Kekar Dan Sesar

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Geologi struktur adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang bentuk-bentuk arsitektur kerak bumi beserta gejala-gejala geologi yang
menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan bentuk pada batuan yang
membentuk kerak bumi liniasi dan lainnya dalam satu unit tektonik pada kerak
bumi.
Kekar merupakan suatu rekahan yang relatif tanpa mengalami pergeseran
pada bidang rekahannya. Penyebab terjadinya kekar dapat disebabkan oleh gejala
tektonik maupun tektonik. Dalam analisa struktur geologi, yang diperlukan adalah
kekar yang disebabkan oleh gejala tektonik. Jadi dilapangan baru dapat dibedakan
dua jenis kekar tersebut.
Penganalisisan data kekar sangat penting dilakukan dalam hubungannya
dengan menentukan sumbu lipatan dan gaya gaya yang bekerja pada batuan
daerah tersebut. Hubungan antara kekar, sesar ,lipatan dikemukakan oleh moody
dan Hill. Dalam menganalisis kekar dapat dikerjakan dengan menggunakan tiga
metode yaitu Histogram, Diagram kipas dan Stereografis.
Sesar merupakan suatu zona rekahan pada batuan yang memperlihatkan
pergeseran. Pergeseran pada sesar tersebut memiliki sifat pergeseran yang dapat
mendatar, miring, naik, dan turun. Didalam mempelajari struktur sesar disamping
geometrinya yaitu bentuk, ukuran, arah dan polanya, yang penting juga untuk
diketahui adalah mekanisme pergerakannya. Gejala sesar sering kali disertai
dengan gejala struktur yang lain misalnya kekar, lipatan, breksiasi, milonit dan
sebagainya. Struktur geologi ini adalah suatu indikasi akan adanya bahan galian
yang nantinya akan ditambang. Untuk itulah betapa pentingannya dalam
mengenali serta menganalisi struktur-struktur geologi.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah

1. Mampu mengetahui definisi dari kekar dan mekanisme pembentukannya.


2. Mengetahui definisi dan anatomi sesar, serta dapat menentukan pergerakan
sesar, baik secara langsung di lapangan maupun secara stereografis.

Laporan Praktikum Geologi Struktur |Analisa Kekar dan sesar 1


BAB II
LANDASAN TEORI
Kekar adalah pemecahan atau pemisahan dalam formasi geologis, seperti
sesar, yang membelah batuan menjadi kepingan-kepingan. Kekar kadang-kadang
dapat membentuk retakan yang dalam dan lebar di dalam batuan. Kekar biasanya
disebabkan oleh ketidak mampuan batu untuk menahan tekanan yang terlalu
besar. Akibatnya, batuan mengalami keretakan di titik terlemahnya. Perbedaan
mendasar antara kekar dengan sesar, adalah ukurannya. Kekar berukuran sangat
kecil bila dibandingkan dengan sesar. Dan kekar dapat terjadi di hampir semua
jenis batuan. Selain itu, kekar hampir tidak atau bahkan sama sekali tidak
mengalami perpindahan karena pada dasarnya kekar terbentuk di batuan yang
tidak terpisah.
Kekar adalah struktur geologi yang paling universal karena ditemukan di
hampir semua singkapan batuan. Kekar bervariasi dalam hal kenampakan,
dimensi, susunan dan keterjadian di lingkungan tektonik yang berbeda. Biasanya,
asal spesifik dari stress yang menyebabkannya menyebabkan terbentuknya jenis
kekar tertentu dan set-set kekar yang berasosiasi dapat terlihat ambigu, tidak jelas,
dan kontroversial. Kekar paling menonjol muncul pada batuan-batuan yang
terkonsolidasi baik, seperti batupasir, batugamping,kuarsit, dan granit. Kekar
dapat berupa rekahan terbuka atau terisi oleh material-material yang bermacam-
macam. Kekar merupakan struktur retakan/rekahan yang terbentuk pada batuan
akibat suatu gaya yang bekerja pada batuan tersebut dan belum mengalami
pergeseran (Sukartono, 2013).

Kekar di bedakan menjadi 3 macam yaitu kekar pengerutan, kekar lembar dan
kekar akibat tektonik.

