Kel. 1-2 Div A-Dasar Mikrobiologi
Kel. 1-2 Div A-Dasar Mikrobiologi
Kel. 1-2 Div A-Dasar Mikrobiologi
Kelas : 2 DIV A
TA. 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
Rahmat dan Karunia-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Mikrobiologi Lingkungan”. Sebagai tugas dan bahan diskusi, yang diberikan oleh dosen
Mata Mikrobiologi Lingkungan. kami menyadari bahwa makalah ini tidak mungkin dapat
terselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak.
Oleh Karena itu melalui kesempatan ini kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata penulis haturkan permohonan maaf atas segala maaf, bila penyusunan
Makalah ini dianggap kurang berkenan, terutama oleh pihak dianggap dirugikan dan lain-lain.
Oleh karena itu keritikan yang bersikap konstruktis senantiasa kami harapkan, baik dari
pembimbing maupun yang membaca makalah ini agar kami dapat memperbaiki diri.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mikrobiologi lingkungan adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari
interaksi antara mikroorganisme, bumi, dan atmosfer. Mikrobiologi lingkungan
membahas antara lain mikrobiologi tanah dan udara, mikrobiologi limbah, dan
mikrobiologi akuatik. Mikrobiologi lingkungan diterapkan pada bidang pertanian,
industri, perikanan, kesehatan, dan lain sebagainya.
Subjek utama mikrobiologi lingkungan adalah mikroorganisme.
Mikroorganisme merupakan makhluk hidup terkecil di bumi, namun memegang
peranan penting bagi kehidupan manusia dan lingkungan. Banyak sekali tipe mikroba
di bumi. Kita hanya mengetahuinya tidak lebih dari 1% dari jumlah spesies mikroba
di bumi. Mikroba berada di sekeliling kita, di udara, tanah, dan air. Dalam satu gram
tanah terdapat 1 miliar mikroba yang terdiri dari ribuan spesies
B. Rumusan Masalah
1. Sejarah Perkembangan Mikrobiologi
2. Tokoh-Tokoh yang Berjasa dalam Bidang Mikrobiologi
3. Pengertian dan Istilah yang Lazim Digunakan dalam Mikrobiologi
4. Cabang-Cabang Ilmu yang Berkaitan dengan Mikrobiologi
C. Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui sejarah perkembangan ilmu mikrobiologi
2. Agar mahasiswa mengetahui siapa saja tokoh yang berperan dalam ilmu
mikrobiologi
3. Agar mahasiswa dapat mengerti dan memahami istilah-istilah dalam ilmu
mikrobiologi
4. Agar mahasiswa mengetahui apa saja cabang dari ilmu mikrobiologi
BAB II
PEMBAHASAN
1. Mikrobiologi : studi organisme hidup yang secara individual terlalu kecil untuk
dilihat tanpa bantuan mikroskop; cabang ilmu biologi yang mempelajari tantang
kehidupan jasad renik; ilmu yang mempelajari tentang kehidupan mikroba secara
umum, baik yang memiliki sifat sebagai parasit amupun yang berguna bagi
kehidupan manusia.
2. Mikroorganisme/Mikroorganisma/Mikrob/mikroba : bentuk kecil kehidupan;
secara individual terlalu kecil untuk dilihat tanpa bantuan mikroskop.
3. Isolasi : pemisahan dua atau lebih populasi sehingga mereka tidak dapat saling
mengawini; memisahkan mikroorganisme dari campurannya.
4. Isolat : biakan murni pertama yang dibuat dari sumber segar aslinya.
5. Kultur/Biakan : penanaman atau pemeliharaan sel atau jaringan dalam suatu
laboratorium.
6. Kultur murni : biaakan mikroorganisme yang hanya mengandung satu spesies
tunggal didalamnya.
