Agama Pertemuan Ke I-7

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

Pertemuan Ke I

MANUSIA DALAM ALAM SEMESTA


A. Pengertian makhluk ciptaan Allah
 Makhluk hidup yang kompleks dan sangat terorganisir
 Semua makhluk hidup memiliki beberapa bentuk metabolisme (proses tentang kehidupan). Ini berarti
bahwa mereka mengambil energi dari lingkungan mereka dan mengubahnya dari satu bentuk ke bentuk
lainnya. Energi digunakan untuk menjaga dan menciptakan karakteristik organisasi makhluk hidup.
Sumber asli dari energi untuk sebagian besar makhluk hidup di planet ini adalah matahari.
Makhluk ciptaan Allah sangat banyak dan beranekaragam; Ada alam, manusia, tumbuhan, binatang, gunung,
laut, dsb.
 Alam berarti cosmos dalam bahasa Yunani berarti serasi/harmonis
 Alam dicipta dengan haq.
 tidak batil.
 tidak main-main dan
 tidak kacau
“Allah menciptakan langit dan bumi dg (tujuan) yg benar..” (QS. Az-Zumar: 5)
 Pengertian hidup dalam islam dapat diambil dari kata hayat yang berasal dari kata hidayah yang berarti
hidup. Hidup bagai mahluk Allah pada dasarnya bermula dari air. Firmannya
“Dan apakah orang- orang kafir tidak tahu bahwasannya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah
suatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara kedua – duanya. Dan dari pada air kami jadikan segala
sesuatu yang hidup. Maka mengapa mereka juga tidak beriman”.(SURAT AL – ANBIYA, ayat 30)
 Makhluk ciptaan Allah :
 Bermulaan dan berakhir (Q.S. Adz-Dzariyat : 56)
 Adanya batas waktu (Q.S. (Al-A’raf : 34)

B. Pengertian alam semesta


 Pandangan manusia terbelah menjadi dua yg saling kontradiktif, antara terorganisasi sendiri dn mustahil
terjadi sendiri (ada yang menciptakan)
 Ketentuan dasar dalam ajaran Islam bahwa segala sesuatu yang selain Tuhan adalah alam semesta
(makhluk)
 Pada masing-masing alam itu terdapat hukum yg berjalan secara harmonis dan bertautan dengan yang
lainnya hingga membentuk satu ekosistem.
C. Pengertian manusia
 Menurut Quraish Shihab bahwa banyak kesukaran untuk mengtahui hakikat manusia, karena keterbatasan
dr manusia sendiri
 Eksistensi manusia dapat diwujudkan melalui kiprahnya dalam melakukan tanggung jawab terhadap
amanah Tuhan, sebagai pemimpin dimuka bumi (Khalifah fil ard)
 Istilah yang digunakan Al-Qur’an untuk menunjukkan pada pengertian manusia menggunakan kata2
Basyar, Al-Insan, dan An-nas (Jalaluddin Rahmat, 1989, Rusdy Zakaria dkk., 1991, Nurcholis Madjid,
1996)
 Kata Basyar disebut dlm Al-Qur’an, menunjukkan pengertian manusia makhluk biologis (QS. Ali
‘Imran : 47)
 Kata Al-Insan dituturkan samapi 65 kali dlm Al-Qur’an, menunjukkan pengertian manusia sebagai
khalifah, predisposisi negatif, proses penciptaan manusia yg terdiri dr materi dan non materi (QS. Al-
Ahzab: 72)
 kata An-nas disebut sebanyak 240 dalam Al-Qur’an, mengacu pada manusia sebagai makhluk sosial (QS.
Al-Baqarah: 8)
1. Ciri atau sifat manusia
a. Kesadaran : Ciri/Sifat manusia ini menuntun untuk memilih dan menolongnya untuk mencipta yang
belum ada di alam
b. Kemauan bebas : Ciri/Sifat manusia ini dapat menolong mencapai taraf terpenting dari proses menjadi.
Dengan kebebasan ini manusia dapat melakukan perbuatan baik
c. Kreatifitas Ciri/Sifat manusia ini yang menjadikan manusia menjadi pencipta
Dengan ketiga sifat tersebut manusia dapat menjadi mikrokosmos/khalifah di bumi

2. Manusia sebagai ciptaan Allah SWT.


 M. Qutub, al Ghazali, al Farabi, Ibn Rusyd: manusia diciptakan Allah terdiri dari jasmani dan ruhani
 Cendikiawam Muslim. Manusia diciptakan Allah terdiri dari jasmani, akal dan ruh.
 Ibn Miskawaih: manusia diciptakan Allah terdiri dari tubuh, hayat dan jiwa
 Hal ini menunjukkan manusia adalah makhluk 2 dimensi dengan 2 arah dan kecenderungan
 Asal dari tanah yang rendah dan hina membawanya ke hakikat yang rendah, sedang ruh Tuhan
mengajak ke puncak spiritual/zat yang maha suci.
 Dua kutub tarik menarik memaksa manusia untuk memilih.

