Laporan Pengujian Super Absorbent Polymer Pada Popok

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

Laporan Pengujian Super Absorbent Polymer pada Popok

MT 3132 Material Polimer

Oleh :

Nama : George Amos Bastian Sianturi

NIM : 13717029

Tanggal Pengujian : 24 September 2019

Program Studi Teknik Material


Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
Institut Teknologi Bandung
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita pasti tidak akan jauh dari produk-produk yang
berdasarkan polimer. Mengapa begitu banyak barang yang berdasarkan polimer? Karena
sumbernya yang mudah didapatkan dan sifatnya yang mudah dimodifikasi sesuai
kebutuhan. Salah satu aplikasi dari polimer yang dimodifikasi adalah dalam pembuatan
diaper.

Tentu saja diapers bukanlah barang yang asing bagi masyarakat umum. Diapers sendiri
biasanya digunakan oleh bayi, batita, ataupun balita, meskipun ada beberapa diapers yang
digunakan oleh manula. Diapers sendiri memiliki sifat penting yang harus dibutuhkan,
yaitu mampu menyerap air banyak dan menampungnya, bahkan dengan perbandingan
volume atau massa yang sangat jauh. Sifat diapers ini dapat dipenuhi karena adanya super
absorbent polymer didalam diapers.

1.2 Tujuan

1. Menentukan kapasitas penyerapan SAP (diapers dan merek “MT”)

terhadap air dan larutan garam.

2. Membandingkan kapasitas penyerapan SAP dari diapers dengan SAP

merek “MT”.

3. Membandingkan kapasitas penyerapan SAP dari beberapa merek diapers.


BAB II

TEORI DASAR

Super absorbent polymer adalah suatu bahan yang dapat mengabsorpsi dan atau
menyimpan cairan lebih dari berat bahan tersebut dan tidak melepas cairan tersebut. Pada
awalnya super absorbent polymer dibuat dari tepung, selulosa dan polivinil alkohol yang
mempunyai gugus hidrofilik dan mempunyai daya afinitas yang tinggi terhadap air. Super
absorbent polymer jenis ini mempunyai beberapa kelemahan diantaranya kapasitas
absorpsinya relatif kecil, kurang stabil terhadap perubahan pH, suhu dan sifat fisik yang
tidak bagus. Dewasa ini sedang dikembangkan super absorbent polymer yang dibuat dari
polimer organik yang dimodifikasi dengan mineral alam seperti bentonit, kuarsa dan
silika. Super absorbent polymer modifikasi ini mempunyai sifat fisik dan kimia yang jauh
lebih baik.

Super absorbent polymer dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis. Berdasarkan


morfologinya diklasifikasikan menjadi super absorbent polymer serbuk, partikel, bola,
serat, membran dan emulsi. Ditinjau dari jenis bahan penyusunnya terdiri dari super
absorbent polymer makromolekul alam, semipolimer sintetis dan polimer sintetis
sedangkan dilihat dari proses pembuatannya dapat dibedakan menjadi polimer cangkokan
dan polimer ikatan silang.

Ikatan utama super absorbent polymer adalah gugus hidrofilik karena terdiri dari gugus
asam karboksilat (-COOH) yang mudah menyerap air. Ketika super absorbent polymer
dimasukkan dalam air atau pelarut akan terjadi interaksi antara polimer dengan molekul
air. Interaksi yang terjadi adalah hidrasi. Mekanisme hidrasi yang terjadi adalah ion dari
zat terlarut dalam polimer seperti COO- dan Na+ akan tertarik dengan molekul polar air.

Dalam proses pembuatan super absorbent polymer, polimer yang digunakan harus
memenuhi persyaratan diantaranya yaitu bersifat hidrofilik, tidak larut dalam air,
mempunyai gugus fungsi yang bersifat ionik. Asam poliacrilite dan poliacrilamide
merupakan bahan super absorbent polymer yang paling banyak digunakan karena
mempunyai daya afinitas yang paling baik. Komposit super absorbent polymer dapat
dibuat dengan proses penggabungan polimer dengan silika. Berdasarkan proses
penggabungan, pembuatan super absorbent polymer dapat dibedakan menjadi dua jenis.
Jenis pertama yaitu penggabungan monomer dengan silika kemudian diikuti proses
polimerisasi sedangkan yang kedua adalah penggabungan polimer dengan silika. Proses
pembuatan yang paling banyak digunakan adalah proses pertama karena dapat
menghasilkan ikatan yang kuat antara polimer dengan silika. [1]

