Buku Pedoman Praktik Keterampilan Mengajar (PKM)
Buku Pedoman Praktik Keterampilan Mengajar (PKM)
Buku Pedoman Praktik Keterampilan Mengajar (PKM)
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Tim Penyusun i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran 1
B. Pengertian PKM 2
C. Landasan Penyelenggaraan Program PKM 2
D. Tujuan PKM 3
BAB IV PEMBIMBINGAN
A. Tugas Pembimbingan 12
B. Mekanisme Pelaksanaan Bimbingan 15
LAMPIRAN
1. Ketentuan Bagi Kepala Sekolah dan Guru Pamong
2. Format Observasi Pengalaman Lapangan
3. Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG) Latihan
mengajar
4. Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG)
Dosen Pembimbing
5. Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG) Guru Pamong
6. Laporan Kelompok (Format Laporan sesuai Obsevasi)
7. Berita Acara
8. Form 02 Biodata
a. Kepala Sekolah
b. Wakil Bidang Kurikulum
c. Guru Pamong
d. Dosen Pembimbing
9. Daftar Hadi Mahasiswa
10. Daftar Hadir Dosen Pembimbing
11. Rangkuman Tugas Mahasiswa
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
2
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16
Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan
Kompepensi Guru.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 8 Tahun
2009 tentang Program Pendidikan Profesi Guru Pra
Jabatan.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 9 Tahun
2010 tentang Program Penclidikan Profesi Guru Dalam
Jabatan
8. Panduan Pendidikan Profesi Guru, Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional
tahun 2010.
D. Tujuan PKM
3
BAB II
MEKANISME PELAKSANAAN
A. Persiapan Teknis
B. Pendaftaran
4
PKM, daftar nama dosen pembimbing dan sekolah
tempat PKM kepada Pusat PPL dan PKL, melalui
Koordinator Fakultas.
C. Persyaratan
2. Pembimbing
a. Dosen Pembimbing
1) Bagi dosen yang berijazah minimal S-1
Kependidikan yang telah mengikuti pelatihan
PKM yang diadakan oleh lembaga yang
berkepentingan, dan telah bertugas minimal 5
tahun dan memiliki pangkat / golongan minimal
III-b.
2) Bagi Dosen yang berijazah S-2 atau S-3
Kependidikan, telah bertugas minimal 3 tahun
dan memiliki pangkat/golongan minimal III-b
b. Guru Pamong/Instruktur
1) Berstatus guru tetap di sekolah tempat PKM dan
mempunyai sertifikat guru.
2) Berijazah S-1 Kependidikan dan telah
berpengalaman mengajar minimal 5 tahun
3) Mempunyai komitmen yang kuat terhadap
tugas-tugas yang diberikan dalam membimbing
mahasiswa PKM.
5
c. Penetapan Sekolah Mitra
Sekolah yang akân menjadi mitra program PKM
adalah sekolah yang mampu memberikan kontribusi
pada pelaksanaan PKM dan memfasilitasi kegiatan
tersebut sehingga tujuan program dapat tercapai, yaitu
mahasiswa mampu melaksanakan tugasnya dengan
baik sebagai guru kelas.
6
BAB III
TAHAPAN PELAKSANAAN PRAKTIK
KETERAMPILAN MENGAJAR
A. Pelaksanaan
Kegiatan mata kuliah PKM, dimulai di kampus dan
dilanjutkan ke sekolah/ tempat PKM. Langkah-langkah
pelaksanaan PKM:
1. Mahasiswa dan Dosen Pembimbing mengikuti
pembekalan dan pelepasan mahasiswa PKM di kampus
2. Dosen Pembimbing mengantar mahasiswa ke
sekolah/tempat PKM untuk menyampaikan surat dan
Pusat PPL/PKL sekaligus meminta izin kepada pihak
sekolah untuk melaksanakan program PKM
3. Dosen dan Guru Pamong bersama-sama menyusun
program kerja PKM untuk mahasiswa
4. Mahasiswa melakukan observasi di Sekolah / tempat
PKM
5. Mahasiswa melakukan observasi di Sekolah / tempat
PKM
6. Mahasiswa melaksanakan kegiatan latihan terbimbing
dalam bentuk siklus seperti gambar di bawah ini:
7
1) Mahasiswa mencari dan melengkapi sumber-sumber
belajar sesuai dengan topik yang akan diajarkan
2) Mahasiswa menyiapkan bahan-bahan untuk pembuatan
media pembelajaran
3) Mahasiswa menyiapkan sarana dan prasarana
pembelajaran yang diperlukan
b. Perencanaan
1) Mahasiswa menyusun perangkat pembelajaran yang
terdiri dari:
a) Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP)
b) Bahan Ajar
c) Media Pembelajaran
d) Lembar Aktivitas Siswa
e) Penilaian Pembelajaran
Penyusunan perangkat pembelajaran tersebut harus
mengacu kepada kurikulum yang telah ditetapkan oleh
Pemerintah.
