PKM Ai 5
PKM Ai 5
PKM Ai 5
BIDANG KEGIATAN
PKM AI
Diusulkan Oleh :
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2009
1
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Material ”Silicafume dan CopperSlag”
dalam Pembuatan Beton Berkulaitas dan
Ramah Lingkungan.
2. Bidang Kegiatan : (√) (PKM -AI) ( ) ( PKM -GT)
(Pilih salah satu)
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : MUHAMMAD NASHIR
b. NIM : L2A 006 089
c. Jurusan : TEKNIK SIPIL
d. Universitas :UNIVERSITAS DIPONEGORO
e. Alamat Kos dan No Tel./HP : JL. BANJARSARI GG TIRTASARI
120 TEMBALANG
SEMARANG
f. Alamat E-mail : [email protected]
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar :Ir.Agung Wibowo, MM., MSc.,PhD
b. NIP : 132 086 671
c. Alamat Rumah dan No Tel/H P : Jl. Mediatama Blok C-4 Tmn
Setia Budi
Semarang
(024) 7461911/ 085642566001
Semarang,
Menyetujui Ketua Pelaksana
Ketua Jurusan/ ProgramStudi/ Kegiatan
Pembimbing Unit
Kegiatan Mahasiswa
2
ABSTRAK
Muhammad Nashir L2A 006 089 Universitas Diponegoro
Pemanfaatan Material Silicafume dan Iron Slag dalam Pembuatan Beton
Berkualitas dan Ramah Lingkungan
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Konstruksi beton menempati urutan teratas dalam hal aplikasinya dibidang
konstruksi di dunia. Popularitas beton di dunia konstruksi disebabkan karakter
beton yang pada dasarnya kuat, awet , relatif rendah dampaknya terhadap
lingkungan (Naik dan Moriconi,2007). Dalam membuat beton untuk struktur
bangunan, orang berpendapat bahwa semen portland adalah sumber penentu
kekuatan beton, sehingga bila ingin membuat beton bermutu tinggi, maka perlu
semen yang tinggi. Namun satu hal sering dilupakan bahwa semen portland
merupakan material pembentuk beton yang memerlukan energi terbesar dalam
proses produksinya, yaitu 8 -9 MJ/kg, dan sekaligus pencemar lingkungan terbesar
3
karena selama proses pembakaran nya telah melepaskan gas CO 2 dalam jumlah
yang cukup besar sehingga dapat memperburuk ”efek rumah kaca” di bumi ini.
Untuk itu penulis melaksanakan penelitian yang intensif mengenai bahan
bangunan yang ramah lingkungan yang dapat mengurangi penggunaan sem en,
yaitu dengan menambahkan silicafume, sikament LN, Plastiment pada beton.
Secara Signifikan terbukti dengan penggunaan bahan -bahan aditif diatas dapat
mengurangi penggunaan se men dan meningkatkan mutu beton.
Perumusan Masalah
Masalah dalam konstruksi be ton pada saat ini adalah konsumsi energi
(semen) untuk konstruksi beton yang berlebihan, alternatif penggantinya
diperlukan material silicafume dan Iron Slag.
Tujuan Penulisan
Manfaat Penulisan
LANDASAN TEORI
Umum
Beton adalah bahan struktur yang tersusun dari agregat kasar, dan agregat
halus yang diikat oleh matrik bahan pengikat berupa semen. Untuk memahami
dan mempelajari seluruh perilaku elemen-elemen campuran dalam beton,
diperlukan pengetahuan tentang karakteristik masing -masing komponen campuran
beton. Dengan demikian, seorang perencana dapat mengembangkan pemilihan
material yang layak serta komposisi yang tepat, sehingg a diperoleh mutu beton
sesuai dengan perencanaannya. Perencanaan beton dimaksudkan untuk
mendapatkan beton yang sebaik -baiknya, yaitu kuat tekannya tinggi, mudah
dikerjakan, murah, tahan lama, tahan aus, dan ramah lingkungan.
