Pelabuhan Ayu
Pelabuhan Ayu
Pelabuhan Ayu
BAB II
PERENCANAAN PELABUHAN
Berdasarkan Nilai Gross Tonnage dari soal sebesar = 20000 ton, untuk kapal barang
(kapal Cargo) dapat diperoleh nilai panjang, lebar dan draft (karajteristik kapal) yang dapat
dilihat pada Tabel dibawah ini.
Tabel 2.1 Karakteristik Kapal
Panjang Lebar Draft
No Bobot Ket
Loa ( m ) (m) (m)
1 3,000 92 14.2 5.7
2 5,000 109 16.4 6.8
3 8,000 126 18.7 8
4 10,000 137 19.9 8.5
5 15,000 153 22.3 9.3
6 20,000 177 23.4 10.00
Dapat dilihat pada gambar 6.29 penentuan lebar apron ( Bambang Triatmodjo Perencanaan
Pelabuhan, Hal 216)
a e
6.0 15.0
7.8 12.6
9.0 10.5
10.8 9.0
12.9 7.5
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai e= 12.25 m (Hasil dari interpolasi)
Rumus Umum : d = Lp - 2e
3 xA
b=
(d - 2e)
Dengan:
A : Luas Gudang a : Lebar Apron
L : Panjang Kapal yang ditambat e : Lebar Jalan
b : Lebar Gudang
(Sumber Bambang Triatmodjo Perencanaan Pelabuhan, Hal 215)
Berdasarkan rumus diatas, diperoleh nilai d sebagai berikut:
d= 241 - 2 x 12.25
= 216.50 m
Direncanakan Luas Gudang = 20000 m² maka, Lebar Gudang (b) :
2 xA
b=
(d - e)
2 x 20000
=
216.50 - 12.25
= 195.84 ≈ 196 m
Sehingga, Lebar Minimum Dermaga (L) adalah
L = Lebar apron + lebar gudang + lebar jalan + lebar parkir + lebar area bebas
= 25 + 196 + 12.25 + 50 + 50
= 333.25 m
= - 12.50 m
Berdasarkan perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kedalaman kolam
dermaga adalah = -12.50 m
B B
Karena alur di luar pelabuhan maka harus lebih besar dari pada di depan pelabuhan agar
kapal bisa bermanuver dengan aman di bawah pengaruh gelombang arus topografi.
B B
10.B
S
(Sumber: Bambang Triatmodjo Perencanaan Pelabuhan, Hal. 147)
K
(0,3 adalah angka koreksi minimun kerena adanya salinitas dan kondisi muatan)
hbruto = Ruang kebebasan bruto
= 15% x d
= 15% x 10.00
= 1.5 m
R = 0,5 m (untuk dasar laut berpasir) Dipakai R = 0.5 m
= 1 m (untuk dasar laut terdapat karang laut)
G = 20% dari draft kapal = 20% x 10.00 = 2.00 m
P = 10% dari draft kapal = 10% x 10.00 = 1.00 m
S = 10% dari draft kapal = 10% x 10.00 = 1.00 m
K = 10% dari draft kapal = 10% x 10.00 = 1.00 m
Catatan:
Untuk memeperhitungakan nilai P,S dan K digunakan faktor keamanan sebesar 10%
dari draft kapal
(Sumber: Bambang Triatmodjo Perencanaan Pelabuhan, Hal 150)
Maka kedalaman alur total (H) adalah :
H=d+G+R+P+S+K
= 10.30 + 2.00 + 0.5 + 1.00 + 1.00 + 1.00
= 15.80 m
Luas kolam putar yang digunakan untuk mengubah arah kapal minimum adalah luasan
lingkaran dengan jari-jari 1,5 kali panjang kapal total (Loa) dari kapal terbesar yang
menggunakannya.
Apabila perputaran kapal dilakukan dengan bantuan jangkar atau menggunakan kapal
tunda, luas kolam putar minimum adalah luas lingkaran dengan jari-jari sama dengan
panjang total kapal (Loa)
(Sumber Bambang Triatmodjo Perencanaan Pelabuhan, Hal 156)
a. Luas kolam putar minimum
A = π x r2 r = 1,5 x Loa = 265.50
= 3.14 x 265.50 ²
= 221451.652 m²
Catatan :
Apabila dalam perencanaan terdapat bobot kapal yang tidak tersedia secara langsung maka
dapat diselesaikan dengan metode interpolasi
Arah Gelombang
Pemecah Gelombang A
Pemecah Gelombang
Kap al Baran g (Peti Kemas) = 600 0 ton Ka pal Barang ( Peti Kemas) = 6000 ton
Bollard Bitt
a = 19 m
Gudang Gudang
b = 280 m
e = 1 2,25 m
Kantor
Area Parkir Area Parkir
p = 100 m
Squat adalah pertambahan draft kapal terhadap muka air yang disebabkan oleh
kecepatan kapal. Squat ini diperhitungkan berdasarkan dimensi, kecepatan kapal dan
kedalaman air.
