Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Seni Dalam Islam
Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Seni Dalam Islam
Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Seni Dalam Islam
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua sosok yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Ilmu adalah sumber teknologi yang mampu memberikan
kemungkinan munculnya berbagai penemuan rekayasa dan ide-ide. Adapun teknologi
adalah terapan atau aplikasi dari ilmu yang dapat ditunjukkan dalam hasil nyata yang
lebih canggih dan dapat mendorong manusia untuk berkembang lebih maju lagi.
Sebagai umat Islam kita harus menyadari bahwa dasar-dasar filosofis untuk
mengembangkan ilmu dan teknologi itu bisa dikaji dan digali dalam Alquran sebab
kitab suci ini banyak mengupas keterangan-keterangan mengenai ilmu pengetahuan
dan teknologi. Seperti kita ketahui, teknologi kini telah merembet dalam kehidupan
kebanyakan manusia bahkan dari kalangan atas hingga menengah kebawah sekalipun.
Dimana upaya tersebut merupakan cara atau jalan di dalam mewujudkan kesejahteraan
dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Atas dasar kreatifitas, akalnya,
manusia mengembangkan iptek dalam rangka untuk mengolah SDA yang di berikan
oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dimana dalam pengembangan iptek harus didasari
terhadap moral dan kemanusiaan yang adil dan beradab, agar semua masyarakat
mengecam IPTEK secara merata. Disatu sisi telah terjadi perkembangan yang sangat
baik sekali di aspek telekomunikasi, namun pelaksanaan pembangunan IPTEK masih
belum merata. Masih banyak masyarakat kurang mampuyang putus harapannya untuk
mendapatkan pengetahuan dan teknologi.
Hal itu dikarenakan tingginya biaya pendidikan yang harus mereka tanggung.
Maka dari itu pemerintah perlu menyikapi dan menanggapi masalah-masalah tersebut,
agar peranan IPTEK dapat bertujuan untuk meningkatkan SDM yang ada.
Perkembangan IPTEK disamping bermanfaat untukkemajuan hidup Indonesia juga
memberikan dampak negatif. Manusia pada dasarnya memiliki akal dan fikiran untuk
memahami fenomena alam dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Namun,
1
keadaan manusia saat ini menyebabkan ipteks (ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni)
semakin terpisah dari Islam. Oleh karena itu, manusia perlu diingatkan bahwa saat ini
Ipteks telah jauh dari Islam, penggunaannya telah disalahgunakan dan tidak
dipergunakan dengan bijak. Ilmuan-ilmuan Islam telah banyak muncul dalam
peradaban ilmu pengetahuan, hanya saja keberadaan mereka kurang diketahui atau
bahkan teori-teorinya diakui oleh Ilmuan non Islam.
B. Rumusan Masalah
a) Apakah pengetian IPTEK dan seni dalam pandangan Islam?
b) Bagaimana pekembangan IPTEK dan seni dalam Islam?
c) Bagaimana pelasaksanaan IPTEK dan seni ?
d) Seberapa pentingnya IPTEK dan seni dalam Islam?
e) Siapa sajakah tokoh-tokoh IPTEK dan seni dalam Islam?