Produksi beton berkualitas dan ramah lingkungan dapat dicapai dengan
mengadakan pemilihan, pengontrolan, dan perbandingan yang tepat untuk semua
bahan. Serta untuk perancangan campuran beton mutu tinggi serta ramah
lingkungan ini lebih kompleks bila dibandingkan dengan dengan perancan gan
campuran beton normal, karena didalamnya banyak banyak parameter yang harus
diperhitungkan, misalnya: mempertimbangkan karakteristik semen portland dan
silicafume kualitas agregat, kandungan air pada agregat dan faktor air semen harus
selalu terjaga, proporsi pasta, interaksi agregat -pasta, macam dan jumlah bahan
campuran tambahan dan pelaksanaan adukan.
4
Material Penyusun Beton Berkualitas dan Ramah Lingkungan
1. Semen Portland.
2. Agregat kasar dan agregat halus.
3. Air.
4. Bahan Limbah Mineral Sebagai Bahan Additive Beton
4.a Iron Slag
Iron Slag adalah limbah dari tungku pembakara n bersuhu tinggi pada
industri baja..Karena komposisinya yang mendekati semen, iron slag bila
dihaluskan dan diaktifkan, dapat merupakan bahan aditif dan sekalig us pengganti
sebagian semen didalam adukan beton dengan porsi yang cukup besar (seringkali
dalam praktek dapat mencapai porsi 20 -65%).
Secara teoritis pengurangan porsi semen yang cukup besar dan digantikan
oleh Iron Slag dapat memberikan berbagai keuntung an sebagai berikut:
Mengurangi konsumsi energi untuk pengadaan material beton, karena
mensubstitusi substitusi semen dalam porsi besar, Mengurangi emisi gas rumah
kaca, Menguranggi limbah pabrik baja, Mengurangi panas hidrasi, susut dan
rangkak beton sehingga memperbaiki kinerja beton, Harga beton menjadi lebih
murah.
4.b Silicafume
Silicafume, atau disebut mikrosilika, yang merupakan produk limbah dari
suatu proses industri silicon metal, merupakan bahan yang hampir murni terdiri
dari silika (dengan kadar S iO2 mencapai 85% - 95%). Karena komposisinya
tersebut, silicafume dapat menjadi aditif mineral yang sangat baik dan berdaya
guna tinggi di dalam adukan beton, terutama untuk menghasilkan beton bermutu
tinggi dan berkinerja tinggi.
Manfaat penggunaan Silicafume pada campuran beton adalah :
meningkatkan kekuatan beton , meningkatkan kekedapan beton dan ketahanan
terhadap korosi sulfat,mengurangi susut dan rangkak beton , meningkatkan
keawetan (durability) beton secara jangka panjang , dan mengurangi konsumsi
energi untuk pengadaan material beton
5. Bahan Serat
Disini serat yang digunakan adalah serat fiber berfungsi sebagai tulangan
mikro yang melindungi beton dari keretakan, meningkatkan kuat tarik dan lentur
secara tak langsung.
5
METODOLOGI
Umum
Langkah-langkah penelitian sebagai berikut :
Mulai
Pemeriksaan Bahan
Pencetakan
Data Pengujian
Selesai
Bahan Penelitian
Bahan Penelitian ini adalah silicafume dan Iron Slag.
Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian dila kukan secara eksperimental, yang dilakukan di
Laboratorium Bahan dan Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil, Universitas
6
Diponegoro. Obyek dalam penelitian ini adalah beton berkualitas dan ramah
lingkungan.
PEMBAHASAN
Mix Design Beton
Adalah Prosese perencanaan bahan -bahan canpuran untuk membuat
beton.Sedangkan cara yang dipakai adalah Mix Design beton dengan cara DOE .
Dalam Pelaksanaan Penelitian terdapat empat mix design yakni :
1. Mix Design Beton Normal.
2. Mix Design Beton dengan tambahan Silicafume, Sikament LN
3. Mix Design Beton dengan tambahan serat fiber
4. Mix Design Beton dengan tambahan iron Slag,Silicafume,Super plistizer.
Data yang ditampilkan adalah Mix Design Beton dengan Silicafume
Bahan :
Portland Cement : Jenis OPC
Pasir berasal dari : Abu Batu Pudak Payung.
