Ews Terbaru Banget
Ews Terbaru Banget
Ews Terbaru Banget
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan hidayah-Nya, Panduan Pelaksanaan Early Warning System di RS Agung
dapat disusun dan diselesaikan. Tidak lupa kami ucapkan banyak terimakasih atas
bantuan pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan ilmu dan
pemikiran.
Kami berharap semoga buku panduan ini bisa menjadi pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca, untuk dapat memperbaiki bentuk maupun menambah
isi buku agar menjadi lebih baik lagi.
TIM PENYUSUN
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu tindakan yang membutuhkan pemantauan ekstra di rumah sakit adalah
detak jantung, hal ini penting untuk mencegah terjadinya henti jantung. Tahun 1997 telah
dikembangkan pertama kali oleh tim di Rumah Sakit James Paget, Norfolk, Inggris, dan
dipresentasikan pada konferensi Mei 1997 dari Intensive Care Society dengan diterbitkannya
sebuah skoring Early Warning System (EWS). Sistem EWS ini dapat mengidentifikasi
keadaan pasien yang beresiko lebih awal dan menggunakan multi parameter [9:4]. Para ahli
mengatakan bahwa, sistem ini dapat menghasilkan manfaat lebih bagi pasien dan rumah sakit
dengan mengidentifikasi penurunan kondisi pasien. EWS yang digunakan di rumah sakit
Indonesia saat ini masih berbasis kertas dan perhitungannya masih dilakukan manual dengan
menggunakan tabel, jadi dapat disimpulkan penerapan Early Warning System (EWS) bukan
merupakan pendekatan yang baru untuk bidang kesehatan.
Terjaminnya kualitas mutu pelayanan dalam pengelolaan pasien kritis maupun pasien
yang mengalami perburukan sampai henti jantung tidak terlepas dari kualitas SDM (Sumber
Daya Manusia), sarana prasarana yang tersedia maupun proses evaluasi dan monitoring
dalam pelaksanaannya. EWS juga tidak hanya dilakukan kepada pasien biasa, tetapi juga
mencakup pada populasi khusus, misalnya anak-anak atau pasien dengan kehamilan.
1.1 Tujuan
Tujuan penerapan Early Warning System (EWS) :
1.2.2 Mendeteksi sejak dini penurunan kondisi klinis pasien selama dalam perawatan di
rumah sakit
2.1 Defenisi
Early Warning System (EWS) adalah sistem peringatan dini yang dapat diartikan
sebagai rangkaian sistem komunikasi informasi yang dimulai dari deteksi awal, dan
pengambilan keputusan selanjutnya. Diteksi dini merupakan gambaran dan isyarat terjadinya
gangguan funsi tubuh yang buruk atau ketidakstabilitas fisik pasien sehingga dapat menjadi
kode dan atau mempersiapkan kejadian buruk dan meminimalkan dampaknya, penilaian
untuk mengukur peringatan dini ini menggunakan Early Warning System.
Secara harfiah sudut padang keilmuan, salah satu pakar mengatakan bahwa EWS
diimplementasikan sebagai sebuah rantai dari sistem komunikasi informasi yang terdiri dari
kumpulan sensor, pendeteksi kejadian serta sub sistem keputusan. Sistem-sistem tersebut
bekerja bersama memprediksi gangguan-gangguan sinyal yang dapat berdampak merugikan
bagi kestabilan sistem. Selain itu, sistem-sistem tersebut menyediakan toleransi waktu bagi
respon sistem disekitarnya dalam mempersiapkan kebutuhan dan meminimalisasi efek
samping becana (Waidyanatha, 2010).
TOTAL :
Keterangan :
0-2 : skor normal (putih), penialain setiap 4 jam.
3 : skor rendah (hijau), penilaian setiap 1-2 jam
4 : skor menengah (kuning) penilaian setiap 1 jam
≥5 : skor tinggi (merah) penilaian setiap 30 menit.
Respon Klinis terhadap Pediatric Early Warning System
Skor Monitoring Petugas Tindakan
frekuensi
Penggunaan O2 YES/No
Keterangan :
M : Merah
K : Kuning
P : Putih
Respon Klinis terhadap Modified Early Warning System
Monitoring Petugas Tindakan
frekuensi
Warna
konsultasikan
3. Meningkatkan frekuensi monitoring
dalam 20 menit dan tercatat di SBAR
4. Cek ulang observasi dalam 15 menit
(atau lebih sering jika klinis
meragukan)
>2 warna 15 menit Perawat/ 1. Lapor bidan/ perawat dan dokter
merah Bidan jaga, jaga
Dokter jaga, 2. Secepatnya menghubungi dokter
Dokter SpOG spesialis kandungan dan segera
dan tim konsultasikan
emergency 3. Meningkatkan frekuensi monitoring
dalam 20 menit dan tercatat di
SBAR
4. Cek ulang observasi dalam 15 menit
(atau lebih sering jika klinis
meragukan)
5. Pertimbangkan memanggil tim
emergency secepatnya
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sejak diperkenalkan pertama kalinya sistem EWS di rumah sakit sebagai alat
indentifikasi dini perubahan klinis baik pada pasien dewasa, anak dan maternal, memberikan
dampak yang bagus bagi SDM PPA (Profesional Pemberi Asuhan) untuk melakukan
pencatan, penilaian dan respon atau menanggapi perubahan parameter fisiologis klinis secara
rutin kepada pasien sehingga tujuan EWS akan tercapai.
3.2 Saran
3.2.1 Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan dari masing-masing individu profesional pemberi asuhan (PPA) dapat
memahami materi yang sudah diberikan tidak menimbulkan persepsi yang berbeda-beda,
serta menerapkan system EWS di rumah sakit.
3.2.2 Bagi Rumah Sakit
Masing-masing rumah sakit harus memprogramkan kepada petugas kesehatan untuk
melakukan pelatihan sitem EWS, selain itu perlu mengevaluasi alat yang tersedia untuk
kebutuhan lokal
DAFTAR PUSTAKA
https://docplayer.info/73050098-Panduan-pelaksanaan-early-warning-system-ews.html
https://bayuajisismanto.blogspot.com/2018/09/judul-panduan-pelaksanaan-early-
warning.html
Rismala Dewi 2016. Jurnal Pediatric Early Warning Score: Bagaimana Langkah Kita
Selanjutnya?, Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia/Rs Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
LAMPIRAN
Lapiran 1
DAFTAR HADIR
Hari/Tanggal :
Jam :
1........................... 1...........................
2........................... 2...........................
3........................... 3...........................
4........................... 4...........................
5........................... 5...........................
6........................... 6...........................
7........................... 7...........................
8........................... 8...........................
9........................... 9...........................
10........................... 10...........................
11........................... 11...........................
12........................... 12...........................
13........................... 13...........................
14........................... 14...........................
15........................... 15...........................
16........................... 16...........................
Lapiran 2 Dokumentasi