Buku Pedoman Praktik Keterampilan Mengajar (PKM)

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 35

BUKU PEDOMAN

PRAKTIK KETERAMPILAN MENGAJAR


(PKM)

PUSAT PPL/ PKL


LEMBAGA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN
PENJAMINAN MUTU (LP3M)
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
TAHUN 2019
TIM PENYUSUN

Koordinator Pusat PPL/PKL : Dr. Gusti Yarmi,M.Pd.


Anggota :
1. Drs. Refirman D.J., M.Biomed.
2. Dra. Harsuyanti Rawiyah Lubis, M.Hum.
3. Dr. Gusti Yarmi, M.Pd.
4. Dr. Haris, M.Pd
5. Dewi Nurmalasari, S.Pd., MM
6. Ratna, S.Pd., M.Hum
7. Drs. Sujarwo, M.Pd

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Buku Pedoman Praktik Keterampilan


Mengajar (PKM) Pusat PPL dan PKL Universitas Negeri
Jakarta (UNJ) telah selesai direvisi sesuai dengan kurikulum
2013. Revisi buku pedoman PKM ini dilakukan melalui
workshop yang diikuti oleh Tim Pengembang dan Kordinator
PPL dan PKM Fakultas serta mendapat masukan dan WR 1
UNJ, Kepala LP3M UNJ, dan Koordinator Pusat PPL dan
PKL. Buku pedoman ini disusun salah satnya sebagai salah
satu upaya untuk meningkatkan layanan yang Iebih baik dalam
pelaksanaan Praktek Keterampilan Mengajar.
Dengan adanya buku pedoman PKM ini diharapkan
kegiatan PKM dapat terlaksana dengan tertib mulai dari
persiapan, pelaksanaan, sampai pada penilaian akhir. Dengan
demikian, diharapkan kepada semua pihak yang terlibat dalam
mempersiapkan mahasiswa kependidikan untuk mengikuti
program PKM, agar menjadikan buku pedoman ini sebagai
acuan dan panduan dalam pelaksanaan kegiatan PKM.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besamya kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan dan pemikirannya untuk penyusunan buku pedoman
ini, semoga buku pedoman akan memberikan manfaat untuk
pelaksanaan program PKM.

Kepala Pusat PPL dan PKL

Dr. Gusti Yarmi, M.Pd.


NIP 196708211993032004

ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Tim Penyusun i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran 1
B. Pengertian PKM 2
C. Landasan Penyelenggaraan Program PKM 2
D. Tujuan PKM 3

BAB II MEKANISME PELAKSANAAN


A. Persiapan Teknik 4
B. Pendfataran 4
C. Persyaratan 4

BAB III TAHAPAN PELAKSANAAN PKM


A. Kegiatan PKM 7
B. Tahapan Kegiatan PKM 8

BAB IV PEMBIMBINGAN
A. Tugas Pembimbingan 12
B. Mekanisme Pelaksanaan Bimbingan 15

BAB V PELAKSANAAN LATIHAN MENGAJAR


A. Latihan Mengajar 16
B. Kegiatan Non-Mengajar 17

BAB VI MONITORING PELAKSANAAN PKM


A. Dasar Pemikiran 23
B. Kegiatan Monitoring Pelaksanaan PKM 23
C. Tindak Lanjut Hasil Monitoring 24

BAB VII PENILAIAN PKM


A. Dasar Pemikiran 25
B. Pengertian 25
C. Tujuan 25
D. Prinsip Prinsip Penilain PKM 26
E. Aspek Aspek Penilaian PKM 28
F. Alat Penilaian dan Formula PenilaianPKM 28
G. Ujian Akhir PKM 29

BAB VIII PENUTUP 30

LAMPIRAN
1. Ketentuan Bagi Kepala Sekolah dan Guru Pamong
2. Format Observasi Pengalaman Lapangan
3. Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG) Latihan
mengajar
4. Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG)
Dosen Pembimbing
5. Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG) Guru Pamong
6. Laporan Kelompok (Format Laporan sesuai Obsevasi)
7. Berita Acara
8. Form 02 Biodata
a. Kepala Sekolah
b. Wakil Bidang Kurikulum
c. Guru Pamong
d. Dosen Pembimbing
9. Daftar Hadi Mahasiswa
10. Daftar Hadir Dosen Pembimbing
11. Rangkuman Tugas Mahasiswa

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran

Mata kuliah Program Pengalaman Lapangan (PPL) pada


program studi S1 untuk tahun akademik 2010/2011 berganti
nama menjadi mata kuliah Pratik Keterampilan Mengajar
(PKM) dengan bobot 2 SKS. Perubahan ini dilatarbelakangi
oleh Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen dan Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2009 tentang
Program Pendidikan Profesi Guru dalam Jabatan yang
menegaskan bahwa, guru merupakan jabatan profesional yang
wajib memiliki kualitas akademik dengan ijazah pendidikan
minimal S-1 / D-IV dan memiliki sertifikat pendidikan melalui
pendidikan profesi. Pendidikan profesi yang dimaksud adalah
Pendidikan Profesi Guru (PPG) berdasarkan Permendiknas No.
9 Tahun 2010 yang terdiri dari beberapa kegiatan dalam bentuk
workshop dan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Oleh
sebab itu untuk menunjang kompetensi mahasiswa
kependidikan sebagai calon guru, maka perlu direncanakan
satu mata kuliah praktik pada program studi S-1 kependidikan,
yaitu mata kuliah PKM.
Mata kuliah PKM merupakan kelanjutan dari kegiatan
microteaching. Pada kegiatan microteaching, mahasiswa
dilatihkan delapan kompetensi pembelajaran yaitu
keterampilan bertanya, keterampilan memberikan penguatan,
keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan,
keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan
membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola
kelas, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.
Kedelapan kompetensi ini harus dikuasai oleh mahasiswa
sebelum mengikuti program PKM di sekolah. Penguasaan
1
terhadap delapan kompetensi dasar pembelajaran tersebut akan
memudahkan mahasiswa dalam pelaksanaan PKM.
PKM ini wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa yang masuk
dalam Program Studi Pendidikan S-1 UNJ. Agar PKM dapat
berjalan sebagaimana yang diharapkan, maka diperlukan
pedoman pelaksanaan PKM sebagai acuan dalam pelaksanaan
kegiatan PKM.