BAB III

METODOLOGI & PENGOLAHAN DATA

3.1 Metodologi Percobaan

Diapers dari berbagai merk disiapkan


(Merries, Sweety, Mamypoko)

Super absorbent polymer (SAP) dari berbagai


jenis diapers diambil sesuai massa yang
ditentukan dan disiapkan untuk diuji

Air DM sebanyak 50 ml disiapkan ke dalam


gelas ukur.
Air DM di dalam gelas ukur dituang sedikit
demi sedikit ke dalam botol plastik berisi
SAP.

Air DM terus ditambahkan hingga SAP


mengalami saturasi (jenuh).

Untuk mengecek apakah SAP sudah mengalami saturasi


atau belum. SAP didiamkan selama 20 detik. Kemudian
botol plastik dimiringkan. Jika ketika dimiringkan
terdapat air yang keluar dari SAP maka SAP tersebut
sudah berada dalam kondisi saturasi/jenuh. Tetapi jika
belum, maka air kembali ditambahkan hingga SAP
mencapai kondisi saturasi.

Volume air yang ditambahkan hingga SAP


mengalami saturasi/jenuh dicatat.

Prosedur 1-6 diulangi untuk larutan NaCl 2%

Prosedur 1-7 diulangi untuk SAP merek “MT”


3.2 Data Percobaan

Massa (gr) Kapasitas Penyerapan Aqua DM dalam Berbagai Diapers(mL)


Merries Mamypoko Sweety MT
0.10 60 33 20 24 ; 25 ; 40
0.15 80 100 25 ; 56
0.20 70 50 115 67 ; 75 ; 65
0.25 35 88 400 85 ; 268 ; 50
0.30 175 130 135 197 ; 15.5 ; 145
0.35 127 166 169 129 ; 75 ; 97
0.40 160 172.5 185 124 ; 135 ; 136
0.45 143 210 185 140 ; 195 ; 150
0.50 220 189.5 31 170 ; 175 ; 148
0.55 210 218 200 190 ; 190 ; 167
0.60 200 300 165 250 ; 203 ; 240
0.65 310 245 245 300 ; 175 ; 186
0.70 335 450 145 350 ; 200 ; 200
0.75 390 310 313 254 ; 254 ; 350
0.80 320 341 295 336 ; 300 ; 255
0.85 191 400 482 300 ; 210 ; 234
0.90 343 410 322 400 ; 250 ; 238
0.95 375 470 322 340 ; 255 ; 410
1.00 425 488 427 512 ; 415 ; 400
1.05 457 530 430 ; 288
1.10 405 585 300
1.15 450 487 310 ; 442
Tabel 3.1 Data Penyerapan Aqua DM dalam Berbagai Diapers

Massa (gr) Kapasitas Penyerapan NaCl (2%) dalam Berbagai Diapers(mL)


Merries Mamypoko Sweety MT
0.10 5 3 5 4 ; 6 ; 5.5
0.15 6 5 4;5
0.20 10 13 5 20 ; 25 ; 9
0.25 5 7.5 80 8 ; 36 ; 7
0.30 15 5.5 7 10.5 ; 5.5 ; 10
0.35 10 13 6 12 ; 11.5 ; 13
0.40 11 28 13 20 ; 15 ; 19
0.45 14 18 15 14 ; 17 ; 17
0.50 19 15 17.5 16.5 ; 24 ; 25
0.55 13 15 14 17 ; 17 ; 16
0.60 15 40 18 18 ; 20 ; 20
0.65 15 50 30 20 ; 11 ; 22
0.70 12 25 35 23 ; 48 ; 12
0.75 48 24 39 30 ; 30 ; 44
0.80 25 36 20 34 ; 24 ; 25
0.85 19 24 40 75 ; 37 ; 20
0.90 36 60 38 40 ; 30 ; 31
0.95 24 30 28 32 ; 30 ; 40
1.00 28 50 44 43 ; 36 ; 41
1.05 52 40 30 ; 50
1.10 34 65 20 ; 37
1.15 36 38 36 ; 44
Tabel 3.2 Data Penyerapan NaCl 2% dalam Berbagai Diapers
3.3 Pengolahan Data

Karena data penyerapan pada SAP MT ada lebih dari 1 (karena tiap varian massa SAP
MT diukur oleh beberapa praktikan), maka dicari dulu rata-rata kapasitas penyerapannya.

