Makalah Gizi Daur Hidup

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 42

BAB I

Pendahuluan

a. Latar Belakang
Angka kematian ibu sering terjadi di negara berkembang. Perdarahan,
hipertensi dalam kehamilan, dan infeksi adalah tiga penyebab utama
kematian ibu di Indonesia. Penyebab kematian tersebut erat hubungannya
dengan asupan gizi, misalnya perdarahan merupakan salah satu akibat dari
kekurangan zat besim eklampsia disebabkan oleh hipertensi yang juga ada
hubungannya dengan asupan gizi.
Masa kehamilan merupakan masa dimana ibu membutuhkan berbagai
unsur gizi yang lebih banyak daripada yang diperlukan dari keadaan tidak
hamil. Gizi tersebut selai diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri,
diperlukan juga untuk pertumbuhan dan perkebangan janin yang ada alam
kandungannya. Asupan kebutuhan ibu hamil yang tidak tercukupi, dapat
berakibat buruk bagi ibu dan janin. Janin dapat mengalami kecacatan atau
lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), anemia pada bayi,
keguguran, dan kematian neonatal.
Dewasa ini mitos-mitos kehamilan yang baik sadar atau tidak disadari
selalu dipercaya secara turun temurun dalam masyarakat, di Jawa Tengah
ibu hamil pantang makan telur karena mempersulit persalinan dan pantang
makan daging karena menyebabkan perdarahan yang banyak. Sementara di
Jawa Barat, ibu yang kehamilannya memasukin bulan kedelapan sampai
kesembilan sengaja mengurangi makannya gar bayi yang dikandungnya kecil
agar mudah dilahirkan. Budaya pantang pada ibu hamil sebenarnya
merugikan kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya, ibu hamil
dilarang makan telur dan daging, padahal telur dan daging sangat dibutuhkan
untuk pemenuhan gizi ibu hamil dan janin. Akhirnya ibu hamil menderita
kekurangan gizi seperti anemia dan KEK, pendarahan pada saat persalinan
serta bayi yang dilahirkan mengalami Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

1
b. Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik janin dan ibu hamil?
2. Bagaimana kebutuhan gizi bagi ibu hamil dan janin?
3. Permasalahan gizi dan kesahatan apakah yang dapat terjadi pada janin
dan ibu hamil?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi pada janin dan ibu
hamil?
5. Apakah akibat dari kelebihan dan kekurangan zat gizi bagi ibu hamil dan
janin?
6. Bagaimana metode penilaian status gizi pada ibu hamil dan janin?
7. Bagaimana membuat rancangan menu harian yang baik bagi ibu hamil
dan janin?

c. Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik janin dan ibu hamil.
2. Mahasiswa dapat mengetahui kebutuhan gizi janin dan ibu hamil.
3. Mahasiswa dapat mengetahui permasalahan gizi dan kesehatan pada
janin dan ibu hamil.
4. Mahasiswa dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi
pada janin dan ibu hamil.
5. Mahasiswa dapat mengetahui penyakit akibat kelebihan dan kekurangan
gizi pada janin dan ibu hamil.
6. Mahasiswa dapat mengetahui metode penilaian status gizi untuk pada
janin dan ibu hamil.
7. Mahasiswa dapat mengetahui rancangan menu harian untuk janin dan ibu
hamil.

2
BAB II

PEMBAHASAN

a. Karakteristik Janin Dan Ibu Hamil.


Kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin dikandung di dalam tubuh
ibu, yang diawali dengan proses pembuahan, yaitu pertemuan sperma dan
sel telur di dalam tuba fallopi, yang kemudian tertanam di dalam uterus dan
akan diakhiri dengan proses persalinan.

Proses kehamilan yang normal berjalan selama 38-40 minggu yang dibagi
menjadi 3 fase, yaitu:

1. Trimester pertama : minggu 1-12


2. Trimester kedua : minggu 13-24
3. Trimester ketiga : minggu 25-persalinan

Secara keseluruhan, organ tubuh ibu hamil mengalami perubahan dan


beradaptasi dari fungsi fisik dan kimiawi untuk mendukung kehidupan.
Tanda-tanda awal kehamilan dapat dirasakan oleh ibu hamil yaitu:
- Tidak mendapat menstruasi/haid
- Sering buang air kecil
- Melembut atau membesarnya payudara
- Putting susu bertambah gelap
- Lebih peka terhadap bau yang tajam (seperti asap rokok, makanan yang
berbau tajam)
- Cepat merasa letih
- Mual dan muntah pada pagi hari (morning sickness)
- Meningkatnya keputihan

Untuk mengetahui kepastian apakah seorang ibu sedang hamil, maka perlu
dilakukan beberapa tes. Tes kehamilan antara lain:

- Tes urin: bila terbentuk dua garis merah pada strip uji kehamilan berarti
ibu positif hamil.

3
- Tes darah: tes ini ditujukan untuk menghitung jumlah hormone hCG
(human chorionic gonadotropin).

Berikut tabel perubahan fisik dan psikologis ibu hamil dan penyebabnya
Perubahan fisik dan psikologis Penyebab
Peningkatan berat badan Bertambahnya nafsu makan dan
peningkatan hormone progesterone yang
mampu meningkatkan pembentukan lemak
tubuh
Pembesaran payudara, rasa ngilu dan Peningkatan hormone HPL (Human
sakit pada puting, serta perubahan Placental Lactogen) dan MSH (Melanosing
warna puting susu. Stimulating Hormone)
Peningkatan frekuensi buang air kecil Pembesara uteruss sehingga fundus
menekan kandung kemih
Air liur (saliva) lebih asam dan banyak Peningkatan hormone esterogen
(patialisme)
Mual dan muntah (morning sickness) Produksi hormone estrogen dan
progesterone yang melemaskan saluran
pencernaan, penuruan gerakan peristaltic di
lambung, dan perubahan mood
Mudah kembung Penurunan asam lambung dan perlambatan
pengosongan lambung
Konstipasi atau sembelit Peningkatan penyeraan air dalam usus
besar yang mengakibatkan feses lebih
padat
Kram pada kaki Terhimpitnya saraf di luar buku tulang dan
sendi akibat pembesaran tubuh
Sariawan dan gusi berdarah pada saat Peningkatan kadar estrogen sehingga
sikat gigi mulut, gigi, dan gusi lebih sensitive terhadap
gosokan yang terlalu keras, dan tidak terjadi
demineralisasi.
Perut gatal Perubahan hormone dan tertariknya
jaringan kulit akibat perut yang membesar
dan akibat tubuh yang mudah berkeringat
Berjerawat dan perubahan warna kulit Perubahan hormonal
Perubahan suasana perasaan (mood) Perubahan hormonal
Perasaan malas, lesu dan mudah letih Peningkatan hormone estrogen,
progesterone, dan hormone hCG
Ngidam Perubahan hormonal yang menimbulkan
kepekaan terhadap bau dan rasa makanan.
Sulit tidur Peningkatan frekuensi buang air kecil. Saat
berbaring janin mendesak kea rah dada
sehingga ibu sulit bernafas.
Sumber: Istiany dan Rusilanti (2013)

4
Berat badan janin yang normal dalam kandungan ibu sesuai dengan usia
kehamilan. Berikut rata-rata berat janin yang normal pada usia kehamilan
dengan rincian:

1. Usia kehamilan 20 minggu : berat janin 0,5 kg


2. Usia kehamilan 36 minggu : berat janin 2,5 kg
3. Usia kehamilan minggu terakhir : berat janin 3-3,5 kg.

Penambahan berat badan ibu hamil yang normal adalah 9-12 kg pada masa
kehamilan. Penambahan tersebut dapat bervariasi tergantung berat badan
sebelum hamil.

BB
IMT merupakan Indeks Masa Tubuh yang dapat dihitung dengan rumus
TB₂

(Berat Badan(kg) per Tinggi Badan(m)2)

Berikut tabel pertambahan berat badan ibu hamil yang normal

Kriteria BB Sebelum Hamil Kenaikan BB di akhir Kehamilan


Kurus (IMT: 17-18,5) 12,5-18 kg
Normal/ideal (IMT: 18,5-25) 11,5-16 kg
Gemuk (IMT: 25-27) 7-11,5 kg
Gemuk sekali/obesitas (IMT: > 27) 6-7 kg

Janin (Prenatal)

Pertumbuhan dan perkembangan saat prenatal adalah pertumbuhan dan


perkembangan janin di dalam kandungan. Sehat atau tidaknya janin dalam
kandungan sangatlah ditentukan oleh kondisi ibu yang mengandung. Pada
masa prenatal ada 3 fase pertumbuhan yaitu germinal/implantasi, embrional,
dan fetus (janin).

Masa germinal/implantasi berlangsung selama 10-14 hari setelah


pembuahan. Selama 2 minggu sel telur yang sudah dibuahi (zigot) menempel
pada uterus yang kemudian membentuk blastocyst yang terapung bebas
dalam uterus selama 1-2 hari. Pada masa inilah terbentuk pula plasenta,
membran janin dan tali pusar.

Masa embrional berkembang mulai pada 2-8 minggu setelah pembuahan.


Pada akhir minggu ke 8 panjang embrio sekitar 22-24 mm, dan kepala cukup

5
besar bila dibandingkan dengan badannya. Pada masa ini sangat peka
terhadap pengaruh lingkungan apabila ada gangguan pada masa ini dapat
menyebabkan tidak normal atau cacat pada waktu lahir. Pada fase ini sistem
pernafasan, pencernaan dan sistem saraf tumbuh dan berkembang dengan
cepat.

Tujuh bulan berikutnya merupakan periode janin yang sedang mengalami


pertumbuhan dan pematangan struktur-struktur yang terbentuk selama
periode embrional.

Berikut adalah kriteria perkembangan janin per-minggu.