Ayu Amaliah Porotuo
F 111 16 152
Perencanaan Pelabuhan
Squat adalah pertambahan draft kapal terhadap muka air yang disebabkan oleh
kecepatan kapal. Squat ini diperhitungkan berdasarkan dimensi, kecepatan kapal dan
kedalaman air.
Gambar Squat
= 0.0202
Pengaruh Squat sangat kecil, sehingga elevasi dasar laut nominal dapat langsung
menggunakan draft terkoreksi ditambah dengan clearance.
3000 14
5000 16
3000 5.7
5000 6.8
407.10
102
2.5 Perencanaan Konstruksi Pelat Lantai (Apron Dermaga) dan Balok Dermaga
Diketahui :
» ɣbeton = 2400 kg/m3 = 2.40 t/m3
» ɣair = 1000 kg/m3 = 1.000 t/m3
» Panjang dermaga = 241.00 m
» Lebar dermaga = 333.25 m
» Lebar apron = 25.0 m
8.5 ton
8.5 ton
Distribusi Tegangan Roda Arah Memanjang Distribusi Tegangan Roda Arah Melintang
● Maka, beban merata akibat tekanan/tegangan roda adalah :
» Beban truk (P) = 8.5 ton
= 18.110 t/m2
4.0m
Berdasarkan tabel koefisien momen, momen di pelat persegi yang menumpu pada
keempat tepinya akibat beban merata:
Sehingga diperoleh :
Mlx = + 0.001 · qu · Lx2 · x
= + 0.001 · 31.311 · 4.0 2 29.5
= + 14.779 ton.m
● Koefisien Tahanan ( Rn )
Mu 147788864
Rn = = = 3.748
Ø . b . d2 0.8 x 1000 222 2
● Rasio tulangan
1.4 1.4
ρmin = = = 0.0035
fy 400
ρmax = 0.75 ρb
Dimana :
0.85 · fc' · β1 600
ρb = x
fy 600 + fy
·
0.85 · 30 · 0.85 600
= x
400 600 + 400
= 0.033
Jadi,
ρmax = 0.75 . 0.033
= 0.0244
● As perlu = ρ · b · d
= 0.0102 · 1000 · 222
= 2261 mm2
● Koefisien Tahanan ( Rn )
Mu 333151168.0
Rn = = 2
= 8.683
Ø . b . d2 0.8 1000 219
● Rasio tulangan
1.4 1.4
ρmin = = = 0.0035
fy 400
ρmax = 0.75 ρb
Dimana :
0.85 fc' x β1 600
ρb = x
fy 600 fy
● As perlu = ρ · b · d
= 0.0244 · 1000 · 222
= 5413 mm2
≈
T1 < ζ · n
Dimana : ζ = Koefisien gempa
Koefisien gempa untuk wilayah 4
n = Jumlah tingkat = 1
Sehingga,
T1 = ζ · n
= 0.15 · 1
= 0.15
2) Menentukan koefisien Gempa Dasar
Dari Grafik Respon Spektrum Gempa Rencana dengan T = 0.15
diperoleh C = 0.67
C · I 0.67 · 1.0
V = Vult = 642068
R 8.5
= 50610.036 kN
Tabel distribusi gaya geser horizontal akibat gaya gempa sepanjang tinggi pelabuhan
dalam arah X dan Y
hi Wi Wi ∙ hi Fi (xi , yi) Untuk tiap portal
Tingkat
(m) (kN) (kN.m) (kN)
1
/6 ∙ Fix 1
/61 ∙ Fiy
Fiy
● Akibat beban gempa arah Y (Viy) =
n kolom
1028.659
=
7.25
= 141.884
2.7 Perencanaan Dimensi Balok
2.7.1 Pembebanan Balok
1) Beban mati (WDL) = 1.95 t/m2 = 19.46 kN/m2
2) Beban hidup (WLL) = 18.11 t/m2 = 181.10 kN/m3
3) Berat sendiri balok = lebar balok x tinggi balok x ɣbeton
Direncanakan Lebar balok (b) = 60 cm = 0.6 m
Tinggi balok (h) = 90 cm = 0.9 m
ɣbeton = 2400 kg/m 3
2.50 m
A B
2.50 m
4.00 m
● Luas segitiga
A = ½ a t n n = Jumlah bangun
= ½ 4 2.5 2
= 10.00 m2
● Beban Segitiga
Beban mati = A . WDL
= 10.00 x 19.46
= 194.600 kN
● Reaksi Tumpuan
RAV = RBV = ½ · beban segitiga
Beban mati = ½ · 194.600 = 97.300
Beban hidup = ½ · 1811.000 = 905.500
● Momen Maksimum Ditengah Bentang (Beban Simetris)
·
2.00
0.90
A B
Q
L = 4 m
2 m
» Beban Mati
Q = ½ a t n x WDL
= ½ 2 2 2 · 19.46
= 77.8 kN
» Beban Hidup
Q = ½ · a · t n x WLL
