KKW Lengkap PDF
KKW Lengkap PDF
KKW Lengkap PDF
Oleh :
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTA..................................................................................... i
INTISARI..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL........................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. vi
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Tujuan Penulisan............................................................................. 2
1.3 Batasan Masalah............................................................................. 2
1.4 Sistematika Penulisan..................................................................... 2
IV. PEMBAHASAN
4.1 Fungsi Turbin Uap Generator 051G101-T....................................... 24
4.2 Data Spesifikasi Turbin Uap Generator 051G101-T........................ 25
4.3 Pengoperasian Turbin Uap Generator 051G101-T........................... 26
4.4 Pemeliharaan Turbin Uap Generator 051G101-T............................. 29
4.5 Trouble Shooting.............................................................................. 33
4.6 Keselamatan Kerja............................................................................ 35
V. PENUTUP
5.1 Simpulan.......................................................................................... 35
5.2 Saran ............................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 37
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Produksi Kilang Minyak I dan Kilang Minyak II.......................... 6
Tabel 4.1 Data Spesifikasi Turbin Uap Generator 051G101-T.................... 25
Tabel 4.2 Data Spesifikasi Generator 381276401......................................... 26
Tabel 4.3 Data Trouble Shooting................................................................... 33
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Struktur organisasi PT. Pertamina UP IV Cilacap.................. 9
Gambar 3.1 Siklus Rankine Ideal............................................................... 11
Gambar 3.2 Siklus Rankine Pemanasan Ulang.......................................... 11
Gambar 3.3 Siklus Rankine Regeneratife................................................... 12
Gambar 3.4 Siklus Rankine Kogeneratife.................................................. 12
Gambar 3.5 Komponen Turbin Uap........................................................... 17
Gambar 3.6 Casing Steam Turbine............................................................. 18
Gambar 3.7 Rotor Turbine.,..........,...................,........................................ 18
Gambar 3.8 Stator (Diafragm).................................................................. 18
Gambar 3.9 Poros Turbin........................................................................... 19
Gambar 3.10 Journal Bearing...................................................................... 19
Gambar 3.11 Thrust Bearing........................................................................ 20
Gambar 3.12 Main Oil Pump........................................................................ 20
Gambar 3.13 Labyrint Seal............................................................................ 20
Gambar 3.14 T&T Valve................................................................................ 21
Gambar 3.15 Turning Gear........................................................................... 22
Gambar 3.16 Pedestal................................................................................... 22
Gambar 3.17 Kopling................................................................................... 23
Gambar 3.18 Actuator.................................................................................. 23
Gambar 4.1 Turbin Uap Generator 051G101-T........................................... 24
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
I. PENDAHULUAN
Salah satu alat penggerak tersebut dinamakan Turbin Uap (Steam Turbine), alat
ini bekerja dengan cara memanfaatkan energi uap yang dihasilkan dari Boiler
Agar proses produksinya berjalan dengan lancar, maka turbin uap harus
selalu diperhatikan kondisinya, baik dari segi pelumasan, kecepatan putar poros,
maupun uap yang masuk tidak boleh mengandung air karena dapat
pemeliharaan ini dapat dibagi dalam beberapa jadwal antara lain pemeliharaan
Selain itu pemilihan judul ini memberikan inspirasi kepada penulis untuk
mencari data-data yang berkaitan dengan turbin uap, dan diharapkan dapat
1
2. Untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mengenai turbin uap
Masalah yang akan dibahas dalam Kertas Kerja Wajib (KKW) ini adalah :
pembimbing lapangan, tinjauan langsung mengenai bentuk dan bagian turbin uap,
ada juga melalui tinjauan pustaka dan internet (data sheet). Kemudian penulis
(KKW) ini, berikut diuraikan sistematika penulisan yang terdiri dari 5 Bab antara
lain :
2
I : Pendahuluan
II : Oreintasi umum
PT. Pertamina (Persero) UP. IV Cilacap, tugas dan fungsi Unit Pengolahan IV
Menjelaskan tentang pengertian dari turbin uap, siklus rankine, prinsip kerja
turbin uap, klasifikasi dari turbin uap, bagian-bagian dari turbin dan kegunaan
IV : Pembahasan
V : Penutup
3
II ORIENTASI UMUM
meningkat. Minyak bumi merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat
tenaga listrik. Bagi Indonesia, minyak bumi merupakan sumber daya alam
yang sangat penting. Hal ini disebabkan karena disamping untuk keperluan
maka kebutuhan minyak bumi akan semakin bertambah. Oleh karena itu,
pemerintah yang bertugas untuk mengolah minyak bumi memiliki tujuh unit
Salah satu unit pengolahan yang ada adalah Unit Pengolahan IV Cilacap
yang dirancang untuk mengolah bahan baku minyak mentah dari Timur
4
Tengah, dengan maksud selain untuk mendapatkan produk BBM, juga untuk
Kilang minyak pertama terdiri dari Fuel Oil Complex (FOC) I dan Lube
Oil Complex (LOC) I dibangun tahun 1974. Kilang ini dibangun khusus untuk
mengolah minyak mentah dari Timur Tengah. Produk yang dihasilkan FOC I
dan LOC I antara lain Premium, Kerosene, ADO/IDO, IFO, LPG, lube base
oil, Minarex, Slack Wax, Parafinic dan aspal. Kapasitas kilang minyak
barel/hari.
