FTSP
FTSP
FTSP
LAPIS TIPIS
DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VI
NAMA ANGGOTA :
TEORI 4
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih
atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung. Mengandung satu jenis obat dengan
atau bahan tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai zat pengisi,
zat penghancur, zat pengikat, zat pelicin, zat pembasah, atau zat lain yang cocok (Anonim,
1979). Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang biasanya dibuat
dengan penambahan bahan tambahan farmasetik yang sesuai (Ansel, 1989).
Kelebihan sediaan tablet yaitu ringan, mudah dalam pembungkusan, pemindahan dan
penyimpanan. Pasien menemukan kemudahan untuk membawanya dan tidak perlu
menggunakan alat bantu seperti sendok untuk pemakaiannya (Parrott, 1971).
Kerugian sediaan tablet yaitu beberapa obat tidak dapat dikempa menjadi padat dan
kompak dan obat yang rasanya pahit, obat dengan bau yang tidak dapat dihilangkan atau
obat yang peka terhadap kelembaban udara perlu pengapsulan atau penyelubungan dulu
sebelum dikempa (bila mungkin) atau memerlukan penyalutan dulu (Banker dan Anderson,
1986).
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini, antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan tablet salut lapis tipis?
2. Apa keuntungan dan kerugian tablet salut lapis tipis?
3. Apa saja syarat dan prinsip penyalutan tablet?
4. Apa bahan da komponen yang digunakan dalam penyalutan?
5. Bagaimana cara penyalutan lapis tipis?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk:
1. Untuk Mengetahui pengertian tablet salut lapis tipis
2. Untuk Mengetahui keuntungan dan kerugian dari tablet salut lapis tipis
3. Untuk Mengetahui syarat dan prinsip penyalutan tablet
4. Untuk Mengetahui bahan dan komponen yang digunakan dalam penyalutan
5. Untuk Mengetahui metode yang digunakan untuk penyalutan lapis tipis
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.2 Keuntungan
Beberapa keuntungan penggunaan teknologi film coating (lapis tipis) yaitu :
Jika hanya menggunakan polimer saja akan dihasilkan lapisan film yang
rapuh, mudah pecah, dan mudah terkelupas, untuk memperbaiki hal tersebut,
diperlukan plasticizer untuk mempertinggi keluwesan dan fleksibilitas dari lapisan
tipis penyalut tersebut (Basri, 2009).
c. Pewarnaan yang homogen pada lapisan tipis yang berwarna dan tidak boleh
terjadi migrasi zat warna ke dalam inti tablet
d. Lapisan penyalut tidak boleh menunjukkan sifat mudah pecah dan retak
f. Penyalut harus mempunyai rasa yang menyenangkan dan dapat menutupi rasa dan
bau yang tidak enak dari tablet inti
g. Pada umumnya lapisan penyalut harus melarut dalam media cairan lambung
dengan waktu sesingkat mungkin
h. Penyalutan yang digunakan tidak boleh merusak atau mengurangi aktivitas bahan
obat (Martin, et. al., 1993).
a. Sifat-sifat tablet
Tablet-tablet yang akan disalut harus mempunyai sifat fisik tertentu yang
sesuai. Dalam proses penyalutan, tablet-tablet bergulir di dalam panci atau
berhamburan dalam aliran udara dari suatu penyalut suspensi udara ketika proses
penyalutan berlangsung. Agar mampu menahan benturan sesama tablet atau
benturan tablet dengan dinding panci, maka tablet harus tahan terhadap abrasi dan
gumpil. Permukaan tablet yang rapuh, yang lunak oleh pemanasan, atau yang rusak
oleh campuran penyalut, cenderung menjadi kasar pada tahap awal proses
penyalutan dan tidak cocok untuk disalut dengan lapisan tipis (Augsburger & Hoag,
2008).
b. Proses penyalutan
Suatu bahan penyalut lapisan tipis yang ideal harus mempunyai sifat-sifat
sebagai berikut :
b. Larut dalam keadaan tertentu yang dimaksud, misalnya kelarutan yang mudah
dalam air, lambat larut dalam air atau kelarutan yang tergantung pada pH (lapisan
enterik).
d. Stabilitas dalam keadaan panas, cahaya, kelembapan, udara dan substrat yang
akan disalut. Sifat-sifat lapisan tipis harus tidak berubah dengan berlalunya waktu.
