Terapi
Terapi
Terapi
SKRIPSI
Oleh :
Hesti Lestari
S15019
i
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
Hesti Lestari
NIM. S15019
Telah dipertahankan di depan penguji pada tanggal 03 Juli 2019 dan dinyatakan
telah memenuhi syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Keperawatan
bc. Yeti Nurhayati, Ns., M.Kes Maula Mar’atus S, S.Kep., Ns., M.Kep
NIK. 201378115 NIK. 201586150
Penguji,
ii
SURAT PERNYATAAN
(Hesti Lestari)
NIM. S15019
iii
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
“Pengaruh Rebusan Daun Salam Terhadap Penurunan Asam Urat Pada Lansia Di
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan banyak
1. Wahyu Rima Agustin, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Ketua STIKes Kusuma
Husada Surakarta
3. bc. Yeti Nurhayati, Ns,. M.Kes, selaku Pembimbing Utama yang telah
ini.
skripsi ini.
ini.
iv
6. Seluruh dosen dan staf akademik Program Studi Sarjana Keperawatan
7. Keluarga saya tercinta terutama kedua orang tua saya yang telah memberikan
dukungan moral dan material dalam pembuatan skripsi ini serta selalu
Akhir kata penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak luput dari
dan perbaikan sehingga akhirnya skripsi ini dapat digunakan acuhan peneliti.
Hesti Lestari
v
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teori ......................................................................................... 8
2.2 Kerangka Teori ........................................................................................ 27
2.3 Kerangka Konsep .................................................................................... 29
2.4 Hipotesis .................................................................................................. 27
2.5 Keaslian Penelitian .................................................................................. 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian .............................................................. 32
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................. 33
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 36
3.4 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Skala Pengukuran............. 36
3.5 Alat Penelitian dan Pengumpulan Data ................................................... 38
3.6 Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data ............................................... 41
3.7 Etika Penelitian ........................................................................................ 45
BAB V1 HASIL PENELITIAN
4.1 Analisa Univariat ...................................................................................... 47
4.2 Analisa Bivariat ........................................................................................ 50
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Responden .......................................................................... 53
5.2 Pre Test Pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol ................. 55
5.3 Post Test Pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol ................ 57
5.4 Pengaruh Rebusan Daun Salam terhadap penurunan asam urat Pre Test
dan Post Test Pada Kelompok Intervensi ................................................ 58
5.5 Perbedaan Kadar asam urat Post Test Pada Kelompok Intervensi dan
Kelompok Kontrol ................................................................................... 60
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan ................................................................................................ 63
6.2 Saran-Saran ............................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA
vi
DAFTAR TABEL
Tabel
1.1 Keaslian Penelitian 30
1.2 Desain Penelitian 34
1.3 Definisi Operasional 37
4.1 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 47
4.2 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis 48
Kelamin
4.3 Hasil Analisa Kadar Asam Urat Pre Test Intervensi dan 49
Kontrol
4.4 Hasil Analisa Kadar Asam Urat Post Test Intervensi 49
dan Kontrol
4.5 Hasil Uji Shapiro-wilk 50
4.6 Hasil Uji Paired t-test 51
4.7 Hasil Inependent test 52
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1 Kerangka teori 27
2.2 Kerangka konsep 29
viii
LAMPIRAN
Lampiran
1 F01
2 F02
3 Surat Ijin pendahuluan Kesbangpol Karanganyar
4 Surat balasan ijin studi pendahuluan Kesbangpol
Karanganyar
5 Surat Ijin pendahuluan Bapper Litbang Karanganyar
6 Surat balasan ijin pendahuluan Bapper Litbang
Karanganyar
7 Surat Ijin pendahuluan Dinas Kesehatan Karanganyar
8 Surat Balasan Ijin pendahuluan Dinas Keseehatan
Karanganyar
9 Surat Ijin pendahuluan Desa Beruk
10 Surat balasan Desa Beruk Karanganyar
11 Lembar Oponent
12 Lembar Audiens
13 Surat Ijin penelitian Kesbangpol Karanganyar
14 Surat balasan ijin penelitian Kesbangpol Karanganyar
15 Surat Ijin penelitian Bapper Litbang Karanganyar
16 Surat balasan ijin penelitian Bapper Litbang
Karanganyar
17 Surat Ijin penelitian Desa Beruk
18 Surat balasan ijin penelitian Desa Beruk
19 Surat permohonan menjadi responden
20 Informed Concent
21 Lembar Opservasi Kelompok Intervensi
22 Lembar Observasi Kelompok Kontrol
23 Standar Operasional Prosedur
24 SPSS
25 Dokumentasi
26 Lembar Konsultasi
ix
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2019
Hesti Lestari
Abstrak
Asam urat yang tinggi pada lansia dapat terjadi karena faktor genetik,
mengkonsumsi makanan yang tinggi purin dan pola hidup yang tidak sehat. Akibat asam
urat yang tinggi bisa menjadi asam urat kronik, dan menganggu kenyamanan respoonden.