Pertemuan Ke II
Manusia Menurut Agama Islam
HAKIKAT MANUSIA
 Manusia itu makhluk paradoksal antara mengikuti fitrah yg amanah atau kekuatan mengikuti nafsu yg
amarah dan lauwamah.
 Sebagai makhluk biologis secara otomatis tunduk pada sunnatullah sama dengan alam lainnya, matahari,
bumi, hewan dan tumbuh-tumbuhan ia muyassar (tak ada pilihan).
 Sebagai makhluk psikologis dan sosial berkait dgn unsur ilahiyah, padanya dikenakan aturan-aturan lain,
tapi diberi kekuatan untuk tunduk dan melepaskan diri, ia mukhayyar. Ia menyerap sifat-sifat rabbaniyah
seperti: sama’, bashar, kalam, qadar. Ia mengemban wilayah ilahi karena itu dituntut bertyanggung-jawab.
Dan itulah dua komponen esensial hakekat manusia.
Dua Komponen Esensial Manusia
 Dua komponen esensial yang membentuk hakekat manusia yang membedakannya dengan binatang, yaitu
potensi mengembangkan iman dan ilmu, yang disebut amal saleh.
 Bahwa Iman dan Ilmu adalah dasar yang membedakan manusia dan makhluk lainnya. Inilah hakekat
kemanusiannya. Kata Muthahhari, keduanya harus dikembangkan secara seimbang.
 Kata al-qur’an sedikit sekali orang yang dapat mengembangkan iman dan ilmunya sekaligus. Kelompok
inilah yang disebut “Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-
orang yang diberi ilmu (58:11).
 Manusia sejati, manusia yg mampu menjaga harkat dan martabatnya dihadapan makhluk lain. Artinya,
mampu menjaga keseimbangan eko sistem alam semesta, juga mampu bersikap adil dan arif terhadap
sesama manusia dan makhluk lainnya.
Asal Kejadian Manusia

 Secara tegas al-qur’an menyatakan bahwa penciptaan manusia dari dua komponen yaitu “tanah” dan
“ruh ilahi” melalui proses yang tidak jelaskan rinciannya, sedangkan reproduksi manusia, walaupun
dikemukakan tahapan-tahapannya, namun tahapan tersebut lebih banyak berkaitan dengan unsur
tanahnya (material).

 Isyarat yang menyangkut unsur immaterial, ditemukan antara lain dalam uraian tentang sifat-sifat
manusia, dan dari uraian tentang, fitrah, nafs, qalb, akal dan ruh yang menghiasi makhluk manusia.

Fitrah

 Fitrah dari akar kata al-fathr (belahan, penciptaan, kejadian), fitrah manusia berarti kejadiannya sejak
semula atau bawaan sejak lahirnya.

 Terulang sebanyak 28 kali, separuhnya terkait dengan penciptaan manusia, baik dari sisi pengakuan
akan Tuhan, maupun dari sisi uraian tentang fitrah manusia, antara lain ar-rum:30 “maka hadapkanlah
wajahmu kepada agama, (pilihan) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia atas fitrah itu. Tidak ada
perubahan pada fitrah Allah . Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.

 Manusia sejak asal kejadiannya membawa potensi beragama yang lurus, dan itulah ajaran Tauhid (yang
melekat selamanya). Dan juga fitrah bagian dari penciptaan Allah.

Nafs

 Kata nafs beraneka makna, sekali sebagai totalitas manusia (al-maidah:32), sekali menunjuk apa yang
terdapat dalam diri manusia yang menghasilkan tingkah laku, seperti surat al-ra’d ayat 11:
“sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan satu masyarakat, sehingga mereka mengubah apa yang
terdapat dalam diri mereka”.
 Digunakan juga untuk menunjuk “diri Tuhan” seperti firman-Nya al-an’am ayat 12: “Allah mewajibkan
atas dirinya menganugrahkan rahmat”
 Dalam konteks manusia menunjuk kepada sisi dalam manusia yang berpotensi baik dan buruk. Dicipta
dalam keadaan sempurna dan berfungsi menampung serta mendorong manusia berbuat kebaikan dan
keburukan (asy-syam:7,8).

Qalb

 Qalb dari akar kata yang bermakna membalik, sering ia berbolak-balik, tidak konsisten. Seperti contoh
al-qur’an berikut (al-qof:37, al-hadid:27, al-hujurat:7). Qalbu adalah wadah dari pengajaran, kasih
sayang, takut, dan keimanan. Dari isi kalbu yang dijelskan ayat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
kalbu menampung hal-hal yang disadari oleh pemiliknya, tidak seperti nafs menampung apa yang
dibawah sadar, atau sesuatu yang tidak diingat lagi?

 Dari sini dapat dipahami mengapa yang dituntut Tuhan hanya isi kalbu bukan isi nafs (al-baqarah:225).

 Wadah kalbu dapat diperbesar dengan amal-amal kebajikan serta olah jiwa (al-hujurat: :3), dan
diperkecil (dipersempit) karena amal buruknya (al-an’am:125).

 Dalam bebarapa ayat kata kalbu sebagai wadah itu, dipahami juga sebagai alat seperti dalam
firmannya:”mereka mempunyai kalbu, tetapi tidak digunakan untuk memahami “(al-a’arf:179).

 Imam al-Ghazali menyatakan membersihkan kalbu, adalah salah satu cara untuk memperoleh
pengetahuan dengan memberi contoh kolam adalah kalbu, air adalah pengetahuan. Kolam bisa diisi dari
atas (menampung air sungai), bisa diisi dari dalam (menggali sumber mata air) dan itu lebih jernih.
Ruh

 Berbicara tentang ruh al-qur’an wanti-wanti: “dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh, katakanlah,
ruh adalah urusan (amr) Tuhan-ku, kamu tidak diberi ilmu kecuali sedikit” (al-Isra’:85).

 Dalam hadits disinggung sedikit tentang ruh, “ruh-ruh adalah himpunan yang terorganisasi, yang saling
mengenal akan bergabung, dan yang tidak mengenal akan berselisih”.