B. Pengertian Praktik Keterampilan Mengajar (PKM)

Praktik Keterampilan Mengajar (PKM) merupakan salah


satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa kependidikan pada
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Mata
kuliah ini berbentuk mata kuliah praktik yang berbobot 2 SKS
dan dilakukan sebagai prasyarat untuk mengikuti PPL-PPG.
PKM ini dilakukan di sekolah selama 2 hari per minggu selama
satu semester (4 bulan). PKM adalah kegiatan praktik mengajar
terpadu yang terdiri atas aspek-aspek merencanakan,
mengorganisasikan, melaksanakan, memantau, mengendalikan
dan membina segenap daya agar tujuan program keterampilan
mengajar di lapangan dapat tercapai.

C. Landasan Penyelenggaraan Program PKM

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem


Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang Nomor 14 tahun 2003, tentang Guru
dan Dosen
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang
Guru.

2
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16
Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan
Kompepensi Guru.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 8 Tahun
2009 tentang Program Pendidikan Profesi Guru Pra
Jabatan.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 9 Tahun
2010 tentang Program Penclidikan Profesi Guru Dalam
Jabatan
8. Panduan Pendidikan Profesi Guru, Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional
tahun 2010.

D. Tujuan PKM

Tujuan penyusunan pedoman PKM adalah member acuan


bagi pimpinan fakultas, dosen pembimbing, pimpinan sekolah,
guru pamong dan mahasiswa yang akan mengikuti program
pelaksanaan PKM di lapangan.

3
BAB II
MEKANISME PELAKSANAAN

A. Persiapan Teknis

Dalam rangka pelaksanaan mata kuliah Praktik


Keterampilan Mengajar (PKM) di semua prodi kependidikan,
maka perlu dilakukan persiapan administrasi oleh Pusat PPL
dan PKL. Persiapan administrasi yang dapat dilakukan antara
lain:
1. Pusat PPL dan PKL membuat edaran tentang
mekanisme pelaksanaan mata kuliah PKM yang
berbobot 2 SKS.
2. Pusat PPL dan PKL membuat berbagai format yang
berkaitan untuk kelancaran kegiatan pelaksanaan PKM
3. Pusat PPL dan PKL melakukan kerjasama yang baik
dengan Dinas Kependidikan Dasar dan Menengah, agar
sekolah / tempat PKM dapat menerima dengan baik
Program PKM ini.
4. Mempersiapkan sekolah / tempat PKM yang
terakreditasi minimal B
5. Melakukan kerjasama dengan PUSTIKOM

B. Pendaftaran

Prosedur pendaftaran mata kuliah PKM adalah sebagai berikut:


1. Mahasiswa mendaftar secara online melalui SIAKAD
UNJ
2. SIAKAD mengirim daftar mahasiswa ke jurusan untuk
diverifikasi
3. Kaprodi Kependidikan menyampaikan daftar malasiswa

4
PKM, daftar nama dosen pembimbing dan sekolah
tempat PKM kepada Pusat PPL dan PKL, melalui
Koordinator Fakultas.

C. Persyaratan

1. Mahasiswa Peserta PKM


a. Mahasiswa S-1 Kependidikan telah lulus mata
kuliah minimal 110 SKS, pada semester
sebelumnya.
b. Mahasiswa telah lulus Mata Kuliah Dasar
Kependidikan (MKDK) dan mata kuliah PBM
c. Telah mendapat sertifikat Micro teaching.

2. Pembimbing
a. Dosen Pembimbing
1) Bagi dosen yang berijazah minimal S-1
Kependidikan yang telah mengikuti pelatihan
PKM yang diadakan oleh lembaga yang
berkepentingan, dan telah bertugas minimal 5
tahun dan memiliki pangkat / golongan minimal
III-b.
2) Bagi Dosen yang berijazah S-2 atau S-3
Kependidikan, telah bertugas minimal 3 tahun
dan memiliki pangkat/golongan minimal III-b
b. Guru Pamong/Instruktur
1) Berstatus guru tetap di sekolah tempat PKM dan
mempunyai sertifikat guru.
2) Berijazah S-1 Kependidikan dan telah
berpengalaman mengajar minimal 5 tahun
3) Mempunyai komitmen yang kuat terhadap
tugas-tugas yang diberikan dalam membimbing
mahasiswa PKM.
5
c. Penetapan Sekolah Mitra
Sekolah yang akân menjadi mitra program PKM
adalah sekolah yang mampu memberikan kontribusi
pada pelaksanaan PKM dan memfasilitasi kegiatan
tersebut sehingga tujuan program dapat tercapai, yaitu
mahasiswa mampu melaksanakan tugasnya dengan
baik sebagai guru kelas.

Berikut adalah prasyarat untuk menetapkan sekolah


mitra PKM:
1) Minimal terakreditasi B.
2) Memiliki ruang belajar yang memadai.
3) Memiliki Lab./Studio/Bengkel yang mendukung
proses pembelajaran.
4) Memiliki perpustakaan dan media pembelajaran
yang memadai.
5) Menyediakan ruang kerja untuk mahasiswa PKM.
6) Memiliki guru yang memenuhi syarat sebagai
pembimbing.
7) Memiliki sarana dan prasarana pendukung
kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler.