Upaya untuk menurunkan asam urat adalah dengan memberikan rebusan daun salam
karena kandungan minyak atsiri, vitamin B dan C, dan flavonoid. tujuan penelitin ini
untuk mengetahui pengaruh rebusan daun salam terhadap penurunan asam urat pada
lansia di Desa Beruk Wetan Kecamatan Jatiyoso Kabupaten Karanganyar.
Penelitian ini dilakukan terhadap 30 orang responden dengan menggunakan
metode penelitian Quasy Experiment dengan pendekatan Pre Test-Post Test Control
Group Design. Hasil analisa uji Paired t test kadar asam urat pre test- post test pada
kelompok intervensi dengan nilai p value 0,000 < 0,05 yang artinya ada perbedaan kadar
asam urat pada lansia setelah diberikan rebusan daun salam, sedangkan hasil Uji
Independent t-test diperoleh hasil p-value adalah 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Artinya hasil menunjukan bahwa ada perbedaan sebelum dan sesudah
pemberian rebusan daun salam terhadap penurunan kadar kadar asam urat.
Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian rebusan daun salam perpengaruh
terhadap penurunan kadar asam urat pada lansia. Sehingga intervensi tersebut dapat
diterapkan untuk menurunkan kadar asam urat pada lansia.
Kata kunci : Air Rebusan Daun Salam : Kadar asam Urat, Lansia
Daftar pustaka : 37 (2009-20017)
x
NURSING STUDY PROGRAM
2019
Hesti Lestari
Abstrak
High uric acid in the elderly can occur due to genetic factors such as
consuming high purines foods and unhealthy lifestyles. High uric acid can be
chronic gout, and disrupt the patients’ comfort. The effort to reduce uric acid
levels is by giving bay leaves decoction which contains atsiri oils, vitamins B and
C, and flavonoids. The purpose of this research was to identify the effect of bay
leaves decoction on reducing uric acid levels in the elderly in Beruk Wetan,
Jatiyoso, Karanganyar Regency
This study was conducted on 30 respondents using the Quasi-experiment
method with the Pre Test-Post Test Control Group Design. The result of Paired t-
test analysis on the pretest-posttest of uric acid levels in the intervention group
showed a p-value of 0,000 <0,05. It inferred that there were differences in uric
acid levels in the elderly after being given bay leaves decoction, while the result
of the Independent t-test was obtained a p-value of 0,000 <0.05. It explained that
Ho was rejected and Ha was accepted. The results showed that there were
differences before and after consuming of bay leaves decoction to decrease the
uric acid levels.
This study revealed that the giving of bay leaf decoction affects the
decrease of uric acid levels in the elderly. The intervention can be applied to
reduce uric acid levels in the elderly.
xi
BAB 1
PENDAHULUAN
sejalan dengan proses menua (Tamber, 2009). Proses menua ini dapat
laju penuaanya cepat dan dramatis, serta ada juga yang perubahan nya
(Irianto, 2015).