1. Kekar lembar (sheet joint )


Kekar lembar yaitu sekumpulan kekar yang kira-kira sejajar dengan
permukaan tanah, terutama pada batuan beku.
2. Kekar pengerutan (srinkage joint)
Kekar pengerutan yaitu kekar yang disebabkan karena gaya pengerutan
yang timbul karena pendinginan (pada batuan beku = kekar tiang / kolom) atau

Laporan Praktikum Geologi Struktur |Analisa Kekar dan sesar 2


pengeringan (pada batuan sedimen) biasanya berbentuk polygonal yang
memanjang.
3. Kekar akibat tektonik
Kekar akibat tektonik, berdasarkan genesanya kekar tektonik dibagi
menjadi 2 macam yaitu kekar gerus dan kekar tarik.

Klasifikasi kekar ada beberapa macam, tergantung dasar klasifikasi yang


digunakan , diantaranya :
1. Berdasarkan bentuknya
a. Kekar sistematik yaitu keakar dalam bentuk berpasangan arahnya sejajar
satu dengan yang lainnya .
b. Kekar non sistematik yaitu kekar yang tidak teratur biasanya melengkung
dapat saling bertemu atau bersilangan di antara kekar lainnya atau tidak
memotong kekar lainnya dan berakhir pada bidang perlapisan
2. Berdasarkan ganesanya
a. Kekar Gerus (Shear Joint), yaitu kekar yang terjadi akibat stress yang
cenderung mengelincir bidang satu sama lainnya yang berdekatan.
b. Kekar Tarikan (Tensional Joint), yaitu kekar yang terbentuk dengan arah
tegak lurus dari gaya yang cenderung untuk memindahkan batuan (gaya
tension). Kekar tarikan terdiri dari:
- Tension Fracture, yaitu kekar tarik yang bidang rekahannya searah
dengan tegasan.
- Release Fracture, yaitu kekar tarik yang terbentuk akibat hilangnya
atau pengurangan tekanan, orientasinya tegak lurus terhadap gaya
utama. Struktur ini biasanya disebut Stylolite.
3. Berdasarkan genesa dan keaktifan gaya yang membentuknya
a. Kekar orde pertama yaitu sebagai hasil langsung dari gaya pembentuk
kekar.Umumnya mempunyai bentuk dan pola yang teratur dan ukurannya
relative besar .
b. Kekar orde kedua yaitu kekar sebagai hasil pengaturan kembali atau
pengaruh gaya balik/lanjutan untuk mencapai kesetimbangan massa batuan
(Djauhari Noor.2009).

Laporan Praktikum Geologi Struktur |Analisa Kekar dan sesar 3


Sesar merupakan suatu zona rekahan pada batuan yang memperlihatkan
pergeseran. Pergeseran pada sesar tersebut memiliki sifat pergeseran yang dapat
mendatar, miring, naik, dan turun. Didalam mempelajari struktur sesar disamping
geometrinya yaitu bentuk, ukuran, arah dan polanya, yang penting juga untuk
diketahui adalah mekanisme pergerakannya.
Bidang Sesar adalah bidang yang mewakili permukaan fraktur pada patahan.
Sebuah jejak sesar (fault trace) atau garis sesar (fault line) adalah perpotongan
dari bidang sesar dengan permukaan tanah. Sebuah jejak sesar biasa diplot pada
peta geologi untuk mewakili suatu patahan. Karena Sesar biasanya tidak berdiri
tunggal atau sendiri, ahli geologi menggunakan istilah zona sesar ketika mengacu
pada zona deformasi yang kompleks terkait dengan bidang sesar.
Beberapa istilah yang dipakai dalam analisis sesar antara lain:
1. Jurus sesar (strike of fault) adalah arah garis perpotongan bidang sesar dengan
bidang horisontal dan biasanya diukur dari arah utara.
2. Kemiringan sesar (dip of fault) adalah sudut yang dibentuk antara bidang
sesar dengan bidang horisontal, diukur tegak lurus strike.
3. Net slip adalah pergeseran relatif suatu titik yang semula berimpit pada
bidang sesar akibat adanya sesar.
4. Rake adalah sudut yang dibentuk oleh net slip dengan strike slip (pergeseran
horisontal searah jurus) pada bidang sesar.
Dalam penjelasan sesar, digunakan istilah hangingwall dan footwall sebagai
penunjuk bagian blok badan sesar. Hanging wall merupakan bagian tubuh batuan
yang relatif berada di atas bidang sesar. Foot wall merupakan bagian batuan yang
relatif berada di bawah bidang sesar. Macam-macam sesar
1. Sesar normal
Sesar normal dikenali juga sebagai sesar gravitasi, dengan gaya gravitasi
sebagai gaya utama yang menggerakannya juga dikenali sebagai sesar ekstensi
(Extention Faulth) sebab memanjangkan perlapisan, atau menipis kerak bumi.
2. Sesar naik
Sesar naik (reverse fault) untuk sesar naik ini bagian hanging wall-nya relatif
bergerak naik terhadap bagian foot wall. Salah satu ciri sesar naik adalah sudut

