PENGARUH PH AIR TERHADAP PERTUMBUHAN and
PENGARUH PH AIR TERHADAP PERTUMBUHAN and
PENGARUH PH AIR TERHADAP PERTUMBUHAN and
Oleh :
Latar Belakang
Tanaman dapat tumbuh subur jika berada pada kondisi lingkungan yang
memungkinkannya untuk tumbuh subur. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh beberapa
faktor, seperti suhu, kelembaban, kandungan unsur hara, dan pH/derajat keasaman tanah.
pH tanah sendiri sangat erat kaitannya dengan pH air yang disiramkan pada tanaman, jika
pH air asam maka suasana tanah akan cenderung asam, jika pH air basa, maka suasana
tanah akan cenderung menjadi basa. Di Indonesia, kondisi pH tanah ideal untuk
pertumbuhan tanaman biasanya berkisar antara 6,5 – 7 atau mendekati netral. Tetapi,
seperti yang kita semua tahu, tidak semua tanah di Indonesia memiliki sifat netral. Daerah
berkapur cenderung menghasilkan tanah yang bersifat basa, sementara lahan gambut
cenderung menghasilkan tanah yang bersifat asam.
Rumusan Masalah
Observasi
Menurut buku “Penangkaran Benih" karangan Ir. Setijo Pitojo, nitogen berperan
dalam pertumbuhan vegetatif tanaman. Kekurangan unsur nitrogen menyebabkan tanaman
berwarna hijau kekuningan dan kerdil.
Magnesium berperan dalam proses fotosintesis dan perkecambahan benih. Pada tanah yang
memiliki derajat keasaman lebih dari 5,5, kekurangan unsur magnesium jarang terjadi.
Kekurangan unsur ini menyebabkan ujung daun tua tampak klorosis.
Mangan berperan dalam pertumbuhan tanaman dan pembelahan sel. Kekurangan unsur
mangan sering terjadi pada tanah yang memiliki pH 6-7 sehingga daun tampak berwarna
kuning.
Molibdenum berperan dalam pembentukan asam amino dan protein untuk pembelahan dan
pembesaran sel serta pertumbuhan tanaman. Molibdenum bermanfaat pula dalam proses
penambatan nitrogen dari udara. Kekurangan unsur molibdenum biasanya hanya akan
terjadi pada tanah asam dan tanah yang kaya mangan dan besi.
Pada kondisi pH 6,5-7 semua unsur esensial berada dalam keadaan siap untuk diserap oleh
akar tanaman. Pada tanah yang bereaksi basa, biasanya akan timbul gejala kekurangan
unsur hara N, S, Fe, dan Mn. Sebaliknya, pada kondisi tanah asam, beberapa unsur justru
dapat menimbulkan keracunan sehingga kurang menguntungkan bagi pertumbuhan
tanaman.
Dalam ilmu pertanian, pengaruh terhadap PH tanah sangat memiliki peranan yang
sangat penting gunanya untuk menentukan mudah tidaknya ion-ion unsur hara diserap oleh
tanaman. Pada umumnya unsur hara akan mudah diserap tanaman pada pH 6-7, karena
pada pH tersebut sebagian besar unsur hara akan mudah larut dalam air. Kondisi pH tanah
juga menentukan perkembangan mikroorganisme dalam tanah. Pada pH 5,5 – 7 jamur dan
ii
SMA Sedes Sapientiae Semarang
Pengaruh pH Air Terhadap Pertumbuhan & Perkembangan Tanaman Kacang Hijau
bakteri pengurai bahan organik akan tumbuh dengan baik. Demikian juga mikroorganisme
yang menguntungkan bagi akar tanaman juga akan berkembang dengan baik.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh siswa SMA Negeri 1 Rogojampi
Banyuwangi, pH tanah yang paling cocok untuk pertumbuhan tanaman kacang hijau
adalah pH 7 atau netral. Jika pH larutan tanah meningkat hingga di atas 5,5; Nitrogen
menjadi tersedia bagi tanaman. Di sisi lain Pospor akan tersedia bagi tanaman pada pH
antara 6,0 hingga 7,0. Pada tanah dengan pH bernilai 7, kebanyakan unsur hara mudah
larut dalam air sehingga tanaman dapat dengan mudah menyerap unsur hara.
Sedangkan pada pH tanah basa, unsur mikro molibdenum (Mo) dan magnesium
(Mg) berada dalam jumlah cukup. Unsur Mo berperan dalam pembentukan asam amino
dan protein yang penting untuk petumbuhan tanaman serta untuk penambatan oksigen dari
udara.
