Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Seni Dalam Islam

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua sosok yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Ilmu adalah sumber teknologi yang mampu memberikan
kemungkinan munculnya berbagai penemuan rekayasa dan ide-ide. Adapun teknologi
adalah terapan atau aplikasi dari ilmu yang dapat ditunjukkan dalam hasil nyata yang
lebih canggih dan dapat mendorong manusia untuk berkembang lebih maju lagi.
Sebagai umat Islam kita harus menyadari bahwa dasar-dasar filosofis untuk
mengembangkan ilmu dan teknologi itu bisa dikaji dan digali dalam Alquran sebab
kitab suci ini banyak mengupas keterangan-keterangan mengenai ilmu pengetahuan
dan teknologi. Seperti kita ketahui, teknologi kini telah merembet dalam kehidupan
kebanyakan manusia bahkan dari kalangan atas hingga menengah kebawah sekalipun.
Dimana upaya tersebut merupakan cara atau jalan di dalam mewujudkan kesejahteraan
dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Atas dasar kreatifitas, akalnya,
manusia mengembangkan iptek dalam rangka untuk mengolah SDA yang di berikan
oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dimana dalam pengembangan iptek harus didasari
terhadap moral dan kemanusiaan yang adil dan beradab, agar semua masyarakat
mengecam IPTEK secara merata. Disatu sisi telah terjadi perkembangan yang sangat
baik sekali di aspek telekomunikasi, namun pelaksanaan pembangunan IPTEK masih
belum merata. Masih banyak masyarakat kurang mampuyang putus harapannya untuk
mendapatkan pengetahuan dan teknologi.
Hal itu dikarenakan tingginya biaya pendidikan yang harus mereka tanggung.
Maka dari itu pemerintah perlu menyikapi dan menanggapi masalah-masalah tersebut,
agar peranan IPTEK dapat bertujuan untuk meningkatkan SDM yang ada.
Perkembangan IPTEK disamping bermanfaat untukkemajuan hidup Indonesia juga
memberikan dampak negatif. Manusia pada dasarnya memiliki akal dan fikiran untuk
memahami fenomena alam dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Namun,

1
keadaan manusia saat ini menyebabkan ipteks (ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni)
semakin terpisah dari Islam. Oleh karena itu, manusia perlu diingatkan bahwa saat ini
Ipteks telah jauh dari Islam, penggunaannya telah disalahgunakan dan tidak
dipergunakan dengan bijak. Ilmuan-ilmuan Islam telah banyak muncul dalam
peradaban ilmu pengetahuan, hanya saja keberadaan mereka kurang diketahui atau
bahkan teori-teorinya diakui oleh Ilmuan non Islam.

B. Rumusan Masalah
a) Apakah pengetian IPTEK dan seni dalam pandangan Islam?
b) Bagaimana pekembangan IPTEK dan seni dalam Islam?
c) Bagaimana pelasaksanaan IPTEK dan seni ?
d) Seberapa pentingnya IPTEK dan seni dalam Islam?
e) Siapa sajakah tokoh-tokoh IPTEK dan seni dalam Islam?

C. Tujuan Makalah
Mahasiswa mampu mengetahui tentang IPTEK dan seni baik pekembangan,
pelaksanaan penerapan, pentingnya dalam islam , dan tokoh-tokoh yang berhubungan
didalamnya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengetian IPTEK dan seni dalam pandangan Islam


