Unsur Intrisik Cerita

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

Terjadinya Gunung Batok

Di sebuah desa tak jauh dari Gunung Bromo, hiduplah seorang gadis jelita. Roro Anteng
namanya. Konon, ketika dilahirkan, gadis tersebut tidak menangis seperti bayi pada umumnya.

Banyak jejaka yang melamar Roro Anteng, tetapi semuanya ditolak. Tersebutlah seorang raksasa
buruk rupa dan bengis melamar Roro Anteng. Roro Anteng sangat takut terhadapnya dan sedikit
pun tidak tertarik kepadanya, tetapi ia tak kuasa menolaknya karena pasti raksasa itu akan marah.

Roro Anteng mengajukan syarat agar raksasa itu mengubah Gunung Bromo menjadi sebuah
danau dalam satu malam. Tanpa banyak bicara, raksasa itu mulai bekerja dengan mengerahkan
segala kemampuan dan kesaktiannya. Ia menggali gunung dengan sebuah batok kelapa yang
cukup besar.

Pertengahan malam, pekerjaannya hampir selesai. Melihat gejala seperti itu, Roro Anteng mulai
berpikir untuk menggagalkan raksasa tersebut. Diam-diam ia pergi ke lumbung padi untuk
menumbuk padi. Usaha Roro Anteng tidak sia-sia. Ternyata, ayam-ayam jantan di seluruh desa
berkokok bersahutan.

Alangkah terkejutnya raksasa itu ketika mendengar dan menyaksikan kejadian tersebut. Tubuh
raksasa menjadi lemas sehingga tak kuasa lagi melempar tanah yang hanya tinggal sebatok.
Akhirnya, tanah dan batok itu menimbun tubuhnya dan jadilah sebuah gunung bernama gunung
Batok.

Pada hari yang baik, Roro Anteng menikah. Ia dipersunting oleh seorang pemuda pilihannya,
yang bernama Joko Tengger.

1. Latar cerita rakyat di atas adalah ….

o a. danau
o b. gunung
o c. laut
o d. sungai

Latar peristiwa dalam cerita legenda “Terjadinya Gunung Batok” adalah di gunung yaitu di
Gunung Bromo.

2. Amanat yang terkandung dalam cerpen di atas adalah ….

o a. Kita harus hidup wajar agar mendapatkan segalanya.


o b. Kita harus menjadi orang yang kuat untuk menggapai cita-cita.
o c. Kekuatan dan keserakahan dapat merugikan diri sendiri.
o d. Kekuatan dan kesaktian dapat menguntungkan orang lain.

Kekuatan dan keserakahan tokoh raksasa akhirnya merugikan dirinya sendiri.

3. Watak raksasa dalam cerita di atas adalah ….

o a. bengis
o b. santun
o c. rendah hati
o d. keras kepala

Watak raksasa dapat diketahui pada paragraf 2, kalimat kedua: Tersebutlah seorang raksasa yang
buruk rupa dan bengis melamar Roro Anteng. Bengis sama dengan kejam.

4. Ringkasan cerita di atas adalah ….

o a. Gunung Batok terbentuk dari seorang gadis cantik yang bernama Roro Anteng.
o b. Terjadinya Gunung Batok berasal dari tubuh raksasa yang tertimbun tanah dan batok.
o c. Roro Anteng dipersunting oleh raksasa yang bengis dan buruk rupa.
o d. Roro Anteng dipersunting oleh seorang pemuda yang bernama Joko Tengger.

Cerita tersebut menceritakan terjadinya Gunung Batok yaitu berasal dari tubuh raksasa yang
tertimbun tanah dan batok.

5. Penokohan adalah ….

o a. waktu terjadinya cerita


o b. tokoh-tokoh cerita
o c. sifat tokoh-tokoh cerita
o d. tempat kejadian cerita

Penokohan adalah sifat-sifat atau karakter tokoh-tokoh dalam cerita.

6. Kalimat di bawah ini yang mengandung kata ganti milik adalah …

o a. Dia anak yang rajin.


o b. Mereka akan berkunjung ke Taman Mini indonesia Indah.
o c. Sejak kemarin bukuku dipinjam oleh Fika.
o d. Kamu akan lulus ujian seandainya rajin belajar.

Kata bukuku merupakan kata ganti milik.