7. Inkubasi : penjaga biakan dalam kondisi yang menguntungkan bagi pertumbuhan.
8. Inokulasi :proses dimasukannya kuman atau bahan efektif ke dalam jarinagn
hidup; proses pemasukan bakteri, virus atau vaksin ke dalam tubuh yang
dilakukan melalui luka atau suatu alat yang digoreskan pada kulit tanapa
menimbulkan infeksi.
9. Inokulum : bahan yang mengandung mikroba yang akan dimasukan ke dalam
inang.
10. Aseptis : babas dari imfksi; terhindar dari gangguan mikroorganisme yang
menyebabkan penyakit.
11. Sepsis : ststus yoksis atau sakit yang disebabkan oleh pertumbuhan
mikroorganisme yang masuk setalah berkontak dengan jaringan yang
menghasilkan pus atau nanah.
12. Steril/Suci hama : tidak dapat berkembangbiak baik secara seksual maupun
aseksual; suci hama atau bersih dari kuman atau lingkungan.
13. Sterilisasi : proses pemusnahan atau pembasmian keseluruhan mikroba dan
organisme lain tang hidup dalam lingkungan atau material dengan menggunakan
cara-cara fisik atau menggunakan bahan kimia.
14. Pasteurisasi : pemanasan untuk membinasakan mikroorganisme patogen; cara
membunuh kuman patogen tanpa merusak bahan; caranya pemanasan hingga
62,9° C selama 30 menit (bertahan) atau pemanasan sampai 71,6° C selama tidak
kurang dari 15 detik. Pemanasan ini dilanjutkan dengan pendinginan cepat.
15. Agar : derivate polisakarida dari rumput laut; digunakan sebagai bahan pemadat
dalam medium bakteriologi.
16. Tyndalisasi : sterilisasi fraksi; pendekatan terhadap uap panas selama 30 menit
setiap hari selama hari berturut-turut untuk mematikan sel-sel vegetative.
17. Kontaminasi : pencemaran yang disebabkan masuknya unsure-unsur lain dalam
tubuh; proses masuknya suatu substansi atau mikrob atau virus atau unsure lain
dalam suatu medium.
18. Aerob : membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya.
19. Anaerob : hidup dalam ketiadfaan oksigen atmosfir.
20. Fakultatif anaerob : makhluk yang hidup secara aerob, tetapi dapat juga hidup
secara anaerob jika tidak ada oksigen; organisme yang dapat menggunakan
oksigen bebas atau dapat tumbuh secara anaerob.
21. Mikroaerofilik : mikroorganisme yang hidup paling baik pada tekanan oksigen
yang dikurangi.
22. Medium/media : substansi hara yang digunakan untuk menumbuhkan
mikroorganisme; substansi ini mungkin berupa medium cairan atau medium
padat yang talah ditambahkan agar.
23. Koloni : mikroorganisme yang berkambang dari sel tunggal atau kelompok sel;
dapat dilihat dengan mata biasa pada medium setengah padat.
24. Streak method inoculation/Inokulasi cara gores : proses dimasukkannya kuman
atau bahan efektif kedalam jaringan dengan cara gores; meremajakan kultur
dengan medium baru.
25. Pour plate method/Metode tuang : prosedur yang diraka untuk mendapatkan
koloni terpisah secara atau pada cawan agar hara. Proses ini terdiri atas inokulasi
biakan kedalam medium agar hara mencair yang dingin. Pencampuran dan
penuangan (kemudian penuangan) kedalam cawqan petri agar memadat. Biakan
dapat diencerkan apabila diperlukan dengan memindahkan alikuot dari tabung
agar yang mencair ke yang lain sebelum penuangan ke cawan.
26. Spred plata method/ Metode sebar : metode didalam penumbuuhan
mikroorgamnisme didalam nedia agar dengan menuangkan stok kultur bakteri
atau menghapuskannya diatas media agar yang telah memadat. Kelebihan metode
ini adalah mikroorganisme yang tumbuh dapat tersebar merata pada bagian
permukaan media agar.
