Modul 0 - Valerianus Fernaldi Hartanto - 2016041030

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 10

MODUL 0

PENGENALAN BEBERAPA ALAT UKUR

LAPORAN PRAKTIKUM
TME 342-Praktikum Metrologi Industri

Nama :Valerianus Fernaldi H


NIM :2016-041-030
Shift/Kelompok :ME/02
Tanggal Praktikum :20 Februari 2019
Asisten :Yoona

LABORATORIUMCNC & METROLOGI INDUSTRI


PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
TANGERANG
2019
I. TUJUAN
1. Mengetahui macam-macam alat ukur.
2. Mengetahui macam-macam kegunaan alat ukur
3. Mengetahui nama-nama dari alat ukur

II. TEORI DASAR


Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran yang belum diketahui
dengan suatu besaran yang standar. Besaran adalah standar yang digunakan dalam
pengukuran. Besaran terdiri dari dua jenis:
Besaran Pokok, yaitu besaran yang sesuai dengan standar internasional, berdiri
sendiri, dan dapat dijadikan acuan.
Besaran Turunan, yaitu besaran yang diperoleh dari beberapa variabel dalam
bentuk persamaan.
Suatu komponen mesin mempunyai karakteristik geometrik ideal apabila
komponen tersebut sesuai dengan apa yang dikehendaki:
Ukuran/dimensi yang teliti.
Bentuk sempurna.
Permukaan yang halus sekali. Dalam praktik, tidak mungkin komponen dibuat
dengan karakteristik ideal.
Suatu hal yang tidak dapat dihindari yaitu timbulnya penyimpangan
selama proses pembuatan. Contohnya dalam permesinan, penyebabnya adalah:
Penyetelan mesin perkakas.
Pengukuran geometri produk.
Gerakan mesin perkakas, keausan pahat, temperatur dan gaya potong. P
engukuran adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran
standar/acuan. Perlu adanya suatu besaran standar yang sifatnya tetap, diketahui,
dan diterima oleh semua orang yang dinamakan dengan besaran. Besaran tersebut
harus dibakukan (distandarkan). Untuk dapat melakukanpengukuran, maka
dibutuhkan alat ukur. Agar bisa diukur, maka suatu produk harus mempunyai
karakteristik geometrik antara lain:
Dimensi.
Posisi.
Bentuk.
Kualitas permukaan.
Jenis-jenis pengukuran dalam Metrologi Industri:
1. Pengukuran linear.
2. Pengukuran sudut.
3. Pengukuran kerataan dan kedataran.
4. Pengukuran profil.
5. Pengukuran ulir.
6. Pengukuran roda gigi.
7. Pengukuran posisi.
8. Pengukuran Kekasaran permukaan.
Menurut sifatnya, alat ukur dapat diklasifikasikan menjadi 5 jenis dan 2
jenis turunan, yaitu:
1. Alat ukur langsung: mempunyai skala ukur yang telah dikalibrasi dengan
tingkat kecermatan rendah (1 s/d 0,002 mm). Hasil pengukuran dapat langsung
dibaca pada skala tersebut.

2. Alat ukur pembanding/ komparator: mempunyai skala ukur yang telah


dikalibrasi. Umumnya memiliki kecermatan menengah ( > 0,01 mm; cenderung
disebut pembanding) s/d tinggi ( > 0,001 mm, lebih sering dinamakan
komparator) tetapi kapasitas atau daerah skala ukurnya terbatas. Alat ukur ini
digunakan untuk pengukuran yang cermat, seperti kalibrasi alat ukur standar,
diperlukan alat ukur yang peka. Alat ukur yang peka ini dapat disebut sebagai
komparator, karena dalam penggunaannya mereka hanya dipakai sebagai
pembanding ukuran, yaitu antara alat ukur standar misalnya blok ukur yang akan
dikalibrasi dengan alat ukur yang lain yaitu blok ukur dari kualitas yang lebih
tinggi. Kapasitas ukur dari komparator sangat terbatas, selain daripada itu untuk
memperoleh hasil pengukuran yang dapat dipertanggung jawabkan mereka harus
dipakai dengan hati-hati dan cermat.

3. Alat ukur acuan/ standar: yang mampu memberikan atau menunjukkan suatu
harga tertentu. Digunakan sebagai acuan bersama-sama dengan alat ukur
pembanding untuk menentukan dimensi suatu objek ukur. Dapat mempunyai
skala seperti dimiliki alat ukur standar yang dapat diatur harganya atau tak
memiliki skala karena hanya mempunyai suatu harga nominal. Sifat-sifat penting
yang harus dimiliki oleh suatu alat ukur standar, yaitu:
Tahan aus.
Tahan korosi.
Koefisien muai yang sama dengan baja komponen mesin.
Kestabilan dimensi baik.
Acuan digunakan untuk menilai mutu atau kualitas yang digunakan untuk menilai
tingkat kesesuaian suatu hal terhadap acuannya. Acuan biasanya berupa benda
nyata (model atau contoh) namun lebih sering berupa benda maya atau imajiner
yang dituangkan dalam bentuk spesifikasi (perincian karakteristik geometrik,
fisik, material, dan bisa juga kimiawi). Hanya produk yang sesuai dengan
spesifikasinya dapat dikatakan bermutu bagus.

