Rev Rks Spbu

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 27

RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT

PEKERJAAN PEMBANGUNAN SPBU CODO


LOKASI Rembang – Jawa Tengah

I. PENJELASAN UMUM
A. PEKERJAAN YANG DILAKSANAKAN
1. PEKERJAAN : Pembangunan SPBU DODO
2. LOKASI : Rembang – Jawa Tengah

B. GARIS BESAR LINGKUP PEKERJAAN


a. Kontraktor menyediakan material / peralatan kerja serta
melaksanakan pekerjaan dengan baik dan rapi semua pekerjaan
pembangunan SPBU tersebut.
b. Pekerjaan tersebut harus sesuai dengan ketentuan – ketentuan
dalam Data Dasar Teknis.
c. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Pembangunan Stasiun
Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU). Termasuk di dalamnya
adalah pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, mekanikal, elektrikal
dan pekerjaan site development.
d. Pokok-pokok pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah sebagai
berikut :
• Mengajukan Basic dan Detail Desain, Jaringan Rencana Kerja
(Network Planning) kegiatannya berdasarkan Breakdown Struktur
Pekerjaan (WBS). Network tersebut dibuat Milestone dalam Bar
Chart dilengkapi Kurva Rencana Progress
• Membuat Uraian Teknis Pelaksanaan, Organisasi Proyek
pelaksanaan pekerjaan, yang disyaratkan oleh PT PERTAMINA
(PERSERO). Pada pelaksanaan, Kontraktor diharuskan
mengkoordinasikan setiap kegiatan bersama PT PERTAMINA
(PERSERO) serta melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jadual
yang direncanakan.
• Melaksanakan persiapan lahan dengan melakukan
pembongkaran terhadap bangunan lama (jika ada), pengurugan,
peralatan serta pemadatan, dilanjutkan dengan pembangunan
SPBU sesuai dengan gambar desain dan gambar kerja yang telah
disetujui oleh PT PERTAMINA (PERSERO).
• Melaksanakan Tertib Administrasi dan Sistem Pelaporan
Pelaksanaan Proyek, yang berupa Laporan Harian, Laporan
Mingguan, Laporan Bulanan serta Laporan Test-test sesuai
schedule yang direncanakan.
• Kontraktor berkewajiban untuk menciptakan kondisi kerja yang
aman dan selamat guna mencegah terjadinya gejolak dari
masyarakat sekitarnya, kebakaran, kecelakaan dan penyakit
akibat kerja.
• Kontraktor wajib untuk :
 Memberikan prioritas utama bagi aspek lingkungan,
keselamatan dan keselamatan kerja.

~1~
 Memelihara hubungan baik dengan masyarakat sekitarnya
dan tanggap terhadap masalah yang berkaitan dengan
dampak kegiatan.
 Mendukung pembangunan berwawasan lingkungan yang
berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mutu
hidup.
e. Lingkup Pekerjaan Pembangunan SPBU COCO XXX, meliputi :

A. PERIJINAN
B. PEKERJAAN KONSTRUKSI
I. Pekerjaan Persiapan
II. Pekerjaan Urugan dan Dinding Pembatas (Tinggi. 2,5 m)
III. Pekerjaan Tangki Pendam dan Pemipaan
IV. Pekerjaan Kanopi
V. Pekerjaan Bangunan Penunjang
VI. Pekerjaan Plumbing,AC,Listrik/Penangkal petir,Genset
1. Pekerjaan Tata Udara dan ventilasi mekanik
2. Pekerjaan Panel dan kabel
3. Pekerjaan Penangkal petir
4. Pekerjaan Diesel dan Generating Tes
5. Sistem tata suara
6. Instalasi Telephone dan Data
7. Pekerjaan CCTV
8. Point of sale System
VII. Pekerjaan Perkerasan Jalan / Pedestrian dan Saluran
VIII. Pekerjaan Fasilitas LK3 dan Rambu-rambu

II. PEREKAYASAAN
A. UMUM
a. Data dan informasi dalam DATA DASAR TEKNIS merupakan Dasar
Teknis yang dikehendaki oleh PT PERTAMINA (PERSERO) dan
harus menjadi Pedoman untuk pelaksanaan pekerjaan.
b. Kontraktor harus menyelidiki dengan cermat hal-hal yang berkaitan
dengan lokasi pekerjaan, masalah yang mungkin timbul dalam
pengadaan Bahan / Material, Pelaksanaan Konstruksi, Pengaruh
Cuaca / Musim, Keadaan Tanah, Peraturan–Peraturan / Undang-
Undang / Hukum yang dibuat oleh Pemerintah Indonesia dan lain-
lain.
c. Walaupun Pekerjaan Perekayasaan yang dilakukan oleh Kontraktor
itu didasarkan atas DATA DASAR TEKNIS yang disusun oleh
PT PERTAMINA (PERSERO), tetapi dalam membuat Disain /
Rencana Teknis Kontraktor harus memperhatikan hal-hal yang
berhubungan dengan pekerjaan Konstruksi, Peraturan-Peraturan dan
Syarat-Syarat Keamanan, Perawatan dan Perbaikan Sarana/
Peralatan, Tata Cara/ Prosedur Operasi, Keadaan Darurat,
Perluasan dan sebagainya.
d. Kontraktor wajib memberi tahu PT PERTAMINA (PERSERO),
seandainya dijumpai tidak benar dalam DATA DASAR TEKNIS. Jika
lalai melakukan kewajiban diatas, maka semua hal yang timbul oleh
karenanya menjadi tanggung jawab kontraktor.
e. Sebelum Pelaksanaan Konstruksi, semua Dokumen Teknis harus
mendapat persetujuan dari PT PERTAMINA (PERSERO). PT
PERTAMINA (PERSERO) berhak untuk memeriksa dan memberi
~2~
persetujuan terhadap setiap pekerjaan agar sesuai dengan
Spesifikasi, Syarat-Syarat Kontrak, Peraturan-Peraturan Pemerintah
dan Syarat-Syarat Keamanan.
Termasuk dalam Dokumen ini adalah Gambar Rencana Dasar (Basic
Design Drawing), Daftar Peralatan Utama, Spesifikasi Peralatan dan
Spesifikasi Konstruksi, Kontraktor tidak boleh merubah ketentuan
dalam Dokumen ini tanpa persetujuan PT PERTAMINA (PERSERO).

B. PELAPORAN
Pelaksana Pekerjaan harus membuat laporan kegiatan dalam setiap
periode tertentu yang ditentukan.
• Laporan Harian
− Dibuat secara periodik setiap hari kerja yang berisi laporan
mengenai jenis pekerjaan, target waktu, keadaan cuaca,
penggunaan material, tenaga manusia, peralatan, kendala-
kendala lapangan serta laporan kecelakaan material dan
kecelakaan tenaga kerja. Laporan ini harus melalui rekomendasi
Pengawas proyek.
• Laporan Mingguan
− Merupakan ringkasan laporan harian ditambah laporan kemajuan
pekerjaan pada perioda mingguan, penjelasan Kontraktor,
rencana kerja mingguan serta hal-hal yang diperlukan oleh Direksi
Proyek. Laporan ini direkomendasikan Pengawas Harian yang
ditunjuk PT PERTAMINA (PERSERO).
• Laporan Bulanan
− Dibuat secara periodik setiap bulan yang memberikan gambaran
pelaksanaan kegiatan di lapangan (Construction history), rencana
kerja bulanan, dokumentasi proyek, penjadualan ulang (jika
diperlukan), serta lampiran dari laporan mingguan. Laporan ini
harus direkomendasikan Pengawas Lapangan.
• Laporan Desain dan Test
− Dibuat apabila diperlukan uji pada material atau konstruksi yang
dibangun. Termasuk laporan desain seperti desain campuran
beton, desain pemetaan, laporan perbaikan material, laporan tes-
tes material, dan lain-lain yang menjadi tanggung jawab
Pelaksana Pekerjaan.
Laporan ini harus direkomendasi Pengawas Perencanaan dan
Pengawas Kualitas.

C. TENAGA KERJA
1. Dalam melaksanakan pekerjaan ini KONTRAKTOR harus
menggunakan tenaga kerja yang ahli dan prefesional dalam
bidangnya sehingga dapat menghasilkan mutu yang sesuai dengan
RKS.
2. PT PERTAMINA ( PERSERO ) berhak menolak tenaga kerja yang
disediakan oleh KONTRAKTOR, apabila kurang mampu / tidak
memenuhi persyaratan.

D. STANDAR DAN PERATURAN


a. Peraturan Pekerjaan Baja Indonesia.
b. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI th 1983).
c. PBI 1971 dan PUBI 1982.