C. Tujuan Makalah
Mahasiswa mampu mengetahui tentang IPTEK dan seni baik pekembangan,
pelaksanaan penerapan, pentingnya dalam islam , dan tokoh-tokoh yang berhubungan
didalamnya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
perbedaan ilmu pengetahuan dengan teknologi.Teknologi dapat membawa
dampak positif berupa kemajuan dan kesejahteraan bagi manusia juga
sebaliknya dapat membawa dampak negatif berupa ketimpangan-
ketimpangan dalam kehidupan manusia dan lingkungannya yang berakibat
kehancuran alam semesta. Dalam pemikiran Islam, ada dua sumber ilmu
yaitu akal dan wahyu. Keduanya tidak boleh dipertentangkan. Manusia
diberi kebebasan dalam mengembangkan akal budinya berdasarkan
tuntunan Al-Qur an dan sunnah rasul. Atas dasar itu, ilmu dalam pemikiran
Islam ada yang bersifat abadi (perennial knowledge) tingkat kebenarannya
bersifat mutlak, karena bersumber dari Allah. Ada pula ilmu yang bersifat
perolehan (aquired knowledge) tingkat kebenarannya bersifat nisbi, karena
bersumber dari akal pikiran manusia. Dalam pemikiran sekuler perennial
knowledge yang bersumber dari wahyu Allah tidak diakui sebagai ilmu,
bahkan mereka mempertentangkan antara wahyu dengan akal, agama
dipertentangkan dengan ilmu. Sedangkan dalam ajaran Islam wahyu dan
akal, agama dan ilmu harus sejalan tidak boleh dipertentangkan. Memang
demikian adanya karena hakikat agama adalah membimbing dan
mengarahkan akal Pengertian Seni.
4
Islam. Di dalamnya terkandung tigaunsur pokok yaitu aqidah, syari ah dan
akhlak, dengan kata lain iman, ilmu dan amal shaleh atau ikhsan,
sebagaimana yang dinyatakan dalam Al-Qur an S.Ibrahim/14: Ayat di atas
menganalogikan bangunan Dienul Islam bagaikan sebatang pohon yang
baik, iman diidentikkan dengan akar dari sebuah pohon yang menopang
tegaknya ajaran Islam. Ilmu diidentikkan dengan batang pohon yang
mengeluarkan dahan-dahan/cabang-cabang ilmu pengetahuan. Sedangkan
amal ibarat buah dari pohon itu identik dengan teknologi dan seni.
Pengembangan IPTEK yang lepas dari keimanan dan ketakwaan tidak
akan bernilai ibadah serta tidak akan menghasilkan manfaat bagi umat
manusia dan alam lingkungannya bahkan akan menjadi malapetaka bagi
kehidupannya sendiri. Ilmu-ilmu yang dikembangkan atas dasar keimanan
dan ketakwaan kepada Allah akan memberikan jaminan kemaslahatan bagi
kehidupan ummat manusia termasuk bagi lingkungannya.
Peran Islam dalam perkembangan iptek pada dasarnya ada 2 (dua). Pertama,
menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan. Paradigma Islam
ini menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib dijadikan landasan pemikiran (qa’idah
fikriyah) bagi seluruh ilmu pengetahuan. Ini bukan berarti menjadi Aqidah Islam
sebagai sumber segala macam ilmu pengetahuan, melainkan menjadi standar bagi
segala ilmu pengetahuan. Maka ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah
Islam dapat diterima dan diamalkan, sedang yang bertentangan dengannya, wajib
ditolak dan tidak boleh diamalkan. Kedua, menjadikan Syariah Islam (yang lahir
dari Aqidah Islam) sebagai standar bagi pemanfaatan iptek dalam kehidupan
sehari-hari. Standar syariah ini mengatur, bahwa boleh tidaknya pemanfaatan
iptek, didasarkan pada ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam).
Umat Islam boleh memanfaatkan iptek jika telah dihalalkan oleh Syariah Islam.
Sebaliknya jika suatu aspek iptek dan telah diharamkan oleh Syariah, maka tidak
boleh umat Islam memanfaatkannya, walau pun ia menghasilkan manfaat sesaat
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pada dasarnya kita hidup di dunia ini tidak
5
lain untuk beribadah kepada Allah SWT. Ada banyak cara untuk beribadah kepada
Allah SWT seperti sholat, puasa, dan menuntut ilmu. Menuntut ilmu ini
hukumnya wajib. Seperti sabda Rasulullah SAW: “ menuntut ilmu adalah sebuah
kewajiban atas setiap muslim laki-laki dan perempuan
Peradaban bangsa dan masyarakat dunia di masa depan sudah di pahami dan
disadari akan berhadapan dengan situasi yang serba kompleks dalam berbagai
cabang ilmu pengetahuan, sebut saja antara lain: cloning, cosmology, cryonics,
cybernities, exobiology, genetik, engineering dan nanoteknology. Cabang-cabang
Iptek itu telah memunculkan berbagai perkembangan yang sangat cepat dan
implikasi yang menguntungkan bagi manusia atau sebaliknya.Untuk
mendayagunakan Iptek diperlukan nilai-nilai luhur agar dapat
dipertanggungjawabkan. Rumusan 4 nilai luhur pembangunan Iptek nasional.
