Perencanaan Pemanenan Hutan
Perencanaan Pemanenan Hutan
Perencanaan Pemanenan Hutan
Asisten
1. Aspit Ranu Wijaya E14130009
2. Fachri Abdilla E14130021
3. Khoirum Minan E14130045
4. Reza Fahlevi E14140102
Dosen
Prof. Dr. Ir. Juang Rata Matangaran, MS
Latar Belakang
Hutan merupakan salah satu kawasan yang memiliki nilai dan manfaat yang
sangat penting bagi kehidupan manusia, baik manfaat ekologi, sosial, budaya
maupun ekonomi. Oleh karena itu, keberadaan hutan harus dipertahankan dan
pemanfaatan hasil hutannya harus diatur sedemikian rupa sehingga produktivitas
hutan tersebut dapat terjaga dengan baik dan bernilai maksimal serta dampak
negatif dari pemanfaatan hutantersebut dapat ditekan serendah mungkin.
Pada umumnya pemanenan hutan berdampak postif bagi kehidupan sosial
ekonomi, tetapi berdampak negatif bagi lingkungan. Sehingga menyebabkan
pemanenan hutan dimasa mendatang dimana sumberdaya hutan mulai langka,
bahan baku makin kehulu, pertimbangan lingkungan sangat penting selain
ekonomis. Maka untuk mendapatkan pemanenan yang ramah lingkungan
diperlukan beberapa tahap pemanenan salah satunya adalah perencanaan
pemanenan hutan. Perencanaan pemanenan hutan yang baik adalah dapat menjamin
kepastian terpeliharanya keanekaragaman hayati, terpeliharanya kualitas tanah, air
dan udara serta menjamin terpeliharanya kehidupan budaya masyarakat sekitar.
Pemanenan hutan merupakan suatu kegiatan memproduksi kayu bulat (log).
Sebagai kegiatan produksi, fungsi perencanaan pemanenan hutan memegang
peranan yang sangat penting dalam rangka mencpai tujuan usaha terkait dengan
bidang kehutanan, tujuan usaha tersebut tidak hanya memaksimalkan keuntungan
secara finansial, melainkan juga harus melestarikan hasil dan lingkungannya. Perlu
dilakukan perencanaan pemanenan hutan yang berwawasan lingkungan agar dapat
mengurangi resiko kerusakan lingkungan pada saat dilakukan pemanenan hutan.
Menurut Suparto (1982) perencanaan pemanenan hutan diartikan sebagai
perancangan keterlibatan hutan beserta isinya, manusia/organisasi, peralatan dan
dana untuk memproduksi kayu secara lestari bagi masyarakat yang
membutuhkannya dan mendapatkan nilai tambah baik bagi perusahaan maupun
bagi masyarakat lokal (sekitar hutan), regional dan nasional pada kurun waktu
tertentu.
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah pertama untuk mengidentifikasi data dan
informasi, melakukan pengumpulan pengolahan dan analisis data yang diperlukan
untuk penyusunan rencana pemanenan dan mampu membuat perencanaan arah
rebah pohon, penyaradan kayu dan operasi pemanenan hutan.
METODE PRAKTIKUM
Prosedur Praktikum
Langkah pertama yang dilakukan yaitu melakukan ITSP (inventarisasi
tegakan sebelum penebangan) di arboretum dengan ukuran petak sekitar 10x60
meter setiap kelompok. Pencatatan dilakukan mulai dari jenis pohon, tiang,
pancang, dan semai, Dbh, tinggi total, tinggi bebas cabang, koordinat setiap pohon,
volume pohon, serta kondisi pohon yang siap ditebang.
Pembuatan peta sebaran pohon dengan simbol lingkaran yaitu pohon,
persegi empat yaitu tiang, segitiga yaitu pancang, dan semai dibuat symbol titik.
Setelah itu dibedakan warnanya antara tumbuhan komersil, non komersil, dan
dilindungi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Pembahasan
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Dadan, Mulyana dan Asmarahaman, Ceng. 2010. 7 Jenis Kayu Penghasil Rupiah.
Agromedia.
Sanudin. 2009. Strategi Pengembangan Hutan Rakyat Pinus Di Kabupaten
Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Jurnal Analisis Kebijakan
Kehutanan. Vol. 6 No. 2 : 131 – 149.
Suhartana S dan Yuniawati Y. 2011. Peningkatan produktifitas pemanenan kayu
melalui teknik pemanenan Kayu Ramah Lingkungan:Kasus di perusahaan
hutan rawa gambut di Kalimantan Barat. Jurnal Of Forest produk Research.
Vol 29(4) : 369-380.
Suparto, RS. 1979. Eksploitasi Hutan Modern. Fakultas Kehutanan Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
Suparto, RS. 1982. Pemanenan Kayu. IPB Press. Bogor.
Wahyudi. 2015. Perkembangan Industri Perkayuan di Tanah Papua. Fakultas
Kehutanan, Universitas Papua.