu Ruang Terbuka Hijau (RTH)


a. pengembalian fungsi dan pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH),
b. mengoptimalkan fungsi RTH privat,
c. penyediaan rencana prasarana jalur dan ruang evakuasi bencana.

4. Isu Kebutuhan Perumahan


a. Mengoptimalkan pemanfaatan lahan perkotaan dengan pembangunan hunian vertikal berimbang
dalam bentuk rumah susun murah/sederhana dan secara selektif pelaksanaan peremajaan dan
perbaikan kampung.
PERATURAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA
NOMOR 1 TAHUN 2014
Tentang
RENCANA DETAIL TATA RUANG DAN PERATURAN ZONASI

TERDIRI DARI :

BAB 23
BAGIAN 62
PASAL 672
RUANG LINGKUP PERDA RDTR DAN PZ
A. ASAS, TUJUAN, FUNGSI, DAN MANFAAT (Bab III, Pasal 5 – 8)
B. KEDUDUKAN DAN JANGKA WAKTU (Bab IV, Pasal 9 – 10)
C. WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB (Bab V, Pasal 11 – 13)
D. POLA PENGEMBANGAN KAWASAN DAN SIFAT LINGKUNGAN (Bab VI, Pasal 14-16)
E. RENCANA DETAIL TATA RUANG KECAMATAN (BAB VII, PASAL 17 – 595)
I. Tujuan Penataan Ruang Kecamatan
II. Rencana Pola Ruang
Zona Fungsi Lindung,
Zona Fungsi Budidaya,
Zona Perairan dan Pesisir Laut
III. Rencana Jaringan Prasarana
Pergerakan, Energi, Telekomunikasi, Drainase, Air Limbah, Sampah, Jalur dan Ruang
Evakuasi Bencana
IV. Rencana Kawasan yang Diprioritaskan Penanganannya

F. RENCANA PEMANFAATAN RUANG 44 KECAMATAN (Bab VIII, Pasal 596)


Tertuang dalam Indikasi Program Pemanfaatan Ruang
RUANG LINGKUP PERDA RDTR DAN PZ
G. PERATURAN ZONASI (Bab IX, Pasal 597 – 635), terdiri dari :
i. Kegiatan (Pasal 597– 606) dan Ketentuan Kegiatan dalam Sub Zona (Pasal
607 – 612)
Kegiatan Diperbolehkan (I), Kegiatan diizinkan Terbatas (T), Kegiatan
diizinkan Bersyarat (B), Kegiatan diizinkan Terbatas dan Bersyarat (TB),
Kegiatan Tidak Diizinkan (X).
ii. Intensitas Pemanfaatan Ruang (Pasal 613-615)
iii. Tata Bangunan (Pasal 616-619)
iv. Teknik Pengaturan Zonasi (Pasal 620– 628)
v. Prasarana Minimal (Pasal 629)
vi. Standar Teknis (Pasal 630)
vii. Ketentuan Khusus (Pasal 631-635)
viii. Dampak (Pasal 636)
RUANG LINGKUP PERDA RDTR DAN PZ
H. PERIZINAN DAN REKOMENDASI (Bab X, Pasal 637-639)
I. INSENTIF DAN DISINSENTIF (Bab XI, Pasal 640– 645)
J. DATA DAN INFORMASI (Bab XII, Pasal 646)
K. KERJASAMA (Bab XIII, Pasal 647)
L. RETRIBUSI (Bab XIV 648)
M. PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG (Bab XV, Pasal 649 - 650)
N. HAK, KEWAJIBAN DAN PERAN MASYARAKAT (Bab XVI, Pasal 651 - 652)
O. HAK KEBERATAN (Bab XVII, Pasal 653 - 655)
P. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN (Bab XVIII, Pasal 656 - 657)
Q. SANKSI ADMINISITRATIF (Bab XIX, Pasal 658)
R. PENYIDIKAN (Bab XX, Pasal 665)
S. KETENTUAN PIDANA (Bab XXI, Pasal 666)
T. KETENTUAN PERALIHAN (Bab XXII, Pasal 670)
U. KETENTUAN PENUTUP (Bab XXIII, Pasal 671 - 672)
RENCANA POLA RUANG
RENCANA JARINGAN PRASARANA
RENCANA PEMANFAATAN RUANG
PERATURAN ZONASI
CONTOH TABEL PELAKSANAAN KEGIATAN DALAM SUB ZONA
TEKNIK PENGATURAN ZONASI
a. ZONA BONUS
Berupa peningkatan intensitas (hanya Kofisien Lantai Bangunan) diberikan sebagai imbalan menyediakan
fasilitas publik
b. ZONA TDR /TRANSFER DEVELOPMENT RIGHT
Pengalihan hak membangun berupa nilai Koefisien Lantai Bangunan (KLB) yang belum dimanfaatkan.