6
1. Accountable, penerapan Iptek harus dapat dipertanggungjawabkan baik secara
moral, lingkungan, finansial bahkan dampak politis.
2. Visionary, pembangunan ipek memberikan solusi strategis dan jangka
panjang, tetapi taktis dimana kini tidak bersifat sektoral dan hanya memberi
implikasi terbatas.
3. Innovative, asal katanya adalah “innovere” yang artinya temuan baru yang
bermanfaat. Nilai luhur dari pembangunan iptek artinya dapat berorientasi
pada segala sesuatu yang baru, dan memberikan apresiasi tinggi terhadap
upaya untuk memproduksi inivasi baru dalam upaya inovatif untuk
mendapatkan produktifitas.
4. Excellence, keseluruhan tahapan pembanguna iptek mulai dari fase inisiasi,
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, implikasi pada bangsa harus
baik, yang terbaik atau berusaha menuju terbaik. Pesatnya kemajuan iptek
untek memperkuat posisi daya saing Indonesia dalam kehidupan global.
7
Ayat al-qauliyah (Al-Qur’an dan sunnah rasul)
Manusia sebagai khalifah di muka bumi. Manusia diberikan kebebasan untuk
mengeksplorasi, menggali sumber-sumber daya serta memanfaatkannya dengan
sebesar-besar kemanfaatan untuk kehidupan ummat manusia dengan tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, karena alam diciptakan untuk
kehidupan manusia sendiri. Untuk menggali potensi alam dan memanfaatkannya
diperlukan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai. Tanpa menguasai
IPTEKS, fungsi hidup manusia sebagai khalifah akan menjadi kurang dan
kehidupan manusia akan tetap terbelakang. Oleh karena itu, manusia mendapat
amanah dari Allah untuk memelihara alam, agar terjaga kelestariannya dan
keseimbangannya untuk kepentingan umat manusia.
Orang yang berilmu mempunyai kedudukan yang tinggi dan mulia di sisi Allah
dan masyarakat. Al-Quran menggelari golongan ini dengan berbagai gelaran mulia
dan terhormat yang menggambarkan kemuliaan dan ketinggian kedudukan mereka
di sisi Allah SWT dan makhluk-Nya. Mereka digelari sebagai “al-Raasikhun fil
Ilm” (Al Imran : 7), “Ulul al-Ilmi” (Al Imran : 18), “Ulul al-Bab” (Al Imran :
190), “al-Basir” dan “as-Sami’ “ (Hud : 24), “al-A’limun” (al-A’nkabut :
43), “al-Ulama” (Fatir : 28), “al-Ahya’ “ (Fatir : 35) dan berbagai nama baik dan
gelar mulia lain.Dalam surat ali Imran ayat ke-18, Allah SWT berfirman: “Allah
menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak
disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang- orang yang
berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia
(yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. Dalam ayat
ini ditegaskan pada golongan orang berilmu bahwa mereka amat istimewa di sisi
Allah SWT . Mereka diangkat sejajar dengan para malaikat yang menjadi saksi
Keesaan Allah SWT. Peringatan Allah dan Rasul-Nya sangat keras terhadap
kalangan yang menyembunyikan kebenaran/ilmu, sebagaimana firman-
Nya: “Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami
turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami
menerangkannya kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan
dilaknati pula oleh semua (mahluk) yang dapat melaknati.” (Al-Baqarah:
8
159) Rasulullah saw juga bersabda: “Barangsiapa yang menyembunyikan ilmu,
akan dikendali mulutnya oleh Allah pada hari kiamat dengan kendali dari api
neraka.” (HR Ibnu Hibban di dalam kitab sahih beliau. Juga diriwayatkan oleh
Al-Hakim. Al Hakim dan adz-Dzahabi berpendapat bahwa hadits ini
sahih) Jadi setiap orang yang berilmu harus mengamalkan ilmunya agar ilmu
yang ia peroleh dapat bermanfaat. Misalnya dengan cara mengajar atau
mengamalkan pengetahuanya untuk hal-hal yang bermanfaat.