a) Pengertian Iptek dan pandangan Islam terhadapnya
Pengertian IPTEK Pengetahuan yang dimiliki manusia ada dua jenis,
yaitu: 1. Dari luar manusia, ialah wahyu, yang hanya diyakini bagi mereka
yang beriman kepada Allah swt. Ilmu dari wahyu diterima dengan yakin,
sifatnya mutlak. 2. Dari dalam diri manusia, dibagi dalam tiga kategori :
pengetahuan, ilmu pengetahuan, dan filsafat. Ilmu dari manusia diterima
dengan kritis, sifatnya nisbi. Al-Qur an dan As-Sunnah adalah sumber
Islam yang isi keterangannya mutlak dan wajib diyakini (QS. Al-
Baqarah/2:1-5 dan QS. An-Najm/53:3-4). Dalam sudut pandang filsafat
ilmu, pengetahuan dengan ilmu sangat berbeda maknanya. Pengetahuan
adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan
pancaindra, intuisi dan firasat sedangkan, ilmu adalah pengetahuan yang
sudah diklasifikasi, diorganisasi, disistematisasi dan diinterpretasi sehingga
menghasilkan kebenaran obyektif, sudah diuji kebenarannya dan dapat
diuji ulang secara ilmiah. Secara etimologis kata ilmu berarti kejelasan,
oleh karena itu segala yang terbentuk dari akar katanya mempunyai ciri
kejelasan. Dalam Al-Qur an, ilmu digunakan dalam arti proses pencapaian
pengetahuan dan obyek pengetahuan sehingga memperoleh kejelasan.
Dalam kajian filsafat, setiap ilmu membatasi diri pada salah satu bidang
kajian. Sebab itu seseorang yang memperdalam ilmu tertentu disebut
sebagai spesialis, sedangkan orang yang banyak tahu tetapi tidak
mendalam disebut generalis. Istilah teknologi merupakan produk ilmu
pengetahuan. Dalam sudut pandang budaya, teknologi merupakan salah
satu unsur budaya sebagai hasil penerapan praktis dari ilmu pengetahuan.
Meskipun pada dasarnya teknologi juga memiliki karakteristik obyektif
dan netral. Dalam situasi tertentu teknologi tidak netral lagi karena
memiliki potensi untuk merusak dan potensi kekuasaan. Di sinilah letak

3
perbedaan ilmu pengetahuan dengan teknologi.Teknologi dapat membawa
dampak positif berupa kemajuan dan kesejahteraan bagi manusia juga
sebaliknya dapat membawa dampak negatif berupa ketimpangan-
ketimpangan dalam kehidupan manusia dan lingkungannya yang berakibat
kehancuran alam semesta. Dalam pemikiran Islam, ada dua sumber ilmu
yaitu akal dan wahyu. Keduanya tidak boleh dipertentangkan. Manusia
diberi kebebasan dalam mengembangkan akal budinya berdasarkan
tuntunan Al-Qur an dan sunnah rasul. Atas dasar itu, ilmu dalam pemikiran
Islam ada yang bersifat abadi (perennial knowledge) tingkat kebenarannya
bersifat mutlak, karena bersumber dari Allah. Ada pula ilmu yang bersifat
perolehan (aquired knowledge) tingkat kebenarannya bersifat nisbi, karena
bersumber dari akal pikiran manusia. Dalam pemikiran sekuler perennial
knowledge yang bersumber dari wahyu Allah tidak diakui sebagai ilmu,
bahkan mereka mempertentangkan antara wahyu dengan akal, agama
dipertentangkan dengan ilmu. Sedangkan dalam ajaran Islam wahyu dan
akal, agama dan ilmu harus sejalan tidak boleh dipertentangkan. Memang
demikian adanya karena hakikat agama adalah membimbing dan
mengarahkan akal Pengertian Seni.

b) Pengetian Seni dan pandangan Islam tehadapnya


Seni adalah hasil ungkapan akal dan budi manusia dengan segala
prosesnya. Seni merupakan ekspresi jiwa seseorang. Hasil ekspresi jiwa
tersebut berkembang menjadi bagian dari budaya manusia. Seni identik
dengan keindahan. Keindahan yang hakiki identik dengan kebenaran.
Keduanya memiliki nilai yang sama yaitu keabadian. Seni yang lepas dari
nilai-nilai ketuhanan tidak akan abadi karena ukurannya adalah hawa nafsu
bukan akal dan budi. Seni mempunyai daya tarik yang selalu bertambah
bagi orang-orang yang kematangan jiwanya terus bertambah Integrasi
Iman, Ilmu, Teknologi dan Seni Dalam pandangan Islam, antara agama,
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni terdapat hubungan yang harmonis
dan dinamis yang terintegrasi dalam suatu sistem yang disebut Dienul

4
Islam. Di dalamnya terkandung tigaunsur pokok yaitu aqidah, syari ah dan
akhlak, dengan kata lain iman, ilmu dan amal shaleh atau ikhsan,
sebagaimana yang dinyatakan dalam Al-Qur an S.Ibrahim/14: Ayat di atas
menganalogikan bangunan Dienul Islam bagaikan sebatang pohon yang
baik, iman diidentikkan dengan akar dari sebuah pohon yang menopang
tegaknya ajaran Islam. Ilmu diidentikkan dengan batang pohon yang
mengeluarkan dahan-dahan/cabang-cabang ilmu pengetahuan. Sedangkan
amal ibarat buah dari pohon itu identik dengan teknologi dan seni.
Pengembangan IPTEK yang lepas dari keimanan dan ketakwaan tidak
akan bernilai ibadah serta tidak akan menghasilkan manfaat bagi umat
manusia dan alam lingkungannya bahkan akan menjadi malapetaka bagi
kehidupannya sendiri. Ilmu-ilmu yang dikembangkan atas dasar keimanan
dan ketakwaan kepada Allah akan memberikan jaminan kemaslahatan bagi
kehidupan ummat manusia termasuk bagi lingkungannya.