~3~
d. Pedoman Perencanaan Pembebanan Bertulang dan Struktur Dinding
Bertulang untuk Rumah dan Gedung SNI-03-1734-1989.
e. Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung SNI
03-1727-1989.
f. Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Rumah dan
Gedung SNI 03-1726-1989.
g. Pedoman Perencanaan Bangunan Baja untuk Gedung SNI 03-1729-
1989.
h. Institute of Petroleum Marketing Safety Code 1978.
i. NFPA : National Fire Protection Association.
j. IEEE : Institute of Electrical and Electronic Engineers.
k. PUIL : Peraturan Umum Instalasi Listrik.
l. SII : Standard Industri Indonesia.
m. Peraturan Keselamatan Kerja dan Lindungan Lingkungan yang
berlaku baik di lingkungan PT PERTAMINA (PERSERO) maupun di
Indonesia.

E. KEHILANGAN DAN KERUSAKAN


a. Semua kehilangan dan kerusakan material maupun equipment yang
disediakan KONTRAKTOR selama pelaksanaan proyek ini
berlangsung menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR sepenuhnya.
b. Semua kerusakan bangunan maupun fasilitas di SPBU yang terdapat
disekitar proyek ini yang mungkin akan timbul sebagai akibat dari
kecerobohan / kelalain pelaksanaan pekerjaan,maka harus diperbaiki
oleh KONTRAKTOR atas biaya sendiri.

F. LAIN-LAIN
Spesifikasi dalam Bestek ini dan setelah diterbitkan Berita Acara
Penjelasan Lapangan merupakan kesepakatan perihal spesifikasi
pekerjaan termasuk juga hal-hal yang belum tercantum dalam RKS /
Bestek ini, akan diatur dalam kontrak yang akan di terbitkan untuk
pekerjaan ini.

III. LINGKUP PEKERJAAN PERIJINAN


Pengurusan ini diperlukan untuk memfasilitasi dan memudahkan Pertamina
memenuhi kewajibannya dalam rangka memperoleh Perijinan untuk
membangun SPBU COCO.

~4~
Pekerjaan Proses Perizinan SPBU Pertamina yang akan dikerjakan memiliki
ruang lingkup pekerjaan sebagai berikut :

A. Melakukan persiapan proses perijinan SPBU, yang terdiri atas, namun


tidak terbatas pada :
1. Mengumpulkan dokumen-dokumen untuk perijinan SPBU yang dapat
diperoleh dari Pertamina yang meliputi:
 Sertifikat
 STTS dan SPPT dengan tahun sesuai kebutuhan
 Akte Pendirian Perusahaan
 NPWP dan TDP
 Surat Kuasa, dan dokumen-dokumen lain yang dibutuhkan.
2. Evaluasi terhadap dokumen-dokumen sebagaimana tersebut pada
butir 1.a di atas.
3. Membantu penyelesaian permasalahan lokasi/tanah (bila ada), seperti
perpanjangan sertifikat tanah yang sudah berakhir, atau lainnya.

B. Proses-proses perijinan yang dilakukan terdiri atas :


1. Pengukuran Situasi Tanah dan Advice Planning untuk keperluan
Keterangan Rencana Kota (KRK).
2. Surat Fatwa Tanah Untuk IMB dari BPN (jika lingkup pekerjaan
perijinan meliputi pengurusan ulang/baru Sertifikat tanah).
3. Memfasilitasi sosialisasi kepada masyarakat sekitar lokasi rencana
SPBU dengan melibatkan petugas yang ditunjuk PT. Pertamina
(Persero), untuk selanjutnya mengurus hingga diterbitkannya Surat
Persetujuan Tetangga/Masyarakat sekitar rencana SPBU Pertamina
diketahui Ketua Rukun Tetangga (RT).
4. Mengurusan penerbitan Surat Keterangan Domisili Perusahaan dari
Lurah dan Camat.
5. Mengurus penerbitan Blok Plan (Rencana Tata Ruang dan
Lingkungan Bangunan/RTLB) dari hasil Konsultasi dari Sudin Tata
Ruang Ke Disperin dan energy dan ke Dinas Tata Ruang dengan
pihak PT. Pertamina (Persero).
6. Memfasilitasi sidang paparan Teknis di Disperind dan Energi
dilanjutkan dengan peninjauan lapangan pejabat yang berwenang.
7. Memfasilitasi sidang untuk penerbitan Blok Plan ditingkat Dinas Tata
Ruang (Rekomendasi Ka. Dinas Tata Ruang)
8. Membayarkan Retribusi Ketatakotaan hingga diterbitkan Srat
Keterangan Retribusi Daerah untuk Retribusi Ketatakotaan JPP
berdasarkan Perda untuk Blok Plant (RTLB).
9. Mengurus hingga diterbitkannya Blok Plan (RTLB) Final dari Sudin
Tata Ruang.
10. Mengurus hingga diterbitkannya Surat Rekomendasi Pembangunan
SPBU dari Dinas Pertamanan
11. Mengurus hingga diterbitkannya Surat Rekomendasi Teknis
(Rekomtek) dari Dis Perindustrian dan Energi
12. Mengurus hingga diterbitkan UKL/UPL oleh Konsultan Lingkungan
Hidup terdaftar diKantor LH yang disyahkan oleh Tim AMDAL dan
UKL-UPL dan Ka.Kantor Lingkungan Hidup.
13. Melaksanakan Kajian Lalu Lintas dengan konsultan transportasi yang
direkomendasi Dinas Perhubungan dengan pelaksanaan berdasarkan
Perda yang berlaku serta mengurus hingga diterbitkannya hasil
rekomendasi Kajian Lalulintas.
~5~
14. Mengurus hingga diterbikannya Rekomendasi Peil Banjir (termasuk
retribusi, pengukuran lokasi, gambar-gambar), dari Dinas PU.
15. Mengurus hingga diterbitkannya Surat Ijin Membangun Prasarana
(IMP)/Inrit untuk jalan keluar/masuk SPBU dari Sudin PU.
16. Mengurus hingga dikeluarkannya Surat Ijin Penebangan Pohon dari
Ka.Dinas Pertamanan berdasarkan Perda, apabila diperlukan oleh
pihak PT. Pertamina (Persero).
17. Berdasarkan Dokumen-dokumen yang telah diurus, melanjutkan
pengurusan hingga diterbitknannya Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)
dari Sudin P2B.
18. Secara pararel melaksanakan pengurusan hingga diterbitkannya Ijin
Undang-Undang Gangguan (UUG/HO) dari Dinas Trantib berdasarkan
Perda yang berlaku.
19. Mengurus hingga dikeluarkannya Ijin / Tanda Pendaftaran Genset dari
Sudin Perindustrian dan Energi atau pejabat lain yang sesuai dengan
kewenangannya.
20. Jika diperlukan dan diperintahkan PT. Pertamina (Persero), Kontraktor
harus melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat sekitar lokasi
tahap ke II, hingga diterbitkannya Surat Persetujuan Tetangga/
Masyarakat sekitarnya diketahui Ketua RT.
21. Setelah selesai pekerjaan dimana siap dilaksanakan commisioning (uji
Coba) Kontraktor secara pararel dapat mengurus hingga
diterbitkannya Ijin Penggunaan Bangunan (IPB) dari Dinas P2B
Propinsi (termasuk Retribusi, Gambar-Gambar, Pelaporan
Pelaksanaan Bangunan, SIBP)
22. Selain itu Kontraktor juga harus menyelesaikan rekomendasi/Ijin
Operasional SPBU dari Dinas P dan E (tidak termasuk Badan
Metrologi) hingga SPBU dapat dioperasikan.

C. LOKASI PROYEK
Penentuan Lokasi rencana Pembangunan SPBU COCO Pertamina
menjadi kewenangan penuh PT. Pertamina (Persero), dan dalam hal ini
scope pelaksanaan perizinan SPBU COCO Pertamina berada di lokasi
Tanah milik PT. Pertamina (Persero) dengan kepemilikan Hak Guna
Bangunan Nomor XXXX yang berada di XXX Kecamatan XXX,
Kotamadya XXX dan Propinsi XXX.
Khusus untuk lokasi ini berlaku ketentuan dalam Peraturan Gubernur
Provinsi XXX.

D. WAKTU PEKERJAAN PERIJINAN


Dengan mempertimbangkan peraturan/ketentuan-ketentuan yang berlaku,
maka kondisi normal untuk proses perijinan SPBU adalah 4 (empat) bulan
terhitung mulai saat berkas dokumen diterima dan diserahkan surat kuasa
pengurus perijinan.
Batasan Penyelesaian Pekerjaan adalah terbitnya Ijin Mendirikan
Bangunan (IMB) untuk rencana Pembangunan SPBU COCO ini.
Sedangkan batas waktu terbitnya Rekomendasi Undang-Undang
Gangguan, apabila tidak ada halangan diluar Kuasa Kontraktor,
maksimum adalah 2 (dua) minggu setelah terbitnya IMB.
Ijin Operasi SPBU selambat-lambatnya harus sudah terbit 2 (dua) minggu
setelah pekerjaan dinyatakan selesai 100%. Sedangkan Ijin Penggunaan

~6~
Bangunan (IPB) adalah 1 (satu) bulan setelah diterbitkan Ijin Operasi
SPBU.