Usia Perkembangan Janin


Kehamilan
(minggu)
1 Setelah pembuahan, sperma dan ovum bergabung membentuk zigot.
Dalam perkembangannya menuju Rahim, zigot mulai membelah
2 Setelah enam atau tujuh hari, massa sel membentuk rongga yang disebut
blastosis. Pada hari ke 10, blastosis menempel pada embrio
3 Balstosis berukuran sebesar tutup botol dan berkembang dengan cepat. Sel
terdalam pada rongga berkembang menjadi embrio
4 Panjam embrio sekitar 2mm dengan berat kurang dari 1 gram. Jaringan
tubuh terbentuk dari 3 lapisan embrionik. Lapisan pertama: rambut, kuku,
kelenjar susu, email gigi, telinga bagian dalam, dan lensa mata. Lapisan
kedua: system saraf, retina, kelenjar bawah otak, otot, tulang rawan, tulang
darah, dan sel limfe. Lapisan ketiga: paru, trakea, hati pancreas, dan
kandung kemih.
5 Jantung mulai terbentuk dan memiliki empat bilik. Langit-langit rongga mulut
mulai terbentuk
6 Kumpulan sel membetuk embrio seukuran ujung jari. Jatung berdetak 180
kali/menit, dua kali lebih cepat dari detak jantung orang dewasa. Kelopak
mata, telinga, serta bakal tangan dan kaki mulai terbentuk. Bentuk kepala
dan lengkung tulang belakang dapat terlihat
7 Ukuran embrio membesar 4 kali lipan dan system saraf berkembang
dengan baik. Embrio mulai menggerakkan tubuh, kaki dan tangannya.
Paru, hati dan ginjal mulai terbentuk.
8 Panjang embrio sekitar 2,5cm dan sudah berupa janin. Otaknya
berkembang pesat dan tali pusat sudah terbentuk. Telinga mulai terbentuk
dan mulut dapat membuka dan menutup.
9 Panjang janin sekitar 4 cm dan mulai dapat menggeliat. System penceraan
dan saraf berkembang cepat. Ukuran otak empat kali lebih besar
dibandingkan 4 minggu sebelumnya.
10 System saraf sudah cukup matang sehingga janin lebih banyak bergerak.
Seluruh organ dan kantong cairan amnion telah terbentuk dan janin terlihat

6
seperti manusia.
11 Panjang janin sekitar 5cm. Hati mengambil alih pembentukan sel darah
merah dan ginjal telah berfungsi. Wajah janin terbentuk dengan sempurna,
kepala janin membesar untuk menampung otak.
12 Janin telah terbentuk dengan sempura meskipun panjang janin hanya 6 cm.
kuku dan rambut janin mulai tumbuh, rahang memiliki 32 titik gigi, dan janin
mulai menghisap. Organ reproduksi dalam telah terbentuk.
13 Tubuh tumbuh dengan cepat. Plasenta menjaga kehamilan degan
memasok gizi dan oksigen
14 Janin mulai mengenal suara dan cahaya, serta dapat merespons sentuhan.
Kaki dan tangan mulai terbentuk sempurna. Ginjal mulai berfungsi. Janin
menelan cairan amnion.
15 Tubuh tumbuh lebih cepat dibandingkan kepala dan gerakannya lebih
bervariasi. Tulang masih berupa tulang rawan, namun mulai mengeras. Sel
otak bertambah 250.000 setiap menit
16 Tampilan wajah semakin terlihat seperti manusia. Rambut halus tumbuh di
seluruh tubuh. Saraf mulaii membentuk selubung myelin yang mempercepat
hubungan antar saraf.
17 Panjang janin sekitar 18cm dan beratnya sekitar 170 gr. Wajahnya dapat
berkerut dan berkedip. Bulu mata dan alis mulai terbentuk.
18 Janin mulai melakukan gerakan bernapas, memasukkan cairan amnion ke
paru dan bernapas untuk mengeluarkannya kembali. Janin mulai mengisap
ibu jarinya.
19 Sel otak terus bertambah dengan cepat antara 50.000-100.000 setiap
menit. Tulang belakang mulai menebal.
20 Ukuran janin setengah dari saat lahir. Rambut di kepala sudah mulai
tumbuh. Pertumbuhan melambat sehingga system tubuh menjadi lebih
matang.
21 Indra perasa mulai berkembang. Janin mulai minum cairan amnion dalam
jumlah banyak.
22 Telinga telah terbentuk sempurna. Janin mulai bias belajar dan merespons
suara. Musik dapat merangsang aktivitas sel otak.
23 Tungkai dan lengan telah terbentuk sempurna, tangan sudah dapat
menggengam.
24 Mata dapat terbuka, janin dapat mengenali suara. Kantong udara paru telah
terbentuk sempurna. Seluruh organ utama telah terbentuk. Detak jantng
mulai menurun dan dapa direkam. Kulit masih transparan dan pembuluh
darah terlihat jelas di balik kulit.
25-26 Waktu bangun dan tidur telah terbentuk. Janin terbungkus verniks zat putih
berlemak yang memberi zat gizi, melindungi, dan membuat kulit kedap air.
27 Berat badan janin semakin bertambah dan jumlah cairan amnion
meningkat.
28 Mata kadang-kadang terbuka dan berkebang kemampuan fokusnya. Pada
janin laki-laki, testis turun ke lipatan paha.
29 Panjang janin sekitar 34cm dan dilapisi verniks. Alveolus pada paru hamper
berkembang sempurna dan menghasilkan surfaktan (zat pelumas untuk
membantu pernapasan janin).
30 Kekuatan otot janin telah meningkat dan kemampuan untuk menempatkan
dirinya dalam ruang Rahim telah berkembang . walaupun jarang, beberapa

7
janin berputar posisi sehingga kepalanya berada di bawah.
31 Kulit janin dari merah berubah menjadi merah muda akibat simpanan lemak
putih di bawah kulit
32 Verniks menjadi sangat tebal dan banyak rambut tumbuh di kepala. Kuku
tangan tumbuh sempurna, tetapi kuku jari kaki belum tumbuh. Wajah lembut
dengan adanya beberapa kerutan.
33 Janin hamper tebentuk sempurna dengan proporsi seperti saat lahir. Sistem
tubuh masih dalam proses pematangan.
34 Panjang janin sekitar 37cm. Otak dan system saraf terbentk sempurna.
System imun masih belum matang dan janin menerima antibody dari ibu.
35 Gerakan janin mulai berkurang karena ruang geraknya berkurang.
36 Sebanyak 70% dan zat gizi yang masuk melalui plasenta digunakan oleh
otak. Lemak di bawah kulit semakin banyak terkumpul. Terdapat meconium,
zat berwarna hijau tua dan tebal yang terbuat dari sel-sel mati dan kotoran
dari usus besar dan hati
37 Janin belajar bernapas, mengisap dan menelan. Tingkat kesadaran dan
koordinasi terbentuk sempurna.
38 Janin siap dilahirkan. Janin menjadi gemuk dan memenuhi Rahim sehingg
posisinya melingkar. Kepala janin turun ke bagain bawah Rahim dan
menekan leher Rahim yang melunak dan membuka sebagian dengan
lembut bagian panggul yang terbuka.
Sumber: west (2010)

b. Kebutuhan Gizi Janin Dan Ibu Hamil.


Kebutuhan Gizi pada masa kehamilan berbeda dengan masa normal.
Kebutuhan gizi selama hamil menjadi lebih tinggi dengan adanya perubahan-
perubahan yang terjadi pada fisik. Perubahan fisiologi selama kehamilan
meliputi bertambahnya volume plasma, meningkatnya persediaan cadangan
makanan, meningkatnya aliran darah uterine, serta bertambahnya berat janin,
cairan amniotik, dan plasenta yang menyebabkan terjadinya pertambahan
berat badan. Rata-rata pertambahan berat badan selama masa kehamilan
adalah 12,5 kg. Oleh karena itu, untuk memperoleh pertambahan berat badan
yang baik selama kehamilan diperlukan makanan dengan gizi seimbang.
Tujuan penataan gizi pada wanita hamil adalah untuk menyiapkan
beberapa hal, yaitu:
1. Cukup kalori, protein yang bernilai biologi tinggi, vitamin, mineral, dan
cairan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi, janin, serta plasenta.
2. Makanan padat kalori dapat membentuk lebih banyak jaringan tubuh
bukan lemak.

8
3. Cukup kalori dan zat gizi untuk memenuhi pertambahan berat badan
baku selama hamil.
4. Perencanaan perawatan gizi yang memungkinkan ibu hamil untuk
memperoleh dan mempertahankan status gizi optimal sehingga dapat
menjalani kehamilan dengan aman dan berhasil, melahirkan bayi
dengan potensi fisik dan mental yang baik, dan memperoleh cukup
energi untuk menyusui serta merawat bayi kelak.
5. Perawatan gizi yang dapat mengurangi atau menghilangkan reaksi
yang tidak diinginkan, seperti mual dan muntah.
6. Perawatan gizi yang dapat membantu pengobatan penyulit yang terjadi
selama kehamilan (diabetes kehamilan).
7. Mendorong ibu hamil sepanjang waktu untuk mengembangkan
kebiasaan makan yang baik yang dapat diajarkan kepada anaknya
selama hidup.

Angka kecukupan gizi bagi ibu hamil terus bertambah seiring dengan
berbagai perubahan yang menyertainya. Ketidakmampuan seorang ibu hamil
untuk mencukupi kebutuhan gizinya akan berdampak pada berat bayi yang
akan dilahirkan. Berikut tabel AKG bagi Ibu hamil.

Angka Kecukupan Gizi Rata-Rata yang Dianjurkan pada Wanita Dewasa dan Ibu
Hamil (perorang perhari)

Energ
Kelompok Protein Vit. A Vit. C Kalsium Fosfor Besi Iodium
i
usia (tahun) (g) (RE) (mg) (mg) (mg) (mg) (µg)
(kkal)
Wanita Dewasa
19-29 2250 56 500 75 1000 700 26 150
30-49 2150 57 500 75 1000 700 26 150
50-64 1900 57 500 75 1000 700 12 150
Tambahan Ibu Hamil
Trisemester 1 +180 +20 +300 +10 +200 +0 +0 +100
Trisemester 2 +300 +20 +300 +10 +200 +0 +9 +100
Trisemester 3 +300 +20 +300 +10 +200 +0 +13 +100
Sumber: Kementrian Kesehatan RI (2013)

Zat Gizi Penting pada Trimester Pertama

Jenis Zat Gizi Untuk Ibu Untuk Janin

9
Vitamin A Sebagai antioksidan dan Untuk pembelahan sel,
Sebagian besar beta karoten melawan infeksi perkembangan mata,
yang masuk ke tubuh akan pembentukan membran
diubah menjadi vitamin A sel yang sehat
Vitamin B B2 dan B6 B12 untuk sistem saraf;
Tidak perlu meningkatkan menyeimbangkan hormon B6 untuk memperkuat
asupan kecuali jika dan energi. B6 sistem imun dan
kekurangan, mengandung meningkatkan pertumbuhan otak
janin kembar, atau memiliki metabolisme.
resiko diabetes.
Vitamin Lainnya Vitamin C untuk Vitamin D untuk
Vitamin D meningkat selama penyerapan zat besi dan kesehatan tulang; vitamin
kehamilan dan vitamin E produksi hormon, vitamin E untuk perkembangan
meningkat jika konsumsi D untuk menyerap serta jantung
lemak jenuh tinggi memanfaatkan kalsium
Asam Folat Untuk kerja hormon, Untuk perkembangan
Diperlukan untuk metabolisme protein, sistem saraf terutama
pembentukan sel pelepasan energi, dan tulang belakang.
sistem saraf yang sehat.
Besi Untuk produksi Untuk produksi
Kebutuhannya meningkat hemoglobin dan hemoglobin
selama hamil mencegah anemia
Kalsium Untuk kesehatan tulang Untuk kontraksi otot dan
Janin mengumpulkan kalsium dan gigi transmisi saraf.
dengan cepat pada
trisemester pertama
Zink Untuk produksi hormon. Untuk reproduksi dan
Penting selama kehamilan kebutuhan sel serta
mencegah BBLR
Mineral Lainnya Mangan dan kromium Mangan untuk mencegah
Kadar ion yang baik untuk mengontrol gula cacat pada janin, iodium
diperlukan sebelum darah; mangan dan untuk mencegah
pembuahan. Kromium dapat magnesium untuk hipertiroid.
mencegah naiknya tekanan keseimbangan hormon
darah dan produksi energi.