Akal

 Kata ‘aql tidak ditemukan dalam al-qur’an, yang ada bentuk kata kerja- masa kini dan lampau. Dari segi
bahasa berarti “tali pengikat, penghalang”, al-qur’an menggunakan bagi “sesuatu yang mengikat atau
menghalangi seseorang terjerumus dalam kesalahan atau dosa” Apakah sesuatu itu? Al-qur’an tidak
menjelaskan secara eksplisit, pati dari konteks dapat dipahami antara lain:

a. Daya untuk memahami dan menggambarkan sesuatu (al-ankabut:43), daya ini berbeda-bedag
dinyatakan sebagai bukti –bukti ke-esa-an Allah (al-baqarah:164), dan ada juga bagi ulil albab
dengan makna sama, namun mengandung pengertian lebih tajam ketimbang sekedar memiliki
pengetahuan. Keaneka ragaman terlihat dari istilah yang dipakai, nazhara, tafakkur, tadabbur dan
sebagainya.
b. Dorongan moral, seperti firman-Nya (al-an’am:151).
c. Daya untuk mengambil pelajaran dan kesimpulan serta “hikmah”. Daya yang menggabungkan dua
daya diatas yaitu daya memahami, menganalisis, dan menyimpulkan diserta dorongan moral
sehingga lahir kearifan berfikir dan bersikap.

POTENSI MANUSIA MAMPU MENEMUKAN KEBENARAN

 Manusia melalui pendekatan empiris menemukan kebenaran, seperti penemuan teori ilmu pengetahuan
utamanya ttg gejala alam telah diletakkan dibawah pengawasan dan kekuasaan manusia

 Namun justru dgn kemampuan itu manusia modern menjadi makhluk dgn keunikan yg ironis: musuh
utamanya bukan lagi bencana alam saja, tapi hasil kemampuannya sendiri dan rekan sesama manusia
yg menggunakan temuannya itu, manusia menjadi musuhnya sendiri.

 Tepat ramalan malaikat ketika manusia diangkat sbg khalifah akan membuat kerusakan di bumi melalui
sifat destruktifnya.

SEBAGAI KHALIFAH

 Manusia dlm kitab suci disebut sbg khalifah (wakil, pengganti, duta) Tuhan dibumi.

 Fungsi kekhalifahan mempunyai implikasi prinsipial yg luas, maka manusia akan dimintai tanggung
jawab dihadapan-Nya ttg bagaimana ia melaksanakan tugas suci kekhalifahannya itu.

 Segala amal perbuatannya dipertanggung jawabkan dihadapan pengadilan Ilahi kelak.

 Karena manusia memikul amanah, maka dibebani tanggung-jawab (al-qiyamah: 3, 36), Ia diwasiatkan
untuk berbuat baik, amalnya dicatat untuk untuk diberi balasan sesuai dengan apa yang dikerjakan (an-
najm:39).

 Manusia dalam menyembah Allah dipengaruhi oleh lingkungannya. Bila ditimpa musibah cenderung
menyembah dengan ihlas, bila mendapat keberuntungan (kesenangan), ia cenderung sombong, takabbur
dan bahkan musyrik.
 Kejadian manusia dinisbahkan pada unsur basyari dan unsur insani yang menurut Qardhawi manusia
adalah gabungan kekuatan tanah dan hembusan ilahi, yaitu unsur material dan unsur ruhani, keduanya
harus tergabung dalam keseimbangan.

 Kata Abbas Mahmud Al-Aqqad: tidak boleh seorang mukmin mengurangi hak-hak tubuh untuk
memenuhi hak-hak ruh, dan tidak bolen mengurangi hak-hak ruh untuk memenuhi hak tubuh saja.

Pertemuan Ke III

KLASIFIKASI AGAMA DAN AGAMA ISLAM

KLASIFIKASI AGAMA-AGAMA BESAR

• Ada berbagai klasifikasi Agama yang dibuat para ahli. Ahmad Abdullah al-Maqdisi dibagi Revealed and
non-revealed
• Adapun yang dimaksud dengan Agama Wahyu (revealed religions) yang menghendaki iman kepada
Tuhan, kepada para Rasul-rasul Nya dan kepada Kutab-kitab-Nya serta pesannya untuk disebarkan
kepada segenap umat manusia.
• Sebaliknya non revealed religions agama yang tidak memandang essensial penyerahan manusia kepada
tata-aturan Ilahi.
• Revealed religion, menurut al-Masdoosi, ialah Yudaisme, Kristen dan Islam. Selebihnya termasuk pada
non-revealed religions. Agama wahyu bersangkutan dengan ras Semitik. Sedangkan agama-agama
bukan wahyu tidak ada sangkutan apa-apa dengan ras Semitik.
Menurut Al-Masdoosi antara Revealed and non-revealed
Di bawah ini dikemukakan perbedaan antara Agama wahyu dan Agama bukan wahyu:

 Agama wahyu berpokok pada konsep keesaan Tuhan sedangkan agama bukan wahyu tidak harus
demikian
 Agama wahyu beriman kepada Nabi, sedangkan agama bukan wahyu tidak
 Bagi Agama wahyu maka sumber utama tuntunan dan ukuran bagi baik dan buruk adalah kitab suci
yang diwahyukan, sedangkan bagi agama bukan-wahyu kitab suci yang diwahyukan tidak essensial.
 Ajaran Agama wahyu tegas dan jelas. Agama bukan wahyu adalah kabur dan elastik
 Ajaran Agama wahyu memberikan arah dan jalan yang lengkap kepada para pemeluknya. Para
pemeluknya berpegang, baik kepada aspek duniawi (the worldly) maupun aspek spiritual dari hidup ini.
Tidaklah demikian halnya dengan agama bukan wahyu lebih menekankan pada aspek duniawi.
TEMPAT PERKEMBANGAN ISLAM

