Dislipidemia (Bagian Pertama) - Definisi, Patofisiologi, Klasifikasi, Manifestasi Klinis, Diagnosis Informasi Kedokteran Dan Kesehatan
Dislipidemia (Bagian Pertama) - Definisi, Patofisiologi, Klasifikasi, Manifestasi Klinis, Diagnosis Informasi Kedokteran Dan Kesehatan
Dislipidemia (Bagian Pertama) - Definisi, Patofisiologi, Klasifikasi, Manifestasi Klinis, Diagnosis Informasi Kedokteran Dan Kesehatan
Custom Search
SEARCH
Untuk smartphone dan tablet, tampilan terbaik
(khususnya untuk melihat tabel dalam artikel)
dalam posisi landscape (horizontal memanjang)
Untuk bagian kedua dapat dibaca di sini Ilmu Penyakit Dalam Hematologi
dengan aterosklerosis, baik sebagai faktor risiko maupun dalam proses terjadinya. Kumpulan Latihan Soal Leukemia
Di Indonesia diperkirakan 18% dari total penduduk Indonesia menderita kelainan lemak
darah. Dari jumlah itu 80% pasien meninggal akibat serangan jantung dan 50% meninggal POSTING TERBARU
tidak menampakkan gejala sebelumnya. Kolesterol sebenarnya sangat diperlukan dalam
berbagai proses metabolisme tubuh. Misalnya sebagai bahan pembentuk dinding sel, ORGANISME GABUNGAN MANUSIA
1
membuat asam empedu untuk mengemulsi lemak, serta berperan sebagai bahan pembuat DAN MONYET MEMUNCULKAN
hormon-hormon seks dan kortikosteroid atau hormon yang dapat mempengaruhi volume dan KONTROVERSI
tekanan darah, kadar gula darah, otot, serta kekebalan tubuh. Namun, kadar kolesterol yang Perdebatan mengenai etika dan...
berlebihan didalam darah akan menyebabkan tumpukan plak yang dapat menghambat aliran Aug 24 2019 | Baca lebih lanjut
1 Komentar
darah arteri pembuluh darah sehingga dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.
Home
Disclaimer
About Us
Contact Us
Privacy Policy
ENTRI POPULER
Dislipidemia (Bagian
Pertama) : De nisi,
Pato siologi, Klasi kasi,
Manifestasi Klinis,
Diagnosis
Untuk bagian kedua dapat dibaca di
sini DEFINISI Dislipidemia
adalah kelainan metabolisme lipid
yang ditandai oleh peningka...
Kor Pulmonal
De nisi Kor
pulmonal / Cor Pulmonale
atau disebut juga
Pulmonary Heart Disease adalah
suatu kondisi gagal jantung sisi ...
Koagulasi Intravaskular
Diseminata (Disseminated
Intravascular Coagulation)
Back to Top
De nisi Koagulasi
intravaskular diseminata
(Disseminated Intravascular
Coagulation, KID) adalah suatu
sindrom yang ditandai d...
Angina Pektoris
De nisi Angina pektoris
berasal dari bahasa
Yunani, ankhon, yang
berarti ‘mencekik’ dan pectus yang
berarti ‘dada’. Jadi, angina pect...
Penyakit Jantung
Hipertensif (Hipertensive
Heart Disease)
De nisi Hipertensi
adalah peninggian tekanan darah
diatas nilai normal. Ini termasuk
golongan penyakit yang terjadi akiba...
dengan penyakit jantung koroner. Intervensi obat atau diet dapat menaikan kadar kolesterol
HDL dan dapat mengurangi penyakit jantung koroner
KEHIDUPAN YANG
c. Trigliserida BERMANFAAT ADALAH
KEHIDUPAN HEBAT
Kadar trigliserida diantara 250-500 mg/dl dianggap berhubungan dengan penyakit jantung
koroner apabila disertai adanya penurunan kadar kolesterol HDL.