6
BAB III
TAHAPAN PELAKSANAAN PRAKTIK
KETERAMPILAN MENGAJAR

A. Pelaksanaan
Kegiatan mata kuliah PKM, dimulai di kampus dan
dilanjutkan ke sekolah/ tempat PKM. Langkah-langkah
pelaksanaan PKM:
1. Mahasiswa dan Dosen Pembimbing mengikuti
pembekalan dan pelepasan mahasiswa PKM di kampus
2. Dosen Pembimbing mengantar mahasiswa ke
sekolah/tempat PKM untuk menyampaikan surat dan
Pusat PPL/PKL sekaligus meminta izin kepada pihak
sekolah untuk melaksanakan program PKM
3. Dosen dan Guru Pamong bersama-sama menyusun
program kerja PKM untuk mahasiswa
4. Mahasiswa melakukan observasi di Sekolah / tempat
PKM
5. Mahasiswa melakukan observasi di Sekolah / tempat
PKM
6. Mahasiswa melaksanakan kegiatan latihan terbimbing
dalam bentuk siklus seperti gambar di bawah ini:

Berdasarkan siklus di atas standar kegiatan mahasiswa adalah


sebagai berikut:
a. Persiapan

7
1) Mahasiswa mencari dan melengkapi sumber-sumber
belajar sesuai dengan topik yang akan diajarkan
2) Mahasiswa menyiapkan bahan-bahan untuk pembuatan
media pembelajaran
3) Mahasiswa menyiapkan sarana dan prasarana
pembelajaran yang diperlukan
b. Perencanaan
1) Mahasiswa menyusun perangkat pembelajaran yang
terdiri dari:
a) Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP)
b) Bahan Ajar
c) Media Pembelajaran
d) Lembar Aktivitas Siswa
e) Penilaian Pembelajaran
Penyusunan perangkat pembelajaran tersebut harus
mengacu kepada kurikulum yang telah ditetapkan oleh
Pemerintah.
2) Mahasiswa menyerahkan perangkat pembelajaran
kepada dosen pembimbing dan guru pamong untuk
dikoreksi
3) Mahasiswa memperbaiki perangkat pembelajaran
sesuai dengan masukan dari dosen pembimbing dan
guru pamong
4) Mahasiswa melaksanakan pembelajaran di kelas
dengan membawa perangkat pembelajaran yang sudah
direvisi
5) Dosen pembimbing bersama guru pamong melakukan
supervisi pada saat pembelajaran.

B. Tahapan Kegiatan PKM

Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya bahwa


PKM dilakukan di sekolah selama 2 hari penuh per minggu
8
selama satu semester (4 bulan). Untuk itu ada beberapa tahapan
yang harus dilalui mahasiswa PKM selama mengikuti kegiatan
PKM di sekolah mitra:
Tahap I (minggu 1 - 3)
Kegiatan orientasi dan observasi sekolah, meliputi:
1. Mengenal dan mempelajari lingkungan fisik sekolah yang
meliputi keadaan lingkungan sekolah dan fasilitas sekolah.
2. Mengetahui jumlah SDM sekolah yaitu jumlah siswa, guru,
karyawan dan perangkat yang mengatumya dalam hal
disiplin sekolah.
3. Mengenal fasilitas sekolah dan memahami pengelolaan
laboratorium, perpustakaan, komputer, media pembelajaran
dan prasarana lainnya;
4. Memahami dan mempelajari pengelolaan administrasi
sekolah.
5. Melakukan observasi kegiatan pembelaj aran di kelas.

Setelah melewati tahap pertama ini, mahasiswa PKM harus


segera mengisi Format 02 dan meminta tanda tangan Kepala
Sekolah tempat PKM untuk kemudian dan dientri secara online
dan print otnya dikembalikan segera kepada UPT PPL UNJ.

Tahap II (Minggu 4 - 7)
Kegiatan Latihan Mengajar Terbimbing, meliputi:
1. Mahasiswa membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dan perangkat pembelajaran yang terdiri dan bahan
ajar, LAS (Lembar Aktivitas Siswa) I LKPD (Lembar
Kegiatan Peserta Didik), Media Pembelajaran dan
menyusun intrumen penilaian.
2. Mahasiswa berlatih menjadi pendamping (model asistant)
pada saat gur pamong melaksanakan pembelajaran di kelas.
Pada tahap ini, mahasiswa belajar menjadi
9
pendamping/teman belajar siswa ketika siswa sedang
mengerjakan tugas, latihan dan LAS. Mahasiswa juga
belajar memecahkan masalah yang muncul pada saat
menjadi pendamping siswa.
3. Mahasiswa selanjutnya mulai dilatih melaksanakan
pembelajaran di kelas secara terbimbing dan didampingi
oleh Gur pamong (GP) dan Dosen Pembimbing (DP).
4. Mahasiswa melaksanakan kegiatan latihan terbimbing
minimal 8 kali

Tahap III (Minggu 8 - 11)


Kegiatan Latihan Mengajar Mandiri
1. Mahasiswa membuat RPP dan Perangkat Pembelajaran,
kemudian dikonsultasikan kepada GP dan DP.
2. Mahasiswa melaksanakan pembelajaran di kelas tanpa
diamati GP dan DP
3. Mahasiswa kemudian menyampaikan hal-hal yang terjadi
selama pembelajaran di kelas kepada GP dan DP.
4. Mahasiswa menerima umpan balik dari DP dan GP.
5. Mahasiswa melaksanakan kegiatan praktek mandiri
minimal 8 kali

Tahap IV (Minggu 12 - 13)


Persiapan Ujian:
1. Mahasiswa membuat RPP dan Perangkat Pembembelajaran
dengan materi pokok yang telah ditetapkan GP, dan
mengimplementasikan RPP tersebut pada saat ujian akhir
PKM.
2. Mahasiswa tampil jian PKM sebanyak 2 kali dengan
perangkat pembelajaran yang berbeda.