Laporan Praktikum Geologi Struktur |Analisa Kekar dan sesar 4


kemiringan dari sesar itu termasuk kecil, berbeda dengn sesar turun yang punya
sudut kemiringan bisa mendekati vertical.
3. sesar mendatar
Sesar mendatar (Strike slip fault / Transcurent fault / Wrench fault) adalah sesar
yang pembentukannya dipengaruhi oleh tegasan kompresi. Posisi tegasan utama
pembentuk sesar ini adalah horizontal, sama dengan posisi tegasan minimumnya,
sedangkan posisi tegasan menengah adalah vertikal.

Laporan Praktikum Geologi Struktur |Analisa Kekar dan sesar 5


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah :
1. Stereonet
2. Jangka
3. Penggaris
4. Busur
5. Alat tulis
6. Paku tekan/jarum
3.1.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan yaitu
1. Kertas tulis
2. Stereonet
3. Lks

3.1.3 Skema kerja


3.1.3.1 kekar
Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah :
1. Ditempelkan kertas kalkir A4 diatas stereonet The Polar Equal Area Net
dengan menggunakan paku pines
2. Dibuat lingkaran diatas kalkir dengan menjiplak lingkaran yang terdapat
pada stereonet The Polar Equal Area Net.
3. Diberi tanda untuk arah north (N), south (S), west (W) dan east (E)
4. Dilakukan pengeplotan nilai strike dan dipnya kedalam kertas kalkir
dengan nilai strike di plot pada pinggir garis lingkaran yang memiliki
nilai sudut 0°-360°.
5. Diulangi langkah 4 untuk pengeplotan beberapa nilai strike dan dip.
6. Dilepaskan kertas kalkir tersebut dari atas streonet The Polar Equal Area
Net

Laporan Praktikum Geologi Struktur |Analisa Kekar dan sesar 6


7. Ditempelkan lagi kertas kalkir hasil pengeplotan diatas stereonet
kalsbeek counting net dengan menggunakan paku pitnes
8. Dibuat poligon berupa segienam yang berisi hasi pengeplotan nilai dip
yang berada ditengahnya, diusahakan buatkan poligon segienam yang
memiliki hasil ploting dip terbanyak terlebih dahulu.
9. Dibuat poligon segienam sampai hasil ploting dip tidak ada lagi berada
diluar poligon.
10. Dibuat nilai berapa ploting dip berada setiap poligon segienam
11. Dibuat kontur pada poligon segienam yang memiliki nilai ploting
terbanyak mengikuti plotingnya
12. Dibuat kontur lagi untuk nilai ploting terbanyak kedua mengikuti kontur
pertama
13. Diulangi langkah 12 untuk membuat kontur
14. Ditempelkan lagi kalkir baru diatas kalkir lama yang telah dilakukan
pengeplotan nilai strike dan dip, pembuatan poligon segienam dan
konturnya dan juga diatas kalsbeek counting net
15. Dijiplakdiagram kontur yang ada pada kalkir yang lama kedalam kalkir
baru dan ditentukan titik tengah dari kontur tersebut dengan
menggunakan poligon dibelakangnya dengan nilai tengah kontur sama
dengan nilai tengah pada poligon segienam
16. Dilepaskan kertas kalkir dari kalkir lama dan stereonet kalsbeek counting
net
17. Ditempelkan lagi kalkir yang sudah dijiplak kontur dengan stereonet The
Polar Equal Area Net
18. Ditentukan nilai arah umum dari pengukuran tersebut
19. Dilakukan penggambaran ulang dari hasil arah umum tersebut diatas wulf
net sehingga dapat diketahui nilai shear joint serta extention dan
releasenya
20. Ditempelkan kertas kalkir diatas stereonetwulf net menggunakan paku
pines
21. Dibuat lingkaran pada kertas kalkir mengikut stereonet dibelakangnya
22. Ditandakan arah North (N) dan arah South (S)

