Makalah Pelayanan Publik Yang Prima
Makalah Pelayanan Publik Yang Prima
Makalah Pelayanan Publik Yang Prima
PENDAHULUAN
Demikian pula Dinas Tenaga Kerja, Kependudukan dan Catatan Sipil sebagai salah satu unit
kerja Pemerintah Kota Parepare sebagai perangkat utama dalam memberikan pelayanan
Parepare. Oleh Karena itu sebagai organisasi yang melaksanakan tugas pelayanan, tugas
pokok dan fungsinya dipengaruhi dan ditentukan oleh dan kebijakan tertentu untuk kemudian
dan Catatan Sipil Kota Parepare harus difokuskan pada pemenuhan kebutuhan masyarakat,
baik secara kualitas maupun kuantitas sebagai upaya pemberian kepuasan masyarakat
penggunanya. Hal ini sangatlah penting, mengingat kepuasan masyarakat merupakan tolok
Kearah dimaksud dan dalam rangka meminimalisir terjadinya kinerja pelayanan yang
kurang memuaskan, maka Standar Pelayan Publik Dinas Tenaga Kerja, Kependudukan dan
Catatan Sipil Kota Parepare disusun sebagai upaya perbaikan kinerja dan panduan pelayanan
publik dalam Lingkup Dinas Tenaga Kerja, Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Parepare.
1
2. Bagaimana pelayanan public yang prima?
Adapun maksud dan tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
maksimal.
2
BAB II
PEMBAHASAN
publik, yang menjadi tolak ukur pelayanan yang berkualitas. Penetapan standar pelayanan
publik merupakan fenomena yang berlaku baik dinegara maju maupun dinegara berkembang.
Di Amerika Serikat misalnya, ditandai dengan dikeluarkannya executive order 12863 pada
era pemerintahan Clinton, yang mengharuskan semua instansi pemerintah untuk menetapkan
“Identify customer who are, or should be served by the agency, survey the customer to
determine the kind and quality of service they want and their level of statisfaction with
existing service, post service standards and measure result against the best bussiness,
provide the customers with choice in both sources of services, and complaint system easily
Inti dari executive order tersebut adalah adanya upaya identifikasi pelanggan yang
(harus) dilayani oleh instansi, mensurvei pelanggan untuk menentukan jenis dan kualitas
pelayanan yang mereka inginkan dan untuk menetukan tingkat kepuasan pelanggan dengan
pelayanan yang sedang bberjalan, termasuk standar pelayanan pos serta mengukur hasil
pelanggan dan sistem pengaduan yang mudah diakses, serta menyediakan sarana untuk
3
Di Inggris juga diperkenalkan Service First the New Charactr Programme, yang berisi
9 prinsip penyediaan pelayanan publik yang merupakan wujud dari visi pemerintah yang
peningkatan kualitas pelayanan publik sebenarnya telah lama dilakukan. Upaya tersebut
1. Inpres No. 5 Tahun 1984 tentang Pedoman Penyerdehanaan dan Pengendalian Perijinan
di Bidang Usaha,
2. Surat Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 81 Tahun 993 tentang
3. Inpres No.1 Tahun 1995 tentang Perbaikan dan Peningkatan Mutu Pelayanan Aparatur
4
4. Sura Edaran Menko Wasbangpan No. 56/Wasbangpan/6/98 tentang Langkah-langkah
pelayanan.
Pelayanan Publik.
8. Surat Edaran Depdagri No. 100/757/OTDA tentang Pelaksanaan Kewenangan Wajib dan
Namun sejauh ini standar pelayanan publik sebagaimana yang dimaksud masih lebih
banyak berada pada tingkat konseptual, sedangkan implementasinya masih jauh dari harapan.
Hal ini terbukti dari masih buruknya kualitas pelayanan yang diberikan oleh berbagai instansi
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan dasar sesuai dengan hak-hak sipil setiap warga negara dan penduduk atas suatu
barang dan jasa atau pelayanan administrasi yang diselenggarakan oleh penyelenggara
pelayanan publik.