10
3. Sebelum ujian, mahasiswa terlebih dahulu mengambil
berita acara di Pusat PPL/PKM LP3M UNJ dan berita acara
tersebut dibuat rangkap 3 untuk setiap mahasiswa

Tahap V (Minggu 14-16)


Ujian Akhir PKM dan Kelulusan Mahasiswa.
1. Mahasiswa menyerahkan berita acara ujian akhir PKM
kepada DP dan GP sebagai persiapan pelaksanaan ujian
akhir PKM.
2. Mahasiswa mengikuti ujian akhir PKM sesuai jadwal yang
telah ditetapkan dan langsung dinilai oleh DP dan GP
dengan menggunakan format APKG yang telah ditetapkan.
3. Mahasiswa membuat Laporan PKM yang dibuat secara
berkelompok.
4. Mahasiswa secara berkelompok mengkonsultasikan laporan
kegiatan PKM kepada DP dan GP.
5. Mahasiswa meminta persetujuan/pengesahan laporan PKM
dan DP/GP dan diketahui oleh kepala sekolah.
6. Mahasiswa menyelesaikan semua berkas administrasi PKM
dan menyerahkannya kepada Pusat PPL dan PKM LP3M
UNJ. Berkas yang harus dikumpulkan adalah sebagai
berikut:
a) Format 01 (berita acara, dirangkap 3), diisi lengkap dan
dicap sekolah.
b) Format 04 (daftar hadir dosen pembimbing)
c) Laporan Akhir Kegiatan PKM dalam bentuk Print Out

11
BAB IV
PEMBIMBINGAN

A. Tugas Pembimbing

Pembimbing PKM meliputi Kepala Sekolah tempat PKM,


wakil kepala sekolah (bidang kurikulum), guru pamong dan
dosen pembimbing.

1. Kepala Sekolah tempat PKM


Kepala Sekolah dan Wakasek Kurikulum tempat PKM
bertugas sebagai fasilitator dalam pelaksanaan PKM.
Berikut adalah rincian tugas Kepala Sekolah dan wakasek
Kurikulum tempat PKM:
a. Menerima mahasiswa yang akan melaksanakan
kegiatan PKM.
b. Memperkenalkan guru pamong kepada dosen
pembimbing dan mahasiswa PKM.
c. Memberikan pengarahan tentang pembelajaran, situasi
dan kondisi sekolah.
d. Menjelaskan hak dan kewajiban mahasiswa PKM
selama di sekolah.
e. Memantau pelaksanaan kegiatan PKM secara kontinyu.
f. Memeriksa dan mengesahkan beragam format dan
laporan akhir PKM mahasiswa yang akan diserahkan ke
Pusat PPL dan PKL LP3M UNJ

2. Dosen Pembimbing
Dosen pembimbing adalah dosen yang ditugasi oleh
jurusan untuk membimbing mahasiswa selama pelaksanaan

12
PKM di sekolah. Adapun tugas dan tanggung jawab dosen
pembimbing adalah sebagai berikut:
a. Wajib mengikuti pembekalan PKM yang
diselenggarakan oleh Fakultas.
b. Wajib mengantarkan mahasiswa PKM ke sekolah
tempat PKM yang telah ditetapkan oleh jurusan dan
disahkan oleh Pusat PPL/PKL UNJ.
c. Memeriksa program kerja dan pembagian tugas
mahasiswa PKM.
d. Membimbmg mahasiswa menyusun perangkat
pembelajaran termasuk Rencana Program Pembelajaran
(RPP) sesuai dengan pedoman yang berlaku di sekolah.
e. Memonitor kegiatan mahasiswa PKM.
f. Melaksanakan supervisi klinis secara berkala.
g. Memberikan umpan balik berdasarkan hasil supervisi
klinis.
h. Menentukan jadwal ujian bersama dengan guru
pamong.
i. Menilai laporan akhir PKM.
j. Menguji mahasiswa PKM dan memberikan penilaian
kelulusan bersama guru pamong.
k. Mengikuti perpisahan mahasiswa PKM di sekolah.
l. Menyerahkan berkas hasil PKM ke Pusat PPL/PKL
LP3M UNJ sesuai jadwal yang ditetapkan.