IV. LINGKUP PEKERJAAN KONSTRUKSI SPBU

A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Melakukan survey dan pengukuran kembali sesuai dengan layout
yang telah disetujui oleh PT PERTAMINA (PERSERO) mengacu data
topografi yang diberikan Pertamina (apabila diberikan).
2. Apabila belum didapatkan Data properti Tanah disekitar lokasi
rencana proyek dari Pertamina, Kontraktor harus melaksanakan
sendiri Penyelidikan tanah sesuai dengan rencana pondasi dari
Pertamina.
3. Untuk menjaga kesinambungan komunitas setempat, sangat
dianjurkan kontraktor menggunakan tenaga kerja dari daerah
setempat, sehingga Mobilisasi dan Demobilisasi bisa lebih efisien.
Mobilisasi juga meliputi peralatan sedang yang diperlukan dalam
pekerjaan.
4. Kontraktor harus menyediakan Direksi Keet dilokasi proyek dengan
mengajukan rencana penempatanya untuk persetujuan pihak
Pertamina. Direksi Keet yang dibangun harus menggunakan bahan
yang memadai, dengan ruangan yang cukup untuk ruang rapat,
urusan administrasi perkantoran, dan dapat dimanfaatkan untuk
gudang dan barak pekerja serta dilengkapi toilet yang memadai.
5. Kontraktor harus menyiapakan shop drawing mengacu desain
drawing untuk approval. Dan setelah selesai pekerjaan shop drawing
yang tidak mengalami perubahan dilapangan dapat dicetak lagi
sebagai As built drawing dan gambar lainnya untuk kembali approval.
6. Kontraktor harus menyediakan sendiri air dan listrik untuk konsumsi
proyek.
7. Pada saat pekerjaan Kontraktor menyiapakan pagar sementara
proyek dengan ketinggian 2,5m. Finishing pagar harus dibuat image
dengan tema hijau / Green concept.
8. Pertamina sangat menjaga pelestarian pohon, sehingga hanya pohon
yang tidak termanfaatkan saja yang boleh dipotong/dipindahkan.
9. Selama proyek berlangsung, Kontraktor harus menjaga kebersihan
lahan proyek.

~7~
10. Kontraktor harus berkoordinasi dengan aparat setempat untuk
keperluan kelancaran proses pembangunan SPBU. Dan untuk
maksud tersebut Kontraktor harus menyediakan jasa pengamanan
lokasi proyek hingga selesai pekerjaan.
11. Kontraktor harus melaksanakan Management Safety Proyek yang
tertuang dalam prosedur CSMS, menyiapkan dan melaksanakan
HSE Plan. Menyediakan sarana fire safety pada saat dilaksanakan
pekerjaan panas seperti water sprayer dan lainnya yang dibutuhkan
sesuai dengan kondisi pekerjaan atau pada saat Pertamina
menghendaki untuk pelatihan tenaga kerja proyek.
12. Menyediakan tenaga pengamanan proyek yang cukup selama proyek
berlangsung.

B. PEKERJAAN DINDING PAGAR PEMBATAS (T = 2,5 M)


1. Galian tanah Pondasi.
Kontraktor menyiapkan galian untuk pondasi batu kali yang berfungsi
sebagai penahan tekanan samping tanah urugan dan sekaligus
sebagai dudukan pagar keliling.
2. Urugan tanah kembali.
Setelah pasangan batu kali disiapkan melebihi level existing, dapat
dilakukan urugan kembali bekas galiannya menggunakan material
eks galian. Kelebihan material eks galian dapat diratakan pada diarea
yang akan diurug selanjutnya.
3. Pasir tebal 5 cm.
Sebelum dilaksanakan pembuatan pondasi pasangan batukali
pondasi, digelar pasir tinggi 5 cm untuk meratakan galian sekaligus
sebagai dudukan pondasi batukali.
4. Pondasi batu kali adukan 1 : 4
Diatas pasir dibuat pasangan batu kali berbentuk penampang
trapezium dengan dasar 80 cm dan lebar atas 30 cm sesuai gambar
rencana dengan adukan spesi pengikat 1 semen dibanding 4 pasir.
5. Urugan tanah area drive way.
Setelah pondasi pasangan batu kali dinyatakan siap, dapat
dilaksanakan pengurugan berdasarkan gambar elevasi yang telah
disetujui Pertamina. Elevasi pengurugan disesuaikan dengan hasil
Peil Banjir dari Dinas Pekerjaan Umum pada lokasi tersebut.
Pengurugan dilakukan setahap demi setahap dengan ketebalan
setiap lapisan maksimal 20 cm dengan pemadatan menggunakan
roller dengan berat 8 ton atau peralatan pemadatan yang memadai
6. Sloof beton 20x15.
Di atas pasangan batu kali dibuat sloof beton ukuran tinggai 20 cm
dan lebar 15 cm. Tulangan mengikuti gambar standar Pertamina, dan
beton campuran 1: 2 : 3
7. Pasangan dinding bata campuran spesi 1 : 3.
Diatas sloof dibuat pasangan batu bata dengan spesi campuran 1 : 3
hingga ketinggian rencana permukaan driveway minimal 2,5 meter
termasuk ring balk.
8. Kolom praktis 15x15
Setiap jarak 2,5 meter pagar bata dibuat kolom praktis ukuran
15x15cm dengan tulangan mengikuti gambar standar Pertamina
danmutu beton campuran 1 : 2 : 3.
9. Ring balok beton 15x15

~8~
Dengan mutu yang sama dan tulangan mengikuti standar yang sama
diatas pasangan bata dibuat ring balok beton ukuran 15x15 cm.
10. Plesteran dan acian 1 : 3
Selanjutnya tembok di plester dengan campuran spesi 1 : 3 dan
selanjutnya di aci.
11. Pengecatan dinding pagar sisi luar dan dalam
Setelah plester dan aci kering dilanjutkan pengecatan dinding
pembatas dengan jenis dan spesifikasi cat yang diajukan kepada
pihak Pertamina untuk persetujuan. Spesifikasi minimal jenis cat
adalah setara Vinilex.

C. PEKERJAAN TANKI PENDAM DAN PEMIPAAN


Melakukan pemasangan tanki dan asessoriesnya, yang pekerjaannya
meliputi :
1. Galian tanah
Pelaksanaan galian harus sepengetahuan Pertamina terutama soal
elevasi dasar galian serta luas dasar galian untuk penempatan tangki
timbun.
2. Urugan tanah kembali.
Setelah pasangan batu kali disiapkan, dapat dilakukan urugan
kembali bekas galiannya menggunakan material eks galian.
Kelebihan material eks galian dapat diratakan pada diarea yang akan
diurug selanjutnya.
3. Pasir tebal 10 cm.
Sebelum dilaksanakan pembuatan pasangan batukali, digelar pasir
tinggi 10 cm untuk meratakan elevasi dasar sekaligus sebagai
dudukan pondasi batukali. Diatas pasir urug tersebut dibuat lantai
kerja beton campuran 1 : 3 : 5 tebal 5 cm.
5. Didasar penempatan tangki pendam disiapkan lantai kerja tebal 5 cm
menggunakan semen adukan 1 : 3 : 5
6. Pondasi batu kali adukan 1 : 3
Diatas pasir dibuat pasangan batu kali sesuai gambar rencana
dengan adukan 1 semen dibanding 3 pasir.
7. Pada dinding sisi dalam diplester dan aci permukaan pasangan batu
kali. Dan pada elevasi banjir dibuat pipa paralon untuk over flow air
tanah yang masuk dalam bungker tangki.
8. Di dasar galian disiapkan slab beton mutu K300 dengan tinggi 20 cm
dengan menggunakan tulangan single M8.
9. Slab atas diletakkan diatas timbunan tangki adalah slab beton mutu
K300 seperti pada driveway tinggi 20 cm dengan tulangan doble
2M8. Mutu Beton menggunakan K300.
10. Balok utama sesuai gambar adalah ukuran 25/40 dan hubungan T
dengan slab driveway, dan mutu menggunakan K300.
11. Balok anak sesuai gambar adalah ukuran 20/50 dan hubungan T
dengan slab driveway.
12. Kolom penyangga balok menggunakan kolom 20x40 dengan mutu
sama K400 dan tulangan sesuai standar
13. Pertamina telah menyediakan tangki pendam tanki kapasitas 20 KL
sebanyak 3 buah dan kapasitas 30 KL 3 buah berbentuk cylinder
panjang dibuat Dished End dibentuk sesuai dengan gambar
konstruksi dan dipress Shell plate dibentuk dengan cara dirol
sehingga merupakan tembereng. Bahan plat baja yang dapat di las
dengan ASME IX dan material sesuai ASTM A-36.
~9~
Kapasitas Tangki
30 Kl 20 Kl
Spesifikasi
Diameter 2.5 m 2.5 m
Panjang Shell Plate 5.6 m 4.0 m
Panjang Total termasuk Dished End 6.4 m 4.6 m
Tebal Plat Dished End 100 mm 100 mm
Tebal Shell Plate 80 mm 80 mm
Tebal Neck 80 mm 80 mm
Diameter Manhole 600 mm 600 mm
Tebal Shell Plate Manhole Cover 80 mm 80 mm
Tebal Plat Manhole Cover 100 mm 100 mm