= ½ · 2 · 2 2 x 181.1
= 724.400 kN
qLL = qek LL
= 664.033 kN/m'
= 1163.629 kN/m'
Dari hasil analisis SAP 2000, diperoleh nilai gaya dalam maksimum sebagai berikut :
● Momen tumpuan Max = 3594.282 kN.m
● Momen lapangan Max = 2399.156 kN.m
● Gaya geser (lintang) Max = 3605.497 kN
● Gaya normal Max = 202.206 kN
● Nilai m
fy 400
m = =
0.85 x fc' 0.85 x 30 30
= 15.686
● Rasio penulangan
1.4 1.4
ρmin = = = 0.0035
fy 400
1 2 m k
ρperlu = 1 - 1 -
m fy
1 2 15.69 10.32
= 1 - 1 -
15.686 400
= 0.03589
ρmax = 0.75 ρb
= 2399156400 N.mm
● Dimensi balok = 600 x 900 mm2
● Perkiraan tinggi efektif penampang (d)
Selimut beton (d') = 20 mm
Diameter tulangan pokok (Øtul) = 25 mm
Diameter begel (Øbegel) = 12 mm
d = h - (d' + Øbegel + ½ . Øtul)
= 900 - 20 + 12 + ½ 25
= 855.5 mm
Syarat: MR > MU
3725550000 N.mm > 2399156400 N.mm
● Nilai m
fy 400
m = = = 15.69
0.85 x fc' 0.85 x 30
● Rasio penulangan
1.4 1.4
ρmin = = = 0.00350
ρmin = = = 0.00350
fy 400
1 2 · m · k
ρperlu = 1 - 1 -
m fy
1 2 · 15.686 · 4.098
= 1 - 1 -
15.686 400
= 0.01123
ρmax
= 0.75 ρb
1 1
fc' b d = 30 600 855.5
3 3
= 937153.296 N
= 937.153 kN
Cek : 1
Vs < fc' b d · ·
3
5540.585 kN > 937.153 kN
4) Penulangan Torsi
Dik : ▪ Dimensi balok :
Lebar balok (b) = 600 mm
Tinggi balok (h) = 900 mm
▪ Diameter sengkang (Øsengkang) = 12 mm
▪ Tebal selimut beton (ts) = 20 mm
▪ Torsi ultimate (Tu)
Mu lapangan 2399156400
Tu = =
Ø 0.6
= 3998594000.0 MPa
▪ Mutu beton (fc') = 30 MPa
▪ Mutu baja (fy) = 400 MPa
▪ Øtorsi = 0.6
● b1 = b - 2 . ts - 2 ½ ∙ Øsengkang
= 600 - 2 20 - 2 ½ ∙ 12
= 548 mm
● h1 = h - 2 ts - 2 ½ ∙ Øsengkang
= 900 - 2 20 - 2 ½ ∙ 12
= 848 mm
fc'
● Tc = x b2 x h
15
30 2
= x 600 x 900
15
= 118308072.421 N.mm
● Ø Tc = 0.6 118308072.421
= 70984843.45 N.mm
Syarat : Ø Tc < Tu
70984843.45 N.mm < 3998594000.000 N.mm
Perlu tulangan torsi
● Ø Ts = Tu - Ø Tc
= 3998594000.000 - 70984843.453
= 3927609156.547 N.mm
b1 + h1 2 ∙ Tu - Ø Tc D
At = x
b1 ∙ h1 αt x Ø ∙ fy ·
= 0.00300 x 27679138.603
= 83149.871 mm2
Dipasang tulangan memanjang pada kedua sisi. Untuk tiap sisinya direncanakan
menggunakan 4 tulangan, sehingga :
At
▪ Perkiraan luasan total tulangan =
4
= 83149.871
4
= 20787.468 mm2
Balok Arah Y
Pile Cap
2.5 m
2,3 m
Balok Arah X
2.5 m m
2,3
22,3
m 2 2,3
m 24
m m
10
Total beban mati (PDL) = Berat sendiri PC + berat genangan air hujan + berat sendiri pelat +
berat sendiri balok
= 19.20 + 10.00 + 120.0 + 93.60
= 242.80 kN
= 22.00 kN
● Beban truck +
Diketahui : Beban truk (P) = 8.5 ton
= 85 kN
● Beban crane cup + forklift
Diketahui : Beban crane cup + forklift (P) = 1.0000 ton
= 10.000 kN
Total beban hidup (PLL) = Beban hidup di atas dermaga + Beban truck + (Beban crane cup +
forklift)
= 22.00 + 85 + 10.000
= 117.00 kN
● Rasio tulangan :
» ρg = Rasio penulangan, dimana : 0.01 < ρg < 0.08
Digunakan, ρg = 0.08
Ast
» ρg = Ast = ρg · Ag
Ag
» Ast = ρg · Ag
= 0.08 · 1000000
= 80000 mm2
Ag
Syarat : ØPn maks > Pult
28839.200 kN > 478.560 kN
Dapat disimpulkan, bahwa dimensi Pile Cap (PC) yang direncanakan tersebut aman terhadap
beban aksial yang terjadi.