3. Guru Pamong
Guru pamong adalah guru yang ditugasi oleh kepala
sekolah untuk membimbing mahasiswa selama mengikuti
program PKM. Tugas dan tanggungjawab guru pamong
adalah sebagai berikut:
a. Memberikan bimbingan kepada mahasiswa PKM dalam
hal observasi (mencari data/informasi menenai struktur
13
organisasi sekolah, kurikulum, administrasi sekolah,
kesiswaan, perpustakaan dan BK atau hal-hal yang
diperlukan di tempat PKM).
b. Memperkenalkan mahasiswa PKM dengan semua guru
dan staf sekolah.
c. Mengajak mahasiswa berpartisipasi dalam kegiatan
rapat, upacara bendera, piket, kegiatan administrasi,
membantu kegiatan kewalikelasan, kurikulum,
kesiswaan, perpustakaan sekolah, kegiataan ekstra
kurikuler dan kegiatan-kegiatan lain yang
diselenggarakan oleh sekolah.
d. Memperkenalkan mahasiswa PKM/calon guru kepada
siswa yang akan diajar.
e. Memberikan tugas kepada mahasiswa PKM untuk
menyusun RPP dan kelengkapan perangkat
pembelajaran sesuai dengan format di tempat PKM.
f. Memeriksa, mengomentari dan menilai setiap persiapan
mengajar harian atau rencana kerja yang disusun oleh
mahasiswa PKM.
g. Mendiskusikan masalah yang ditemukan selama proses
pembimbingan dengan kepala sekolah dan dosen
pembimbing.
h. Mengamati dan menilai kemampuan mengajar
mahasiswa PKM serta membuat catatan untuk setiap
penampilan mahasiswa dalam setiap praktek mengajar.
i. Menginformasikan hasil penilaian kepada mahasiswa
setiap kali setelah penampilan dan memberikan umpan
balik untuk perbaikan penampilan selanjutnya.
j. Menilai kemajuan kegiatan praktik mengajar
mahasiswa.
k. Bersama-sama dengan dosen pembimbing menentukan
kelulusan mahasiswa.

14
B. Mekanisme Pelaksanaan Bimbingan

Secara rinci mekanisme pelaksanaan bimbingan adalah


sebagäi berikut:
1. Pembimbingan Observasi
Observasi dilaksanakan sejak mahasiswa sudah diserahkan
ke sekolah tempat PKM. Kegiatan ini dibimbing oleh Guru
Pamong dan tujuan pembimbingan ini untuk mahasiswa
adalah:
a. Memperoleh pengalaman yang berkaitan dengan
kegiatan akademik, misalnya mengamati guru yang
sedang mengajar.
b. Mengenal administrasi guru, misalnya daftar hadir
siswa, daftar nilai dan lain-lain.
c. Mengenal berbagai kegiatan non mengajar, misalnya
kegiatan ekstrakurikuler.
d. Mengenal lingkungan fisik, sosial dan kultur sekolah.

2. Pembimbingan Pelaksanaan Pembelajaran


Kegiatan ini dibimbing oleh GP dan DP melalui
pendekatan supervisi klinis. Tujuan pembimbingan adalah:
a. Membimbing pembuatan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) beserta perangkatnya.
b. Membimbing keterampilan dasar mengajar dalam
situasi yang sebenamya.
c. Memberikan umpan balik kepada mahasiswa PKM
untuk perbaikan pengajaran selanjutnya.

15
BAB V
PELAKSANAAN LATIHAN MENGAJAR
DALAM KEGIATAN PKM

A. Latihan Mengajar

1. Dasar Pemikiran
Latihan mengajar dilakukan untuk melatih mahasiswa
PKM di bawah bimbingan Dosen Pembimbing (DP)
dan Guru Pamong (GP). Kegiatan ini dilaksanakan
selama satu semester dengan bobot 2 sks (tidak sistem
blok) dan menggunakan pola pendekatan supervisi
klinis.

2. Pengertian
Latihan mengajar adalah kegiatan praktik mengajar
yang dilakukan mahasiswa PKM dan dibimbmg oleh
GP dan DP. Praktik mengajar tersebut meliputi
penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan perangkat
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran di kelas,
penilaian hasil pembelajaran dan diakhiri dengan
penentuan kelulusan mahasiswa PKM.

3. Tujuan
Untuk melatih mahasiswa PKM agar bertanggung
jawab dalam melaksanakan tugas sebagai calon guru
yang memiliki kemampuan menyusun RPP beserta
kelengkapan perangkat pembelajaran dan kemampuan
melaksanakan pembelajaran. Latihan mengajar ini
diakhiri dengan penilaian PKM oleh pembimbing, yaitu
penilaian otentik dengan baik dan benar.

16
4. Macam-macam latihan mengajar
Kegiatan latihan mengajar ada dua macam yaitu latihan
mengajar terbimbing dan latihan mengajar mandiri.
1. Latihan mengajar terbimbing merupakan kegiatan
mahasiswa mengajar di dalam kelas yang
diamati/diobservasi oleh guru pamong dan dosen
pembimbing. Latihan mengajar ini akan diobservasi
minimal 8x oleh GP, sedangkan penilaian oleh DP
sesuai kebutuhan. Pembuatan RPP dan kelengkapan
perangkat pembelajaran yang dibuat oleh
mahasiswa harus mengacu pada kurikulum yang
telah ditetapkan pemerintah dan dikonsultasikan
serta disetujui oleh GP. Mahasiwa dapat
mengemukakan masalah yang dihadapi selama
kegiatan latihan terbimbing kepada DP/GP, dan
selanjutnya DP/GP memberikan umpan balik.
2. Latihan mengajar mandiri dilakukan setelah
kegiatan latihan tebimbing dinyatakan berhasil oleh
GP dan DP. Mahasiswa berlatih mengajar di kelas
tanpa diobservasi oleh DP/GP dan kemudian
menerima umpan balik dan DP/GP. Latihan mandiri
dilakukan minimal delapan kali.

B. Kegiatan Non-Mengajar

1. Dasar Pemikiran
Kegiatan non mengajar dilaksanakan di luar kegiatan
mengajar oleh mahasiswa PKM dengan maksud
memberikan pengalaman kepada mahasiswa PKM
bérkenaan dengan hal-hal yang mendukung pendidikan
secara umum.