Laporan Praktikum Geologi Struktur |Analisa Kekar dan sesar 7


23. Ditandakan nilai strike yang didaptkan dari diagram kontur yang
merupakan nilai arah umumnya tersebut diatas kertas kalkir
24. Diputar kertas kalkir dengan nilai strike berada di arah North pada
stereonet
25. Ditentukan nilai dipnya, dimana nilai dip dihitung dari arah East (90°),
dimana di arah East tersebutlah dimulai nilai nol untk dip dan setiap
kotak mewakili 2°
26. Digaris nilai dip mengikuti arah lengkungan pada stereonet
27. Digaris nilai strike lurus dari arah North (N) sampai South (S)
28. Diputar kembali kertas kalkir seperti semula
29. Diulang langkah 24 sampai 25 untuk membuat nilai arah umum yang
lainya
30. Ditentukan nilai τ2 yang merupakan titik pertemuan dari shear 1 dan
shear 2 yang merupakan arah strike dan dip dari arah umumnya.
31. Diletakkan τ2digaris lurus west dan east kemudian hitung 90°kearah west
kemudian diikuti gari melengkung kearah north dan south dengan garis
putus-putus yang membentuk bidang bantu.
32. Ditentukan nilai τ3 dengan cara mencari titik tengah dari garis bantu yang
dipotong oleh shear 1 dan shear 2.
33. Ditentukakan nilai τ1 dengan cara mencari garis bantu yang panjang yang
dipotong oleh shear 1 dan 2 kemudian ditentukkan titik tengah diantara
keduanya maka titik tengah tersebut adalah nilainya
34. Diputar kalkir hingga menemukan garis lurus yang menghubungkan τ1
dan τ2yang nantinya merupakan nilai extension joint
35. Diputar kalkir hingga menemukan garis lurus yang menghubungkan
τ3dan τ2 yang nantinya merupakan nilai release joint
36. Dibuat warna setiap nilai dimana lingkarang diberi warna biru, shear 1
dan shear 2 diberi warna merah, bidang bantu dibuat garis putus-putus
enggunakan warna hitam, extension joint dengan warna kuning dan
release joint dengan warna merah.
37. Ditempelkan lagi kalkir yang sudah ditentukan titik τ1, τ2 dan τ3
38. Ditentukan nilai dari τ1, τ2 dan τ3 sehingga diperoleh nilainya

Laporan Praktikum Geologi Struktur |Analisa Kekar dan sesar 8


39. Dicatat nilai τ1, τ2 dan τ3 dibawah gambarnya.
3.1.3.2 sesar
Adapun cara pembuatan adalah :
1. Dilakukan ploting nilai arah umum dari shear fracture dan gash
fracture yang telah diketahui dengan cara seperti pada analisis
kekar pada praktikum sebelumnya.
2. Didapatkan perpotongan garis arah umum shear fracture dan
gash fracture dari cara 1 tadi, yang mana perpotongan itu disebut
dengan σ2σ2’
3. Diletakkan σ2σ2’ disepanjang W-E stereonet, kemudian hitunglah
90° ke arah pusat stereonet, setelah itu buatlah busur melalui
titik 90° tersebut maka didapatkan bidang bantu (garis putus-
putus)
4. Perpotongan GF dengan bidang Bantu didapatkan titik σ1'.
5. Diplotkan arah umum breksiasi. Kemudian diletakkan pada N-S
stereonet.
6. Dibuat busur melalui σ2,σ2’ maka didapatkan bidang sesar.
Perpotongan bidang sesar dengan bidang bantu adalah net slip
7. Dihitung titik tengah pada bidang bantu antara bidang sesar dan
gash fracture yang merupakan σ1’
8. Dihitung titik tengah antara titik akhir bidang bantu dengan gash
fracture yang menjadi σ3
9. Dihitung titik tengah antara bidang sesar dengan garis akhir pada
bidang bantu yang menjadi σ3’
10. Diukur kedudukan bidang sesar dan rake net slip. Bidang bantu
diletakkan pada N-S stereonet. Perhatikan posisi SF dan GF.
11. Diplotkanarahpergeseranpadanet slipnya
(simbolpergeseransesar).
12. Dari data yang diperoleh ditentukan nlai dari data yang didapat
dari hasil prosedur 1 sampai 9 tadi
13. Dari hasil analisis data yang didapatkan ditentukan nama dari
sesar yang dianalisis tadi

Laporan Praktikum Geologi Struktur |Analisa Kekar dan sesar 9


14. Penamaan sesar berdasarkan klasifikasi Rickard, 1972 Caranya :
merekonstruksi pergeseran sesar berdasarkan net slipnya.