B. Pekembangan IPTEK dan seni dalam Islam

Peran Islam dalam perkembangan iptek pada dasarnya ada 2 (dua). Pertama,
menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan. Paradigma Islam
ini menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib dijadikan landasan pemikiran (qa’idah
fikriyah) bagi seluruh ilmu pengetahuan. Ini bukan berarti menjadi Aqidah Islam
sebagai sumber segala macam ilmu pengetahuan, melainkan menjadi standar bagi
segala ilmu pengetahuan. Maka ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah
Islam dapat diterima dan diamalkan, sedang yang bertentangan dengannya, wajib
ditolak dan tidak boleh diamalkan. Kedua, menjadikan Syariah Islam (yang lahir
dari Aqidah Islam) sebagai standar bagi pemanfaatan iptek dalam kehidupan
sehari-hari. Standar syariah ini mengatur, bahwa boleh tidaknya pemanfaatan
iptek, didasarkan pada ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam).
Umat Islam boleh memanfaatkan iptek jika telah dihalalkan oleh Syariah Islam.
Sebaliknya jika suatu aspek iptek dan telah diharamkan oleh Syariah, maka tidak
boleh umat Islam memanfaatkannya, walau pun ia menghasilkan manfaat sesaat
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pada dasarnya kita hidup di dunia ini tidak

5
lain untuk beribadah kepada Allah SWT. Ada banyak cara untuk beribadah kepada
Allah SWT seperti sholat, puasa, dan menuntut ilmu. Menuntut ilmu ini
hukumnya wajib. Seperti sabda Rasulullah SAW: “ menuntut ilmu adalah sebuah
kewajiban atas setiap muslim laki-laki dan perempuan

”. Ilmu adalah kehidupanya islam dan kehidupanya keimanan”


Dalam pandangan Islam, antara agama, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis yang terintegrasi dalam suatu
sistem yang disebut Dienul Islam. Didalamnya terkandung tiga unsur pokok yaitu
aqidah, syari’ah dan akhlak, dengan kata lain iman, ilmu dan amal shaleh/ikhsan,
sebagaimana yang dinyatakan dalam Al-Qur’an S.Ibrahim/14:24-25.
Menurut Mehdi Ghulsyani (1995), dalam menghadapi perkembangan IPTEK
ilmuwan muslim dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok;
1) Kelompok yang menganggap IPTEK moderen bersifat netral dan berusaha
melegitimasi hasil-hasil IPTEK moderen dengan mencari ayat-ayat Al-
Qur’an yang sesuai.
2) Kelompok yang bekerja dengan IPTEK moderen, tetapi berusaha juga
mempelajari sejarah dan filsafat ilmu agar dapat menyaring elemen-elemen
yang tidak islami.
3) Kelompok yang percaya adanya IPTEK Islam dan berusaha
membangunnya.

C. Pelasaksanaan IPTEK dan seni

Peradaban bangsa dan masyarakat dunia di masa depan sudah di pahami dan
disadari akan berhadapan dengan situasi yang serba kompleks dalam berbagai
cabang ilmu pengetahuan, sebut saja antara lain: cloning, cosmology, cryonics,
cybernities, exobiology, genetik, engineering dan nanoteknology. Cabang-cabang
Iptek itu telah memunculkan berbagai perkembangan yang sangat cepat dan
implikasi yang menguntungkan bagi manusia atau sebaliknya.Untuk
mendayagunakan Iptek diperlukan nilai-nilai luhur agar dapat
dipertanggungjawabkan. Rumusan 4 nilai luhur pembangunan Iptek nasional.