 Islam muncul di Jazirah Arab pada abad ke-7 masehi ketika Nabi Muhammad Saw. mendapat wahyu
dari Allah SWT. Setelah kematian Rasullullah Saw. kerajaan Islam berkembang sampai Samudra
Atlantik di Barat dan Asia Tengah di Timur. Lama-kelamaan umat Islam terpecah dan terdapat banyak
kerajaan-kerajaan Islam lain yang muncul
 Pada tahun 622 masehi, Nabi Muhammad Saw dan pengikutnya hijrah ke Madinah. Peristiwa ini terjadi
setelah hijrah adalah dimulainya kalender Hijriyah.
 Agama Islam masuk ke Rusia pada waktu Dinasti Yuan yang berkuasa, kemudian bangkitlah kaum
revolusioner muslim untuk menumbangkan dinasti Yuan (1279-1368 M). Setelah dinasti Yuan lalu
diganti dengan dinasti Ming. Di bawah kekuasaan Ming, Islam menduduki jabatan penting antara lain,
kemiliteran, keintelekan, dan administrasi pemerintahan.
 Agama Islam masuk ke Afganistan, yaitu sejak masuknya Asim bin Umar Affam ini pada masa Khalifah
Umar bin Khattab. Pada masa Khalifah Usman bin Affan, Islam telah masuk ke Kabul, dan pada tahun
870 M Islam telah mengakar di seluruh negeri Afganistan.
 Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7/ ke-8 yang bertepatan dengan abad ke-1 atau ke-2 H. Jalur
yang dilewati adalah jalur utara dan selatan. Daerah yang mula-mula menerima masuknya agama Islam
adalah pantai barat Pulau Sumatera. Penyebaran Islam di Indonesia yang berjalan secara damai tanpa
menimbulkan kekerasan merupakan cermin hakikat ajaran Islam yang menjadi rahmatan lil alamin.
 Islam telah dikenal ke Nusantara atau Indonesia pada abad pertama Hijriyah/7 Masehi, meskipun dalam
frekuensi yang tidak terlalu besar melalui perdagangan dengan para pedagang muslim yang berlayar ke
kawasan ini singgah untuk beberapa waktu. Pengenalan Islam lebih intensif, khususnya di Semenanjung
Nusantara, berlangsung beberapa abad kemudian. Bukti peninggalan pertama arkeologi Islam di Asia
Tenggara adalah dua makam muslim yang berangka tahun sekitar akhir abad 16 (enam belas).

Pertemuan Ke IV
AGAMA DAN RUANG LINGKUPNYA
PENGERTIAN AGAMA
 Agama bukan suatu perkara mudah, dan ketidak sanggupan manusia untuk mendefinisikan agama
karena disebabkan oleh persoalan-persoalan yang berkaitan dengan kepentingan mutlak dan tidak dapat
ditawar-tawar lagi, karena itu tidak mengherankan jika secara internal muncul pendapat-pendapat yang
secara apriori/bodoh menyatakan bahwa agama tertentu saja sebagai satu-satunya agama samawi,
meskipun dalam waktu yang bersamaan menyatakan bahwa agama samawi itu meliputi Islam, Kristen
dan Yahudi.
 Sumber terjadinya agama terdapat dua katagori, pada umumnya agama Samawi dari langit, agama yang
diperoleh melalui Wahyu Ilahi antara lain Islam, Kristen dan Yahudi. Sedang agama Wad’i atau agama
bumi yang juga sering disebut sebagai agama budaya yang diperoleh berdasarkan kekuatan pikiran atau
akal budi manusia antara lain Hindu, Buddha, Khonghucu dan berbagai aliran keagamaan lain atau
kepercayaan.
 Drs. Idi Gazalba pengertian Agama adalah kepercayaan kepada Tuhan dan hubungan manusia dengan
yang kudus,dihayati sebagai hakekat yang gaib,hubungan mana menyatakan diri dalam bentuk serta
sistem kultur dan sikap hidup berdasarkan doktrin tertentu.
 Beberapa acuan yang berkaitan dengan kata “Agama” pada umumnya; berdasarkan Sansekerta yang
menunjukkan adanya keyakinan manusia berdasarkan Wahyu Ilahi dari kata A-GAM-A, awalan A
berarti “tidak” dan GAM berarti “pergi atau berjalan, sedangkan akhiran A bersifat menguatkan yang
kekal, dengan demikian “agama: berarti pedoman hidup yang kekal”
Aqidah dan Ketuhanan
 ISLAM : Di dalam agama Islam masalah ‘aqidah Ketuhanan terli-hat jelas pada prinsip ajaran Tauhid,
yaitu hanya Allah semata Tuhan seluruh alam semesta, sehingga yang ber-hak untuk disembah hanya
Allah semata.
 YAHUDI : Agama Yahudi meyakini keesaan Alloh dalam ketuhanan Nya, namun umat Yahudi meyakini
bahwa Alloh memili ki putera, yaitu Uzair. Sehingga dalam peribadatannya se lain menyembah Alloh,
mereka juga menyembah Uzair atau Ezra.
 KATHOLIK : Sempalan dari agama Ortodoks/ajaran dasar. Umat Katholik mengaku mengesakan Tuhan
dengan kee-saan yang berbilang yang tercermin dalam ajaran Trinitas atau Tritunggal, yaitu: Tuhan
Bapak, Tuhan anak dan Roh Qudus. Selain itu mereka juga menyembah Bunda Maria.
 KRISTEN Protestan : Sempalan dari agama Ka tholik. Umat Protestan mengaku mengesakan Tuhan,
na-mun dalam keesaan yang berbilang, yaitu Tuhan itu Esa namun terdiri dari 3 oknum, yaitu Alloh
( Tuhan Bapa ), ‘Isa atau Yesus ( tuhan anak ) dan Roh Qudus, yang ke-mudian disebut dengan Trinitas
atau Tritunggal. Sehing-ga dalam peribadatannya mereka menyembah kepada se-mua oknum tuhan
tersebut.
 BUDHA : Agama Budha pada asalnya hanya merupakan ajaran fil-safat kehidupan. Namun sepeninggal
Sidharta Gautama agama Budha mulai berbicara mengenai ketuhanan. Tu-han tertinggi menurut Umat
Budha adalah Sang Hyang Adhi Budha. Selain itu, umat Budha mengimpor pula dewa-dewi yang
lainnya baik yang berasal dari agama Hindu atau dari ajaran Animisme China. Dan dalam perkem-
bangannya, Shidarta Gautama dan orang-orang suci yang dianggap telah mencapai derajat kebudhaan
ikut pula di-sembah.
RUANG LINGKUP AGAMA
Dalam The Encyclopedia of Philosophy, disebutkan bahwa ciri-ciri Agama meliputi:
 Kepercyaan kepada wujud supranatural
 Pembeda
 Melakukan ritual
 Tuntutan moral
 Persaan takjub
 Semmbahyang
 Memiliki konsep hidup di dunia dan
 Membentuk kelompok sosial
Sementara dari aspek sosiologis kebudayaan, Agama menurut Atho Mudzhar (2001: 13-14) harus memiliki
elemen-elemen sbg:
 Naskah sumber ajaran
 Penganut Agama
 Ritus
 Alat-alat Agama dan
 Organisasi keagamaan
FUNGSI AGAMA
 Agama mempunyai fungsi bagi kehidupan manusia untuk membawa mereka kejalan yang benar.
Indonesia sebagai negara hukum, Agama mempunyai peranan sangat penting sesuai dengan isi
Pancasila yang pertama " Ketuhanan yang Maha Esa" dimana agama sangat penting bagi bangsa ini.
Agama sangat berpengaruh pada kehidupan politik, ekonomi, dan budaya. Tidak lupa bahwa Indonesia
memiliki 6 macam Agama yang di lindungi atau di akui oleh UUD yaitu, Islam, Protestan, Khatolik ,
Hindu, Budha, dan Kong hucu
 Jadi, fungsi agama yaitu sebagai pedoman hidup kita. bahwa sebagai mahluk ciptaan Tuhan kita harus
menaati peraturan yang membawa kita kejalan yang benar. Tanpa agama manusia akan menjadi kacau
berantakan.
Menurut Prof. Dr. H. Jalaluddin fungsi Agama dalam masyarakat, antara lain :
 Fungsi Edukatif/pendidikan
 Fungsi Penyelamat
 Fungsi Perdamaian
 Fungsi Sosial
 Fungsi Rasa Solidaritas
 Fungsi pembaharuan, karena membawa manusia pada yang lebih baik.