2
3
ginjal tidak bekerja dengan baik. Apabila keadaan tubuh yang tidak
baik dalam
dalam darah yaitu kelarutan kadar asam urat yang melewati batas
urat tertinggi pada penduduk pantai karena kebiasaan atau pola makan
bahwa asam urat terjadi pada 840 orang setiap 100.000 orang (Junadi,
2009). Prevalensi penyakit sendi pada usia 55-64 tahun 45,0%, usia
Asam urat adalah suatu hasil sisa metabolisme tubuh sebagai zat
penyakit gout artritis terbagi menjadi dua yaitu secara farmakologi dan
tidak ditangani dengan benar bisa menjadi asam urat kronik dimana
2015).
perlu penanganan yang tepat dan aman. Penanganan asam urat dapat
sering mengalami nyeri pada bagian sendi seperti, jempol kaki, lutut,
siku, pergelangan tangan, dan jari-jari pada saat cuaca dingin. Selama
gejala asam urat adalah dengan kompres air hangat dan memasang
Kabupaten Karanganyar.
Karanganyar.
hasil metabolisme akhir dari purin yaitu salah satu komponen asam
nukleat yang terdapat pada inti sel tubuh. Peningkatan kadar asam urat
(Ramayulis, 2013).
2. Klasifikasi
9
10
purin yang tinggi. Purin adalah salah satu senyawa nasa organik yang
menyusun asam nukleat (asam inti dari sel) dan termasuk dalam
benda keton yang meninggi akan menyebabkan asam urat juga ikut
Ada yang hanya satu tahun, ada pula sampai 10 tahun, terapi rata-rata
of purin metabilisme).
pautan-X.
kacang tanah, bayam, buncis, kembang kol, dan brokoli. Asam urat
2) Dalam keadaan kelaparan (seperti puasa atau diet terlalu ketat) dan
(hiperurisemia).
dan sarkoidosis.
13
purin endogen yang meningkat dan asupan purin yang tinggi disertai
(Dalimartha, 2014).
d. Penyebab lain
penyakit ini.
2) Kegemukan (obesitas)
urat menurun.
14
Menurut Savitri (2017), tanda dan gejala seseorang menderita asam urat
adalah :
pada bagian persendian, baikdi pagi hari maupun malam hari. Rasa
nyeri tersebut biasanya bertambah parah dan hebat pada saat udara
c. Sering buang air kecil di pagi hari saat bangun tidur maupun
5. Patofisiologi
wanita menoupose usia antara 50-60 tahun, namun dapat juga terjadi pada
laki-laki usia pubertas atau diatas 30 tahun. Penyakit ini paling sering
mengenai sendi metatarso falangeal ibu jari kaki, sendi lutut, dan
Penyakit asam urat terdiri atas beberapa stadium. Kadar asam urat
normalnya, yaitu 2,4-6,0 mg/dl untuk wanita, dan 3,4-7,0 mg/dl untuk
laki-laki (Savitri, 2017). Kasus asam urat tingkat keparahannya terdiri dari
tidak dirasakan oleh penderita karena tidak merasakan sakit sama sekali
dan tidak disertai gejala nyeri, arthritis, tofi / tofus maupun batu ginjal
disertai dengan rasa nyeri yang hebat, bengkak, merah, dan terasa panas
16
pada pangkal ibu jari kaki. Biasanya serangan munculpada malam dan
kemudian.
7. Penatalaksanaan
2014).
1. Terapi Farmakologi
kelebihan purin dalam bentuk asam urat. Sekitar dua per tiga asam
sedan meradang.
dari kedua obat ini adalah gangguan saluran cerna dan alergi.
terganggu.