27. Bakteri/Kuman : mikroorganisme bersel satu, prokarion, dan umumnya tidak
berklorofil dan dapat berkembangbiak secara cepat dengan cara menbalah diri;
berdasarkan bentuknya bakteri dapat dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu
bakteri berbentuk batang, bulat dan spiral.
28. Archaebaccteria : domain yang anggotanya prokariotik yang bias hidup
dilingkungan yang ekstrim.
29. Virus : parasit intrasel obligat yang tidak mempunyai komponen-komponen
tertentu yang mutlak diperlukan untuk replikasinya sendiri dan harus bergantung
kepada sel inang untuk mendapatkan factor-faktor yang tidak dimilikinya; tidak
mempunyai system pmbangkit ATP dan ribosom untuk sintesis protein.
30. Actinomycetes : sejenis bakteri yang berbentuk seperti jamur, selnya panjang dan
bersususn membentuk cababg-cabang.
31. Kapang/mold/fungus : jamur yang hidup sebagai saprofit yang menghasilkan
lender; jamur yang berukuran kecil dengan miselium dan spora yang jelas.
32. Yeast/khamir : jamur-jamur yang berkembangbiak dengan tunas kecambah;
jamur mikroskopis yang terdapat sebagai sel-sel sederhana yang bebas,
umpamanya S. cerevisal.
33. Antagonisma : kerja yang saling berbalasan dimana salah stu menguatkan dan
yang lain melemahkan suatu proses.
34. Antibiosis : hubungan antara dua makhluk hidup yang berbeda jenis dimana jenis
yang satu menghambat pertumbuhan jenis yang lain; penghambatan
perkembangan suatu populasi karana pembentukan racun oleh populasi lain.
35. Antibiotik : zat organic yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang dapat
menghambat atau membunuh mukroorganisme yang menyerang manusia dan
hewan; senyawa yang dihasilkan sutu mikroorganisme dalam kadar rendah yang
mampu merusak perkenbangbiakan mikroorganisme lain.
36. Antiseptis : zat yang terdapat didalam jarinagn makhluk hidup yang berfungsi
untuk menghambat atau menghancurkan mikroorganisme; zat yang digunakan
pada permukaan jarinag yang digunakkan untuk menahan pertumbuhan
mikroorganisme.
37. Antiseptik : bahan kimia yang mencegah pertumbuhan, dengan menghambat
pertumbuhan atau memusnahkan mikroorganisme; digunakan untuk bagian tubuh
terutama kulit.
38. Autotrof : organisme yang dapat memenuhi bahan makanannya sendiri dengan
cara mensintasis dari bahan anorganik.
39. Heterotrof : organisme yang hanya ,mampu menggunakan matari organic mkhlik
hidup lain sebagai bahan baku makannannya.
40. Lisis (Lysis) : peristiwa hancurnya sel yang disebabkan oleh hancur atau larutnya
selaput plasma dan keluarnya isi sel; penghancuran atau pemecahan sel.
41. Gram positif : memperletakkan bakteri yang memiliki dinding sel peptidoglikan
tebal yang akan tetap menahan pewarnaan Gram awal sewaktu dicuci dengan
alcohol 95 persen.
42. Gram negative : memperletakkan bakteri yang memiliki dinding sel peptidoglikan
molekul tunggal yang terikat pada satu sisis oleh membrane sitoplasma dan pada
yang lain oleh membrane luar; sel semacam itu dilunturkan warnanya dengan 95
persen alcohol selama prosedur pewarnaan Gram.
43. Gram variable : suatu besaran yang harganya dapat bervariasi atau berubah pada
sutu situasi dalam sejenis pewarnaan dalam mikrobiologi untuk mewarnai bakteri.
44. Fermentasi : peragian, prose penguraian makanan oleh jamur dan bakteri yang
berlangsung dalam keadaan anaerob ( tidak memerlukan oksigen dari udara
bebas ) dengan bantuan enzim; pemecahan senyawa organic oleh mikroba yang
berlangsung dalam suasana anaerob dengan menghsilkan energy.
