Agama Khonghucu REV
Agama Khonghucu REV
Agama Khonghucu REV
Arti (VIVI)
Konfusianisme sebagai agama dan filsafat[sunting | sunting sumber]
Konfusianisme muncul dalam bentuk agama di beberapa negara
seperti Korea, Jepang, Taiwan, Hong Kong dan Tiongkok. Dalam bahasa Tionghoa,
agama Khonghucu seringkali disebut sebagai Kongjiao (孔教) atau Rujiao (儒教).
Ajaran Konfusianisme atau Kong Hu Cu (juga: Kong Fu Tze atau Konfusius)
dalam bahasa Tionghoa, istilah aslinya adalah Rujiao (儒教) yang berarti agama dari
orang-orang yang lembut hati, terpelajar dan berbudi luhur. Khonghucu memang
bukanlah pencipta agama ini melainkan dia hanya menyempurnakan agama yang sudah
ada jauh sebelum kelahirannya seperti apa yang dia sabdakan: "Aku bukanlah pencipta
melainkan Aku suka akan ajaran-ajaran kuno tersebut". Meskipun orang kadang
mengira bahwa Khonghucu adalah merupakan suatu pengajaran filsafat untuk
meningkatkan moral dan menjaga etika manusia. Sebenarnya kalau orang mau
memahami secara benar dan utuh tentang Ru Jiao atau Agama Khonghucu, maka
orang akan tahu bahwa dalam agama Khonghucu (Ru Jiao) juga terdapat Ritual yang
harus dilakukan oleh para penganutnya. Agama Khonghucu juga mengajarkan tentang
bagaimana hubungan antar sesama manusia atau disebut "Ren Dao" dan bagaimana
kita melakukan hubungan dengan Sang Khalik/Pencipta alam semesta (Tian Dao) yang
disebut dengan istilah "Tian" atau "Shang Di".
KLO SANGGUP)
Kong Hu Cu atau Konfusius, kadang-kadang sering hanya disebut Kongcu
pemerintahan, dan menjadi populer karena asasnya yang kuat pada sifat-sifat
sebagai nabi.
para komentator
Confucius
(Tionghoa: 孔 ; Pinyin: Kong[1]) (Tion
g:丘 ; Py: Qiū)
Lahir 28 September 551 SM
Qufu, Dinasti Zhou
Gagasan Konfusianisme
penting
Visi Terwujudnya umat manusia yang dapat menegakkan firman Thian, Tuhan dan
menggemilangkan kebajikan yang bercahaya yaitu berpericintakasih, selalu teguh
dalam menjunjung tinggi keadilan, mempunyai keberanian yang dilandasi kebenaran
dan harmoni, mempunyai kepekaan dan kepedulian sosial yang tinggi, hidup penuh
dengan kesusilaan, menjunjung tinggi moral dan etika, bijaksana dan selalu dapat
dipercaya dalam kehidupan dan hidup sehari-hari.
1. Sepenuh Iman kepada Tuhan Yang Maha Esa (Cheng Xin Huang Tian)
2. Sepenuh Iman menjunjung Kebajikan (Cheng Juen Jie De)
3. Sepenuh Iman Menegakkan Firman Gemilang (Cheng Li Ming Ming)
4. Sepenuh Iman Percaya adanya Nyawa dan Roh (Cheng Zhi Gui Shen)
5. Sepenuh Iman memupuk Cita Berbakti (Cheng Yang Xiao Shi)
6. Sepenuh Iman mengikuti Genta Rohani Nabi Kongzi (Cheng Shun Mu Duo)
7. Sepenuh Iman memuliakan Kitab Si Shu dan Wu Jing (Cheng Qin Jing Shu)
8. Sepenuh Iman menempuh Jalan Suci (Cheng Xing Da Dao)
Lima Sifat Mulia (Wu Chang)[sunting | sunting sumber]
Lima Sifat Kekekalan (Wu Chang)[2]:
1. Ren - Cinta Kasih
yaitu sifat mulia pribadi seseorang terhadap moralitas, cinta kasih, kebajikan,
kebenaran, tahu-diri, halus budi pekerti, tanggang rasa, perikemanusiaan. Ini
merupakan sifat manusia yang paling mulia dan luhur.