Ast
Dimensi Pile Cap (PC) : ###
» Panjang Pile Cap (LPC) = 1000 mm
» Lebar Pile Cap (bPC) = 1000 mm
» Tinggi Pile Cap (hPC) = 800 mm
108.936 kN/m'
q = 700,480 kN/m'
4m
4.0
4,6mm 4,6 m 4.0 m4,6 m
Gaya yang bekerja akibat beban merata (q) pada Pile Cap :
Vu
4.0 m
4.0 m
= 30 · 1000 · 740.5
6
= 675980.923 N
= 675.981 kN
W ∙ (Vx)2
E = ∙ Cm ∙ Ce ∙ Cs ∙ Cc
2 ∙ g
(Sumber : Perencanaan Pelabuhan, Bambang Triatmodjo, 2010, hal. 218)
Keterangan :
E = Energi benturan (ton.m) )
Vx = Komponen tegak lurus sisi dermaga dari kecepatan kapal pada saat
membentur dermaga (m/det)
g = Gaya gravitasi bumi = 9.81 m/det2
W = Displacement tonage (ton)
Cm = Koefisien massa
Ce = Koefisien eksentrisitas
Cs = Koefisien kekerasan (diambil = 1.00 )
Cc = Koefisien bentuk dari tambatan (diambil = 1.00 )
Dimana :
π d
Cm = 1 + ∙
2 ∙ Cb B
W
Cb =
Lpp ∙ B ∙ d ∙ ɣo
Keterangan :
Lpp = Panjang garis air (m)
d = Draft kapal (m)
B = Lebar kapal (m)
ɣo = Berat jenis air laut (t/m3)
» Loa = 177 m
» B = 23.4 m
» d = 10 m
» ɣo = 1.025 t/m3
» Lpp = 0.846 ∙ Loa 1.0193
= 0.846 ∙ 177 1.0193
= 165.47 m
π d
Cm = 1 + ∙
2 ∙ Cb B
π 10
= 1 + ∙
2 ∙ 0.670 23.4
= 2.002
● Koefisien eksentrisitas
1
Ce =
l 2
1 +
r
Dimana :
l = Jarak sepanjang permukaan air dermaga dari pusat berat kapal sampai titik sandar kapal.
r = Jari-jari putaran di sekeliling pusat berat kapal pada permukaan air.
(Sumber : Perencanaan Pelabuhan, Bambang Triatmodjo, 2010, hal. 220)
l = ¼ ∙ Loa
= ¼ ∙ 177
= 44.25 m
(Sumber :
Perencanaan
Pelabuhan,
Bambang
Triatmodjo, 2010,
hal. 221)
Dari hasil plot pembacaan grafik didapatkan bahwa untuk koefisien blok (Cb) =
nilai perbandingan r/L adalah:
r
= 0.238
Loa
r = 0.238 ∙ Loa
= 0.238 ∙ 177
= 42.13 m
Jadi,
1
Ce =
l 2
1 +
r
1
=
44.25 2
1 +
42.13
= 0.48
E = ∙ Cm ∙ Ce ∙ Cs ∙ Cc
2 ∙ g
26600 ∙ 0.035 2
E = ∙ 2.00 ∙ 0.48 ∙
2 ∙ 9.81
= 1.556 ton.m
Dimana :
» Qa = 0.063 ∙ (V)2
Keterangan :
» Rw = Gaya akibat angin (kg)
» Qa = Tekanan angin (kg/m2)
» V = Kecepatan angin (m/det)
» Aw = Proyeksi bidang yang tertiup angin (m2)
m
Dengan asumsi angin datang dari arah lebar (α = 90o)
Diketahui :
» Qa = 100.800 kg/m2
» Kare
na
asu
Dimana
msi : B = Lebar kapal
angi
n
Ayu Amaliah Porotuo data
F 111 16 152 ng
dari
arah
Perencanaan Pelabuhan
Aw = B ∙ y
= 23.4 ∙ 12
= 280.80 m2
» Misalnya proyeksi bidang kapal yang tertiup angin adalah 70% dari luas bagian kapal
yang berada di atas permukaan air, maka gaya pada kapal adalah :
Pw = 1.10 ∙ Qa ∙ Aw
= 1.10 ∙ 100.8 ∙ 280.8 ∙ 70%
= 21794.573 kg
= 21.794573 ton
Vc2
Ra = Cc ∙ gw ∙ Ac
2.g
(Sumber : Perencanaan Pelabuhan, Bambang Triatmodjo, 2010, hal. 223)
Dengan :
» Ra = Gaya akibat arus (kg)
» Ac = Luas tampang kapal yang terendam air (m2)
» gw = Rapat massa air laut = 1025 kg/m3
» Vc = Kecepatan arus (m/det)
» Cc = Koefisien tekanan arus
Diketahui :
» 1 knots = 1.15 mil/jam
» 1 mil = 1.609 km
» V = 0.20 knots
= 0.23 mil/jam
= 0.37007 km/jam
= 0.1027972222 m/det
» Panjang kapal (Loa) = 177 m
» Lebar kapal (B) = 23.4 m
» Draft (d) = 10 m
Sehingga :
Vc2
Ra = Cc ∙ gw ∙ Ac
2.g
0.103 2
= 0.60 ∙ 1025 ∙ 3872.09
2.00 9.81
= 1282.579 kg
= 1.2826 ton
defleksi 45%
Dalam perencanaan ini, digunakan fender model KAF 200H, dengan parameter sebagai berikut:
» Energi serap = 1.0 ton.m
(Dengan memperhitungkan
» Reaksi = 15.28 ton HWL dan LWL terhadap
taraf dermaga)
