Surat Petunjuk Pencairan Dan Pelaksanaan Pelatihan Vokasional NSUP-KOTAKU
Surat Petunjuk Pencairan Dan Pelaksanaan Pelatihan Vokasional NSUP-KOTAKU
Surat Petunjuk Pencairan Dan Pelaksanaan Pelatihan Vokasional NSUP-KOTAKU
PELATIHAN VOKASIONAL
PROGRAM KOTA TANPA KUMUH KOTAKU TAHUN 2018
Tim Penyusun:
1. Dikdik Herdiana
2. Ahmad Firdaus
3. Boyke Nugraha
4. ri Miran
B. Yudi Librawanto
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................... 2
1.1. Latar Belakang .............................................................................................................. 3
1.1.1. Kegiatan Penghidupan Berkelanjutan dalam Program KOTAKU ....................... 3
1.1.2. Perlunya P han Vokasional .......................................................................... 3
1.2. Maksud dan Tujuan ...................................................................................................... 5
1.3. Sasaran ..........................................................................................................................5
1.4. Ketentuan Umum ......................................................................................................... 6
1.4.1. Peng ......................................................................................................... 6
1.4.2. Kriteria KSM ....................................................................................................... 6
1.4.3. Kriteria Lembaga Pel han ............................................................................... 6
1.4.4. Standar Kualitas Pela han.................................................................................. 7
1.4.4.1. Materi ................................................................................................... 7
1.4.4.2. Metode ................................................................................................. 7
1.4.4.3. Media .................................................................................................... 7
1.4.4.4. Biaya ...................................................................................................... 7
1.4.4.5. Tempat .................................................................................................. 8
1.4.4.6. Manajemen Pela han ........................................................................... 8
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
3. Dari Kategori KSM. Hampir semua anggota KSM kategori usaha mikro1 (rata-rata Omzet Rp.
6.898.320/ Bulan dan pendapatan Rp. 1.967.458/ Bulan) dan bisa dikatakan masih level ultra
mikro. Di samping nilai aset dan pendapatan yang rendah, masih banyak kendala lain yang
dihadapi seperti kualitas SDM, keterampilan, pemasaran, teknologi, kualitas produk,
pembukuan dan lain-lain. Belum ada satupun KSM yang masuk dalam kategori usaha kecil.
4. Dari KSM yang dilayani. Jumlah KSM sasaran BDC (binaan dan calon binaan) yang ada saat
ini berjumlah sekitar 1.149 KSM. Dari jumlah tersebut, BDC baru mampu melayani 318 KSM
atau sekitar 28% saja, sedangkan PAD NSUP-IsDB mensyaratkan target 50% KSM (atau
sekitar 646 KSM) yang ada dapat terlayani.
1
Menurut UU No. 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah Pasal 6, Kriteria usaha mikro adalah: a) memiliki
kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b)
memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah). Sedangkan Kriteria Usaha Kecil adalah
sebagai berikut: a) memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau bb memiliki hasil penjualan tahunan
lebih dari Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta
rupiah).
200 20%
- 0%
KSM sasaran target KSM terlayani KSM terlayani
Jumlah Prosentase
Gambar 1.1 Jumlah KSM yang Dilayani BDC
Sumber: diolah dari data KMP Wilayah 1, 2018
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa saat ini masih banyak kendala dialami KSM
binaan BDC dan memberikan dampak terhadap kinerja BDC. Dalam konteks tersebut dibutuhkan
Pelatihan Vokasional bagi KSM yang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas KSM dan
sekaligus mampu meningkatkan jangkauan pelayanan BDC sesuai target PAD, yaitu 50% KSM
terlayani. Untuk menyelenggarakan Pelatihan Vokasional tersebut, maka dibutuhkan Prosedur
Operasional Standar (POS) Pelatihan Vokasional sebagai acuan penyelenggaraan agar mencapai
tujuan yang diharapkan.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari disusunnya POS ini untuk dijadikan acuan dalam penyelenggaraan Pelatihan
Vokasional oleh BDC.
Tujuannya adalah memberikan petunjuk dalam penyelenggaraan Pelatihan Vokasional BDC
sesuai dengan mekanisme penyelenggaraan pelatihan vokasional.
1.3 SASARAN
Sasaran disusunnya POS Pelatihan Vokasional adalah:
1. Tersedianya landasan konsepsi penyelenggaraan pelatihan vokasional.
2. Tersedianya mekanisme penyelenggaraan pelatihan vokasional.
2
Dr. Putu Sudira M.P., Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan dan Pelatihan Vokasi Menyongsong Skill
Masa Depan, UNY, 2011
1.4.4.4 Biaya
Dana Pelatihan Vokasional digunakan untuk memfasilitasi kelancaran kegiatan pengembangan
kapasitas seperti:
1. Pengadaan materi (bahan bacaan),
2. Alat tulis kantor,
3. Administrasi kegiatan,
4. Konsumsi,
5. Biaya narasumber dan mentor,
6. Biaya transportasi peserta, narasumber dan mentor,
7. Biaya spanduk dan sertifikat,
8. Biaya sewa tempat,
9. Biaya sewa alat – alat pelatihan,
10. Biaya bahan baku,
11. Biaya magang / OJT dalam kota (kegiatan pasca pelatihan),
12. Biaya menginap, diperbolehkan jika peserta tidak memungkinkan untuk bisa Pulang-Pergi
(PP) setiap hari dalam mengikuti pelatihan karena jarak tempat tinggal dan tempat
pelatihan jauh serta membutuhkan waktu minimal 3 (tiga) jam untuk mencapai tempat
pelatihan.