ILMU ADALAH KUNCI
KEMAJUAN
TELUSURI
Back to Top
Kadar lemak darah dalam tubuh Kisaran Ideal (mg/dl)
Kolesterol Total 120-200
LDL 60-160
HDL 35-65
Perbandingan LDL/HDL <3,5
Trigliserida <200
1. Faktor Genetik
Dislipidemia cenderung terjadi dalam keluarga, hal ini mendukung bahwa dislipidemia
mungkin memiliki suatu penyebab genetik. Dalam dunia medis dislipidemia yang diturunkan
dinamakan familial dislipidemia ( FD ). FD ini merupakan penyakit genetik yang diturunkan
secara dominan autosomal ( kromosom yang bukan untuk reproduksi ) dalam sel manusia.
Penyebab penyakit ini adalah adanya mutasi yang terjadi pada reseptor kolesterol LDL.
Reseptor LDL merupakan reseptor sel perusakan yang berfungsi untuk mempertahankan
homeostasis kolesterol.
Cara sederhana untuk menerangkan bahwa penyebab dislipidemia dari faktor genetik
yaitu sebesar 80% dari kolesterol di dalam darah di produksi oleh tubuh sendiri ada sebagian
orang yang memproduksi kolesterol lebih banyak dibandingkan dengan yang lain. Ini
disebabkan karena faktor keturunan. Pada orang tersebut meskipun hanya mengkonsumsi
makanan yang mengandung kolesterol atau lemak jenuh tetapi tubuh tetap saja memproduksi
kolesterol lebih banyak.
3. Faktor obesitas
Obesitas digunakan untuk memahami batasan sederhana dari kelebihan berat badan
yang dihasilkan dari makan terlalu banyak dan aktifitas terlalu sedikit. Obesitas merupakan
hasil interaksi kompleks antara faktor-faktor genetik, perilaku dan lingkungan menyebabkan
ketidakseimbangan antara asupan dan pengeluaran energi. Peningkatan berat badan 20%
atau lebih diatas berat badan normal adalah titik dimana kelebihan berat badan berkembang
menjadi gangguan kesehatan. Tingkat kelebihan berat badan yang rendah dapat berkaitan
dengan resiko kesehatan,terutama timbulnya gangguan kesehatan lain seperti diabetes,
hipertensi dan penyakit jantung.
Orang dengan obesitas maka didalam tubuhnya cenderung akan banyak timbunan
lemak yang berlebih, dan timbulnya lemak yang ada dalam tubuh ini akanmenyebabkan
penyempitan pada pembuluh darah. Penyempitan pembuluh darah ini kemudian akan dapat
meningkatkan kadar kolesterol total dan LDL kolesterol.Obesitas telah berkembang sebagai
faktor resiko diabetes. Hipertensi, penyakit kardiovaskuler dan beberapa kanker pada pria
dan wanita. Kondisi lain yang terjadi, termasuk kesulitan bernafas waktu tidur, osteoarthritis,
kemandulan, hipertensi intracranial idiopati, penyakit statis vena pada anggota gerak bawah,
gangguan gastro-esofageal dan gangguan perkemihan.
6. Stress
Secara sederhana stress dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana individu
terganggu keseimbangannya dalam menjalankan fungsi hidup yang wajar baik secara mental
maupun fisik. Stress terjadi akibat adanya situasi eksternal atau internal yang memunculkan
gangguan dan menurunkan kemampuan individu untuk berespon adaptif. Stress merupakan
sesuatu yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia, bahkan stress seperti merupakan
bagian dari kehidupan itu sendiri.
Dalam sebuah penelitian menunjukkan orang yang stress 1,5 x lebih besar
mendapatkan resiko PJK daripada orang yang tidak stress karena dengan adanyastress terjadi
peningkatan kolesterol darah dan tekanan darah dalam tubuh.