c. ZONA PERTAMPALAN ATURAN


Zona dengan dua atau lebih aturan yang ditambahkan pada sub zona. Ditetapkan pada kawasan
keselamatan operasional penerbangan (KKOP), dengan ketentuan pembatasan tinggi bangunan, tinggi
bangun-bangunan dan kegiatan yang mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan.

d. ZONA PERMUFAKATAN/ NEGOSIASI PEMBANGUNAN


Merupakan permufakatan pengadaan lahan untuk infrastruktur. Ditetapkan pada sepanjang koridor
koridor angkutan umum massal berbasis rel layang.
e. ZONA KHUSUS
Merupakan kawasan yang memiliki karakteristik spesifik dan keberadaannya dipertahankan oleh
pemerintah. kareng.
f. ZONA PENGENDALIAN PERTUMBUHAN
Meliputi kawasan sentra industri kecil, kawasan pembangunan berpola pita (ribbon development) di
sepanjang koridor transportasi massal di luar kawasan TOD meliputi kawasan koridor Kemang, Bangka,
Duren Tiga, dan Kawasan Tebet
g. ZONA PELESTARIAN CAGAR BUDAYA DAN SEJARAH
perangkat untuk mempertahankan bangunan maupun situs yang memiliki nilai sejarah,yang berada di
Kawasan Kota Tua, Kawasan Pulau Onrust, Pulau Cipir, Pulau Kelor, dan Pulau Bidadari, Kawasan
Menteng; dan Kawasan Kebayoran Baru.
CONTOH PENGGUNAAN RDTR DAN PZ
05.004.R.4.a.b
KODE BLOK 05
KODE SUB BLOK 004
ZONA R = Perumahan KDB Sedang-Tinggi
SUB ZONA R.4 = Rumah Sedang
TEKNIK PENGATURAN a = Bonus
ZONASI b = Pengalihan Hak Membangun /TDR

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG

TEKNIK PENGATURAN ZONASI


a. TPZ Bonus
1.Diberikan sebagai imbalan menyediakan fasilitas publik
2.Berupa peningkatan intensitas (hanya Kofisien Lantai
Bangunan)

b. TPZ Pengalihan Hak Membangun atau TDR


Kompensasi diberikan pada pemilik yang kehilangan hak
membangun/pemilik dapat mentranfer/menjual hak
membangunnya kepada pihak lain
CONTOH PENGGUNAAN RDTR DAN PZ
05.004.R.4.a.b
KODE BLOK 05
KODE SUB BLOK 004
ZONA R = Perumahan KDB Sedang-Tinggi
SUB ZONA R.4 = Rumah Sedang
TEKNIK PENGATURAN a = Bonus
ZONASI b = Pengalihan Hak Membangun /TDR

KETENTUAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN LAHAN


Kegiatan Diizinkan
Terbatas
Kegiatan mini market
dibatasi jarak antar
kegiatan sejenis dan
dengan pasar
tradisional paling
kurang 500 m

Kegiatan Diizinkan
Bersyarat
kegiatan SPBU dan
SPBG dengan syarat
sekurang-kurangnya
memiliki izin
lingkungan dan/atau
izin gangguan, dan
jarak dengan
bangunan hunian
paling kurang 30 m

Kegiatan Diizinkan
HAL-HAL BARU DALAM RDTR & PERATURAN ZONASI
A. Dalam Perda ini tidak diperbolehkan lagi adanya penyesuaian peruntukan, namun
diperkenankan penambahan fungsi kegiatan yang diklasifikasikan ke dalam kegiatan
yang diizinkan, diizinkan terbatas, diizinkan bersyarat, diizinkan terbatas dan
bersyarat, dan kegiatan tidak diizinkan.
B. Ketinggian bangunan untuk zona hunian pada kawasan tertentu diperbolehkan
maksimal 3 lantai.
C. Zona KDB Rendah nilai Koefisien Dasar Bangunannya maksimal 30%.
D. Sektor informal (PKL) diperbolehkan pada sub zona tertentu dengan tempat dan
waktu yang diatur melalui persetujuan Gubernur.
E. Penyediaan sektor informal/UKM khususnya untuk PKL Kuliner sebesar 5% dari luas
lantai fungsi perdagangan dan jasa pada zona perkantoran, perdagangan, jasa serta
zona campuran  diatur melalui Peraturan Gubernur.
F. Pada lahan dengan fungsi pasar dimungkinkan untuk dibangun Rusunawa
G. Pengembangan rumah susun umum bagi masyarakat berpenghasilan rendah
(MBR) dimungkinkan disemua subzona, kecuali zona hijau dan biru.
H. Pengembangan rumah susun umum melalui penyediaan lahan pada area bekas
kali yang telah dialihkan dengan cara sistem sodetan.
HAL-HAL BARU DALAM RDTR & PERATURAN ZONASI
I. Penyediaan jalur sepeda dan jalur pejalan kaki pada koridor yang
menghubungkan pusat-pusat kegiatan dengan kawasan hunian
J. Mitigasi bencana, melalui penyediaan ruang evakuasi bencana,
jalur evakuasi, dan posko logistik
K. Pemberlakuan sistem Insentif dan Disinsentif
L. Sanksi Tidak hanya ke masyarakat pemanfaat ruang tetapi juga
ke pemerintah – sebagai pemberi izin & atau sebagai pemanfaat
ruang.
KETENTUAN KHUSUS (PASAL 631)