» Panjang fender = 4.5 m
Dimana :
h = tinggi fender = 200 mm = 0.2 m
r = jari-jari kelengkungan sisi haluan kapal ###
Agar tidak mengganggu kelancaran kegiatan (bongkar muat barang) maka tinggi bollard tidak
boleh lebih dari 50 cm di atas lantai dermaga. (Sumber : Perencanaan Pelabuhan, Bambang
Triatmodjo, 2010, hal 283).
Has
il
Inte
rpol
asi
Berdasarkan tabel gaya tarik bollard dan jarak antar bollard, dengan displacement kapal
= 26600 ton, maka diperoleh :
» Gaya bolard (P) = 634 kN
» Jarak antar bolard = 20 m
» Gaya bolard tegak lurus tambatan = 28.3 kN/m
» Gaya bolard sepanjang tambatan = 20 kN/m
Digunakan kapasitas bollard 70 ton, dengan spesifikasi dimensi sebagai mana ditunjukan pada tabel di
atas.
Adapun jumlah Bollard yang digunakan berdasarkan jumlah kapal rencana yaitu 2 buah, maka jumlah
Bollard yang digunakan juga 2 buah.
● Perencanaan Bitt
Diketahui : Jumlah kapal (n) = 2 buah
Panjang dermaga (Lp) = 241.0 m
Gross tonnage (GT) = 20000 ton
241.00
= + 1
25
= 10.64 ≈ 11 buah bitt
» Panjang dermaga yang dilewati Biit
= (Jumlah biit - 2) ∙jarak antara Bitt
= 11 - 2 ∙ 25
= 225 m
» Jarak Bollard antara sisi dermaga
(Panjang dermaga - panjang dermaga yang dilewati Bitt)
=
4
241.00 - 225.00
=
4
= 4.00 m
Direncanakan menggunakan Bitt tipe "Single Bitt Bollard"
Digunakan kapasitas bitt 50 ton, dengan spesifikasi dimensi sebagai mana ditunjukan pada tabel di atas.
2.40 t/m
3
● ɣbeton = 2400 kg/m3 =
Dari perhitungan sebelumnya diketahui :
● Beban ultimate pelat dermaga = 31.311 t/m2
● Gaya akibat arus = 1.283 ton
● Gaya akibat angin = 21.795 ton
● Reaksi fender = 15.280 ton
● Gaya gempa = 141.884 kN = 14.19 ton
● Gaya bolard (P) = 634 kN = 63.4 ton
Untuk merencanakan tiang pancang pendukung dermaga, dihitung gaya-gaya vertikal dan horizontal
serta momen gaya terhadap titik tengah pada posisi dasar dermaga (Titik A)
r₂ = 0.2 m
t = 100 mm
D₁ = 300 mm
Data diatas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
● Jumlah tiang yang mendukung dermaga tampak samping adalah 6 buah untuk panjang 20 m, ###
bagian penampang tiang seperti :
» X1 = -10.00 m
» X2 = -6.00 m
» X3 = -2.00 m
» X4 = 2.00 m
» X5 = 6.00 m
» X6 = 10.00 m ###
∑ X2 =-10.00 2 + -6.00 2 + -2.00 2 kN
+ 6.00 2 + 10.00 2 ###
= 280.00 m 2
● Gaya vertikal yang bekerja pada tiang dermaga, dihitung dengan rumus : ###
V ∑ M.X
P = +
n ∑ X2 ###
maka :
551.576 463.8 x -10.00 ###
» P1 = + = 121.33
4 280.00
551.576 463.8 x -6.00 ###
» P2 = + = 127.956
4 280.00
551.576 463.8 x -2.00
» P3 = + = 134.581
4 280.00
551.576 463.8 x 2.00
» P4 = + = 141.207
4 280.00
551.576 463.8 x 6.00
» P5 = + = 147.832
4 280.00
551.576 463.8 x 10.00
» P6 = + = 154.458
4 280.00
Dari hasil perhitungan, digunakan gaya yang paling besar bekerja yaitu :
P6 = 154.458 ton
● Penulangan pondasi
Direncanakan menggunakan tiang pancang lingkaran, diameter = 600 mm
» Ag = ¼ ∙ π ∙ D2
= ¼ ∙ π ∙ 600 2
= 282743.339 mm2
Kontrol :
T = 19.32 ton > 0.7 ton
Gaya horizontal tersebut lebih besar dari gaya dukung yang diizinkan tiang, maka tiang-tiang
pancang dipancang dengan rencana kemiringan sebagai berikut
ΣH
T =
Jumlah Portal
-31.887
=
6
= -5.314 < 0.7 ton
Dari hasil sondir di atas, diketahui bahwa jenis tanah pada kedalaman 25 m adalah tanah keras
sehingga telah mampu memikul seluruh beban yang terjadi di atasnya.