Lingkup Pertamina untuk hal ini adalah sampai dengan Free On


Truck.
14. Pada tangki yang telah diletakkan pada galian dibuat proteksi
katodik dengan usia proteksi 20 tahun sesuai dimensi pada tangki.
Material Katodik dari Magnesium berikut test point nya telah siap
dalam paket sesuai Standar Pertamina. Kontraktor melaksanakan
pemasangan sesuai gambar pada standar dan melengkapi
kebutuham untuk pemasangan.
15. Dengan kondisi tangki FOT, Kontraktor harus menurunkan tanki
pendam single wall dari atas truk dan memasang tanki pada galian
yang sudah disiapkan. Tidak diperbolehkan menurunkan tangki ke
lubang galian dengan mendorong, menggusur, mengungkit atau
menggelindingkan tangki ke lubang, harus menggunakan mobil
crane dengan kapasitas yang memadai.
16. Kontraktor harus memberikan jadual yang tepat untuk penyediaan
tangki. Perubahan waktu dapat dibenarkan sepanjang justifikasinya
dapat dipertanggung jawabkan.
17. Setelah Tangki sesuai dengan kedudukan yang hiharapkan,
dilaksanakan pengurugan pasir diantara tangki. Material yang
dipersyaratkan adalah pasir dengan porositas.
18. Elevasi dinding tangki atas terhadap permukaan driveway harus
lebih dari 90 cm menurut NFPA 30A dan dari Standar Pertamina
adalah lebih dari 110 cm. Kontraktor harus menyiapkan dudukan
tank sump yang terbuat dari plat dengan jenis material sama dengan
tangki. Dudukan dilengkapi lubang sesuai mur / baut dari Ring Jepit.
19. Polyethylene Tank Sump PE Chamber
a. Harus mudah dipasang dan jika diperlukan terdiri lebih 1 bagian
dan dapat mengakomodasi pemipaan yang ada
b. Lebar badian dasar 1200 mm s/d 1400 mm
c. Diameter lubang atas 780 mm s/d 980 mm clear opening
d. Range kedalaman penanaman adalah 828 mm – 1641 mm
e. Tidak boleh bocor produk maupun air
f. Jika diperlukan harus di lem untuk keyakinan
g. Setelah pemasangan harus dites vaccum untuk menguji
kebocoran termasuk sesudah selesai dipasang.
20. Mengganti Packing kligrite pada main hole tangki pendam dengan
klingerite ASA 1000 dan diseal pada saat pemasangan.

~ 10 ~
21. Diatas Sump tank dipasang Manhole diameter Ø36 inch. Dudukan
Manhole tidak boleh menumpang pada tank sump, sehingga
dibuatkan pondasi tersendiri.
22. Setiap pipa yang menerobos tank sump harus dilengkapi Entry
Boots 4" With Double Ring Plate.
23. Menyiapkan Flanges Ø4" Sch 40 untuk dudukan submersible pump.
24. Setelah tank sump dipasang baut, dipasang ring Jepit tank sump
(double flanges) 24 Lubang / 32 lubang.
25. Menyiapkan pipa riser dan memasang Flange Ø4” diatas riser.
26. Vapour Recovery Stage I
Tangki pendam dilengkapi dengan pipa penyalur untuk
mengembalikan uap BBM (Vapour Return) kembali ke mobil tangki
yang berdiameter 4”, sehingga diharapkan tidak terjadi losses atau
penguapan BBM, yang dapat mencemari dan membahayakan area
sekitar SPBU selama operasi bongkar BBM.
27. Kode dan standar yang dipergunakan untuk perencanaan pipa
thermoplastic sesuai dengan material properties meliputi physical,
mechanical, thermal, electrical, dengan metode testing sebagai
berikut :
ISO R1183 ASTM 02138
ASTM D1505 DIN 53455
DIN 53735 ASTM 1525
ISO 1133 DIN 53482
28. Memasang perlengkapan pemipaan di tangki pendam sbb. :
 Pipa API 5L 4" 110 cm.
 Double Neppel 2" API 5 L
 Straight Elbow 2" API 5 L
 Hosemaster Flexible Connector 2"
 Lasbow 4"
 Watermur 2" galvanise
 Ext. Valve 4x2x2 NPT
 Doops Ø2" draft luar for extractor
 Doops Ø4" draft luar for extractor
 Float Vent Valve 7 LG A
 Selvak 92 A-1 3M for Entry Boots cable (Scotch Case jointing)
 Monitoring Well 10"
 Manitoring well 18"
 Flanges Ø2" drat
 Pipa hitam 3/4 30cm for cable+grounding
 Pipa 4" 4 cm + flanges 4"
 Pipa Hawa SII Ø2" panjang 6 meter
 Pressure Vacum Vent diatas pipa hawa
 Tank Vent 2" diatas pipa hawa
 Pipa galvanise 2" 60cm for dipstick drat
 Dops kuningan 2" for tutup dipstick
 Tee API 5L 2"
 Elbow Galvanized
29. Peralatan pendukung habis pakai antara lain :
 Seal tape
 Gasket Treebon
 Sealent dow corning (netral) silikon
 Serat fiber
~ 11 ~
 Resin
 Catalis
 Acceton
30. Peralatan bongkar muat
 Selang lossing dia.4"
 Allumunium Tight fill elbow 4"
 Gravity Coupler 4"x4"
 Selang Vapuor 3" + Chamlock 4"(code.633)
 Elbow vapuor recovery dual point
31. Pemipaan flexible berikut fitting dan Submersible Turbine Pump
(STP) meliputi :
 Flexible Pipe Ø4"
 Flexible Pipe Ø2"
 Electrofusion Welding Socket Ø4"
 Electrofusion Welding Socket Ø2"
 Electrofusion Elbow Ø2"
 Termination Ø2"
 Termination Ø4"
 Elbow Ø4"
 Smart Controller dan
 STP kapasitas 1,5 HP
32. Automatic Tank Gauging
 Probe dengan akurasi 0,1mm
 Konsol Controller c/w display touchscreen
33. Hydrostatic Test
a. Tangki yang akan di pasang sudah dilaksanakan hydrostatic test
di workshop vendor dan akan dilakukan Uji ulang Hydrostatic
dilapangan untuk memastikan tidak terjadi kebocoran.
b. Penempatan tangki di ganjal dengan kantong pasir atau bahan
lain yang cukup aman, agar semua permukaan tangki dapat
dilihat dengan jelas dan mudah dalam pemeriksaan.
c. Tangki diisi penuh dengan air tawar dan bersih kemudian
dihubungkan dengan pompa tekan pressure test.
d. Pengetesan dilaksanakan dengan memompakan air ke dalam
tangki secara perlahan-lahan.
e. Setelah tekanan air sampai dengan 2 kg/cm² atau 29.6 Psi,
pemompaan dihentikan (ditahan) selama 24 jam.
f. Memeriksa seluruh permukaan tangki pendam, apakah ada
perubahan tangki material ke arah yang membahayakan atau
ada rembesan dari dalam tangki.
g. Bila ada permukaan yang meragukan, harus dibersihkan dengan
mengorek permukaan tersebut dan dilakukan pemukulan
dengan martil ½ kg.
h. Tangki dibiarkan dalam tekanan selama 20 jam, bila
menunjukan manometer tetap seperti semula, maka tangki
tersebut berarti baik/tidak bocor
34. Kalibrasi Tangki
a. Di workshop Vendor telah dilaksanakan kalibrasi, sehingga
tangki dilengkapi dengan tabel tangki. Kontraktor harus
mengesahkan dan atau melaksanakan pengukuran ulang untuk
di sahkan Metrologi.

~ 12 ~
b. Lingkup Kalibrasi adalah meliputi kalibrasi pada perangkat
pengukuran elektronik Automatic tank gauging.
35. Grounding tangki BBM c/w Bak Kontrol 40x40x40cm
a. Tahanan pentanahan grounding harus memenuhi syarat yang di
inginkan untuk suatu keperluan pemakaian.
b. Elektroda yang ditanam dalam tanah harus :
 Bahan Konduktor yang baik
 Tahan Korosi
 Cukup Kuat
c. Tidak diperbolehkan menggunakan grounding sebagai sumber
arus galvanis.
d. Elektroda harus mempunyai kontak yang baik dengan tanah
sekelilingny.
e. Tahanan pentanahan grounding yang dihasilkan harus baik
untuk berbagai musim dalam setahun
Tabel. 1
TAHANAN JENIS
JENIS TANAH
No. TANAH
( ohm.meter )
1. Tanah yang mengandung air garam 5–6
2. Rawa 30
3. Tanah liat 100
4. Pasir Basah 200
5. Batu-batu kerikil basah 500
6. Pasir dan batu krikil kering 1000
7. Batu 3000

f. Apabila air tanah telah dicapai kurang dari 1m maka tidak


diperkenankan untuk membuat grounding di lokasi tersebut. Dan
harus dipindahkan
g. Apabila tahanan pentanahan tinggi (tidak memenuhi) dapat
dilaksanakan penambahan titik grounding dan dipararel.
h. Untuk tanah yang memang memiliki tahanan tanah tinggi
diperbolehkan menambah bahan kimia additive, dengan
ketentuan harus melaporkan dan sepengetahuan serta
persetujuan pihak Pertamina.
i. Untuk memindahkan titik grounding untuk penggunaan
peralatan, harus memperhitungkan nilai tahanan kabel.
Spesifikasi minimal untuk kabel ini adalah BC 35mm².
j. Sangat disarankan untuk menghubungkan antar grounding dan
bounding antar peralatan.