Split berasal dari : Ex Pudak Payung (1/2)
Mix Design dengan cara DOE dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Target Mutu K = 700 kg/cm 2
2. Deviasi Standar = 46 kg/cm 2 (tidak ada contoh uji
sebelumnya)
3. Faktor Air Semen max = 0.6
4. Kadar Semen Minimum = 325 kg/m 3
5. Berat jenis semen =3.08 Ton/m 3
6. Slump Beton antara = 30-60 mm
7. BJ SSD Pasir = 2.73
8. BJ SSD batu pecah = 2.70
9. Kadar air SSD (pasir) = 1.20%
10. Kadar air SSD (batu Pecah) = 3.60%
11. Kadar air asli (Pasir) =0.60%
12. Kadar air asli (Batu Pecah) =3.00%
13. Berat isi asli semen =1.31 kg/dm 3
14. Berat isi asli pasir =1.51 kg/dm3
15. Berat isi asli batu pecah =1.33 kg/dm 3
Langkah perhitungan Mix Design Beton cara DOE :
1. Mencari Tegangan tekan beton rata-rata (σbm)
Tegangan tekan beton rata -rata (σbm)=700 + 1.645 *46 =775.67 kg/cm2
2. Mencari faktor air semen (fas) :
Pada umur 28 hari diperkirakan kuat tekan beton : 450 kg/cm 2
Dari grafik diperoleh fas min = 0.30 fas max =0.60
Diambil fas terkecil yaitu fas =0.30
3. Menghitung Kadar semen :
Untuk memperkirakan jumlah air pengaduk dipakai tabel 3 terlampir :
Butir agregat maksimum = 20 mm
Nilai slump = 30-60 mm
Jumlah air pengaduk = 180-210 liter
Direvisi :
7
(2/3 x 180) + (1/3 x 210) = 190 liter/m3
Kadar semen dihitung air/fas = 633.3333 kg/m3
Semen = air / fas =190/0.30 = 633.33 kg/m 3
Jumlah air disesuaikan = 0.30 * 633.33 = 190.00kg/m3
4. Penggabungan Agregat halus dan kasar
Prosentase agregat halus = 46 %
Prosentase agregat kasar = 54%
BJ SSD pasir alam = 2.73
BJ SSD batu pecah = 2.70
BJ gabungan =(0.46 x 2.73) + (0.54 x 2.70) = 2.72
5. Mencari berat beton segar
BJ gabungan = 2.72, Air pengaduk = 190.00
Besarnya berat beton segar dapat diperkirakan grafik = 2440 kg/m 3
Berat masing-masing agregat = 2440 - 633.33- 190.00 = 1616.67 kg
Berat agregat halus : (46/100) x 1616.67 = 743.67 kg
Berat agregat halus : (54/100) x 1616.67 = 873 kg
6. Koreksi berat agregat terhadap kadar air dan penyerapan
Pada agregat halus (abu batu) :
Penyerapan air SSD (abu batu) = 1.20%
Kadar air lapangan (abu batu) = 0.60%
Koreksi : 0.60-1.20 = -0.60% (kekurangan air)
Berat pasir terkoreksi = 743.67+ (-0.60/100) x 743.67 = 739.20 kg
Pada agregat kasar (batu) :
Penyerapan air SSD (batu) = 3.60%
Kadar air lapangan ( batu) = 3.00%
Koreksi: 0.60-1.20 = -0.60% (kekurangan air)
Berat batu terkoreksi = 873.00+ (-0.60/100) x 873 = 867.76 kg
Berat air terkoreksi=190.00 -(-0.60/100)x743.7-(-0.60/100)x873=199.70kg
7. Kebutuhan bahan untuk satu mete r kubik beton (berat)
Air = 199.70 kg = 200 kg
Semen = 633.33 kg = 633 kg
Abu batu = 739.20 kg = 739 kg
Batu = 867.76 kg = 868 kg
Perbandingan berat:Semen: Pasir : Kerikil : Air=1.00: 1.17: 1.37 : 0.315
8. Kebutuhan bahan untuk satu meter kubik beton (berat)
Perbandingan volume untuk satu meter kubik beton :
a. Semen : 633/ 1.31 =483.46 dm 3
b. Abu batu : 739 / 1.51 =488.76 dm 3
c. Split : 868/ 1.33 =650.36 dm 3
d. Air : 200/ 1.00 =199.70 dm 3
Jadi perbandingan Volume : Semen: Pasir : Kerikil : Air= 1.00:1.01: 1.35 :0.413
Hasil Penelitian
Hasil Penelitian Proporsi untuk 8 benda uji silinder ukuran (15x30cm)
8
Beton tanpa additive Beton dengan additive
Tabel Pengaruh silicafume dan zat additive dalam proporsi pembuatan beton mutu tinggi
9
Berdasarkan data kuat tekan yang di ambil dari 6 benda uji di peroleh
kesimpulan bahwa perilaku kuat tekan beton cenderung turun sebelum umur 28
hari, akan tetapi setelah umur 28 hari relatif stabil.