Namun untuk memperoleh kedalaman/panjang tiang yang efisien maka perlu perhitungan gaya
geser tiang terhadap tanah dengan data sbb :
» Nilai SPT (N) = 18
» H (kedalaman pemancangan tiang pada tanah)
» Kedalaman tanah - kedalaman palung = 25 - -12.50
= 37.5 m
Luas tiang :
Ag = ¼ ∙ π ∙ D2
= ¼ ∙ π ∙ 600 2
= 282743.339 mm2
= 0.283 m2
320
107
60.3 60.5
. ·
kN/m2
m
m
24
400
batang
N.mm
2
2
16
m
m
m
kN/m3
kN/m3
24
∙
1.0
1.0 10
0.8
∙
24
∙
24
0.8
0.05
24
0.25 4.0
0.25
fy . Ast
q = 700,480 kN/m'
Ø10 mm
1.025
###
1.00
m/det
###
(asumsi)
serta dalam
10000
20000
300
500
15
20
20
25
15
20
m
m
m
m
ton
ton
Mo
men
ke A
(ton.
m)
###
###
###
###
###
###
###
###
###
###
###
###
###
###
###
###
###
###
###
###
kN/m2
Mo 2
kN/m
men
ke A
(ton. 450 kN
m)
### ###
###
###
### mm
###
###
kN
kg
###
###
0.2
###
9825
ton
ton
ton
ton
ton
ton
batang
mm
600
20
6.6667
168
188
412
82.4
● Nilai m
fy 400
m = = = 15.68627
0.85 · fc' 0.85 · 30
● Rasio penulangan
1.4 1.4
ρmin = = = 0.00350
fy 400
1 2 · m · k
ρperlu = 1 - 1 -
m fy
1 2 · 15.686 · 6.773
= 1 - 1 -
15.686 400
= 0.02010
ρmax
= 0.75 ρb
Syarat: MR > MU
2412427500.000 N.mm > 867978300.000 N.mm
● Nilai m
fy 400
m = = = 15.6862745
0.85 · fc' 0.85 · 30
● Rasio penulangan
1.4 1.4
ρmin = = = 0.00350
fy 400
1 2 · m · k
ρperlu = 1 - 1 -
m fy
1 2 · 15.6862745 · 3.43862
= 1 - 1 -
15.6862745098 400
= 0.00927
ρmax
= 0.75 ρb
1 1
fc' · b · d = 30 · 500 · 607
3 3
= 554112.654 N
= 554.113 kN
Syarat : 1
Vs < fc' · b · d
3
2158.042 kN > 554.113 kN
● b1 = b - 2 . ts - 2 ½ ∙ Øsengkang
= 500 - 2 ∙ 75 - 2 ½ ∙ 12
= 338 mm
● h1 = h - 2 ts - 2 ½ ∙ Øsengkang
= 700 - 2 ∙ 75 - 2 ½ ∙ 12
= 538 mm
fc'
● Tc = x b2 x h
15
30 2
= x 500 x 700
15
= 63900965.042 N.mm
● Ø Tc = 0.6 ∙ 63900965.042
= 38340579.025 N.mm
Syarat : Ø Tc < Tu
38340579.025 N.mm < 1084972875.000 N.mm Perlu tulangan torsi
● Ø Ts = Tu - Ø Tc
= 1084972875.000 - 38340579.025
= 1046632295.975 N.mm
b1 + h1 2 ∙ Tu - Ø Tc
At = x
b1 ∙ h1 αt x Ø ∙ fy
338 + 538 2 ∙ 1046632295.975
= x
= x
338 ∙ 538 1.20 ∙ 0.6 ∙ 400
= 0.00482 x 7285043.576
= 35094.357 mm2
Dipasang tulangan memanjang pada kedua sisi. Untuk tiap sisinya direncanakan
menggunakan 4 tulangan, sehingga :
At
▪ Perkiraan luasan total tulangan =
4
35094.357
=
4
= 8773.589 mm2
Pile Cap
4,6 m
Balok Arah X
4,6 m
4,6 m 4,6 m
Balok Arah Y
Pile Cap
2,3 m
Balok Arah X
2,3 m
2,3 m 2,3 m
● Berat genangan air hujan = Lpelat ∙ bpelat ∙ tinggi genangan air hujan ∙ ɣair
= 3.5 ∙ 3.5 ∙ 0.05 ∙ 10