BAB II
TAHAPAN PENYELENGGARAAN
1
Identifikasi KSM
& Kebutuhan
Materi
2
Pengelola BDC
Seleksi KSM
4 6 10
3
Penyusunan Proposal Kontrak Kerja Evaluasi Akhir
Seleksi Lembaga
kegiatan Pelatihan Pelatihan Vokasional Kegiatan
Pelatihan
Vokasional
Tidak Konsolidasi
ya Pelatihan
8 11
Lembaga
Pelatihan Pelaksanaan Pendampingan Paska
Kegiatan Pelatihan
Penyusunan Laporan
Pertanggungjawaban
2.2 Penjelasan Tahapan Penyelenggaraan Kegiatan
Pelatihan Vokasional b. Dari data yang ada dilakukan seleksi KSM Vokasional (lampiran 2),
sesuai dengan kriteria di Bab I Subbab 1.4.2, Peserta: b. Daftar KSM dan peserta
c. Hasil dari seleksi itu direkap dalam format Anggota KSM potensial Pelatihan Vokasional
yang ada. (lampiran 4).
Fasilitator:
Tim Korkot
3 Seleksi lembaga pelatihan a. Mendapatkan a. Melakukan pemetaan dan penilaian terhadap Pelaksana: a. Daftar Pemetaan dan
gambaran lembaga – lembaga-lembaga pelatihan yang ada di Pengelola BDC Penilaian lembaga – lembaga
lembaga pelatihan, tingkat kabupaten setidaknya memenuhi 5 pelatihan yang sesuai dengan
b. Melakukan kriteria utama, Peserta ketentuan serta sesuai
kesepakatan untuk b. Menghubungi lembaga pelatihan yang Organisasi Perangkat Daerah dengan kebutuhan paket
hasil pemilihan teridentifikasi sampai mendapatkan company (OPD), Balai Diklat Pelatihan Vokasional
lembaga pelatihan. profile, Pemerintah, Lembaga (lampiran 6),
c. Merekap lembaga-lembaga pelatihan yang ada Pelatihan Swasta, Perguruan b. Berita acara kesepakatan
di tingkat kota (minimal 3 lembaga pelatihan), Tinggi dan Badan Usaha yang untuk pemilihan Lembaga
sesuai dengan kriteria di atas, memiliki pengalaman, Pelatihan Vokasional
d. Melakukan analisis hasil pemetaan sesuai kepedulian, pembinaan dan (lampiran 7).
dengan kriteria lembaga pelatihan yang baik, kerjasama dengan usaha
13
No. Kegiatan Tujuan Langkah-langkah Pelaku Output
e. Melakukan penilaian terhadap Lembaga mikro. Catatan: apabila BDC
pelatihan yang ada, mendapatkan permintaan dari
f. Menyusun daftar lembaga yang relevan Fasilitator: pasar dengan spesifikasi tertentu
dengan kebutuhan paket Pelatihan Vokasional, KMW dan mau menjadi bapak angkat
g. Melakukan rapat koordinasi Pengelola BDC bagi KSM, maka dapat dilibatkan
dengan Komite BDC, dalam proses Pelatihan
h. Memberikan informasi hasil penilaian lembaga Vokasional sebagai narasumber
pelatihan yang teridentifikasi kepada komite dan mentor.
BDC,
i. Melakukan pemilihan lembaga pelatihan yang
sesuai dengan kebutuhan KSM,
j. Lembaga Pelatihan terpilih adalah yang
memiliki skor penilaian paling tinggi.
Penentuan BDC yang dipilih harus dituangkan
di dalam Berita Acara.
Tahap Perencanaan
4 Penyusunan Proposal a. Tersusun perencanaan Pengelola menyusun proposal yang terdiri dari: Pelaksana: a. Rencana Penggunaan Dana
Kegiatan Pelatihan kegiatan Pelatihan • Tujuan dan sasaran Pelatihan Vokasional, Pengelola BDC (lampiran 5),
Vokasional Vokasional • Mengembangkan paket Pelatihan Vokasional b. Proposal dan Paket Pelatihan
yang dibutuhkan KSM, Peserta: Vokasional, RAB, strategi
• RAB setiap Pelatihan Vokasional, Anggota KSM potensial pelaksanaan Pelatihan
• Menyusun Rencana Penggunaan Dana (RPD). Vokasional dan proposal
Fasilitator: Pelatihan Vokasional
Tim Korkot (lampiran 8).