~ 13 ~
D. PEKERJAAN BANGUNAN KANOPI

1. Pekerjaan pondasi kanopi menggunakan Bore pile dengan dimensi


Ø40cm dan direncanakan hingga tanah keras atau berdasar
penyelidikan tanah yang dilaksanakan
2. Setelah dilaksanakan bore pile Kontraktor menyiapkan galian untuk
pile cap dan pedestal.
3. Dibawah pile cap digelar pasir tebal 5 cm
4. Dilanjutkan diatanya lantai kerja dengan spesi adukan 1 : 3 : 5
dengan ketebalan 5 cm.
5. Pengikat rangkaian ujung bor pile menggunakan pile cap ukuran
80x2000x65 cm3 sesuai gambar Standar Modular atau gambar yang
disetujui, dan menggunakan Mutu Beton K.300.
6. Terusan pekerjaan diatasnya adalah pedestal ukuran 45x45x40 cm3
dengan tulangan menerus dan mutu beton yang sama K 300.
7. Sebelum pedestal di cor, dipasang angkur baut HTB Ø25mm panjang
sesuai gambar rencana. Kontraktor harus menempatkan posisi
angkur dengan baja sesuai dengan rencana dari Vendor Modular
Konstrusi Baja.
8. Setelah pengecoran selesai, dilaksanakan pekerjaan urug kembali
dari material eks galian. Material urugan untuk mencapai elevasi
rencana mengikuti pekerjaan urug kembali.
9. Mengurug Aggregate A (sistim Inggris) setinggi 30 cm diatas sub
base.
10. Selanjutnya dipasang batu belah 25 cm. Elevasi setiap lapisan harus
ditetapkan sesuai persetujuan untuk mencapai elevasi driveway dan
bawah kanopi yang direncanakan.
11. Modul Struktur Rangka Baja menggunakan Modul single row dengan
jarak antar pulau mobil 8 m dan pulau mobil dan pulau motor 7 m.
Lingkup modul rangka baja adalah sbb. :
a. Modul Ujung (2 x 7520 kg)
b. Modul Tengah (1 x 6354 kg)
c. Group Erection dari Vendor Modular Rangka Baja
d. Peralatan bantu pekerjaan ereksi adalah Crane Telescopic
dengan kapasitas yang memadai.
e. Memasang Atap Zincalume pada rangka baja yang telah selesai.
~ 14 ~
f. Talang siku zincalume termasuk pekerjaan Modular rangka baja.
g. Flashing dan nok BJLS 40 juga merupakan tugas vendor modular
12. Setelah tanah selesai, Konraktor menyiapkan pengecoran lantai
dibawah kanopi. Tulangan menggunakan 2 x M8 sedangkan mutu
beton menggunakan K 300.
13. Kontraktor menyiapkan pemasangan Permanent Island mobil dari
bahan plat baja tebal 3mm yang di full hot deep galvanized. Bentuk
dan ukuran sesuai Standar Modular.
14. Demikian halnyauntuk isalan motor menggunakan spesifikasi yang
sama, dan bentuk maupun ukuran sesuai Standar Modular.
15. Pertamina telah menyiapkan unit Dispenser 8 Hose 2 Display 4
produk, 2 totaliser dan 2 display sebanyak 2 unit dan 4 Hose 2
Display 2 produk, 2 totaliser dan 2 display sebanyak 2 unit.
Spesifikasi Dispensernya adalah sbb. :
 Kecepatan : Sampai 40 liter per menit
 Akurasi Ukuran : +/- 0.25%
 Flow Meter : 4 piston dengan tipe
perpindahan positif
 Display Unit Tipe : LCD (Liquid Crystal Display)
 Warna Karakter : Hitam latar belakang cerah
dengan LED
 Tampilan Harga : 6 Digit
 Tampilan Volume : 6 Digit
 Tampilan Harga Satuan : 4 Digit
 Perubahan Harga Satuan : Dengan pengontrol jarak
jauh
 Pengecekan system : Otomatis
 Tenaga Cadangan : Tersedia
 Pelindung Kelebihan Voltage : Tersedia
 Elektronik Totaliser : 10 Digit
 Pra-setting : Untuk harga atau volume
 Totaliser : Tipe elektro magnet 7 digit
 Re-setting : Otomatis dalam
penggantung nozzle
 Nozzle : Ukuran 13/16 dan 15/16
(diesel), join leher bisa
diputar
 Selang : Ukuran ¾ panjang 4,5 meter,
tipe tahan minyak
 Gelas Periksa : Tersedia pada setiap ujung
selang
 Pengaman Join : Safety Breakway, otomatis
lepas bila selang ditarik
paksa
 Flexible Join : Tersedia tipe ulir ukuran 1 ½
 Kabel Power : Type NYFGBY
 System control : Tersambung dengan kontrol
pusat, tipe kabel RS-485
 Emergency Shut Down : Tersedia
16. Spesifikasi yang sama untuk type 4 Hose 2 Display (4H2D)
17. Dispenser di pasang diatas dispenser sump dari bahan polyethylene.
Kontraktor menyiapkan dudukannya di dalam permanent island.

~ 15 ~
Dispenser sump diperlakukan sama dalam hal pengetesannya
dengan tank sump.
18. Jika diperlukan Kontraktor harus menambahkan Emergency Shut-
Off Combo 1,5" pada dispenser.
19. Memasang Dinabolt 10cm pada dudukan dispenser pada dispenser
sump.
20. Setiap pemipaan yang menembus dispenser sump harus dilengkapi
Entryboots Ø2" dan harus diuji vaccum untuk menentukan kesiapan
pengoperasiannya.
21. Demikian untuk kabel yang melintas di dispeser sump harus
dilengkapi Entry Boots for cable
22. Sebelum hasil pengecoran beton bawah konapi selesai (kering)
harus dilaksanakan Floor Hardener Lantai Beton warna Light Grey
23. Island guard warna merah dipasang sebelum pulau permanent
island. Digunakan sebagai pelindung pertama terhadap benturan.
24. Pekerjaan Lantai keramik 20x20 cm untuk pulau pompa mobil Bahan
keramik ukuran 20x20 cm warna abu-abu beserta step nosing
ukuran 10x20 cm.
25. Hal yang sama untuk pekerjaan Lantai keramik 20x20 cm untuk
pulau Motor
26. Pekerjaan marka batas untuk mobil isi BBM
27. Pekerjaan marka batas untuk motor isi BBM
28. Pekerjaan marka batas untuk mobil tangki isi BBM
29. Pekerjaan Pengecatan Kolom Baja dengan Cat Epoxi warna putih
standar fine Poly Urethene
30. Pekerjaan ceiling kanopi
• Plafond umum / datar bahan zincallum / allumunium warna putih
cat enamel bake tebal 0.35 mm atau 1.5 mm, system sambungan
antar panel : closet joint beserta rangka bahan hollow /
zincallume.
• Plafond reflector bahan zincallume atau alumunium warna putih
cat enamel bake, tebal 0.35 mm atau 1.5 mm, system sambungan
antar panel : closet joint
• Modul yang dipasang adalah datar, reflektor mobil, dan reflektor
motor.
31. Signage dan Fascia
Kontraaktor memilih Vendor modular untuk melaksanakan pekerjaan
antara lain adalah sebagai berikut :
a. Modul Tulisan Pertamina
b. Lisplang tipe Back Light bahan Flexi face dilapis sticker
translucent merah dan putih.
c. Tambahan lisplank putih untuk bagian bawah tulisan Pertamina.
d. Bagian yang tidak terlihat dimungkinkan untuk dibuat dari bahan
tanpa lampu.
e. Produk sign mobil kolom ganda.
f. Produk sign motor kolom ganda.
g. Flashing Lisplank.
h. Media Iklan di Dispenser.
i. Sticker peringatan uk.25cmx25cm
32. Keperluan penerangan harus disiapkan instalasi listrik kabel NYY
3 x 2,5 mm² yang dipasang pada ducting pipa besi (galvanized
medium). Lingkup pekerjaan ini antara lain adalah :
a. Instalasi Penerangan
~ 16 ~
b. Asymmetrical Fluorescent Light T5 HO 1x80W 865 C1 - under
canopy
c. Symmetrical Fluorescent Light-T5 HO 1x54W 865 C2&C3 diatas
dispenser
d. Osram Backlight 29 10V 38W RED
e. Osram Backlight 29 10V 38W WHITE
33. Grounding Dispensing Sump
34. Grounding Rangka Baja kanopy
35. Hubungan Grounding Kawat BC 35mm2