= 6.13 kN
Total beban mati (PDL) = Berat sendiri PC + berat genangan air hujan + berat
sendiri pelat + berat sendiri balok
= 1.50 + 6.13 + 88.20 + 33.60
= 129.43 kN
Total beban hidup (PLL) = Beban hidup di atas dermaga + Beban truck +
(Beban crane cup + forklift)
= 13.48 + 100 + 200
= 313.48 kN
● Rasio tulangan :
» ρg = Rasio penulangan, dimana : 0.01 < ρg < 0.08
Digunakan, ρg = 0.03
Ast
» ρg = Ast = ρg · Ag
Ag
Ast = ρg · Ag
= 0.03 · 250000
= 7500 mm2
Dapat disimpulkan, bahwa dimensi Pile Cap (PC) yang direncanakan tersebut aman terhadap
beban aksial yang terjadi.
Dimensi Pile Cap (PC) :
» Panjang Pile Cap (LPC) = 500 mm
» Lebar Pile Cap (bPC) = 500 mm
» Tinggi Pile Cap (hPC) = 250 mm
q = 700,480 kN/m'
Gaya yang bekerja akibat beban merata (q) pada Pile Cap :
Vu
● Momen yang terjadi akibat pembebanan ekstrim pada Pile Cap (M)
M = Vu maks ∙ L
= 1321.951 ∙ 3.5
= 4626.828 kN.m
300
Perlu tulangan torsi
Berat sendiri PC + berat genangan air hujan + berat
sendiri pelat + berat sendiri balok
3.5
400
3.13 Perencanaan Poure
Untuk keseragaman dan nilai estetika (keindahan) serta keindahan dalam pengerjaanya,
maka direncanakan dengan penampang yang sama. Ditinjau Pier yang menerima beban
paling besar yaitu di tengah bentang.
4m
4m
4m 4m
Balok Arah Y
Balok Arah X
4m
4m
Direncanakan dimensi Pier :
1000 x 1000 x 1000
t P L
P
Sehingga σ =
A
Ast = ρg x Ag
= 0.03 x 1000000
= 30000 mm2
= 16934400 N
= 1693.44 ton
Maka dimensi pier tersebut aman terhadap beban aksial yang terjadi sehingga dimensi
yang digunakan adalah :
b = 1000 mm
h = 1000 mm
L = 1000 mm
q= 41.1395
A B C D
4m 4m 4m
* Gaya yang bekerja akibat q pada pelat
Vu
1/2 x 1 = 0,5 m
Vu = 1/2. x q x L
= 1/2. x 41.140 x
= 82.279 ton.m
Vu = 2 x 1/2. q x
= 2 x 1/2. 41.14
= 164.558 ton.m
Mu = Vu x L
= 164.558 x 0.5
= 82.279 ton.m
* Penulangan Geser
Dik : SB = 40 mm
ᴓtl = 16 mm
ᴓse = 10 mm
d = bw - SB -
= 1000 - 40 -
= 934.000 mm
Vc = 1/6. x fc' x bw
= 0.17 x 30 x 1000
= 852621.448 kN
θ x Vc = 0.6 x 852621.448
= 511572.869 ton
Maka Av x fy
S =
θVc
200.96 x
S =
511572
= 146.7604335417
Diketahui:
Gross Tonnage (W) = #REF!
Loa = #REF!
Lebar Kapal = #REF!
Lpp = #REF!
Draft = #REF!
ɣair = 1.025
r = 0.2
w x V2
E = x Cm
2xg
a) Menghitung nilai Cb
w
Cb =
Lpp x B x d x ɣair
#RE
=
#REF! x #REF!
= #REF!
п
Cm = 1 +
2 x Cb
3.41
= 1 +
2x
= #REF!
1
L = x Loa
4
1
= x #REF!
4
r = 0.35 x Loa
= 0.35 x #REF!
1
Ce =
1+(L/r)2
1
=
#REF!
1 + ( #REF!
