Laporan Praktikum No.2 Pengukuran Kabel Coaxial

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN LAB.

TEKNIK PENGUKURAN FREKUENSI TINGGI


REV 001

Percobaan No.2
Pengukuran karakteristik kabel coaxial
Oleh:
Kelompok II/Kelas 3A

1. Angga Maulana/171331005
2. Anggi Dwi Saputri/171331006
3. Apta Anabela/171331007
4. Auliya Faza Rahman/171331008

Tanggal percobaan : 09/09/2019


Tanggal pengumpulan laporan: 16/09/2019

PROGRAM STUDI D3-TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2019
I. Percobaan No : 2
II. Judul Percobaan : Pengukuran karakteristik kabel coaxial.
III. Tujuan :
 memahami tentang karakteristik, sifat dan konstruksi kabel koaksial.
 menghitung impedansi karakteristik (Zo) berdasarkan ukuran penampang kabel.
 mengukur impedansi karaktristik (Zo) kabel.
 mengukur faktor redaman kabel koaksial (at).

IV. Teori Pendahuluan :

a. Definisi Kabel Coaxial

Kabel coaxial dapat didefinisikan sebagai sarana penyalir atau penghantar


(transmitter) yang bertugas menyalurkan setiap informasi yang telah diubah
menjadi sinyal–sinyal listrik atau suatu jenis kabel yang digunakan sebagai media
transmisi terarah (guieded/wireline) guna kepentingan perpindahan arus data dalam
dunia jaringan komputer.

b. Karakteristik Kabel Coaxial

Karakteristik kabel coaxial yakni menggunakan 2 buah konduktor, dengan


pusat berupa inti kawat padat yang dilingkupi oleh sekat yang kemudian dililiti lagi
oleh kawat berselaput konduktor.
Kabel coaxial terdiri dari :

- Kabel tembaga (center core) → terletak di tengah yang berfungsi sebagai media
konduktor listrik.
- Lapisan plastik (dielectric insulator) → berfungsi sebagai pemisah antara kabel
tembaga dan lapisan metal yang melingkupinya.
- Lapisan metal (metallic shield) → berfungsi sebagai pelindung terhadap
gangguan interferensi elektromagnetik yang berasal dari sekeliling kabel.
- Lapisan plastik (plastic jacket) → berfungsi sebagai pelindung bagian terluar
dari kabel.

Kabel koaksial ini memiliki tahanan sekitar 50 ± 2 Ohm.

c. Berikut ini parameter pada kabel coaxial :


1. Impedansi Beban Kabel Coaxial
Didapatkan bahwa perbandingan dari tegangan maksimum terhadap arus
maksimum pada semua titik dalam saluran semacam itu adalah konstan, yaitu
tidak tergantung pada letaknya. Perbandingan inilah yang dikenal sebagai
Impedansi Karakteristik ZO. Jika sebuah saluran dengan panjang terbatas ditutup
dengan suatu impedansi beban ZL = ZO, bagi sebuah gelombang datang, saluran
akan tampak sebagai suatu saluran tak terhingga karena pada semua titik,
termasuk pada terminal beban, perbandingan antara tegangan dan arus akan
sama dengan ZO.

Dapat dikatakan bahwa impedansi karakteristik adalah impedansi yang


diukur diujung saluran transmisi yang panjangnya tak berhingga. Bila daya
dirambatkan pada saluran transmisi dengan panjang tak berhingga, maka daya
itu akan diserap seluruhnya disepanjang saluran sebagai akibat bocornya arus
pada kapasitansi antar penghantar dan hilangnya tegangan pada induktansi
saluran. Impedansi beban sebuah kabel coaxial berbeda – beda bergantung pada
jenis dan spesifikasi kabelnya. Misalnya pada kabel coaxial tipe RG213/U 50 ±
2 Ω impedansi yang diperbolehkan adalah dengan nilai antara 48 Ω - 52 Ω.

𝑍𝐿−𝑍0
Impedansi beban didapatkan dari rumus : 𝜌 = 𝑍𝐿+𝑍0

2. Koefisien Refleksi
Koefisien refleksi akan terjadi ketika beban dan sumber tidak memiliki nilai
beban yang sama atau disebut mismatch impedsance (Zin ≠ Zo), hal ini
mengakibatkan ada bagian dari sinyal yang dikirim oleh pemancar akan
dikembalikan lagi ke sumber oleh beban tersebut. Kondisi dimana Zin saluran
≠ Z0 disebut kondisi unmatched/mismatched. Perhitungan koef.pantul dapat
dihitung setelah kita mendapatkan nilai Vr dan Vf dari hasil pengukuran dan
dapat menggunakan rumus :
𝑉𝑟𝑒𝑓
Koef. Refleksi (ρ) = 𝑉𝑖𝑛𝑐