Standard pelayanan publik adalah suatu tolak ukur yang dipergunakan sebagai
komitmen atau janji dari penyelenggara pelayanan kepada masyarakat untuk memberikan
5
Manajemen pelayanan adalah penataan penyelenggaraan pelayanan secara efektif dan
efisien guna mencapai kinerja pelayanan yang prima. Penyelenggaraan pelayanan adalah:
Penyelenggaraan negara
kepada masyarakat.
Tujuannya : untuk mendorong tersusunnya standar pelayanan pada setiap unit pelayanan
Sasaran Pedoman Pelayanan Publik adalah agar penyelenggaraan pelayanan publik pada
pelayanan dalam upaya meningkatakan pelayanan, menjadi alat untuk mengukur kinerja
6
3. Meningkatkan mutu pelayanan. Adanya standar pelayanan dapat membantu unit-unit
penyedia jasa pelayanan untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi
masyarakat pelanggannya. Dalam standar pelayanan ini dapat terlihat dengan jelas dasar
hukum, persyaratan pelayanan, prosedur pelayanan, waktu pelayanan, biaya serta proses
pengaduan, sehingga petugas pelayanan memahami apa yang seharusnya mereka lakukan
Berdasarkan uraian diatas, maka standar pelayanan menjadi faktor kunci dalam upaya
antara lain dapat dilakukan dengan memperhatikan ukuran-ukuran apa saja yang menjadi
kriteria kinerja pelayanan. Menurut LAN (2003), kritera-kriteria pelayanan tersebut antara
lain:
a. Kesederhanaan, yaitu bahwa tata cara pelayanan dapat diselenggarakan secara mudah,
lancar, cepat, tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan dilaksanakan oleh pelanggan.
b. Reliabilitas, meliputi konsistensi dari kinerja yang tetap dipertahankan dan menjaga
menjaga keakuratan perhitungan keuangan, teliti dalam pencatatan data dan tepat waktu.
c. Tanggung jawab dari para petugas pelayanan, yang meliputi pelayanan sesuai dengan
urutan waktunya, menghubungi secepatnya apabila terjadi sesuatu yang perlu segera
diberitahukan.
e. Pendekatan kepada pelanggan dan kemudahan kontak pelanggan dengan petugas. Petugas
pelayanan harus mudah dihubungi oleh pelanggan, tidak hanya denga pertemuan secara
langsung, tetapi juga melalui telepon atau internet. Oleh karena itu, lokasi dari fasilitas
7
f. Keramahan, meliputi kesabaran, perhatian, dan persahabatan dalam kontak antara petugas
pelayanan dan pelanggan. Keramahan hanya diperlukan jika pelanggan termasuk dalam
konsumen konkret.
g. Keterbukaan, yaitu bahwa pelanggan bisa mengetahui seluruh informasi yang mereka
butuhkan secara mudah dan gambling, meiputi informasi mengenai tata cara, persyaratan,
pelayanan.
j. Kejelasan dan kepastian yaitu mengenai tata cara, rincian biaya layanan dan tata cara
k. Keamanan, yaitu memberikan rasa aman dan bebas kepada pelanggan dari adanya
m. Kenyataan, meliputi bukti-bukti atau wujud nyata dari pelayanan, beruapa fasilitas fisik.