Hipotesa
Variabel
iii
SMA Sedes Sapientiae Semarang
Pengaruh pH Air Terhadap Pertumbuhan & Perkembangan Tanaman Kacang Hijau
Metode
Waktu Percobaan
Tempat Percobaan
Di rumah salah satu anggota kelompok, di lorong yang mendapat sinar matahari
Cara Kerja
iv
SMA Sedes Sapientiae Semarang
Pengaruh pH Air Terhadap Pertumbuhan & Perkembangan Tanaman Kacang Hijau
Data Pengamatan
20.0
Tinggi Tanaman
15.0
10.0
5.0
0.0
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5
akuades 10.7 16.3 19.0 19.6 21.2
asam 12.8 17.8 19.6 19.8 0.0
basa 12.7 19.2 20.3 21.2 21.8
v
SMA Sedes Sapientiae Semarang
Pengaruh pH Air Terhadap Pertumbuhan & Perkembangan Tanaman Kacang Hijau
6.0
5.0
4.0
3.0
2.0
1.0
0.0
Δ1 Δ2 Δ3 Δ4
akuades 5.6 2.7 0.6 1.6
asam 5.0 1.8 0.2 0.0
basa 5.8 1.1 0.9 0.6
Keadaan tanaman :
1) Yang disiram dengan akuades : tumbuh tinggi, batang kokoh, daun lebar berwarna
hijau tua
2) Yang disiram dengan larutan asam : tumbuh tinggi pada awalnya, semakin lama
semakin layu, batang lemas, daun kecil berwarna hijau muda
3) Yang disiram dengan larutan basa : tumbuh tinggi, batang cukup kokoh, daun lebar
dan berwarna hijau tua
vi
SMA Sedes Sapientiae Semarang
Pengaruh pH Air Terhadap Pertumbuhan & Perkembangan Tanaman Kacang Hijau
Pembahasan
Dari eksperimen yang telah dilakukan, diperoleh data seperti yang telah
dicantumkan di atas. Pada tanaman kacang hijau yang disiram dengan akuades,
pertambahan tinggi tanaman relatif stabil dengan pertambahan paling tinggi dibangingkan
dengan tanaman yang disiram dengan larutan asam dan basa. Dan di hari akhir
pengamatan, tanaman tumbuh paling tinggi dengan batang yang kokoh dan daun yang
lebar serta berwarna hijau tua. Hal itu dikarenakan pada pH netral, kebanyakan unsur hara
berada dalam keadaan siap untuk diserap tanaman.
Pada tanaman yang disiram dengan larutan asam, pertambahan tinggi tanaman
relatif kecil di hari-hari awal penyiraman, dan pada hari akhir pengamatan, tanaman telah
layu. Daun tanaman berwarna pucat serta batang tanaman lemas. Dari grafik rata-rata
pertambahn tinggi akhir, juga tampak bahwa rata-rata pertambahan tinggi tanaman ini
paling kecil. Hal ini terjadi karena tanaman mengalami kekurangan nutrisi dan keracunan
beberapa unsur logam yang banyak terkandung pada pH asam. Tanaman juga mengalami
klorosis karena kekurangan unsur hara magnesium.
Pada tanaman yang disiram dengan larutan basa, pertambahan tinggi tanaman
relatif stabil dengan pertambahan yang cukup tinggi, tetapi tidak setinggi tanaman yang
disiram dengan akuades. Di hari akhir pengamatan, tanaman tampak tumbuh normal
dengan batang yang cukup kokoh dan daun yang lebar serta berwarna hijau tua. Tanaman
yang disiram dengan larutan basa tampak tumbuh normal tetapi tidak seoptimal tanaman
yang disiram dengan akuades karena kebutuhan tanaman tersebut akan unsur hara makro
terpenuhi dengan cukup, tetapi tanaman tersebut mengalami kekurangan beberapa unsur
mikro yang tidak terdapat pada suasana basa.
Kesimpulan
pH air optimal untuk pertumbuhan tanaman kacang hijau adalah pH netral karena
pada pH tersebut tanaman tumbuh paling subur.
Jika tanaman tumbuh pada lingkungan dengan pH asam, tanaman akan mengalami
keracunan logam dan kekurangan nutrisi sehingga warna daunnya menjadi pucat dan lama
kelamaan tanaman menjadi layu.
Jika tanaman tumbuh pada lingkungan dengan pH basa, tanaman tampak tumbuh
normal dengan warna daun hijau tua dan batang yang cukup kokoh tetapi pertumbuhannya
tidak optimal.
vii
SMA Sedes Sapientiae Semarang
Pengaruh pH Air Terhadap Pertumbuhan & Perkembangan Tanaman Kacang Hijau
Daftar Pustaka
Hanafi, Ahmad, dkk. 2011. Pengaruh Berbagai pH Tanah Terhadap Pertumbuhan Kacang
Hijau. Rogojampi : SMA Negeri 1 Rogojampi
http://books.google.co.id/books?id=fbKinZDcnd4C&pg=PA23&lpg=PA23&dq=tanaman
+akan+tumbuh+subur+di+suasana+basa&source=bl&ots=A0YrhV9awN&sig=nq-
FyGhrxGypwjcO9PJUyqdk8_s&hl=en&sa=X&ei=MSAKUsGFE4XrlAXJkYGYCg&redir_
esc=y#v=twopage&q&f=false diakses tanggal 13 Agustus 2013
http://artikel-mil.blogspot.com/2011/07/pengaruh-ph-air-terhadap-pertumbuhan.html
diakses tanggal 13 Agustus 2013
viii
SMA Sedes Sapientiae Semarang