BIOKIMIA
Lemak adalah salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan,
hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia ialah lipid. Untuk
memberikan definisi yang jelas tentang lipid sangat sukar, sebab senyawa yang termasuk lipid
tidak mempunyai rumus struktur yang serupa atau mirip. Para ahli biokimia sepakat bahwa
lemak dan senyawa organik yang mempunyai sifat fisika seperti lemak, dimasukkan kedalam
satu kelompok yang disebut lipid. Di dalam darah kita ditemukan tiga jenis lipid yaitu
kolesterol, trigliserida dan fosfolipid. Oleh karena sifat lipid yang sulit larut dalam air, maka
perlu dibuat bentuk yang terlarut. Untuk itu butuh suatu zat pelarut yaitu suatu protein yang
dikenal dengan nama apolipoprotein yang sering diberi nama secara alfabetis yaitu Apo A,
Apo B, Apo C dan Apo E. Senyawa lipid dengan apoprotein ini sering disebut sebagai
lipoprotein. Setiap lipoprotein terdiri atas Kolesterol (bebas/ester), Trigliserid, Fosfolipid dan
Apoprotein. Lipoprotein berbentuk sferik (bentuk bulat agak melonjong) dan mempunyai inti
trigliserid dan kolestrol ester dan dikelilingi oleh fosfolipid dan sedikit kolestrol bebas.
Back to Top
Apoprotein ditemukan pada permukaan lipoprotein.
Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis dari hati dan jaringan
adiposa harus diangkut ke berbagai jaringan dan organ untuk disimpan. Lemak merupakan
substansi yang tidak larut dalam air. Dibutuhkan media untuk dapat membawa lemak dalam
aliran darah. Lipoprotein merupakan substansi komplek yang membawa kolesterol, fosfolipid
dan trigliserid.
Setiap lipoprotein berbeda dalam ukuran, densitas, komposisi lemak, dan komposisi
lipoprotein. Dengan menggunakan ultrasentrifusi, pada manusia dibedakan enam jenis
lipoprotein, yaitu:
2. LDL (Low Density Lipoprotein) : atau beta lipoprotein. Berfungsi sebagai alat
pengangkut kolesterol dan adalah stadium akhir dari katabolisme VLDL. VLDL yang
dikeluarkan oleh hati akan berubah menjadi LDL di dalam sirkulasi darah. LDL
banyak mengandung kolesterol dibandingkan bentuk VLDL.
4. VLDL (Very Low Density Lipoprotein) : atau pra beta lipoprotein adalah lemak yang
diangkut dari hati (dari metabolisme hati). Berasal dari hati untuk ekspor triliserol /
alat pengangkut utama trigliserid endogen.
5. Kilomikron : adalah lemak yang diangkut mukosa usus. Berasal dari penyerapan
trigliserol di usus. Berfungsi sebagai alat pengangkut trigliserid oksigen.
6. FFA (Free Fatty Acid) : adalah asam lemak bebas yang dijumpai dalam plasma darah
sebagai produk lipolisis dari pembuluh darah dan jaringan adipose/lemak.
1. Tidak larut dalam air, tetapi larut dalam satu atau lebih dari satu pelarut organik
misalnya ester, aseton, kloroform, benzena yang sering disebut “pelarut organik”.
1. Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol, contohnya:
lemak atau gliserida dan lilin (waxes).
3. Derivate lipid yaitu senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid,
contohnya: asam lemak, gliserol, dan sterol.
Disamping itu berdasarkan sifat kimia yang penting, lipid dapat dibagi dalam dua
golongan yang besar, yakni:
1. Lipid yang dapat disabunkan yaitu dapat dihidrolisis dengan basa, contohnya
lemak.
1. Asam lemak
2. Lemak
3. Lilin
4. Fosfolipid
5. Stingolipid
6. Terpen
7. Steroid
8. Lipid kompleks
(Poedjiadi,2006).
4. Kolesterol
Kolesterol di dalam darah terutama diperoleh dari hasil sintesis di dalam hati ( endogen ).