Kilang minyak kedua terdiri dari Fuel Oil Complex (FOC) II, Lube
minyak campuran (Attaka Crude dan Arjuna Crude) dari dalam negeri. Kilang
ini menghasilkan produk BBM dan non BBM antara lain LPG, Base Oil,
Minarex, Slack Wax, Naptha dan Aspal. Kapasitas kilang ini mengalami
3. Kilang Paraxylene
5
FOC II.Kilang Paraxylene menghasilkan Paraxylene, Benzene dan Toluene.
aromat di Plaju sebagai bahan baku Purified Terepthalic Acid (PTA) dan
KEROSENE
1 BBM PREMIUM
ADO, IDO, IFO
AVTUR
LPG
LUBE BASE OIL
2
NON BBM ASPHALT
PARAFINIC
NAPHTA
PARAXYLENE
3 PETROKIMIA BENZENE
HEAVY AROMAT
unit-unit kilang yang ada yaitu dengan menaikan kapasitas produksi FOC I
6
II dari 200.000 barel/hari menjadi 230.000 barel/hari. Jadi total kapasitas
Kilang SRU dibangun pada tahun 2004 dan baru beroperasi pada tahun
2006. Kilang ini dirancang untuk mengolah off gas dari kilang FOC I, FOC II,
LOC II, LOC III dan Kilang Paraxylene menjadi produk LPG, sulfur cair dan
gas khususnya sulfur dari sisa proses produksi, juga untuk meningkatkan nilai
Kilang RFCC yang dibangun sejak tahun 2011 ini baru diresmikan pada
akhir bulan september 2015 ini. Kilang yang dibangun untuk memproduksi
“High Octane Mogas Component” (HOMC) dengan kadar oktan lebih dari 93
ini bahkan dapat mencapai hasil produksi sebesar 70 persen dari semula
HOMC yaitu sekitar 37.000 barel per hari. Sebagian besar produk HOMC
Cilacap yang sebelumnya hanya 61.000 barel per hari. Dengan beroperasinya
kilang RFCC, produksi premium dari Pertamina Cilacap akan menjadi 91.000
7
7. Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC)
kerosene, ADO, IDO, IFO, avtur) maupun nonBBM (LPG, minarex, Lube
Base Oil, aspal, naptha) serta produk petrokimia seperti Paraxylene dan
tugas yaitu untuk mengolah dan memproduksi minyak secara maksimal guna
mencukupi kebutuhan bahan bakar sebesar 34% kebutuhan nasional atau 60%
Cilacap
8
Gambar 2.1 struktur organisasi PT. Pertamina UP IV Cilacap
tanpa adanya kekurangan dalam segi sarana dan fasilitas khususnya , maka
dari itu Unit Pengolahan IV Cilacap menyediakan Sarana dan Fasilitas Jasa
1. Main Office
2. Bengkel JPK
3. Pergudangan JPK
9
III. TINJAUAN PUSTAKA
Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial
uap menjadi energi kinetik dan energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi
energi mekanis dalam bentuk putaran poros turbin. Turbin uap dapat digunakan
peralatan rotating seperti generator, pompa, kompressor dan lainya. Turbin uap
prinsip reaksi. Pada saat itu belum dinamakan turbin uap melainkan prinsip
dirasakan pada akhir abad ke-19. Pada tahun 1890 ahli teknik kebangsaan Swedia,
Gustaf de-Laval membuat sebuah tubin uap cakram tunggal yang sederhana terdiri
fluida menjadi kerja dalam kondisi tertutup dan disuplai dari eksternal pada
PLTU. Siklus ini terdiri dari beberapa komponen utama yaitu pompa, boiler,
pembangkit listrik khususnya tenaga uap. Proses siklus rankine berawal dari
fluida cair yang di pompakan dari tekanan rendah ke tekanan tinggi masuk boiler
10
dan dipanaskan hingga menjadi uap jenuh dengan temperatur sesuai kebutuhan,
Didalam turbin uap jenuh mengalami penurunan tekanan dan temperatur sebelum
masuk kondenser, didalam kondenser uap basah di kondesasi menjadi air jenuh
; )
Gambar 3.1 Siklus Rankine Idea
Dalam siklus ini, dua turbin bekerja secara bergantian dimana uap yang
keluar dari turbin pertama dalam keadaan tekanan tidak terlalu rendah dipanaskan
ulang di boiler sebelum masuk turbin kedua dengan tekanan lebih rendah.