Zat Gizi Penting pada Trimester Kedua

Jenis Zat Gizi Untuk Ibu Untuk Janin


Vitamin A Menjaga system imun, Untuk saraf dalam otak,
Sebagian besar beta karoten membrane mukosa, selaput sel, dan
yang masuk ke tubuh akan tulang, gigi, kulit, dan penglihatan
diubah menjadi vitamin A rambut yang sehat
Vitamin B B6 dan B12 membantu Untuk perkembangan
Jumlah yang meningkat metabolosme protein sistem saraf; memproses
diproduksi secara alami (protein tambahan asam lemak dan sumber
dalam tubuh selama diperlukan selama energi
kehamilan kehamilan)
Vitamin C Untuk produksi hormon, Untuk produksi kolagen,

10
Vitamin ini tidak dapat meningkatkan sistem pertumbuhan jaringan dan
disimpan sehingga harus imun, dan penyerapan tulang, gigi, serta kulit
dikonsumsi rutin, tetapi tidak besi yang sehat
lebih dari 500mg perhari.
Vitamin D Untuk menyimpan vitamin Untuk pertumbuhan tulang
Kebutuhan meningkat selama D bagi janin, untuk kerja yang kuat, terutama
kehamilan, terutama bila tidak hormon serta penyerapan tengkorak dan gigi janin.
punya waktu cukup berada di kalsium dan fosfat
luar ruangan
Asam Folat Untuk kerja hormon, Untuk perkembangan
Tubuh hanya menyimpan metabolisme protein, sistem saraf terutama
sedikit asam folat sehingga pelepasan energi, dan tulang belakang
suplemen asam folat mungkin sistem saraf yang sehat.
dibutuhkan.
Besi Untuk produksi Untuk produksi
Jumlah sel darah merah hemoglobin dan hemoglobin
dalam tubuh meningkat 30% mencegah anemia
selama kehamilan
Kalsium Untuk kesehatan tulang Untuk kontraksi otot dan
Janin mengumpulkan kalsium dan gigi transmisi saraf.
dengan cepat selama
trisemester pertama.
Folat Untuk produksi energi dan Membantu membentuk
metabolisme, diperlukan serta menjaga tulang dan
untuk produksi ASI gigi yang sehat
Magnesium Untuk metabolisme protein Untuk pertumbuhan janin,
dan karbohidrat bersama dengan kalsium
untuk membentuk otot,
sel, sel saraf; untuk fungsi
hati dan jantung janin

Zat Gizi Penting pada Trimester Ketiga

Jenis Zat Gizi Untuk Ibu Untuk Janin


Vitamin A Untuk produksi hormon, Untuk menjaga kesehatan
Merupakan antioksidan yang laktasi, dan imunitas yang membran mukosa
sangat baik baik
Vitamin B B1 untuk produksi energi; B1 untuk produksi energi
Kebutuhan vitamin B2 B6 untuk metabolisme
meningkat protein; asam folat untuk
membentuk DNA dan
bersama B12 membentuk
sel darah merah
Vitamin E Mempercepat Untuk pertumbuhan sistem
Merupakan antioksidan yang penyembuhan luka; saraf dan jantung
sangat baik meningkatkan kekenyalan
kulit; dapat memperkuat
otot kandungan
Vitamin lainnya Vitamin C untuk Vitamin K untuk

11
K dibuat secara alami pada penyerapan besi, produksi pembekuan darah
usus, tetapi tidak pada janin hormon, dan daya tahan
sehingga diberikan secara terhadap infeksi, K untuk
oral saat lahir pembekuan darah
Kalsium Mencegah pre-eklampsia, Untuk pertumbuhan tulang
Janin memerlukan kalsium naiknya tekanan darah, dan gigi
sekitar 350 mg per hari bersama vitamin D untuk
meredakan rasa sakit saat
melahirkan
Zink Untuk keseimbangan Untuk perkembangan dan
Janin laki-laki memerlukan hormon; membantuk untuk pertumbuhan sistem
zink 5 kali lebih banyak mencegah strechmark reproduksi
dibandingkan perempuan.
Kekurangna zink
berhubungan dengan testis
yang tidak bisa turun
Mineral Lainnya Besi untuk produksi sel Selenium untuk
Asupan besi tidak boleh darah merah (vitamin C, pertumbuhan otak; fosfor
kurang, karena diperlukan B6, B12 dan asam folat untuk pertumbuhan tulang
waktu enam minggu untuk memperbaiki penyerapan.)
menumpuk cadangan besi

Perencanaan gizi untuk wanita hamil sebaiknya mengacu pada RDA.


Dibandingkan ibu yang tidak hamil, kebutuhan ibu hamil akan protein
meningkat sampai 68%, asam folat 100%, kalsium 50%, dan zat besi 200-
300%. Bahan pangan yang digunakan harus meliputi enam kelompok, yaitu:

1. Makanan yang mengandung protein (hewani dan nabati),


2. Susu dan olahannya,
3. Roti dan biji-bijian,
4. Buah dan sayur yang kaya akan vitamin C,
5. Sayuran berwarna hijau tua,
6. Buah dan sayur lain.
Jika keenam bahan makanan ini digunakan, maka seluruh zat gizi
yang dibutuhkan oleh wanita hamil akan terpenuhi, kecuali zat besi dan asam
folat. Itulah sebabnya mengapa suplementasi kedua zat ini tetap diperlukan
meskipun status gizi wanita yang hamil itu terposisi pada “jalur hijau” KMS ibu
hamil. Berikut adalah kebutuhan gizi ibu hamil :
 Kalori

12
Kebutuhan gizi ibu hamil yang perlu dipenuhi adalah kalori, bertambah
258 gr dari keadaan normal yang digunakan untuk mengubah energi
makanan menjadi energi dalam metabolism. Karbohidrat adalah sumber
energi utama, terdiri dari dua jenis, yaitu karbohidrat sederhana seperti
gula pasir, gula merah, dan karbohidrat kompleks seperti tepung, beras,
jagung, gandum.
 Protein
Rata-rata kebutuhan protein bertambah 85 gr per hari, hal ini untuk
menutupi perkiraan kebutuhan 925 gr protein yang disimpan dalam janin,
plasenta, dan jaringan maternal. Dianjurkan untuk mengosumsi protein
sebanyak 85-100 gr per hari pada lima bulan pertama kehamilan.
Selanjutnya, kita dapat mengonsumsi protein secara normal selama
sembilan belas minggu pertama kehamilan untuk mendukung
pertumbuhan sel otak bayi.
Kebutuhan protein bisa dipenuhi dengan mengosumsi tempe, tahu,
susu, ikan, daging, dan unggas. Mengkosumsi ikan sangat dianjurkan,
terutama ikan laut karena mengandung asam lemak omega 3 yang
berperan untuk pertumbuhan dan perkembangan sel otak serta proses
penglihatan (retina mata) pada janin. Ikan juga mengadung asam amino
esensial yang sangat baik bagi pertumbuhan janin, disamping kandungan
vitamin dan mineralnya yang cukup tinggi.
 Zat Besi
Kebutuhan zat besi meningkat sehingga dibutuhkan tambahan 700-
800 mg atau 30-60 mg per hari yang didapat dari suplemen untuk
mengganti penggunaan zat besi oleh sum-sum tulang, fetus, dan plasenta.
Ibu hamil yang mengalami anemia akibat kekurangan zat besi akan
berdampak meningkatnya aborsi spontan, kelahiran dini, rendahnya berat
badan bayi saat dilahirkan (BBLR), kematian bayi saat dilahirkan, dan
kematian bayi sebelum dilahirkan. Sumber zat besi diperoleh dari hati,
sumsum tulang, telur, daging, ikan, ayam, dan sayuran berwarna hijau tua.

 Asam Folat
Demikian juga dengan meningkatnya kebutuhan asam folat pada ibu
hamil yang digunakan untuk pertumbuhan janin dan erythropoiesis ibu.
13
Anemia akibat kekurangan asam folat disebut anemia mengaloblastik
yang akan menyebabkan kekurangan oksigen. Bila hal ini berlangsung
lama akan berdampak pada kerusakan organ-organ tubuh. Rendahnya
kadar asam folat pada wanita hamil menyebabkan kelahiran cacat,
gangguan saraf, atau gangguan perkembangan kecerdasan (retardasi
mental). Kebutuhan asam folat pada wanita hamil sebanyak 280 μg per
hari selama kehamilan trimester I, 660 μg pada trimester II, dan 470 μg
per hari pada trimester III bisa didapat dari sayuran hijau, hati, dan ayam.
 Kolin
Kolin merupakan salah satu vitamin B kompleks yang dibutuhkan oleh
ibu hamil, terutama pada minggu kedelapan belas kehamilan. Vitamin ini
dapat meningkatkan kemampuan bayi untuk membentuk hubungan
antarneuron yang sedang tumbuh pesat. Kolin bisa didapat dari kuning
telur, daging tanpa lemak, ragi, kedelai, hati, otak, ginjal, dan jantung.
 Vitamin E
Vitamin ini berfungsi sebagai anti-oksidan yang dapat melindung tubuh
dari radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan kromosom atau
jaringan sel bayi, terutama paling rawan terjadi pada tahap-tahap awal
kehamilan. Vitamin E dapat ditemukan pada gandum, sayuran hijau, biji-
bijian, kedelai, minyak biji kapas, dan minyak jagung.
 Vitamin A
Kebutuhan ibu hamil akan vitamin A harus dipenuhi yaitu sekitar 500 SI.
Kekurangan vitamin A selama kehamilan dapat menyebabkan bayi premature
dan perlambatan pertumbuhan janin serta rendahnya berat bayi saat
dilahirkan. Dampak negative kekurangan vitamin A dapat dicegah dengan
mengonsumsi hati, susu, ikan laut, sayuran, dan buah berwarna hijau atau
kuning.
 Vitamin B1
Kekurangan vitamin B1 ini akan meningkatkan jumlah kasus kelahiran
sebelum waktunya dan gangguan perkembangan janin. Vitamin B1 bisa
dipenuhi kebutuhannya dengan mengonsumsi biji-bijian, kacang-kacangan,
padi-padian, dan daging.
 Kalsium