5 Verifikasi Proposal a. Terverifikasi a. Pengelola BDC menyerahkan proposal yang Pelaksana: a. Proposal terverifikasi oleh
Pelatihan Vokasional Perencanaan kegiatan telah disusun kepada Komite BDC untuk Komite BDC Satker PKP Provinsi dan
Pelatihan Vokasional diverifikasi, dapat disetujui
No. Kegiatan Tujuan Langkah-langkah Pelaku Output
Tahap Pelaksanaan
6 Penyepakatan Kontrak a. Melakukan kontrak a. Mengundang lembaga pelatihan terpilih, Pelaksana: a. Kontrak kerja dipahami oleh
Kerja Pelatihan kerja antara Pengelola b. Melakukan kontrak kerja antara pengelola Pengelola BDC dua belah pihak,
Vokasional dan lembaga pelatihan dengan Lembaga pelatihan (harus ada b. Kontrak kerja disepakati dan
terpilih kegiatan pendampingan pasca pelatihan), Peserta: ditandatangani oleh kedua
c. Menyerahkan proposal yang sudah disetujui lembaga pelatihan belah pihak.
oleh Satker PKP Provinsi kepada Lembaga
pelatihan terpilih. Fasilitator:
Tim Korkot
7 Konsolidasi Pelatihan a. Meningkatkan a. Melakukan konsolidasi antara Pengelola BDC, Pelaksana: a. Pemahaman yang sama
kesepahaman dalam KMP/KMW dan Tim Korkot dan lembaga Lembaga pelatihan diantara para pelaku untuk
proses pelaksanaan pelatihan terpilih untuk membahas tujuan, melaksanakan kegiatan
Pelatihan substansi, kurikulum, timeline dalam setiap Peserta: Pelatihan Vokasional dapat
Vokasional agar pelatihan. Pengelola BDC, memahami alur dan proses
memenuhi tujuan pelaksanaan Pelatihan
Pelatihan Fasilitator: Vokasional,
Vokasional. Tim Korkot b. Disusun rencana kerja
pelaksanaan Pelatihan
Vokasional.
8 Pelaksanaan Kegiatan a. Meningkatkan a. Melaksanakan kegiatan Pelatihan Vokasional Pelaksana: a. Pengetahuan, etos kerja dan
Pelatihan Vokasional pengetahuan, etos memperhatikan: Lembaga Pelatihan keterampilan anggota KSM
kerja dan 1) Surat rekomendasi dari KMP, meningkat,
keterampilan 2) Jenis Pelatihan Vokasional sesuai Peserta: b. Jenis usaha, volume dan
anggota KSM, kebutuhan BDC masing-masing Anggota KSM calon binaan kualitas usaha KSM
b. Meningkatkan Jenis, Kabupaten/Kota. atau yang sudah menjadi meningkat,
volume dan kualitas 3) Pada saat proses pelaksanaan pelatihan binaan BDC c. Kapasitas dalam membangun
usaha KSM, harus memperhatikan hal-hal berikut: jejaring usaha meningkat,
c. Meningkatkan a) Tempat pelaksanaan kegiatan Fasilitator: d. Berita Acara Pelaksanaan
Kapasitas dalam Pelatihan Vokasional dilaksanakan - Pelatihan Vokasional
membangun jejaring dengan suasana kondusif dan nyaman. (lampiran 9).
usaha. Adapun syaratnya sebagai berikut :
• Lokasi mudah dicapai oleh seluruh
peserta,
• Lokasi mempunyai penerangan
memadai sehingga Peserta dapat
15
No. Kegiatan Tujuan Langkah-langkah Pelaku Output
berdiskusi, membaca, dan menulis
serta praktik dengan baik,
• Suara pemberi materi dan peserta
dapat terdengar jelas,
• Bentuk dan luas ruangan memadai
untuk pelatihan partisipatif agar
dapat diikuti dengan baik oleh
seluruh peserta, baik untuk sesi
ceramah maupun untuk simulasi,
praktik dan studi kasus, dll,
• Diutamakan di Balai Latihan Kerja
(BLK), Kantor Pendidikan dan
Pelatihan (Diklat) Tingkat
Kabupaten/Kota/Provinsi,
Universitas/Perguruan
Tinggi/Sekolah, Ruang Pertemuan
Kelurahan/Desa atau
Kabupaten/Kota dan tempat/lokasi
on the Job training.
b) Perlengkapan/alat pelatihan
masyarakat yang harus ada di kelas
diantaranya :
• Papan untuk menempel kertas
plano (Flipchart) atau papan tulis,
• Pengeras suara,
• Kursi untuk pemandu,
• Kursi untuk peserta, sebaiknya
posisi kursi dengan membentuk
No. Kegiatan Tujuan Langkah-langkah Pelaku Output
• Media yang akan digunakan pada
kegiatan Pelatihan Vokasional,
§ Administrasi kegiatan seperti
undangan dan daftar hadir,
§ Menyiapkan soal pre-test dan
panduan tes,
• Instrumen pengendalian.