3. Redaman
Redaman adalah turunnya level tegangan sinyal yang diterima akibat
karakteristik media transmisi. Ini merupakan salah satu jenis noise yang
kejadiannya dapat diprediksi atau hambatan pada media telekomunikasi yang
menyebabkan sinyal akan semakin lemah untuk jarak yang jauh :

𝑉𝑖𝑛
Redaman didapatkan dari rumus : 𝑅𝑒𝑑𝑎𝑚𝑎𝑛 = 20 𝑙𝑜𝑔 𝑉𝑜𝑢𝑡 (db)

4. Faktor Redaman
Faktor redaman adalah besar daya yang hilang per satuan panjang.
Faktor – faktor redaman dari sebuah saluran kabel koaksial :
a. Jarak : semakin jauh jarak yang ditempuh, maka redamannya akan semakin
besar
b. Frekuensi : semakin besar frekuensi, maka redamannya pun akan semakin
besar, sama halnya dengan jarak.
𝑅𝑒𝑑𝑎𝑚𝑎𝑛 (𝑑𝐵)
Faktor redaman kabel(𝑑𝐵/𝑚) :
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐾𝑎𝑏𝑒𝑙 (𝑚)
d. Ada beberapa karakteristik yang akan diukur pada coupler, yaitu :

1. Directivity
Directivity adalah kemampuan untuk memusatkan energi di arah yang
tertentu sewaktu memancarkan, atau untuk menerima energi dari arah yang
tertentu sewaktu menerima.
Directivity dapat diperoleh dari rumus berikut :
Directivity = - 20 log |𝜌|

𝑉𝑟𝑒𝑓 𝑉𝑟
Dengan ρ = / 𝜌 = −20𝑙𝑜𝑔 𝑉𝑓
𝑉𝑖𝑛𝑐

2. Faktor kopling
Faktor kopling atau coupling faktor merupakan parameter utama dari sebuah
directional coupler. Faktor kopling adalah sebuah parameter yang digunakan
untuk mengukur besar daya yang di coupling oleh directional coupler. Dapat
diperoleh dengan menggunakan rumus :

𝑉𝑠
Coupling Factor (dB) = 20 𝑙𝑜𝑔
𝑉𝑖𝑛𝑐

𝑉𝑠
Coupling Factor (dB) = 20𝑙𝑜𝑔
𝑉𝑐𝑜𝑢𝑝𝑙𝑒𝑟
V. Setup Pengukuran

Set-Up kalibrasi Osiloskop dari fungsi time domain ke fungsi frekuensi domain

Set Up pengukuran Vin

Set up pengukuran Vout


Set up pengukuran Vreff

Set up pengukuran Vinc

VI. Alat/Bahan yang diperlukan

 Sweep Oscillator
 Oscilloscope
 RF Detector
 Kabel penghubung coaxial BNC

VII. Metode Percobaan

1. Atur range frekuensi pada Sweep Osilator dengan range 100 sampai 1000 MHz.
2. Ubah time domain menjadi frekuensi domain dengan menggunakan RF Detektor
kemudian hubungkan ke oscilloscope.
3. Lakukan Set Up pada osiloskop dan Sweep Osilator dengan Vin 400V.
4. Ukur Vout dengan cara menghubungkan bagian input ke RF Sweep Osilator, bagian
Vinc dan Vreff diterminasi beban 50 Ω sedangkan pada bagian ouput dihubungkan ke
RF Detektor dan kabel koaksial kemudian diteruskan ke oscilloscope untuk melihat
besar tegangan output.
5. Ukur Vinc dengan cara menghubungkan bagian input ke RF Sweep Osilator, bagian
Vout dan Vreff diterminasi beban 50 Ω sedangkan pada bagian Vinc dihubungkan ke
RF Detektor kemudian diteruskan ke oscilloscope untuk melihat nilai gelombang
datang .
6. Ukur Vref dengan menghubungkan RF Sweep Osilator ke bagian input couper, untuk
bagian Vout dan Vinc diterminasi dengan beban sebesar 50Ω dan bagian Vreff coupler
ke detektor dan diteruskan ke oscilloscope untuk melihat nilai Vreff.
𝑉𝑟𝑒𝑓
7. Hitung nilai koefisien pantu dengan rumus r = 𝑉𝑖𝑛𝑐
𝑍𝑜 (1+𝑟)
8. Hitung nilai Impedansi Karakteristik dengan rumus ZL = (1−𝑟)

𝑑𝐵 𝑅𝑒𝑑𝑎𝑚𝑎𝑛 (𝑑𝐵)
9. Hitung nilai Atteniasi dengan rumus 𝐴𝑡𝑡 ( 𝑚 ) = 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐾𝑎𝑏𝑒𝑙 (𝑚) dimana nilai

redaman di lihat dalam datasheet.