14
Kebutuhan kalsium pada ibu hamil mengalami peningkatan karena
terjadinya peningkatan pergantian tulang (turn over), penurunan penyerapan
kalsium, dan retensi kalsium karena adanya perubahan hormonal. Asupan
kalsium yang dianjurkan untuk ibu hamil adalah 1.200 mg per hari yang bisa
diperoleh dengan mengonsumsi susu, keju, ikan teri, rebon kering, udang
kering, kacang kedelai kering atau basah, dan brokoli segar.
 Iodine
Iodine adalah salah satu mineral yang dibutuhkan ibu hamil. Penamvahan
kebutuhan iodine pada masa kehamilan adalah 25 μg. Kekurangan iodine
pada masa kehamilan akan mengakibatkan kretin (tubuh kredil) yang
ditunjukkan dengan adanya gangguan mental dan fisik menyerupai
karakteristik anak yang mengalami down syndrome. Bahan makanan sumber
iodine adalah garam dapur yang sudah difortifikasi (diperkaya) iodine, bahan
makanan yang berasal dari laut, serta tumbuhan yang hidup dekat pantai.
 Zinc (seng)
Kebutuhan ibu akan zinc (seng) meningkat 5 mg karena tingkat zinc yang
rendah akan menyebabkan kenaikan tingkat kelahiran tidak normal. Zinc
berperan untuk meningkatkan sistem imun dan memperbaiki fungsi organ
perasa (penglihatan. Penciuman, dan pengecap). Sumber zinc dapat
diperoleh dari daging, hati, telur, ayam, seafood, susu, dan kacang-kacangan.
 Anjuran Makan Bagi Ibu Hamil
Berdasarkan kebutuhan tersebut, secara sederhana dapat disarankan
agar ibu hamil makan lebih banyak dari biasanya karena di samping untuk ibu
juga dibutuhkan untuk janin. Usahakan makan empat sampai lima porsi
sehari dengan menu sehat seimbang, yaitu tediri dari nasi, lauk-pauk hewani
(daging, ikan, udang, telur, ayam), lauk-pauk nabati (tahu, tempe), dan
sayuran berwarna, termasuk mengonsumsi buah-buahan. Dianjurkan pula
bagi ibu hamil untuk minum susu antara 2-4 gelas per hari. Dua gelas susu
menyumbang 0,75 gr kalsium, 15 gr protein, 160 kkal (skim milk), dan 320
kkal (whole milk). Hindari konsumsi kafein lebih dari 600 mg per hari dapat
mengakibatkan aborsi spontan dan kelahiran premature. Demikian juga
konsumsi minuman beralkohol dapat mengakibatkan terjadinya fetal alcohol
syndrome (janin cacat karena alkohol).

15
c. Permasalahan Gizi Dan Kesehatan Pada Janin Dan Ibu Hamil.
Seorang ibu hamil harus mengkonsumsi makanan yang sesuai dengan
kebutuhan tubuhnya. Tentunya bila kekurangan zat gizi maka akan
menyebabkan kelainan pada janin, begitu juga bila berlebihan zat gizi.
Faktor risiko asupan nutrisi yang tidak optimal dapat dialami oleh ibu yang:
- Menggunakan obat-obatan terlarang atau alcohol
- Vegetarian
- Perokok
- Anoreksia/bulimia, terlalu kurus atau obesitas.
- Mempunyai riwayat penyakit tertentu (diabetes mellitus, kelainan jantung-
hati-ginjal, tumor, dll)

Berikut permasalahan ibu hamil yang dialami per trisemester

Trimester Pertama Trimester Kedua Trimester Ketiga


- Morning Sickness, yaitu - Dada terasa panas - Sulit tidur
mengalami mual dan - Anemia - Masalah kulit, seperti
muntah di pagi hari - Nyeri punggung kulit kering, pecah-pecah
- Hipermesis, yaitu - Nyeri daerah pubis dan atau gatal; jerawat atau
muntah parah yang nyeri pinggang kulit melepuh
berulang - Eksim, radang, infeksi
- Migrain dan nyeri
- Masalah mulut, seperti kulit
kepala
gusi bengkak, sakit, - Stress dan gelisah
- Konstipasi, wasir, dan
berdarah, pecah-pecah - Tekanan darah tinggi
varises
pada bibir
- Radang kandung - Pembengkakan, carpal
- Sensasi yang tidak
kemih, candida, dan tunner syndrome (jari-jari
biasa, gigi tanggal/sakit mati rasa dan gatal atau
herpes
- Risiko keguguran sakit) serta kram kaki
- Depresi
- Janin sungsang
- Masalah pernapasan,
seperti infeksi
pernapasan dan sesak
napas karena alergi.

Masa kehamilan adalah masa yang sangat sensitive dengan kenaikan insulin.
Insulin yang meningkat secara mendadak menyebabkan banyak penyulit, termasuk
tekanan darah tinggi, resiko eklampsia, bahkan berpengaruh pada janin. Gula darah
ibu yang sering kali tinggi dapat menghasilkan janin yang tidak sehat karena kualitas

16
gizi dalam darah ibu yang dialirkan melalui plasenta. Berikut gangguan pada ibu
hamil dan janin, beserta penjelasannya:

1. Efek Merokok

Ibu hamil yang merokok dapat mengakibatkan janin mengalami hambatan


dalam pertumbuhan (BBLR), lahir premature dan keguguran. Semakin
banyak rokok yang dihisap, semakin buruk perkembangan janin.

2. Efek Konsumsi Alkohol

Pada kehamilan, alcohol dapat melalui barrier plasenta sehingga


konsenterasi alcohol pada ibu dan janin sama. Diperberat denagn
kemampuan hati pada bayi yang masih kurang berfungsi secara efisien. Efek
konsumsi alcohol adalah meningkatkan risiko abortus spontan, janin tumbuh
lambat, dan gangguan pada pertumbuhan janin.

3. Anemia

Zat besi sangat diperlukan ibu hamil untuk pembentukan sel-sel darah.
Selama kehamilan volume sirkulasi darah akan meningkat hingga 30-40%.
Anemia bisa muncul selama kehamilan dapat dikarenakan kurangnya asam
folat. Jika anemia menjadi parah dan berlangsung lama, maka jumlah darah
untuk membawa oksigen menurun. Akibatnya, janin tidak bisa mendapatkan
cukup oksigen yang dibutuhkan untuk pertumbahan normal, khususnya pada
otak. Ibu Hamil yang mengalami anemia berat akan timbul gejala seperti rasa
lelah yang berlebihan, napas tersengal-sengal, nyeri kepala dan mata
berkunang-kunang. Resiko persalinan akan meningkat, karena pada saat
persalinan akan terjadi jumlah pendarahan yang lebih dari normal (>500mL)
dan dapat menyebabkan anemia yang sangat membahayakan pada ibu. Ibu
dengan anemia juga memiliki resiko infeksi setelah melahirkan. Jika asam
folat berkurang, maka resiko memiliki bayi dengan cacat lahir pada otak dan
tulang belakang menjadi meningkat seperti spina bilfida. Kecenderungan
pendarahan akan berdampak pada morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi.
Sedangkan bagi janin kondisi kekurangan Fe hingga < 9.g/dl dapat

17
meningkatkan risiko persalinan preterm, intrauterine growth retardation
(IUGR) dan intrauterine fetal death (IUFD). Plasenta pun terkena imbasnya,
yaitu bisa mengalami hipoksia kronik dan angiogenesis. Hasil penelitian
menemukan bahwa terdapat hubungan antara gangguan pada plasenta dan
pertumbuhan janin yang memengaruhi resiko berkembangnya penyakit pada
janin tersebut setelah dewasa seperti timbulnya penyakit kardiovaskuler dan
diabetes mellitus.

Trimester kedua dan seterusnya, kebutuhan zat pembentuk darah


terutama zat besi meningkat tajam sehingga dua kali lipat dibandingkan saat
tidak hamil. Kondisi ini disebabkan oleh volume darah ibu yang meningkat
karena kebutuhan janin terhadap oksigen dan zat gizi yang dibawa oleh sel
darah merah.

Penanggulangan hal tersebut dapat dilakukan dengan cara:

- Konsumsi makanan yang mengandung zat besi dari bahan hewani dan
bahan nabati
- Menambah asupan zat besi dengan TTD (Tablet Tambah Darah)
- Mengobati penyakit yang dapat memperberat anemia (cacingan, malaria,
TB, Paru)

4. Obesitas (Kelebihan Berat Badan)

Apabila kenaikan berat badan ibu lebih dari 1 kg dalam seminggu, apalagi
jika disertai dengan tungkai dan amta kaki yang membengkak, tekanan darah
tinggi, air seni keruh, nyeri kepala dan penglihatan yang berkunang-kunang.
Obesitas dapat memicu penyakit lain seperti hipertensi, jantung dan diabetes
mellitus yang dapat mengancam nyawa ibu dan janin jika tidak langsung
ditangani. Konsumsi gizi harus tetap seimbang, tetapi kadar karbohidrat dan
lemak harus dikurangi, serta olahraga ringan yang diperlukan pada saat
kehamilan.

5. Hipertensi

18
Hipertensi yang timbul pada waktu hamil memiiki resiko tinggi bagi ibu
hamil. Dalam keadaan ringan hal ini dikenal sebagai pre-eklamsia, sedangkan
dalam keadaan berat merupakan eklamsia. Tanda-tanda awalnya adalah
kenaikan tekanan darah, proteinuria, oedema, kelainan dalam penggumpalan
darah, dan kelainan sistem saraf. Tanda-tanda berat dapat terjadi pada
trisemester kedua dan ketiga berupa kejang-kejang. Bila tidak ditangani
dengan baik kondisi ini pada akhirnya dapat merusak hati dan ginjal yang
dapat berakhir dengan kematian ibu dan janin.

Ibu hamil yang mempunyai resiko untuk mengalami hal ini adalah mereka
yang mengonsumsi makanan yang tidak seimbang , faktor keturunan, sering
hamil, dan berusia < 17 tahun atau > 35 tahun. Untuk menghindari hipertensi
selama kehamilan, hal yang harus dilakukan antara lain:

a. Mengurangi makanan yang berkadar garam tinggi seperti ikan asin,


kornet, serta makanan dan sayuran yang diawetkan atau makanan
kalengan.
b. Mengurangi makanan yang mengandung lemak tinggi
c. Memperbanyak konsumsi sayuran dan buah segar serta minum air putih.

6. Demam

Demam yang dialami pada trisemester pertama dapat meningkatkan


resiko keguguran dan kerusakan otak pada bayi. Demam pada akhir
kehamilan dapat meningkatkan resiko persalinan sebelum waktunya.

7. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Infeksi saluran kemih dapat terjadi selama kehamilan. Faktor


penyebabnya kemungkinan disebabkan oleh melebarnya rahim yang dapat
memperlambat aliran urin dengan menekan saluran yang menghubungkan
ginjal dengan kandung kemih (ureter). Karena urin yang mengalir lambat,
maka bakteri yang berada pada saluran urin tidak dapat terbilas sehingga
dapat meningkatkan resiko infeksi. Infeksi juga dapat menyebar hingga
saluran urin menuju ginjal. Tanda-tanda ibu mengalami ISK antara lain jumlah

19
urin yang keluar hanya sedikit, dan nyeri di bagian pinggang atau perut
bagian bawah, posisi tepatnya yaitu diatas tulang kemaluan, dan kadang
disertai rasa mual. ISK dapat mengakibatkan:

- Keguguran atau lahir premature


- Infeksi pada dinding rongga amnion (ketuban) sehingga menyebabkan
ketuban pecah dini
- Meningkatkan risiko infeksi pada janin

Cara untuk mencegah ISK antara lain memperbanyak minum cairan,


segera buang air kecil sebelum dan sesudah melakukan hubungan seksual,
jika membersihkan kotoran, bersihkan dari arah depan ke belakang,
memeriksa urin secara rutin selama kehamilan, dan tidak terlalu lama
menahan buang air kecil.

8. Infeksi

Ibu hamil sangat rentan terhadap infeksi bakteri, virus, maupun parasite.
Infeksi yang terjadi secara kebetulan selama kehamilan dapat menyebabkan
cacat sejak lahir. Campak Jerman (Rubella) dapat menyebabkan cacar sejak
lahir terutama pada jantung dan bagian dalam mata. Infeksi Cytomegalovirus
dapat melewati plasenta lalu merusak hati dan otak janin. Infeksi virus lainnya
yang dapat membahayakan janin termasuk herpes simplex dan cacar air
(varicella). Toxoplasma dan infeksi protozoa dapat menyebabkan keguguran,
kematian janin, dan cacat serius sejak lahir. Listeriosis dan infeksi bakteri juga
dapat membahayakan janin.infeksi bakteri pada vagina (seperti bakteri
vaginosis) selama kehamilan dapat menyebabkan persalinan sebelum
waktunya atau membran yang berisi janin gugur sebelum waktunya.
Pengobatan infeksi dengan antibiotik dapat mengurangi kemungkinan
masalah-masalah ini, namun tentunya perlu dikonsultasikan dengan dokter.

Menurut Tan Shot Yen (2012), sebanyak 85% infeksi yang terjadi di
usia kehamilan dibawah 11 minggu mengakibatkan cacat bawaan pada bayi,
berupa keterlambatan tumbuh kembang (termasuk keterlambatan mental),
katarak, tuli, cacat jantung bawaan, dan cacat organ lainnya. Jika ibu hamil

20
terinfeksi pada usia kehamilan kurang dari 12 minggu, maka resiko janin
tertular yaitu sebesar 80-90%.

9. Morning Sickess

Morning sickness adalah kondisi mual dan muntah yang diiringi dengan
pusing kepala, biasanya terjadi di pagi hari. Umumnya mual dan muntah
terjadi pada kehamilan pertama pada minggu ke-4 sampai minggu ke-6.
Kondisi tersebut dapat berlangsung sebetar, tetapi ada jua yang
mengalaminya hingga berminggu-minggu bahkan hingga trimester kedua.
Penyebab morning sickness belum diketahui pasti, namun diduga karena
peningkatan hormon human chorionic gonadotropin (hCG). Tidak semua ibu
hamil mengalami gejala ini, yang berperan adalah faktor psikis. Berikut
kegiatan yang dapat dilakukan ibu hamil untuk mengatasi morning sickness:

- Mengonsumsi makanan dalam jumlah sedikit tapi sering


- Menghindari makanan yang banyak mengandung lemak, bumbu, terlalu
asam dan terlalu pedas
- Mengonsumsi makanan yang banyak mengandung kadar karbohidrat dan
protein serta memperbanyak konsumsi buah dan sayuran
- Menghindari makanan yang mengandung aroma tajam
- Minum madu dan teh hangat
- Memperbanyak asupan cairan dengan minum air putih, susu rendah
lemak, atau jus buah
- Memperbanyak makanna yang banyak mengandung vitamin B6, seperti
pisang, alpukat, beras atau sereal
- Bila kondisi memungkinkan dapa melakukan gerakan senam ringan atau
berjalan-jalan di pagi hari
- Mengonsumsi makanan yang mengandung jahe, seperti serbuk jahe,
biskuit jahe, atau teh jahe.

Apabila ibu hamil mengalami mntah yang parah maka disebut sebagai
hyperemesis. Hyperemesis ini dapat mengakibatkan dehidrasi dan

21
mengganggu keseimbangan gizi, bahkan ada yang perlu mendapatkan
perawatan di rumah sakit.

10. Hemoroid dan Konstipasi

Konstipasi sering terjadi selama kehamilan karena hormon progesteron


memperlambat gerakan usus. Konstipasi atau tekanan dari rahim dapat
menyebabkan pembengkakan vena atau hemoroid (wasir) pada dinding usus.
Sejumlah cara untuk mencegah hemoroid dan konstipasi pada ibu hamil
yaitu:

- Memperbanyak asupan cairan yang akan membantu menenegkan


pergerakan isi perut
- Memperbanyak konsumsi makanan yang kaya serat, seperti sayuran,
buah gandum dan sereal
- Melakukan olahraga ringan secara teratur (minimal 3 kali seminggu)
- Tidak menunda buang air besar (BAB)

11. Varises

Varises adalah vena yang membesar pada kaki. Ibu hamil sering
mengalami varises akrena perkembangan rahim akan meningkatkan tekanan
di bagian bawah vena dan pembuluh darah di kaki. Selain itu yang
meningkatkan resiko varises yaitu kelebihan berat badan dan memiliki riwayat
keluarga dengan varises. Sejumlah cara untuk mengurangi dan mencegah
varises diantaranya:

- Menggerakan kaki sesering mungikin untuk memeperbaiki sirkulasi darah


- Mempertahaan berat badan ideal yang sesuai dengan usia kehamilan
- Mengangkat atau meninggikan kaki sesering mungkin
- Tidak duduk dengan kaki menyilang
- Menggunakan kaos kaki tambahan khusus yang dapat dibeli di apotek
atau toko obat
- Siraman air hangat yang diikuti dengan air dingin

22
12. Nyeri Kepala

Faktor penyebab nyeri kepala pada ibu hamil adalah faktor fisik (rasa
lelah, mual, lapar dan depresi) serta peningkatan aliran darah ke seluruh
tubuh yang dapat menyebabkan pusing saat ibu berubah posisi. Sejumlah
cara untuk mengurangi nyeri kepala tersebut diantaranya:

- Beristirahat sejenak
- Menghindari perasaan tertekan atau masalah berat lainnya yang dapat
membuat depresi
- Tidak melakukan gerakan tiba-tiba atau tergesa gesa
- Tetap berbaring tenang dan santai
- Mengonsumsi makanan yang manis-manis
- Minum air yang banyak
- Memijat leher dan bahu

13. Kram

Wanita hamil sering mengalami kram kaki karena kelelahan otot di daerah
kaki akibat menahan beban berat, aliran darah yang tidak lancar pada kaki
akibat terbendung oleh pembesaran rahim, dan akibat kekurangan kalsium
dan kalium serta berlebihan fosfor.

Beberapa cara untuk enghilangkan kram kaki di antaranya:

- Tidak berdiri ataupun duduk dengan melipat kaki


- Melakukan peregangan betis dan kaki pada saat siang hari dan sebelum
tidur
- Memutar-mutar pergelangan kaki dan menggoyangkan ibu jari kaki pada
saat duduk
- Berolahraga jalan kaki setiap hari minimal 10 menit
- Memperbanyak minum air putih
- Mengonsumsi suplemen ibu hamil yang mengandung magnesium

23
14. Bengkak pada Kaki

Pembengkakan pada kaki, wajah, dan bagian tubuh lain akibat akumulasi
cairan dalam jaringan tubuh yang tidak wajar. Selain itu bengkak dapat terjadi
setelah berdiri atau duduk untuk waktu yang lama. Sejumlah cara untuk
mengurangi bengkak kaki pada ibu hamil di antaranya:

- Menaikkan kaki sesering mungkin saat sedang duduk untk memulihkan


tekanan dia bagian bawah tubuh
- Menyangga kaki ketika tidur
- Tidak berdiri atau duduk untuk jangka waktu yang lama
- Mengusahakan berada di tempat yang sejuk/dingin.
- Berjalan-jalan sebentar untuk meningkatkan sirkulasi darah

Apabila dengan usaha di atas kaki bengkak belum pulih kembali, maka
bengkak dapat terjadi akibat hipertensi.

15. Hipertensi

Ibu hamil yang beresiko mengalami darah tinggi adalah ibu yang baru
pertama hamil, ibu dengan kehamilan kembar, dan ibu yang masih sangat
muda atau terlalu tua. Hipertensi ditantai dengan sering pusing, nyeri kepala,
nyeri ulu hati, nafsu makan berkurang, mual, muntah, dan mengalami
gangguan penglihatan. Tantan lainnya adalah penambahan badan yang
progresif yaitu lebih dari 3 kg setiap minggunya.

Untuk mencegah hipertensi saat hamil dapat dilakukan dengan


mengurangi konsumsi makananyang berkadar garam tinggi. Bila ibu hamil
mengalami hipertensi, maka usaha yang perlu dilakukan diantaranya:

- Menjalani pola makan rendah garam dengan mengurangi jumlah garam


dalam memasak makanan
- Meningkatkan konsumsi sayur dan buah yang tinggi vitamin C, kalium dan
magnesium
- Mengonsumsi bawang putih secara teratur
- Beristirahat yang cukup dengan tidur

24
- Mengurangi tingkat stress dengan relaksasi

16. Pre-eklampsia

Pre-eklampsia adalah meningkatnya tekanan darah yang mendadak


disertai dengan adanya protein urin yang terjadi pada usia kehamilan di atas
20 minggu. Gejala-gejala pre eklampsia antara lain kaki bengkak secara tiba-
tiba dan sangat sakit, nyeri kepala yang berlebihan, penglihatan buram, dan
rasa sakit yang hebat di bagian perut. Apabila terjadi gejala tersebut ibu perlu
untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Pre-eklampsia dapat menghambat
pertumbuhan janin yang dapat mengakibatkan BBLR atau lahir prematur.