6
1. Accountable, penerapan Iptek harus dapat dipertanggungjawabkan baik secara
moral, lingkungan, finansial bahkan dampak politis.
2. Visionary, pembangunan ipek memberikan solusi strategis dan jangka
panjang, tetapi taktis dimana kini tidak bersifat sektoral dan hanya memberi
implikasi terbatas.
3. Innovative, asal katanya adalah “innovere” yang artinya temuan baru yang
bermanfaat. Nilai luhur dari pembangunan iptek artinya dapat berorientasi
pada segala sesuatu yang baru, dan memberikan apresiasi tinggi terhadap
upaya untuk memproduksi inivasi baru dalam upaya inovatif untuk
mendapatkan produktifitas.
4. Excellence, keseluruhan tahapan pembanguna iptek mulai dari fase inisiasi,
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, implikasi pada bangsa harus
baik, yang terbaik atau berusaha menuju terbaik. Pesatnya kemajuan iptek
untek memperkuat posisi daya saing Indonesia dalam kehidupan global.

D. Pentingnya IPTEK dan seni dalam Islam

Dalam QS. Mujadillah [58] : 11 ) yang artinya adalah “Allah akan


mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan beberapa
derajat”. Bahwa setiap manusia yang berilmu, memiliki tingkatan – tingkatan
tertentu, semakin tinggi ilmunya, semakin tinggi tingkatan orang
tersebut.Keutamaan orang yang berilmu adalah Ilmu merupakan warisan para
nabi, Orang yang berilmu dapat mengantarkannya kepada jalan syahid diatas
kebenaran, Orang yang berilmu merupakan orang yang terus menerus
mengerjakan perintah Allah swt dan menjauhi larangannya sampai hari kiamat,
ilmu merupakan jalan untuk menuju surga, dan Allah swt mengangkat derajat
orang yang berilmu baik itu didunia dan diakhirat. Menurut Islam, ilmu pada
hakekatnya tidak bersifat dikotomi seperti : ilmu agama-ilmu umum, ulama-
intelektual, madrasah-sekolah, santri-pelajar dan sebagainya. Menurut Al-Qur’an,
dua ayat Allah dihadapkan kepada manusia:
 Ayat al-kauniyah (alam semesta dan manusia: individu, komunal dan
temporalnya)

7
 Ayat al-qauliyah (Al-Qur’an dan sunnah rasul)
Manusia sebagai khalifah di muka bumi. Manusia diberikan kebebasan untuk
mengeksplorasi, menggali sumber-sumber daya serta memanfaatkannya dengan
sebesar-besar kemanfaatan untuk kehidupan ummat manusia dengan tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, karena alam diciptakan untuk
kehidupan manusia sendiri. Untuk menggali potensi alam dan memanfaatkannya
diperlukan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai. Tanpa menguasai
IPTEKS, fungsi hidup manusia sebagai khalifah akan menjadi kurang dan
kehidupan manusia akan tetap terbelakang. Oleh karena itu, manusia mendapat
amanah dari Allah untuk memelihara alam, agar terjaga kelestariannya dan
keseimbangannya untuk kepentingan umat manusia.
Orang yang berilmu mempunyai kedudukan yang tinggi dan mulia di sisi Allah
dan masyarakat. Al-Quran menggelari golongan ini dengan berbagai gelaran mulia
dan terhormat yang menggambarkan kemuliaan dan ketinggian kedudukan mereka
di sisi Allah SWT dan makhluk-Nya. Mereka digelari sebagai “al-Raasikhun fil
Ilm” (Al Imran : 7), “Ulul al-Ilmi” (Al Imran : 18), “Ulul al-Bab” (Al Imran :
190), “al-Basir” dan “as-Sami’ “ (Hud : 24), “al-A’limun” (al-A’nkabut :
43), “al-Ulama” (Fatir : 28), “al-Ahya’ “ (Fatir : 35) dan berbagai nama baik dan
gelar mulia lain.Dalam surat ali Imran ayat ke-18, Allah SWT berfirman: “Allah
menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak
disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang- orang yang
berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia
(yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. Dalam ayat
ini ditegaskan pada golongan orang berilmu bahwa mereka amat istimewa di sisi
Allah SWT . Mereka diangkat sejajar dengan para malaikat yang menjadi saksi
Keesaan Allah SWT. Peringatan Allah dan Rasul-Nya sangat keras terhadap
kalangan yang menyembunyikan kebenaran/ilmu, sebagaimana firman-
Nya: “Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami
turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami
menerangkannya kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan
dilaknati pula oleh semua (mahluk) yang dapat melaknati.” (Al-Baqarah:

8
159) Rasulullah saw juga bersabda: “Barangsiapa yang menyembunyikan ilmu,
akan dikendali mulutnya oleh Allah pada hari kiamat dengan kendali dari api
neraka.” (HR Ibnu Hibban di dalam kitab sahih beliau. Juga diriwayatkan oleh
Al-Hakim. Al Hakim dan adz-Dzahabi berpendapat bahwa hadits ini
sahih) Jadi setiap orang yang berilmu harus mengamalkan ilmunya agar ilmu
yang ia peroleh dapat bermanfaat. Misalnya dengan cara mengajar atau
mengamalkan pengetahuanya untuk hal-hal yang bermanfaat.

E. Tokoh-tokoh IPTEK dan seni dalam Islam


1. Tokoh Musik Islam
Tokoh-tokoh yang berjasa dalam membawa 3 jenis musik tersebut adalah
Said Bin Misjah yang dengan tekunya mempelajari seni musik itu dan
memadukannya sehingga membentuk seni musik yang sesuai. Saidbin Misjah
adalah pelopor berdirinya bangunan musik islam. Tidak lama setelah debut
Said bin Misjah, munculah muridnya yang bernama ibnu muhriz pada 715 M.
Muhri telah maju beberapa langkah dalam mengembangkan music islam yang
telah dikombinasikan oleh gurunya. Bersamaan dengan itu masa pemerintah
Islam banyak penguasa islam di Baghdad pergi ke Kordoba untuk mendukung
musisi dan perkembangan musik disana. Dari situ lahirlah beberapa alat musik
yang berkembang hingga ke luar wilayah islam. Salah satunya sebagai sarana
hiburan sekaligus menyampaikan ajaran. Yunus al atibhadir sekitar 742M
merupakan ahli musik yg berasal dari anggota pengiring KHALIFAH Al walid
ke II. Kontribusi terhadap perkembangan dunia musik islam yang sangat kuat
pengaruhnya adalah buku musik yang di tulisnya sendiriyaitu kitab Al Ojan,
buku berbahasa Arab paling tua dalam ilmu musik.

2. Tokoh-tokoh filsafat Islam


1) Ibnu Sina (980-1037M) (Avicenna) Disamping mendapat julukan FATHER
OF DOKTORS, Ibnu Sina diakui sebagai Filosuf besar yang amat
berpengaruh dikalangan Filosuf barat. Karyanya adalah: Al Qonun Fitthib
dan Asy Syifa’ yang merupakan Ensiklopedi besar tentang Filsafat

9
Kedokteran dan ilmu pasti, sampai tahun 1982 masih dicetak ulang di
Leiden.
2) Ibnu Rosydi (Averoes, Benroyst, Liversoy) (1926-1198 M) Kelahiran
Cordova, beliau pengupas dan penganallisa Filsafat Aristoteles yang paling
mendalam, hingga mendapat julukan “Sang Komentator”. Aliran Filsafat
nya disebut Averoisme inilah yang mengantarkan Eropa ke pintu gerbang
Renaissance. (abad 15-16).
3) Imam Al Ghozali (1058 –1109M) Mendapat gelar Hujjatul Islam, karena
ahli dalam bidang Fiqih (Filsafat dan Tashawwuf). Aliran Filsafat Al
Ghozali banyak bertentangan dengan aliran Filsafat masa itu. Karyanya
banyak diterjemahkan kedalam bahasa Latin, Prancis, Inggris dan
digunakan oleh gereja/ Kristen sebagai resensi dalam mempertahankan diri
dari gelombang Filsafat Aviroisme yang menguasai alam fikiran Eropa pada
saat itu.
4) Ibnu Khaldun (1332 - 1406 M), Ahli filsafat sejarah.
5) Al-Kindi (Alchendius-873M) dan lain-lain.

3. Tokoh-tokoh Islam dalam bidang kedokteran adalah :


1) Arrozi (Rhoses, 805-925M), 200 jilid buku telah ditulisnya, yang paling
terkenal adalah “Al Hawi”tentang kedokteran. Tahun 1279M, diterjemahkan
kedalam bahasa latin dengan judul LIBER CONTINENS, atas perintah Raja
Charles I dan diterjemahkan kedalam bahasa Inggris sampai 40 kali cetak.
2) Ibnu Sina (Avicenna, 980 - 1037 M). Al Qonun fit Thib (Conon of
medicine), diterjemahkan dalam berbagai bahasa di Eropa dan Al Qonun fit
Thib ini menjadi textbook utama dari ilmu kedokteraan Eropa (Perancis dan
Itali) sampai pada abad 16M.
3) Ibnu Rusydi (Averroes - wafat 1198 M). Ahli filsafat yang mengantar
Eropa ke pintu gerbang Renaissance. Buku kedokterannya Kulliyat fit Thib.