9 Penyusunan laporan Tersusun laporan a. Lembaga pelatihan membuat laporan Pelaksana: a. Laporan pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban pertanggungjawaban pelaksanaan Pelatihan Vokasional, Lembaga Pelatihan Pengelola dari Pelaksanaan Pelatihan
Pelatihan Vokasional Pelatihan Vokasional b. Pengelola merekap laporan dan Komite BDC Vokasional tersusun,
pertanggungjawaban dari lembaga pelatihan, b. Laporan diterima oleh
c. Pelaporan kegiatan dari pengelola diverifikasi Peserta: Pengelola BDC,
oleh Komite BDC, - c. Laporan diverifikasi oleh
d. Pelaporan kegiatan dari Komite BDC Fasilitator: Komite BDC,
diverifikasi oleh Satker PKP Provinsi. - d. Laporan diverifikasi dan
diterima oleh Satker PKP
Provinsi.
Tahap Keberlanjutan
10 Evaluasi akhir kegiatan Mendapatkan gambaran Pengelola BDC melakukan evaluasi akhir kegiatan Pelaksana: Mendapatkan gambaran evaluasi
tentang penyelenggaraan Pengelola BDC pelaksanaan Pelatihan Vokasional
Pelatihan Vokasional (lampiran 10)
yang dilaksanakan oleh Peserta
lembaga pelatihan. Lembaga Pelatihan
Fasilitator:
Tim Korkot
11 Pendampingan paska Tindaklanjut Pihak lembaga pelatihan, Komite dan Pengelola Pelaksana: a. Mendapatkan feedback
pelatihan pengembangan BDC melakukan analisis bersama terhadap Lembaga Pelatihan sebagai proses tindaklanjut,
kurikulum/paket perkembangan peserta pelatihan dan rencana b. Lembaga pelatihan
pelatihan yang tindaklanjut. Peserta: melakukan pendampingan
dibutuhkan. Anggota KSM yang sudah kepada anggota KSM.
selesai mengikuti Pelatihan
Vokasional
16
17
No. Kegiatan Tujuan Langkah-langkah Pelaku Output
Tahap Monitoring dan Evaluasi
Mendapat informasi peta a. Lembaga pelatihan melakukan evaluasi baik di Pelaksana: a. Keterampilan anggota KSM
tingkat kapasitas anggota awal, selama dan sesudah pelatihan Komite BDC meningkat untuk
KSM dilaksanakan, melaksanakan usahanya,
b. Komite BDC melaksanakan monitoring Peserta b. Pelatihan Vokasional dapat
pelaksanakan Pelatihan Vokasional, dibantu Lembaga Pelatihan dan dilaksanakan dengan baik
oleh seluruh pelaku yang terkait. Pengelola BDC sesuai dengan standar
pelatihan.
Fasilitator:
-
BAB III
MATERI PELATIHAN VOKASIONAL
1. Pelatihan Kewirausahaan,
2. Pelatihan Manajemen Produksi,
3. Pelatihan Manajemen Pemasaran,
4. Pelatihan Manajemen Keuangan.
JENIS
TEMA/TOPIK TUJUAN JP
PELATIHAN
Pelatihan Buka Mata Lihat Peserta memahami tentang perkembangan 2
Motivasi Usaha Dunia UMKM di Indonesia dan di dunia.
Memperkokoh Peserta memahami tentang dasar – dasar bisnis. 2
Fundamental Bisnis
Pengertian Bisnis Peserta memahami tentang bisnis. 2
Pertumbuhan Peserta dapat memahami tentang pertumbuhan 2
Bisnis Secara bisnis secara organik.
Organik
Rasionalisasi Bisnis Peserta memahami tentang bisnis secara 2
rasional.
Pengecekan • Peserta mampu belajar mengidentifikasi dini 2
Kesehatan Bisnis masalah yang menggerogoti bisnis,
Anda • Peserta menemukan akar masalah / penyakit
bisnis,
• Peserta mampu menyusun Skala Prioritas
menyelesaikan masalah / menyembuhkan
penyakit di dalam bisnis,
• Peserta mampu target waktu penyelesaian
masalah,
• Peserta mampu menyembuhkan bisnis secara
bertahap,
• Peserta mampu peka terhadap bisnisnya.
Bagaimana Untuk • Peserta mampu mempersiapkan bisnis untuk 2 - 4
Mempersiapkan bertumbuh,
Bisnis • Peserta mampu tumbuh berpatokan
cashflow.
JENIS
TEMA/TOPIK TUJUAN JP
PELATIHAN
Pelatihan Menciptakan • Peserta mampu mengenali produknya 2 - 4
Pengembangan Produk Unggulan sendiri,
Produk • Peserta paham tentang produk unggulan
yang mempunyai peluang pasar,
• Peserta mampu bersaing dengan produk lain.
Manajemen • Peserta memahami tentang manajemen 2 - 4
Produksi produksi.
Memahami produk • Peserta memahami tentang nilai produk, 2 - 4
dan konsumen • Peserta memahami tentang kebutuhan
konsumen,
• Peserta mampu membaca terhadap tren
pasar.