* Kecepatan Merapat Kapal:
#REF! x
E =
2 x
= #REF! x
= #REF! ton.m
Dari perhitungan Energi Benturan kapal dan pender maka dapat ditentukan
pender yang dapat digunaka, dipilih fender dengan dimensi AD 250
Lpp #REF!
n = =
s 15
dimana :
s =
3.15 Perencanaan Bollard
107,30 m 107,30 m
10,73m 10,94 m 10,73m
Agar tidak menggangu kegiatan bongkar muat barang maka tinggi bollard tidak bole
lebih daro 0,5 m diatas lantai dermaga.
Perencanaan Bollard
Jumlah Kapal = 2 Buah
Panjang dermaga = #REF! m
Gross Tonnage = #REF! ton
Jarak (s) = 15 m
4m 4m 4m 4m 4m
3,5m
4m
4m
4m
247m
* Qa = 45 kg/m2 Tekanan angin untuk pembebanan
Diketahui :
Panjang kapal = #REF!
Lebar kapal = #REF!
Draft = #REF!
S = Loa
= #REF!
= #REF!
V = #REF!
Rf = 0.14 x #REF! x
= #REF! kg
Diketahui :
f Gaya gempa
w Beban Horizontal dengan muatan hidup penuh
k Koefisien gempa
B Faktor tanah yang mendukung bangunan
L Faktor lajur gempa (PMI)
Sehingga = F = ( 0.15 x
= 1.17 ton
* Lebar balok melintang adalah 15,5 m dan jarak antar melintang balok adalah
4 m dan 3,5 m. Gaya-gaya dan momen yang bekerja adalah:
V = #REF! x 4 = #REF!
M = #REF! x 4 = #REF!
H = #REF! ton.m
* Penulangan pondasi
Perencanaan Ast 2 % maka
Ag = 1/4. x п x d2
= 1/4. x 3.14 x 600
= 282600 mm 2
As = 2% x Ag
= 0.02 x 282600
= 5652 mm2
As 5652
s = = =
Ast 490.625
Dari data hasil sondir diatas diketahui bahwa jenis tanah pada kedalaman 25 m
adalah tanah keras sehingga dianggap tanah mampu seluas beban yang terjadi di
atasnya.
x 2.4
x 1
x 2.4
= 16 m2
10.5
= = 0.7 ton
16
- 0,3 ) x 4 ) 2,4
0.6 x ( 0.8 - 0.3 ) x 4 )
- 0,3 ) x 4 ) 2,4
0.6 x ( 0.8 - 0.3 ) x 4 )
= 0.11 ton
x 4
1.76 + 8.1
9.86 ton
1000000
sehingga dimensi
41.1395 ton
D
4m
4
L
x 4
fc' = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa
bw = 1000 mm
1/2.ᴓ tul - ᴓsengkang
16 - 10
x d
1000 x 934
Vc
852621.448
852621.448
Av = 1/4. x п x 16 .2
= 0.25 x 3.14 x 16
= 200.96 mm2
x d
θVc
400 x 934.000
511572.869
#REF! ton
#REF! m
#REF! m
#REF! m
#REF! m
1.025 ton.m
- 0.5
x Ce
#REF!
#REF! x #REF! x 1.025
d
x
B
3.41 #REF!
x
#REF! #REF!
= #REF! = #REF! m
#REF! = #REF! m
1
= #REF!
#REF!
#REF!
)2
V = v x sin 10
= #REF! x sin10
= #REF! m/detik
#REF!
x #REF! x #REF!
9.81
#REF! x #REF!
#REF!
= #REF! = #REF! Buah Fender
15
4m
2 = 4 m2
4
#REF! m
#REF! m
#REF! m
x B
#REF! x #REF!
#REF! m2
#REF! Knot
#REF! .2
1 x 1 ) x 7.8
1.17 ton
Momen ke o Lengan ke o
#REF! 0 #REF!
#REF! 0 #REF!
0.720 -7 -5.04
1.68 -6 -10.08
0.720 -5 -3.6
4.08 -3 -12.24
0.720 -1 -0.72
0.84 -0.35 -0.294
0.720 1.35 0.972
4.08 3 12.24
0.720 5 3.6
2.4 7 16.8
2.4 -7 -16.8
2.4 -5 -12
2.4 -1 -2.4
2.4 7 16.8
#REF! zV #REF!
Lengan ke 0 Momen ke 0
#REF! 0.3 #REF!
0.45 0.3 0.135
#REF! 0.3 #REF!
1.17 0.3 0.351
#REF! ZV #REF!
#REF! ton.m
#REF! ton.m
600 2.
ada kedalaman 25 m
s beban yang terjadi di
2.4
2.4
.2
Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kinerja kepala sekolah, dan guru di
UPT Dinas Pendidikan Wilayah 4, maka perlu diadakan Pemilihan
Kepala Sekolah Berprestasi dan Guru Berprestasi UPT Dinas
Pendidikan Wilayah 4 Tahun 2019.
b. bahwa untuk maksud tersebut pada point a di atas, perlu ditetapkan
dengan keputusan Kepala UPT Dinas Pendidikan Wilayah 4.