2) Mahasiswa menyerahkan perangkat pembelajaran
kepada dosen pembimbing dan guru pamong untuk
dikoreksi
3) Mahasiswa memperbaiki perangkat pembelajaran
sesuai dengan masukan dari dosen pembimbing dan
guru pamong
4) Mahasiswa melaksanakan pembelajaran di kelas
dengan membawa perangkat pembelajaran yang sudah
direvisi
5) Dosen pembimbing bersama guru pamong melakukan
supervisi pada saat pembelajaran.
Tahap II (Minggu 4 - 7)
Kegiatan Latihan Mengajar Terbimbing, meliputi:
1. Mahasiswa membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dan perangkat pembelajaran yang terdiri dan bahan
ajar, LAS (Lembar Aktivitas Siswa) I LKPD (Lembar
Kegiatan Peserta Didik), Media Pembelajaran dan
menyusun intrumen penilaian.
2. Mahasiswa berlatih menjadi pendamping (model asistant)
pada saat gur pamong melaksanakan pembelajaran di kelas.
Pada tahap ini, mahasiswa belajar menjadi
9
pendamping/teman belajar siswa ketika siswa sedang
mengerjakan tugas, latihan dan LAS. Mahasiswa juga
belajar memecahkan masalah yang muncul pada saat
menjadi pendamping siswa.
3. Mahasiswa selanjutnya mulai dilatih melaksanakan
pembelajaran di kelas secara terbimbing dan didampingi
oleh Gur pamong (GP) dan Dosen Pembimbing (DP).
4. Mahasiswa melaksanakan kegiatan latihan terbimbing
minimal 8 kali
10
3. Sebelum ujian, mahasiswa terlebih dahulu mengambil
berita acara di Pusat PPL/PKM LP3M UNJ dan berita acara
tersebut dibuat rangkap 3 untuk setiap mahasiswa
11
BAB IV
PEMBIMBINGAN
A. Tugas Pembimbing
2. Dosen Pembimbing
Dosen pembimbing adalah dosen yang ditugasi oleh
jurusan untuk membimbing mahasiswa selama pelaksanaan
12
PKM di sekolah. Adapun tugas dan tanggung jawab dosen
pembimbing adalah sebagai berikut:
a. Wajib mengikuti pembekalan PKM yang
diselenggarakan oleh Fakultas.
b. Wajib mengantarkan mahasiswa PKM ke sekolah
tempat PKM yang telah ditetapkan oleh jurusan dan
disahkan oleh Pusat PPL/PKL UNJ.
c. Memeriksa program kerja dan pembagian tugas
mahasiswa PKM.
d. Membimbmg mahasiswa menyusun perangkat
pembelajaran termasuk Rencana Program Pembelajaran
(RPP) sesuai dengan pedoman yang berlaku di sekolah.
e. Memonitor kegiatan mahasiswa PKM.
f. Melaksanakan supervisi klinis secara berkala.
g. Memberikan umpan balik berdasarkan hasil supervisi
klinis.
h. Menentukan jadwal ujian bersama dengan guru
pamong.
i. Menilai laporan akhir PKM.
j. Menguji mahasiswa PKM dan memberikan penilaian
kelulusan bersama guru pamong.
k. Mengikuti perpisahan mahasiswa PKM di sekolah.
l. Menyerahkan berkas hasil PKM ke Pusat PPL/PKL
LP3M UNJ sesuai jadwal yang ditetapkan.