Pelatihan Keterampilan • Peserta paham alat-alat dalam sebuah desain, 4 - 8
Desain teknis desain • Peserta dapat memahami pola/motif dan
Pola/Motif desain tenun yang baik dan benar serta sesuai
Produk tren pasar,
• Peserta memahami konsep desain,
• Peserta menguasai teknik desain.
Praktik • Peserta mencoba membuat desain 8 - 16
pola/motif,
• Menguasai teknik desain menjahit.
Pelatihan Praktik keahlian • Peserta mampu menguasai teknik 4 - 8
Keahlian keterampilan.
• Peserta dapat mengetahui prosedur untuk 2 - 4
Pelatihan Izin perizinan dalam melakukan usaha,
Perizinan usaha
Usaha/ Legal • Peserta mendapatkan informasi dari Lembaga
perizinan terkait.
• Peserta paham untuk manfaat punya hak 4 - 6
paten label,
• Peserta paham alur untuk mendapatkan hak
Pelatihan
Hak paten label paten,
Labeling
• Peserta memahami tentang pentingnya logo
dalam pemasaran,
• Peserta mampu membuat logo bisnis.
JENIS
TEMA/TOPIK TUJUAN JP
PELATIHAN
Pelatihan Mengemas Produk • Peserta memahami tentang Teknik 4 - 6
Pengembangan pengemasan.
Kemasan Membangun Citra • Peserta memahami tentang pentingnya 4 - 6
Produk Produk (Branding) membangun citra produk (branding),
• Peserta memahami tentang bagaimana
melakukan membangun citra produk
(branding).
Manajemen • Peserta memahami tentang ilmu mengatur 2 - 4
Sumber Daya karyawan/SDM,
Manusia (SDM) • Peserta memahami penanganan karyawan.
Pelatihan Pemasaran • Peserta memahami strategi pemasaran 4 - 6
Strategi produk,
Pemasaran • Peserta mampu melakukan penjualan produk.
Pemasaran • Peserta memahami tentang pemasaran 4 - 6
Online/Digital online/digital,
• Peserta mampu membuat disain pemasaran
online.
Pelatihan Membuat Proposal • Peserta mampu menyusun Company Profile, 2 - 4
Kemitraan Bisnis • Peserta mampu menyusun Proposal Bisnis
Usaha yang baik dan benar serta implementatif.
Database Peserta mampu menyusun database secara 2 - 4
(Kemitraaan bahan komputerisasi.
baku, Kemitraaan
pemasaran,
Tempat
pemasaran)
JENIS
TEMA/TOPIK TUJUAN JP
PELATIHAN
Pelatihan • Pencatatan Peserta memahami materi inti pembukuan usaha 4 - 6
Penyusunan transaksi usaha, yang terdiri dari : pencatatan transaksi usaha,
Laporan • Menyusun laporan keuangan, serta laporan keuangan
Keuangan Laporan sebagai alat analisis kinerja.
Keuangan bagi
UMKM,
• Laporan
keuangan
sebagai alat
analisis kinerja.
Pelatihan • Kebijakan dan Peserta memahami materi penunjang 4 - 6
Peyusunan standar pembukuan usaha yang meliputi kebijakan dan
Laporan akuntansi bagi standar akuntansi bagi UMKM, pengoprasian
Keuangan UMKM, aplikasi komputer akuntansi untuk UMKM.
Berbasis • Pengoperasian
Aplikasi Aplikasi
komputer
akuntansi untuk
UMKM.
BAB VI
INDIKATOR HASIL
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran1 : Daftar KSM Binaan dan calon Binaan BDC
DAFTAR KSM BINAAN DAN CALON BINAAN BDC
Nama BDC :
Kab/Kota :
Propinsi :
Status
Jenis Kelamin Status Binaan BDC (check
Kemiskinan Jenis KSM (Checklist) Kapasitas Usaha Anggota KSM
(checklist) list)
(Checklist)
Nama
Produk Nama Pelaku Pembukuan
Nama Nama Kapasitas Jumlah Tenaga Kerja Legalitas Usaha**) Usaha ***) Jangkauan Pemasaran (checklist)
No Nama KSM (Sebutkan Usaha Omzet Per Keuntungan
Kecamatan Kelurahan/Desa Asset*) Produksi Per (checklist) Sudah
Non Usaha Aneka secara (Anggota KSM) Bulan Per Bulan Calon
LK PR MBR KUBE spesifik) Nama Produk bulan Tidak Menjadi
MBR Sejenis Usaha Dibayar Total Ada Tidak Ada Binaan BDC
dibayar Tidak Lingkungan Lintas Lintas Binaan BDC
Ada Lintas Desa > propinsi
(Sebutka Ada Setempat Kecamatan Kabupaten
(Rp) (Pcs/Unit/...) (Rp) (Rp) (Orang) (Orang) (Orang) (checklist)
n)
Keterangan:
*) Yang dimaksud dengan Asset adalah kekayaan bersih diluar tanah dan bangunan tempat usaha
**) Yang dimaksud dengan legalitas usaha adalah jenis perizinan yang terkait dengan usaha KSM, seperti Izin Industri Rumah Tangga (IRT), Izin BPOM dan sertifikasi halal untuk olahah makanan/minuman, dsb.