Bahan bakunya diperoleh dari karbohidrat, protein atau lemak, jumlah yang disitesis
bergantung pada kebutuhan tubuh dan jumlah yang diperoleh dari makanan. Merupakan
senyawa lemak kompleks, kelebihan konsumsi kolesterol menyebabkan peningkatan kadar
kolesterol dalam hati. Pengurangan 100 mg kolesterol dalam diet per 1000 kalori
menghasilkan penurunan kolesterol plasma sekitar 10 mg/dl. Kolesterol terkandung dalam
semua bahan pangan hewani, terutama pada cumu-cumi, udang lobster, kuning telur, otak,
hati dan ginjal.
PATOFISIOLOGI
Timbunan lemak di dalam lapisan pembuluh darah (plak kolesterol) membuat saluran
pembuluh darah sempit dan aliran darah menjadi kurang lancar. Plak kolesterol pada dinding
pembuluh darah bersifat rapuh dan mudah pecah, meninggalkan “luka” pada dinding
pembuluh darah yang dapat mengaktifkan pembentukan bekuan darah. Pembuluh darah
dikarenakan sudah mengalami penyempitan dan pengerasan oleh plaque kolesterol, maka
bekuan darah ini mudah menyumbat pembuluh darah secara total yang dikenal sebagai
aterosklerosis (proses pembekuan plak pada pembuluh darah). Penyempitan dan pengerasan
ini apabila cukup berat akan menyebabkan suplai darah ke otot jantung tidak memadai, maka
akan menimbulkan sakit atau nyeri dada yang disebut sebagai angina, bila berlanjut akan
menyebabkan matinya jaringan otot jantung yang disebut infrak miokard, dan apabila meluas
akan menimbulkan gagal jantung atau PJK (penyakit jantung koroner). Jika aterosklerosis
terjadi di dalam arteri yang menunju ke otak (arteri carotid) maka akan menyebabkan stroke.
Gejala serangan tergantung dari derajat serangan, mulai dari yang ringan sampai yang berat.
Gejala stroke ringan : bicara tiba-tiba pelo, gejala yang lebih berat berupa kelumpuhan,
anggota gerak badan, wajah menjadi asimetris, jika terjadi perdarahan hebat akan
menyebabkan kematian. Dislipidemia juga berkaitan dengan penyakit kencing manis atau
diabetes mellitus (DM) dimana pada penderita DM kadar gula dalam darah akan melebihi
normal. Kadar gula darah apabila naik dan berlangsung lama maka akan memicu terjadinya
aterosklerosis pada arterikoroner dan akan meningkatkan kadar kolesterol dan trigliserida.
Bentuk LDL pada penderita DM lebih padat dengan ukuran yang lebih kecil yang sering
disebut Small Dense LDL, sehingga akan lebih mudah masuk kedalam lapisan pembuluh darah
yang lebih dalam, ini akan lebih berbahaya karena lebih bersfat aterogenetik (lebih mudah
menempel pada pembuluh darah dan lebih mudah membentuk plak). Dampak lain yang
ditimbulkan oleh dislipidemia adalah disfungsi ereksi kemampuan mencapai atau
mempertahankan penis yang memadai untuk melakukan hubungan seksual yang
memuaskan. Proses aterosklerosis dapat terjadi pada pembuluh darah penis (arteri dosal
penis) plak yang menyumbat pembuluh darah penis akan menyebabkan penis tidak mendapat
aliran darah sehingga mengganggu terjadinya ereksi.
Back to Top
Gambaran patofisiologi dislipidemia. Gambar oleh Npatchett dengan izin
1. Homeostasis Kolesterol
Kolesterol, trigliserida, dan lipid yang bersifat hidrofobik lain dalam tubuh diangkut
melalui aliran darah partikel berbentuk bola yang disebut lipoprotein yang lebih
hidrofobik.
