Analisa Data
Analisa Data
Analisa Data
39
INTERVENSI KEPERAWATAN
TGL/ DIAGNOSA INTERVENSI KEPERAWATAN
JAM KEPERAWATAN TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI RASIONAL
1 Juli Perilaku kekerasan TUK 1 :
2019 Klien dapat membina Setelah 1x interaksi klien
Pukul hubungan saling percaya menunjukkan tanda-tanda 1. Beri salam atau panggil Hubungan saling percaya
10.00 percaya kepada perawat dengan nama klien merupakan dasar untuk
kriteria hasil: 2. Sebutkan nama perawat kelancaran hubungan interaksi
a. Klien mau membakas sambil berjabat tangan selanjutnya.
salam 3. Jelaskan maksud
b. Klien mau menjabat tangan hubungan interaksi
c. Klien mau menyebutkan 4. Jelaskan tentang kontrak
nama yang akan dibuat
d. Klien mau tersenyum 5. Beri rasa aman dan
e. Klien mau kontak mata sikap empati
f. Klien mengetahui nama 6. Lakukan kontak singkat
perawat tapi sering
g. Menyediakan waktu untuk
kontrak
40
TUK 2 : Setelah 1x interaksi dengan 1. Beri kesempatan untuk Beri kesempatan untuk
Klien dapat mengidentifikasi Klien, tanda-tanda percaya mengungkapkan mengungkapkan perasaannya
penyebab perilaku kekerasan kepada perawat : perasaannya dapat membantu mengurangi
a. Klien dapat 2. Bantu klien untuk stress dan penyebab perasaan
mengungkapkan mengungkapkan jengkel atau kesal.
perasaannya penyebab jengkel atau
b. Klien dapat kesal
mengungkapkan penyebab
perasaan jengkel atau kesal
41
kesal yang dialami mengetahui secara garis
besar tanda-tanda marah
atau kesal
42
cara yang biasa dapat masalah
menyesuaikan masalah atau
tidak
1. Bicarakan akibat atau 1. Membantu klien untuk
TUK 5 : Setelah 4x interaksi klien dapat
kerugian dari cara yang menilai perilaku
mengidentifikasi perilaku akibat
Klien dapat mengidentifikasi dilakukan klien kekerasan yang
perilaku kekerasan dengan
akibat perilaku kekerasan 2. Bersama klien dilakukannya
kriteria hasil :
menyimpulkan cara yang 2. Dengan mengetahui
a. Klien dapat menjelaskan digunakan oleh klien akibat perilaku
akibat dari cara yang kekerasan diharapkan
digunakan klien klien dapat merubah
perilaku destruktif yang
dilakukannya menjadi
perilaku yang
konstruktif
1. Tanyakan pada klien 1. Agar klien dapat
TUK 6 : Setelah 5x interaksi klien dapat
apakah ia ingin mempelajari cara yang
mengidentifikasi cara
Klien dapat mengidentifikasi mempelajari cara baru yang lain yang konstruktif
konstruktif dalam merespon
cara konstruktif dalam sehat ? 2. Dengan
43
merespon terhadap kemarahan terhadap kemarahan dengan 2. Berikan pujian jika klien mengidentifikasi cara
kriteria hasil : mengetahui cara lain yang yang konstruktif dalam
sehat merespon terhadap
a. Klien dapat melakukan cara
3. Diskusikan dengan klien kemarahan dapat
berespon terhadap
cara lain yang sehat membantu klien
kemarahan secara konstruktif
menemukan cara yang
baik untuk mengurangi
kejengkelannya
sehingga, klien tidak
stress lagi
3. Berdiskusi dengan klien
untuk memilih cara yang
lain sesuai dengan
kemampuan klien
1. Bantu klien memilih 1. Memberikan simulasi
TUK 7 : Setelah 6x interaksi klien dapat
cara yang paling tepat kepada klien untuk
mendemonstrasikan cara
Klien dapat untuk klien menilai respon perilaku
mengontrol perilaku kekerasan
mendemonstrasikan cara 2. Bantu klien kekerasan secara tepat
dengan kriteria hasil :
mengidentifikasi 2. Membantu klien dalam
44
mengontrol perilaku kekerasan a. Fisik : Tarik napas manfaat cara yang membuat keputusan
dalam , olahraga, dipilih terhadap cara yang telah
menyiram tanaman 3. Bantu keluarga klien dipilihnya dengan
untuk menstimulasi melihat manfaatnya
b. Verbal : mengatakannya
cara tersebut (roleplay) 3. Agar klien mengetahui
secara langsung dengan
4. Beri inforcement positif cara marah yang
tidak menyakiti
atau keberhasilan klien konstruktif
c. Spiritual : sholat , menstimulasi cara 4. Pujian dapat