7. Siang hari, malam hari, di tepi pantai, merupakan contoh dari …

o a. alur
o b. setting atau latar
o c. tema
o d. cerita

Latar waktu misalnya siang hari, pagi ahari, pada zaman dahulu, dsb.
Latar tempat misalnya di sebuah desa, di kelas, di tepi hutan, nama tempat, dsb.
8. Amanat atau pesan yang terdapat pada setiap cerita atau dongeng adalah ….

o a. keberanian
o b. budi pekerti
o c. kejujuran
o d. kasih sayang

Keberanian, kejujuran, dan kasih sayang termasuk budi pekerti.


Bacalah teks berikut untuk menjawab soal nomor 9 s.d.11 !

Kelelawar Pengecut
Di sebuah padang rumput ada seekor singa sedang menyantap daging. Tiba-tiba, burung elang
menyambarnya. Singa pun marah dan menyatakan perang terhadap bangsa burung. Segala jenis
burung akan menjadi musuhnya. Pada malam hari kelompok yang dipimpin singa melakukan
serangan. Bangsa burung kalah. Melihat kondisi itu, kelelawar merasa cemas. Ia pun segera
menemui raja hutan. Kelelawar mengatakan bahwa dirinya termasuk bangsa tikus meskipun
mempunyai sayap. Karena itu, dia ingin bergabung. Singa pun mengizinkannya.

Pada keesokan harinya ketika kelompok singa sedang istirahat, kelompok burung menyerang
balik. Kelelawar pun merasa cemas sehingga dia berpikir untuk bergabung dengan bangsa
burung. Kelelawar menemui elang. Elang pun menerima dengan senang hati. Selama
pertempuran antara kelompok elang dengan kelompok singa, kelelawar bolak-balik berpihak
kepada kelompok yang menang.
Sumber: http://www.e-smartscool.com/cra,
diunduh tanggal 8 April 2009

9. Latar tempat dari penggalan cerita di atas adalah ….

o a. hutan
o b. kebun binatang
o c. padang rumput
o d. padang pasir

Jawaban dapat ditemukan pada paragraf 1 kalimat pertama.


Di sebuah padang rumput ada seekor singa sedang menyantap daging.

10. Watak yang dimiliki oleh kelelawar adalah ….

o a. pembohong
o b. senang menipu
o c. suka mengadu domba
o d. tidak punya pendirian

Kelelawar tidak punya pendirian karena kelelawar bolak-balik berpihak kepada kelompok yang
menang.

11. Amanat yang dapat diteladani dari cerita tersebut adalah ….

o a. Jangan merebut sesuatu yang menjadi hak orang lain.


o b. Bergabung dengan kelompok yang mendapatkan kemenangan.
o c. Jangan menjadi seorang pengecut karena tidak akan mempunyai teman.
o d. Selalu membalas dendam dengan orang yang berbuat jahat kepada kita.

Kelelawar tidak punya pendirian ia takut kalah dan bolak-balik berpihak pada kelompok yang
menang. Jadi amanat dalam cerita di atas adalah jangan menjadi seorang pengecut karena tidak
akan mempunyai teman.

12. Aku dan kamu tidak boleh bertengkar, tetapi harus selalu rukun.
Kata yang dicetak miring dapat diganti dengan ….

o a. kami
o b. kita
o c. kalian
o d. mereka

Aku dan kamu dapat diganti dengan kata ganti orang kita. Kita merupakan kata ganti orang
pertama jamak.

Anggit tidak kuasa menahan tangisnya ketika menuturkan kondisi keluarganya. Anggit sengaja
keluar dari sekolah. Ia tidak memiliki biaya untuk sekolah. Ia harus membiayai dirinya dan sang
ibu. Keinginan Anggit sebenarnya tidak berlebihan. Pengamen cilik yang biasa mangkal di
perempatan jalan itu hanya ingin sekolah.

13. Cerita di atas memiliki tema ….

o a. Keikhlasan seorang anak.


o b. Kejujuran seorang anak.
o c. Kesedihan seorang anak.
o d. Ketulusan hati seorang anak.

Tema adalah pokok persoalan dalam cerita.

14. Berikut ini yang bukan termasuk unsur intrinsik cerita adalah ….

o a. latar
o b. pengarang
o c. tema
o d. tokoh

unsur intrinsik cerita: tokoh, watak, latar, tema, alur, dan amanat
unsur ekstrinsik: pengarang
Bacalah cerita di bawah ini untuk menjawab soal nomor 1 !