2. Yi - Kebenaran/ Keadilan/ Kewajiban
yaitu sifat mulia pribadi seseorang dalam solidaritas serta senantiasa membela
kebenaran. Bila Ren sudah ditegakkan, maka Yi harus menyertai.
3. Li - Kesusilaan/ Kepantasan
yaitu sifat mulia pribadi seseorang yang bersusila, sopan santun, tata krama, dan
budi pekerti. Semula Li hanya dikaitkan dengan perilaku yang benar dalam
upacara keagamaan, tetapi selanjutnya diperluas hingga ke adat-istiadat dan tradisi
dalam masyarakat.
4. Zhi - Bijaksana
yaitu sifat mulia pribadi seseorang yang arif bijaksana dan penuh
pengertian. Kong Hu Cu merangkaikan munculnya kebijaksanaan seseorang
dengan selalu sabar dalam mengambil tindakan, penuh persiapan, melihat jauh ke
depan, serta memperhitungkan segala kemungkinan yang akan terjadi.
5. Xin - Dapat dipercaya
yaitu sifat pribadi seseorang yang selalu percaya diri, dapat dipercaya orang lain,
dan senantiasa menepati janji.
Lima Etika (Wu Lun)[sunting | sunting sumber]
Lima hubungan norma etika dalam bermasyarakat merupakan bentuk dasar interaksi
manusia. Dengan menjalani kehidupan yang sesuai dengan asas Wu Lun, seseorang
akan menikmati keselarasan dalam kepribadiannya maupun dalam hubungannya
dengan masyarakat.[2]
1. Xiao - Laku Bakti; yaitu berbakti kepada orangtua, leluhur, dan guru.
2. Ti - Rendah Hati; yaitu sikap kasih sayang antar saudara, yang lebih muda
menghormati yang tua dan yang tua membimbing yang muda.
3. Zhong - Setia; yaitu kesetiaan terhadap atasan, teman, kerabat, dan negara.
4. Xin - Dapat Dipercaya
5. Li - Susila; yaitu sopan santun dan bersusila.
6. Yi - Bijaksana; yaitu berpegang teguh pada kebenaran.
7. Lian - Suci Hati; yaitu sifat hidup yang sederhana, selalu menjaga kesucian,
dan tidak menyeleweng/ menyimpang.
8. Chi - Tahu Malu; yaitu sikap mawas diri dan malu jika melanggar etika dan
budi pekerti.
Selain itu masih ada satu kitab lagi: Xiao Jing (Kitab Bhakti).
NABI (DEVA)
Lihat pula: Sheng Ren
Para nabi (儒教聖人) dalam Ru Jiao terbagi dalam beberapa zaman seperti yang
tercantum di bawah ini.
Masa prasejarah (sebelum 2205 SM)[sunting | sunting sumber]
Lihat pula: Tiga Maharaja dan Lima Kaisar
Nabi Purba Shen Nong (Hanzi:神農), hidup sekitar 2838 – 2698 SM.
Nabi Purba Shang Tang (Hanzi=商 湯), memerintah tahun 1675 – 1646 SM.
Hari raya
1. (tanggal 24 bulan 12 Imlek) Malaikat dapur naik ke langit.
7. Twan Yang( Tanggal 5 Bulan 5 Imlek) Matahari, bulan dan Bumi, posisinya
membentuk sudut 90 derajat. Sebagai hari yang dipandang mempunyai daya alam
yang luar biasa. Dibarengi dengan upacara kematian Kut Gwan ( perdana menteri
Negeri Chu yang bunuh diri pada zaman Chan Kuo (300 SM))
Tuhan.
Klenteng ini dibangun pertama kali pada tahun 1650 oleh Letnan
sebagai Klenteng hingga saat ini. Klenteng juga disebut sebagai bio yang
miao).
Pada mulanya 廟 “Miao” adalah tempat penghormatan pada leluhur
Dewa/Dewi yang sekarang ini kita kenal sebagai Miao yang dapat
dihormati oleh berbagai macam marga, suku. Saat ini masih di dalam
khususkan untuk abuh leluhur yang masih tetap dihormati oleh para
sanak keluarga/marga/klan masing-masing. Ada pula di dalam “Miao”
seperti ajaran-ajaran Konghucu, Lao Tze dan bahkan ada pula yang