2. Metabolisme Lipoprotein
a. Jalur Metabolisme Eksogen
Makanan berlemak yang kita makan terdiri atas trigliserida dan kolesterol. Selain
kolesterol yang berasal dari makanan, dalam usus juga terdapat kolesterol dari hati yang
diekskresikan bersama empedu ke usus halus. Lemak di usus halus yang berasal dari
makanan, maupun yang berasal dari hati disebut lemak eksogen. Tigliserida dan kolesterol
dalam usus halus akan diserap ke dalam mukosa usus halus. Trigliserida akan diserap
sebagai asam lemak bebas. Di dalam usus halus asam lemak bebas akan diubah lagi
menjadi trigliserida, sedang kolesterol akan mengalami esterfikasi menjadi kolesterol ester
dan keduanya bersama fosfolipid dan apoliprotein yang dikenal dengan kilomikron.
Kilomikron ini akan masuk ke saluran limfe dan akan masuk ke dalam aliran darah.
Trigliserida dalam kilomikron akan mengalami hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase
yang berasal dari endotel menjadi asam lemak bebas Free Tatty Acid ( FFA ), Non-Esterified
Fatty Acid ( NEFA ). Asam lemak bebas dapat disimpan sebagai trigliserid kembali di
jaringan lemak ( adiposa ), tetapi bila terdapat dalam jumlah yang banyak sebagian akan
diambil oleh hati menjadi bahan pembentukan trigliserid hati. Kilomikron yang sudah
kehilangan sebagian besar trigliserid akan menjadi kilomikron remnant yang
mengandung kolesterol ester dan akan dibawa ke hati.
Orang dengan kelebihan berat badan (obesitas) dan pola makan tinggi lemak (terutama
lemak hewani)
↓
Menyebabkan sintesis kolesterol di hati meningkat
↓
konsentrasi LDL (yang kaya kolesterol) ikut meningkat
↓
LDL akan berikatan dengan reseptor scavenger yaitu reseptor perantara pengumpulan
kolesterol di makrofag, kulit dan pembuluh darah
↓
Menyebabkan menumpuknya kolesterol di sel makrofag, kulit dan pembuluh darah
↓
Memicu terjadinya penyakit aterosklerosis dan penyakit jantung koroner
1. Peranan LDL
LDL terbentuk dari hasil metabolisme VLDL yang kaya trigliserid. Trigliserid yang terdapat
pada inti VLDL akan dihidrolisir menjadi asam lemak dan gliserol sehingga VLDL akan
mengecil dinamakan VLDL remnant atau IDL. Trigliserid IDL akan dihidrolisir sehingga
akan terbentuk lipoprotein yang intinya hampir seluruhnya kolesterol dan permukaan
hanya terdapat apo B-100 dan dinamakan LDL. Kolesterol LDL akan dibawa ke jaringan
perifer untuk pembuatan hormon ( adrenalin, testis, ovarium ) atau dibawa ke hepar. LDL
yang teroksidasi dapat menyebabkan aterosklerosis. Oksidasi dapat terjadi di sel endotel,
makrofag dan sebagainya. Oksidasi terjadi pada asam amino lisin dari apo B-100.
2. Peranan HDL
Hati dan usus halus akan memproduksi HDL yang akan masuk ke dalam aliran darah,
mengambil kolesterol dan fosfolipid untuk dibawa masuk ke dalam hati. HDL mempunyai
peranan yang pebting sebagai antagonis LDL teroksidasi. Peranan LDL antara lain
kemampuan sebagai antioksidan, mennghambat migrasi monosit dan sebagai anti
inflamasi.
3. Peranan Trigliserid
Trigliserid bukan merupakan partikel tersendiri melainkan molekul yang terdapat pada
lipoprotein terutama kilomikron dan VLDL. Trigliserid yang tinggi dapat menyebabkan
peningkatan fibrinogen, faktor pembekuan dan viscositas darah. Kilomikron dan VLDL
adalah partikel terbesar yang sulit masuk ke dinding arteri, tetapi VLDL yang kecil dan IDL
kemungkinan dapat masuk intima arteri dan karenanya aterogenik. Kadar trigliserid yang
tinggi juga mempermudah terbentuknya small dense LDL yang jauh ganas ( aterogenik )
daripada kolesterol LDL.