berdoa atau ibadah lain tersebut meningkatkan motivasi
5. Anjurkan klien untuk dan harga diri klien
menggunakan cara yang 5. Agar klien dapat
telah dipelajari saat melaksanakan cara yang
jengkel atau marah telah dipilihnya jika ia
sedang kesal
1. Identifikasi kemampuan 1. Kemampuan keluarga
TUK 8 : Setelah 7x interaksi, keluarga
keluarga merawat klien dari dalam mengidentifikasi akan
klien dapat memberikan
Klien mendapat dukungan sikap apa yang telah memungkinkan keluarga
dukungan dalam mengontrol
keluarga dalam mengontrol dilakukan keluarga untuk melakukan penilaian
perilaku kekerasan dengan
terhadap klien selama ini terhadap perilaku kekerasan
45
perilaku kekerasan kriteria hasil : 2. Jelaskan peran serta 2. meningkatkan pengetahuan
keluarga dalam merawat keluarga tentang cara merawat
a. Menyebutkan cara merawat
klien klien sehingga keluarga
klien yang berperilaku
3. Jelaskan cara-cara merawat terlibat dalam perawatn klien
kekerasan
klien 3. agar keluarga dapat
b. Mengungkapkan rasa puas 4. Bantu keluarga merawat klien dengan perilaku
dalam merawat klien mendemonstrasikan cara kekerasan
merawat klien 4. agar keluarga mengetahui
5. Bantu keluarga cara merawat klien melalui
mengungkapkan demonstrasi yang dilihat
perasaannya setelah keluarga secara langsung
melakukan demonstrasi 5. mengeksplorasi perasaan
keluarga setelah melakukan
demonstrasi
1. Jelaskan jenis-jenis obat 1. klien dan keluarga dapat
TUK 9 : Setelah 8x interaksi, keluarga
yang diminum klien dan mengetahui nama-nama obat
klien dapat memberikan
Klien dapat menggunakan keluarga yang diminum oleh klien
dukungan dalam mengontrol
obat-obatan yang diminum 2. diskusikan manfaat minum 2. Klien dan keluarga dapat
perilaku kekerasan dengan
dan kegunaannya obat dan kerugian berhenti mengetahui kegunaan obat
46
(jenis,waktu,dosis, dan efek) kriteria hasil : minum obat tanpa seijin yang dikonsumsi klien
dokter 3. klien dan keluarga
a. Klien dapat menyebutkan
3. jelaskan prinsip benar mengetahui prinsip benar agar
obat-obatan yang diminum
minum obat (baca nama tidak terjadi kesalahan dalam
dan kegunannya (jenis,
yang tertera pada botol mengkonsumsi obat
waktu, dosis , dan efek)
obat, dosis obat, waktu dan 4. klien dapat memiliki
b. Klien dapat minum obat cara minum) kesadaran pentingnya minum
sesuai program 4. ajarkan klien minta obat obat dan bersedia minum obat
pengobatan dan minum tepat waktu dengan kesadarannya sendiri
5. anjurkan klien melaporkan 5. mengetahui efek samping
pada perawat atau dokter sedini mungkin sehingga
jika merasakan efek yang tindakan dapat dilakukan
tidak menyenangkan sesegera mungkin untuk
6. beri pujian jika klien menghindari komplikasi
minum obat dengan benar 6. reinforcement positif dapat
memotivasi keluarga dan klien
serta dapat meningkatkan
harga diri
47
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
NAMA : Ny.S
NIRM : 01-54-XX
RUANGAN : Wijaya Kusuma RSJ MENUR
Tgl/ DX KEP IMPLEMENTASI EVALUASI T.T
Jam
01/07/19 Perilaku SP 1 Klien dapat membina hubungan saling S : “saya mau berbincang mhs
10.00 Kekerasan percaya 10 menit saja”
a. Menyapa klien dengan ramah baik secara “saya mudah marah
verbal maupun non verbal. kalau ada yang
b. Memperkenalkan diri dengan sopan. menyela
c. Menanyakan nama lengkap klien dan nama pembicaraanku”
panggilan yang disukai klien.
d. Menjelaskan tujuan pertemuan. O : pembicaraan cepat,
e. Jujur dan menepati janji. klien terlihat melotot,
f. Menunjukan sikap empati dan terima klien apa klien berdiri ketika
adanya. pembicaraan di sela
g. Memberi perhatian kepada klien dan perhatikan A : SP 1 tercapai
kebutuan dasar klien. P : Pertahankan SP 1,
lanjutkan dengan SP
h. Mengidentifikasi tanda dan gejala PK
2
i. Mengidentifikasi akibat PK
48
dengan SP3P
49
a. dengan nada keras.
