Pengauditan 1 BAB 11
Pengauditan 1 BAB 11
Pengauditan 1 BAB 11
Nama Kelompok :
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
Pengauditan Siklus Penjualan dan Pengumpulan Piutang : Pengujian Pengendalian dan
Pengujian Substantif Transaksi
Tujuan pengauditan atas siklus penjualan dan pengumpulan piutang adalah untuk
mengevaluasi apakah saldo akun-akun yang terpengaruh oleh siklus ini telah disajikan
secara wajar sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Lima kelompok transaksi dalam
siklus penjualan dan pengumpulan piutang, yaitu:
2. Penerimaan kas
Pesanan dari pembeli adalah suatu permintaan untuk membeli barang atau jasa yang
dibuat oleh pembeli. Pesanan ini bisa diterima melalui telepon, surat, formulir cetakan
yang sebelumnya dikirimkan kepada calon pembeli atau pelanggan.
b. Order Penjualan
Order penjualan adalah suatu dokumen yang menerangkan deskripsi, kuantitas, dan
informasi lain tentang barang yang dipesan oleh konsumen. Dokumen ini seringkali
digunakan untuk menunjukkan persetujun kredit dan otorisasi untuk pengiriman
barang.
PERSETUJUAN KREDIT
Sebelum barang dikirimkan, penjabat yang berwenang memberi otoritas harus memberi
persetujuan kredit kepada konsumen untuk transaksi penjualan yang dilakukan secara
kredit. Pemberian persetujuan kredit ini seringkali juga menjadi petunjuk persetujuan
pengiriman barang.
PENGIRIMAN BARANG
Fungsi ini adalah fungsi yang kritikal dan merupakan saat pertama dalam siklus dimana
perusahaan melepaskan asetnya. Kebanyakan perusahaan mengakui terjadinya penjualan
ketika barang dikirimkan. Dokumen pengiriman dibuat pada saat barang dikirimkan.
a. Dokumen Pengiriman.
Dokumen pengirim dibuat untuk mengawali pengiriman barang yang berisi deskripsi
tentang barang yang dikirimkan, jumlah yang dikirimkan serta data lainnya yang
relevan. Dokumen pengiriman berfungsi sebagai isyarat untuk membuat faktur tagihan
kepada konsumen yang bisa berupa kertas atau elektronik.
a. Faktur Penjualan.
Faktur penjualan adalah suatu dokumen atau catatan elektronik yang menunjukkan
deskripsi dan kualitas barang yang dijual, harga jual dan data relevan lainnya. Faktur
penjualan berfungsi untuk menunjukan kepada pembeli tentang jumlah dari suatu
penjualan dan kapan jatuh tempo.
File transaksi penjualan adalah file yang dihasilkan komputer yang memuat semua
transaksi penjualan yang diproses oleh sistem akuntansi pada suatu periode. Informasi
dalam file transaksi penjualan digunakan untuk pembuatan berbagai catatan, daftar,
atau laporan, tergantung pada kebutuhan perusahaan.
Merupakan suatu daftar atau laporan yang dihasilkan dari file transaksi penjualan yang
biasanya memuat nama pembeli, tanggal, jumlah, dan klasifikasi akun atau kelompok
untuk setiap transaksi.
Master file piutang usaha adalah file komputer yang digunakan untuk mencatat setiap
penjualan, penerimaan kas, dan retur serta pengurangan harga untuk setiap pembeli dan
memutahirkan saldo piutang kepada pelanggan yang bersangkutan.
Daftar saldo piutang adalah daftar atau laporan yang menunjukkan jumlah saldo piutang
kepada setiap pelanggan pada suatu saat tertentu.
Laporan piutang bulanan adalah suatu dokumen yang dikirimkan melalui pos atau
secara elektronik kepada setiap pelanggan menunjukkan saldo awal piutang kepada
pelanggan yang bersangkutan, jumlah dan tanggal setiap penjualan, pembayaran tunai
yang diterima, memo kredit yang diterbitkan, dan saldo akhir piutang.