KLASIFIKASI
A. Dislipidemia Primer
Banyak kelainan genetik dan bawaan dapat mengakibatkan dislipidemia dan keadaan ini
disebut dislipidemia primer. Dislipidemia ditemukan sebagai dislipidemia sedang yang
disebabkan hiperkolesterolemia poligenik, dislipidemia kombinasi, atau hipertrigliseridemia
karena kegemukan atau penggunaan alkohol yang berlebihan. Dislipidemia berat sebagian
besar disebabkan oleh hiperkolesterolemia familial dan dislipidemia remnan.
1. Hiperkolesterolemia poligenik
Keadaan ini merupakan hiperkolesterolemia yang paling sering ditemukan (lebih dari 90%)
yang merupakan interaksi antara kelainan gen yang multipel nutrisi, faktor-faktor lingkungan
lainnya serta mempunyai lebih dari satu dasar metabolik. Hiperkolesterolemia biasanya
ringan atau sedang dan tidak ada xantoma.
2. Hiperkolesterolemia familial
Kelainan ini bersifat autosomal dominan dan dalam bentuk homozigot maupun heterozigot.
Hiperkolesterolemia familial homozigot mengenai 1 di antara 1.000 orang. Kadar kolesterol
total berkisar antara 600-1.000 mg/dl, tidak dapat diobati, serta menyebabkan penyakit
kardiovaskular dan stenosis aorta pada masa anak-anak dan dewasa muda.
Hiperkolesterolemia karena peningkatan kadar kolesterol LDL yang disebabkan oleh kelainan
fungsi atau jumlah reseptor LDL. Pada hiperkolesterolemia familial heterozigot biasanya
kadar kolesterol bervariasi antara 350-460 mg/dl dan bila nilai > 300 mg/dl pada dewasa atau >
260 mg/dl pada usia di bawah 16 tahun perlu dicurigai diagnosis hiperkolesterolemia familial.
Diagnosis dapat dibuat pada saat kelahiran dengan menggunakan darah yang berasal dari
umbilikus. Kadar trigliserida normal atau meningkat
4. Dislipidemia remnan
Kelainan ini ditandai dengan peningkatan kolesterol dan trigliserida (dislipidemia kombinasi)
dan beratnya bervariasi.
5. Sindrom kilomikron
Sindrom yang disebabkan kelainan enzim lipoprotein lipase atau apolipoprotein C-II ini
merupakan penyebab hipertrigliseridemia berat yang jarang ditemukan. Pada keadaan ini
adanya hipertrigliseridemia berat dan kadar HDL kolesterol yang sangat rendah tidak
mengakibatkan peningkatan risiko kardiovaskular.
6. Peningkatan apolipoprotein B
Pada beberapa penelitian ditemukan peningkatan kadar apo B pada banyak pasien penyakit
kardiovaskular.
7. Hipertrigliseridemia familial
Pada keadaan ini terdapat hipertrigliseridemia berat maupun ringan. Peningkatan
trigliseridemia yang ringan menunjukkan kenaikan kadar very low density lipoprotein (VLDL),
sedangkan dalam bentuk yang lebih berat biasanya disertai dengan kilomikronemia.
B. Dislipidemia sekunder
1. Hiperkolerterolemia :
Hipotiroidisme
Sindroma Nefrotik
Anoreksia Nervosa
Diabetes mellitus
Obesitas
Alkoholisme
Infark Miokard
Penyakit Autoimun
3. Hiperlipidemia Kombinasi :
Hipotiroidisme
Sindroma Nefrotik
Penyakit Hati
Sindroma Werner’s
Akromegali
Hiperkolesterolemia
Hipertrigliseridemia
Dislipidemia Campuran
Kelainan autoimun
Kehamilan
Obat
Tiazid Beta Blocker Tiazid
Retinoid Retinoid Glukokortikoid
Glukokortikoid Estrogen Retinoid
Progestin, Androgen
MANIFESTASI KLINIS
a. Aterosklerosis
Adalah radang pada pembuluh darah manusia akibat akumulasi kolesterol di dalam dinding
pembuluh darah arteri, mengakibatkan penebalan arteriol dan pengerasan pada pembuluh
darah yang dapat menghambat aliran darah ke berbagai organ. Aterosklerosis adalah proses
umum yang melibatkan banyak pembuluh darah di tubuh, termasuk di jantung, otak, dan
ginjal.