Rata-rata Kapasitas Penyerapan SAP MT (mL)


Aqua DM NaCl (2%) Massa
29.67 5.167 0.10
40.5 4.5 0.15
69 18 0.20
134.33 17 0.25
119.167 8.67 0.30
100.33 12.167 0.35
131.67 18 0.40
161.67 16 0.45
164.33 21.83 0.50
182.33 16.67 0.55
231 19.33 0.60
220.33 17.67 0.65
250 27.67 0.70
286 34.67 0.75
297 27.67 0.80
248 44 0.85
296 33.67 0.90
335 34 0.95
442.33 40 1.00
359 40 1.05
300 28.5 1.10
376 40 1.15
Tabel 3.3 Data Penyerapan Rata-Rata SAP MT
Sehingga data penyerapan diapers menjadi seperti di tabel berikut

Kapasitas Penyerapan Aqua DM pada Diapers (mL)


Massa
Merries Mamypoko Sweety MT
0.1 60 33 20 29,67
0.15 80 100 40,5
0.2 70 50 115 69
0.25 35 88 400 134,33
0.3 175 130 135 119.167
0.35 127 166 169 100,33
0.4 160 172,5 185 131,67
0.45 143 210 185 161,67
0.5 220 189,5 31 164,33
0.55 210 218 200 182,33
0.6 200 300 165 231
0.65 310 245 245 220,33
0.7 335 450 145 250
0.75 390 310 313 286
0.8 320 341 295 297
0.85 191 400 482 248
0.9 343 410 322 296
0.95 375 470 322 335
1 425 488 427 442,33
1.05 457 530 359
1.1 405 585 300
1.15 450 487 376
Tabel 3.4 Data Akhir Penyerapan Aqua DM dalam Berbagai Diapers
Kapasitas Penyerapan NaCl (2%) pada Diapers (mL)
Massa
Merries Mamypoko Sweety MT
0.10 5 3 5 5.167
0.15 6 5 4,5
0.20 10 13 5 18
0.25 5 7,5 80 17
0.30 15 5,5 7 8,67
0.35 10 13 6 12.167
0.40 11 28 13 18
0.45 14 18 15 16
0.50 19 15 17,5 21,83
0.55 13 15 14 16,67
0.60 15 40 18 19,33
0.65 15 50 30 17,67
0.70 12 25 35 27,67
0.75 48 24 39 34,67
0.80 25 36 20 27,67
0.85 19 24 40 44
0.90 36 60 38 33,67
0.95 24 30 28 34
1.00 28 50 44 40
1.05 52 40 40
1.10 34 65 28,5
1.15 36 38 40
Tabel 3.5 Data Akhir Penyerapan NaCl 2% dalam Berbagai Diapers
Lalu data yang sudah terkumpul diubah dalam bentuk grafik