Pertemuan Ke V
AGAMA DAN RUANG LINGKUP AGAMA ISLAM

PENGERTIAN ISLAM
 Islam adalah agama yang namanya diambil dari hakikat atau substansi ajaran yang terkandung
didalamnya, “Islam” sudah ada sejak awal kelahirannya. uniknya Allah sendiri yang memberikan nama
risalah yang dibawa Nabi Muhammad Saw. Firman Allah dalam (QS. Ali Imran : 19)
 Secara generik kata Islam berasal dari B.Arab dari kata “Salima” yang berarti selamat sentosa. Kata ini
berbentuk “Aslama” menyerah, tunduk, patuh, dan taat
 Islam berarti “Agama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Rosul-NYA. Nabi segenap ummat
manusia agar mereka memperoleh kebahagiaan didunia dan akhirat
 Tujuan Islam yang utama yaitu bertauhid kepada Allah SWT. Tauhid yaitu berkeyakinan bahwa Allah
itu Esa tidak ada sekutu bagi-NYA. keesaan yang dikehendaki Islam adalah Esa dalam segala hal Esa
pada dzat maupun sifat-NYA.
PENGERTIAN AGAMA ISLAM

 Dr.A.Mukti Ali, Agama adalah kepercayaan akan adanya Allah Yang Maha Esa dan hukum yang
diwahyukan kepada utusan-NYA untuk kebahagiaan hidup manusia didunia dan Akhirat.
 M. Hasby Assiddiqhie, Agama adalah suatu kumpulan peraturan yang ditetapkan Allah untuk menuntun
para ummat yang berakal sehat, suka tunduk dan patuh kepada kebaikan, supaya mereka memperoleh
kebahagiaan dunia dan akhirat.
SEJARAH AGAMA ISLAM

 Islam dimulai dengan ajaran Muhammad saw., di tempat kelahirannya Mekkah; sifat-sifat yang menjadi
ciri agama baru ini dikembangkan setelah beliau pindah ke Madinah dalam tahun 622 M. Sebelum
beliau wafat sepuluh tahun kemudian, telah jelas bahwa Islam bukannya semata-mata merupakan suatu
badan kepercayaan agama pribadi, akan tetapi Islam meliputi pembinaan suatu masyarakat merdeka,
dengan sistem sendiri tentang pemerintahan, hukum, dan Lembaga Generasi Muslimin pertama, telah
menginsafi bahwa Hijrah adalah satu titik perubahan penting dalam sejarah. Merekalah yang
menetapkan tahun 622 M sebagai permulaan takwin/uraian Islam baru
 Dengan pemerintah yang kuat, cerdas, dan satu kepercayaan yang menggelorakan semangat penganut-
penganut dan tentara-tentara dalam waktu yang tidak lama, masyarakat baru ini menguasai seluruh
Arabia Barat dan mencari dunia baru untuk ditundukkan.