E. PEKERJAAN BANGUNAN PENUNJANG SPBU

1. Lantai Dasar

a. Kontraktor menyiapkan galian tanah Pondasi


b. Setelah pondasi dipasang dilanjutkan pengurugan tanah eks
galian kembali.
c. Sebelum pondasi digelar urugan pasir tebal 10 cm
d. Selanjutnya menyiapkan lantai kerja dari adukan spesi 1 : 3 : 5
tebal 5 cm
e. Pekerjaan selanjutnya menyiapan pondasi telapak ukuran
120x120 cm2 tinggi 20 cm dari Beton K.300

~ 17 ~
f. Setelah dibuat pondasi telapak dilanjutkan Pondasi menerus dari
pasangan batu kali
g. Diatas pondasi batukali dibuat Sloof beton K225 ukuran 20x30
cm2 tulangan mengikuti gambar standar SPBU Pertamina
h. Kolom pedestal pondasi plate type KT 1 Ukuran 30x30 cm2
dengan tinggi menyesuaikan elevasi yang ditetapkan
i. Diatas pedestal dilanjutkan Kolom type K1 Ukuran 30X30 cm2
j. Setiap maksimum 4 m2 dinding harus dibuat kolom praktis
15x15 cm2 dari beton campuran 1 : 2 : 3
k. Diatas kaca frameless tempered dibuat balok atas kaca ukuran
12x20 cm2
l. Pasangan dinding 1/2 bata adukan spesi 1 : 3 digunakan untuk
dinding yang langsung berhadapan dengan media udara luar.
m. Pasangan dinding dalam 1/2 bata adukan 1 : 5 untuk dinding
bagian dalam ruangan.
n. Demikian halnya dengan plester mengikut type dinding,
Plesterannya dan aci adukannya
o. Demikian untuk dinding didalam plesteran & aci menggunakan
adukan 1 : 5
p. Pada lantai dasar disiapkan Plat beton lantai dasar t.8 cm
dengan tulangan susut pada area gedung
q. Demikian halnya untuk teras menggunakan Plat beton lantai
dasar t.8 cm area teras.
r. Kontraktor harus menyiapkan dudukan washtafel di k. Mandi pria
/ wanita.
s. Finishing untuk ruang genset dan pompa menggunakan Lantai
Floor hardener (R.Genset, Pompa).
t. Plat beton atap menggunkan beton K.300 tinggi 8 cm dan
penulangan melihat standar yang dikeluarkan Pertamina.
u. Balok type B2 8/20 digunakan untuk lisplank
v. Balok type B3 20/25 untuk plafon atas.
w. Setiap maksimum 4 m2 dinding harus dibuat kolom praktis
15x15 cm2 dari beton campuran 1 : 2 : 3
x. Dinding Atap menggunakan bata ringan. Tinggai bata 80 cm
dan difinishing dengan aluminium composite panel warna merah
PvDf t.4mm
2. Pekerjaan Finishing
a. Pekerjaan Kusen, Pintu dan jendela dari Aluminium
 Pintu PU1 Frame Less kaca tempered t.10mm
uk.2,50x2x90cm
 Jendela Frame less kaca t.10mm
b. Pekerjaan Kusen, Pintu dan jendela dari Besi
 Pintu type PB 1
 Jendela type BV1
c. Pekerjaan Kusen & Pintu dari PVC : Toilet Pria, Wanita
 Pintu type P1
d. Pekerjaan Langit-langit
 Plafond Accoustic
 Plafond Kalsiboard 6 mm
 Plafond Gypsum Board 9 mm
 Plafond Expose
 Droff Ceilling Gypsum
 Cove Lampu (wastafel)
~ 18 ~
 List Plafond
e. Pekerjaan Lantai : 60x60cm, setara essensa (Polished, Non
Slip)
 Lantai uk 60x60 cm (polished)
 Lantai uk 40x40 cm (non slip) untuk teras dan km mandi
 Dinding uk 30x30 cm (polished)
 Pas. granit pada meja wastafel termasuk meja beton
 Pembuatan T.Wudhu
 Plint homogenous tile 10x60
f. Pekerjaan Pengecatan
 Cat dinding Interior
 Cat dinding eksterior
 Cat plafond
g. Pekerjaan Sanitair & Pantry
 Clean out stainles steel
 Floor Drain TX1BV1
 Pasang Kran dinding ex Toto
 Shower
 Pas. Washtafel
 Closet jongkok
 Closet duduk
 Jet Washer
 Cermin
h. Instalasi Listrik dan Penerangan
 Instalasi Penerangan
 Instalasi Stop kontak
 Saklar Ganda
 Saklar Tunggal
 Stop Kontak 1PH/13A/220V
 Surface Mounted Baret Type, 32W
 Spectra Downlight Verthilithos Gloss E27
i. Pasang listplank alumunium composite panel lebar tinggi 0.80
cm

F. PEKERJAAN AC, LISTRIK, PENANGKAL PETIR, SISTEM TATA


SUARA & GENSET
1. Pekerjaan Pendingin udara dan Ventilasi Mekanik
a. AC Split 9.000 BTU/HR (1 PK)
b. AC Ceiling 18.000 BTU/HR (2 PK)
c. Fan Dinding : 200 CFM/1450RPM/0,2 KW
d. Ceiling Fan /100 cfm/500 rpm/0,075 KW
2. Panel dan Kabel
Instalasi listrik dalam Hazardous area harus memenuhi persyaratan :
1. I E C : Electrical Apparatus for Esplosive Gas Atmospheres.
2. Testing Authorities for Certification of Hazardous Area :
 BASEEFA : United Kingdom
 PTB : West Germany
 UL : USA
 INIEX : Belgium
 RIIS : Japan
A. PELAKSANAAN KABEL HANTARAN TANAH
1. Setelah dilaksanakan pekerjaan galian kabel dipasang
diatas pasir pasang dan ditutup pasir pasang hingga 10cm.
~ 19 ~
Selanjutnya ditutup dengan pasangan bata atau concrete
tile, dan ditimbun kembali dengan tanah bekas galian yang
dibersihkan dari kotoran.
2. Setiap kabel jarak 10 meter, ujung / pangkal, keluar / masuk
dipasang cable marker (tanda kabel) dari bahan lead sheet.
3. Apabila kabel melintasi konstruksi ringan harus dilindungi
dengan casing bulat yang sepadan dengan beban yang
diterima, dengan minimum faktor pengisian ruangan casing
50%.
4. Jika kabel-kabel berada pada utilitas kabel maka :
 Antara kabel tegangan menengah harus berjarak 15 cm.
 Antara kabel tegangan menengah dengan rendah
berjarak 15 cm.
 Kabel tegangan menengah dengan kabel instrument
berjarak minimal 100 cm.
 Kabel tegangan rendah dengan kabel instrumen berjarak
60 cm.
 Antara kabel power dengan control-nya dapat disatukan.
5. Trench (route) markers dipasang tiap 50m dan pada tiap
belokan arah jalur sedapat mungkin dipasang ditengah
utilitas kabel.
6. Semua duct yang naik dari bawah permukaan tanah atau
melewati dinding dan sebagainya, harus diseal pada
sekeliling kabel dengan seal yang bagus.
7. Pada kabel di dalam bangunan harus dibuat parit beton
dengan tutup beton bertulang yang dapat dibuka.

B. PELAKSANAAN KABEL POWER, KONTROL DAN


PENERANGAN
Ambient Temperature : Temperatur udara maksimal 31°C
Temperatur udara minimal 23°C
Maksimum temperatur tanah 31°C
Relative Humidity : Average 83%
Atmosphere : Humid dan Salt Laden
Kondisi Tanah : Pasir kelanauan
Tidak dianjurkan untuk tanah berasam
sulfur,
Berminyak, sulfat, clorid dan material
organic.
1. Untuk Rating viltage 380/220 V, 3 phase, dari 3 wire, 50 Hz.,
kabel harus mampu bekerja pada rating 0,6/1 KV.
2. Konduktor kabel harus dibuat dari bahan tembaga atau
konduktor yang lebih baik. Untuk diameter konduktor diatas
2,5 mm2 harus digunakan konduktor pejal/solid, sedang
dibawahnya boleh serabut.
3. Konduktor harus dibungkus dengan extruded cross linked
Polyethylene (XLPE).
4. Identifikasi warna untuk pengkabelan adalah sebagai berikut :
 2 core : Merah dan Hitam
 3 core : Merah, Kuning, Biru
 4 core : Merah, Kuning, Biru dan Hitam
 5 core : Harus di beri nomor/ warna yang berbeda.