1. SEALING
Tahap ini bertujuan untuk menutup tablet inti dan pengaruh air yang dipakai untuk
proses penyalutan. Bahn yag digunakan : shellac bebas arsen dan cellulose acetat phtalat
2. SUBCOATINC.
Fungsinya adalah untuk menutup bagian tepi tablet sehingga tablet tidak bcrsudut
Selain itu dapat pula berguna untuk mcningkatkan ikatan antarasealcoat dengan
sugarcoat . Bahan subcoating terdiri dari :subcoating solution dan subcoating powder
3. SMOOTHING
Tahap ini bertujuan untuk melicinkan permukaan tablet yang telah selesai disubcoat.
Balian yang dipakai sirup gula
4. COLORING
Tahap ini bertujuaji memberi wama tablet salut sesuai warna yang dikehendaki.
Pewarnaan dapat dilakukan dcngan berbagai cara, antara lain dengan mcnggunakan satu
macam kadar zal warna, Caranya adalah dengan menambahkan terleblh dahulu larutan
pewarna dengan kadar rendah lalu naik dengan kadar tcrtenlu uniuk kcmndlan kcmbali
ditambahkan larutan dengan kadar yang rendah. Macam warna yang digunakan dihagi
dalam dua golongan: yang larut dan yang tidak larut air. Pewarnaan dengan zat warna
yang tidak larut dalam air akan lebih cepat daripada apabila digunakan zat wama yang
larut.
5. FINISHING
Bertujuan untuk membuat permukaan tablet salut menjadi licin setelah selesai
pewarnaan.
6. POLISHING
Tahap ini adalah tahap yang terakhir, dengan tujuan untuk menjadikan permukaan
tablet salut menjadi mengkilap dan indah. Bahan yang dipakai : cera carnauba atau PEG
dalam pelarut klorofrom
Uji ini dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian batas waktu hancur yang
tertera dalam masing-masing monografi, kecuali pada etiket dinyatakan bahwa tablet
atau kapsul digunakan sebagai tablet hisap atau dikunyah atau dirancang untuk pelepasan
kandungan obat secara bertahap dalam jangka waktu tertentu atau melepaskan obat
dalam dua periode berbeda atau lbih dengan jarak waktu yang jelas diantara periode
pelepasan tersebut.
2.4.2 Friabilitas
Friabilitas merupakan salah satu parameter yang perlu ditetapkan dari sebuah
tablet untuk mengetahui ketahanan tablet terhadap bantingan pada saat pengepakan
maupun distribusi. Sebelum diuji, tablet harus dibersihkan dari segala debu atau serbuk
yang menempel, begitupun setelah pengujian. Bobot sebelum dan sesudah diuji
kemudian dibandingkan. Selisih bobotnya tidak boleh lebih dari 1%.
PENUTUP
4.1 simpulan
1. Tablet salut lapis tipis adalah tablet kempa yang disalut tipis, berwarna atau tidak dari
bahan polimer yang larut dalam air yang hancur cepat di dalam saluran cerna
2. Ada 2 komponen utama yang penting dalam penyalutan tablet yaitu sifat sifat tablet dan
proses penyalutan
3.Ada 2 metode yang digunakan dalam penyalutan lapis tipis yaitu metode panci tuang, dan
metode panci semprot
4.2 saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber – sumber
yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
Augsburger, L.L. & Hoag, S. W. 2008. Pharmaceutical Dosage Forms: Tablets. 3rd Edition.
Informa Health Care USA. New York.
Aulton, M, E. 1988. Pharmaceutics: The Science of Dosage Form Design. Churchill
Livingstone Inc. New York.
Basri. 2009. Batang Brotowali (Tinospora crispa (L) Miers) dengan Bahan Penyalut
Hidroksipropil Metilselulosa dan Polietilen Glikol 400. Tersedia di:
http://www.etd.eprints.ums.ac.id/5865/ [diakses pada 13 Mei 2013].
Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi Ketiga. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. Jakarta.
Lachman, L. , Lieberman, H. A., & Joseph, L. K. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri.
Edisi Ketiga. Penerjemah: Siti Suyatmi. Penerbit Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Martin, A., James, S., & Arthur, C. 1993. Farmasi Fisik. UI Press. Jakarta.
Saifullah.2007.Tablet Salut. Tersedia di:
http://www.akfar.ac.id/index.php?option=com_phocadownload&view=category&id=4:
tablet&download=7:tablet-khusus&Itemid=70 [diakses pada 13 Mei 2013].