PERKEMBANGAN AGAMA ISLAM

 Dinamika Islam mulai dari periode awal kemunculannya sampai sekarang, telah tercatat dalam sejarah
dunia. Berbagai peristiwa penting yang terjadi memberi warna bagi perkembangan kehidupan umat,
khususnya dalam syiar Islam.
 Tahun 611 M
Menjelang usia 40 tahun, Nabi Muhammad SAW sering menyendiri dan bertafakur di Gua Hira. Pada
17 Ramadhan 11 SH/6 Agustus 611, Malaikat Jibril datang dan menyampaikan wahyu pertama dari
Allah SWT kepada Muhammad: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan …”
(QS. 96:1-5). Dengan turunnya wahyu pertama itu, Muhammad SAW dipilih Allah SWT sebagai rasul
 Tahun 615 M
Hijrah Pertama. Dakwah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW mendapat banyak rintangan dari
penduduk dan penguasa Mekah. Kekejaman yang dilakukan terhadap kaum muslimin itu mendorong
Nabi Muhammad SAW untuk mengungsikan para sahabatnya keluar mekah. dengan pertimbangan yang
mendalam, pada tahun kelima kerasulannya, Nabi Muhammad SAW menetapkan Abessinia (Ethiopia)
sebagai negeri tempat berhijrah
 Tahun 622 M
Karena prilaku kaum Quraisy semakin kejam terhadap kaum muslimin di Mekah, maka Nabi SAW
segera memerintahkan para sahabat dan pengikutnya untuk hijrah ke Yatsrib (yang kemudian disebut
Madinaturrasul). Setelah Nabi SAW tiba dan diterima penduduk Madinah, Nabi SAW menjadi
pemimpin kota itu. Ia meletakkan dasar-dasar kehidupan yang kokoh, antara lain dengan menetapkan
Piagam Madinah bagi pembentukan suatu masyarakat baru yang biasa disebut “negara Madinah”.
Dengan terbentuknya negara Madinah, Islam semakin bertambah kuat
 Tahun 630 M
Penaklukan kota Mekah (Fath Al -Makkah) dan pembersihan berhala di sekeliling Ka’bah. Kaum
Quraisy melanggar Perjanjian Hudaibiyah dan membantu sekutu mereka menyerang sekutu kaum
muslimin. Mengetahui hal itu, Rasulullah SAW bersama 10.000 orang tentara bertolak ke Mekah.
Kecuali mendapat perlawanan kecil dari kaum Ikrimah dan Safwan, Nabi Muhammad SAW tidak
mengalami kesukaran memasuki kota Mekah. Pasukan Islam memasuki kota Mekah tanpa kekerasan.
Seluruh berhala di sekeliling Ka’bah di Mekah dihancurkan. Sejak penaklukan itu Mekah berada di
bawah kekuasaan Nabi Muhammad SAW

Pertemuan Ke VI

FUNGSI AGAMA DALAM SCIENCE DAN TEKNOLOGI

SCIENCE DAN TAKNOLOGI DALAM ISLAM

• Islam telah lama menganjurkan untuk melakukan riset ilmiah tentang biologi, kimia, dan kedokteran,
sehingga melahirkan saintis yg peka spritualitas & cinta riset. Msl ; Ibn Sina & Jabir Ibn Hayyan.
Dalam Al-Qur’an Allah berfirman : Artinya “katakanlah Muahammad: perhatikanlah (telitilah) apa-
apa yang ada di langit dan dibumi (QS. Yunus: 101)
• Perkembangan science dan teknologi masa kini membuat manusia menjadi penguasa tunggal di jagad
raya ini. Ada sebagian orang mengatakan bahwa tidak ada kaitan dengan sceince dan teknologi dg
adanya Tuhan, tapi mustahil seperti itu.
Bila kita runtut pendapat itu, maka boleh kita bagi bahwa manusia itu terdiri atas dua kelompok besar :

 Mereka yang percaya semua proses yang terjadi di alam ini hanya diatur oleh alam itu sendiri dan
proses alamiah itu berjalan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku tanpa campur tangan Tuhan
 Mereka yang percaya bahwa proses yang terjadi di alam sepenuhnya di kuasai Tuhan
Bila kita runtut pendapat itu, maka boleh kita bagi bahwa manusia itu terdiri atas dua kelompok besar :

 Mereka yang percaya semua proses yang terjadi di alam ini hanya diatur oleh alam itu sendiri dan
proses alamiah itu berjalan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku tanpa campur tangan Tuhan
 Mereka yang percaya bahwa proses yang terjadi di alam sepenuhnya di kuasai Tuhan
 Bagi ummat Islam kesadaran untuk memiliki iman dan taqwa serta pentingnya scienci dan teknologi
berkaitan erat dengan keyakinan dengan Al-Qur’an yang diwahyukan serta pemahaman mengenai
kehdupan dan alam semesta yang diciptakan
 Sebagai masyarkat yang mayoritas muslim terbesar di dunia dalam Negara besar yang giat untuk
meningkatkan kualitas sumber manusia seutuhnya berkeunggulan, untuk pemahaman imtaq dan science
dg berpegang teguh pada nilai2 yg berciri khas Islam
Science dalam perkembangannya menurut Al-Qur’an