9
Kedokteran dan ilmu pasti, sampai tahun 1982 masih dicetak ulang di
Leiden.
2) Ibnu Rosydi (Averoes, Benroyst, Liversoy) (1926-1198 M) Kelahiran
Cordova, beliau pengupas dan penganallisa Filsafat Aristoteles yang paling
mendalam, hingga mendapat julukan “Sang Komentator”. Aliran Filsafat
nya disebut Averoisme inilah yang mengantarkan Eropa ke pintu gerbang
Renaissance. (abad 15-16).
3) Imam Al Ghozali (1058 –1109M) Mendapat gelar Hujjatul Islam, karena
ahli dalam bidang Fiqih (Filsafat dan Tashawwuf). Aliran Filsafat Al
Ghozali banyak bertentangan dengan aliran Filsafat masa itu. Karyanya
banyak diterjemahkan kedalam bahasa Latin, Prancis, Inggris dan
digunakan oleh gereja/ Kristen sebagai resensi dalam mempertahankan diri
dari gelombang Filsafat Aviroisme yang menguasai alam fikiran Eropa pada
saat itu.
4) Ibnu Khaldun (1332 - 1406 M), Ahli filsafat sejarah.
5) Al-Kindi (Alchendius-873M) dan lain-lain.
10
Ibnu Khaldun (1332-1406 M) Beliau merupakan konseptor pertama
sejarah, dalam penulisannya berpegang pada kaidah-kaidah yang bersifat
obyektif ilmiah alam mengumpulkan fakta, pengamatan fakta, analisa fakta
serta hubungan antara fakta-fakta. Karya sejarahnya adalah “Al Ibrar”, dan
yang paling terkenal adalah “Muqaddimah” sebuah buku filsafat sejarah. b.
Ibnu Ishaq (85 H / 618 M - 150 H / 768 M). Lahir di Madinah, ahli sejarah
dan penyusun pertama sejarah dan biografi Nabi besar Muhammad saw.
11
1) AL Khowarismi, LOGARITMA (Alqorithm) Ciptaannya berasal dari
namanya, ini dianggap dasar asasi dari matematika. Beliau menemukan
Aljabar, Hisabljabar wal muqabalah (the matematic of integration an
equation) karangannya, merupakan buku pertama/terutama tentang aljabar
yang sampai abad ke XVI, merupakan referensi utama pada universitas-
universitas di Eropa. Angka 0 (nol) adalah penemuannya, yang merupakan
penentu pesatnya perkembangan dari ilmu pasti dewasa ini. Dua setengah
abad setelah Islam/Arab menggunakan angka nol barulah bangsa-bangsa
barat menggunakannya.
2) Al Battani (858 - 929 M) adalah penemu Trigonometri (ilmu ukur
segitiga). Beliaulah yang pertama menggunakan istilah SINUS san
COSINUS. Trigonometri ini disempurnakan oleh Abul Wafa (940-998M),
beliau yang pertama menemukan istilah dan rumus sinus, tangens, secans
dan cosecans.
