Mou Quick Wins
Mou Quick Wins
Mou Quick Wins
PUSKESMAS PAGUYANGAN
DENGAN
PMI BUMIAYU TENTANG QUICK WINS
Nomor :………………….
Nomor :………………….
Pada hari ini tanggal bulan tahun dua ribu sembilan belas, yang bertanda tangan di bawah ini :
1. drg. H. Rozikin., SH., MM., Kepala Puskesmas Paguyangan yang berkedudukan di Jln. Raya
Paguyangan No 5 dalam hal ini bertindak sebagai Kepala Puskesmas dalam jabatannya
tersebut, yang selanjutnya disebut sebagai “PIHAK PERTAMA”
2. , Direktur PMI Daerah Brebes yang berkedudukan dan berkantor di………….. dalam hal ini
bertindak selaku direktur PMI dalam jabatannya tersebut yang untuk selanjutnya disebut
sebagai “PIHAK KEDUA”
Bahwa “PIHAK PERTAMA” dan “PIHAK KEDUA” secara bersama-sama disebut PARA PIHAK”
dan secara sendiri-sendiri disebut PIHAK”
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA mengadakan perjanjian kerja sama (selanjutnya disebut “
Perjanjian”) dengan ketentuan sebagaimana diatur lebih lanjut dalam perjanjian ini.
PASAL 1
Kecuali apabila ditentukan lain secara tegas dalam Perjanjian ini, istilah-istilah di bawah ini
memiliki pengertian-pengertian sebagai berikut:
1. Pasien adalah semua orang yang memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan baik di PIHAK
PERTAMA maupun di PIHAK KEDUA
2. Quick Wins adalah kegiatan donor darah dari PIHAK PERTAMA ke PIHAK KEDUA
sehubungan dengan keterbatasan sarana dan prasarana, serta kompetensi PIHAK PERTAMA
3. Donor darah adalah surat pengantar dari PIHAK PERTAMA yang berisi data nama, umur,
jenis kelamin, alamat, diagnosa penyakit, dan terapi yang telah diberikan kepada pasien, dan
tanggal rujukan, yang ditujukan kepada PIHAK KEDUA di poli yang sesuai dengan kasus
pasien. Surat rujukan harus ditanda tangani oleh dokter yang memeriksa disertai nama jelas
dari dokter tersebut.
4. Penilaian kinerja adalah bentuk evaluasi atas pelayanan yang telah diberikan dan diterima
oleh PARA PIHAK dalam kurun waktu tertentu, dengan tujuan memperbaiki mutu
pelayanan PARA PIHAK.
PASAL 2
1. Maksud dari kerjasama ini adalah sebagai dasar pelaksanaan PARA PIHAK dalam pelayanan
donor darah
2. Tujuan dari kerjasama ini adalah untuk menjamin perbaikan mutu, peningkatan kinerja dan
penerapan manajemen risiko dilaksanakan secara berkesimabungan.
PASAL 3
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup perjanjian ini meliputi Pelayanan donor darah oleh PIHAK PERTAMA sesuai
dengan kewenangan dan kompetensi PIHAK KEDUA
PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
PASAL 5
MASA BERLAKU
Perjanjian kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun.dan dapat diperpanjang atas
persetujuan PARA PIHAK.
PASAL 6
Yang dimaksud dengan keadaan memaksa adalah : suatu keadaan yang terjadi di luar kemampuan
atau kekuasaan PARA PIHAK dan yang menyebabkan PIHAK yang mengalaminya tidak dapat
melaksanakan atau terpaksa menunda pelaksanaan kewajibannya dalam kesepakatan ini. Keadaan
Memaksa (Force Majeur) tersebut meliputi bencana alam, banjir, wabah, perang (yang dinyatakan
maupun yang tidak dinyatakan), pemberontakan, huru hara, pemogokan umum,kebakaran dan
kebijaksanaan pemerintah yang berpengaruh secara langsung terhadap pelaksanaan kerjasama ini.
Dalam hal terjadi Force Majeur, maka pihak yang terhalang untuk melaksanakan kewajibannya
tidak dapat dituntut oleh PIHAK lain. PIHAK yang terkena Force Majeur wajib memberitahukan
adanya peristiwa Force Majeur tersebut kepada PIHAK lain secara tertulis paling lambat 7 (tujuh)
hari kalender sejak saat terjadinya peristiwa Force Majeur, yang dikuatkan oleh surat keterangan
dari pejabat yang berwenang yang menerangkan adanya peristiwa tersebut. PIHAK yang terkena
Force Majeur wajib mengupayakan sebaik-baiknya untuk tetap melaksanakan kewajiban
sebagaimana diatur dalam kerjasama ini segera setelah peristiwa Force Majeur berakhir.
Apabila peristiwa Force Majeur tersebut berlangsung terus hingga melebihi atau diduga oleh
PIHAK yang mengalami Force Majeur akan melebihi jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender,
maka PARA PIHAK sepakat untuk meninjau kembali jangka waktu kerjasama ini.
Semua kerugian dari biaya yang diderita oleh salah satu PIHAK sebagai akibat terjadinya Force
Majeur bukan merupakan tanggungjawab PIHAK lain.
PASAL 7
ADDENDUM
Apabila dalam pelaksanaan perjanjian kerjasama ini PARA PIHAK merasa perlu melakukan
perubahan, maka perubahan tersebut hanya dapat dilakukan atas kesepakatan PARA PIHAK yang
dituangkan dalam Addendum Perjanjian Kerjasama ini yang merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari perjanjian ini.
Pasal 8
Penutup
(1) Hal-hal yang belum cukup diatur dalam perjanjian kerjasama ini akan diatur kemudian oleh
PARA PIHAK berdasarkan musyawarah dan kemudian mencantumkannya dalam addendum
(perjanjian tambahan) yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
(2) Segala perubahan, pencabutan atau pembatalan baik untuk sebagian atau keseluruhan terhadap
hal-hal yang diatur dalam perjanjian ini hanya dilakukan atas persetujuan tertulis dari PARA
PIHAK.
(3) Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) bermaterai cukup serta mempunyai kekuatan hukum yang
sama.