Spesifikasi Butir Soal

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Spesifikasi butir soal

Spesifikasi butir soal merupakan parameter kualitatif butir soal meliputi diantaranya
validitas isi, dan validitas konstruk.
a. Validitas isi
Validasi isi butir soal kimia (content validity) merupakan pengujian validitas yang
dilakukan mengenai isinya untuk memastikan apakah butir soal mengukur secara tepat
pengetahuan kimia peserta didik yang telah ditetapkan. Apabila peserta didik diukur
kemampuannya mengenai materi perhitungan pH larutan asam dan basa, maka butir soal
harus berisi pertanyaan mengenai materi tersebut. Pengujian validitas dilakukan dengan
menelaah butir soal yang ada pada kisi-kisi soal dengan mencermati kesesuaian isi butir
soal dengan materi tes dan silabus,serta dengan indikator soal yang ingin dicapai. Butir
soal dinyatakan valid apabila butir soal yang dibuat sesuai dengan kisi-kisi soal.
Pengujian validitas isi dapat dilakukan salah satunya dengan meminta pertimbangan ahli
(expert judgement) dengan memberikan penilaian kesesuaian butir soal dengan kisi-
kisinya.
b. Validitas Konstruk
Validitas konstruk (construct validity) merupakan pengujian validitas yang dilakukan
dengan melihat kesesuaian konstruksi butir soal yang dibuat dengan kisi-kisinya.
Pengujian konstruksi hasil belajar untuk ranah kognitif berkaitan dengan dimensi proses
(C1 – C6) dan dimensi pengetahuan (K1 – K4). Pengujian validitas konstruk dapat juga
dilakukan dengan pertimbangan ahli.
1. Karakteristik Butir Soal
Karakteristik butir soal merupakan parameter kuantitatif butir soal yang meliputi
diantaranya tingkat kesukaran (difficulty index) dan daya beda (discriminating power) soal
objektif dan soal uraian.
a. Tingkat kesukaran butir soal objektif
Tingkat kesukaran suatu butir soal objektif adalah proporsi peserta didik yang
menjawab benar. Tingkat kesukarann diberi notasi p atau TK dihitung dengan rumus :
∑ benar
p = ∑ peserta didik

Keterangan :
p : tingkat kesukaran butir soal objektif
∑ benar : jumlah peserta didik menjawab benar
∑ peserta didik : jumlah seluruh peserta didik
Kriteria tingkat kesukaran butir soal objektif adalah sebagai berikut.
Sukar bila p = 0,00 s.d 0,25
Sedang bila p = 0,25 s.d 0,75
Mudah bila p = 0,75 s.d 1,00
b. Tingkat kesukaran butir soal uraian
Tingkat kesukaran butir soal uraian ditentukan sesuai dengan kriteria persentase
berhasil peserta didik memperoleh skor jawaban yang ditetapkan sekolah, misalnya
kriteria skor minimal 60 pada skala 101 (0 – 100) atau skor 6,0 pada skala 11 (0 – 10 )
maka tingkat kesukaran butir soal uraian merupakan jumlah peserta didik yang
memperoleh skor lebih dari 60 atau 6 untuk butir soal dibagi dengan jumlah seluruh
peserta didik. Suatu butir soal uraian termasuk butir soal yang :
sukar bila jumlah peserta didik yang berhasil : 00,0% s.d. 27,0%
sedang bila jumlah peserta didik yang berhasil : 27,0% s.d. 72,0%
mudah bila jumlah peserta didik yang berhasil : 72,0% s.d. 100,0%
c. Daya beda butir soal objektif
Daya beda butir soal merupakan kemampuan butir soal untuk membedakan
peserta didik berkemampuan tinggi dengan peserta didik berkemampuan rendah.
Semakin tinggi daya beda suatu butir soal, semakin baik butir soal tersebut membedakan
antara peserta didik berkemampuan tinggi dengan yang berkemampuan rendah. Daya
beda butir soal objektif dihitung menggunakan rumus :
∑ benar (atas) ∑ benar (bawah)
DB = ∑ peserta didik (atas) – ∑ peserta didik (bawah)