17
2. Pengertian
Kegiatan non-mengajar adalah kegiatan penunjang dan
kegiatan pembelajaran.
3. Tujuan
Agar mahasiswa PKM dapat mempraktekan
kemampuan kegiatan non-mengajar dengan baik dan
benar.
4. Macam-macam Kegiatan Non-mengajar dan
Pelaksanaannya
a. Membantu Guru Piket
Mahasiswa PKM dapat membantu guru piket seperti
berikut ini:
1) Hadir 15 menit sebelum jam pelajaran dimulai.
2) Menjaga ketertiban dan keamanan pada waktu
berlangsungnya kegiatan proses belajar mengajar;
3) Melaporkan kepada Kepala Sekolah/ Waka
Kurikulum Sekolah hal-hal yang dianggap penting.
4) Mencatat kehadiran guru.
5) Melarang/mengizinkan guru yang sedang mengajar
untuk meninggalkan tugasnya pada jam-jam tertentu
dan lainnya.
6) Mengambil tindakan yang diperlukan untuk
ketertiban dan keamanan sekolah.
7) Mencatat dalam semua buku piket semua yang
terjadi disekolah selama ia bertugas
8) Menertibkan kelas yang kosong dengan jalan
mengawasi/memberi tugas kepada siswa, agar tidak
mengganggu kelas yang lain.
9) Mengumpulkaan hasil pekerjaan siswa untuk
kemudian diserahkan kepada guru mata pelajaran
yang bersangkutan.
10) Mencatat tamu yang datang pada saat bertugas.

18
11) Menegur dan memberikan sangsi terhadap siswa
yang melanggar tata tertib sekolah.
12) Memberi surat izin pulang/tidak kepada siswa
sebelum waktu keluar sekolah, setelah mendapat
izin terlebih dahulu dan guru pengajar pada jam
tersebut.
13) Mencatat siswa yang terlambat/ melanggar tata
tertib dalam buku pribadi/pelanggaran siswa.
14) Mengawasi siswa sewaktu istirahat/waktu jam
sekolah
15) Menyiapakan dan mengumpulkam daftar absensi
kelas setelah KBM berakhir/selesai
16) Petugas piket meninggalkan sekolah minimal 15
menit setelah KBM jam terakhir berakhir

b. Latihan Membimbing Kegiatan Ektrakurikuler


Pembimbingan dalam kegiatan ekstrakurikuler
merupakan salah satu kegiatan non-mengajar yang
dapat dilakukan oleh setiap mahasiswa PKM di
sekolah. Terdapat beberapa karakteristik dan kegiatan
ekstrakurikuler yaitu:
1) Ekstrakurikuler bersifat pilihan dan wajib diikuti
mahasiswa;
2) Dapat disetarakan dengan mata pelajaran wajib
lainnya;
3) Pelaksanaan ekstrakurikuler dilakukan dalam kelas
dan atau ruang/tempat lain sesuai jadwal mingguan
yang telah ditentukan dan biasanya dilakukan pada
sore hari;
4) Jenis kegiatan ekstrakurikuler antara lain adalah:
- Pramuka;
- Olimpiade/Lomba Kompetensi Siswa;
19
- Olahraga;
- Kesenian;
- Karya Ilmiah Remaja;
- Kerohanian;
- Paskibra;
- Pecinta Alam;
- PMR;
- Jumalistik/Fotografi;
- UKS;
- Dan lain sebagainya
4) Kegiatan ekstrakurikuler dapat disebut sebagai
kegiatan tatap muka.
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa PKM dapat
memilih satu atau dua jenis kegiatan
ekstrakurikuler sesuai dengan kemampuan
masing-masing dan kegiatan tersebut dilakukan
satu hari dalam seminggu.

c. Latihan Melakukan Kegiatan Administrasi Sekolah


atau Kelas
Mahasiswa PKM dapat melakukan kegiatan
administrasi kelas sebagai salah satu kegiatan
nonmengajar. Dalam hal ini mahasiswa membantu wali
kelas dalam melaksanakan administrasi kelas.
Kegiatan administrasi kelas yang dapat dilakukan oleh
mahasiswa diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Membuat denah tempat duduk siswa
2) Mengisi papan absensi siswa
3) Membuat daftar pelajaran kelas
4) Membuat daftar piket kelas
5) Membuat buku absensi kelas

20
6) Membuat buku kegiatan pembelajaran atau buku
kelas; dan
7) Membuat tata tertib kelas

d. Latihan Bimbingan Konseing Bagi Siswa


Bermasalah Sebagal calon pendidik mahasiswa PKM
UNJ diharuskan melakukan kegiatan bimbingan pada
siswa yang didiknya. Secara umum tugas bimbingan
konseling merupakan tugas guru Bimbingan dan
Konseling yang di ada di sekolah. Ketika mahasiswa
calon guru ini melakukan PPL, mereka perlu juga
berlatih bagaimana membantu guru BK dalam
memberikan bimbmgan kepada siswa dalam mengatasi
masalahnya. Bidang bimbingan dapat dikelompokkan
menjadi 4 bidang yaitu: bimbingan pribadi, bimbingan
social, bimbingan belajar dan bimbingan karir.

Langkah-langkah dalam memberikan Bimbingan Konselmg


meliputi:

1) Identifikasi Masalah
Pada langkah ini yang harus diperhatikan guru adalah
mengenal gejala-gejala awal dari suatu masalah yang
dihadapi siswa. Maksud dari gejala awal disini adalah
apabila siswa menujukkan tingkah laku berbeda atau
menyimpang dari biasanya. Untuk mengetahui gejala awal
tidaklah mudah, karena harus dilakukan secara teliti dan
hati-hati dengan memperhatikan gejala-gejala yang
nampak, kemudian dianalisis dan selanjutnya dievaluasi.