 Sejarah Science sejak ribuan silam sulit diungkap karena batasnya informasi yang menunjang. Salah
satu sumber yg dapat dipedomi adalah Al-Qur’an (QS. Al-Baqarah: 31-32)
 Aplikasi Science Al-Qur’an menyebutkan gejala2 alam sebagai tanda2 Tuhan dan menganjurkan kajian
atas berbagai gejala alam sebagai jalan untuk menyembah Allah SWT. Firman Allah dalam Al-qur’an
(QS. Ar-Rum: 32)
FUNGSI AGAMA ISLAM DALAM SCIENCE DAN TEKNOLOGI

 Fugsi Agama Islam terahadap science & tekonologi adalah suatu hubungan yang terjadi antara agama
dan iptek secara eksplisit pola hubungan netral yang saling tidak mengganggu, secara implisit
diharapkan bahwa pengembangan iptek itu dijiwai, digerakkan, dan dikendalikan oleh nilai-nilai
agama. Ini merupakan tugas yang tidak mudah, karena untuk itu, kita harus menguasai prinsip dan pola
pikir keduanya (iptek dan agama)
 Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidaklah dapat menjawab semua hal. Oleh karena itu
science begitu berharga karena science membuat kita belajar tentang diri kita sendiri (Leksono. 2001).
Oleh karenanya diperlukan kearifan dan kerendahan hati untuk dapat memahami dan melakukan
interpretasi/tafsiran maupun implementasi/pelaksanaan teknologi dan ilmu pengetahuan manusia.
 Albert Einstein, berpendapat bahwa ilmu pengetahuan tanpa agama lumpuh, agama tanpa ilmu
pengetahuan buta. Pergulatan Einstein dengan sains membawanya menemukan Tuhan. (Rakhmat. 2003)
FUNGSI AGAMA ISLAM DALAM IPTEK KEPERAWATAN

 Dalam Al-Quran Allah berfirman artinya “Hai jama’ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus
(melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan
kekuatan“ (Ar Rahmaan Ayat 33). dan (QS. Al-’Alaq: 3-5)
 Dari kandungan Al-Qur’an di atas bahwa pengembangan science merupakan tugas manusia. Allah
memerintahkan supaya manusia terus berusaha mengembangkan science itu menjadi teknologi fungsi
taraf hidup dan kualitas hidup manusia
 Perawat sebagai praktisi memberikan pelayanan dengan motivasi altruistik (kepentingan orang lain) dan
menganggap bahwa pekerjaan yang mereka lakukan merupakan kegiatan terpenting dalam hidupnya
 perawat yang dapat menjalankan peran dan fungsinya sesuai dengan tuntutan profesi untuk memberikan
pelayanan yang professional kepada masyarakat
 Pengembangan ilmu keperawatan, mengembangangkan teknologi keperawatan, meningkatkan mutu,
dan memperluas jangkauan pelayanan. Nabi bersabda: barang siapa yang menginginkan dunia maka dg
ilmu (Al-Hadis)
 Manfaatkan teknologi maju secara tepat dalam rangka meningkatkan mutu dan memperluas jangkauan
pelayanan keperawatan yang professional.
 Mengarahkan kemampuan masyarakat untuk mengorganisir dan melaksanakan pelayanan/asuhan
keperawatan yang professional.

Pertemuan Ke VII
SUMBER AJARAN AGAMA ISLAM YANG MENJADI PETUNJUK KEHIDUPAN

SISTEMATIKA SUMBER AJARAN ISLAM DAN AL-QUR’AN KITAB SUCI YANG BERISI WAHYU
ILAHI
Setiap Agama memiliki sumber ajarannya yang menjadi rujukan umatnya dalam menjalankan
aturan Agamanya. Demikian pula Agama Islam memiliki sumber yang dijadikan sebagai landasan nilai
bagi umat Islam dalam menentukan hukum suatu tindakan, menunjukkan dan menuntunnya kepada jalan
menuju tujuannya, dan menjelaskan tentang hakekat kehidupan manusia dalam hubungan dengan
sesamanya, lingkungan dan dengan Tuhannya. Sumber nilai Islam yang pertama dan utama adalah Alquran,
yakni wahyu Allah yang disampaikan kepada Nabi Muhammad melalui perantaraan malaikat Jibril.
Adapun fungsi dari Al -Qur’an itu sendiri diantaranya sebagai berikut ;

a. Sebagai pelajaran dan penerangan. Firman Allah swt “Al Qur’an itu tidak lain adalah pelajaran dan kitab
yang memberi penerangan” (Q.S Yasin;69)
b. Sebagai pembenar kitab-kitab suci sebelumnya, yaitu Taurat, Zabur, dan Injil. Firman Allah swt “Dan
apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) adalah Al Kitab (Al Qur’an) itulah yang benar,
membenarkan kitab.kitab yang sebelumnya” (QS. Fathir;31)
c. Sebagai pembimbing yang lurus. Firman Allah swt ”Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan
kepada hambaNya Al Qur’an dan Dia tidak mengadakan penyelewengan (penyimpangan) di dalamnya,
melainkan sebagai bimbingan yang lurus “(QS. Al Kahfi;1.2)
d. Sebagai pedoman bagi manusia, petunjuk dan Rahmat bagi yang meyakininya. Firman Allah swt “Al
qur’an itu adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakininya” (QS.Al
Jatsiyah:20)
e. Al Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad secara berangsur-angsur selama kurun waktu 22 tahun 2
bulan 22 hari (23 tahun). Ayat Alquran yang pertama kali turun adalah Surat Al.‘alaq ayat 1 sampai 5
yang dimulai dengan kata iqra (bacalah!) yang mengisyaratkan pentingnya membaca ayat-ayat Allah
yang tersurat (Alquran) dan ayat-ayat yang tersirat dalam alam (alkaun). Surat yang paling akhir Al-
Maidah ayat 3.