Kapasitas Penyerapan Aqua DM pada Merries


500
450
400
350
300
250
200
150
100
y = 19.55x + 24.312
50
0
0.35

1.1
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3

0.4
0.45
0.5
0.55
0.6
0.65
0.7
0.75
0.8
0.85
0.9
0.95
1
1.05

1.15
Gambar 3.1 Grafik Penyerapan Aqua DM pada Merries

Kapasitas Penyerapan Aqua DM pada Mamypoko


700

600

500

400

300
y = 25.568x - 6.8788
200

100

0
0.35

1.1
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3

0.4
0.45
0.5
0.55
0.6
0.65
0.7
0.75
0.8
0.85
0.9
0.95

1.05

1.15
1

Gambar 3.2 Grafik Penyerapan Aqua DM pada Mamypoko


Kapasitas Penyerapan Aqua DM pada Sweety
600

500

400

300

200
y = 15.596x + 68.035
100

0
0.35

1.1
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3

0.4
0.45
0.5
0.55
0.6
0.65
0.7
0.75
0.8
0.85
0.9
0.95
1
1.05

1.15
Gambar 3.3 Grafik Penyerapan Aqua DM pada Sweety

Kapasitas Penyerapan Aqua DM pada SAP MT


500
450
400
350
300
250
200
150
100
y = 16.661x + 25.383
50
0
0.35

1.1
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3

0.4
0.45
0.5
0.55
0.6
0.65
0.7
0.75
0.8
0.85
0.9
0.95

1.05

1.15
1

Gambar 3.4 Grafik Penyerapan Aqua DM pada SAP MT


Kapasitas Penyerapan NaCl 2% pada Merries
60

50

40

30

20

y = 1.6578x + 1.4805
10

0
0.60
0.10
0.15
0.20
0.25
0.30
0.35
0.40
0.45
0.50
0.55

0.65
0.70
0.75
0.80
0.85
0.90
0.95
1.00
1.05
1.10
1.15
Gambar 3.5 Grafik Penyerapan NaCl 2% pada Merries

Kapasitas Penyerapan NaCl 2% pada Mamypoko


70

60

50

40

30

20
y = 2.2341x + 1.8685
10

0
0.60
0.10
0.15
0.20
0.25
0.30
0.35
0.40
0.45
0.50
0.55

0.65
0.70
0.75
0.80
0.85
0.90
0.95
1.00
1.05
1.10
1.15

Gambar 3.6 Grafik Penyerapan NaCl 2% pada Mamypoko


Kapasitas Penyerapan NaCl 2% pada Sweety
90
80
70
60
50
40
30
20
y = 1.4377x + 9.807
10
0
0.60
0.10
0.15
0.20
0.25
0.30
0.35
0.40
0.45
0.50
0.55

0.65
0.70
0.75
0.80
0.85
0.90
0.95
1.00
1.05
1.10
1.15
Gambar 3.7 Grafik Penyerapan NaCl 2% pada Sweety

Kapasitas Penyerapan NaCl 2% pada SAP MT


50
45
40
35
30
25
20
15
10
y = 1.6282x + 5.1477
5
0
0.60
0.10
0.15
0.20
0.25
0.30
0.35
0.40
0.45
0.50
0.55

0.65
0.70
0.75
0.80
0.85
0.90
0.95
1.00
1.05
1.10
1.15

Gambar 3.8 Grafik Penyerapan NaCl 2% pada SAP MT


BAB IV

ANALISIS DATA

Pada percobaan ini, dapat dilihat bahwa dengan menguji diapers pada massa yang
berbeda-beda dapat mempengaruhi kapasitas penyerapan dari SAP tersebut. Ini tentu saja
suatu hal yang pasti, karena semakin banyak SAP yang ada, semakin banyak juga air yang
mampu tertampung didalam SAP tersebut.

Lalu jika dilihat dari data data yang ada, maka akan terlihat bahwa penyerapan SAP
terhadap air jauh lebih banyak dibandingkan kemampuan penyerapan SAP terhadap
larutan NaCl (garam) 2%. Kemungkinan hal ini berhubungan dengan sistem kerja SAP
yang memanfaatkan kerja osmosis. Tekanan osmosis ini timbul akibat adanya perbedaan
konsentrasi ion-ion didalam larutan dan didalam hidrogel SAP. Ion-ion yang terikat pada
jaringan hidrogel SAP akan dalam kondisi tidak bergerak sehingga terpisah dari larutan
luar karena adanya membran semipermeable. Jika SAP direndam dalam air, maka akan
terjadi tekanan osmosis maksimum dan hidrogel akan mengembang. Tetapi jika hidrogel
direndam dalam larutan NaCl 2%, maka akan terjadi tekanan osmosis yang sangat rendah
dikarenakan adanya ion-ion Na+ dan Cl- . [2]

Selain itu, dapat dilihat adanya perbedaan daya serap pada SAP yang sama massanya
namun berbeda merk. Kemungkinan hal ini disebabkan oleh jenis monomer yang
digunakan dalam polimerisasi SAP ini. Jenis monomer yang berbeda akan mempengaruhi
fleksibilitas rantai yang juga akan berpengaruh ke jumlah free volume yang bisa
dimunculkan untuk menampung larutan yang diserap. Karena itu bisa ada perbedaan
kemampuan daya serap dari tiap jenis SAP

