Laporan Makalah Gizi Kuliner
Laporan Makalah Gizi Kuliner
Laporan Makalah Gizi Kuliner
PENYUSUN
POLTEKKES TANJUNGKARANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Bumbu merupakan hasil pertanian yang bersifat aromatic dan apabila ditambahkan
kedalam masakan akan meningkatkan mrtu makanan dan memberikan rasa rezat serta
membangkitkan selera makan.pengolahan bumbu adalah mempersiapkan bumbu
terfiri dari berbagai macam bumbu dengan takaran tertentu,mulai dari
dibersihkan,dicuci diiris atau dihaluskan,sampai bumbu siap dipakai.
1.2 Tujuan
1. Pada akhir materi perkuliahan ini mahasiswa mampu memahami
pengelompokan bahan makan menurut sumber gizi dan terampil menimbang
bahan makanan dalam keadaan mentah,bersih,matamg serta menghitung
pesentase berat bahan dapat dimakan dan ukuran rumah tangga bahan
makanan.
2. Pada akhir pertemuan mata kuliah ini peserta didik mampu memahami jenis-
jenis bumbu fungsi dan cara menggunakan.
3. Memahami tentang pengelompokan bahan makanan
4. Dapat melakukan penimbangan bahan mentah dengan benar
5. Dapat melakukan penimbangan bahan makanan bersih
6. Menyebutkan jenis-jenis menurut bagian tumbuhan
7. Memahami sifat-sifat dan fungsi hokum
8. Menyiapkan bumbu
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ukuran Rumah Tangga adalah satuan jumlah bahan makanan atau makanan yang
dinyatakan dalam ukuran peralatan yang digunakan dirumah tangga sehari-hari,
seperti : piring, sendok, gelas, potongan, buah, ikat, dan sebagainya. Daftar URT
digunakan dalam menaksirkan jumlah bahan makanan jika ingin mengonversi dari
URT kedalam ukuran berat (gram) dan ukuran volume (liter). Pada umumnya URT
untuk setiap daerah dan rumah tangga berbeda-beda. Oleh sebab itu, sebelum
menggunakan daftar URT perlu dilakukan koreksi sesuai dengan URT yang
digunakan. Terutama untuk ukuran-ukuran potong, buah, butir, iris, bungkus, biji,
batang, ikat dan lain-lainnya, sehingga informasi dan pencatatan harus dilengkapi
dengan besar/kecil ukuran bahan makanan atau makanan tersebut (Supariasa dkk.
2016). Untuk memudahkan menggunakan daftar URT maka bahan makanan dalam
daftar dinyatakan dalam URT. Cara ini cukup praktis untuk dipakai dalam
pembuatan diet khusus, (Supariasa, 2016: 360). Daftar Ukuran Rumah Tangga sering
digunakan dalam perencanaan konsumsi pangan dan pengumpulan data konsumsi
pangan yang sering dilakukan melalui survei maupun konsultasi gizi. Metode ini
sangat dipengaruhi oleh keahlian enumerator dalam menggali informasi atau data
yang diperlukan dan ketepatan menaksir jumlah pangan dari URT kedalam satuan
berat (Hardinsyah & Briawan, 1994).
Bumbu merupakan hasil pertanian yang bersifat aromatic dan apabila ditambahkan
kedalam masakan akan meningkatkan mrtu makanan dan memberikan rasa rezat serta
membangkitkan selera makan.pengolahan bumbu adalah mempersiapkan bumbu
terfiri dari berbagai macam bumbu dengan takaran tertentu,mulai dari
dibersihkan,dicuci diiris atau dihaluskan,sampai bumbu siap dipakai. Pemakaian
bumbu adalah hal yang penting bagi sebuah pemasakan suatu makanan. Apabila
penggunaan bumbu digunakan secara wajar, maka makanan yang di masak akan
memiliki rasa yang pas yang dapat menggugah selera seseorang.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Kangkung
Berat kacang kedelai seluruhnya
adalah 247 gram
Kacang
Kedelai
Sawo
Berat bersih dua sawo yaitu 196
gram
Sawo Berat sawo yang tidak dapat
dimakan yaitu seberat 23 gram
sesuai dengan timbangan
4.2 Pembahasan
Praktikum yang berjudul “Ukuran Rumah Tangga dan Pengenalan Jenis Bumbu” ini
membahas mengenai pengukuran ukuran rumah tangga dan pengenalan jenis bumbu
pada Gizi Kuliner Dasar. Pada praktikum ini, kami mengukur berat kotor dari bahan
makanan (BM), kami mengukur berat bersih dan berat kotor dengan menggunakan
Berat Bersih
rumus BDD yaitu × 100%.
Berat Kotor
Pada awalnya kami menimbang berat kotor kangkung dengan seberat 338 gram.
Setelah itu kami menyiangi kangkung tersebut sehingga mendapat berat bersih
sebanyak 62 gram. Dan sisa atau bahan yang tidak bisa dimakan dengan berat 261
gram sesuai dengan timbangan yang digunakan. Dengan menggunakan rumus BDD,
62
hasil yang dapat dimakan yaitu × 100% = 0.183. Setelah menghitung
338
Pada tahap terakhir, kami menimbang kelapa parut dengan berat bersih 316 gram.
Lalu kami membuatnya menjadi santan dengan air 800 ml atau setara dengan 4 gelas
½ dan lalu direbus hingga matang. Kami menambahkan garam sebanyak 250 gram
sebagai perasa dalam santan. Setelah masak, kami mengambil santan sebanyak 100
ml.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Bahwa pengukuran berat bersih dan berat kotor harus dipahami agar mengetahui
berapa banyak bahan makanan yang diperlukan pada saat memasak agar sesuai
dengan kebutuhan dan tidak menimbulkan ketidak akuratan dalam
penimbangan.
2. Ukuran rumah tangga (URT) dan takaran saji dapat ditentukan dengancara
mengukur berat pada makanan tersebut. URT pada makanan yang
diukur berbeda dengan URT pada tabel DKBM sehingga berat makanan
tersebut berbeda. Nilai URT yang terdapat pada tabel DKBM merupakan nilai ra
ta-ratakemampuan konsumsi suatu makanan oleh orang Indonesia
3. Bumbu merupakan campuran berbagai macam bahan makanan seperti bawang
putih, bawang merah, lengkuas, kunyit dan lain-lain. Yang apabila di haluskan
bisa menjadi bumbu kuning, bumbu putih dan lain-lainnya sesuai dengan
kebutuhan bumbu dan masakan apa yang akan di masak. Bumbu menambahkan
rasa khas yang sesuai dengan makanan tersebut dengan menambahkan cita rasa,
aroma, dan tekstur sebuah makanan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/4679645/Laporan_IGD_fix
Handayati dkk (2008). Konversi Satuan Ukuran Rumah Tangga ke dalam Satuan
Berat (Gram) pada Beberapa Jenis Pangan Sumber Protein. Jurnal Gizi dan Pangan