; )
Gambar 3.2 siklus Rankine Pemanasan Ulan
11
2. Siklus Rankine regeneratif
Siklus ini memanfaatkan ekstraksi uap dari turbin yang diambil ditengah
proses ekspansi. Uap hasil ekstraksi yang memiliki suhu tidak terlalu tinggi
dicampur dengan uap kondenser sebagai pemanas awal sebelum masuk ke boiler.
; )
Gambar 3.3 Siklus Rankine Regenerati
sisa dari proses ekspansi pada turbin digunakan untuk proses lainnya misalkan
pada pabrik gula, panas tersebut digunakan untuk memasak nira. Adapun
; )
Gambar 3.4 Siklus Rankine Kogenerati
12
3.3 Prinsip Kerja Turbin Uap
Uap yang berasal dari pemanasan air didalam boiler kemudian dimasukan
kedalam turbin uap melalui nozzle. Didalam nozzle energi potensial dari uap
diubah menjadi energi kinetis yang akan diteruskan melewati sudu gerak. Pada
turbin impuls saat uap keluar dari nozzle kecepatan aliran uap meningkat dan
tekananya berkurang kemudian ssat melewati sudu gerak kecepatan aliran dan
tekanan konstan, akibatnya uap menabrak sudu gerak akan menimbulkan gaya
pada sudu gerak. Pada turbin reaksi kecepatan absolutnya setiap melewati sudu
tetap akan naik dan setelah melewati sudu bergerak akan turun, selanjutnya akan
Pada umumnya turbin uap dipasang lebih dari satu baris sudu jalan (rotor),
terutama untuk turbin-turbin uap yang besar. Waktu meninggalkan baris pertama
sudu jalan, arah kecepatan uap harus diubah terlebih dahulu sebelum memasuki
baris kedua sudu jalan. Untuk itu antara baris pertama dan kedua sudu jalan
dipasang satu baris sudu tetap (guide blade) yang berguna untuk merubah arah
kecepatan uap, agar uap dapat masuk pada baris kedua sudu jalan dengan arah
yang tepat.
Kecepatan uap pada waktu meninggalkan sudu jalan (rotor) yang terakhir
harus dibuat sekecil mungkin, agar energi kinetis dari uap dapat dimanfaatkan
dengan sebaik mungkin. Dengan demikian efisiensi turbin uap lebih tinggi, karena
13
3.4 Klasifikasi Turbin Uap
; )
Klasifikasi turbin uap dapat digolongkan berdasarkan :
2. Tingkat tekanan;
Dilihat dari cara perubahan energi panas menjadi energi kinetis dan cara
pengambilan energi kinetis pada sudu-sudu turbin, maka turbin uap dapat dibagi
1. Turbin Impulse
Pada turbin impulse perubahan energi potensial uap menjadi energi kinetis
hanya terjadi pada sudu-sudu tetap, sedangkan pada sudu-sudu jalan tidak terjadi
perubahan energi tersebut. Jadi tekanan uap sebelum dan sesudah melalui sudu
jalan adalah sama. Yang berubah hanyalah kecepatan uap, karena pada sudu jalan
energi kinetis uap diambil oleh sudu jalan untuk menghasilkan gaya putar.
2. Turbin Reaksi
Pada turbin ini proses ekspansi dari uap terjadi baik didalam sudu tetap,
maupun sudu jalan. Turbin reaksi mengalami ekspansi baik pada sudu pengarah
maupun pada sudu gerak sehingga mengerahkan dorongan pada sudu pada arah
14
aksial. Untuk mengurangi dorongan aksial ini, adalah dengan memasang sudu-
tekanan dan kecepatan hanya satu kali. Karena hanya terdapat satu buah sudu
jalan, setelah uap mendorong sudu-sudu jalan pada turbin kemudian uap keluar.