45. CFU (Colony Forming Unit) : satuan pertumbuhan koloni-koloni unit; untuk
mengetahui populasi bakteri.
46. Pewarnaan (Staining) : suatu metode persiapan dengan menggunakan metal berat
seperti timah, uranium, atau tungsten untuk menguraikan electron gambar
sehingga menghasilkan kontras antara struktur yang berlainan dimana khususnya
materi biological banyak yang warnanya nyaris transparan terhadap electron
(objek fase lemah).
47. Kurva pertumbuhan : representasi pertumbuhan populasi dalam pertumbuhan
biakan.
48. Fiksasi : suatu metode persiapan untuk menyiapkan suatu sampel agar tampak
realistic (seperti kenyataan) dengan menggunakan glutaraldehid dan osmium
tetraksida.
49. Bakteriofag : sejenis virus yang menyerang dan menghancurkan bakteri.
50. Bakterioklorofil : klorofil bakteri yang dapat melakukan fotosintesis.
51. Basil : bakteri gilig atau berbentuk batang, bakteri ini tersusun mandiri dan ada
yang tersusun secara kelompok.
52. Kokus : bakteri yang memiliki bentu bulat atau hamper bulat.
53. Spiral : bakteri yang berbentuk spiral.
54. Hifa : komponen dasar penyusun jamur; setiap lembar benang penyusun tubuh
jamur.
55. Miselium : kumpulan hifa pada jamur yang berfungsi untuk menyerap bahan
makanan (organic) dari lingkungan tempat hidup jamur; anyaman hifa yang
membentuk talus jamur.
56. Spora : alat perkembangbiakan yang terdiri atas satu atau beberapa sel yang
dihasilkan dengan cara seksual atau aseksual oleh jamur dan tumbuhan rendah.
57. Prokaryot : organisme bersel tunggal yang memiliki struktur sederhana, tidak
memiliki mitikondria dan alat golgi serta nucleus.
58. Eukaryot : organisme yang selnya mengandung nucleus yang jelas dari
sitoplasma yang dipisahkan oleh membrane.
59. Jarum inokulasi : membuat kultur dengan metode tusukan.
60. Jarum ose : sebagai alat untuk mengambil koloni bakteri ke medium yang akan
digunakan.
61. Cawan petri : berbentuk seperti gelas kimia yang berdinding sangat rendah.
Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas. Berfungsi sebagai wadah menimbang
dan menyimpan bahan kimia, mikrobiologi.
62. Postulat Koch : empat criteria yang dirumuskan Robert Koch (1884). Isi postulat
Koch adalah : Organisme (parasit) harus ditemukan dalam hewan yang sakit,tidak
pada yang sehat;Organisme yang harus diisolasi dari hewan sakit dan dibiakkan
dalam kultur murni; Organisme yang dikulturkan harus menimbulkan penyakit;
Organisme tersebut di isolasi ulang dari hewan yang dicobakan tersebut.
63. Vaksin : bibit penyakit yang telah dilemahkan dan digunakan sebagai vaksin; zat
cair yang mengandung patogen yang sudah dilemahkan.
64. Plasmid : material yang bukan merupakan bagian kromosom yang bersifat turun-
temurun, dapat memperbanyak diri sendiri yang banyak digunakan dalam
percobaab-percobaan DNA rekombinan sebagai penerima DNA asing.
65. Vaksinasi : memasukkan bibit penyakit yang telah dilemahkan kedalam tubuh
manusia atau binatang dengan cara menggores atau melalui jarum suntik dengan
tujuan untuk memberikan kekebalan terhadap suatu penyakit; pencegahan
penyakit melalui imunisasi dengan cara memberikan vaksin secara oral atau
melalui suntikan.
66. Motil : memiliki kemampuan untuk melakukan gerakan.
67. Glikolisis : penguraiangu;la dalam proses metabolism; penguraian glukosa dalam
keadaan anaerob menjadi asam laktat atau asam piruvat.