1. Pengertian Lansia
biasanya dapat merujuk pada tahap siklus kehidupan dewasa akhir yang
dimulai pada tahap siklus kehidupan dewasa akhir yang dimulai pada usia
yang berhubungan dengan waktu yang dimulai sejak lahir dan berlanjut
Lanjut usia adalah proses menjadi tua yang akan dialami oleh
Lanjut usia merupakan salah satu fase kehidupan yang dialami oleh
memburuknya kondisi badan pada lanjut usia. Oleh karena itu lansia
(Murwani, 2010).
2. Batasan Lansia
a. Perubahan Fisik
1) Sistem Persarafan
b) Defisit memori.
2) Sistem pendengaran
meninktnya keratin.
mengalami ketegangan/stress.
atau berputar).
3) Sistem Penglihatan
c) Akomodasi menurun.
e) Katarak.
4) Sistem Kardiovaskuler
kontraksi volume)
b) Pada kondisi ini, lanjut usia akan merasa kedinginan dan dapat
6) Sistem Respirasi
7) Sistem Pencernaan
c) Esophagus melebar.
karbohidrat).
darah berkurang.
8) Sistem Reproduksi
Wanita
c) Atrofi vulva.
9) Sistem Endoktrin
c) Elastisitas menurun.
d) Vaskularisasi menurun.
b) Bengkak (kifosis).
b. Perubahan Sosial
parent.
muda.
memberi uang.
bagi lansia.
asasi manusia.
c. Perubahan Psikokogis
Lansia
Varabel yang ingin diketahui dalam penelitian ini yaitu kerangka konsep
penelitian meliputi :
2.4 Hipotesis
yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan
1. Hipotesis nol (Ho) : Tidak ada pengaruh dalam pemberian rebusan daun
salam terhadap kadar asam urat pada lansia di Desa Beruk Wetan, Kec.
salam terhadap kadar urat pada lansia di Desa Beruk Wetan Kec.
Tabel 2.4
tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali (Sugiyono, 2012).
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre test-post test
Keterangan :
R : Responden penelitian
30
31
O3 : Pre test pada kelompok kontrol dengan diberikan perlakuan yang sama
O4 : Post test pada kelompok kontrol dengan diberikan perlakuan yang sama
3.2.1 Populasi
(Sugiyono, 2017). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang
mengalami asam urat (gout arthritis) di Desa Beruk Wetan, Kec. Jatiyoso
3.2.2 Sampel
perempuan).
2) Lansia yang mempunyai kadar asam urat > 6,0 mg/dl untuk
4) Kooperatif .
Karanganyar.
3.4.1 variabel
Variabel adalah semua sifat yang akan diukur atau diamati yang
2 Kadar asam urat Kadar asam urat Alat cek Kadar asam Rasio
(Variabel meningkat ketika asam urat, urat Normal
Dependen) ginjal tidak mampu strip asam 2,4-6,0 mg/dl
mengeluarkannya urat, cek untuk
melalui urin, yang asam urat perempuan
timbul akibat dan 3,4-7,0
gangguan untuk laki-
metabolisme purin laki. (Savitri,
yang ditandai 2017)
dengan tingginya
kadar asam urat
dalam darah
6. Buku tulis
7. Bolpoin
8. Lembar Observasi
minum 200 ml, diminum setiap pagi dan sore hari selama
7 hari.
36
1. Tahap persiapan
Kesehatan Karanganyar.
Jatiyoso.
2. Tahap pelaksanaan
37
posyandu lansia.
dalam penelitian.
turut.
bantuan komputer.
dimasukan.
1. Analisa Univariat
urat.
2. Analisa Bivariat
Karanganyar.
wilk untuk sampel kecil jumlah sampel n=30 (≤50). Hasil dari
lansia.
3.7.2 Anonimity
3,7,3 Confidentiality
(Hidayat,2011).
