Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
PENDAHULUAN
1
BAB 2
PEMBAHASAN
1
R. Abdoel Djamali, S.H., PENGANTAR HUKUM INDONESIA, , (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
1999), hal.5 .
2
Resume Eksistensi Tata Hukum Di Indonesia, Ihwanun Mudhofir Hariri, Fakultas Hukum
Universitas Airlangga, 1.
2
Proklamasi Kemerdekaan :
1. "Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia".
2. Pembukaan UUD 1945 : "Kemudian daripada itu.......disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu susunan Undang-
Undang Dasar Negara Indonesia.......".
3
https://www.markijar.com/2017/08/pengertian-dan-jenis-jenis-tata-hukum.html diakses pada
pukul 20.38, senin, 26 Agustus 2019.
4
Ishaq, Dasar-dasar Ilmu Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), hal. 14 dan R.Abdoel Djamali,
Pengantar Hukum Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999), hal. 8.
5
Mudakir Iskandar Syah, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, (Jakarta: Sagung Seto,
2008), hal. 23-24.
3
a. Proklamasi Kemerdekaan “Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan
Kemerdekaan Indonesia”.
b. Pembukaan UUD 1945 “Atas berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan
dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang
bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”.
“Kemudian daripada itu... disusunlah Kemerdekaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-Undang Dasar Negara Indonesia....”.6
6
C.S.T. Kansil dan Christine S.T.Kansil, Op.Cit, hal. 5
4
penelitian yang dilakukan oleh Freijer yang di didalamnya termuat aturan-aturan
hukum perkawinan dan hukum waris Islam. Selain peraturan-peraturan hukum
yang dibuat oleh VOC, pada masa ini pun kaidah-kaidah hukum adat Indonesia
tetap dibiarkan berlaku bagi orang-orang bumi putera (pribumi).
VOC dibubarkan oleh pemerintah Belanda pada tanggal 31 Desember 1799,
karena VOC menanggung banyak utang. Tata hukum yang berlaku pada waktu itu
terdiri atas aturan-aturan yang berasal dari negeri Belanda dan aturan-aturan yang
diciptakan oleh Gubernur Jendral yang berkuasa di daerah kekuasaan VOC. Serta
aturan-aturan tidak tertulis maupun tertulis yang berlaku bagi orang-orang pribumi ,
yaitu hukum adatnya masing masing.
Karena VOC dibubarkan oleh pemerintah Belanda, pada tanggal 1 Januari
1800 daerah-daerah jajahan (kekuasaan VOC) diambil alih oleh Bataafsche
Republiek yang kemudian berubah nama menjadi Koninklijk Holand. Pada masa itu
Raja Belanda menunjuk Daendels sebagai Gubernur Jenderal dengan tujuan untuk
mempertahankan tanah jajahan dari kemungkinan serangan Inggris. Dalam
pelaksanaan roda pemerintahannya banyak sekali menimbulkan korban, karena
berlakunya kerja paksa Rodi.
Pada tahun 1811 kepulauan Nusantara dikuasai oleh Inggris, pemerintah
Inggris mengangkat Thomas Raffles sebagai Letnan Gubernur. Dalam
pemerintahannya Raffels membebankan land rente (pajak bumi). Dalam bidang
hukum raffels dengan mengutamakan susunan pengadilan.
Masa Beseluiten Regerings dimulai pada tahun 1814 dan berakhir pada
tahun 1855, Pada masa ini raja mempunyai kekuasaan mutlak dan tertinggi atas
daerah-daerah jajahan termasuk kekuasaan mutlak terhadap harta milik negara
bagian yang lain. Kekuasaan mutlak raja tersebut diterapkan pula dalam membuat
dan mengeluarkan peraturan yang berlaku umum dengan nama Algemene
Verordening atau peraturan pusat. Peraturan pusat berupa keputusan raja maka
dinamakan koninklijk besluit. Pengundangannya lewat selebaran yang dilakukan
oleh gubernur jendral. Dalam masa ini juga melahirkan kitab Burgerlijk Wetboek
(BW) atau Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
Masa Regerings Reglement dimulai pada tahun 1855 dan berakhir pada
tahun 1926. Pada tahun 1848 terjadi perubahan Grond Wet (UUD) di negeri
Belanda. Perubahan UUD negeri Belanda ini mengakibatkan terjadinya
pengurangan terhadap kekuasaan raja, karena Staten Generaal (Perlemen) campur
tangan dalam pemerintahan dan perundang-undangan jajahan Belanda di Indonesia.
Perubahan penting yang berkaitan dengan pemerintahan dan perundang-undangan,
ialah dengan dicantumkannya Pasal 59 ayat I,II,dan IV Grond Wet.
Masa Indische Staatsregeling dimulai pada tahun 1926 dan berakhir pada
tahun 1942. Indische Staasregeling (IS) adalah RR yang sudah diperbaharui dan
berlaku tanggal 1 Januari 1926 melalui S.1925:415. Pembaruan RR atau perubahan
5
RR menjadi IS ini karena berubahnya pemerintahan Hindia Belanda yang berawal
dari perubahan Grond Wet negeri Belanda pada 1922. Pada masa berlakunya IS ini
bangsa Indonesia sudah turut membentuk undang-undang dan turut menentukan
nasib bangsanya karena mereka turut dalam volksraad.
Pasal 2 menyebutkan :
“Semua lembaga negara yang ada masih tetap berfungsi sepanjang untuk
melaksanakan ketentuan Undang-Undang Dasar dan belum diadakan yang baru
menurut Undang-Undang Dasar.”