A : SP3P belum tercapai
P : ulangi SP3P
50
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada pengkajian keperawatan pada Ny.S dengan pengkajian yang ada pada
teori terjadi kesamaan dan perbedaan. Menurut teori Yosep, 2010 data subjaktif pada
klien yang mengalami Perilaku Kekerasan yaitu Klien marah-marah, membanting
barang di sekitar sampai memukul tetangganya. Dan data objektifnya adalah Klien
terlihat melotot saat berbicara, bercerita dengan nada tinggi, banyak berbicara dengan
nada menantang, langsung beranjak berdiri dari tempat duduk ketika pembicaraannya
disela dan sering menjulurkan tangannya dan hendak memukul
1. Pengkajian
Dalam pengkajian ditemukan sebuah kasus Perilaku Kekerasan yang
terjadi pada Ny.S yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya diruang
Wijaya Kusuma pada tanggal 01 Juli 2019. Pengumpulan data di peroleh dari
klien dan perawat yang menanganinya. Hasil data yang didapat dalam
pengkajian pada factor predisposisi didapat klien sebelumnya pernah
mengalami gangguan jiwa dan berkali-kali dirawat di RSJ Menur. Alasan
masuk: Klien mengatakan Klien marah-marah merusak barang-barang milik
pribadi (rumah), klien memukul tetangganya
Klien sering menggebrak meja ketika sedang bercerita klien sering
marah-marah, Diagnosa Keperawatan
A. Pengertian Diagnosa Keperawatan
Penulis melakukan pengkajian pada tanggal 01 Juli 2019 sampai 06
Jui 2019 di ruang Wijaya Kusuma RSJ Menur. Dari hasil pengkajian
ditegakkan diagnosa utama: Perilaku kekerasan berhubungan dengan
gangguan konsep diri
Masalah keperawatan yang muncul pada klien gangguan jiwa
perilaku kekerasan adalah sebagai berikut:
a. Perilaku kekerasan
b. Harga diri rendah kronik
c. Perilaku kekerasan (diri sendiri, orang lain , lingkungan)
51
B. Alasan Penegakan Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan data-data yang ditunjukan oleh klien maka penulis
memprioritaskan diagnosa keperawatan perilaku kekerasan. Dan apabila
masalah tersebut tidak segera diatasi dapat menyebabkan munculnya
masalah gangguan jiwa lainnya.
Menurut teori (Yosep,2010) data obyektif pada klien yang
mengalami perilaku kekerasan adalah muka merah dan tegang , mata
melotot, tangan mengepal , rahang mengatup , wajah memerah , tegang
, postur tubuh kaku, pandangan tajam, jalan mondar-mandir .
Berdasarkan data-data yang ditunjukkan oleh klien maka penulis
memprioritaskan diagnose keperawatan Perilaku kekerasan
berhubungan dengan gangguan konsep diri
Cara memrioritaskan diagnose ini menggunakan sistem RUFA
(Respons Umum Fungsi Adaptif)/GAFR (General Adaptive Funtion
Response) yang merupakan modifikasi dari skor GAF karena
keperawatan menggunakan pendekatan respons manusia dalam
memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan fungsi respons yang
adaptif.
Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan keperawatan disesuaikan dengan rencana
tindakan. Sebelum melaksanakan tindakan keperawatan yang sudah
direncanakan, perawat perlu memfalidasi apakah rencana keperawatan
masih dibutuhkan dan sesuai dengan kondisi klien saat ini
(Kusumawati dan hartono, 2011). Kelebihan dan kekuragan selama
melaksanakan tindakan keperawatan pada Ny.S adalah:
A. Kelebihan / Faktor Pendukung
Klien dapat berinteraksi dengan baik dan kooperatif . klien mudah
membina hubungan saling percaya dengan perawat atau mahasiswa
lainnya. Klien tidak disorientasi tempat waktu dan orang .
B. Kekurangan / Faktor Penghambat
Dari diagnosa perilaku kekerasan berhubungan dengan gangguan
konsep diri rencana tindakan dari diagnosa utama tidak ada pada teori
(Yosep, 2010) untuk TUK 1 yaitu membina hubungan saling percaya
terhadap perawat dan klien.
52
2. Hasil Evaluasi
53
38