n. Efisien yaitu bahwa persyaratan pelayanan hanya dibatasi pada hal-hal yang berkaitan
o. Ekonomis yaitu agra pengenaan biaya peleyanan harus ditetapkan secara wajar dengan
2.3. Implikasi
· Organisasi harus melakukan upaya pengembangan pegawwai, agar setiap pegawai dapat
menyesuaikan dengan komitmen untuk memberikan pelayanan sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan
8
Organisasi harus secara aktif melakukan upaya peningkatan standar pelayanan
berkelanjutan
Membuka akses yang baik kepada masyarakat, baik melalui pengelolaan keluhan
Untuk mengetahui jenis pelayanan yang perlu dilakukan inventarisasi tugas dan fungsi setiap
unit pelayanan baik yang bersifat utama atau pendukung termasuk dasar hukum
Dasar hokum
Instansi mana yang menjadi pelanggan (dalam kaitan dengan pelayanan kepada instansi
lain)
9
Dilakukan secara periodik 1x / tahun
Jenis pelayanan
Harapan terhadap kualitas, biaya, dan waktu pelayanan melalui survey terhadap
Visi dan misi dirumuskan melalui proses diskusi yang melibatkan seluruh komponen
Tupoksi dirumuskan melalui proses diskusi yang melibatkan seluruh komponen dalam
unit pelayanan
5. Identifikasi Proses dan Prosedur, Prasyarat, Waktu dan Biaya Pelayanan, Dasar Hukum
Penetapan Biaya/Tarif
Identifikasi langkah-langkah aktifitas dalam memberikan satu jenis pelayanan mulai dari
Jika terdapat lebih dari satu jenis pelayanan, maka lakukan identifikasi langkah aktivitas
pelayanan.
Dengan dasar hasil identifikasi proses dan prosedur pelayanan, dapat dilakukan
Dasar hukum yang dijadikan pedoman untuk menetapkan biaya/tarif terhadap suatu
pelayanan tertentu.
10
7.Analisis Produk Pelayanan
Perlu diperhatikan:
Mekanisme kerja/ jumlah simpul/ mea yang dilewati disusun dalam rangkaian proses
Proses arus kerja harus digambarkan secara jelas dan pasti dalam bagan alur serta
informasi
Tata urutan/ bagan alur penanganan pelayanan serta nama-nama loket dan petugas.
Identifikasi prosedur yang harus dilalui bagi pelanggan yang akan menyampaikan
keluhannya
Pelayanan dan visi dan misi nasional Indonesia pada Bab 1 Garis-Garis Besar Haluan
Negara (GBHN 1999) menunjukkan bahwa tuntutan masyarakat terhadap pelayanan prima
aparatur pemerintahan kepada masyarakat tidak dapat diadakan lagi, karena merupakan tugas
dan fungsi pemerintah dalam menjalankan pemerintahan. Pelayanan prima dalam masyarakat
dipertegas dalam IMPRES I/95 mengenai kualitas pelayanan aparatur pemerintah kepada
masyarakat, keputusan MENPAN 81/93 tentang pedoman pelayanan umum, dan surat Edaran
11
Pelayanan prima aparatur pemerintah dapat dilihat pada dua dimensi :
2) Dimensi institusional, merujuk pada peraturan yang berlaku sesuai jiwa, visi, misi
KEPMENPAN 81/93
Pelayanan adalah suatu bentuk kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh itlas
pemerintahan daerah dalam bentuk barang atau jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan
Pelayanan adalah suatu usaha untuk membantu menyiapkan (mengurus) apa yang
perorangan kepada konsumen (customer) yang bersifat tidak terwujud dan tidak dapat
dimiliki.
Pelayanan pelanggan adalah hubungan pertama balan rantai aktivitan untuk sistem total
kualitas manajemen.
12
Cristopher (1992)
Pelayanan pelanggan dapat diartikan sebagai suatu sistem manajemen, diorganisir untuk
waktu barang atau jasa itu diterima dan digunakan dengan tujuan untuk memenuhi
Norman (1991)
b) Pelayanan itu kenyataannya terdiri dari tindakan nyata dan merupakan pengaruh yang
c) Produksi dan konsumsi dari pelayanan tdiak dapat dipisahkan secara nyata.
Layanan dan dukungan dapat bermakna sebagai suatu bentuk layanan yang memberikan
Tujuan dari pelayanan prima adalah memuaskan sesuai dengan keinginan pelanggan.