2) Diagnosis
Pada langkah diagnosis yang dilakukan adalah
menetapkan
21
“masalah” berdasarkan analisis latar belakang yang
menjadi penyebab timbulnya masalah. Dalam langkah ini
dilakukan kegiatan pengumpulan data mengenai berbagai
hal yang menjadi latar belakang atau yang
melatarbelakangi gej ala yang muncul.

3) Prognosis
Langkah prognosis ini pembimbing nenetapkan alternatif
tindakan bantuan yang akan diberikan.
Selanjutnya melakukan perencanaan mengenai jems dan
bentuk masalah apa yang sedang dihadapi individu.

4) Pemberian Bantuan
Setelah guru merencanakan pemberian bantuan, maka
dilanjutkan dengan merealisasikan langkah-langkah
alternatif bentuk bantuan berdasarkan masalah dan 1atar
belakang yang menjadi penyebabnya.

5) Evaluasi dan Tindak Lanjut


Setelah pembimbmg dan klien melakukan beberapa kali
pertemuan dan mengumpulkan data dari beberapa individu,
maka langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi dan
tindak lanjut. Evaluasi dapat dilakukan selama proses
pemberian bantuan berlangsung sampai pada akhir
pemberian bantuan.

22
BAB VI
MONITORING PELAKSANAAN PKM

A. Dasar Pemikiran

Monitoring pelaksanaan Praktik Keterampilan Mengajar


(PKM) merupakan bagian program kerja lembaga Pusat
PPL/PKL LP3M UNJ yang terintegrasi di dalam kegiatan
pelaksanaan PKM mahasiswa di sekolah dan dilakukan pada
setiap semester.
Pelaksanaan monitoring tersebut dilakukan pada saat
kegiatan PKM mahasiswa di sekolah sedang berlangsung dan
bertujuan untuk melihat serta memantau sejauh mana
ketercapaian kegiatan PKM mahasiswa di sekolah/tempat
praktik PKM tersebut.
Monitoring pelaksanaan PKM dilakukan secara online.
Pada prinsipnya monitoring pelaksanaan PKM selain untuk
memperoleh informasi dan pihak-pihak terkait seperti: jumlah
mahasiswa, kehadiran dosen, dan kegiatan lainnya. Pihak-pihak
terkait tersebut antara lain: mahasiswa sebagai pelaksana
kegiatan PKM, guru pamong dan kepala sekolah. Semua hal
yang diperoleh dari hasil monitoring pelaksanaan PKM akan
dijadikan masukan bagi lembaga Pusat PPL/PKL LP3M UNJ
dan selanjutnya didiskusikan kembali sehingga menjadi input
yang berguna untuk pengembangan program PKM mahasiswa
UNJ.

Demikian juga apabila di dalam monitoring pelaksanaan


PKM temyata ditemui masalah-masalah baik yang disampaikan
oleh mahasiswa, guru pamong ataupun kepala sekolah, maka
hal tersebut akan ditindakianjuti oleh pihak lembaga Pusat,
PPL dan PKL LP3M UNJ untuk kemudian dicarikan solusinya.

23
Sehingga dengan demikan segala bentuk perbaikan akan
disiapkan oleh PPL dan PKL guna meningkatkan kualitas
kegiatan PKM mahasiswa pada tahap berikutnya.

B. Tindak Lanjut Hasil Monitoring


1. Pusat PPL dan PKL mengadakan rapat membahas basil
monitoring.
2. Pusat PPL dan PKL memberikan informasi terkait
dangan hasil monitoring kepada pimpinan Fakultas.
3. Hasil monitoring dijadikan sebagai bahan perbaikan
terhadap pelaksanaan PKM berikutnya.

24
BAB VII
PENILAIAN PKM

A. Dasar Pemikiran

Untuk mengetahui keberhasilan program kegiatan PKM maka


dilakukan penilaian. Dan hasil penilaian akan dapat diketahui
kekurangan dan kelebihan proses pelaksanaan dan hash yang
dicapai oleh mahasiswa.
Dalam instrumen penilaian PKM, telah ditetapkan aspekaspek
penilaian dan deskriptor-deskriptor yang sesuai dengan tujuan
perkuliahan PKM. Penilaian dilakukan selama proses pelaksanaan
PKM V untuk menentukan nilai akhir mahasiswa dan sekaligus
kelulusan mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan PKM.

B. Pengertian

Penilaian PKM adalah suatu proses pengambilan keputusan


tentang kelulusan mahasiswa calon gurulpraktikan dalam
melaksanakan PKM. Penilaian diberikan setelah dilakukan
pengumpulan berbagai aspek penilaian, kemudian dianalisis dan
kemudian ditafsirkan secara sistematis berdasarkan acuan
penilaian yang berlaku di UNJ.

C. Tujuan
Tujuan penilaian PKM adalah untuk mendapatkan informasi
tentang:
1. Tingkat penguasaan mahasiswa pada setiap tahap pelatihan
PKM maupun pada ujian akhir PKM.
2. Tingkat keefektifan proses pelaksanaan PKM.

25
D. Prinsip-prinsip Penilaian
Dalam penilaian perlu ditetapkan beberapa prinsip dasar
penilaian yang relevan dengan PKM dengan tujuan agar
pelaksanaan penilaian PKM dapat dilakukan sesuai dengan hakikat
dan tujuannya. Prinsip-prinsip dasar penilaian PKM adalah sebagai
berikut:
1. Keterbukaan
Prinsip utama dan pertama dalam pemlaian PKM adalah
keterbukaan. Hakikat dan prinsip keterbukaan adalah
diketahuinya sedini mungkin segala informasi yang relevan
dengan penilaian PKM oleh pihak yang dinilai dan penilai. Ini
berarti bahwa butir-butir yang akan dinilai, kriteria penilaian,
prosedur yang akan ditempuh, instrumen, waktu dan hal-hal
lain yang relevan dengan penilaian harus diketahui secara jelas
oleh mahasiswa dan para pembimbing dalam pelaksanaan
PKM.