10. Tampilkan hasil perhitungan dan pengukuran dalam bentuk tabel dan gambarkan
grafik.

VIII. Hasil dan Analisis


Pada tabel ini diperlihatkan tegangan yang telah kami ukur pada redaman kabel coaxial.
Frekuensi VIn VOut VRef VInc 𝝆 ZL
(Mhz) (mV) (mV) (mV) (mV) (Ω)

100 400 380 0,05 14 0,0036 50,36


200 400 385 0,05 14 0,0036 50,36
300 400 380 0,07 13,8 0,0051 50,51
400 400 380 0,08 13,8 0,0058 50,58
500 400 375 0,1 13 0,0072 50,73
600 400 360 0,12 12,8 0,0094 50,95
700 400 360 0,12 12,4 0,0097 50,98
800 400 355 0,15 12 0,0125 51,27
900 400 350 0,18 12 0,015 51,52
1000 400 350 0,2 11 0,018 51,83

Vin di-set pada nilai 400 mV maka dari itu untuk semua jenis frekuensi Vin-nya pasti
sama.
Untuk Vout yaitu mendapatkan hasil sesuai pada table jika diperhatikan nilai Vout akan
semakin kecil jika frekuensinya semakin besar ini dikarenakan terdapat redaman pada
kabel pada fungsi frekuensi yaitu berlaku untuk L dan C karena untuk saluran kabel itu
mengandung RLCG.

XL = 2𝜋𝑓𝐿

1
XC =
2𝜋𝑓𝐶
Mencari 𝜌 didapat dari rumus dibawah ini :
𝑉𝑟𝑒𝑓
Koef. Refleksi (ρ) = 𝑉𝑖𝑛𝑐

Redaman itu berpengaruh juga terhadap Vref karena terdapat beda impedansi pada
output Directional Coupler sehingga beda pontesial pada output dipantulkan terhadap
sumber. Jumlah beda potensial yang dipantulkan itu adalah sebesar Vref dan seperti
yang telah dijelaskan tadi bahwa nilai Vref ini dipengaruhi oleh impedansi yang semakin
besar ketika frekuensinya besar juga. Sementara itu untuk Vinc adalah beda potensial
yang di couple dari sumber.

Zo(Ω) Impedansi Karakteristik kabel coaxial


52

51.8

51.6

51.4

51.2

51

50.8

50.6

50.4

50.2

50 F(MHz)
100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000

Kurva-1
Tabel dibawah ini adalah nilai redaman dalam (Ω) pada fungsi frekuensi, seperti yang
dijelaskan diatas nilai resistansi pada kabel akan semakin besar seiring bertambahnya
frekuensi.
Frekuensi Att
(Mhz) (dB)
100 0,044
200 0,066
300 0,08
400 0,096
500 0,11
600 0,122
700 0,132
800 0,142
900 0,154
1000 0,166

Formula yang digunakan untuk mencari attenuasi pada kabel yaitu :


𝑑𝐵 𝑅𝑒𝑑𝑎𝑚𝑎𝑛 (𝑑𝐵)
𝐴𝑡𝑡 ( ) =
𝑚 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐾𝑎𝑏𝑒𝑙 (𝑚)
Pada tabel ini nilai Redaman(dB) berasal dari data sheet kabel yaitu RG213-U.

dB
Att( ) Faktor redaman
m
1

0.9

0.8

0.7

0.6

0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

0 F(MHz)
100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000

Kurva-2
Dalam tabel yang telah dibuat tadi pola grafiknya seperti kurva diatas, nilainya bersifat
konstan sesuai kenaikan frekuensi.
IX. Kesimpulan

Dari praktikum yang kami lakukan impedansi karakteristik pada kabel coaxial
yang kami ukur masih memiliki impedansi yang dapat ditolerisasi yaitu 50±2 Ω
pengaruh impedansi tersebut dikarenakan adanya redaman terhadap saluran yaitu
RLCG. Adapun factor redaman kabel yang telah diberikan oleh pembuatnya yang
tercantum dalam data sheet, Nilai yang kami ukur masih layak untuk digunakan hingga
frekuensi 1GHz karena masih dibawah batas toleransi yang telah diberikan.

Anda mungkin juga menyukai