Beruk Wetan. Rancangan penelitian ini adalah Quasy Experiment dengan Pre
and post test Control Group dan sampel pada penelitian dibagi menjadi 2
menunjukkan bahwa rata-rata usia 65,2 dengan usia tertua 70 tahun dan
44
45
4.2 Kadar Asam Urat Pre Test Pada Kelompok Intervensi dan Kelompok
Kontrol
Tabel 4.3 Hasil Analisa Kadar asam urat Pre Test Intervensi dan Kontrol
Variabel Distribusi Data
Mean Median SD Min Max
Kelompok Eksperimen 9,0 8,8 1,2 7,4 11,5
Kelompok Kontrol 7,1 7,2 0,2 6,8 7,6
Diketahui dari tabel 4.3 menunjukan bahwa nilai rata-rata kadar asam
urat pre test pada kelompok eksperimen adalah 9,0 ml/dL dengan nilai
tertinggi 11,5 ml/dL dan nilai terendah 7,4 ml/dL. Sedangkan nilai rata-rata
kadar asam urat sebelum pada kelompok kontrol adalah 7,1 ml/dL dengan
4.3 Kadar Asam Urat Post Test Pada Kelompok Intervensi dan Kelompok
Kontrol
Tabel 4.4 Hasil Analisa Kadar Asam Urat Post Test Eksperimen dan Kontrol
post test pada kelompok eksperimen adalah 5,8 ml/dL dengan nilai tertinggi
7,0 ml/dL dan nilai terendah 3,5 ml/dL. Sedangkan nilai rata-rata post test
pada kelompok kontrol adalah 7,0 ml/dL dengan nilai tertinggi 7,5 ml/dL
menganalisis pengaruh rebusan daun salam terhadap kadar asam urat pada
nilai p > 0,05 maka data terdistribusi secara normal dan uji paired test
digunakan pada kelompok tidak berpasangan dapat dilakukan, tetapi jika data
kelompok tidak berpasangan. Uji normalitas dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :
47
Tabel 4.5 Hasil uji Shapiro-Wilk Kadar Asam Urat Pre dan Post Pemberian
Intervensi
No Variabel Pengukuran Shapiro-Wilk
1 Kadar Asam Urat -Sebelum 0,342
Kelompok Interveni -Sesudah 0,248
2 Kadar Asam Urat -Sebelum 0,548
Kelompok Kontrol -Sesudah 0,195
Hasil uji normalitas pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa kadar asam urat
Wilk > 0,05 sehingga dilakukan uji paired test dan uji independent t-test.
4.2.2 Pengaruh perubahan kadar asam urat pre test dan post test pada
Tabel 4.6 Hasil Uji Paired t test pengaruh perubahan kadar asam urat pre test dan
post test pada kelompok Intervensi dan Kontrol (n=30)
Kelompok Distribusi Data
N Mean St. Dev P-value
Kelompok Intervensi Pre Test 15 9,0 1,2 0,000
Post Test 15 5,2 1,6
Kelompok Kontrol Pre Test 15 7,1 0,2
Post Test 15 7,0 0,2
Tabel 4.6 menunjukkan hasil Uji Paired t test nilai kadar asam urat
sebelum dan sesudah pemberian rebusan daun salam pada lansia kelompok
intervensi dengan nilai p value 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak berarti ada
perbedaan antara sebelum dan sesudah pemberian rebusan daun salam pada lansia
Tabel 4.7 Hasil uji independent test Perbedaan Pengaruh Rebusan Daun Salam
Terhadap Penurunan Asam Urat Pada kelompok Intervensi dan Kontrol
Variabel Kelompok Fase Min Max Mean Sd P-Value
Kadar Perlakuan Post test 3,5 7,0 5,2 1,1659 0,000
asam urat Kontrol Post test 6,7 7,5 7,0 0,2664
Berdsarkan tabel 4.8 diketahui hasil uji paired t-test bahwa ada perbedaan
tingkat kadar asam urat pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
dengan P-Value 0,000<0,005 yang berarti ada perbedaan antara kadar asam