Diluar faktor massa dan merk SAP yang kita gunakan, dapat kita lihat dari grafik data
diatas terdapat grafik yang seperti lonjakan-lonjakan. Hal ini terjadi kemungkinan karena
adanya beberapa error yang disebabkan praktikan, seperti pengukuran massa SAP yang
kurang teliti, karena selisih antara varian massa satu ke massa yang lain relatif sangat
kecil (berselang 0,05 gram). Kemungkinan ini semakin terbukti karena dapat kita lihat
dari grafik berbagai macam SAP, grafik yang paling stabil adalah grafik SAP MT yang
massanya sudah diukurkan oleh asisten di lab dan bukan oleh praktikan sendiri.
Lalu faktor lain yang mungkin menyebabkan kesalahan lain adalah kesalahan pengukuran
larutan yang dituangkan. Selain itu, kesalahan asumsi praktikan juga dapat
mempengaruhi hasil yang didapat. Praktikan mungkin saja menganggap SAP yang dia uji
sudah mencapai batas penyerapannya, meski sebenarnya SAP tersebut mampu menyerap
lebih banyak lagi. Karena untuk menyerap air, dibutuhkan waktu dan semakin banyak
larutan yang sudah diserap maka waktu yang dibutuhkan SAP tersebut untuk menyerap
larutan itu lagi karena selisih konsentrasi ion pada larutan dan hidrogel SAP semakin
sedikit, sehingga tekanan osmosis yang membuat larutan masuk kedalam hidrogel SAP
semakin kecil, maka butuh waktu yang lebih lambat.
BAB V

KESIMPULAN & SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Kapasitas penyerapan pada masing masing diapers dapat dilihat pada grafik (Gambar
3.1 sampai Gambar 3.8)

2 & 3.

Grafik Penyerapan Aqua DM pada Berbagai


Diapers

585
530
482 470 488 457 487
Daya Serap (mL)

450 442.33 450


410 427
425
400 390 400 405
375 359 376
335 341 343 335
310 313
310 320 322 322
300 286 297
295 296 300
245
231220.33250 248
210 220 218
210
200 200 191
175 169 185 185 189.5182.33
166 172.5 164.33
160161.67 165
134.33135
130 127131.67 143 145
100 115 88 119100.33
80 70
60 40.5 6950 35
33
29.67
20 31

0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45 0.5 0.55 0.6 0.65 0.7 0.75 0.8 0.85 0.9 0.95 1 1.05 1.1 1.15
Massa (gram)

Merries Mamypoko Sweety MT


Grafik Penyerapan NaCl 2% pada Berbagai
Diapers

80

65
Daya Serap (mL)

60
50 50 52
48
44 44
40 39 40
38 40 40 40
38
35 34.67 36 36 34
33.67 34 36
28 30 27.67 27.67 30
28 28 28.5
25 24 25 24 24
21.83 20 19
18 17 18 18 19 16.6719.33
17.5 18 17.67
15 16
15
14 15 14 15
13 13
12 13
11 13 15 15 12
10 7.5 8.67 10
5 6
5
4.5 5 5 7
5.5 6
3
0.10 0.15 0.20 0.25 0.30 0.35 0.40 0.45 0.50 0.55 0.60 0.65 0.70 0.75 0.80 0.85 0.90 0.95 1.00 1.05 1.10 1.15
Massa (gr)

Merries Mamypoko Sweety MT

5.2 Saran
1. Lebih teliti dalam menuang air
2. SAP disimpan di tempat yang benar-benar kering
3. Coba varian larutan yang lain juga (yang berhubungan dengan ekskresi manusia)
BAB VI
LAMPIRAN

References

[1] K. M. R. S. DENI SWANTOMO, "PEMBUATAN KOMPOSIT POLIMER SUPERABSORBEN


DENGAN MESIN BERKAS ELEKTRON," Yogyakarta.

[2] L. A. A. H. Nuri Astrini, "Pengaruh metilen bisakrilamid (MBA)......Nuri Astrini


dkk15PENGARUH METILEN BISAKRILAMID (MBA) PADA PEMBUATANSUPERABSORBEN
HIDROGEL BERBASIS SELULOSA TERHADAP SIFAT PENYERAPAN AIR," LIPI, Bandung, 2016.

Anda mungkin juga menyukai