3. Guru Pamong
Guru pamong adalah guru yang ditugasi oleh kepala
sekolah untuk membimbing mahasiswa selama mengikuti
program PKM. Tugas dan tanggungjawab guru pamong
adalah sebagai berikut:
a. Memberikan bimbingan kepada mahasiswa PKM dalam
hal observasi (mencari data/informasi menenai struktur
13
organisasi sekolah, kurikulum, administrasi sekolah,
kesiswaan, perpustakaan dan BK atau hal-hal yang
diperlukan di tempat PKM).
b. Memperkenalkan mahasiswa PKM dengan semua guru
dan staf sekolah.
c. Mengajak mahasiswa berpartisipasi dalam kegiatan
rapat, upacara bendera, piket, kegiatan administrasi,
membantu kegiatan kewalikelasan, kurikulum,
kesiswaan, perpustakaan sekolah, kegiataan ekstra
kurikuler dan kegiatan-kegiatan lain yang
diselenggarakan oleh sekolah.
d. Memperkenalkan mahasiswa PKM/calon guru kepada
siswa yang akan diajar.
e. Memberikan tugas kepada mahasiswa PKM untuk
menyusun RPP dan kelengkapan perangkat
pembelajaran sesuai dengan format di tempat PKM.
f. Memeriksa, mengomentari dan menilai setiap persiapan
mengajar harian atau rencana kerja yang disusun oleh
mahasiswa PKM.
g. Mendiskusikan masalah yang ditemukan selama proses
pembimbingan dengan kepala sekolah dan dosen
pembimbing.
h. Mengamati dan menilai kemampuan mengajar
mahasiswa PKM serta membuat catatan untuk setiap
penampilan mahasiswa dalam setiap praktek mengajar.
i. Menginformasikan hasil penilaian kepada mahasiswa
setiap kali setelah penampilan dan memberikan umpan
balik untuk perbaikan penampilan selanjutnya.
j. Menilai kemajuan kegiatan praktik mengajar
mahasiswa.
k. Bersama-sama dengan dosen pembimbing menentukan
kelulusan mahasiswa.
14
B. Mekanisme Pelaksanaan Bimbingan
15
BAB V
PELAKSANAAN LATIHAN MENGAJAR
DALAM KEGIATAN PKM
A. Latihan Mengajar
1. Dasar Pemikiran
Latihan mengajar dilakukan untuk melatih mahasiswa
PKM di bawah bimbingan Dosen Pembimbing (DP)
dan Guru Pamong (GP). Kegiatan ini dilaksanakan
selama satu semester dengan bobot 2 sks (tidak sistem
blok) dan menggunakan pola pendekatan supervisi
klinis.
2. Pengertian
Latihan mengajar adalah kegiatan praktik mengajar
yang dilakukan mahasiswa PKM dan dibimbmg oleh
GP dan DP. Praktik mengajar tersebut meliputi
penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan perangkat
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran di kelas,
penilaian hasil pembelajaran dan diakhiri dengan
penentuan kelulusan mahasiswa PKM.
3. Tujuan
Untuk melatih mahasiswa PKM agar bertanggung
jawab dalam melaksanakan tugas sebagai calon guru
yang memiliki kemampuan menyusun RPP beserta
kelengkapan perangkat pembelajaran dan kemampuan
melaksanakan pembelajaran. Latihan mengajar ini
diakhiri dengan penilaian PKM oleh pembimbing, yaitu
penilaian otentik dengan baik dan benar.
16
4. Macam-macam latihan mengajar
Kegiatan latihan mengajar ada dua macam yaitu latihan
mengajar terbimbing dan latihan mengajar mandiri.
1. Latihan mengajar terbimbing merupakan kegiatan
mahasiswa mengajar di dalam kelas yang
diamati/diobservasi oleh guru pamong dan dosen
pembimbing. Latihan mengajar ini akan diobservasi
minimal 8x oleh GP, sedangkan penilaian oleh DP
sesuai kebutuhan. Pembuatan RPP dan kelengkapan
perangkat pembelajaran yang dibuat oleh
mahasiswa harus mengacu pada kurikulum yang
telah ditetapkan pemerintah dan dikonsultasikan
serta disetujui oleh GP. Mahasiwa dapat
mengemukakan masalah yang dihadapi selama
kegiatan latihan terbimbing kepada DP/GP, dan
selanjutnya DP/GP memberikan umpan balik.
2. Latihan mengajar mandiri dilakukan setelah
kegiatan latihan tebimbing dinyatakan berhasil oleh
GP dan DP. Mahasiswa berlatih mengajar di kelas
tanpa diobservasi oleh DP/GP dan kemudian
menerima umpan balik dan DP/GP. Latihan mandiri
dilakukan minimal delapan kali.