KETENTUAN KHUSUS terdiri dari:

• RUMAH SUSUN UMUM

• RUMAH SUSUN/APARTEMEN

• RUMAH KDB SEDANG-TINGGI


KETENTUAN
PENGATURANKHUSUS
RUSUN Pasal
UMUM 632
DALAM PERDA RDTR & PZ
PENGATURAN RUSUN UMUM DALAM PERDA RDTR & PZ
RUSUN UMUM
RUSUN SEWA RUSUN MILIK

berada pada semua sub zona


kecuali sub zona L.1, L.2, L.3, H.1, H.2, H.3, H.4, H.5, H.6,
H.7,H.8, dan sub zona B.1;
menyediakan prasarana umum dan prasarana sosial paling
kurang 50% dari standar prasarana minimal.

rumah susun umum pada pasar milik pemerintah diberikan KDB


paling tinggi 60% dengan tidak mengubah fungsi utama pasar.

PSL KDB KLB KB


Sangat Padat 60 % 5.0 32 lt
Padat 55 % 4.5 24 lt
Kurang Padat 50 % 4.0 16 lt
Tidak Padat 45 % 3.5 16 lt
KETENTUAN KHUSUS
PENGATURAN RUSUN Pasal
UMUM 632 DALAM PERDA RDTR & PZ
PENGATURAN RUSUN UMUM DALAM PERDA RDTR & PZ
RUSUN UMUM
RUSUN SEWA RUSUN MILIK

lahan perencanaan paling kurang lebar muka bidang tanah paling kurang 20 m
3.000 m²
berada pada sisi rencana jalan lebar paling
berada pada sisi rencana jalan lebar kurang 15 m dengan lebar jalan yang ada
paling kurang 12 m dengan lebar paling kurang 12 m
jalan raya yang ada paling kurang 10
PSL LUAS LAHAN
KLB diberikan paling tinggi 6,0 PERENCANAAN
Sangat Padat Min 3.000 m2
Padat Min 5.000 m2
Kurang Padat Min 10.000 m2
Tidak Padat Min 15.000 m2
KETENTUAN KHUSUS
PENGATURAN RUSUN Pasal
UMUM 633 - 634DALAM PERDA RDTR & PZ
PENGATURAN RUSUN UMUM DALAM PERDA RDTR & PZ
RUSUN/APARTEMEN

berada pada sub zona R.2, R.3, R.4, R.5, R.6, R.7, R.8, R.9, R.10, C.1, I.1 dan G.1

lebar muka bidang tanah min 20 m

berada pada rencana jalan min 15 m dengan lebar jalan eksisting min 12 m

PSL LUAS LAHAN KDB KLB KB


PERENCANAAN
Sangat Padat Min 3.000 m2 40 % 5.0 32 Lt
Padat Min 5.000 m2 40 % 4.5 32 Lt
Kurang Padat Min 10.000 m2 35 % 4.0 24 Lt
Tidak Padat Min 15.000 m2 35 % 3.5 16 Lt

Pembangunan rumah susun umum dan rumah susun / apartemen KDB


rendah, besar KDB maksimal 30%.
KETENTUAN KHUSUS
PENGATURAN RUSUN Pasal
UMUM 635 DALAM PERDA RDTR & PZ
PENGATURAN RUMAH 3 LT DALAM PERDA RDTR & PZ
Berada pada PSL padat, PSL kurang padat, dan PSL tidak padat.

intensitas pemanfaatan ruang :


1. pada sub zona R.2 dan R.3 besar KDB maks 60% dan KLB maks1,8
2. pada sub zona R.4 dan R.5 besar KDB maks 50% dan KLB maks 1,5

lahan perencanaan ≤ 800 m2.

lahan perencanaan > 800 m2 harus dilakukan pemecahan sesuai sub zona.

tidak diperkenankan pemanfaatan lantai mezzanin dan/atau ruang rongga atap.

tidak diperkenankan pada kawasan cagar budaya.

jarak bebas samping diperkenankan nol atau berhimpit dan belakang min 2 m.
T E R I M A K A S I H

Sekretariat :
Jakarta City Planning Gallery
Dinas Tata Ruang DKI Jakarta lt. 3
Jl. Abdul Muis No. 66, Jakarta Pusat
Call Center : 021 – 3857777

Website :
www.sosialisasirdtrdkijakarta.com

Anda mungkin juga menyukai