2. Keutuhan
Pekerjaan seorang guru menuntut penguasaan kemampuan
profesional keguruan secara utuh dan terintegrasi. Ini berarti
bahwa penilaian PKM harus dilakukan secara utuh, agar
informasi yang diperoleh tentang penampilan mahasiswa
merupakan informasi yang lengkap. Penilaian tidak hanya
mencakup keterampilan mengajar di depan kelas, tetapi
dimensi lain juga perlu diperhatikan seperti wawasan dan
sikap. Di samping itu, prinsip keutuhan juga menyiratkan
perlunya informasi tentang kelebihan dan kelemahan
mahasiswa. Dengan demikian, hasil penilain berfungsi sebagai
diagnosis untuk memperbaiki kemampuan mengajar
mahasiswa PKM.

26
3. Keluwesan dan Kesesuaian
Maksud dan prinsip ini adalah bahwa penilaian
pelaksanaanPKM harus disesuaikan dengan kondisi dan situasi
pelatihan. Penyesuaian ini meliputi prosedur penilaian dan alat
penilaian yang digunakan. lni berarti bahwa alat penilaian yang
diberikan dalam panduan ini dapat
dimodifikasi/disederhanakan sesuai dengan kebutuhan
setempat dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Namun
tidak berarti bahwa kriteria penilaian dapat diubah sesuai
dengan keperluan/keinginan pengelola setempat. Juga tidak
berarti pengelola atau mahasiswa dapat menunda-nunda
pelaksanaan penilaian di luar jadwal yang telah ditentukan
Pusat PPL dan PKL.

4. Kesinambungan
Penilaian kinerja mahasiswa harus dilakukanldijadwalkan
secara berkesinambungan. Dengan demikian proses
penguasaan mahasiswa terhadap aspek-aspek pelatihan dalam
PKM dapat dinilai secara teratur, sehingga jika terjadi
kekeliruan/kelemahan, segera dapat diketahui dan kemudian
diperbaiki.

5. Pengembangan Kemampuan Refleksi


Prinsip pengembangan kemampuan refleksi berarti penilaian
kinerja mahasiswa harus dilakukan pada setiap kegiatan
pelatihan atau tahapan pelatihan agar dapat diketahui tingkat
perkembangan pencapaian tujuan. Sehingga dengan demikian
hal tersebut dapat menjadi bahan refleksi bagi mahasiswa
untuk meningkatkan kemampuan refleksinya pada akhir
kegiatan PKM.

27
E. Aspek-aspek Penilaian
Aspek-aspek yang dinilai dalam kegiatan PKM meliputi
seluruh kemampuan yang harus ditampilkan oleh mahasiswa
selama PKM hingga pada saat ujian akhir PKM dilaksanakan.
Dengan demikian aspek-aspek yang dinilai itu sesuai dengan
tahapan-tahapan PKM yaitu meliputi proses observasi, latihan
terbimbing latihan mandiri, dan ujian akhir PKM dengan
menggunakan format APKG.
F. Alat Penilaian dan Formula yang Digunakan

Semua aspek penilaian yang akan dinilai pada setiap


komponen PKM akan menggunakan format penilaian PKM
berupa seperangkat lembar penilaian yang disebut dengan Alat
Penilaian Kemampuan Guru /APKG (terlampir).
Mahasiswa dinyatakan LULUS ujian PKM apabila mahasiswa
mendapat nilai rata-rata dan guru pamong dan dosen
pembimbing minimal 71- 75 (B).

Tingkat
Nilai Huruf Nilai Angka Kelulusan
Penguasaan
86 – 100 A 4
81 – 85 A- 3,7
76 – 80 B+ 3,3 LULUS
71 – 75 B 3,0
66 – 70 B- 2,7
61 – 65 C+ 2,3
56 – 60 C 2,0 TIDAK
51 – 55 C- 1,7 LULUS
46 – 50 D 1
0 – 45 E 0

28
G. Ujian Akhir PKM

1. Masa ujian praktek keterampilan mengajar


dilaksanakan pada minggu terakhir pelaksanaan
kegiatan PKM atau sesuai waktu yang telah
ditetapkan oleh Pusat PPL dan PKL LP3M UNJ.

2. Ujian dilaksanakan jika mahasiswa telah


menyelesaikan target pada latihan terbimbing dan
latihan mandiri. Minimal latihan terbimbing 8 kali
yang dinilai oleh GP dan telah dinilai oleh DP
dengan hasil minimal B.

3. Mahasiswa mengambil berkas berita acara di Pusat


PPL dan PKL LP3M UNJ untuk selanjutnya
diberikan kepada GP dan DP.

4. Mahasiswa mengikuti ujian akhir PKM yang


dihadiri oleh DP dan GP dan ujian tersebut langsung
dinilai bersama oleh GP dan DP dengan diketahui
oleh Kepala Sekolah.

29
BAB VIII
PENUTUP

Pedoman Praktek Keterampilan Mengajar (PKM)


disusun untuk dijadikan panduan utama dalam pelaksanaan
kegiatan Praktek Keterampilan Mengajar bagi Mahasiswa
S1 Pendidikan di lingkungan Universitas Negeri Jakarta
(UNJ). Penyusunan pedoman ini juga dimaksudkan agar
seluruh Program Studi Pendidikan di lingkungan UNJ dapat
mengembangkan hal-hal teknis yang menjadi karakter
khusus masing-masing Program Studi Kependidikan.

30

Anda mungkin juga menyukai