17. Kegemukan

Ibu hamil dikatakan mengalami kegemkan bila pada awal kehamilan ibu
memiliki indeks tubuh lebih dari 25. Kegemukan dapat memicu penyakit lain
seperti hipertensi, jantung, diabetes , dan pre-eklampsia. Bila terlanjur
kegemukan maka sejumlah upaya yang dapat dilakukan ibu hamil
diantaranya:

- Mengatur dan membatasi konsumsi pangan, terutama makanan yang


berlemak (gorengan, daging bergajih, ayam dengan kulit) dan karbohidrat
sederhana (gula pasir dan sirup)
- Makanna sebaikanya diolah dengan cara dikukus, direbus, dipanggang,
atau ditumis
- Melakukan olahraga ringan secara teratur

18. Diabetes Melitus

Diabetes Melitus (DM) adalah kondisi dimana kadar gula darah melebihi
batas normal. Penyakit ini terutama muncul pada ibu hamil yang kegemukan,
dan mereka mempunyai sejarah diabetes dalam keluarga (keturunan).
Peningkatan kadar gula darah selama kehamilan dapat mengakibatkan bayi
lahir besar dengan berat badan di atas 4 kg; bayi meninggal dalam
kandungan, terutama terjadi pada usia kehamilan 34-36 minggu; persalinan

25
prematur; dan pada ibu dapat mengakibatkan komplikasi seperti gagal ginjal,
jantung, stroke. Hal yang harus dilakukan ibu hamil yang mengidap diabetes
di antaranya:

- Sering cek gula darah dan berkonsultasi dengan ahli gizi di puskesmas
atau rumah sakit
- Membatasi dan mengontrol untuk mengonsumsi makanan yang
mengandung karbohidrat, terutama gula pasir, sirup, dan makanan manis
yang lain seperti coklat, es krim, permen, cake, selai, dan manisan.
- Memperbanyak konsumsi mkanan yang berserat, seperti buah-buahan
sayuran, dan kacang-kacangan.
- Berolahraga teratur, seperti senam hamil dan jogging.

d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Pada Janin Dan Ibu


Hamil.
Berat badan bayi baru lahir ditentukan oleh status gizi janin (disamping
faktor genetis). Status gizi janin ditentukan antara lain oleh status gizi ibu
waktu melahirkan dan keadaan ini dipengaruhi pula oleh status gizi ibu pada
waktu konsepsi. Status gizi ibu sewaktu konsepsi dipengaruhi oleh beberapa
hal yaitu:
1. Keadaan sosial dan ekonomi.
Faktor yang berperan dalam menentukan status kesehatan
seseorang adalah tingkat sosial ekonomi. Sosial ekonomi merupakan
gambaran tingkat kehidupan seseorang dalam masyarakat yang
ditentukan dengan variabel pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan,
karena ini dapat mempengaruhi aspek kehidupan termasuk
pemeliharaan kesehatan.
Status ekonomi, terlebih jika yang bersangkutan hidup di bawah
garis kemiskinan (keluarga prasejahtera), berguna untuk pemastian
apakah ibu berkemampuan membeli dan memilih makanan yang
bernilai gizi yang tinggi.
2. Kesehatan dan gizi ibu.

26
Pada kondisi sakit asupan energi ibu hamil tidak boleh dilupakan.
Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi tablet mengandung zat besi atau
makanan yang mengandung zat besi seperti hati, bayam dan
sebagainya. Sedangkan demi suksesnya kehamilan keadaan gizi ibu
selama hamil harus mendapat tambahan protein, mineral, vitamin dan
energi.
Riwayat kesehatan dan penggunaan obat membantuk dokter dalam
penyiapan gizi khusus. Wanita berpenyakit kronis memerlukan bukan
hanya zat gizi untuk mengatasi penyakitnya, tetapi juga untuk
kehamilan yang sedang ia jalani.
3. Jarak kelahiran jika yang dikandung bukan anak pertama.
Status gizi ibu hamil belum pulih sebelum 2 tahun pasca persalinan
sebelumnya, olej karena itu belum siap untuk kehamilan berikutnya.
4. Paritas
Paritas merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap hasil
konsepsi. Perlu diwaspadai karena ibu pernah hamil atau melahirkan
anak 4 kali atau lebih, maka kemungkinan akan banyak ditemui
keadaan:
a. Kesehatan terganggu, anemia, kurang gizi.
b. Kekendoran pada dinding perut dan dinding Rahim.
c. Tampak ibu dengan perut menggantung.
5. Usia kehamilan pertama
Usia diperlukan untuk menentukan besaran kalori serta zat gizi
yang akan diberikan.
a. Ibu hamil pada usia kurang dari 20 tahun
Ibu yang hamil kurang dari 20 tahun merupakan kehamilan yang
sangat berisiko, baik terhadap dirinya maupun terhadap bayi yang
dikandungnya karena pertumbuhan linear (tinggi badan) pada
umumnya baru selesai pada usia 16-18 tahun dan dianjurkan
dengan pematangan pertumbuhan rongga panggul beberapa tahun
setelah pertumbuhan linear selesai yaitu pada usia 20 tahun. Akibat
terhadap dirinya (hamil pada usia kurang dari 20 tahun) meliputi
komplikasi persalinan dan gangguan penyelesaian pertumbuhan

27
optimal karena masukan gizi tidak mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan dirinya yang masih tumbuh.
b. Ibu hamil pada usia lebih dari 35 tahun
Ibu yang hamil pertama pada usia lebih dari 35 tahun mudah terjadi
penyakit pada ibu dan organ kandungan menua, jalan lahir juga
tambah kaku. Ada kemungkinan lebih besar ibu hamil mendapat
anak cacat, terjadi persalinan mecet dan perdarahan.
Kecukupan zat gizi selama hamil baru dapat dipantau melalui parameter
keadaan kesehatan ibu dan berat lahir janin. Meskipun baku penilaian status
gizi wanita yang tidak hamil tidak dapat diaplikasikan pada wanita hami,
perubahan fisiologi selama hamil dapat digunakan sebagai petunjuk. Berat
badan rendah sebelum konsepsi, serta pertambahan berat yang tidak
adekuat merupakan penilaian langsung yang dapat digunakan untuk
memperkirakan laju pertumbuhan janin. Berat lahir berkorelasi positif dengan
pertambahan berat total selama hamil.

e. Penyakit Akibat Kelebihan Dan Kekurangan Gizi Pada Janin Dan Ibu
Hamil.

Ibu hamil dengan gizi buruk juga akan mempengaruhi kesehatan dirinya
sendiri. Gizi yang tidak cukup selama kehamilan akan menyebabkan
beberapa gangguan kesehatan seperti anemia, merasa lelah dan lesu,
produktivitas rendah, dan menurunnya sistem kekebalan tubuh sehingga
mudah terserang infeksi. Kekurangan gizi pada ibu hamil tidak hanya terjadi
jika kurangnya nutrisi makronutrien. Namun, ini juga akan berdampak buruk
jika ibu hamil kekurangan nutrisi mikronutrien. Gangguan kesehatan yang
mungkin terjadi meliputi:

 Defisiensi zinc dan magnesium dapat menyebabkan preeklampsia dan


kelahiran prematur.
 Kurangnya zat besi dan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia.
 Asupan vitamin B12 yang tidak memadai juga dapat menyebabkan
masalah pada sistem saraf.

28
 Kekurangan vitamin K bisa menyebabkan perdarahan yang berlebihan
saat melahirkan.
 Asupan yodium yang tidak memadai selama kehamilan dapat
menyebabkan keguguran dan bayi lahir mati.

Kurang energi kronis (KEK) juga dapat terjadi pada ibu hamil yang
menyebabkan tingginya pravalensi berat bayi lahir rendah (BBLR). Kejadian
KEK juga dapat meningkatkan angka kematian bayi dan balita, gangguan
pertumbuhan fisik dan mental, serta penurunan kecerdasan. Anak bergizi
buruk (stunted) mempunyai resiko kehilangan IQ 10-15 poin.

Kekurangan gizi selama kehamilan akan meningkatkan risiko:

 Stillbirth (bayi lahir mati)


 Lahir prematur
 Kematian perinatal (kematian bayi tujuh hari setelah lahir). Bayi yang
memiliki berat kurang dari 2,5 kilogram (kg) kemungkinan 5 hingga 30
kali lebih besar untuk meninggal dalam tujuh hari pertama kehidupan
dibandingkan dengan bayi dengan berat normal (≥2,5kg). Bayi yang
memiliki berat badan kurang dari 1,5 kg memiliki peningkatan risiko
kematian 70 hingga 100 kali dalam tujuh hari sejak lahir.
 Gangguan sistem saraf, pencernaan, pernapasan, dan peredaran darah.
 Cacat lahir
 Kurang berkembangnya beberapa organ
 Kerusakan otak

Resiko yang dapat dialami pada gizi ibu hamil yang berlebihan:

- Penyakit jantung
- Diabetes tipe II
- Hipertensi
- Penyakit kronis lainnya dikemudian hari
- Ibu hamil menjadi gemuk dan bisa menjadi faktor penyulit saat persalinan
maupun kelak setelah melahirkan kala ingin menurunkan BB.

29
- Sering menjadi penyebab munculnya  kencing manis dan preeklampsia,
selain mengakibatkan calon ibu  lekas lelah dan sulit menjaga
keseimbangan badan.
- Meski tak selalu ibu hamil yang overweight mengalami preeklampsia atau
diabetes, pertambahan BB yang berlebihan bisa membuat pertumbuhan
janin terhambat. Sebab, bila odem/bengkak dan terjadi hipertensi, suplai
nutrisi ke janin menjadi berkurang karena terjadi penyempitan pembuluh
darah. Bukannya tak mungkin kondisi ini membuat kematian janin selagi
dalam rahim.

Beberapa rincian akibat dari kekurangan atau kelebihan beberapa zat gizi
pada ibu hamil:

1. Kekurangan Protein
- Menyebabkan janin gagal untuk mencapai pertumbuhan optimal sesuai
dengan potensi genetiknya.
- Kelahiran premature
- BBLR
- Risiko kematian bayi yang tinggi terkait denga kurangnya asupan energi
dan protein

2. Vitamin D
Kekurangan vitamin D pada ibu hamil menyebabkan:
- Peningkatan kerentanan terhadap infeksi
- Mood depresif
- Kelelahan, kelemahan dan kegelisahan
- Gangguan tidur

Kelebihan vitamin D pada ibu hamil:


- Kerusakan ginjal

3. Kekurangan Cairan
- Kekebalan tubuh tidak berfungsi

30
- Mengendapkan natrium
- Infeksi urin
- Kurang membawa asupan gizi bagi janin
- Hipertensi dan penyakit kardiovaskular
- Morning sickness
- Kulit tidak sehat dan berjerawat
- Konstipasi dan penyakit hemoroid

Kelebihan Cairan:
- Bagian tubuh mudah membengkak

4. Kekurangan Zat Besi


- Meningkatkan resiko kematian ibu dan bayi pada saat melahirkan
- Meningkatkan resiko bayi yang dilahirkan kekurangan zat besi yang akan
berdampak buruk pada pertumbuhan sel otak anak, dan secara konsisten
akan mengurangi kecerdasan otak.
- Penurunan produktivitas sebesar 20-30%.