4. Tokoh-tokoh muslim dalam bidang sejarah antara lain :

10
Ibnu Khaldun (1332-1406 M) Beliau merupakan konseptor pertama
sejarah, dalam penulisannya berpegang pada kaidah-kaidah yang bersifat
obyektif ilmiah alam mengumpulkan fakta, pengamatan fakta, analisa fakta
serta hubungan antara fakta-fakta. Karya sejarahnya adalah “Al Ibrar”, dan
yang paling terkenal adalah “Muqaddimah” sebuah buku filsafat sejarah. b.
Ibnu Ishaq (85 H / 618 M - 150 H / 768 M). Lahir di Madinah, ahli sejarah
dan penyusun pertama sejarah dan biografi Nabi besar Muhammad saw.

5. Tokoh-tokoh Islam dalam bidang Geografi antara lain :


1) Abu Raihan Muhammd Al Baituni (973 - 1048M). Sebelum Galileo,
beliau telah mengemukakan teori tentang bumi berputar sekitar asnya,
selanjutnya beliau mengadakan penyelidikan tentang kecepatan suara dan
cahaya.
2) Abu Hasan Ali Al Mas’udi. Seorang pengembara yang sering mengadakan
kunjungan ke berbagai dunia Islam di abad X. Beliau menulis buku “Maruj
Al Zahab” didalamnya diterangkan tentang geografi, agama, adat istiadat
dan sebagainya.
3) Ibnu Yunus (ALI BEN YOUNIS) adalah penemu jam ayunan dan jam
matahari (Sundial), jadwal waktu (yang menggeser Ptolomeus (Almaqest).
4) Hasan Ibnul Haitam. Menulis karyanya mengenai optik yang menjadi
dasar bagi Roger Bacon dan Kepler.

6. Geometri dan tokoh-tokohnya


Geometri adalah satu ilmu yang berkaitan dengan ukur mengukur bumi,
menghitung panjang, lebar (luas/keliling) bumi. Prof. Carra de Vaux
menyatakan: sebenarnya orang Islam telah meperoleh kemajuan pesat dalam
lapangan ilmu, mereka mengajar kita ilmu berhitung, mereka mendapat aljabar
dan ilmu pasti, ilmu ukur analitic, mereka pertama kali mendapat ilmu
planimetri dan trigonometri, ilmu-ilmu ini belum pernah diketahui oleh orang-
orang Yunani sebelumnya. Tokoh-tokoh ilmu pasti / matematik (976):

11
1) AL Khowarismi, LOGARITMA (Alqorithm) Ciptaannya berasal dari
namanya, ini dianggap dasar asasi dari matematika. Beliau menemukan
Aljabar, Hisabljabar wal muqabalah (the matematic of integration an
equation) karangannya, merupakan buku pertama/terutama tentang aljabar
yang sampai abad ke XVI, merupakan referensi utama pada universitas-
universitas di Eropa. Angka 0 (nol) adalah penemuannya, yang merupakan
penentu pesatnya perkembangan dari ilmu pasti dewasa ini. Dua setengah
abad setelah Islam/Arab menggunakan angka nol barulah bangsa-bangsa
barat menggunakannya.
2) Al Battani (858 - 929 M) adalah penemu Trigonometri (ilmu ukur
segitiga). Beliaulah yang pertama menggunakan istilah SINUS san
COSINUS. Trigonometri ini disempurnakan oleh Abul Wafa (940-998M),
beliau yang pertama menemukan istilah dan rumus sinus, tangens, secans
dan cosecans.
3) Jabir bin Hujan (221-782M) di Eropa dikenal dengan nama GEBER, di
dunia diakui sebagai bapak ilmu kimia, penemu dan ahli metallurgi
(memasak benda logam). 6 abad kemudian barulah orang barat
menemukan ilmunya (sekitar abad XI - XIII), Karya-karya ilmiahnya
banyak diterjemahkan oleh Eropa.