Al-Quran memiliki sejumlah nama yang di dalamnya itu terkandung fungsi dan peranannya bagi
manusia. Nama-nama itu antara lain:
a. Al-quran yang berasal dari kata qaraa artinya bacaan atau yang dibaca sehari-hari. Dalam nama ini
terkandung pengertian bahwa Alquran bagi umat Islam merupakan bacaan harian karena membacanya
merupakan ibadah bagi pembacanya.
b. Al-kitab yang berarti tulisan atau yang ditulis karena ayat-ayat Al-quran itu tertulis, terdiri dari huruf,
kalimat, dan ayat-ayat. Dengan tulisan, orang dapat membaca dan memahami isinya dan sekaligus dapat
mengabadikannya. Dengan tertulisnya firman-firman Allah ini sejak diturunkannya, maka keasliannya
akan terjaga hingga akhir masa.
c. Alfur-qan yang berarti pembeda atau pemisah. Dengan membaca dan memahami Al-quran, orang dapat
membedakan dan memisahkan antara yang hak dan batil. Firman Allah Swt. “Menurunkan Alfurqan
(Alquran) kepada hamba.Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam”. (QS.
Al.Furqan: 1)
d. Az.zikra artinya peringatan, karena Alquran mengingatkan manusia akan posisinya sebagai makhluk
Allah yang memiliki tanggung jawab, karena itu apa saja yang dilakukannya selama hidup akan diminta
pertanggungjawabannya di akhirat kelak. Allah Berfirman “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan
Az-zikra (Alquran) dan sesungguhnya Kami benar.benar memeliharanya. (QS Al.Hijr: 9)
ARTI DAN FUNGSI AL-HADIST YANG MEMUAT SUNNAH RASULULLAH SAW
Hadis Nabi Saw. “ Aku tinggalkan dua perkara, apabila kamu berpegang teguh pd keduanya maka
akan selamat didunia dn diakhirat; Al-Qur’an dan Assunnah (hadis) (HR. Syaikhon)
a. Hadis, yaitu hal.hal yang datang dari Rasulullah baik dalam bentuk ucapan, perbuatan, maupun
persetujuannya (taqrir).
b. Hadis ada yang berkaitan dengan syara’ atau hukum (hadis tasyri). Hadis tasyri adalah hadis yang
datang dari Nabi dalam kapasitasnya sebagai Rasulullah, karena itu apa saja yang dari beliau dalam
kaitan ini dapat dijadikan pedoman penetapan hukum.
c. Adapun hadits ghairu tasyri’ datang dari sifat kemanusiaan Nabi, seperti cara duduk atau dari
pengetahuannya sebagai manusia biasa, seperti cara bertani atau berperang atau hal yang berlaku khusus
bagi beliau seperti beristri lebih dari empat. Hal.hal tersebut tidak dijadikan sebagai pedoman dalam
penetapan hukum.
d. Hadis sebagai sumber kedua ajaran Islam memiliki fungsi penjelas maksud Alquran. Adapun
Keterkaitan Alhadis dengan Alquran antara lain :
 Hadis menguatkan hukum yang telah ditetapkan oleh Alquran. Fungsi al hadis di sini adalah
memperkuat dan memperkokoh hukum yang telah dinyatakan Alquran.
 Hadis memberikan rincian terhadap pernyataan Alquran yang bersifat umum
 Hadis menetapkan hukum baru yang tidak ditetapkan Al-quran Hadis memuat pula hukum yang tidak
disinggung secara eksplisit dalam Alquran. Untuk ini hadis berfungsi menetapkan hukum baru yang
tidak ditetapkan Alquran. Misal Rasulullah melarang (makan) semua jenis binatang yang mempunyai
taring dan semua burung yang bercakar. (HR. Muslim dan Ibn Abbas)
WAHYU YANG DILAKSANAKAN DENGAN IJTIHAD
 Ijtihad adalah menggunakan akal dalam menetapkan hukum yang belum diatur oleh Al-quran dan As-
sunnah. Dalam prakteknya, ijtihad tidak keluar dari Alquran dan As-Sunnah sebagai sandaran utama,
hanya saja dalam operasionalnya menggunakan pendekatan akal.
 Tugas seorang mujtahid adalah memikirkan secara mendalam dengan mengerahkan segala kemampuan
yang dimiliki hingga dapat dicapai hasil maksimal, berupa ketetapan hukum.
Sabda Rosulullah SAW.
“Hakim apabila berijtihad kemudian dapat mencapai kebenaran, maka ia mendapat dua pahala. Apabila ia
berijtihad kemudian tidak mencapai kebenaran, maka ia mendapat satu pahala”. (HR.Bukhari dan Muslim)
 Masalah yang dapat diijtihadkan terbatas pada soal-soal yang belum ada kepastian hukumnya dalam
Alquran maupun As-Sunnah, hukum-hukum yang tidak memiliki dalil yang pasti (qath’i), bukan
masalah aqidah, dan bukan masalah ubudiyah yang mutlak.
Metoda yang umumnya digunakan dalam berijtihad antara lain ;
a. Qiyas, yaitu mengukurkan hukum sesuatu obyek hukum dengan hukum yang telah ditetapkan
sebelumnya. Misalnya hukum zakat padi diukurkan dengan hukum zakat gandum, karena keduanya
memiliki sifat dan kegunaan yang sama, yaitu sebagai makanan pokok
b. Ijma, yaitu kesepakatan para ulama dalam berijtihad atas suatu hukum Islam yang belum jelas dalam Al
Qur’an dan tidak didapati dalam Hadis.

Anda mungkin juga menyukai