Turbin jenis ini pada umumnya dipakai untuk menggerakkan pompa, kompresor
tekanan dan kecepatan uap secara bertahap, dimana pemakaian energi uap tersebut
dapat dipakai dengan maksimal. Untuk jenis turbin ini dapat dipakai untuk
15
3.4.4 Proses Penurunan Kalor
Pada turbin jenis ini uap yang sudah dipakai oleh turbin, diembunkan
melalui kondensor dan air kondensatnya dipakai kembali untuk air pengisi ketel.
Pada turbin jenis ini uap yang telah dipakai tidak diembunkan, tetapi dipakai
Pada turbin jenis ini adalah turbin gabungan, dimana uap yang telah
Uap yang akan dialirkan kedalam turbin uap dapat diatur berdasarkan :
salah satu atau lebih (tergantung pada kapasitas yang diinginkan) valve
2. Turbin dengan pegaturan nozzle, uap masuk melalui satu atau lebih pengatur
16
3.4.6 Tekanan Uap Masuk
4. Very High Pressure Turbine (turbin tekanan sangat tinggi) : ˃ 170 ata
; )
Gambar 3.5 Komponen Turbin
1. Casing
didalamnya.
17
;….)
Gambar 3.6 Casing Steam Turbin
2. Rotor
;….)
Gambar 3.7 Rotor Turbin
3. Stator (diafragm)
sudu diam ( stator blade ) turbin berfungsi untuk mengarahkan aliran uap
; )
Gambar 3.8 Stator (Diafragm)
18
4. Shaft (poros)
dipasangnya sudu-sudu gerak turbin , pompa minyak pelumas utama ( main oil
;….)
Gambar 3.9 Poros Turbi
5. Bearing
gesekan antara poros (bagian yang berputar) dengan casing/stator (bagian yang
diam). Bearing dilengkapi dengan fluida pelumas / oli yang bersirkulasi dan
turbine
;….)
Gambar 3.10 Journal
b. Trhust bearing, berfungsi untuk menahan beban gaya arah aksial pada
rotor turbine.
19
; )
Gambar 3.11 Thrust Bearin
bantalan poros turbin dan juga untuk memompakan minyak pelumas untuk system
; )
Gambar 3.12 Main Oil
Berfungsi untuk penyekat uap supaya tidak terjadi kebocoran pada sela sela
; )
Gambar 3.13 Labyrint Seal /
20
8. Valve
Berfungsi untuk mengatur aliran steam masuk ataupun keluar turbin. Dalam
a. Block valve
b. Control valve
c. Drain valve
d. Extraction valve
e. T&T valve
;….)
Gambar 3.14 T&T Valv
9. Turning gear
Berfungsi untuk memutar poros turbin pada saat turbin baru dioperasikan
atau baru di stop tujuanya supaya rotor turbine mendapat proses pemanasan atau
21
;….)
Gambar 3.15 Turning Gea
10. Pedestal
Pedestal pada turbin uap berfungsi sebagai dudukan atau penyangga shaft
turbin uap sekaligus tempat tumpuan dari bearing. Pedestal pada turbin uap
; )
Gambar 3.16 Pedesta
11. Kopling
dengan shaft generator sehingga daya dari putaran turbin dapat diteruskan ke
generator.
22
; )
Gambar 3.17 Koplin
12. Aktuator
dengan menerima sinyal dari aliran fluida kemudian aktuator akan membuka atau
1. Pneumatic actutuator
2. Electric actuator
3. Electrohydraulic actuator
; )
Gambar 3.18
23
IV. PEMBAHASAN
listrik 18800 Volt yang digunakan untuk keperluan operasi dan kebutuhan
internal lainya. Turbin ini merupakan jenis turbin impulse dengan jumlah 16
rotor terdiri dari 2 tipe curtis dan 14 tipe retau. Uap yang masuk ke turbin
24
4.2 Data Spesifikasi Turbin Uap Generator 051G101-T
Manufacture Turbodyne
Unit Utilities
Driven Generator
Power 20000 KW
25
Tabel 4.2 Data spesifikasi generator 381276401
Serial NO 381276401
KVA 2500
Volts 18800
Amps 1046
Rpm 3000
Phases 3
Hertz 50
4.3.1 Persiapan
1. Cek breaker dan power motor ALOP (Auxiliary Lube Oil Pump),
26
4. Lakukan pemanasan steam line
8. Buka penuh block valve HP steam inlet pada tekanan 60 kg/cm² dan
suhu 350ºC
menyala
5. Tekan dan tahan push button reset (governor overide di bawah Trhottle
& Trip valve) buka Trhottle & Trip valve (lepas push button reset jika
rpm sudah mencapai 500), tahan pada 700 Rpm selama 20 menit.