Laporan Praktikum Geologi Struktur |Analisa Kekar dan sesar 10


BAB IV
DATA DAN HASIL

Laporan Praktikum Geologi Struktur |Analisa Kekar dan sesar 11


BAB V
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kami melakukan suatu analisis data kekar yang
mana datanya bukanlah hasil pengukuran langsung di lapangan atau data primer
melainkan datanya berupa data sekunder yang kami dapatkan dari literatur atau
diberikan oleh asisten laboratorium. Pada praktikum kali ini kami melakukan
analisis kekar berdasarkan diagram kipas dan stereografis, dimana pada diagram
kipas ini dapat menganalisis suatu data kekar yang hanya memperhatikan satu
parameter saja yaitu strike/bearing, dimana diagram kipas ini sering disebut
analisis kekar dengan menggunkan metode statistik satu parameter, sedangkan
untuk analisis geografis menggunakan alat bantu berupa stereonet wulf net, the
polar equal area net dan kalsbeek counting net.
Analisis kekar dilakukan untuk mengetahui kondisi daerah kekar tersebut,
sehingga kita dapat mengetahui arah umum kekar tersebut mengarah kemana. Kita
dapat mengetahui tegangan dari batuan atau tempat terbentuknya kekar. Biasanya
untuk analisis kekar dengan menggunakan analisis stereografis juga sering
digunakan dalam proses mekanika batuan yang mana pada mekanika batuan
tegangan yang bekerja pada batuan dianalisis dengan menggunakan lingkaran
mohr sedangkan dalam struktur geologi seperti kekar dianalisis menggunakan
analisis stereografis.
Pada Praktikum ini, Kekar yang dianalisis dengan diagram kipas digunakan
untuk mengetahui arah kelurusan umum dari unsur-unsur struktur yang data-
datanya hanya terdiri dari satu unsur pengukuran. Dan dalam hal ini digunakan
untuk kekar-kekar yang mempunyai kemiringan relatif tegak, jadi yang diukur
hanya jurus/arahnya saja. Untuk mencari nilai persentasi dapat menggunakan
jumlah titik tiap poligon dibagi dengan nilai data dan dikalikan dengan 100%.
Dari persentasi ini kita dapat memperoleh warna range tiap persentasi tersebut
dimana untuk persentasi paling tinggi di simbolkan dengan warna merah dan
untuk persentasi paling rendah disimbolkan dengan wara biru dongker. Dari nilai
tersebut kita dapat menyimpukan arah dari kekar yang dari data sekunder tersebut

Laporan Praktikum Geologi Struktur |Analisa Kekar dan sesar 12


memiliki arah umum menunujukkan kearah barat laut utara yang mana nilai
strikedan dipnya. Perbedaan analisis kekar berdasar diagram kipas dan
stereografis adalah:
1. Arah umum yang ditunjukkan
Pada diagram kipas arah umum yang ditunjukkan hanya berupa arah
kemenjurusan saja atau strike tapi pada metedo stereografis dapat
menunjukkan arah umum berupa strike dan dip
2. Kegunaan analisis
Pada diagram kipas digunakan untuk menentukan analisis kekar yang
tegak lurus sedangkan stereografis kekarnya tidak tegak lurus
3. Hal yang ditunjukkan
Pada diagram kipas hal yang ditunjukkan hanya arah umum strike saja,
namun pada stereografis dapat menjukkan nilai tegangan, shear, extention,
release joint dan arah umum juga
Diagram pada analisis kekar menggunakan stereografis ini sama halnya dengan
diagram lingkaran mohr karena pada kedua diagram ini menunjukkan adanya
tegangan yang terjadi pada suatu daerah tersebut atau pada tubuh batuan tersebut.
hanya saja perbedaannya terdapat pada fungsinya dimana lingkaran mohr
digunakan untuk mengetahui nilai dari tengangan yang bekerja pada tubuh batuan
dan tegangan tersebut pasti memiliki nilai tanpa tahu dimana posisis tegangan itu
bekerja sedangkan pada stereografis hanya menunjukkan posisi dari tegangan
tersebut tanpa tahu besar tegangan yang terjadi pada tubuh batuan tersebut.
Pada analisis kekar ini untuk penulisan kedudukan shear dan gash fracture
berbeda dengan penulisan σ karena untuk shear fracture dan gash fracture
merupakan struktur bidang dan untuk σ merupakan analsis struktur garis, yang
mana pada struktur garis tidak memiliki strike dan dip melainkan struktur garis
memiliki nilai bearing dan plunge. Selain dari gash fracture dan shear fracture,
pada analisis kekar kedududkan breksiasi juga diploting sehingga dari plotingan
breksiasi kita dapat mengetahui kedudukan bidang sesarnya, Breksiasi ini
merupakan Bidang sesar biasanya terisi oleh bahan-bahan faregmental yang
disebut Breksi sesar.