Zeithaml el al (1990) seperti yang dikutip Yun, Yong dan Loh (1998) menyatakan bahwa
mutu pelayanan didefinisikan oleh pelanggan. Oleh karena itu mutu pelayanan adalah
a) Tidak nyata
b) Daya uji
c) Daya tangkap
d) Keterampilan
e) Keramahan
13
f) Kredilitas
g) Keamanan
h) Akses
i) Komunikasi
j) pengetiaan
Pelayanan yang bermakna adalah pelayanan yang diberikan oleh pelayanan dengan penuh
Berbicara mengenai pelayanan publik, tidak akan ada habisnya untuk dibahas. Banyak
pandangan miring manakala kata pelayanan publik itu dibahas. Pelayanan publik sering
dikaitan dengan hal-hal yang kotor, korup, berbelit-belit, dan petugas yang kurang ramah.
Mungkin hal ini bisa saja tidak terjadi tetapi inilah realita yang dirasakan penulis terjadi di
Negara kita. Seharusnya pelayanan publik atau pelayanan umum dapat didefinisikan sebagai
segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang
pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat,
di Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah,
dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Contoh dari pelayanan publik ini banyak sekali.
Sebagai contoh pembuatan SIM, E-KTP, jasa listrik (PLN), PDAM, PT KAI, pelayanan
1. Kebijakan dan keputusan yang cenderung menguntungkan para elit politik dan
14
Teori kebijakan menyatakan bahwa “Kebijakan di buat untuk menguntungkan orang yang
membuat kebijakan tersebut”. Terlepas dari keuntungan positif atau negatif terhadap
orang tersebut. Namun realita yang terjadi pada sistem pemerintahan kita yaitu masih
meperoleh keuntungan. Banyak contoh yang dapat kita temukan, salah satunya. Msalnya,
pedagang kaki lima dengan alasan keberadaan sektor informal dan pedagang kaki lima
sebagian besar publik adalah penduduk miskin yang butuh lapangan pekerjaan. Bila
diteliti maka kebutuhan kota yang bersih tanpa pedagang kaki lima sebenarnya, cuman
kebutuhan sebagian kecil masyarakat menengah ke atas. Dalam hal ini Kota Makassar,
karena penulis berasal dari kota Makassar. Di kota Makassar, sektor informal dan
pedagang kaki lima bukannya di gusur tetapi di tata. Di Kawasan Pantai Losari , tiap hari
sabtu dan minggu pagi sampai siang diperbolehkan bagi pedagang kaki lima untuk
berjualan.
adanya yang telah diberikan oleh pemerintah sehingga berdampak pada sikap kritis
Pada umumnya masyarakat yang hidup di desa, baik itu desa dekat kota maupun desa
pedalaman, memiliki sikap acuh dan tidak mau tau (apatis) terhadap apa yang telah
pelayanan yang baik kepada mereka. Hal ini dipicu karena masyarakat berfikir pelayanan
15
yang memakan waktu banyak dan urusan yang berbelit-belit dapat mengganggu waktu
Hal ini sangat sering kita temukan dalam kehidupan bermasyarakat kita. Salah satu
contoh, pada saat kita ingin mengurus surat kehilangan di kantor polisi, untuk
tersebut mencerminkan prilaku yang tidak benar pada seorang penyelenggara pelayanan
publik, pasalnya kegiatan pungli tersebut sangat diharamkan dalam aturan pelayanan. Hal
ini bisa saja dipicu karena kurangnnya gaji atau upah yang didapatkan oleh penyelenggara
pemerintah, namun di sisi lain kenaikan gaji para pelayan masyarakat juga dinaikkan
Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu unsur pertama, adalah organisasi
penerima layanan (pelanggan) yaitu orang atau masyarakat atau organisasi yang
berkepentingan, dan unsur ketiga, adalah kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh
1. Unsur pertama menunjukkan bahwa pemerintah daerah memiliki posisi kuat sebagai
(regulator) dan sebagai pemegang monopoli layanan, dan menjadikan Pemda bersikap
diperlukan oleh orang atau masyarakat atau organisasi yang berkepentingan. Posisi ganda
inilah yang menjadi salah satu faktor penyebab buruknya pelayanan publik yang
16
dilakukan pemerintah daerah, karena akan sulit untuk memilah antara kepentingan
2. Unsur kedua, adalah orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan atau
memerlukan layanan (penerima layanan), pada dasarnya tidak memiliki daya tawar atau
tidak dalam posisi yang setara untuk menerima layanan, sehingga tidak memiliki akses
untuk mendapatkan pelayanan yang baik. Posisi inilah yang mendorong terjadinya
komunikasi dua arah untuk melakukan KKN dan memperburuk citra pelayanan dengan
arah kebijakan pelayanan publik yang berorienntasi untuk memuaskan pelanggan, dan
pemerintahan daerah.