Menurut ketentuan Pasal 1 dan 2 aturan peralihan itu dapat diketahui, bahwa
semua peraturan dan lembaga yang telah ada dan berlaku pada jaman penjajahan
Belanda maupun masa pemerintahan balatentara Jepang, tetap diberlakukan dan
difungsikan. Dengan demikian, tata hukum yang berlaku pada masa tahun 1945-
1949 adalah semua peraturan yang telah ada dan pernah berlaku pada masa
penjajahan Belanda maupun masa Jepang berkuasa dan produk-produk peraturan
baru yang dihasilkan oleh pemerintah negara Republik Indonesia dari tahun 1945-
1949.7
Kemudian masih dalam masa Tata Hukum Indonesia yakni tahun 1949 sampai
1950, pada masa ini adalah masa berlakunya konstitusi RIS. Pada masa tersebut tata
hukum yang berlaku adalah tata hukum yang terdiri dari peraturan-peraturan yang
dinyatakan berlaku pada masa 1945-1949 dan produk peraturan baru yang
dihasilkan oleh pemerintah Negara yang berwenang untuk itu selama kurun waktu
27 Desember 1949 sampai dengan 16 Agustus 1950. Setelah disepakatinya
konferensi meja bundar pada tahun 1949, berlakulah Konstitusi Republik Indonesia
Serikat (KRIS), dan tata hukum yang berlaku pada waktu itu adalah tata hukum
yang terdiri atas peraturan yang dinyatakan berlaku pada masa 1945-1949 dana
7
https://e-kampushukum.blogspot.com/2016/05/sejarah-tata-hukum-indonesia-pada-masa_56.html
diakses pada pukul 18.55 WIB, selasa, 27 Agustus 2019
6
produk peraturan baru yang dihasilkan yang dihasilkan oleh pemerintah Negara
Republik Indonesia Serikat selama kurun waktu 27 Desember 1949 sampai dengan
16 Agustus 1950.
Hal tersebut telah ditentukan dalam Pasal 192 KRIS yang berbunyi :
Berdasarkan ketentuan Pasal 192 KRIS ini berarti aturan-aturan hukum yang
berlaku dalam negara Republik Indonesia berdasarkan Pasal 1 dan 2 aturan
peralihan Undang-Undang Dasar 1945 tetap berlaku di negara Republik Indonesia
Serikat.8
Dilanjutkan periode tahun 1950 hingga 1959, Tata hukum yang diberlakukan
pada masa ini adalah tata hukum yang terdiri dari semua peraturan yang dinyatakan
berlaku berdasarkan Pasal 142 UUDS 1950, kemudian ditambah dengan peraturan
baru yang dibentuk oleh pemerintah Negara selama kurun waktu dari 17 Agustus
1950 sampai dengan 04 Juli 1959.
8
https://e-kampushukum.blogspot.com/2016/05/sejarah-tata-hukum-indonesia-pada-masa_19.html
diakses pada pukul 19.18 WIB, Selasa, 27 Agustus 2019
7
IX/MPR/1978. Hierarki perundang-undangan yang dimaksud adalah diurutkan
sebagai berikut :
Sebagai tambahan, adapun urutan hierarki Tata Hukum Nasional saat ini yaitu
menurut pasal 7 ayat 1 UU No. 12 Tahun 2011 sebagai berikut:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
3. Undang-Undang/ Peraturan pemerintah Pengganti Undang-Undang
4. Peraturan pemerintah
5. Peraturan Presiden
6. Peraturan Daerah Provinsi
7. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
9
https://e-kampushukum.blogspot.com/2016/05/sejarah-tata-hukum-indonesia-pada-masa_13.html
diakses pada pukul 19.27 WIB, Selasa, 27 Agustus 2019
8
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tata Hukum Indonesia itu menata, menyusun, mengatur tata tertib
kehidupan masyarakat Indonesia. Tata hukum Indonesia ditetapkan oleh
masyarakat hukum Indonesia, yaitu Negara Indonesia. Tata hukum di Indonesia
sudah ada pada zaman pra kolonial dengan salah satu bukti yaitu kitab Civacasana,
tahun 1000, zaman hindu, Raja Dharmawangsa dari Jawa Timur. Kemudian
berubah ketika Belanda menjajah Indonesia dengan landasan VOC yang ketuka itu
tata hukum Indonesia dikuasai Belanda. Setelah bangsa Indonesia meraih
kemerdekaan, tata hukum pun berubah seiring dengan permasalahan politik dan
pemerintah yang dialami Indonesia yakni menjadi negara RIS, hingga para
pahlawan memperjuangkan untuk mempersatukan RI. Akhirnya Indonesia menjadi
NKRI dan merubah lagi tata hukum di Indonesia hingga terjadi perubahan Undang-
Undang atau amandemen sampai sekarang.
Oleh sebab itu tata hukum Indonesia baru ada setelah lahirnya Negara
Indonesia yaitu tanggal 17 Agustus 1945. Pada saat berdirinya Indonesia
terbentuklah sistem Tata Hukum yang mengatur hukum di negara Republik
Indonesia.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.markijar.com/2017/08/pengertian-dan-jenis-jenis-tata-hukum.html
( 26 Agustus 2019 )
https://e-kampushukum.blogspot.com/2016/05/sejarah-tata-hukum-indonesia-
pada-masa_56.html
( 27 Agustus 2019 )
https://www.idpengertian.com/pengertian-tata-hukum-indonesia/
https://e-kampushukum.blogspot.com/2016/05/sejarah-tata-hukum-indonesia-
pada-masa_13.html
( 27 Agustus 2019 )
https://e-kampushukum.blogspot.com/2016/05/sejarah-tata-hukum-indonesia-
pada-masa_19.html
( 27 Agustus 2019 )
Ishaq, Dasar-dasar Ilmu Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), hal. 14.
Mudakir Iskandar Syah, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia,
(Jakarta: Sagung Seto, 2008), hal. 23-24.
10