Laporan Praktikum Geologi Struktur |Analisa Kekar dan sesar 13


Pada analisis sesar ini kita juga dapat memperoleh net slip, Net slip adalah
pergeseran relatif suatu titik yang semula berimpit pada bidang sesar akibat
adanya sesar. net slip tersebut merupakan titik pusat lingkaran sampai dengan titik
perpotongan bidang bantu dengan bidng sesar, yang mana net slip ini
penulisannya dengan struktur garis karena net slip merupakan bagian dari sesar
yang terdapat ada tubuh batuan tersebut.Pada hasil dari analisis sesar tersebut kita
dapat mengetahui nama dari sesarnya dengan menggunakan klasifikasi rickard.
penamaan sesar ini ditentukan oleh kedudukan bidang sesar dan juga kedudukan
net slip, pada gambar tersebut dapat kita simpulkan bahwa nama dari sesar
tersebut adalah Normal Right Slip Fault. Blok batuan bergerak relatif turun
terhadap blok lainnya dimana blok yang berlawan bergerak realtif sebenarnya ke
arah kanan.

Laporan Praktikum Geologi Struktur |Analisa Kekar dan sesar 14


BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum kali ini adalah

1. Kekar adalah pemecahan atau pemisahan dalam formasi geologis, seperti


sesar, yang membelah batuan menjadi kepingan-kepingan. Kekar kadang-
kadang dapat membentuk retakan yang dalam dan lebar di dalam batuan.
Kekar biasanya disebabkan oleh ketidakmampuan batu untuk menahan
tekanan yang terlalu besar. Akibatnya, batuan mengalami keretakan di
titik terlemahnya
2. Sesar (patahan) adalah fraktur planar atau diskontinuitas dalam volume
batuan, di mana telah ada perpindahan signifikan sebagai akibat dari
gerakan massa batuan. Sesar-Sesar berukuran besar di kerak bumi
merupakan hasil dari aksi gaya lempeng tektonik , dengan yang terbesar
membentuk batas-batas antara lempeng, seperti zona subduksi atau sesar
transform. Sesar terdiri dari hanging wall yang merupakan bagian yang
diam dan footwall yang merupakan bagian yang bergerak. Pergeraskan
sesar dilapangan dapat dilihat dengan kasat mata jika foot wall berada
diatas hanging wall maka dikatakn sesar naik, jika foot wall berada
dibawah hangig wall maka dikatakan sesar turun dan jika sesar tersebut
hanya mengalami pergeseran maka disebut sesar geser. Sedangkan
dengan stereografis dapat dibuat dengan menggunakan wulf net.

6.2 Saran
Untuk praktikum selanjutnya, sebaiknya praktikan harus memahami
materi praktikum terlebih dahulu.

Laporan Praktikum Geologi Struktur |Analisa Kekar dan sesar 15


DAFTAR PUSTAKA
Bagley, 1965.Dasar-dasar Geologi Struktur. Departemen Teknik Geologi
Bandung : ITB
De Genevraye ,P. , Samuel , Luki . 1972. Geology of the Kendeng Zone
(Central and East Java) . Indonesian Petroleum Association.
Djauhari Noor. 2009. Pengantar Geologi. Bogor : Graha Ilmu.
Spenser, 1977.Structural geology.Glossary Of Geology Third Edition.
American Geological Institute, Alexandria, Virginia
Pramumijoyo S.2008 Buku Panduan Praktikum Geologi Struktur.
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Laporan Praktikum Geologi Struktur |Analisa Kekar dan sesar 16

Anda mungkin juga menyukai