Surat pengantar pembayaran adalah suatu dokumen yang dikirim melalui pos kepada
pembeli dan selanjutnya dikembalikan kepada penjual beserta pembayaran kas.
Daftar ini digunakan untuk memeriksa apakah kas yang diterima telah dicatat dan
disetorkan dalam jumlah yang benar ke bank serta tepat waktu.
File ini dihasilkan oleh computer yang berisi semua transaksi penerimaan kas yang
diproses oleh sistem akuntansi untuk suatu periode waktu tertentu.
Daftar atau laporan ini dihasilkan dari file transaksi penerimaan kas dan meliputi semua
transaksi untuk periode waktu tertentu.
Apabila pelanggan tidak puas dengan barang yang diterimanya, penjual bisa
menyetujui pengembalian barang atau memberikan pengurangan harga. Retur dan
pengurangan harga dicatat dalam file transaksi retur dan pengurangan harga, dan juga
master file piutang usaha. Memo kredit diterbitkan untuk memudahkan pengawasan dan
sebagai dasar pencatatan.
a. Memo Kredit.
Memo kredit menunjukan pengurangan terhadap jumlah yang akan diterima pembeli
karena adanya retur atau pengurangan harga.
Jurnal ini digunakan untuk mencatat retur dan pengurangan harga penjualan. Fungsi
jurnal ini sama dengan jurnal penjualan.
PENGHAPUSAN PIUTANG
Setelah menyimpulkan bahwa piutang kepada pelanggan tertentu tidak dapat ditagih,
perusahaan harus menghapus piutang tersebut.
a. Formulir Otoritas Penghapusan Piutang.
Formulir ini merupakan dokumen yang digunakan secara internal untuk menyatakan
perintah untuk menghapus piutang yang sudah tidak dapat tertagih.
Karena perusahaan tidak dapat diharapkan untuk bisa menagih seluruh hutangnya
100%, prinsip akuntansi mewajibkan untuk mencatat beban kerugian piutang sejumlah
piutang yang diperkirakan tidak tertagih.
2. Auditor harus mengidentifikasi pengendalian internal kunci dan defisiensi yang ada
pada penjualan.
Pemisahan tugas yang tepat akan membantu dalam mencegah berbagai jenis kesalahan
penyajian yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan misalnya fungsi pemberian
persetujuan kredit harus dipisahkan dari fungsi penjualan.
Karena setiap perusahaan memiliki sistem yang berbeda dengan perusahaan lainnya
dalam melaksanakan, mengelola, dan mencatat transaksi, auditor sering menghadapi
kesulitan dalam mengevaluasi apakah setiap prosedur klien dirancang untuk mencapai
pengendalian maksimum. Meskipun demikian, prosedur pencaatan yang memadai
harus ada sebelum tujuan audit transaksi bisa dipenuhi.
Program computer atau personil yang independen haru memeriksa bahwa pengolahan
dan pencatatan transaksi penjualan memenuhi keenam tujuan audit transaksi.
Untuk tujuan ini auditor mencurahkan perhatiannya pada kemungkinan terjadinya tiga
jenis kesalahan penyajian berikut:
Auditor dapat memilih suatu sampel ayat jurnal dalam jurnal penjualan dan
mencocokannya ke dokumen pengiriman barang serta dokumen pendukung lainnya (
vouching ) untuk memastikan bahwa penjualan sungguh – sungguh terjadi.
Pencatatan dobel penjualan dapat ditemukan dengan mereview daftar penjualan yang
telah dicatat dengan memperhatikan nomor dokumennya untuk memastikan tidak ada
nomor yang muncul dua kali.
Untuk menguji ada tidaknya konsumen fiktif, auditor bisa menelusur informasi tentang
konsumen dalam faktur penjualan ke master file konsumen.