3) Jabir bin Hujan (221-782M) di Eropa dikenal dengan nama GEBER, di
dunia diakui sebagai bapak ilmu kimia, penemu dan ahli metallurgi
(memasak benda logam). 6 abad kemudian barulah orang barat
menemukan ilmunya (sekitar abad XI - XIII), Karya-karya ilmiahnya
banyak diterjemahkan oleh Eropa.
12
baik. Tokoh muslim dalam bidang ini antara lain : Ibnu Abdi Robbani (dalam
bidang sastra/syair/60 - 940 M) salah satu karyanya berjudul “Iqdul Farid”
yang disalin dalam bahasa Inggris The Precious Necklace (seuntai kalung
indah). Nama lain muncul pada pertengahan abad X adalah Al Jasairi karyanya
Alfu Lailah wa Lailah (seribu satu malam).
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua sosok yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Ilmu adalah sumber teknologi yang mampu memberikan
kemungkinan munculnya berbagai penemuan rekayasa dan ide-ide. Adapun
teknologi adalah terapan atau aplikasi dari ilmu yang dapat ditunjukkan dalam
hasil nyata yang lebih canggih dan dapat mendorong manusia untuk berkembang
lebih maju lagi. Sebagai umat Islam kita harus menyadari bahwa dasar-dasar
filosofis untuk mengembangkan ilmu dan teknologi itu bisa dikaji dan digali dalam
Alquran sebab kitab suci ini banyak mengupas keterangan-keterangan mengenai
ilmu pengetahuan dan teknologi. Seperti kita ketahui, teknologi kini telah
merembet dalam kehidupan kebanyakan manusia bahkan dari kalangan atas hingga
menengah kebawah sekalipun. Dimana upaya tersebut merupakan cara atau jalan
di dalam mewujudkan kesejahteraan dan meningkatkan harkat dan martabat
manusia. Perkembangan IPTEK disamping bermanfaat untukkemajuan hidup
Indonesia juga memberikan dampak negatif. Manusia pada dasarnya memiliki akal
dan fikiran untuk memahami fenomena alam dalam ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni. Namun, keadaan manusia saat ini menyebabkan ipteks (ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni) semakin terpisah dari Islam. Oleh karena itu,
manusia perlu diingatkan bahwa saat ini Ipteks telah jauh dari Islam,
penggunaannya telah disalahgunakan dan tidak dipergunakan dengan bijak.
Ilmuan-ilmuan Islam telah banyak muncul dalam peradaban ilmu pengetahuan,
hanya saja keberadaan mereka kurang diketahui atau bahkan teori-teorinya diakui
oleh Ilmuan non Islam.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca memahami bagaimana
sebenarnya paradigma islam itu dalam menyaikapi Ilmu pengetahuan, Teknologi
dan seni tersebut. Selain itu, para pembaca juga diharapkan mampu memahami
14
bagaimana integrasi Imtaq (Iman dan Taqwa) dalam Iptek dan seni tersebut.
Karena semakin berkembangnya zaman, keberadaan Iptek dan seni
sangat berpengaruh terhadap kepribadian hidup manusia. Untuk itu diperlukan
pegangan yang berfungsi sebagai pengendali akan adanya perubahan-perubahan
tersebut. Akan tetapi makalah kami masih jauh dari sempurna sehingga kritik dan
saran dari pembaca sangat kami butuhkan guna pembuatan makalah kami
berikutnya yang lebih baik.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://docplayer.info/72973980-Iptek-dan-seni-dalam-islam.html
https://diaharrazy.files.wordpress.com/2011/10/5-ipteks-dalam-islam-makalah.pdf
https://www.academia.edu/8677084/iptek_dan_seni_dalam_islam
https://l2f009116prakdkp.wordpress.com/2009/11/27/iptek-dan-seni-dalam-islam/
https://fadjaer-dodolanol.blogspot.com/2011/11/dodolan-pulsa-ol.html
16