~ 20 ~
5. Kabel yang melewati beton/dinding harus dilindungi dengan
PVC dengan faktor pengisian ruang kabel 50%.
6. Kabel yang disediakan harus memenuhi spesifikasi teknis
sebagai berikut :
 Standard drum
 Dimensi kabel
 Berat kabel per meter
 Continuous current rating
 Derating factor
 Resistansi, Reaktansi dan Kapasitansi
 Short circuit rating details
 Minimun bending radius
 Recommended application
 Factory testing/test certificate

Lingkup Instalasi adalah sebagai berikut :


a. Panel Kontrol Genset cw ATS /AMF
b. Panel Utama Tegangan Rendah (P. U. T. R)
c. Panel Penerangan Luar
d. Panel PP-BBM
e. Panel PP-POMPA
f. Stabilizer 40 kva
g. Kabel distribusi NYY 1x4x50 mm²
h. Dari kWH-Meter PLN ke Panel Utama,
i. Dari Genset ke PKG-1,
j. Dari PKG-1 ke Panel Utama,
1. ke PP-PL,
2. ke PP-BBM,
3. ke PP-POMPA,
k. ke Sel. Penerangan di Area Kanopi: NYY 3 x 2,5 mm²
l. Ke PJU, NYFGbY 4 x 2,5 mm²
m. ke Signed Informasi kabel Type NYFGbY 3x2,5 mm²
n. Dari PP-BBM NYRGbY 4 x 4 mm²
1. ke Pompa BBM-1, NYFGbY 4 x 4 mm²
2. ke Pompa BBM-2, NYFGbY 4 x 4 mm²
3. ke Pompa BBM-3, NYFGbY 4 x 4 mm²
4. ke Pompa BBM-4, NYFGbY 4 x 4 mm²
5. ke Pompa BBM-5, NYFGbY 4 x 4 mm²
6. ke Pompa BBM-6, NYFGbY 4 x 4 mm²
7. ke Dispensing Pump-01, NYFGbY 4 x 4 mm²
8. ke Dispensing Pump-02, NYFGbY 4 x 4 mm²
9. ke Dispensing Pump-03, NYFGbY 4 x 4 mm²
10. ke Dispensing Pump-04, NYFGbY 4 x 4 mm²
11. ke Dispensing Pump-05, NYFGbY 4 x 4 mm²
o. Instalasi penerangan jalan umum (dalam tiang lampu)
p. Instalasi Lampu single pole, double pole, rambu masuk & keluar,
pengisian air / angin

3. Pekerjaan Penangkal Petir


a. Kontraktor mengadakan dan memasang 1 Unit Air terminal,
Electro Static System dengan jangkauan Radius 68 meter
b. Kelengkapan lainnya antara lain adalah Terminations Kits
c. Mengadakan dan memasang Fiber Support Mast
~ 21 ~
d. Pengkabelan menggunakan Down Conductor Coaxial High
Voltage Shelded cable
e. Pekerjaan Grounding mengikuti standar grounding
f. Kontraktor harus menyiapkan material bantu sesuai dengan
kebutuhannya
g. Kontaktor menyediakan Jasa Instalasi dengan menggunakan
tenaga ahli. Apabila tenaga yang digunakan tidak sesuai maka
Pertamina berhak meminta ganti dan kontraktor harus
memenuhi permintaan Pertamina.
h. Tiang GIP lengkap dengan base plate
i. Kontraktor harus melaksanakan tes dan commisioning untuk
lingkup ini dan disaksikan dan disetujui pihak Pertamina.

4. Pekerjaan Diesel Generating Set


a. Pertamina menyediakan Diesel Generating Set silent type kap
30 KVA sedangkan yang menginstalasi adalah pihak kontraktor
b. Kontraktor menyiapkan pondasi Genset dari konstruksi beton
bertulang K300
c. Grounding Genset c/w Cooper rod, pipa galvanized 1" +
pantekan, kabel BC 50 mm. Spesifikasi mengikuti grounding lain
dalam RKS ini
d. Pekerjaan knalpot / muffler termasuk flexible connection, pipa
black steel dan masuk ke box trap.
e. Instalasi ducting intake fan dgn menggunakan bahan BJLS 50
sepanjang 2 meter
f. Pengadaan dan pemasangan kabel tray uk 30 cm
g. Testing & commissioning

5. Sistem Tata Suara


a. Power Amplifier 60W/220V/1Ph/50 Hz (merk terkenal dan harus
diajukan spesifikasinya sebelum diadakan)
b. Desk Microphone
c. Surge Arrester
d. Kabel NYMHY 3x1.5 mm² dari mixer
e. Grounding lengkap bak kontrol 40X40X40 cm mengikuti
spesifikasi grounding sebelumnya.
f. Instalasi Horn Speaker
g. Fixtures, Horn Speaker 25W (merk terkenal dan harus diajukan
spesifikasinya sebelum diadakan)
h. Testing & commissioning

6. Instalasi Telephone dan Data


a. Instalasi data dg kabel tipe RG 45 Cat 5E cw PVC HI, Klem,
Inbowdoos, acc
b. Instalasi Telepon dg kabel tipe ITC 2x2x0.6 mm² c/w PVC HI,
klem, acc
c. Instalasi PABX dg kabel tipe ITC 2x2x0.6 mm² c/w PVC HI,
klem, acc
d. Fixture Data outlet
e. Fixture Intercom Outlet
f. Fixture Desk Intercom
g. Pengadaan PABX + master call 6 (merk terkenal dan harus
diajukan spesifikasinya sebelum diadakan)
~ 22 ~
h. Kable telephone 4 x 0.75 mm2
i. Testing & commissioning
7. Pekerjaan CCTV
a. CCD 1/4" Infrared (merk terkenal dan harus diajukan
spesifikasinya sebelum diadakan))
b. Regulated AC - DC 12 V 400 MAH
c. BNC Connector RG 59 Ke seluruh Kamera
d. 8CH DVR SLIM 80 GB HD W / LAN
e. Monitor 14" (merk ternama dan harus diajukan spesifikasinya
sebelum diadakan)
f. Mouse wireless Microsoft terbaru
g. Keyboard wireless terbaru
h. Cable Power NYM 3 x 2,5 mm2 ke Jaringan Listrik Terdekat
i. Testing & commissioning

8. POS (Point Of Sale) System


a. POS Software juga mengakomodasi stock dari ATG
b. Kabel Komunikasi dispenser ke Pos , instalasi , testing
c. Tiket printer c/w RFID Reader
d. Hardware PC + Printer lengkap (Industrial Standard dan harus
diajukan terlebih dahulu spesifikasi ebelum diadakan)
e. RFID card untuk kartu langganan
f. RFID Writer
g. GSM Modem yg dapat deprogram untuk SMS stock ke server
Pertamina
h. Commisioning

G. PEKERJAAN JALAN / PEDESTRIAN / SALURAN


1. Pekerjaan Urugan sirtu 30 cm peninggian elevasi area luar
bangunan
2. Pekerjaan Urugan batu belah 25 cm peninggian elevasi area luar
bangunan
3. Plastik cor diarea lantai beton discharge point, pintu masuk & keluar
4. Jalan beton bertulang K.300 tebal 20 cm area discharge point, area
pintu masuk & keluar
a. Plat lantai beton pada pintu / masuk keluar tebal 20 cm
b. Plat lantai beton pada loosing area tebal 20 cm
c. Driveway lainnya menggunakan perkerasan paving blok K.400
5. Floor Hardener area dircharge point
6. Cat marka jalan thermoplastic
7. Sparing kabel untuk power, arus lemah & data dengan masing-
masing jalur dari Pipa PVC AW
8. Saluran untuk tumpahan minyak dari Pipa PVC AW Ø 4" (dibawah
lantai beton)
9. Saluran untuk tumpahan minyak dari Pipa PVC AW Ø 4" (dibawah
tanah)
10. Saluran untuk air hujan dari Pipa Beton Ø 20 cm
11. Saluran kota dari pasangan batu kali jika diperlukan.
12. Beton Gutter / Saluran ukuran 15x10 cm berikut dudukan siku
L50.50.5 di kanopi
13. Beton Gutter / Saluran ukuran 30x45 cm berikut dudukan L 50.50.5
di pintu masuk / keluar