5. Kekurangan Vitamin A
- Menurunnkan daya tahan tubuh bayi
- Meningkatkan resiko kebutaan dan penyakit mata
- Meningkatkan resiko kematian akibat infeksi

6. Kekurangan Iodium
- Pada saat janin atau hingga pertumbuhan anak hingga 2 tahun akan
berdampak buruk bagi kesehatan dan kecerdasan secara permanen.

7. Kekurangan Asam Folat


- Menyebabkan kurang darah (anemia)
- Dapat terjadi cacat serius pada bayi yang menyerang otak dan sumsum
tulang belakang (anenchephaly & spina bifida)
- Diare, maag & gangguan usus

31
- Sariawan dan gangguan pada mulut
f. Metode Penilaian Status Gizi Pada Janin Dan Ibu Hamil.
Penilaian status gizi merupakan proses pemeriksaan keadaan gizi
seseorang dengan cara mengumpulkan data penting, baik yang bersifat
objektif maupun subjektif, untuk kemudian dibandingkan dengan baku yang
tersedia. Penilaian status gizi wanita hamil meliputi evaluasi terhadap faktor
risiko, pengukuran antropometrik dan biokimia.
a. Berat Badan
Berat badan sebelum hamil dan perubahan berat badan selama
kehamilan berlangsung merupakan parameter klinik yang penting untuk
memprediksikan berat badan bayi lahir rendah. Wanita dengan berat
badan rendah sebelum hamil atau kenaikan berat badan rendah sebelum
hamil atau kenaikan berat badan tidak cukup banyak pada saat hamil
cenderung melahirkan bayi BBLR. Kenaikan berat badan selama
kehamilan sangat mempengaruhi massa pertumbuhan janin dalam
kandungan. Pada ibu-ibu hamil yang status gizi jelek sebelum hamil maka
kenaikan berat badan pada saat hamil akan berpengaruh terhadap berat
bayi lahir. Kenaikan tersebut meliputi kenaikan komponen janin yaitu
pertumbuhan janin, plasenta dan cairan amnion. Pertambahan berat
badan ini juga sekaligus bertujuan memantau pertumbuhan janin. Pada
akhir kehamilan kenaikan berat hendaknya 12,5-18 kg untuk ibu yang
kurus. Sementara untuk yang memiliki berat ideal cukup 10-12 kg
sedangkan untuk ibu yang tergolong gemuk cukup naik < 10 kg .
b. Hemoglobin (Hb)
Hemoglobin (Hb) adalah komponen darah yang bertugas mengangkut
oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh. Untuk level normalnya
untuk wanita sekitar 12-16 gram per 100 ml sedang untuk pria sekitar 14-
18 gram per 100 ml. Pengukuran Hb pada saat kehamilan biasanya
menunjukkan penurunan jumlah kadar Hb. Hemoglobin merupakan
parameter yang digunakan untuk menetapkan prevalensi anemia. Anemia
merupakan masalah kesehatan yang paling banyak ditemukan pada ibu
hamil. Kurang lebih 50% ibu hamil di Indonesia menderita anemia. Anemia
merupakan salah satu status gizi yang berpengaruh terhadap BBLR.

32
Pengukuran kadar haemoglobin dilakukan sebelum usia kehamilan 20
minggu dan pada kehamilan 28 minggu.
c. Lingkar Lengan Atas (LILA)
1. Pengertian
LILA adalah lingkar lengan bagian atas pada bagian trisep. LILA
digunakan untuk perkiraan tebal lemak-bawah-kulit. LILA adalah cara
untuk mengetahui gizi kurang pada wanita usia subur umur 15-45 tahu
yang terdiri dari remaja, ibu hamil, ibu menyusui dan pasangan usia
subur (PUS). Pengukuran LILA tidak dapat digunakan untuk memantau
perubahan status gizi dalam jangka pendek. Pengukuran LILA cukup
representative, dimana ukuran LILA ibu hamil erat dengan IMT ibu
hamil yaitu semakin tinggi LILA ibu hamil diikuti pula dengan semakin
tinggi IMT ibu. Penggunaan LILA telah digunakan di banyak negara
sedang berkembang termasuk Indonesia.
2. Ambang Batas
Ambang batas yang digunakan untuk menentukan seorang ibu
hamil gizi kurang adalah 23,5 cm. ambang batas LILA >23,5 cm atau
dibagian pita merah LILA menandakan gizi kurang dan ≥23,5 cm
menandakan gizi baik. LILA <23,5 termasuk kelompok rentan kurang
gizi (Kemenkes RI, 2012). LILA menunjukkan status gizi ibu hamil
dimana <23,5 cm menunjukkan status gizi kurang.
3. Tujuan
LILA digunakan untuk keperluan skrining, tidak untuk pemantauan,
mengetahui gizi kurang dan relatif stabil. Ukuran LILA selama
kehamilan hanya berubah sebanyak 0,4 cm. Perubahan ini selama
kehamilan tidak terlalu besar sehingga pengukuran LILA pada masa
kehamilan masih dapat dilakkan untuk melihat status gizi ibu hamil
sebelum hamil. Berlainan dengan berat badan yang terus naik dari
awal sampai akhir umur kehamilan dan dapat digunakan untuk
memonitor status gizi ibu hamil, maka LILA tidak dapat digunakan
untuk keperluan tersebut, karena LILA tidak dapat digunakan untuk
keperluan tersebut, karena LILA relative stabil pada setiap bulan umur
kehamilan. Pengukuran LILA independen terhadap umur kehamilan.
Implikasi ukuran LILA terhadap berat badan bayi adalah LILA
33
menggambarkan keadaan konsumsi makanan terutama konsumsi
energi dan protein dalam jangka panjang.
4. Cara Mengukur
Cara mengukur LILA menurut Almatsier (2011) dan Depkes (2001)
dalam mulyaningrum (2009):
a. Lengan kiri diistirahatkan dengan telapak tangan menghadap ke
paha (sikap tegap).
b. Cari pertengahan lengan atas dengan memposisikan siku
membentuk sudut 90o. Kemudian ujung skala cliper (pita ukur) yang
bertuliskan angka 0 diletakkan di tulang yang menonjol dibagian
bahu dan ujung lain pada sibuk yang menonjol.
c. Pertengahan lengan diberi tanda dengan spidol, lengan kemudia
diluruskan dengan posisi telapak tangan menghadap ke paha.
d. Cliper dilingkarkan (tidak dilingkarkan terlalu erat dan tidak longgar)
pada bagian tengan dan bagian trisep lengan dengan memasukkan
ujung pita kedalam ujung yang lain; angka yang tertera pada capiler
(beberapa pita ukuran bertanda panah) menujukkan ukuran LILA.
d. Relatif Body Weight (RBW)
RBW merupakan standart penilaian kecukupan kalori (energi) secara
tidak langsung. Energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk
melakukan pekerjaan, tubuh memperoleh energi dari makanan yang
dimakan, dan energi dalam makanan ini terdapat sebagai energi kimia
yang dapat diubah menjadi energi bentuk lain. Bentuk energi yang
berkaitan dengan proses-proses biologi adalah energi kimia, energi
mekanis, energi panas dan energi listrik. Penentuan kebutuhan kecukupan
energi dengan teori RBW adalah:
BB
RBW = × 100 %
TB−100
Keterangan:
BB = Berat badan (Kg)
TB = Tinggi badan (Cm), dengan ketentuan:
1. Kurus, jika RBW < 90 %
2. Normal, jika RBW = 90-100 %
3. Gemuk, jika RBW >110 % atau -<120 %

34
4. Obesitas ringan, RBW 120-130 %
5. Oesitas sedang, RBW > 130-140 %
6. Obesitas berat, RBW > 140 %

Kebutuhan kalori (energi) perhari


1. Orang kurus, BB x 40-60 kalori
2. Orang normal, BB x 30 kalori
3. Orang gemuk, BB x 20 kalori
4. Orang Obesitas, BB x (10 x 15) kalori
Kalori untuk ibu hamil ditambah 100 kalori (tri semester I),ditambah 200
kalori (tri semester II), ditambah 300 kalori (tri semester III).

g. Rancangan Menu Harian Untuk Janin Dan Ibu Hamil.


Ibu hamil memerlukan makanan yang bermutu, tidak berlebihan dan
tidak kekurangan. Ibu yang sedang hamil tidak boleh hanya menuruti
keinginan makannya sendiri saja, karena selera makan ibu belum tentu
sesuai dengan kebutuhan tubuh ibu dan anak. Dengan demikian, ibu hamil
membutuhkan pola makan yang seimbang yang sesuai dengan menu sehat
seimbang.
Pola makan ibu hamil harus mendapat perhatian utama karena
malnutrisi pada ibu hamil akan merusak perkembangan otak janin, selain
memperbesar komplikasi kehamilan maupun persalinan, juga berpeluang
menyebabkan kecacatan pada janin. Berikut ini disajikan berbagai menu
untuk ibu hamil berdasarkan trimester, status gizi, dan jenis penyakit.
1. Menu untuk Ibu Hamil per Trimester
Pada trimester pertama, idealnya ibu hamil bertambah berat badan
sebanyak 0.5 kg setiap minggunya, atau 1-2 kg selama trimester pertama.
Untuk memenuhi kebutuhan ini, ibu hamil memerlukan tambahan energi
sebesar 300 kkal/hari. Sedangkan protein yang diperlukan ibu hamil
adalah 60 g/hari atau 17 g lebih banyak dari wanita yang sedang tidak
hamil. Sumber protein tersebut dapat dipenuhi dari protein hewani (ikan,
telur, daging, seafood, dan lain-lain) dan protein nabati (tahu, tempe,
jagung, jamur, dan lain-lain). Jumlah zat besi yang dibutuhkan semasa
kehamilan berbeda per trimestermnya. Pada trimester pertama, tambahan
35
zat besi belum dibutuhkan. Kondisi ini ternyata sangat menguntungkan
bagi wanita hamil yang mengalami mual dan muntah.
Selain pemilihan bahan pangan, ibu hamil pada trimester I
diperbolehkan untuk mengonsumsi masakan dengan rasa asam dan
pedas (asal tidak berlebihan) serta berkuah untuk mengurangi rasa mual
dan menambah selera makan. Namun demikian, untuk ibu hamil dengan
riwayat keguguran sebaiknya menghindari makanan pedas sebab dapat
merangsang rasa mulas yang selanjutnya dapat menimbulkan kontraksi
dalam rahim.
Bahan makanan yang dapat dikonsumsi untuk mengurangi rasa mual
adalah yang banyak mengandung vitamin B1 seperti hasil laut. Bahkan
hasil laut ini sangat banyak mengandung asam lemak omega 3 yang
sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Berikut contoh
menu untuk ibu hamil pada trimester pertama menurut Khomsan dan
Sutomo (2009).
Tabel.
Menu untuk ibu hamil pada trimester pertama