***) Yang dimaksud pembukuan usaha adalah minimal memiliki catatan usaha sederhana
, ………………………………………......2018
Pengelola BDC
(.............................................)
Diverifikasi, oleh:
Korkot…………………………………………………..
(.............................................)
38
39
Lampiran 2: Daftar Nama produk KSM untuk mengikuti Pelatihan vokasional (Hasil seleksi
Daftar Nama Produk KSM untuk mengikuti pelatihan Vokasional
Nama BDC :
Kab/Kota :
Provinsi :
Catatan : Pada form ini yang diisi adalah 5 jenis usaha yang menjadi prioritas BDC
, ………………………………………......2018
Diverifikasi, oleh:
Korkot…………………………………………………..
(.............................................)
Lampiran 3. Daftar Kebutuhan Pelatihan Vokasional Bagi KSM Binaan dan Calon Binaan BDC
41
Lampiran 4. Daftar KSM dan Peserta Pelatihan Vokasional
43 | Prosedur Operasional Standar (POS) Pelatihan Vokasional Program KOTAKU
43
Lampiran 6: Pemetaan dan Penilaian Lembaga Pelatihan
PEMETAAN LEMBAGA PELATIHAN
BDC : ……………………..
Kabupaten/Kota : ……………………..
Provinsi : ……………………..
Legalitas lembaga Pelatihan
Nama Mengeluarkan
Bukti
Lembaga dan Bentuk Lembaga Profile lembaga Struktur lembaga Tim Pengajar/TA Paket Pelatihan Tempat Alat Praktek sertifikat
No
tempat
kedudukan Yayasan Lembaga Lembaga
…… Ada Tidak Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak ada Ada Tidak ada Ada Tidak ada
Kursus diklat
Legalitas dan Pelatihan
Diisi dengan: √
…………………………………………..2018
Penilai Menyetujui,
Pengelola BDC Korkot Komite KMW Satker PKP Provinsi
…………………………….) (………………..……)
(………………………………….) (………………..……)
(…………………………….)
(………………………………….) (………………..……)
(…………………………….)
(………………………..)
(………………………………….) (………………..……) (………………………………….) (………………..……)
(…………………………….)
(………………………..)
(……………………………)
(………………………………….) (………………..……)
(………………………..)
(……………………………)
(…………………………….) (……………………………)
(………………………..)
(…………………………….) (……………………………)
(………………………..)
(…………………………….) (……………………………)
(………………………..)
Lampiran 7: Format Berita Acara Kesepakatan Kerjasama
FORMAT F-02
BERITA ACARA KESEPAKATAN KERJASAMA
PELAKSANAAN KEGIATAN PELATIHAN VOKASIONAL
BDC : _____________________
Provinsi : _____________________
Berdasarkan hasil kesepakatan antara Komite, Pengelola dan Tim Korkot, maka bersama ini
Pengelola BDC sepakat untuk bekerjasama dengan Lembaga Pelatihan
___________________________ untuk melaksanakan kegiatan Pelatihan Vokasional
___________________, hari /tanggal _______________ s.d. ______________ tahun dengan
perjanjian sebagai berikut:
1. Pelatihan dilaksanakan sesuai dengan paket yang disetujui
2. Alat pelatihan disediakan oleh pihak lembaga pelatihan
3. Lembaga pelatihan mengeluarkan sertifikat
4. ......................................................................
5. ......................................................................
*) Bentuk dan tampilan dapat disesuaikan dengan hasil perjanjian antara BDC dengan pihak Lembaga Pendidikan
Berita Acara ini juga dilampirkan risalah/notulensi pertemuan, daftar hadir peserta pertemuan,
dan lampiran lain yang diperlukan.
Demikian Berita Acara ini dibuat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Tanggal ______________
Pengelola BDC Lembaga Pelatihan Mengetahui,
(..................................................) (.........................................................) (Komite BDC)
Format ini hanya contoh, dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan setempat
Provinsi : .....................................................................
1. Peserta dan Lembaga Pelatihan:
3.4.1.1.1 Nama-nama peserta
No Nama KSM Alamat L/P Usia Pendidikan Usaha
Waktu dan Tempat:
No ASPEK JUMLAH
c. Lainnya
Mengetahui,
Format ini hanya contoh, dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan setempat
BERITA ACARA PELAKSANAAN KEGIATAN PELATIHAN VOKASIONAL
Desa/Kelurahan : _____________________
BDC : _____________________
Provinsi : _____________________
Kota/Kabupaten : _____________________
Pada hari ini ..................... tanggal ..................... bulan ..................... tahun ……………….…… telah
dilaksanakan kegiatan pelatihan vokasional ……………………………………………….. dari tanggal
……………… sampai tanggal …………………….., bertembat di ………………………, dengan rincian sebagai
berikut :
No Uraian Jumlah
1 Jumlah Jam Pelajaran
2 Jumlah hari
3 Jumlah Peserta yang hadir
Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenarnya, untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Yang membuat berita acara,
No. Nama Selaku Tandatangan
1. Pengelola BDC 1.
2. Lembaga Pelatihan 2.
3. Wakil Peserta 3
4. Wakil peserta 4
Mengetahui:
Komite BDC,
(........................................... )
Format ini hanya contoh, dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan setempat
JENIS PELATIHAN
VOKASIONAL :
Bobot Ya (1)/
No Tahapan Score Uraian Keterangan
Max Tidak (0)
Lampiran 11. Format Surat Perjanjian Kerja antara Pengelola BDC dengan Lembaga Pelatihan
SURAT PERJANJIAN KERJA (SPK)
Antara
Pengelola BDC …….... Kabupaten/Kota…..