68. Disinfeksi : pembasmian mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi.
69. Disinfektan : zat kimia yang digunakan untuk melakukan disinfeksi kimia.
70. Termofilik : organisme yang suhu pertumbuahan optimumnya biasanya diatas 45°
C atau 50° C; beberapa mungkin timbul pada suhu diatas 85° C; menyenangi
panas.
3. Terapan
a) Mikrobiologi Kesehatan: ilmu yang mempelajari bentuk, sifat dan peranan
mikroba di bidang kesehatan (penyakit, imunisasi dll)
b) Mikrobiologi Sanitasi: ilmu yang mempelajari bentuk, sifat dan peranan
mikroba di bidang sanitasi (termasuk bidang kebersihan)
c) Mikrobiologi Makanan: ilmu yang mempelajari bentuk, sifat dan peranan
mikroba di dalam bahan-makanan, baik yang mendatangkan keuntungan
(misal di dalam proses pembuatan) ataupun yang mendatangkan kerugian
(misal di dalam proses pembusukan dan kerusakan)
d) Mikrobiologi Pasca-Panen: ilmu yang mempelajari bentuk, sifat dan peranan
mikroba pada masa pasca-panen (pertanian pangan, tanaman industri,
tanaman obat dll)
e) Mikrobiologi Industri: ilmu yang mempelajari bentuk, sifat dan peranan
mikroba di bidang industri, baik yang menguntungkan (di dalam proses)
ataupun yang merugikan (menghambat proses,toksikasi dll)
f) Mikrobiologi Analitik: ilmu yang mempelajari bentuk, sifat dan peranan
mikroba yang harus dianalisis kehadirannya di dalam suatu bahan ataupun
habitat.
g) Mikrobiologi Geologi dan Pertambangan: ilmu yang mempelajari bentuk,
sifat dan peranan mikroba di bidang pertambangan dan geologi.
h) Mikrobiologi Kesenjataan: ilmu yang mempelajari bentuk, sifat dan peranan
mikroba di dalam sistem kesenjataan (misal bidang kesenjataan NUBIKA:
Nuklir, Biologi dan Kimia).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa mikrobiologi berasal dari
bahasa Yunani, kata “mikros” artinya kecil, dan “bios” artinya hidup serta “logos”
artinya ilmu. Jadi, dapat ditarik kesimpulan arti dari mikrobiologi adalah ilmu yang
mempelajari mengenai makhluk hidup berukuran kecil yang tidak bisa dilihat secara
kasat mata biasa namun membutuhkan suatu benda untuk bisa melihatnya yang kita
kenal sebagai mikroskop dengan mencakup bakteri, viro (virus) dan miko (jamur).
Dapat kita ketahui juga sejarah perkembangan ilmu mikrobiologi dari penemuan
animalculus sampai penemuan vaksin.
Dari pemabahasan diatas juga kita dapat mengetahui para ilmuwan yang sudah
berperan dalam mengembangkan ilmu mikrobiologi dari yang sederhana sampai ke
banyak cabang ilmu seperti yang sudah dibahasn diatas juga yang berhubungan
dengan cabang-cabang ilmu mikrobiologi.
DAFTAR PUSTAKA
http://mikrobiologi-fikri.blogspot.com/2012/01/sejarah-perkembangan-mikrobiologi_19.html
https://www.academia.edu/8450220/II._SEJARAH_PERKEMBANGAN_MIKROBIOLOGI
http://biarpadatahu.blogspot.com/2011/04/15-tokoh-mikrobiologi-ternama.html
https://chyrun.com/daftar-istilah-dan-artinya-dalam-mikrobiologi/
https://apipah.com/cabang-cabang-ilmu-mikrobiologi.html
https://en.wikipedia.org/wiki/History_of_penicillin
https://astutipage.wordpress.com/2012/02/08/pengendalian-mikroba-zat-antibakteri/