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam peningkatan kualitas pelayanan publik,
diantaranya adalah:
Dilakukan dengan mengubah posisi dan peran (revitalisasi) birokrasi dalam memberikan
layanan kepada publik. Dari yang suka mengatur dan memerintah, merubah menjadi suka
melayani, dari yang suka menggunakan pendekatan kekuasaan, berubah menjadi suka
menolong menuju kearah yang fleksibel kolaboratis, dan dari cara-cara sloganis menuju cara-
cara kerja yang realitas. Namun sebelum melakukan revitalisasi dan restrukturisasi
kelembagaan, maka langkah pertama yang harus di tempuh adalah deregulasi, dengan
17
mengkaji dan menyempurnakan peraturan perundang-perundangan yang melandas
dengan reformasi dengan memangkas berbagai peraturan yang menghambat agar menjadi
lebih sederhana/efesien dan memperpendek jalur birokrasi yang panjang untuk kemudian dan
kelancaran pelaksanaan pelayanan. Dalam upaya ini antara lain juga termasuk melalui
a) Melakukan kajian/analisis kebutuhan diklat teknis fungsional oleh pemerintah pusat dan
dan jelas kepada unit/satuan kerja tertentu dari Instansi Pemerintah untuk menyelenggarakan
manajemen operasional pelayanan secara mandiri dan otonom. Kebijakan tersebut pada
pemerintah, agar mampu memberikan pelayanan prima dan memilih keunggulan kompetitif
pelayanan masyarakat. Langkah korporatisasi ini tentu harus diikuti dengan berbagai
perubahan dan penyesuaian sistem dan manajemen unit-unit pelayanan tersebut termasuk
18
4. Pengembangan dan pemanfaatan E-Government bagi instansi pelayanan publik.
organisasi pemerintah, baik pusat maupun daerah terutama kepada instansi yang memberikan
pelayanan kepada masyarakat, sehingga penyediaan data dan informasi dapat diakses dan
dimanfaatkan secara cepat, akurat dan aman oleh masyarakat dan para pengguna lainnya.
19
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan dasar sesuai dengan hak-hak sipil setiap warga negara dan penduduk atas suatu
barang dan jasa atau pelayanan administrasi yang diselenggarakan oleh penyelenggara
pelayanan publik.
Pelayanan dan visi dan misi nasional Indonesia pada Bab 1 Garis-Garis Besar Haluan
Negara (GBHN 1999) menunjukkan bahwa tuntutan masyarakat terhadap pelayanan prima
aparatur pemerintahan kepada masyarakat tidak dapat diadakan lagi, karena merupakan tugas
dan fungsi pemerintah dalam menjalankan pemerintahan. Pelayanan prima dalam masyarakat
dipertegas dalam IMPRES I/95 mengenai kualitas pelayanan aparatur pemerintah kepada
masyarakat, keputusan MENPAN 81/93 tentang pedoman pelayanan umum, dan surat Edaran
Makna Pelayanan Prima Layanan dan dukungan dapat bermakna sebagai suatu bentuk
layanan yang memberikan kepuasan bagi pelanggan, Tujuan dari pelayanan prima adalah
20
DAFTAR PUSTAKA
21