bahwa rata-rata usia 65,2 tahun dengan usia tertua 70 tahun dan termuda 60 tahun,
sedangkan pada kelompok kontrol rata-rata usia 65,8 dengan usia tertua 70 tahun
dan termuda 61 tahun. Pada kedua kelompok tidak ada perbedaan usia yang
terlampau jauh. Sejalan dengan penelitian (Febrianti & Mira, 2018) mengatakan
sebagian besar penderita asam urat berada pada tahap lanjut usia (elderly) yaitu
51,9 %. Usia responden termasuk dalam kategori lanjut usia (elderly) yaitu antara
60-74 tahun (WHO, 2014). Menurut Andry. Dkk (2009) bahwa salah satu
penyebab dari penyakit asam urat adalah usia. Prevalensi kejdian asam urat lebih
banyak terjadi pada umur 65-74 tahun. Menurut teori yang dikemukakan Ode
(2012), usia dapat dijadikan faktor resiko terjadinya asam urat karena ketika
seseorang bertambah tua maka akan terjadi perubahan (penurunan) pada proses
metabolisme dalam tubuh dan asam urat merupakan penyakit yang disebabkan
urat merupakan kadar asam urat dalam darah normal pada pria dan wanita
49
50
monosodium di dalam tubuh. Penyakit asam urat merupakan kadar asam urat
dalam darah normal pada pria dan wanita cenderung meningkat sejalan dengan
peningkatan usia yang umumnya dialami pada usia 40 tahun keatas. Pada wanita,
mengkonsumsi makan-makanan yang tinggi purin dalam waktu yang lama akan
pada kelompok intervesi sebanyak 5 orang (33,3%) dan pada kelompok kontrol
sebanyak 3 orang (20,0%). Hasil ini menunjukan bahwa kejadian asam urat
Pada wanita sebelum masa menopause mempunyai kadar asam urat lebih
rendah dari pada pria dengan usia yang sama, namun setelah menopause kadar
agent yaitu suatu bahan kimia yang berfungsi membantu ekskresi asam urat
melalui ginjal (Setyoningsih, 2009). Jenis kelamin dan hormon yang mendukung
terjadinya peningkatan kadar asam urat dimana kadar asam urat laki-laki
Berdasarkan wawancara yang dilakukan bahwa pola makan juga sangat erat
bisa juga disebabkan karena penurunan fungsi tubuh lainnya. Hai ini dapat
dijadikan salah satu sebagai pengaruh terhadap meningkatnya kadar asam urat
pada lansia.
5.2 Kadar Asam Urat Pre Test Pada Kelompok Intervensi dan Kelompok
Kontrol
perlakuan dengan pemberian rebusan daun salam pada kelompok intervesi kadar
asam urat dengan nilai rata-rata sebesar 9,0 mg/dl. Kadar asam urat pada
kelompok kontrol dengan nilai rata-rata sebesar 7,1 mg/dl. Dilihat dari nilai rata-
rata kadar asam urat bahwa kelompok intervensi sebelum di berikan perlakuan
lebih tinggi bila dibandingkan dengan kelompok kontrol. Responden yang diambil
untuk sample dengan kadar asam urat > 6,0 mg/dl untuk perempuan dan > 7,0
mg/dl untuk laki-laki, hal ini sesuai dengan rencana pemberian rebusan daun
salam 400 ml, setiap minum 200 ml dan dimum setiap paagi dan sore selama 7
hari dengan harapan setelah dilakukan perlakuan kadar asam urat dapat turun
kadar asam urat terjadi karena produksi asam urat di dalam tubuh meningkat,
dalam tubuh. Asam urat merupakan hasil metabolisme akhir dari purin yaitu salah
satu komponen asam nukleat dapat mengakibatkan gangguan pada inti sel tubuh.