~ 23 ~
14. Duicker beton bertulang tebal 20 cm, lebar 100 cm untuk saluran
kota
15. Cor beton 1 : 2 : 3 untuk dudukan Duicker beton saluran kota
16. Pekerjaan Bak Kontrol dan tutup beton uk. 40x40xh
17. Grill Besi lebar 30 cm, panjang 100 cm di kanopy
18. Grill Besi lebar 15 cm, panjang 100 cm di pintu keluar/masuk
19. Pas. Kansteen beton Kst.19.20.40
20. Taman
Luas dasar hijau dari lahan yang disiapkan untuk SPBU adalah XXX
m2. Kontraktor harus membuat taman dari luas XXX m2. Pekerjaan
Taman atau lanscape yang dimaksud terdiri dari segala sesuatu
untuk persiapan pekerjaan dimaksud, perencanaan asistensi,
pekerjaan tanah, penanaman pohon, perdu, semak dan hardscape
serta rumput atau ground cover lain untuk mengisi diantaranya,
serta merawat dan menggaransi sampai dengan 3 bulan setaelah
pekerjaan taman dinyatakan selesai.
Tanaman yang dianjurkan adalah yang memiliki estetika baik dan
memiliki kemampuan menyerap polutan diudara yang tinggi.
Proporsi luasan bidang tanah untuk pohon, perdu dan rumput
(ground cover) adalah 1 : 5,4 : 3,6. Sisa luasan XXX m2 diisi dengan
rumput gajah mini.
21. Sistem Air Bersih
a. Pompa Transfer Sentrifugal : 100 Liter/1'; head 15 m ; 1,1 HP
b. Pompa Dorong Sentrifugal : 75 Liter/1'; head 15 m ; 0,5 HP
c. Roof Tank fiber kapasitas 0,5 m3
d. Ground water tank Silinder Horizontal (Fiber Glass) 5 m3
e. Instalasi pemipaan Pipa PVC (Klas AW/10 kg/cm2)
Diameter Pipa : 50 ( Header )
32 mm
Ball Valve 32 mm
Gate Valve : 32 mm
22. Pekerjaan Air Kotor, Buangan, Hujan dan Ventilasi
a. Septitank Fibre Glass kap 3 m3 , BOD output 20mg/lt
b. Instalasi pemipaan Pipa PVC (Klas AW/10 kg/cm2)
c. Diameter Pipa 100 mm
80 mm
65 mm
50 mm
25 mm
23. Fitting fitting, TEE, Elbow, Reducer, Penggantung

H. PEKERJAAN FASILITAS LK3 & RAMBU-RAMBU


1. Perlengkapan K3
a. Pekerjaan Rumah Racun api 2 unit
 Beton bertulang Tulangan 4 dia 16 cat merah standard
ukuran sesuai standard
 Atap policarbonat t = 8 mm warna hitam dengan rangka
pipa besi dia. 2“ cat merah dan hollow 2 x 4.
 Lantai tebal 20 cm Beton K-225 Wire Mesh M-6
b. Pengadaan dan pemasangan racun api troley Dry Chemical
Powder kapasitas 68 kg sesuai spesifikasi modular.
~ 24 ~
c. Pengadaan dan pemasangan racun api Dry Chemical Powder
kapasitas 9 kg sesuai spesifikasi modular.
d. Racun Api di bangunan :
 Di lantai 1 : ruang genset DCP 9 Kg 1 unit, ruang konsesi 1
unit DCP 9 kg dan 1 unit CO2 5kg.
 Di lantai 2, ruang konsesi dan kantor masing2 1 unit DCP 9
kg dan1 unit CO2 5kg.
e. Pengadaan dan pemasangan Oil Catcher dengan spesifikasi
sesuai Modular standar.
f. Membuat sumur resapan dimana setiap m3 mewakili luasan 25
m2 yang telah tertutup oleh bangunan permanent.
g. Pada bungker tangki dibuat 2 buah sumur monitor atau
observasi, konstruksi seperti gambar standar
h. Setiap sudut area SPBU dibuat 1 sumur pantau yang
konstruksinya sesuai gambar standar.

2. Signage Double Pole


Bentuk dan ukuran sesuai pedoman standard desaim modular
meliputi :
• Pondasi sumuran dia 30 cm dua buah beton K-250 dengan
sambungan angkur HTB D19-600.
• Rangka utama Pipa baja hitam tebal 3 mm, ∅ 8“, pipa ∅ 6 “,
pipa ∅ 2.5”, siku – siku 40x40x4, siku 30x30x3 dan hollow
4x2.
• Lambang Pertamina acrylic bening tebal = 5 mm cutting sticker
transluscent Pertamina red pantone 186 C, green pantone
383 C, blue pantone 2935 C.
• Tulisan Pertamina Acrylic putih susu tebal 5 mm ditempel lapis
cutting sticker transluscent hitam pantone 3C.
• Pembungkus bagian badan bahan allumunium composite panel
red pantone 186C dan putih standard.
• Bagian dudukan pasangan bata lapis keramik warna abu-abu tua
ukuran 20x20 cm.
• Sistem pricing digital
• Lampu T5
• Panel Box
• Pengkabelan

3. Rambu–rambu keluar dan masuk, dilarang merokok, tata cara


bongkar BBM.
• Pondasi beton cor 1 : 2 : 3 diberi baut angkur 4 (empat) buah
diameter 12 mm panjang 40 cm untuk pemasangan tiang sign
board.
• Tanda Dilarang Merokok warna merah, dasar plat warna putih,
tiang pipa medium galvanis diameter 2 ½” dan plat tebal 1 mm,
tinggi rambu 2 ½ meter.
• Rambu masuk dan keluar warna biru arah masuk warna merah
arah keluar, dasar neon box warna putih susu, frame / bingkai
baja profil 60.30.10.1,6 dan plat tebal 8 mm, dudukan beton lapis
keramik, dan pondasi beton 1 : 3 : 5 .
• Rambu-rambu pada Tata Cara Pembongkaran BBM sengaja
dibuat permanent dari plat dengan ukuran 150x96 cm tebal 1,2
~ 25 ~
mm yang dipasang / diletakkan dekat dengan pembongkaran
BBM dan mobil tangki.

4. Signage Single Pole


Bentuk dan ukuran sesuai pedoman standard desaim modular
meliputi :
• Pondasi sumuran dia 30 cm beton K-250 dengan sambungan
angkur HTB D22 panjang 80 cm
• Rangka utama Pipa baja hitam, ∅ 12“, Tinggi 12.5 m
• Rangka baja siku 50.50.5,plat baja tebal 25 mm,pipa baja uk 3”
• Ukuran 3x3 m lapis sticker putih sesuai modular
• Lambang Pertamina acrylic bening tebal = 5 mm cutting sticker
transluscent Pertamina red pantone 186 C, green pantone
383 C, blue pantone 2935 C.
• Tulisan Pertamina Acrylic putih susu tebal 5 mm ditempel lapis
cutting sticker transluscent hitam pantone 3C.
• Pembungkus bagian badan bahan allumunium composite panel
red pantone 186C dan putih standard.
• Lampu T5
• Panel Box
• Pengkabelan

V. LAIN - LAIN
a. Setelah pekerjaan perbaikan selesai di laksanakan, KONTRAKTOR harus
membersihkan dan merapikan sekitar lokasi ex. Pekerjaan di areal SPBU.
b. KONTRAKTOR agar mengembalikan peralatan ke tempat semula berikut
membersihkan perlatan / furniture yang terkena cat atau kotoran akibat
pekerjaan tersebut.
c. Membersihkan lantai dan kaca yang terkena cat / akibat dari pekerjaan
perbaikan SPBU tersebut.
d. Setiap material yang masuk / dikirim oleh KONTRAKTOR harus didukung
dengan dokumen yang diketahui oleh pengawas PT PERTAMINA
(PERSERO).
e. Semua Material, alat dan tenaga kerja serta perijinan dan resiko yang
timbul akibat dari pekerjaan ini menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR.
f. Setiap selesai jam kerja semua peralatan dan bekas bekas pekerjaan
harus diperiksa, diatur dan disimpan pada tempatnya dengan rapi.
g. Bila ada pekerjaan yang belum jelas agar pihak KONTRAKTOR
mengkonsultansikan terlebih dahulu dengan pengawas yang ditunjuk.
h. Setiap perubahan pekerjaan / penyimpangan dari Bestek, KONTRAKTOR
harus melaksanakan dengan surat menyurat dan mendapat persetujuan
dari PT PERTAMINA (PERSERO).
i. KONTRAKTOR Pekerjaan harus mentaati semua petunjuk yang diberikan
terutama dalam segi lindungan Lingkungan dan keselamatan kerja.
j. KONTRAKTOR harus membebaskan PT PERTAMINA (PERSERO) dari
segala resiko oleh karena itu KONTRAKTOR harus menanggung semua
biaya asuransi yang diperlukan dalam kaitanya dengan kontrak antara
KONTRAKTOR dengan PT PERTAMINA (PERSERO) dan akan
membebaskan PT PERTAMINA (PERSERO) dan aparatnya dari segala
~ 26 ~
kerugian ataupun tuntutan dari pihak ketiga yang disebabkan oleh
tindakan atau kelalain KONTRAKTOR.

Jakarta, Agustus 2012


Menyetujui,
Pengusaha SPBU Kontraktor

PT. Xxxx
Xxxxxx Xxxx

Mengetahui,
Project Coordinator VII

Isriyanto

~ 27 ~

Anda mungkin juga menyukai