dengan
Lembaga Pelatihan …….. ...
Tentang Pelaksanaan Pelatihan Vokasional
Nomor : ………....
Pada hari ini ………, tanggal…………bulan……………tahun ……., bertempat di ………………….., yang
bertanda tangan di bawah ini :
1. NAMA : ………………..
JABATAN : Manager BDC ... Kota
ALAMAT : …………………….
Dalam hal ini bertindak di dalam jabatan tersebut dan oleh karena itu
bertindak untuk dan atas nama BDC ………………… selanjutnya disebut
PIHAK KESATU.
2. NAMA : ……………..
JABATAN : …………….
ALAMAT : ……………..
Dalam hal ini bertindak di dalam Jabatan tersebut dan oleh karena itu
bertindak untuk dan atas nama lembaga pelatihan ……………….,
selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan sebagai berikut:
1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesai Nomor
24/PRT/M/2016 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah di
Direktorat Jenderal Cipta Karya;
2. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 173/PMK.05/2016 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang
Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian/Lembaga;
3. Surat Edaran Dirjen Cipta Karya Nomor 08/SE/DC/2018 Tentang Perubahan Surat Edaran
Direktur Jenderal Cipta Karya Nomor 88/SE/DC/2016 tentang Petunjuk Teknis Penyaluran
Bantuan Pemerintah di Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman;
PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA yang selanjutnya disebut PARA PIHAK sepakat untuk
mengadakan ikatan Perjanjian Kerja, untuk melaksanakan pelatihan vokasional yang
pembiayaannya diperoleh dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja
Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP) Provinsi …………... Tahun 2018, untuk
Kota/Kabupaten ……………...., dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
TUJUAN PERJANJIAN
Tujuan Surat Perjanjian Kerja adalah bahwa PIHAK KEDUA harus melaksanakan pekerjaan yang
menjadi pokok perjanjian, sehingga hasil pekerjaan mencapai hasil yang diharapkan PIHAK
KESATU, sesuai dengan ketentuan-ketentuan di dalam Surat Perjanjian Kerja ini.
Pasal 2
LINGKUP PEKERJAAN
PIHAK KESATU memberikan dana untuk pelatihan vokasional kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK
KEDUA menerima tugas pekerjaan dari PIHAK KESATU yaitu untuk menyelenggarakan paket
pelatihan …………………………………
Pasal 3
DOKUMEN PERJANJIAN
(1) Surat Perjanjian Kerja ini terdiri dari dokumen sebagai berikut :
a. Surat Perjanjian Kerja;
b. Berita Acara Kerjasama;
c. Rencana Teknis dan Rencana Anggaran Biaya;
d. Rencana teknis yang dimaksud adalah GBPP dan proposal kegiatan pelatihan
vokasional.
(2) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan satu kesatuan
Pasal 4
PENGAWASAN
(1) Pengawasan terhadap PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dilakukan oleh
PIHAK KESATU.
(2) PIHAK KESATU dalam melakukan pengawasan dibantu oleh Tim Korkot dan pihak lain
sesuai ketentuan program.
Pasal 5
KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB
(1) PIHAK KESATU wajib memfasilitasi PIHAK KEDUA, sesuai kewenangan dan tugas pokok
dan fungsinya untuk kelancaran pelaksanaan pelatihan vokasional.
(2) PIHAK KESATU wajib membayar PIHAK KEDUA atas pelaksanaan pelatihan vokasional
sebagaimana syarat-syarat dan cara pembayaran dalam Dokumen Perjanjian Kerja ini.
(3) PIHAK KEDUA wajib melaksanakan kegiatan yang disepakati secara profesional sesuai
dengan kompetensi bidang keahliannya.
(4) PIHAK KEDUA wajib menyerahkan hasil kegiatan dalam bentuk Laporan
Pertanggungjawaban Pelaksanaan Kegiatan (LPJ) dalam rangkap 5 (lima) kepada PIHAK
KESATU, yang berisi:
a. Berita Acara Penyelesaian Pelatihan Vokasional yang ditandatangani oleh 2 (dua)
orang saksi;
b. Foto kegiatan harian pelaksanaaan pelatihan vokasional;
c. Video kegiatan pelaksanaaan pelatihan vokasional;
d. Daftar perhitungan dana awal, penggunaan dan sisa dana;
e. Surat Pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan; dan
f. Bukti surat setoran sisa dana ke rekening Kas Negara kepada PIHAK KESATU sesuai
dengan perjanjian kerja sama sebagai dokumen tambahan laporan
pertanggungjawaban bantuan.