Peningkatan kadar asam urat dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh manusia
seperti rasa linu-linu dan nyeri di daerah persendian bagi penderitanya (Junaidi,
2013). Menurut Savitri (2017) tanda dan gejala yang menyertai peningkatan kadar
asam urat adalah selalu merasa cepat lelah dan badan terasa pegal-pegal, nyeri
dibagian otot, persendian pinggang, lutut, punggung dan bahu, muncul rasa linu
dari terjandinya penumpukan kadar asam urat dalam tubuh yang berlebihan
sehingga menyebabkan tubuh merasa linu di bagian persendian, lutut dan nyeri
bagian otot. Dengan rencana pemberian terapi non farmakologi rebusan daun
5.3 Kadar Asam Urat Post Test Pada Kelompok Intervensi dan Kelompok
Kontrol
kelompok kontrol, kadar asam urat post test kelompok intervensi paling rendah
53
3,5 mg/dl dan paling tinggi 7,0 mg/dl sedangkan nilai post test kadar asam urat
pada kelompok kontrol paling rendah 6,7 dan paling tinggi 7,5 mg/dl. Pada
kelompok intervensi terjadi penurunan kadar asam urat karena pada kelompok
perlakuan diberi rebusan daun salam sedangkan pada kelompok kontrol ada
penuruan tapi tidak signifikan menuju nilai normal karena tidak diberikan rebusan
daun salam dan ada faktor lain salah satunya faktor makanan atau gaya hidup.
Daun salam dipercaya dapat menjadi salah satu terapi non farmakologi untuk
menangani asam urat atau penyakit kardiovaskuler lainnya. Dalam 400 ml air
yang sudah diseduh hingga mendidih dengan sekali minum 200 ml dan
dikonsumsi 2 kali setiap pagi dan sore dapat memperbanyak produksi urin yang
akan dikelurkan dari dalam tubuh akibat sisa metabolisme dan dapat menurunkan
Daun salam (syzgium polyantum) merupakan salah satu inovasi yang dapat
yang berperan dalam menurunkan kadar asam urat dalam darah karena flavonoid
asam urat terganggu, selain itu daun salam juga mengandung minyak atsiri yang
mengandung anti inflamasi untuk mengurangi rasa sakit akibat nyeri kesleo,
hasil metabilisme purin dalam tubuh yang berlebihan dengan dipicunya makanan
tinggi purin sehingga menyebabkan asam urat meningkat. Asam urat ditandai
dengan rasa linu-linu, bengkak pada daerah persenidan, nyeri didaerah persendian
54
dan kemerahan pada daerah persendian. Asam urat dapat diredakan oleh salah
satu tanaman tradisional yang berada di sekitar kita salah satunya menggunakan
daun salam untuk dijadikan terapi non farmakologi dengan kandungan zat anti
5.4 Pengaruh Kadar Asam Urat Pre Test dan Post Test Pada Kelompok
Intervensi
Pada hasil penelitian sebelum dan sesudah diberikan rebusan daun salam
pada kelompok perlakuan didapatkan rerata kadar asam urat adalah 9,0 mg/dL dan
setelah mendapatkan perlakukan rerata kadar asam urat menjadi 5,2 mg/dL. Pada
analisis Uji Paired t test didapatkan nilai P-Value 0,000 <0,05 maka dapat
signifikan pada kadar asam urat setelah diberikan rebusan daun salam dan rerata
kadar basam urat pada kelompok kontrol 7,1 mg/dL menjadi 7,0 mg/dL. Hasil Uji
Paired t test nilai kadar asam urat sebelum dan sesudah pada lansia kelompok
kontrol dengan nilai p value 0,078 > 0,05, maka Ho diterima berarti tidak ada
diketahui bahwa minum rebusan daun salam dengan teratur juga membantu
menurunkan hipertensi, kolesterol, kencing manis dan diare (Hidayat, 2015). Hal
ini dapat disimpulkan bahwa beberapa manfaat rebusan daun salam yaitu daun
salam mengandung flavonoid, minyak atsiri (sitrat dan eugnol) dan analgetik.