Raja Agung mempunyai dua orang putri, yaitu Ajeng Ayu dan Ajeng Rara. Ajeng Ayu sangat cantik. Ia
tidak pernah membeda-bedakan orang. Semua orang yang bertemu dengan dia disapanya. Semua orang
sangat menyukai Ajeng Ayu. Ajeng Rara menjadi benci kepada saudaranya. Ajeng Rara juga menjadi tidak
suka melihat kecantikan Ajeng Ayu. Karena itu, ia ingin mencelakakan saudaranya. Dia menyuruh
pelayannya untuk membubuhkan racun ke dalam makanan saudaranya. Ia ingin saudaranya menjadi
buruk rupanya.
1. Perbedaan watak Ajeng Ayu dan Ajeng Rara adalah ....

 a. Ajeng Ayu sangat cantik jelita, sebaliknya Ajeng Rara sangat buruk.
 b. Ajeng Ayu sangat baik hati dan Ajeng Rara sangat jahat.
 c. Ajeng Ayu sangat ramah dan Ajeng Rara pendengki.
 d. Ajeng ayu sangat cantik dan Ajeng Rara juga cantik.
Watak adalah sifat yang dimiliki oleh seorang tokoh. Watak Ajeng Ayu adalah ramah karena tidak pernah
membeda-bedakan orang dan menyapa siapa saja yang ditemuinya. Watak Ajeng Rara adalah pendengki
karena ia merasa dengki atau iri terhadap kecantikan Ajeng Ayu.

Bacalah teks berikut kemudian jawablah untuk menjawab pertanyaan nomor 2 s.d. 5 !
Si Lancang
Si Lancang sudah mulai bosan dengan kehidupan yang serba kekurangan. Ia mengeluh. Tampak putus
asa. Berkali-kali ibunya memberi nasihat kepada si Lancang agar anaknya tekun bekerja. "Sabarlah, Nak!
Janganlah kamu terus-terusan mengeluh! Kita memang harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari. Jangan putus asa dan jangan menyerah." Begitu ibu si Lancang menasihati anak
semata wayangnya itu.
Dikutip dari ”Si Lancang” dalam Kumpulan Cerita Rakyat, Citra Aji Parama, 2007)
2. Berikut ini merupakan sifat si Lancang, kecuali ....

 a. suka mengeluh
 b. mudah putus asa
 c. tekun bekerja
 d. tidak sabar
Menurut isi cerita, sifat tokoh si Lancang, yaitu suka mengeluh, mudah putus asa, dan tidak sabar. Jadi,
yang bukan sifat si Lancang, yaitu tekun bekerja.
3. Ibu si Lancang bersifat ....

 a. pemarah
 b. penyabar
 c. pemalas
 d. mudah menyerah
Ibu si Lancang bersifat penyabar. Dapat dilihat dari ucapan tokoh Ibu si Lancang dalam cerita di atas.
4. Cerita di atas memiliki alur ....

 a. maju
 b. mundur
 c. campuran
 d. gabungan
Cerita tersebut menggunakan alur maju, karena kejadian diceritakan dari awal hingga akhir.
5. Amanat cerita di atas adalah ....

 a. Nikmatilah hidup dengan berhura-hura.


 b. Mengeluh boleh dilakukan sesering mungkin.
 c. Bosan adalah sifat yang manusiawi.
 d. Jangan pernah putus asa dan jangan menyerah.
Cerita si Lancang mengandung amanat agar kita tidak mudah putus asa dan tidak mudah menyerah. Jadi,
jawaban yang sesuai, yaitu d.

Bacalah cerita berikut ini !


Di suatu kampung yang damai, hidup sepasang suami istri yang miskin. Mereka tinggal di sebuah
gubuk berdinding kulit kayu dan beratap rumbia di pinggir hutan. Sebagian atapnya sudah berlubang.
Jika hujan datang, suami istri itu sibuk menambal atap tersebut dengan daun-daun kayu yang besar.
6. Berdasarkan kutipan di atas, latar ceritanya adalah ....

 a. desa yang ramai


 b. kota yang ramai
 c. negeri yang aman dan damai
 d. suatu kampung di pinggiran hutan
Latar pada cerita di atas disebutkan pada kalimat pertama dan kalimat kedua.
Di suatu kampung yang damai, hidup sepasang suami istri yang miskin. Mereka tinggal di sebuah gubuk
berdinding kulit kayu dan beratap rumbia di pinggir hutan.
7. Jika kejadian dalam cerita diceritakan dari akhir menuju awal, berarti cerita tersebut
menggunakan alur ....