4. Alat ukur batas (kaliber): yang mampu menunjukkan apakah suatu dimensi,
bentuk, dan/ atau posisi terletak di dalam atau di luar batas toleransinya. Dapat
memiliki skala, tetapi lebih sering tak mempunyai skala, karena memang
dirancang untuk pemeriksaan toleransi objek ukur yang tertentu. Untuk
memeriksa objek ukur dari suatu produk atau komponen mesin yang dibuat dalam
jumlah besar maka digunakan kaliber batas agar proses pengukuran lebih cepat.
Teori dasar dari perencanaan kaliber adalah:
a. Kaliber GO harus memeriksa benda ukur dalam kondisi material maksimum
dan sekaligus harus memeriksa sebanyak mungkin objek ukur yang saling
berhubungan.
b. Kaliber NOT GO harus memeriksa benda ukur dalam kondisi material
minimum dan hanya memeriksa satu objek ukur saja.
5. Alat ukur bantu: yang tidak termasuk sebagai alat ukur dalam arti yang
sesungguhnya akan tetapi memiliki peranan penting dalam pelaksanaan suatu
proses pengukuran geometri.
Jenis turunan: dua jenis turunan berikut dapat merupakan salah satu dari tiga jenis
pertama di atas atau gabungan, yakni:
1. Alat ukur khas (khusus, spesifik): yang dibuat khusus untuk mengukur
geometri yang khas, misalnya kekasaran permukaan, kebulatan, profil roda gigi,
dsb. Termasuk dalam kategori ini adalah yang dirancang untuk kegunaan tertentu,
misalnya köster interferometer untuk kalibrasi blok ukur. Selain mekanismenya
yang khas, alat ukur jenis ini dapat memiliki skala dan dapat dilengkapi dengan
pencatat atau penganalisis data.
2. Alat ukur koordinat: memiliki sensor yang dapat digerakkan dalam ruang.
Koordinat sensor dibaca melalui tiga skala yang disusun seperti koordinat
kartesian (x, y, z). Dapat dilengkapi dengan sumbu putar (koordinat polar).
Memerlukan penganalisis data titik-titik koordinat untuk diproses menjadi
informasi yang lebih jelas (diameter lubang, jarak sumbu, kontur, dsb).
III. PERALATAN PERCOBAAN
1. Mistar ingsut skala nonius. 13. V-block.
2. Mistar ingsut skala jam. 14. Block gauge (blok ukur)
3. Mistar ingsut skala digital. 15. Optical flat.
4. Mistar ingsut kedalaman. 16. Surface roughness test.
5. Mikrometer diameter luar. 17. Kaliber GO NOT GO.
6. Mikrometer diameter dalam. 18. Heigth gauge.
7. Mikrometer kedalaman. 19. Meja rata.
8. Mistar ukur. 20. Digimatic.
9. Bevel protactor. 21. Coordinate Measuring
10. Dial indicator. Machine (CMM)
11. Dial stand. 22. Round test.
12. Micrometer stand.

IV. PROSEDUR PERCOBAAN


1. Pengenalan macam macam mistar ingsut.

2. Pengenalan macam macam mikrometer.

3. Pengenalan bever protractor.

4. Pengenalan dial stand dan indicator.


5. Pengenalan mikrometer stand.

6. Pengenalan V-Block.

7. Pengenalan blok ukur.

8. Pengenalan optical flat.

9. Pengenalan kaliber

10. Pengenalan meja rata.

V. TUGAS DAN PERTANYAAN


1. Gambarkan ukuran pembacaan 11,35 mm dalam mistar ingsut!
Jawab:

2. Gambarkan ukuran pembacaan 9,553 mm dalam mikrometer!


Jawab:
3. Mengapa pengukuran menjadi penting?
Jawab:
Pengukuran penting dilakukan terutama bagi pekerja-pekerja yang
memiliki bidang dalam desain produk, kerangka mesin, penelitian, bahkan
para koki karena untuk mendapatkan suatu nilai dimensi atau variable
tertentu dari hasil perbandingan dengan ukuran standard yang nantinya
nilai tersebut dapat digunakan dalam proses analisis untuk digunakan
dalam mencapai tujuan tertentu. Tanpa mengetahui nilai ukuran dimensi
tersebut maka akan sulit untuk melakukan percobaan apapun.