55
senyawa ini bersifat deuretik untuk meluruhkan air kencing sehingga purin dapat
dikeluarkan melalu urin. Daun salam juga bersifat analgetik yang dan mengurangi
tingkat nyeri pada penderita arthritis gout (Trubus, 2009). Sedangkan menurut
(Herlina, 2013) khasiat yang terkandung dalam daun salam mempunyai beberapa
dalam daunnya. Kandungan dalam daun salam tersebut yang dapat menurunkan
kadar asam urat dengan jalan menghambat kerja enzim xantin oksidase sehingga
dipercaya dapat menurunkan kadar asam urat pada lansia dengan diperoleh hasil
penurunan kadar asam urat pada kelompok intervensi dengan nilai mean pre test
9,0 md/dL dan post test 5,2 mg/dL. Hasil uji Paired T-test diperoleh hasil P-Value
0,000 < 0,005 pada kelompok perlakuan. Sehingga terapi non farmakologi dengan
rebusan daun salam tersebut dapat digunakan alternatif untuk menurunkan kadar
Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata kadar asam urat pada
kelompok perlakuan setelah diberikan rebusan daun salam adalah 5,2 mg/dl dan
rerata kadar asam urat pada kelompok kontrol adalah 7,0 mg/Dl. Pada hasil uji
paired t test diperoleh hasil p value (0,000) < 0,05 maka Ha diterima dan Ho
56
ditolak yang artinya terdapat perubahan kadar asam urat antara kelompok
Asam urat merupakan senyawa yang ada didalam tubuh manusia dan rasio
normalnya 2,4-6,0 mg/dl untuk wanita dan 3,4-7,0 mg/dl untuk laki-laki (Savitri,
2017). Kadar asam urat pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol
salam 2X/hari selama 7 hari berturut-turut. Rebusan daun salam yang diberikan
Asam urat dalam tubuh terjadi akibat mengkonsumsi zat purin secara
kondisi metabolisme tubuh yang tidak baik. Organ yang memproduksi purin
adalah ginjal. Ginjal yang sehat akan mengatur kadar asam urat dalam darah
metabolisme, dan kebuuhan purin dari makanan sekitar 15% (Wibowo, 2010).
Dari hasil pembahasan diatas dapat dijelaskan bahwa salah satu 56 faktor
yang dapat meningkatkan kadar asam urat adalah 56 faktor bertambahnya usia
maupun mengkonsumsi makanan yang tinggi purin. Rebusan daun salam sendiri
merupakan pengobatan herbal yang mengandung zat flavonoid dan minyak atsiri
dapat menurunkan kadar asam urat dengan cara meningkatkan sekresi urin dan
57
memperbaiki fungsi ginjal sehingga tidak ada penumpukan kadar asam urat di
dalam tubuh. sehingga terdapat pengaruh antara tidaak diberikan rebusan daun
salam dan yang diberikan rebusan daun salam terhadap asam urat pada lansia
6.1 Simpulan
sebagai berikut :
rata-rata usia pada kelompok perlakuan adalah 65,2. Rata-rata usia pada
6.1.2 Kadar asam urat sebelum di berikan perlakuan rebusan daun salam pada
6.1.3 Hasil penelitian diperoleh data p value sebesar 0,000 dapat disimpulkan
asam urat pada lansia di Desa Beruk Wetan Kecamatan Jatiyoso Kabupaten
Karanganyar.
6.1.4 Perbedaan kadar asam urat pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
dengan p value 0,000<0,05 yang berarti ada perbedaan antara kadar asam
58
59
6.2 Saran
Saran yang dapat dierikan terkait dengan hasil penelitian ini antara lain
sebagai berikut :
Kepada Yth.
Di tempat
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini saya :
Nama : Hesti Lestari
Nim : S15019
Hesti Lestari
Lampiran 20
Lampiran 21
2. Air 400 ml
Kelompok Intervensi
Case Processing Summary
Cases