Pasal 6
NILAI PERJANJIAN
(1) Nilai Surat Perjanjian Kerja pelatihan vokasional ini sebesar Rp. ……………………………....
(……………... rupiah).
(2) Nilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sudah termasuk dana pelatihan beserta dana
pelaporan kegiatan.
Pasal 7
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN
(1) Pelaksanaan kegiatan pelatihan vokasional dapat dimulai setelah Surat Perjanjian Kerja
(SPK) ditandatangani oleh PARA PIHAK.
(2) Jangka waktu pelaksanaan kegiatan pelatihan vokasional adalah ……. hari kalender,
terhitung mulai tanggal …..., bulan …..., tahun …..., sampai dengan tanggal …..., bulan …...,
tahun ……..
(3) PIHAK KEDUA menyusun laporan pertanggungjawaban pelatihan vokasional untuk
diserahkan kepada PIHAK KESATU setelah seluruh kegiatan diselesaikan.
(4) Sesuai dengan ayat (3) selambat-lambatnya dua minggu kalender setelah selesai
pelatihan.
(5) Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan, PIHAK KESATU wajib mengeluarkan
Berita Acara Serah Terima Pekerjaan pelatihan vokasional.
Pasal 8
PEMBAYARAN
(1) Semua pembayaran dilakukan secara langsung melalui rekening Bank Pengelola BDC ke
rekening Lembaga Pelatihan.
(2) Pengelola BDC …………. membayar kegiatan pelatihan vokasional atas pengajuan dari
lembaga pelatihan.
(3) Pengajuan dana untuk pekerjaan dilakukan sesuai kesepakatan PARA PIHAK.
(4) Apabila terjadi penyimpangan di lapangan, maka PIHAK KESATU berhak untuk melakukan
penangguhan pembayaran tahap berikutnya sampai dengan adanya penyelesaian
permasalahan di lapangan.
Pasal 9
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
(1) Apabila PIHAK KEDUA telah menyelesaikan pekerjaannya, PIHAK KEDUA membuat
Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan (LPJ) pelatihan vokasional dan telah diverifikasi,
untuk menyatakan seluruh pekerjaan telah selesai dan siap diperiksa oleh PIHAK KESATU.
(2) Apabila sampai batas waktu akhir Tahun Anggaran 20…..., PIHAK KEDUA tetap belum
dapat menyelesaikan pekerjaan, maka PIHAK KEDUA harus membuat Berita Acara Status
Pelaksanaan Kegiatan (BASPK) sebagai Pengganti Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan
(LPJ).
(3) BASPK harus memuat kondisi hasil pelaksanaan kegiatan yang tercapai pada saat itu dan
disertai Lampiran Realisasi Anggaran dan Biaya.
(4) Apabila hingga penandatanganan BASPK, masih terdapat sisa dana yang belum terserap
maka sisa dana tersebut harus dikembalikan oleh PIHAK KEDUA ke rekening PIHAK
KESATU dengan menyampaikan bukti surat setoran bank.
Pasal 10
PERSELISIHAN
(1) Dalam hal terjadi perselisihan, PARA PIHAK mengutamakan musyawarah untuk mufakat.
(2) Dalam hal musyawarah tidak mencapai mufakat, maka PARA PIHAK sepakat menunjuk
pengadilan negeri setempat.
(3) PARA PIHAK memilih domisili hukum masing-masing sesuai dengan tempat kedudukan
hukum yang tetap dan sah.
Pasal 11
KEADAAN KAHAR
(1) Yang digolongkan dalam keadaan kahar antara lain:
a. Peperangan;
b. Kerusuhan;
c. Revolusi;
d. Bencana alam seperti banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus, tanah longsor,
wabah penyakit dan angin topan;
e. Kebakaran;
f. Gangguan lainnya.
(2) Apabila terjadi hal-hal sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sehingga pekerjaan yang
telah ditentukan dalam perjanjian ini tidak dapat terpenuhi, PARA PIHAK sepakat akan
menyelesaikan secara musyawarah untuk mufakat.
Pasal 12
KETENTUAN PENUTUP
(1) Perjanjian ini mulai berlaku pada tanggal ditandatangani oleh PIHAK KESATU dan PIHAK
KEDUA dilengkapi lampiran-lampirannya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
perjanjian ini.
(2) Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) bermaterai Rp.6.000,00 yang masing-masing
mempunyai kekuatan hukum yang sama, serta salinan rangkap 4 (empat) yang masing-
masing diperuntukan:
a. Salinan ke - 1 : Satker PKP Provinsi …………....
b. Salinan ke - 2 : BDC ………………...
c. Salinan ke – 3 : Lembaga pelatihan ……………...
d. Salinan ke – 4 : KMW
PIHAK KEDUA PIHAK KESATU
(___________________) (___________________)
Nama Jelas Nama Jelas