Dari Penelitian disimpulkan bahwa penyebab mutu beton turun karenai :
1. Pencampuran yang kurang homogen
2. Mix Design yang belum akurat
3. Pemadatan secara manual tergantung dengan kondisi peneliti
4. Perawatan yang kurang baik
Hasil kuat tekan yang tinggi adalah Beton dengan tambahan silicafume,
sikament dan plastiment
KESIMPULAN
1. Limbah mineral seperti limbah produksi metal seperti Iron Slag dan
silicafume, yang dapat digunakan sebagai bahan aditif cementitious
digunakan sebagai pengganti sebagaian porsi semen di dalam campuran
beton, dan yang efektif untuk memperbaiki / meningkatkan kinerja beton.
2. Bahan additive yang berasal dari limbah mineral yang digunakan dalam
campuran beton dapat mengurangi sebagaian energi dan emisi CO 2
sehingga lebih ramah lingkungan .
3. Indonesia memiliki banyak pabrik baja, maka produksi bahan -bahan
additive dapat dimanfaatkan untuk industri beton .
DAFTAR PUSTAKA
Dairi, RH. (2006). Pengaruh Penggunaan Bahan Tambah Kimia (Sikament LN)
terhadap Efisiensi Penggunaan Air dan Kuat Tekan Beton . Bau-Bau.
Unidayan
Indocement Awards , (2008). The Future of Cement Technology and
Applications, Universitas Diponegoro, Semarang
Laboratorium Bahan Bangunan (2009). Teknik Sipil Universitas Diponegoro
Lyle, IT. (1994) Regenarative Design for Sustainable Development , Wiley Press,
New York Mukhtar, Sam. Embody Energy of Buildings Material, Building
Today,110
Pearce, Anne.R. Sustainable Buildings Materials., A Primer, Georgia Tech
Research Institute
Richardson, IW. (1998). Construction Material in the 2 Ft Century . Lee, D.Y. and
Shah SP., eds. New Horizons in Construction Materials: Proceeding of a
Session Sponsored by ASCE Material Engineering Divisions, New York.
Supartono, FX. (2006). Beton Ramah Lingkungan , Prosiding Seminar Nasional
HAKI
Supartono, FX. (2007). Usaha Menuju Konstruksi Beton Berkelanjutan , Prosiding
Seminar Nasional Sustainability dalam Bidang Mat erial, Rekayasa dan
Konstruksi Beton, KK Rekayasa Struktur FTSL ITB , Bandung, pp.52 -63
10
Suryoatmono, B. Dan Susilorini, Retno, Rr. M.I. (2007). Trass, Masa Depan bagi
Pozzolan Alam sebagai Alternatif untuk Campuran Beton, Prosiding
Seminar Nasional Sustainability dalam Bidang Material, Rekayasa dan
Konstruksi Beton, KK Rekayasa Struktur FTSL ITB , Bandung, pp.96 -106
Susilorini, Retno, Rr. M.I. (2007). ’ Eko-Teknik Sipil’ Sebuah Refleksi Bagi Dunia
Pendidikan Rekayasa untuk Terwujudnya Pembangunan Berkelanjutan,
Unika Soegijapranata, Semarang
11