b. Hipertensi
Adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik > 140mmHg dan
tekanan darah diastolik > 90mmHg. Sebuah tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg
adalah definisi yang diterima untuk hipertensi sistolik, sedangkan tekanan lebih dari 90
mmHg sering didefinisikan sebagai hipertensi diastolik. Tingkat tekanan darah harus
konsisten, bukan sekadar rekaman sporadis. Untuk menentukan apakah hipertensi hadir,
yang terbaik adalah mengukur tekanan darah sendiri, yang diperoleh di luar pemeriksaan
rutin kedokter, yaitu dianjurkan 1 bulan sekali. Gejala : sakit kepala, migrain, rasa berat di
tengkuk, mata berkunang-kunang, lemah, muka pucat, suhu tubuh sedikit rendah.
c. Klaudikasio intermitten
Adalah nyeri pada otot ekstremitas bawah yang timbul ketika berjalan disebabkan oleh
penyumbatan kolesterol di pembuluh darah kaki. Penyakit ini menyebabkan penderita
berhenti untuk berjalan.
Stadium II : aliran darah ke otot tidak memadai pada aktivitas tertentu. Timbulnya
klaudikasio intermiten. Gejala ini mengurangi penggunaan otot sehingga jarak
tempuh dalam berjalan tidak dapat melebihi jarak tertentu.
Stadium III : aliran darah ke jaringan sudah tidak memadai saat istirahat.
e. Penyakit stroke
Adalah penyakit serebro vaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan kematian
jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke
otak. Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini bisa dikarenakan adanya sumbatan,
penyempitan atau pecahnya pembuluh darah. Berdasarkan proses patologi/perjalanan
penyakit dan gejala klinisnya, stroke dibagi menjadi stroke iskemik dan stroke hemorragik.
Stroke Iskemik adalah kerusakan jaringan otak yang disebabkan kurangnya aliran
darah ke otak sehingga mengganggu kebutuhan darah dan oksigen di jaringan otak.
DIAGNOSIS
160-189 Tinggi
Back to Top
> 190 Sangat tinggi
Kolesterol HDL < 40 Rendah
> 60 Tinggi
200-499 Tinggi
1. Persiapan
Sebaiknya pasien dalam keadaan metabolik yang stabil, tidak ada perubahan berat badan,
pola makan, kebiasaan merokok, olahraga, minum kopi/alkohol dalam 2 minggu terakhir
sebelum dilakukan pemeriksaan, tidak ada sakit berat atau operasi dalam 2 bulan terakhir.
Tidak mendapat obat yang mempengaruhi kadar lipid dalam 2 minggu terakhir. Bila hal
tesebut tidak memungkinkan, pemeriksaan tetap dilakukan tatapi dengan disertai catatan.
3. Analis
Analis kolesterol total dan trigliserida dilakukan dengan metode enzimatik. Analis
kolesterol HDL dan kolesterol LDL dilakukan dengan metode presitipasi dan enzimatik.
Kadar kolesterol LDL sebaiknya diukur secara langsung atau dapat juga dihitung dengan
menggunakan rumus Friedewaid kalau kadar trigliserida < 400 mg/dl, kadar kolesterol
LDL= kolesterol total – kolesterol HDL – 1/5 trigliserid.
0 comments:
Posting Komentar
Back to Top
Masukkan komentar Anda...
Publikasikan Pratinjau
Copyright © 2019 Informasi Kedokteran Dan Kesehatan
Back to Top