Waktu makan Daftar Menu


I II
Pagi Makaroni kukus (200 g) Kentang ongklok (200 g)
Jus Melon (250 ml) Jus melon (250 ml)
Selingan Crakers goreng isi Kolak labu kuning (150 g)
daging (60 g)
Siang Nasi putih (150 g) Nasi putih (150 g)
Sup udang asam pedas Sambal goreng telur taoge
(250 ml) (150 g)
Hot pot kangkung (60 Sup jamur kuping (60 g)
g) Tahu asam pedas (100 g)
Daging bumbu tomat
(75 g)
Selingan Bubur kacang hijau Kroket kentang isi keju
(200 ml) (100 g)
Malam Nasi putih (150 g) Nasi putih (150 g)
Capcay kembang kol Tumis teri pedas (60 g)
(150 g) Sup kembang tahu (150

36
Pepes ikan mas (100 g) ml)
Perkedel tahu (60 g) Perkedel Kentang (50 g)

Pada trimester kedua dan ketiga adalah masa pertumbuhan janin


menuju sempurna. Sedangkan pertumbuhan otak sangat pesat terjadi pada
minggu ke 15-20 dan minggu ke-30. Pada saat ini, biasanya gangguan
morning sickness sudah berakhir. Pada trimester kedua, biasanya berat
badan bertambah 3-8 kg dengan kenaikan ideal 0,5 kg setiap minggunya.
Pada trimester kedua dan ketiga diperlukan juga tambahan energi sebesar
300 kkal/hari. Memasuki trimester kedua dan ketiga, tambahan kebutuhan zat
besi masing-masing sebesar 9 dan 13 mg per hari. Bahan pangan sumber zat
besi dapat berasal dari nabati seperti beras tumbuk, kacang-kacangan, dan
sayuran hijau, sedangkan dari hewani seperti hati dan daging. Hanya saja,
zat besi yang terkandung dalam bahan pangan nabati lebih sulit diserap
dibandingkan dengan bahan pangan hewani. Berikut contoh menu untuk ibu
hamil pada trimester kedua dan ketiga menurut Khomsan dan Sutomo (2009).
Tabel.
Menu untuk ibu hamil pada trimester kedua dan ketiga.

Waktu makan Daftar Menu


I II
Pagi Bihun goreng seafood Nasi tim ayam (200 g)
(200 g) Jus pisang mangga (250
Jus wortel (250 ml) ml)
Selingan Puding sari nanas (60 Kentang ongklok (60 g)
g)
Siang Nasi putih (150 g) Nasi putih (150 g)
Sup telur gulung (250 Sambal goreng telur taoge
ml) (150 g)
Kailan cah udang (100 Sup jamur kuping (60 g)
g) Tahu asam pedas (100 g)
Dendeng masak pedas
(60 g)
Selingan Puding panas roti Puding soya strawberry (75
pisang (75 g) g)
Malam Nasi putih (150 g) Nasi putih (150 g)

37
Ayam goreng telur (100 Tahu kukus sayuran (150
g) ml)
Sayur tempe daun Sup kembang tahu (150
pakis (100 g) ml)
Gimbal Udang (60 g) Perkedel Kentang (50 g)

2. Menu untuk Ibu Hamil berdasarkan Status Gizi


Bagi ibu yang memiliki berat badan ideal atau normal sebelum hamil,
tidak menimbulkan masalah mengenai jenis makanan yang harus di
konsumsi setiap hari. Meskipun demikian, penambahan berat badan tetap
harus diperhatikan sesuai dengan ketentuan, yaitu 11,5-16 kg selama
kehamilan berlangsung. Mengkonsumsi makanan bergizi seimbang
dengan bahan makanan bervariasi sangat dianjurkan. Utamakan makanan
tersebut tinggi protein, baik hewani maupun nabati, karena protein sangat
dibutuhkan untuk pertumbuhan janin. Contoh masakan yang dapat
dikonsumsi antara lain opor ayam, gado-gado, nasi bungkus telur dadar,
dan sate salmon goreng.
Pada ibu hamil dengan berat badan kurang, hendaknya meningkatkan
asupan makanannya. Ibu hamil yang kurus dikhawatirkan tidak dapat
memenuhi kebutuhan gizi untuk janinnya, sehingga janin tidak dapat
tumbuh dan berkembang secara optimal. Selain itu, berdampak buruk pula
terhadap ibunya, sebab cadangan makanan dalam tubuh akan diambil
oleh janin. Ibu hamil yang kurus harus menambah berat badannya 12,5-18
kg selama masa kehamilan. Konsumsi makanan bergizi seimbang sangat
dianjurkan dengan variasi makanan sesuai kebutuhan. Ciptakan atau
kreasikan makanan yang menarik untuk menggungah selera makan.
Contoh makanan yang dapat dikonsumsi antara lain dadar gulung sayuran
dan daging, ayam panggang santan, gulai otak, dan krimy fruty.
Ibu hamil yang gemuk tetap membutuhkan tambahan energi sebanyak
300 kkal/hari sebagaimana ibu hamil dengan berat badan normal.
Kebutuhan energi ini sebaiknya diperoleh dari protein bukan karbohidrat
dan lemak. Pengingkatan jumlah protein yang dibutuhkan semasa
kehamilan adalah 17 g/hari. Jumlah ini setara dengan mengkonsumsi 100
g (2 potong sedang) daging sapi/ayam atau 150 g (4 potong sedang)

38
tempe. Disamping protein ibu hamil yang gemuk jangan sampai
mengurangi asupan vitamin dan mineral. Contoh masakan yang dapat
dikonsumsi ibu hamil yang gemuk adalah sup udang, teri kukus, urap,
sayur/pindang ikan patin, dan kembang tahu.
3. Menu untuk Ibu Hamil berdasarkan Jenis Penyakit
Ibu hamil yang terkena anemia dianjurkan untuk memperbaiki pola
makan dengan mengkonsumsi bahan makanan kaya akan asam folat dan
zat besi yang berfungsi dalam pembentukan hemoglobin. Asam folat dan
zat besi dapat diperoleh dari daging, sayuran hijau, susu dan sebagainya.
Hindari makanan yang terlalu berlemak karena sulit dicerna, selain itu juga
dikhawatirkan dapat menimbulkan mual dan menurunkan nafsu makan.
Utamakan konsumsi makanan tinggi energi dan protein. Pilihlah makanan
yang mudah dicerna dengan frekuensi makan sesering mungkin. Contoh
masakan yang dapat dikonsumsi ibu hamil yang anemia adalah telur isi
sardine, hati masak yoghurt, paria isi teri, sayur bayam, dan sebagainya.
Ibu hamil yang terkena penyakit diabetes melitus, sebaiknya menerapkan
prinsip diet dalam menyusun menu sebagai berikut:
1. Menyusun menu dengan gizi seimbang namun tetap berupaya
untuk memulihkan dan mempertahankan kadar gula darah dalam
batas normal.
2. Jangan berdiet, namun tetap berusaha untuk mempertahankan
berat badan.
3. Sebaiknya perbandingan karbohidrat 60%, Protein 20% dan Lemak
20% dari total kebutuhan energi.
4. Pembagian konsumsi lemak <10% dari lemak jenuh (sumber
pangan: mentega, minyak kelapa, dan minyak kacang), 10% dari
lemak tidak jenuh ganda (sumber pangan: minyak jagung, kedelai,
dan lemak dari ikan laut), dan sisanya lemak tidak jenuh tunggal
(sumber pangan: lemak hewan seperti dalam daging).
5. Asupan kolesterol hendaknya dibatasi <30 mg/hari (sumber
pangan: hati, jeroan, udang, kerang, kuning telur, keju, dan
sebagainya).
6. Hindari gula murni, gunakan gula pengganti dalam jumlah terbatas.

39
7. Konsumsi makanan berserat tinggi, terutama serat larut air
(serealia, sayuran, dan buah-buahan).
8. Konsumsi vitamin dan mineral yang cukup.
Ibu hamil yang menderita hipertensi hendaknya memperhatikan
makanan yang dikonsumsi agar dapat mempertahankan tekanan
darahnya tetap normal. Konsumsi garam di sesuaikan dengan berat
ringannya hipertensi. Selain itu, konsumsi makanan yang rendah
kolesterol dan rendah lemak. Hindari makanan yang diolah dengan kadar
garam tinggi, menggunakan soda kue dan MSG. Hindari pulang makanan
awetan seperti makanan kalengan, telur asin, ikan asin, sayuran dan
buah-buahan yang diawetkan dengan natrium (sodium). Contoh masakan
yang dapat dikonsumsi ibu hamil yang hipertensi adalah canape tempe,
oyong isi tahu, ikan gulung wortel, dan sebagainya.

BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

40
Pada saat seseorang hamil maka terjadilah perubahan fisik, maupun
psikologisnya. Perubahan fisik seorang ibu yang sedang mengandung terlihat
jelas dengan ditandai oleh bertambahnya berat badan, payudara mulai terasa
lebih berisi, kenyal dan sensitif setelah 2 minggu tidak haid biasanya timbul
sejumlah benjolan kecil pada aerola (bagian hitam pada payudara) disertai
pembuluh darah yang tampak lebih nyata pada payudara. Gejala berikutnya
adalah kebiasaan buang air kecil, tidak hanya siang hari tapi juga malam hari.
Saat kehamilan memasukin usia 4 bulan umumnya terjadi gejala yang
biasa disebut dengan morning sickness, ditandai dengan tubuh yang terasa
lemas, pusing, mual, bahkan muntah di pagi hari atau bahkan sepanjang hari.
Tambahan kebutuhan energi selama kehamilan adalah sekitar 300 kkal/hari,
zat gizi lain yang juga perlu diperhatikan antara lain protein, vitamin A, asam
folat, zat besi, dan sebagainya. Status gizi ibu hamil dipengaruhi oleh
keadaan sosial ekonomi ibu sebelum hamil, kesehatan dan gizi ibu, jarak
kelahiran jika yang dikandung bukan anak pertama, paritas, dan usia
kehamilan pertama. Penyakit akibat kekurangan gizi yang sering diderita ibu
hamil adalah anemia gizi besi, sedangkan kelebihan gizi adalah obesitas.

b. Saran

Selama kehamilan, ibu hamil harus memperhatikan asupan gizi yang


dibutuhkan karena akan berpengaruh bagi kesehatan ibu dan janinnya. Selain
memperhatikan asupan gizi, ibu juga perlu menjaga kondisi psikis dan
fisiologisnya. Tentunya rutin melakukan cek USG dan berkonsultasi dengan
bidan atau dokter sangat diperlukan, agar mengetahui perkembangan janin
dan juga kesehatan ibu.

41
42

Anda mungkin juga menyukai