B. Kegiatan Non-Mengajar
1. Dasar Pemikiran
Kegiatan non mengajar dilaksanakan di luar kegiatan
mengajar oleh mahasiswa PKM dengan maksud
memberikan pengalaman kepada mahasiswa PKM
bérkenaan dengan hal-hal yang mendukung pendidikan
secara umum.
17
2. Pengertian
Kegiatan non-mengajar adalah kegiatan penunjang dan
kegiatan pembelajaran.
3. Tujuan
Agar mahasiswa PKM dapat mempraktekan
kemampuan kegiatan non-mengajar dengan baik dan
benar.
4. Macam-macam Kegiatan Non-mengajar dan
Pelaksanaannya
a. Membantu Guru Piket
Mahasiswa PKM dapat membantu guru piket seperti
berikut ini:
1) Hadir 15 menit sebelum jam pelajaran dimulai.
2) Menjaga ketertiban dan keamanan pada waktu
berlangsungnya kegiatan proses belajar mengajar;
3) Melaporkan kepada Kepala Sekolah/ Waka
Kurikulum Sekolah hal-hal yang dianggap penting.
4) Mencatat kehadiran guru.
5) Melarang/mengizinkan guru yang sedang mengajar
untuk meninggalkan tugasnya pada jam-jam tertentu
dan lainnya.
6) Mengambil tindakan yang diperlukan untuk
ketertiban dan keamanan sekolah.
7) Mencatat dalam semua buku piket semua yang
terjadi disekolah selama ia bertugas
8) Menertibkan kelas yang kosong dengan jalan
mengawasi/memberi tugas kepada siswa, agar tidak
mengganggu kelas yang lain.
9) Mengumpulkaan hasil pekerjaan siswa untuk
kemudian diserahkan kepada guru mata pelajaran
yang bersangkutan.
10) Mencatat tamu yang datang pada saat bertugas.
18
11) Menegur dan memberikan sangsi terhadap siswa
yang melanggar tata tertib sekolah.
12) Memberi surat izin pulang/tidak kepada siswa
sebelum waktu keluar sekolah, setelah mendapat
izin terlebih dahulu dan guru pengajar pada jam
tersebut.
13) Mencatat siswa yang terlambat/ melanggar tata
tertib dalam buku pribadi/pelanggaran siswa.
14) Mengawasi siswa sewaktu istirahat/waktu jam
sekolah
15) Menyiapakan dan mengumpulkam daftar absensi
kelas setelah KBM berakhir/selesai
16) Petugas piket meninggalkan sekolah minimal 15
menit setelah KBM jam terakhir berakhir
20
6) Membuat buku kegiatan pembelajaran atau buku
kelas; dan
7) Membuat tata tertib kelas
1) Identifikasi Masalah
Pada langkah ini yang harus diperhatikan guru adalah
mengenal gejala-gejala awal dari suatu masalah yang
dihadapi siswa. Maksud dari gejala awal disini adalah
apabila siswa menujukkan tingkah laku berbeda atau
menyimpang dari biasanya. Untuk mengetahui gejala awal
tidaklah mudah, karena harus dilakukan secara teliti dan
hati-hati dengan memperhatikan gejala-gejala yang
nampak, kemudian dianalisis dan selanjutnya dievaluasi.
2) Diagnosis
Pada langkah diagnosis yang dilakukan adalah
menetapkan
21
“masalah” berdasarkan analisis latar belakang yang
menjadi penyebab timbulnya masalah. Dalam langkah ini
dilakukan kegiatan pengumpulan data mengenai berbagai
hal yang menjadi latar belakang atau yang
melatarbelakangi gej ala yang muncul.
3) Prognosis
Langkah prognosis ini pembimbing nenetapkan alternatif
tindakan bantuan yang akan diberikan.
Selanjutnya melakukan perencanaan mengenai jems dan
bentuk masalah apa yang sedang dihadapi individu.
4) Pemberian Bantuan
Setelah guru merencanakan pemberian bantuan, maka
dilanjutkan dengan merealisasikan langkah-langkah
alternatif bentuk bantuan berdasarkan masalah dan 1atar
belakang yang menjadi penyebabnya.
22
BAB VI
MONITORING PELAKSANAAN PKM
A. Dasar Pemikiran
23
Sehingga dengan demikan segala bentuk perbaikan akan
disiapkan oleh PPL dan PKL guna meningkatkan kualitas
kegiatan PKM mahasiswa pada tahap berikutnya.