7. Kesenian dan tokoh-tokohnya


Karya seni dalam segala bentuknya, jika tidak bertentangan dengan batas-
batas ketentuan Allah SWT dan Rasul, maka termasuk hal-hal yang disukai
Allah SWT, karena karya seni itu merupakan keindahan. Nabi saw. bersabda
yang artinya : “Sesungguhnya Allah itu indah, suka kepada yang indah-
indah”.Manusia, memiliki kecenderungan kepada yang indah-indah terutama
dalam hal memberi kepuasan bathin, menghilangkan kejenuhan, mendorong
gairah hidup dan lainlain. Untuk itu semua diperlukan karya seni yang betul-
betul indah, (keindahan) seni lukis, seni suara dan lain-lain dapat memberi
kepuasan bathin bagi yang menikmatinya. Kesenian menjadi terlarang bila
mendorong pada pelanggaran agama dan norma-norma yang telah ada dan

12
baik. Tokoh muslim dalam bidang ini antara lain : Ibnu Abdi Robbani (dalam
bidang sastra/syair/60 - 940 M) salah satu karyanya berjudul “Iqdul Farid”
yang disalin dalam bahasa Inggris The Precious Necklace (seuntai kalung
indah). Nama lain muncul pada pertengahan abad X adalah Al Jasairi karyanya
Alfu Lailah wa Lailah (seribu satu malam).

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua sosok yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Ilmu adalah sumber teknologi yang mampu memberikan
kemungkinan munculnya berbagai penemuan rekayasa dan ide-ide. Adapun
teknologi adalah terapan atau aplikasi dari ilmu yang dapat ditunjukkan dalam
hasil nyata yang lebih canggih dan dapat mendorong manusia untuk berkembang
lebih maju lagi. Sebagai umat Islam kita harus menyadari bahwa dasar-dasar
filosofis untuk mengembangkan ilmu dan teknologi itu bisa dikaji dan digali dalam
Alquran sebab kitab suci ini banyak mengupas keterangan-keterangan mengenai
ilmu pengetahuan dan teknologi. Seperti kita ketahui, teknologi kini telah
merembet dalam kehidupan kebanyakan manusia bahkan dari kalangan atas hingga
menengah kebawah sekalipun. Dimana upaya tersebut merupakan cara atau jalan
di dalam mewujudkan kesejahteraan dan meningkatkan harkat dan martabat
manusia. Perkembangan IPTEK disamping bermanfaat untukkemajuan hidup
Indonesia juga memberikan dampak negatif. Manusia pada dasarnya memiliki akal
dan fikiran untuk memahami fenomena alam dalam ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni. Namun, keadaan manusia saat ini menyebabkan ipteks (ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni) semakin terpisah dari Islam. Oleh karena itu,
manusia perlu diingatkan bahwa saat ini Ipteks telah jauh dari Islam,
penggunaannya telah disalahgunakan dan tidak dipergunakan dengan bijak.
Ilmuan-ilmuan Islam telah banyak muncul dalam peradaban ilmu pengetahuan,
hanya saja keberadaan mereka kurang diketahui atau bahkan teori-teorinya diakui
oleh Ilmuan non Islam.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca memahami bagaimana
sebenarnya paradigma islam itu dalam menyaikapi Ilmu pengetahuan, Teknologi
dan seni tersebut. Selain itu, para pembaca juga diharapkan mampu memahami

14
bagaimana integrasi Imtaq (Iman dan Taqwa) dalam Iptek dan seni tersebut.
Karena semakin berkembangnya zaman, keberadaan Iptek dan seni
sangat berpengaruh terhadap kepribadian hidup manusia. Untuk itu diperlukan
pegangan yang berfungsi sebagai pengendali akan adanya perubahan-perubahan
tersebut. Akan tetapi makalah kami masih jauh dari sempurna sehingga kritik dan
saran dari pembaca sangat kami butuhkan guna pembuatan makalah kami
berikutnya yang lebih baik.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://docplayer.info/72973980-Iptek-dan-seni-dalam-islam.html

https://diaharrazy.files.wordpress.com/2011/10/5-ipteks-dalam-islam-makalah.pdf

https://www.academia.edu/8677084/iptek_dan_seni_dalam_islam

https://l2f009116prakdkp.wordpress.com/2009/11/27/iptek-dan-seni-dalam-islam/

https://fadjaer-dodolanol.blogspot.com/2011/11/dodolan-pulsa-ol.html

16

Anda mungkin juga menyukai