Keterangan :
DB : Daya beda butir soal
∑ benar (atas) : jumlah peserta didik yang menjawab benar dari peserta didik
berkemampuan tinggi
∑ benar (bawah) : jumlah peserta didik yang menjawab benar dari peserta didik
berkemampuan rendah
∑ peserta didik (atas) : jumlah seluruh peserta didik berkemampuan tinggi
∑ peserta didik (bawah): jumlah seluruh peserta didik berkemampuan rendah
Untuk mencari daya pembeda butir soal objektif, skor total hasil belajar diurutkan
dari yang tertinggi sampai dengan yang terendah. Data skor total dibelah menjadi dua,
yaitu kelompok atas yang memiliki skor tinggi dan kelompok bawah yang memiliki skor
rendah. Bila jumlah peserta didik gasal, satu peserta didik di tengah dihapus. Skor
masing-masing butir baik kelompok atas maupun kelompok bawah dijumlah, kemudian
dihitung besarnya proporsi peserta didik yang menjawab benar, baik dari kelompok atas
maupun dari kelompok bawah untuk setiap butir.
Bila jumlah peserta didik sangat banyak, skor peserta didik diurutkan peringkatnya
lebih dahulu, kemudian diambil 27% kelompok atas dan dihitung kelompok atas yang
menjawab benar. Setelah itu diambil 27% kelompok bawah dan dihitung kelompok
bawah yang menjawab benar. Daya beda butir soal dihitung dengan rumus sebagai
berikut.
∑ RH ∑ RH
DB = NH
- NL

Keterangan :
∑RH : jumlah peserta didik menjawab benar dari 27% kelompok atas
∑RL : jumlah jumlah peserta didik menjawab benar dari 27% kelompok bawah
NH : jumlah peserta didik kelompok atas
NL : jumlah peserta didik kelompok bawah
Kriteria daya beda butir soal objektif dari hasil perhitungan DB adalah sebagai berikut.
0,4 atau lebih : butir soal sangat baik
0,30 – 0,39 : butir soal cukup baik
0,20 - 0,29 : butir soal tidak baik
0,19 ke bawah : butir soal sangat tidak baik

2. Validitas dan Reabilitas Perangkat Soal


a. Validitas
Ada beberapa jenis validitas adalah validitas teoritis yakni validitas isi dan validitas
konstruk, serta validitas empiris. Validitas perangkat soal ditentukan oleh validitas butir-
butir soalnya. Perangkat soal bersifat valid (sahih) apabila butir-butir soalnya valid. Uji
validitas perangkat soal dilakukan secara empiris yakni soal tersebut diujicobakan
terhadap peserta didik yang karakteristiknya sama dengan peserta didik tes kemudian
dari hasil validasi tersebut dihitung secara statistik korelasi.
Validasi butir soal objektif atau pilihan ganda ditentukan dengan rumus koefisien
korelasi biseral sebagai berikut.
Mp − Mt 𝑃
rp bis = St
√𝑞

Keterangan :
rp bis : koefisien point korelasi biseral
Mp : rerata skor dari peserta didik yang menjawab betul dari butir soal
yang divalidasi
Mt : rerata skor total seluruh peserta didik
St : standar deviasi dari skor total
p : proporsi peserta didik yang menjawab benar dari butir soal yang
banyaknya peserta didik yang menjawab benar
divalidasi (p = )
jumlah seluruh peserta didik

q : proporsi peserta didik yang menjawab salah (q = 1-p)


Butir soal objektif dikatakan valid apabila harga rp bis hasil perhitungan ≥ r tabel pada taraf
signifikansi (α) 0,01 atau 0,05 dengan db = N-2 (N adalah jumlah peserta didik)
Validitas butir soal uraian rumus product moment dengan rumus sebagai berikut.
∑ xy
rxy =
√(∑x 2) (∑y 2 )

Keterangan :
r : koefisien korelasi
∑xy : jumlah produk x dan y
Butir soal uraian dikatakan valid apabila harga rxy hasil perhitungan ≥ r tabel pada taraf
signifikansi (α) 0,01 atau 0,05 dengan db = N-2.
b. Reabilitas
Suatu instrument soal dikatakan reliable (dapat dipercaya) apabila memberikan
hasil yang tetap atau konsisten jika digunakan untuk tes berkali-kali. Reabilitas soal
bentuk objektif dihitung dari butir soal yang sudah valid. Uji reabilitas digunakan rumus
Kuder Riechardson-20 atau KR-20, rumusnya adalah :
k SB 2 − ∑pq
r11 = ( )
k−1 SB 2
Keterangan :
r11 : reabilitas tes secara keseluruhan
k : jumlah butir soal
p : proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
banyak peserta didik yang menjawab benar tiap butir soal
(p= jumlah peserta didik
)

q : proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1-p)


SB : standar deviasi dari tes
Kriteria koefisien reabilitas (r11) yang dapat digunakan dapat dinyantakan sebagai
berikut.
0,000-0,200 : reabilitas sangat rendah
0,200-0,400 : reabilitas rendah
0,400-0,600 : reabilitas cukup
0,600-0,800 : reabilitas tinggi
0,800-1,000 : reabilitas sangat tinggi

Anda mungkin juga menyukai