6. Tambah bukaan Trhottle & Trip valve ke 1200 Rpm selama 20 menit
27
2. Lakukan sinkron oleh petugas sesuai TKI No : C- /E1413/2013-S9
header.
dengan CR-05.
3. Jika flow ekstraksi sudah nol tutup pengunci linkage ekstraktion valve.
28
4.3.6 Prosedur Stop
4. Tutup Trhottle & Trip valve dan Blok valve HP steam inlet.
6. Buka drain valve casing dan drain Trhottle & Trip valve
exhause 40ºC, tutup CW in/out , Lube oil cooler, gland condensate dan
10. Jalankan ALOP (Auxiliary Lube Oil Pump) dan setop MLOP (Main
secara rutin sesuai jadwal yang telah ditetapkan terhadap setiap komponen-
29
komponen. Preventive maintenance Terbagi menjadi pemeliharaan harian,
1. Pemeliharaan harian
a. Cek secara visual kondisi minyak pelumas, air dan kebocoran steam.
2. Pemeliharaan mingguan
a. Cek secara visual kondisi minyak pelumas, air dan kebocoran steam.
30
3. Pemeliharaan bulanan
a. Cek secara visual kondisi minyak pelumas, air dan kebocoran steam.
4. Pemeliharaan tahunan
f. Cek penggunaan karbon ring bila perlu ganti dengan yang baru.
31
i. Cek level getaran (vibration) pada turbin dan generator.
1. Overhaul
mengalami kerusakan atau mencapai batas waktu operasi. Pada turbin uap
penggantian komponen yang rusak dan mencapai batas waktu operasi seperti
2. Breakdown maintenance
32
4.5 Trouble Shooting
33
4.6 Keselamatan Kerja
5. Sebelum bekerja agar melengkapi surat ijin kerja aman, baik izin kerja
A.05
34
V. PENUTUP
5.1 Simpulan
dan ekstraksi-condensat
generator
labyrint seal, shaft. Selain itu yang perlu diperhatikan adalah sistem
maintenance)
5.2 Saran
35
1. Karena turbin uap adalah salah satu peralatan yang critical, pemeriksaan
telah ditetapkan.
4. Segera tindak lanjuti jika terjadi gejala-gejala kerusakan yang ada untuk
36
DAFTAR PUSTAKA
1. http://eprints.undip.ac.id/41165/4/BAB_II.pdf
2. Karl Kolmetz, 2015, “Handbook Steam Turbin System”, KLM Technology
Group,Johor Bahru.
3. Novreza Utama Putra, 2013, “Efisiensi Beban Turbin pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (Studi Kasus di PLTU Ombilin, Sawah Lunto, Sumatra Barat)” VOL 3,
Balai Besar Industri Hasil Perkebunan.
4. Shlyakhin. P, 1988, “Teori dan Rancangan Steam Turbin”, Erlangga, Jakarta.
5. ..........,1982, ”Instruction Manual Steam Turbine”, Worthington Group, New York.
6. ..........,1982, “Instructions for Installing & Operating Horizontal Type Self
Equalizing Tilting Pad Thrust Bearings With Forced Lubrication”, Waukesha
Bearings Corporation, Wisconsin.
7. ..........,2009, “Power Plant Fundamentals Training Program”, Industrial Resources,
Inc.
8. .........., 2012, “Journal Bearing Galery”,
http://www.babbitting.com/products/journal-bearings/.
9. .........., 2014, “Komponen Turbin Uap”,
http://ilmuteknologyindustri.blogspot.com/2017/02/komponen-turbin-uap.html.
10. ..........,2015, ”Tata Kerja Penggunaan Alat (TKPA)”, PT. Pertamina (Persero) UP
IV Cilacap, Cilacap.
37
Lampiran 1 Diagram Alir Maintenance Area 05
Lampiran 2 Diagram Alir Turbin Uap Generator 051G101-T
Lampiran 3 Data Sheet Turbin Uap Generator 051G101-T