24
BAB VII
PENILAIAN PKM
A. Dasar Pemikiran
B. Pengertian
C. Tujuan
Tujuan penilaian PKM adalah untuk mendapatkan informasi
tentang:
1. Tingkat penguasaan mahasiswa pada setiap tahap pelatihan
PKM maupun pada ujian akhir PKM.
2. Tingkat keefektifan proses pelaksanaan PKM.
25
D. Prinsip-prinsip Penilaian
Dalam penilaian perlu ditetapkan beberapa prinsip dasar
penilaian yang relevan dengan PKM dengan tujuan agar
pelaksanaan penilaian PKM dapat dilakukan sesuai dengan hakikat
dan tujuannya. Prinsip-prinsip dasar penilaian PKM adalah sebagai
berikut:
1. Keterbukaan
Prinsip utama dan pertama dalam pemlaian PKM adalah
keterbukaan. Hakikat dan prinsip keterbukaan adalah
diketahuinya sedini mungkin segala informasi yang relevan
dengan penilaian PKM oleh pihak yang dinilai dan penilai. Ini
berarti bahwa butir-butir yang akan dinilai, kriteria penilaian,
prosedur yang akan ditempuh, instrumen, waktu dan hal-hal
lain yang relevan dengan penilaian harus diketahui secara jelas
oleh mahasiswa dan para pembimbing dalam pelaksanaan
PKM.
2. Keutuhan
Pekerjaan seorang guru menuntut penguasaan kemampuan
profesional keguruan secara utuh dan terintegrasi. Ini berarti
bahwa penilaian PKM harus dilakukan secara utuh, agar
informasi yang diperoleh tentang penampilan mahasiswa
merupakan informasi yang lengkap. Penilaian tidak hanya
mencakup keterampilan mengajar di depan kelas, tetapi
dimensi lain juga perlu diperhatikan seperti wawasan dan
sikap. Di samping itu, prinsip keutuhan juga menyiratkan
perlunya informasi tentang kelebihan dan kelemahan
mahasiswa. Dengan demikian, hasil penilain berfungsi sebagai
diagnosis untuk memperbaiki kemampuan mengajar
mahasiswa PKM.
26
3. Keluwesan dan Kesesuaian
Maksud dan prinsip ini adalah bahwa penilaian
pelaksanaanPKM harus disesuaikan dengan kondisi dan situasi
pelatihan. Penyesuaian ini meliputi prosedur penilaian dan alat
penilaian yang digunakan. lni berarti bahwa alat penilaian yang
diberikan dalam panduan ini dapat
dimodifikasi/disederhanakan sesuai dengan kebutuhan
setempat dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Namun
tidak berarti bahwa kriteria penilaian dapat diubah sesuai
dengan keperluan/keinginan pengelola setempat. Juga tidak
berarti pengelola atau mahasiswa dapat menunda-nunda
pelaksanaan penilaian di luar jadwal yang telah ditentukan
Pusat PPL dan PKL.
4. Kesinambungan
Penilaian kinerja mahasiswa harus dilakukanldijadwalkan
secara berkesinambungan. Dengan demikian proses
penguasaan mahasiswa terhadap aspek-aspek pelatihan dalam
PKM dapat dinilai secara teratur, sehingga jika terjadi
kekeliruan/kelemahan, segera dapat diketahui dan kemudian
diperbaiki.
27
E. Aspek-aspek Penilaian
Aspek-aspek yang dinilai dalam kegiatan PKM meliputi
seluruh kemampuan yang harus ditampilkan oleh mahasiswa
selama PKM hingga pada saat ujian akhir PKM dilaksanakan.
Dengan demikian aspek-aspek yang dinilai itu sesuai dengan
tahapan-tahapan PKM yaitu meliputi proses observasi, latihan
terbimbing latihan mandiri, dan ujian akhir PKM dengan
menggunakan format APKG.
F. Alat Penilaian dan Formula yang Digunakan
Tingkat
Nilai Huruf Nilai Angka Kelulusan
Penguasaan
86 – 100 A 4
81 – 85 A- 3,7
76 – 80 B+ 3,3 LULUS
71 – 75 B 3,0
66 – 70 B- 2,7
61 – 65 C+ 2,3
56 – 60 C 2,0 TIDAK
51 – 55 C- 1,7 LULUS
46 – 50 D 1
0 – 45 E 0
28
G. Ujian Akhir PKM
29
BAB VIII
PENUTUP
30