 a. maju
 b. mundur
 c. campuran
 d. gabungan
Alur maju, jika jika kejadian diceritakan dari awal hingga akhir.
Alur mundur, yaitu jika peristiwa bagian akhir diceritakan terlebih dahulu, baru kemudian diikuti
peristiwa bagian awal.
Alur campuran atau alur gabungan merupakan gabungan antara alur maju dan alur mundur.
8. Cerita rakyat dari Kalimantan Barat adalah ....
 a. Batu Menangis
 b. Andhe-Andhe Lumut
 c. Bawang Merah dan Bawang Putih
 d. Tangkuban Perahu
Cerita rakyat Batu Menangis berasal dari Kalimantan Barat.
Cerita rakyat Andhe-Andhe Lumut berasal dari Jawa
Cerita rakyat Tangkuban Perahu dari Jawa Barat.
9. Asal Mula Sungai Barito termasuk cerita rakyat yang berbentuk ....

 a. fabel
 b. epos
 c. mitos
 d. legenda
Legenda yaitu dongeng tentang asal mula suatu tempat.
Bacalah penggalan cerita berikut untuk menjawab soal nomor 10 !
Siti sangat menghormati orang tuanya. Dia juga sayang kepada keduanya, meskipun hanya sebagai
pedagang soto. Sepulang sekolah, Siti selalu membantu orang tuanya melayani pembeli.
10. Amanat yang dapat diambil dari cerita di atas adalah ....

 a. berbakti kepada orang tua


 b. pantang menyerah dalam mencapai cita-cita
 c. bersabar dalam menjalani hidup
 d. berusaha menjadi pelayan yang baik
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh penulis cerita kepada pembacanya.

Bacalah cerita berikut untuk menjawab soal nomor 11 s.d. 13 !


Bayi Bertanduk
..... Namun kegembiraan mereka mendadak lenyap setelah mengetahui ternyata di kepala si bayi laki-laki
itu ada tanduknya. Mereka merasa malu dan takut dihina maupun diejek oleh orang-orang desa.
Pada malam hari, bayi laki-laki itu dimasukkan ke dalam peti, bersama sebutir telur ayam dan
secangkir beras lalu dihanyutkan ke sungai.
Kakak perempuan si bayi mengetahui perbuatan orang tuanya. Ia sangat sedih. Diam-diam ia
meninggalkan rumah dan mengikuti adiknya yang dihanyutkan ke sungai.
11. Watak tokoh kakak perempuan dalam penggalan cerita rakyat di atas adalah ....

 a. penyayang
 b. tidak peduli
 c. pemarah
 d. tidak menghormati orang tua
Watak tokoh kakak perempuan pada cerita di atas adalah penyayang karena ia merasa sayang pada
adiknya, maka ia mengikuti adiknya yang dihanyutkan ke sungai oleh orang tuanya.
12. Bagaimanakah watak tokoh orang tua dalam cerita di atas?

 a. sayang anak
 b. penakut
 c. kejam terhadap anak
 d. tidak peduli
Watak tokoh orang tua dalam penggalan cerita di atas adalah kejam terhadap anak karena mereka tega
membuang bayinya ke sungai hanya karena bayinya memiliki tanduk.
13. Tokoh-tokoh yang ada dalam penggalan cerita rakyat di atas adalah ....

 a. kakak perempuan, bayi laki-laki, orang tua


 b. orang tua dan kakak perempuan
 c. orang tua dan bayi laki-laki
 d. kakak perempuan
Tokoh yang ada dalam penggalan cerita di atas adalah orang tua, kakak perempuan, dan bayi laki-laki.
Bacalah penggalan cerita di bawah ini untuk menjawab soal no 14 !
Setelah belajar Hani selalu memadamkan lampu belajarnya. Pada malam hari, di kamarnya yang menyala
hanyalah lampu tidur. Ketika mandi pun, Hani tidak suka berlama-lama. Dia menggunakan air
secukupnya.
14. Tema dari cerita di atas adalah ....

 a. pemborosan
 b. hidup sederhana
 c. hidup hemat
 d. pendidikan
Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita.

Anda mungkin juga menyukai