4. Dari daftar peralatan percobaan, kelompokkan ke dalam 5 jenis alat ukur!


Jawab:
1. Alat ukur langsung :
 Mistar ingsut skala nonius
 Mistar ingsut skala jam
 Mistar ingsut skala digital
 Mistar ingsut kedalaman
 Micrometer diameter luar
 Micrometer diameter dalam
 Micrometer kedalaman
 Mistar ukur
 Bevel protactor
2. Alat ukur pembanding :
 Dial indicator
 Optical flat
3. Alat ukur acuan :
 Block gauge
4. Alat ukur batas :
 Kaliber GO NOT GO
5. Alat ukur bantu :
 Dial stand
 Micrometer stand
 V-block
 Meja rata

5. Mengapa dial indicator tidak masuk ke dalam alat ukur langsung?


Jawab :
Karena dial indicator tidak dapat secara langsung memberikan nilai
ukuran pada suatu benda, diperlukan beberapa kali percobaan di daerah
yang berbeda pada benda tersebut untuk dapat mewakili nilai atau ukuran
kerataan permukaan benda.

6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan toleransi!


Jawab:
Toleransi adalah suatu ukuran yang menentukan nilai maksimum dan
minimum dalam suatu rancangan untuk dapat diproduksi. Apabila ketika
produk tersebut telah selesai dibuat, dan dilakukan pengukuran ternyata
ukuran yang didapatkan melebihi atau kurang dari nilai toleransi yang
ditentukan maka produk tersebut dinyatakaan gagal produksi dan tidak
dapat digunakan secara maksimal.

VI. ANALISIS
Pada percobaan di modul 0 ini diperkenalkan berbagai jenis alat ukur.
Setiap alat ukur yang ada akan diperlihatkan kepada praktikan dan dijelaskan
mengenai konsep alat ukurnya. Salah satunya adalah mistar ingsut, mistar ingsut
terdiri dari mistar ingsut biasa dan untuk mengukur kedalaman. Mistar ingsut
sendiri memiliki beberapa skala pembacaan ukuran yaitu skala digital, nonius, dan
jam. Selain itu diperkenalkan juga alat ukur mikrometer yang merupakan alat ukur
sejenis dengan mistar ingsut yaitu alat ukur langsung. Alat ukur langsung
merupakan jenis alat ukur yang dapat secara langsung memberikan ukuran kepada
suatu benda ukur.
Pada setiap pengukuran penting diperhatikan mengenai titik nol pada alat
ukur. Setting titik nol dilakukan agar pengukuran dapat secara akurat memberikan
nilai atau dimensi benda tersebut dan tidak ada pengaruh dari alat ukur itu sendiri.
Kemudian diperlukan proses kalibrasi alat ukur secara berkala, tujuannya agar alat
ukur tersebut mampu memberikan hasil yang lebih akurat dan tepat setiap kali
digunakan dalam mengukur sesuatu.
Jenis alat ukur lainnya adalah alat ukur tidak langsung contohnya adalah
dial gauge. Hal ini dikarenakan dial gauge dalam mengukur kerataan suatu
permukaan memerlukan lebih dari 1 kali percobaan di titik-titik yang berbeda
pada benda tersebut. Apabila hanya satu kali pengukurannya saja maka tidak
dapat mewakili nilai kerataan permukaan benda tersebut.
Terdapat alat ukur bantu bernama V-block yang berfungsi untuk membantu
pengukuran alat ukur lain. V-block digunakan untuk menahan benda ukur yang
terbuat dari logam karena V-block memiliki magnet, sehingga benda yang diukur
statis. Lalu terdapat meja rata untuk memastikan bahwa benda yang akan dikur
tidak memiliki sudut kemiringan dan beradapa pada posisi yang rata.
Alat ukur selanjutnya adalah alat ukur acuan. Alat ukur ini tidak
digunakan langsung untuk pengukuran melainkan memastikan bahwa skala
panjang alat ukur lainnya benar. Contohnya adalah block gauge.
VII. SIMPULAN
 Jenis-jenis alat ukur beraneka ragam, dan setiap jenis memiliki fungsi
masing-masing.
 Skala ukuran pada alat ukur mistar ingsut dan mikrometer adalah skala
nonius, digital, dan jam
 Pengkalibrasian alat ukur perlu dilakukan secara berkala untuk
memastikan ukuran yang ditampilkan akurat.
VII. DAFTAR PUSTAKA
[1[. Mahto, D. (2016). Engineering Metrology and Measurements.
[Online]. Available at:
https://www.researchgate.net/publication/318587932/download
[Accessed: 24 Februari 2019].
[2]. Surecontrol. (2018). Why Calibration of Your Measuring Instruments
is Important. [Online]. Available at:
http://www.surecontrols.com/whycalibration-of-your-measuring-
instruments-is-important/ [Accessed: 24 Februari 2019].
IX. LAMPIRAN

Gambar 9.1. Gambar Teknik dan Toleransi

Anda mungkin juga menyukai