Laprak Volta
Laprak Volta
Laprak Volta
Hi! I'm Jauzia Sita, student in Universitas Gadjah Mada. Thanks for visiting my blog!
Disusun oleh:
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya, akhirnya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa penulis ucapkan terimakasih pada pihak-pihak yang
telah membantu proses penulisan makalah mengenai hasil praktikum kimia menentukan potensial sel
pada sel volta dari awal hingga akhir, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan umumnya bagi kita semua. Penulis sadar masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan.
Penulis
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sel volta banyak sekali digunakan pada kehidupan sehari-hari. Sel volta yang biasa digunakan pada
kehidupan manusia seperti jenis-jenis baterai dan aki (accu). Baterai dan aki sangatlah berbeda,
perbedaan ini dapat dilihat dari setelah pemakaian kedua benda tersebut. Baterai apabila sudah terpakai
tidak dapat digunakan lagi karena sudah tidak ada lagi arus listrik pada baterai tersebut. Sedangkan, aki
apabila arus listriknya sudah habis dapat diisi lagi dengan mengalirkan arus listrik. Melalui proses
percobaan sel volta, kita dapat mengukur potensial sel yang diuji kemudian membandingkan hasil
pengukuran berdasarkan perhitungan.
2. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan beda potensial pada sel volta.
LANDASAN TEORI
· Sel Volta
Luigi Galvani dan Alexandro Volta menemukan prinsip pembentukan energi listrik dari reaksi kimia yang
terjadi dalam suatu alat yang kini dikenal sebagai sel Galvani atau sel Volta dimana terjadi reaksi oksidasi
dan reduksi yang menghasilkan arus listrik.
Sel volta merupakan suatu sel elektrokimia yang mengubah zat kimia menjadi energi listrik. Dalam sel
volta reduktor dan oksidatornya dipisahkan sehingga pemindahan tidak terjadi secara langsung tetapi
melalui kawat penghantar. Zink, tembaga, dan magnesium merupakan elektroda. Terdapat 2 jenis
elektroda yaitu Katode (+) tempat terjadinya reduksi sedangkan pada anode (-) tempat terjadinya
oksidasi.
1. Di dalam sel volta reaksi kimianya mengandung arus listrik, reaksi terjadi secara spontan.
· Jembatan Garam
Jembatan garam dapat dibuat dengan melarutkan garam-garam yang mudah larut dalam air, pada
larutan agar-agar atau dengan mencelupkan kertas saring pada larutan garam. Fungsi jembatan garam :
2. Membuat rangkaian tertutup sehingga terjadi aliran elektron yang melibatkan beda potensial sel
dapat terbaca di voltmeter/avometer
· Elektroda Sel Galvani
Elektroda dalam sel Galvani terbalik dengan elektroda sel elektrolisis. Dalam sel Galvani:
-Anoda adalah elektroda dimana terjadi reaksi oksidasi (kehilangan elektron). Anoda menarik anion.
-Katoda adalah elektroda dimana terjadi reaksi reduksi (menerima elektron). Katoda menarik kation.
Potensial listrik standar dapat ditentukan dengan menggunakan tabel potensial standar setengah sel.
Langkah pertama adalah mengetahui logam apa yang bereaksi dalam sel. Kemudian mencari potensial
elektroda standar (E0) dalam volt, dari masing-masing dua setengah reaksi.
· Potensial Sel
Sel volta menjadikan perubahan energi bebas reaksi spontan menjadi energi listrik
Energi listrik ini berbanding lurus dengan beda potensial antara kedua elektroda (voltase) atau disebut
juga potensial sel (Esel) atau gaya electromotive (emf)
Untuk proses spontan Esel > 0, semakin positif Esel semakin banyak kerja yang bisa dilakukan oleh sel
Potensial sel sangat dipengaruhi oleh suhu dan konsentrasi, oleh karena itu potensial sel standar diukur
pada keadaan standar (298 K, 1 atm untuk gas, 1 M untuk larutan dan padatan murni untuk solid).
· Elektroda
Setengah reaksi oksidasi terjadi di anoda. Elektron diberikan oleh senyawa teroksidasi (zat pereduksi)
dan meninggalkan sel melalui anoda.
Setengah reaksi reduksi terjadi di katoda. Elektron diambil oleh senyawa tereduksi (zat pengoksidasi) dan
masuk sel melalui katoda.
Setengah sel oksidasi: anoda berupa batang logam Zn dicelupkan dalam ZnSO4
Setengah sel reduksi: katoda berupa batang logam Cu dicelupkan dalam CuSO4
Terbentuk muatan relatif pada kedua elektroda dimana anoda bermuatan negatif dan katoda bermuatan
positif.
Kedua sel juga dihubungkan oleh jembatan garam yaitu tabung berbentuk U terbalik berisi pasta
elektrolit yang tidak bereaksi dengan sel redoks gunanya untuk menyeimbangkan muatan ion (kation dan
anion)
Dimungkinkan menggunakan elektroda inaktif yang tidak ikut bereaksi dalam sel volta ini misalnya grafit
dan platinum.
Sel Volta dinotasikan dengan cara yang telah disepakati (untuk sel Zn/Cu2+)
Zn(s)|Zn2+(aq)║Cu2+(aq)|Cu(s)
Bagian anoda (setengah sel oksidasi) dituliskan disebelah kiri bagian katoda.
Garis lurus menunjukkan batas fasa yaitu adanya fasa yang berbeda (aqueous vs solid) jika fasanya sama
maka digunakan tanda koma.
Untuk elektroda yang tidak bereaksi ditulis dalam notasi diujung kiri dan ujung kanan.
PROSES PENELITIAN
1. Persiapan
Sebelum melakukan penelitian ini terlebih dahulu kami menyiapkan alat-alat dan bahan yang digunakan
dalam penelitian, yakni:
-Beker Gelas
-Avometer
-Amplas
-Larutan ZnSO4 1M
-Larutan MgSO4 1 M
-Larutan Pb(NO3)2 1 M
-Larutan CuSO4 1 M
-Larutan FeSO4 1 M
2. Langkah Kerja
-Mengisi beker gelas masing-masing dengan larutan ZnSO4 1 M dan larutan CuSO4.
-Memasukkan jembatan garam ke dalam beker gelas hingga kedua ujungnya tercelup dalam masing-
masing larutan.
-Menjepit elektroda Zn dan Cu dengan jepitan buaya dan menyambungkannya dengan voltameter pada
skala satu volt.
-Mengulangi percobaan dengan larutan dan eletroda yang lain dengan cara yang sama:
No.
Percobaan
Hasil Pengamatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
E0sel = +1,10 V
E0sel = +2,72 V
E0sel = +1,62 V
E0sel = +0,63 V
E0sel = +2,25 V
E0sel = +0,75 V
3. Bagaimanakah harga potensial sel hasil percobaan dibandingkan dengan potensial sel hasil
perhitungan yang berdasarkan potensial elektroda standar?
Harga potensial sel hasil percobaan apabila dibandingkan dengan potensial sel hasil perhitungan yang
berdasarkan potensial elektroda standar berbeda. Hal seperti inidapat terjadi karena beberapa faktor.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa berbeda jenis larutan, berbeda pula beda potensial yang
diperoleh. Pada proses percobaan juga tidak selalu diperoleh hasil yang tepat seperti pada potensial
standar. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti:
e. Voltmeter tidak langsung menunjukkan dengan tetap dan jarum diam pada satu angka, namun ada
pergerakan yang terjadi pada jarum sehingga kurang akurat dalam menentukan beda potensialnya.
Share
No comments:
Post a Comment
Home
About Me
Powered by Blogger.