Arah Pengujian
Kelengkapan Keterjadian
dimuali dari dimulai dari
b. Jumlah yang ditagih dalam faktur sesuai dengan jumlah barang yang dikirimkan.
c. Jumlah tagihan dalam faktur dicatat dengan benar dan dalam catatan akuntansi.
Auditor biasanya melakukan pengujian substantive transaksi pada setiap audit, untuk
memastikan baahwa ketiga aspek ketelitian diatas dilakukan dengan benar dengan melakukan
perhitungan ulanf informasi yang tercantum dalam catatan akuntansi dan membandingkannya
dengan informasi yang tercantum dalam dokumen yang lain.
Pada audit tertentu, auditor melakukan sejumlah pengujian ketelitian klerikal, seperti
misalnya pemeriksaan kebenaran penjumlahan pada kolom rupiah dalam jurnal (
footing ) dan kemudian menelusur ( tracing ) jumlah totalnya ke buku besar dan
detailnya ditelusur ke buku pembantu piutang, untuk memeriksa ada tidaknya
kesalahan atau penyimpangan dalam pengolahan transaksi penjualan.
Penjualan Dikelompokkan dengan Benar.
Penjualan harus ditagih dan dicatat sesegera mungkin setelah pengiriman barang
dilakukan, untuk mencegah terjadinya kekeliruan tak disengaja, misalnya lupa tidak
dibukukan, dan untuk memastikan bahwa penjualan dicatat pada periode yang benar.
Dalam mengubah dari program audit format rancangan menjadi format audit
untuk dilaksanakan, prosedur-prosedur digabung. Hal ini dilakukan dengan maksud :
Memastikan bahwa apabila suatu dokumen diperiksa, semua prosedur diterapkan atas
dokumen tersebut pada saat itu juga.
Membuat auditor bisa melaksanakan prosedur dengan urutan yang paling efektif.
Untuk retur dan pengurangan harga penjualan, auditor biasanya memberi penekanan
pada pengujian atas pencatatan transaksi untuk mengungkapkan pencurian kas yang
berasal dari pengumpulan piutang sebelumnya telah diciptakan transaksi retur dan
pengurangan harga penjualan fiktif.
Praktir yang lazim dilakukan auditor adalah untuk menelusur dai pengantar
pembayaran bernomor urut tercetak atau daftar penerimaan kas ke jurnal penerimaan kas dan
buku pembantu piutang usaha sebagai pengujian substantive atas pencatatan penerimaan kas
yang terjadi. Pengujian ini akan efektif hanya apabila pita pencatat dalam register kas atau
daftar penerimaan kas lainnya dibuat pada saat kas diterima.
Dalam pengujian ini jumlah penerimaan kas sebagaimana tercantum dalam jurnal
penerimaan kas untuk suatu periode, direkonsiliasi dengan setoran yang sesungguhnya
dilakukan ke bank pada periode yang sama. Selisih diantara keduanya mungkin disebabkan
oleh adanya setoran dalam perjalanan (deposit in transit) atau hal lain, tapi jumlah selisih
tersebut dapat direkonsiliasi. Prosedur ini tidak dapat digunakan untuk menemukan
penerimaan kas yang belum dicatat dalam jurnal penerimaan kas atau ada kesenjangan waktu
dalam melakukan penyetoran ke bank, tetapi bisa mengungkapkan penerimaan kas yang
telah dicatat teteapi belum disetor ke bank, pinjaman yang tidak atau belum dicatat, dan
kesalahan penyajian semacam itu.
Pembuatan daftar umur piutang sebagai dasar untuk review dan ditindaklanjuti oleh prsonil
manajemen yang tepat.
Menetapkan suatu kebijakan penghapusan piutang apabila sudah tidak ada kemungkinan
ditagih.
Al. Haryono Jusup. 2014. Auditing (Pengauditan Berbasis ISA), Edisi 2. Yogyakarta : Bagian
Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu YKPN